Ibu adalah sosok hebat di dalam keluarga. Ia bisa menjadi apa saja di dalam sebuah keluarga. Peran ibu di dalam keluarga memang sangat besar. Ia dapat mengayomi, mendidik, dan mengajarkan berbagai hal kepada anak-anaknya. Bahkan, ibu juga bisa menjadi seseorang yang menjembatani komunikasi keluarga, misalnya komunikasi antara ayah dan anaknya. Seperti yang kita ketahui, ibu memiliki peran keluarga yang cukup besar. Nah, apa saja sih sebenarnya yang bisa dilakukan oleh seorang ibu dalam sebuah keluarga?
Masih banyak peran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Ibu memang merupakan sosok yang hebat untuk melengkapi peran keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai ungkapan terima kasih atas peranan yang sudah dijalani ibu selama ini, sudahkah Anda mengungkapkan rasa sayang Anda kepada ibu atau wanita yang telah menjadi ibu bagi anak-anak Anda? Sumber:sayangianak.com/ibu-memainkan-banyak-peran-dalam-keluarga-diantaranya-12-peran-ini-yang-ibu-mainkan/sayangianak.com/menjadi-seorang-ibu-bukan-hal-mudah-ini-6-peran-ibu-dalam-keluarga/dosenpsikologi.com/peran-ibu-dalam-keluarga Diakses pada: 21 Nov 2017 Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Abstrak Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran seorang ibu dalam mendidik anaknya menurut pandangan islam. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peran ibu dalam mendidik anak yang sesuai dengan segi pandang islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu dengan metode wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada hari Sabtu dan minggu, 25-26 Mei 2019 di desa Kebonagung kecamatan Wonodadi kabupaten Blitar. Hasil penelitian menjelaskan bahwa seorang ibu hendaklah mengetahui bagaimana peran mereka dalam mendidik anak dalam segi pandang islam. Dari berbagai sumber dijelaskan bahwasanya ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, sehingga sudah seharusnya bagi seorang ibu untuk mendidik anaknya dengan baik yang disisipi dengan aqidah, syariat dan akhlak serta karakter nilai-nilai keislaman, yang mana bisa dimulai ketika masih berada dikandungan. Ditambah, kiranya orang tua terutama seorang ibu mampu memberikan keteladanan atau contoh berperilaku yang baik sebagai pembiasaan terhadap anak terutama dalam hal keagamaan seperti sholat, puasa, zakat, sedekah dan lain-lain. Keyword : Ibu,Mendidik, Anak, Islam
Pendahuluan Menurut Mustafa Al-Ghalayain, pendidikan adalah usaha menanamkan akhlak terpuji dalam jiwa anak-anak. Akhlak yang sudah tertanam itu harus terus disirami dengan bimbingan dan nasehat, sehingga menjadi watak atau sifat yang melekat dalam jiwa. Sesudah itu, buah tanaman akhlak itu akan tampak berupa amal perbuatan yang mulia dan baik serta gemar bekerja demi kebaikan negara. Dalam dunia pendidikan, dikenal ungkapan yang mengatakan bahwa pendidikan keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena anak pertama kali menerima pendidikan adalah dari keluarga dan dikatakan utama karena pendidikan dalam keluarga paling berkesan pada kehidupan seseorang. Pendidikan dalam keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan perilaku seseorang. Pada umumnya pendidikan dalam keluarga dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai agama, etika, budi pekerti, serta tingkah laku yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran dan fungsi seorang ibu adalah sebagai “tiang rumah tangga” amatlah penting bagi terselenggaranya rumah tangga yang sakinah yaitu keluarga yang sehat dan bahagia, karena di atas yang mengatur, membuat rumah tangga menjadi surga bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi bagi suaminya. Untuk mencapai ketentraman dan kebahagian dalam keluarga dibutuhkan isteri yang shaleh, yang dapat menjaga suami dan anak-anaknya, serta dapat mengatur keadaan rumah sehingga tempat rapih, menyenangkan, memikat hati seluruh anggota keluarga. Menurut Baqir Sharif al-Qarashi (2003 : 64), bahwa para ibu merupakan sekolah-sekolah paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta saran, untuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW. yang artinya: “Surga di bawah telapak kaki ibu”, menggambarkan tanggung jawab ibu terhadap masa depan anaknya. (Zakiyah Daradjat, 1995 : 50) Dari segi kejiwaan dan kependidikan, sabda Nabi di atas ditunjukan kepada para orang tua khususnya para ibu, harus bekerja keras mendidik anak dan mengawasi tingkah laku mereka dengan menanamkan dalam benak mereka berbagai perilaku terpuji serta tujuan-tujuan mulia, adapun tugas-tugas para ibu mendidik anak-anaknya yaitu :
Para ibu bertanggungjawab menyusun wilayah-wilayah mental serta sosial dalam pencapaian kesempurnaan serta pertumbuhan anak yang benar. Sejumlah kegagalan yang terjadi diakibatkan oleh pemisahan wanita dari fungsi-fungsi dasar mereka. Ibu-ibu yang sering berada di luar rumah yang hanya menyisakan sedikit waktu untuk suami serta anak-anak telah menghilangkan kebahagian anak, menghalangi anak dari merasakan nikmatnya kasih sayang ibu, sebab mereka menjalankan berbagai pekerjaan di luar serta meninggalkan anak disebagian besar waktunya. |