Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Hallo Agan...Bak merupakan wadah budidaya ikan yang sanggup dipakai untuk perjuangan budidaya. Bak dipakai sesuai dengan proses budidaya dengan materi pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton. Pernahkah kau melihat kolam dari terpal yang dipakai untuk memelihara ikan? Berikut gambar kolam menurut materi pembuatnya.

Baca juga: Jenis-jenis kolam budidaya ikan dan desainnya

 

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi
1. kolam semen. 2. kolam fiber. 3. kolam terpal plastik

Desain dan kontruksi kolam intinya hampir sama dengan kolam. Desain dan kontruksi kolam terpal/ plastik banyak dipakai dalam acara budidaya ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati lahan yang terbatas dan fasilitas dalam proses pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi kolam terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, adalah :
Bca juga: Desain dan konstruksi keramba jaring apung

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi
1. kolam plastik dan bambu

1. jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan

2. tahapan budidaya pembenihan atau pembesaran.

3. keseimbangan antara volume air dan penyangga kolam harus kuat.

4. Dasar peletakan untuk kolam terpal/plastik harus rata supaya tidak gampang bocor. Hal ini sanggup dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu lalu diberikan sekam.

5. Ukuran kolam disesuikan dengan ketersedian lahan

6. Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi

7. Adanya jalur panen dan jalan masuk pengelolaan ikan

Demikian artikel saya tentang Desain dan Kontruksi Bak Budidaya Ikan semoga bermanfaat bagi agan seklaina.


Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Oleh: Barnas Susanto, S.St.Pi Penyuluh Perikanan Tahun 2018, KKP Republik Indonesia

Dalam merencanakan usaha Budidaya Perikanan yang pertama adalah membuat kolam yang sesuai dengan standar Budidaya Ikan agar bisa berfungsi dengan baik serta mampu membantu dalam setiap proses Budidaya,

Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor. Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam.

Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai kiteria sebagai berikut :

  1. Pematang Kolam Budidaya Ikan

Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor. Hal ini sanggatlah penting, karena akan sangat kesulitan, jika kondisi disaat musim kemarau debit air mapun curah hujan sanggat rendah.

Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.

Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1 (Gambar 1),

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 1. Bentuk pematang trapesium sama kaki

Sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1,5 (Gambar 2).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi
Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 2. Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki

Sebagai acuan dalam membuat pematang kolam untuk kolam yang berukuran 200 m2 lebar pematang dibagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 3 m untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4,5 m pada kedalaman kolam 1 m.

  1. Dasar kolam dan saluran budidaya ikan

Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter (Gambar 2.18).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 3. Kemiringan dasar kolam

Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujungujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam.

Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan (Gambar 4).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 4. Saluran tengah atau kemalir

  1. Pintu air kolam budidaya ikan

Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengahsisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya (Gambar 5).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 5. Pintu pemasukkan air dan pengeluaran air ditengah

Ada juga letak pintu pengeluaran dan pemasukan air berada disudut secara diagonal (Gambar 6).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 6. Pintu pengeluaran dan pemasukanair berada disudut

Letak pintu air tersebut ada kelemahannya yaitu air dikedua sudut yang lain tidak berganti dan memperpanjang saluran pengeringan sehingga penangkapan ikan relatif berlangsung agak lama.

Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L (Gambar 7).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 7. Pintu pemasukan dan pengeluaran air bentuk L

Pada kolam beton pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik. Pada pintu air sistem monik ini ada celah penyekatnya dan dapat dibuat lebih dari satu. Celah penyekat ini berfungsi untuk menempatkan papan-papan kayu yang disusun bertumpuk. Papanpapan kayu ini dapat dibuka dan diatur yang pengaturannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pintu air ini papan penyekatnya dapat diganti dengan saringan (Gambar 8).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 8. Pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik

Persyaratan konstruksi teknik dalam membuat bak yang akan digunakan untuk budidaya ikan secara prinsip hampir sama dengan kolam dimana harus mempunyai pintu pemasukan dan pengeluaran air tetapi dasar bak pada umumnya adalah rata. Konstruksi pintu dan pemasukan air pada bak dapat dibuat dengan model pembuatan instalasi air untuk pemasukan air dan pengeluaran airnya menggunakan pipa paralon(PVC) dengan bentuk huruf L (Gambar 9).

Bagaimana desain dan konstruksinya budidaya ikan konsumsi

Gambar 9. Pemasukan dan pengeluaran air pipaparalon (PVC).

Apabila terpenuhinya syarat diatas maka kolam siap untuk digunakan dengan sebelumnya dilakukan Pemupukan dan Pengapuran pada dasar kolam agar tercipta Pakan alami dan Stabilnya fisikakimia tanah sehigga tercipta lingkungan kolam yang sesuai untuk kehidupan ikan yang dibudidayakan. ***