Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi penghuni surga

WAHAI muslimah, apakah Anda ingin menjadi penghuni surga-Nya kelak? Tentuk semua orang menginginkannya bukan, termasuk Anda tentunya? Namun, terkadang ada hal-hal yang membuat para kaum hawa minder. Terlebih, saat dikatakan bahwa ternyata wanita lebih banyak yang menempati neraka. Naudzubillah.

Nah, Anda tak perlu khawatir. Sebab, penghuni neraka tak semuanya dihuni oleh wanita. Ya, wanita juga bisa menjadi ahli surga. Tetapi, tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi. Apakah itu?

Jika ingin menjadi ahli surga, maka penuhilah ciri-cirinya.

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al-Quran dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita ahli surga yang disadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423.

Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita ahli surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah Ta’ala berfirman, “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar,” (QS. An Nisa’: 13). []

Tags: muslimahPenghunisurgawanita

BANJARMASINPOST.CO.ID - Yang menentukan umat-Nya untuk masuk surga atau neraka memang merupakan hak Allah SWT. Tapi tentunya kita akan berusaha dengan membuat amalan yang membuat bisa masuk surga.

Menjadi penghuni surga tentu menjadi impian bagi setiap umat muslim di dunia. Oleh sebab itu, banyak dari mereka yang melakukan amalan-amalan sesuai perintah Allah SWT agar bisa menjadi penghuni surga.

Surga merupakan tempat yang penuh dengan kenikmatan di akhirat kelak sebagai balasan bagi mereka kaum muslimin yang beriman dan senantiasa mengerjakan perintah Allah.

Baca: Masya Allah Banyak Berkah di Bulan Rabiul Awal, Ini 10 Keutamaan Bulan Mulud

Baca: 11 Kali Usulan Penelitian Ditolak di Indonesia, Siswa SMA Jogja Ini Malah Diundang Google ke Amerika

Dilansir dari infophoria.com, kunci menjadi ahli surga yang jarang diketahui oleh kaum muslimin adalah tidak memiliki rasa dengki dan tidak pernah berbuat jahat atau berkata buruk kepada siapapun. Dengki merupakan penyakit hati yang tidak menyukai apabila orang lain mendapat kenikmatan atau kebahagiaan.

Ketika orang lain mendapatkan kesuksesan, ada banyak perasaan yang berkecamuk di dalam diri. Bisa ikut bahagia karena kesuksesan oranglain, namun kebanyakan orang merasa iri dengan kesuksesan yang didapatkan oleh orang lain.

Terlebih lagi jika orang yang mendapatkan kebahagiaan itu merupakan musuh yang selama ini dibenci. Allah SWT berfirman “Jika kamu semua mendapatkan kebaikan, hal itu tidak mengenakan hati mereka. Sedang jika kamu semua mendapat kejelekan, dengan sebab kejelekan itu mereka pun bergembira.” (QS. Ali Imran: 120)

Diingatkan Rasulullah Saw dalam hadis, “Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu” (HR Abu Dawud).

Baca: Sebelum Salat, Yuk Betulkan Arah Kiblatnya, Begini Cara Menentukan Menggunakan Kompas

Ada sahabat Rasulullah yang ternyata memiliki kunci sebagai ahli surga tersebut. Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw berkata dalam majelis, “Dipintu ini akan masuk seorang ahli surga.” Tak lama kemudian ada orang yang masuk melalui pintu yang telah diisyaratkan. Sahabat tersebut bernama Saad bin Abi Waqqash. Kejadian itu terulang hingga tiga kali. Sahabat lain yang bernama Abdullah bin Amr r.a. penasaran. Apa keistimewaan yang dimiliki oleh Saad? Lalu dia meminta izin menginap dirumah Saad. Dengan senang hati Saad pun memberinya izin untuk menginap.

Selama beberapa hari Abdullah bin Amr r.a. menginap di rumah Saad, dirinya tidak melihat kelebihan ibadah Saad. Bisa dikatakan ibadah yang dilakukan olehnya itu biasa-biasa saja.

Oleh sebab itu, Abdullah berkata, “Aku ingin mengetahui yang engkau lakukan hingga Rasulullah Saw. Pernah menyebut tiga kali bahwa ada seorang penghuni surga dalam majelisnya. Aku ingin mendapat kedudukan sepertimu. Namun, selama tiga hari ini aku tidak mendapatimu berbuat sesuatu yang istimewa, apa rahasianya?”

Pada awalnya Saad menjawab dengan wajar, “Tidak ada yang lebih baik dari yang kamu lihat.” Lalu kemudian Abdullah berpamitan, namun langkah kakinya terhenti ketika Saad memanggil dirinya, “Sahabatku, aku tidak memiliki rasa dengki dan aku tidak pernah berbuat jahat dan berkata buruk kepada siapa pun.” Setelah mendengar perkataan tersebut Abdullah bin Amr pun paham bahwa hal itulah yang menjadi kunci mengapa Saad dirindukan oleh surga.

Sebagai umat muslim, sudah sepantasnya kita menghindari sifat dengki. Selain itu lakukanlah amalan-amalan wajib dan sunnah agar bisa menjadi penghuni surga yang kekal di akhirat kelak.

Sumber: Banjarmasin Post

Tags:

Mataram_Inmas,  Plt. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat H. Muhammad Amin memberikan siraman rohani kepada ASN Kanwil Kemenag Provinsi NTB pada saat Iman dan Taqwa ( Imtaq ) yang kini rutin dilaksanakan kembali  setiap hari Jum’at pagi di mushalla Kanwil Kemenag NTB ,Jum’at, 7-2-2020 

Dalam penyampaian ceramah singkatnya Plt. H. Muhammad Amin mengatakan bahwa semua yang hadir di mushalla dan melaksanakan tugas di kantor ini tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT. Kehidupan didunia ini disebutkan dalam Al-Qur’an adalah panggung sandiwara, jika manusia selalu mengingat Allah SWT maka di hari kemudian akan mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik.

Diceritakan H. Muhammad Amin bahwa suatu hari pada zaman Rasulullah SAW  beliau didatangi oleh salah seorang ahli penghuni surga .  Rasulullah mengatakan  bahwa ahli  penghuni surga tersebut selama hidupnya di dunia tidak menyia-nyiakan waktu dan hanya menggunakan waktunya untuk melaksanakan perintah Allah SWT serta  menjauhi laranganNya. Dan Rasulullah mengatakan bahwa sebagai ahli surga adalah bukan  disebabkan karena ia tekun shalat malam, rajin shalat dhuha, rajin iktikaf, dan sering puasa sunnah, namun dikatakan oleh Rasulullah sebagai ahli surga disebabkan lantaran istiqamah melakukan tiga hal yaitu:  selalu (1) bersikap jujur, (2) tidak menyakiti hati orang lain, dan (3) menjaga tali silaturahim.  Sedangkan amalan ibadah mahdhahnya, seperti shalat malam, shalat dhuha, puasa, dan iktikafnya ia lakukan biasa-biasa saja.

Lantas bagaimana keistimewaan ketiga perilaku istimewa pemuda calon penghuni surga tersebut. H.Muhammad Amin melanjutkan  bahwa yang pertama,  adalah jujur. Perilaku jujur adalah salah satu sikap yang sangat terpuji. Dengan kejujuran orang akan sangat percaya dan memujinya. Pemahaman "jujur" itu meliputi: a) Tidak berdusta, yaitu adanya kesesuaian antara informasi dan kenyataan; b) Tidak Riya', yaitu kesesuaian antara perbuatan dan kematangan hati; c) Tidak ingkar, yaitu kesesuaian antara niat dan perbuatan; dan d) Punya interitas, yaitu bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik.

Selanjutnya yang kedua adalah tidak menyakiti  orang lain. Artinya sikap dan perbuatannya tidak pernah merugikan orang lain, yang membuat orang lain menjadi sakit hati, sedih, dan kecewa. Ketiga, menjaga silaturrahmi. Pengertian silaturahim disini bukan hanya sekedar menjalin komunikasi dan pertemuan fisik antar kawan belaka, namun silaturahim yang mengandung unsur kepedulian, tolong menolong, empati, dan bersikap ramah terhadap sesama.

Demikianlah tiga perilaku istimewa pemuda ahli surga menurut Nabi. Ketiganya merupakan ibadah sosial, yaitu hubungan baik antar manusia (hablum minannas). Dan bukan ibadah vertikal, yaitu hubungan pribadi antara kita dan Tuhan (hablum minallah).  

Dengan begitu H. Muhammad Amin menambahkan bahwa Hablum Minannas itu sangat penting, karena ia sangat menentukan kualitas Hablum Minallah.    Shalat, puasa, dzikir, dan ibadah vertikal lain seharusnya berdampak baik terhadap ibadah sosial.  Tetapi ibadah vertikal tidak akan mempunyai nilai apabila ibadah sosialnya masih buruk.  

Sebelum mengakhiri ceramah singkatnya H. Muhammad Amin menyampaikan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran" (QS. Al 'Ashr). Amin.

Dari uraian yang telah disampaikan   H. Muhammad Amin berharap semoga seluruh ASN Kemenag dapat mengamalkan ketiga perilaku istimewa pemuda ahli surga tersebut. Acarapun ditutup dengan doa dan di akhiri dengan salam salaman antar seluruh peserta Imtaq. Mhd

Pembuat Rilis                     :       H. Muhamad, SH

E d i t o r                           :       Dra. Hj. Diah Purnawati

Disetujui Kasubag Humas    :       Drs. H. Saipun Nasri, M.Pd

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA