Bagaimana fungsi selokan setelah ada ikan

Niken Bestari Selasa, 22 Maret 2022 | 07:00 WIB

Bagaimana fungsi selokan setelah ada ikan

Fungsi dan manfaat selokan bagi manusia. (Pixabay)

Bobo.id - Apa yang ada di benak teman-teman saat mendengar kata selokan?

Apakah bau, mampet (baku: pampat), penuh sampah, dan sebagainya?

Tahukah teman-teman bahwa selokan dibangun untuk menjalankan fungsi lingkungan dan memberikan manfaat bagi manusia?

Lalu, sebenarnya apa fungsi selokan sebenarnya, ya?

Yuk, cari tahu lebih lanjut.

Selokan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selokan juga bisa berarti serokan atau parit.

Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan.

Selokan ini umumnya dibangun di kawasan padat penduduk.

Baca Juga: Keren! Spider-Man Indonesia Ini Rajin Membersihkan Sampah Demi Lingkungan!

Contohnya adalah pemukiman warga, seperti perumahan dan kompleks gedung.

Selokan umumnya terdapat di pinggir jalan, didesain untuk mengalirkan kelebihan air hujan dan air permukaan dari jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap.


Page 2


Page 3

Bagaimana fungsi selokan setelah ada ikan

Pixabay

Fungsi dan manfaat selokan bagi manusia.

Bobo.id - Apa yang ada di benak teman-teman saat mendengar kata selokan?

Apakah bau, mampet (baku: pampat), penuh sampah, dan sebagainya?

Tahukah teman-teman bahwa selokan dibangun untuk menjalankan fungsi lingkungan dan memberikan manfaat bagi manusia?

Lalu, sebenarnya apa fungsi selokan sebenarnya, ya?

Yuk, cari tahu lebih lanjut.

Selokan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selokan juga bisa berarti serokan atau parit.

Selokan adalah saluran untuk menyalurkan air pembuangan dan/atau air hujan untuk dibawa ke suatu tempat agar tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan kesehatan.

Selokan ini umumnya dibangun di kawasan padat penduduk.

Baca Juga: Keren! Spider-Man Indonesia Ini Rajin Membersihkan Sampah Demi Lingkungan!

Contohnya adalah pemukiman warga, seperti perumahan dan kompleks gedung.

Selokan umumnya terdapat di pinggir jalan, didesain untuk mengalirkan kelebihan air hujan dan air permukaan dari jalan raya, tempat parkir, sisi jalan, dan atap.

Suara riuh anak-anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) yang sedang memberi makan ikan, sambil bercanda dengan ditemani orang tua mereka menjadi pemandangan keseharian di Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Mereka bukan sedang berada di kolam pemancingan, tapi di tepi selokan yang melintasi desa, tepatnya RT 04 Singosaren.

Menurut seorang warga, Haryadi (50), selokan itu setahun lalu masih berupa parit yang penuh sampah dan bau tidak sedap karena banyak warga membuang sampah di sana.

“Sekarang kami tentu tak tega membuang sampah di selokan, nanti ikannya bisa mati,” ujarnya saat ditemui BeritaBenar, Sabtu, 20 Januari 2018.

Air selokan jernih, dipenuhi ikan. Tak hanya itu, kondisi lingkungan desa juga bersih dan terawat. Tidak ada sampah berserakan di jalanan yang sudah dibeton.

Warga berinisiatif menjaga lingkungan agar sebersih selokan yang berisi ribuan ikan di depan rumah mereka.

Ada sekitar 8.000 ikan Nila yang menghuni saluran irigasi ke sawah warga. Nila adalah jenis ikan yang dikembangbiakkan di air tawar. Nila juga menjadi indikator kebersihan karena ia tak bisa hidup di air yang terkontaminasi bahan kimia.

“Solusi ini cukup efektif untuk mengatasi kebiasaan membuang sampah di parit. Tentu lebih menyenangkan melihat ikan berenang di sekolah daripada sampah,” tutur Ahmad Nuryanto (45), warga lain.

Inisiatif komunitas pemuda

Selokan Wukirsari memiliki lebar dua meter dan salah satu anak aliran sungai Opak, satu dari empat sungai besar di Yogyakarta dan melintasi Sleman juga Bantul dan bermuara di Samudera Hindia.

Sebelum dibersihkan, selokan Wukirsari yang penuh sampah sering meluap bila musim hujan karena saluran mampet.

Komunitas pemuda “Kelompok Pemuda Tansah Bedjo” berinisiatif melakukan gebrakan untuk membersihkan selokan, Juni 2017. Mereka prihatin dengan kondisi got di tengah desa yang penuh sampah dan dangkal.

“Kami melakukan pengerukan sedalam 50 cm, dan rutin membersihkan sampah dengan memakai karung,” ujar Arif Irwansyah (26), anggota kelompok pemuda itu.

Dulu dalam sehari, menurutnya, Kelompok Pemuda Tansah Bedjo bisa mengangkut dua karung lebih sampah plastik dan popok bayi. Tetapi setelah selokan berisi ikan, sampah-sampah yang dibuang di selokan terus berkurang.

Usai pembersihan, pembina kelompok pemuda, Mutohar (50) membuat kincir angin dari besi dan kawat pembatas untuk mencegah sampah masuk ke selokan ikan.

Meski mendapat tanggapan positif, bukan hal mudah untuk memberitahu warga secara langsung agar tak membuang sampah ke selokan karena takut tersinggung.

Mereka mencoba menyadarkan warga dengan meletakkan beberapa tempat sampah di sekitar selokan bersama dengan berbagai mural yang dirasa bisa menggugah kesadaran untuk tidak membuang sampah ke got.

Dengan kondisi selokan dan lingkungan yang terjaga, Arif mengakui sedikit demi sedikit kesadaran warga untuk menjaga lingkungan mulai tumbuh. Sampah yang dipungutinya merupakan sampah terbawa aliran sungai dan terhenti di pembatas selokan.

“Jika RT lain di sepanjang selokan ini mengikuti, mungkin nanti sampah semakin sedikit dan cakupan kolam parit semakin luas, yang sekarang panjang 100 meter bisa jadi 500 meter,” ujar Arif.

Menurutnya, pada akhir pekan banyak warga dari luar Bantul dan Yogyakarta datang berkunjung.

“Mereka ingin melihat selokan ikan di Wukirsari yang fotonya sudah banyak tersebar di media sosial,” tuturnya.

Memberi makan ikan menjadi pilihan yang bisa dilakukan saat mengunjungi selokan itu. Warga setempat menyediakan makanan ikan dalam kantong plastik seharga Rp1000.

Bupati Bantul, Suharsono, mengatakan inovasi pemuda Wukirsari sangat menginspirasi. Pihaknya juga mendukung penanaman ikan dengan memberikan 3.000 benih ikan nila.

“Ide menabur benih ikan di selokan ini sangat kreatif dan inovatif serta bisa memberikan pemahaman pentingnya menjada kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Dia berharap warga desa-desa lain meniru akan keberhasilan warga Wukirsari sehingga kondisi lingkungan, terutama selokan, terjaga dan bersih sehingga bisa menjadi daya tarik wisata baru di Bantul.

Bagaimana fungsi selokan setelah ada ikan
Seorang anak dan ibunya melihat ikan dalam parit di Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, 20 Januari 2018. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Belum tentu berhasil

Tapi, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Halik Sandera, menuturkan yang dipraktikkan di Wukirsari belum tentu dilakukan di lokasi lain karena pencemaran air berbeda di setiap wilayah.

“Jika di tengah kota, mungkin akan sulit sekali karena semua sungai dan selokan sudah tercemar level berat, sedangkan di Wukirsari mungkin kondisi air masih bagus, dalam artian pencemaran zat kimianya tidak separah di kota,” jelasnya.

Dari data Walhi, Daerah Aliran Sungai Opak mempunyai luas sekitar 141.575,229 hektar yang tersebar di enam daerah yaitu empat di Yogyakarta (Sleman, Bantul, Yogyakarta dan Gunungkidul) dan dua di Jawa Tengah (Wonogiri dan Klaten), terdiri dari 14 sungai dengan panjang 438 kilometer.

Sebagian besar dari sungai-sungai tersebut tercemar. Selain itu pembangunan semakin masif membuat resapan minim sementara limbah semakin meningkat.

“Di daerah tertentu, seperti di Wukirsari, kebijakan lokal mungkin sudah bisa mengatasi pencemaran lingkungan termasuk polusi air, tapi di tempat lain penanganannya tidak semudah itu,” pungkas Halik.

Bagaimana fungsi selokan setelah ada ikan

Ilustrasi: Ikan di kolam | StorKiss /Shutterstock

Bila Anda berkunjung ke Kampung Naringgul Ciasin, Desa Bendungan, Kabupaten Bogor, jangan lupa untuk menengok selokan yang ada di sana. Sebab, kalau biasanya bau dan kotor adalah gambaran pada umumnya selokan, tapi di sini beda.

Anda akan melihat ragam ikan air tawar dibudidayakan di selokan. Ini adalah upaya warga Desa Bendungan untuk menjadikan selokan menjadi tempat yang lebih bermanfaat.

Seluruh selokan irigasi di Ciasin yang mengalir dijadikan tempat untuk budi daya ikan air tawar. Seperti ikan emas dan ikan nila.

Sejak tahun 2016 lalu, budi daya ikan sambil memelihara kebersihan selokan irigasi ini memang sudah dimulai.

Adalah Irfah Satiri, salah satu warga Desa Bendungan memiliki inisiatif untuk membersihkan selokan dari sampah dan plastik yang mengotori selokan. Irfah dan rekan mulai dari selokan sepanjang 30 meter. Setelah selokan dibersihkan lalu diisi dengan ikan.

Meski diakui oleh Irfah, seperti dinukil Tribun News Bogor awalnya banyak warga pesimis akan ide menjadikan selokan sebagai tempat budi daya ikan.

Irfan yang juga adalah Ketua Ecovillage Baraya, mengatakan ada kekhawatiran kalau ikan di selokan akan hilang. Jadi warga sudah enggan untuk memulai.

"Kami hanya mengajak mengubah pemikiran warga dalam kondisi apa pun. Tapi dalam perubahan suatu lingkungan, ini tergantung wilayahnya adanya rekayasa lingkungan," pungkasnya.

Tapi setelah melihat selokan berisi ikan tawar yang bisa menjadi sumber makanan serta penghasilan, warga pun bergabung.

Dikutip dari Pikiranrakyat.com, selokan sepanjang dua kilometer ini diisi dengan banyak jenis ikan air tawar dan diberi sekat setiap tiga meter. Dari budi daya ikan air tawar ini, warga dapat memanen ikan sebanyak 100 kilogram per tiga bulan.

Selain mengubah selokan irigasi menjadi tempat budi daya ikan air tawar, warga setempat juga melakukan pengelolaan lingkungan lainnya seperti pembuatan bank sampah, biopori, serta pengolahan sampah.

Budi daya ikan di selokan ini memberikan arti bahwa warga setempat telah menerapkan eco-village atau prinsip desa berbudaya lingkungan.

Keuntungan lain dari budi daya ikan air tawar di selokan irigasi, yaitu potensi Desa Bendungan ini dapat menjadi desa wisata.

Tidak hanya itu saja, Desa Bendungan juga bisa mendapatkan keuntungan di bidang kuliner dari hasil olahan ikan budi daya tersebut .

Selain di Desa Bendungan, selokan nan jernih dengan pemandangan ikan juga bisa ditemukan di Desa Klodran, Karanganyar.

Pengunjung yang datang ke sini akan melihat air jernih mengalir di dalam selokan sepanjang kurang lebih 800 meter di Desa Klodran RT 04 RW 10, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Ikan nila, menjadi pilihan jenis ikan yang ditaruh di selokan oleh warga setempat. Alasannya, karena dirasa cocok dengan kondisi air di lokasi tersebut. Selain itu, warna merah pada ikan nila membuat selokan menjadi tampak cantik.

Sejak tahun 2009, warga sudah mulai selokan. Tujuan awal adalah untuk membersihkan limbah -limbah dari industri rumahan sering kali menumpuk di selokan. Namun, tetap saja ada warga yang membuang sampah ke selokan.

Akhirnya, warga sekitar selokan pun mengedukasi para pembuang sampah dengan cara menyebar bibit ikan dan menyulap selokan menjadi tempat budi daya ikan nila. Tak jarang, selokan itu kini menjadi tempat rekreasi anak-anak.

"Sekarang sudah tidak ada lagi limbah-limbah industri. Paling hanya sampah dari hulu sungai. Kita pasang jaring dan dibersihkan kalau sudah penuh," ujar Endah Rahmanto, Ketua Kelompok Tani Mina Nila Sari kepada detikcom.

Untuk mengantisipasi ikan hilang terbawa arus dia memasang penyaring yang terbuat dari jaring dari kawat di sisi hilir. Sedangkan pada bagian hulu dipasang semacam kincir air yang tengah diproses menjadi alat penggaruk sampah otomatis.

Dengan adanya budi daya ikan di selokan, Desa Klodran pernah menjadi percontohan dalam hal mina padi. Air selokan yang dipakai untuk saluran irigasi, kini memiliki manfaat tambahan.

Di Yogyakarta, tepatnya di Dusun Singosaren, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul pun ada hal serupa.

Warga setempat memanfaatkan saluran irigasi yang menuju ke sawah desa setempat. Memanfaatkan saluran irigasi selebar 1,2 meter terdapat ribuan ikan yang berenang bebas di air jernih dan bersih bebas sampah. Ikan-ikan yang ada didominasi jenis nila berwarna kuning keemasan .

Sebagai antisipasi ikan hilang terbawa arus maka disiasati dengan cara memasang filter yang terbuat dari jaring dari kawat di sisi hilir. Sedangkan pada bagian hulu dipasang semacam kincir air yang tengah diproses menjadi alat penggaruk sampah otomatis.