Bagaimana meneladani Nabi Ibrahim alaihissalam ketika diperintahkan menyembah berhala

Nabi Ibrahim, sosok tauladan yang ketaatannya kepada Allah sudah muncul bahkan sejak beliau kecil. Nama Ibrahim berasal dari kata Abram yang artinya bapak yang dimuliakan. Sedangkan Ibrahim sendiri berarti bapak banyak bangsa. Sesuai namanya, Nabi Ibrahim menjadi sosok “bapak” bagi umat Islam dan Kristen. Dari garis keturunan beliau, Ismail dan Ishak, lahirlah sebuah bangsa yang besar yang jumlahnya lebih banyak dari bintang di malam hari. Beliaulah yang memperkenalkan ilmu tauhid, mengimani satu tuhan yakni Allah SWT. Nabi Ibrahim juga selalu berusaha menyadarkan para penyembah berhala bahwa mereka menyembah tuhan yang salahtermasuk ayahnya sendiri.

Ismail dan Ishak dapat disebut sebagai bakal dari dua kepercayaan. Para penganut Islam yang lebih condong lahir dari keturunan Ismail. Dan Kristen yang lahir dari keturunan Ishak. Namun hal ini tentunya bukan merupakan suatu masalah. Islam dan Kristen layaknya dua cabang pohon yang tumbuh dari akar yang sama. Kisah Nabi Ibrahim, Ismail dan Ishak banyak juga tercantum dalam kitab suci Al-Quran dan Taurat. Dengan demikian segala perbedaan antara umat Muslim dan Kristen hendaknya ditepikan karena pada dasarnya kita lahir dari bapak yang sama.

Keteladanan Nabi Ibrahim berdasar Taurat dan Al-Qur’an:

  1. Pencarian terhadap Tuhan (Al-An’am 74-78). Dalam Al-Quran surat Al-An’am 74-78 disebutkan bahwa ketika Nabi Ibrahim berada di gua, beliau mempertanyakan siapakah tuhannya. Ketika bintang-bintang bermunculan di langit, ia berkata “inilah tuhanku”. Namun ketika bintang itu hilang di pagi hari, ia berkata bahwa tidak suka tuhan yang menghilang. Ketika matahari muncul ia berkata “inilah tuhanku” tapi ketika matahari tenggelam, ia berkata bahwa tidak suka yang tenggelam. Demikianlah pencariannya terhadap tuhan sehingga ia hanya percaya bahwa penciptanya jauh melebihi matahari dan bintang yang tidak kekal. Nabi Ibrahim lantas beriman pada satu tuhan, Allah SWT. Ada juga penafsiran lain tentang ayat ini, yakni ayat ini merupakan dialog yang Nabi Ibrahim dengan dirinya sendiri yang ia siapkan untuk menunjukkan kepada para penyembah bintang atau matahari bahwa yang mereka sembah adalah bukan tuhan. Dari kisah ini, dapat dilihat bahwa Nabi Ibrahim adalah seorang pemikir dan perenung. Dan dari sifat ini hendaknya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
  2. Menghancurkan berhala (Al-Anbiya 52 – 61). Ketika muda, Nabi Ibrahim pergi ke istana saat raja dan para prajuritnya pergi berburu. Ia membawa kapak dan menghancurkan seluruh berhala dan hanya menyisakan satu berhala yang paling besar lalu mengalungkan kapaknya di leher berhala itu. Ketika raja kembali ke istana, ia marah besar dan memanggil Ibrahim, mengingat hanya Ibrahim yang tidak ikut berburu maka ialah sang penghancur berhala-berhala itu. Namun ketika ditanya, Nabi Ibrahim menjawab dengan cerdik bahwa si penghancur adalah si berhala terbesar. Sang raja pun marah karena bagaimana bisa sebuah patung menghancurkan patung lainnya, bukankah patung adalah benda mati? Lalu Ibrahim pun menjawab, “lantas mengapa kau menyembah benda mati?” Dari sini kita dapat belajar dari Ibrahim bahwa kita harus berani menegur siapapun yang salah terlebih yang melenceng dari agama dan pastinya butuh cara yang cerdas untuk menegur orang tersebut. Dan lagi Nabi Ibrahim melakukan ini hanya seorang diri. 
    Bagaimana meneladani Nabi Ibrahim alaihissalam ketika diperintahkan menyembah berhala
  3. Shabar (Al-Baqarah 124). Banyak sekali cobaan yang ditimpakan kepada Nabi Ibrahim, namun tidak pernah luntur keimanannya kepada Allah SWT. Sejak kecil ia sudah dibuang ke gua, ketika muda ia akan dibakar oleh raja, dan ketika beranjak tua tak juga dikaruniai seorang anak. Dari sekian banyak cobaan yang ia dapat, dia tak pernah sekalipun mencela Allah SWT. Dia selalu sabar dalam menghadapi cobaan-cobaan itu. Bahkan ketika diperintah untuk menyembelih Ismail, anak yang paling disayanginya, Nabi Ibrahim patuh dan ia ikhlas demi menaati perintah Allah SWT
  4. Belajar demokrasi (As-Shaffat 102). Dari kisah Ibrahim yang menyembelih anaknya, ada satu pelajaran penting yang dapat diambil yakni demokrasi. Ketika mendapatkan mimpi untuk menyembelih anaknya, Nabi Ibrahim berdiskusi dengan anaknya apakah ia mau disembelih atau tidak. Padahal bisa saja Nabi Ibrahim menyembelih anaknya tanpa persetujuannya. Namun, Nabi Ibrahim memilih untuk meminta pendapat anaknya yang kemudian setuju untuk disembelih.

Dari kisah Ibrahim, tentu saja banyak sekali ilmu dan teladan yang bisa kita terapkan. Dengan demikian marilah kita berhenti berdebat tentang segala perbedaan yang ada dan mulai menyatukan persamaan-persamaan yang kita miliki. Dengan begitu kita dapat mulai mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam ketaatannya yang tak pernah habis oleh usia.

by: Wahyu Auliasari (YIPC Jatim)

Tim | CNN Indonesia

Rabu, 29 Apr 2020 17:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Nabi Ibrahim kerap seliweran apalagi ketika perayaan Idul Adha. Kisahnya bersama sang anak, Ismail menjadi awal mula ibadah kurban dalam perayaan tersebut. Pengorbanan keduanya demi mendapatkan ketaqwaan dan wujud kecintaan kepada Allah lantas dijadikan teladan umat Islam.Tapi jauh sebelum itu, sebelum diangkat menjadi Nabi Allah, Ibrahim melalui proses dan perjalanannya mencari Tuhan.Dikutip dari buku "The Prophet, Kisah Hikmah 25 Nabi Allah", Nabi Ibrahim lahir di Kota Ur, wilayah Mesopotamia yang kini dikenal sebagai negara Iraq pada sekitar 2000 sebelum masehi. Ibrahim lahir saat negeri Babilon--sekarang Iraq--diperintah oleh Raja Namrud bin Kan'an. Pada masa kepemimpinan Namrud, karena sebuah mimpi ia pernah membuat kebijakan untuk membunuh semua bayi laki-laki. Karena itu orang tua Ibrahim sempat menyembunyikannya ke gua.Ayah Ibrahim, Azar bin Tahur bekerja sebagai pembuat berhala pada masa itu. Ia sering diminta untuk membantu menjual patung-patung tersebut. Di tengah itulah, terbesit pelbagai tanya mengenai keberadaan patung-patung itu.Di negeri yang ditinggali Ibrahim, sebagian penduduknya menyembah berhala, sebagian lagi menyembah matahari, juga bulan dan bintang. Sebagian orang saat itu meyakini adanya banyak Tuhan yang diwujudkan dengan patung-patung berhala.Melihat itu, pertanyaan mengenai Sang Pencipta pun muncul dalam benak Ibrahim kecil. Waktu itu usianya masih tujuh."Ayah, siapakah yang menciptakan manusia?" tanya Ibrahim yang sesaat setelah menghampiri sang ayah."Yang menciptakan manusia adalah manusia, karena aku yang membuatmu dan ayahku yang membuatku," jawab ayahnya."Tapi ayah, bukan itu yang aku maksudkan, karena aku pernah mendengar seorang kakek menangis sambil berkata: Oh Tuhanku, mengapa Engkau tidak memberikan seorang putra kepadaku?" tanya Ibrahim lagi."Itu benar anakku, bahwa Tuhan membantu manusia untuk membuat manusia. Tapi Dia tidak melibatkan diri-Nya dalam proses pembuatan manusia. Yang diperlukan hanyalah seorang manusia yang bermohon kepada Tuhannya," kata sang ayah."Ada berapa banyak Tuhan, Ayah?" Ibrahim masih belum puas."Tuhan-Tuhan itu tak terhitung jumlahnya, anakku," kata ayahnya menjawab.

Bagaimana meneladani Nabi Ibrahim alaihissalam ketika diperintahkan menyembah berhala
Foto: Adhi Wicaksono
Umat Muslim berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.


"Oh ayah, apa yang harus aku lakukan jika aku akan mengabdi pada satu Tuhan sedangkan Tuhan lain akan membenciku karena aku tak mengabdi padanya? ... Apa yang harus aku lakukan?" tanya Ibrahim lagi dikutip dari buku "The Prophets" karya Dian Novianti.Demikianlah Ibrahim kecil bertanya dan terus bertanya. Ia juga menanyakan soal, apakah Tuhan itu bernapas. Dan kalaupun Tuhan tak bernapas, bagaimana memberikan napas kepada manusia. Sang ayah gusar."Oh ayah, seperti apa sih tuhan-tuhan itu?""Ini adalah tuhan yang aku buat dari kayu palma, sedangkan yang itu dari kayu ivory, yang di sana terbuat dari kayu zaitun. Bagus bukan tuhan yang ayah buat, hanya saja mereka tidak bernapas," kata sang ayah."Jika mereka tidak hidup, bagaimana mereka bisa memberi kehidupan pada manusia?" balas Ibrahim lagi."Ayah, jika Tuhan itu terbuat dari kayu, kenapa ayah menebangi pohon? Berarti ayah sudah menebang Tuhan. Bagaimana cara tuhan kayu itu membantu manusia untuk menciptakan manusia lainnya? Siapakah tuhan yang pertama ada? Bagaimana ia ada?" Ibrahim masih bertanya sambil menunjuk ke patung berhala buatan ayahnya.Dalam sebuah ayat Al-Quran, diterangkan Ibrahim tumbuh menjadi anak yang memiliki kecakapan akhlak dan kecerdasan.Allah SWT berfirman, "Dan seseungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelumnya, dan kami mengetahui (keadaan)nya." (QS. Al-Anbiya [21]:51)Ibrahim merenung dan terus mencari tahu siapakah Tuhan yang patut ia sembah. Ketika hari jadi gelap, ia melihat bulan dan bintang, dipandanginya begitu lama."Apakah benar ini Tuhan yang sesungguhnya yang juga disembah banyak orang?"Saat ia mulai yakin dan merasa menemukan Tuhan, tapi begitu pagi datang bintang-bintang tersebut menghilang. Sehingga Ibrahim kembali meragukannya. Lantas saat melihat matahari terbit, ia berkata lagi, "Inilah Rabbku, ini yang lebih besar".

Bagaimana meneladani Nabi Ibrahim alaihissalam ketika diperintahkan menyembah berhala
Ilustrasi. (Foto: Screenshot via web Nasa.gov)


Namun ketika matahari terbenam, Ibrahim kembali menyangsikan keyakinannya tersebut. Ia lantas berpikir, apa yang selama ini diyakini sebagian penduduk Babilon adalah keliru. Ia lantas meminta untuk ditunjukkan kekuasaan Tuhan agar keimanannya semakin mantap.Pertanyaan itu digambarkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 260."Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati. Allah berfirman, 'Belum yakinkah kamu?' Ibrahim menjawab, 'Aku telah menyakini itu, akan tetapi ini agar hatiku tetap mantap (dengan imanku).' Allah berfirman, '(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu sembelihlah semuanya olehmu. Lalu letakkan di atas setiao satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera'. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."Nabi Ibrahim mengikuti perintah itu. Dan benar, setelah mendengar panggilan Ibrahim, atas kehendak Allah diceritakan bahwa empat burung itu menghampiri Ibrahim dalam keadaan utuh seperti sedia kala. Burung-burung yang telah hidup kembali itu lalu hinggap ke depan Ibrahim.Keringat mengucur setelah Ibrahim menyaksikan semua itu sendiri, di depan mata-kepalanya. Nabi Ibrahim lantas bersujud. Sejak saat itu, ia merasa harus menyampaikannya kepada orang tua dan seluruh pendduduk Babilon.Tapi jalan Ibrahim tak mudah. Pertama kali, ia menyampaikan keyakinannya itu pada sang ayah, Azzar. Tapi ayahnya menolaknya. Ayahnya marah besar, tapi Nabi Ibrahim dengan tenang menerima kemarahan itu. Dengan kesedihan mendalam, Nabi Ibrahim meninggalkan rumah seraya tetap mendoakan keselamatan sang ayah.

Bagaimana meneladani Nabi Ibrahim alaihissalam ketika diperintahkan menyembah berhala
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Lambang Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang berada di salah satu kios milik masjid, Senin (29/5). Pendanaan masjid biasanya didapatkan dari sumbangan umat muslim yang datang dan beribadah di masjid tersebut. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/17.)


Allah SWT pun berfirman, "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya, Dia sangat baik kepadaku. Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku". (QS. Maryam [19]: 47-48)Dari Nabi Ibrahim orang bisa belajar tentang keteguhan hati dan pendirian. Selain itu Ibrahim juga mengajarkan manusia untuk berani memperjuangkan apa yang sudah menjadi prinsip hidup juga keyakinan--dalam hal ini ajaran agama.

Kisah Ibrahim mengingatkan manusia untuk terus berpikir kritis, mendasarkan laku dan sikap pada argumentasi yang kokoh. Dari pelbagai pertanyaan dan proses pencarian Tuhan semasa hidup, Ibrahim tahu bahwa pengetahuan luas diperlukan agar tidak tersesat dan lekas menyadari kekeliruan. (NMA/NMA)

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA