Bagaimana perbedaannya dengan konsep kepemilikan dalam ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis

KEPEMILIKAN DALAM EKONOMI ISLAM

Oleh: Rio Satria, S.H.I.

(Hakim Pengadilan Agama Sengeti)

A. Pendahuluan

Hak kepemilikan merupakan salah satu pembahasan yang dibicarakan dalam kajian ilmu ekonomi, baik ekonomi sosialis, kapitalis, dan tentunya juga dalam ekonomi Islam. Masing-masing sistem ekonomi tersebut memiliki ciri khas dalam menentukan hak kepemilikan (ownership). Kepemilikan harta (barang dan jasa) dalam Sistem Sosialis dibatasi dari segi jumlah (kuantitas), namun dibebaskan dari segi cara (kualitas) memperoleh harta yang dimiliki. Artinya

dalam memperolehnya dibebaskan dengan cara apapun dapat dilakukan. Sedangkan menurut pandangan Sistem Ekonomi Kapitalis jumlah (kuantitas) kepemilikan harta individu berikut cara memperolehnya (kualitas) tidak dibatasi, yakni dibolehkan dengan cara apapun selama tidak mengganggu kebebasan orang lain.

Sistem ekonomi sosialis yang membatasi kuantitas kepemilikan dan menempatkan kepemilikan negara pada posisi tertinggi cenderung melahirkan kekuasaan yang otoriter, sedangkan sistem ekonomi kapitalis yang memberikan kebebasan untuk memiliki suatu barang tanpa pembatasan

kuantitas dan kualitas, cenderung menimbulkan kesenjangan sosial. Pemilik modal kuat akan semakin sejahtera dan kuat, sehingga akan memiliki kekayaan (property) yang tidak terbatas, sedangkan kelompok yang tidak mampu (poverty) semakin sulit untuk memiliki kekayaan (property). selengkapnya KLIK DISINI

.

Kapitalisme itu harta dikuasai penuh oleh manusia. Sosialisme itu dikuasai oleh negara, sedangkan Islam segala harta apapun bentuknya adalah pemberian Allah.

TOKOHITA. Madani Institute (Center for Islamic Studies) mengadakan Madani Islamic Forum (MIF) dengan pembahasan tentang Perbandingan Sistem Ekonomi Islam dan Barat bertempat di Aula Lantai 3 Rabbani Boleuvard Makassar, Sabtu (14/7/2019).Kegiatan ini menghadirkan pembicara Dr. Khaerul Akbar, M.E.I. yang merupakan alumni Program Doktor Ekonomi Islam UIN Alauddin Makassar, dengan mengupas tema perbandingan konsep antara ekonomi Islam dan barat. Terdapat prinsip-prinsip dalam sistem ekonomi Islam, salah satunya di dasarkan pada nilai-nilai Islam itu sendiri. "Sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang di dasarkan pada nilai-nilai Islam. Prinsip dasarnya adalah prinsip tauhid yaitu segala sesuatu diciptakan oleh Allah dengan tujuan," katanya.Adapun prinsip yang lain dalam sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi barat memiliki perbedaan yang sangat mendasar. "Kapitalisme itu harta dikuasai penuh oleh manusia. Sosialisme itu dikuasai oleh negara, sedangkan Islam segala harta apapun bentuknya adalah pemberian Allah, yang penggunaannya diatur menurut aturan-aturan Allah," ungkap Khaerul.

Di akhir materinya, pembina Yayasan Muamalah Syariah Indonesia ini, memaparkan manfaat yang didapatkan dalam menerapkan sistem ekonomi Islam. "Manfaat penerapan sistem ekonomi Islam adalah nilai-nilai ekonomi Islam sangat kuat dan pelakunya tidak akan melakukan kecurangan, karena sadar akan dipertanggungjawabkan," ulas Khaerul.

Selanjutnya, sistem ekonomi Islam sangat memperhatikan kepemilikan individu dengan batasan-batasan yang ditentukan oleh agama. Yang mana negara merupakan institusi penting dalam perekonomian sebagai kontroling. Selain itu, sistem ekonomi Islam memiliki sistem yang baik dalam memenuhi pemerataan melalui zakat, infak, dan sedekah. "Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras," tukas Khaerul.

Editor: Tokohkita

Halo Sobat Zenius, kali ini aku akan membicarakan apa-apa saja sistem ekonomi yang ada di dunia. Mulai dari definisi, kelebihan, serta kekurangan dari masing-masing sistem. So, simak artikel ini sampai selesai, ya!

Dalam menjalankan perekonomian, setiap masyarakat atau negara memiliki caranya sendiri-sendiri. Setiap masyarakat memiliki caranya masing-masing demi mensejahterakan penduduknya. Berbagai kebijakan akan dibuat untuk mencapai hal itu. Dalam tulisan kali ini, Zenius Blog akan membahas beberapa sistem ekonomi yang ada di dunia mulai dari definisi, kelebihan, serta kekurangan dari masing-masing sistem. 

Definisi Sistem Ekonomi Tradisional

Merupakan sistem ekonomi yang berdasarkan pada kebiasaan, sejarah, dan kepercayaan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Perekonomian dengan sistem ini biasanya bergantung kepada pertanian, perikanan, dan perburuan. Beberapa pihak meyakini sistem ini adalah sistem yang mengawali perekonomian di banyak negara sebelum kemudian berevolusi menjadi sistem perekonomian lainnya. 

Contoh masyarakat yang menganut sistem ini adalah masyarakat Amerika Serikat sebelum kedatangan imigran dari Eropa atau sekitar abad 16. Selain mereka, sistem ini juga masih diterapkan oleh masyarakat-masyarakat yang hidup di pedalaman. 

Berikut adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional: 

  1. Sistem ini berpusat kepada keluarga atau suku tertentu yang menganutnya. Penerapan sistem ini mengacu kepada pengalaman para orang yang dituakan dengan cara menggunakan petuah atau nasihat mereka dalam menjalankan perekonomian. 
  2. Biasanya sistem ini diterapkan oleh masyarakat berburu-meramu dan masyarakat nomaden. Masyarakat jenis ini selalu berpindah untuk memenuhi kebutuhannya. Dikarenakan mereka memproduksi sendiri apa yang mereka butuhkan, mereka tidak terlalu membutuhkan konsep perdagangan. 
  3. Kebanyakan penganut sistem ini adalah masyarakat yang hanya memproduksi apa yang mereka butuhkan saja. Hal ini mengakibatkan jarang terjadi surplus produksi maupun defisit. 
  4. Kebanyakan penganut sistem ini masih menerapkan sistem barter. 
  5. Sistem ini biasanya akan mulai berevolusi ketika masyarakat penganutnya mulai menetap dan tidak lagi hidup berpindah-pindah. 

Perekonomian tradisional lekat dengan pertanian, perikanan, dan perburuan.

Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional

Sebagaimana sistem perekonomian pada umumnya, sistem ekonomi tradisional juga mempunyai keunggulannya sendiri. 

  1. Sistem ekonomi ini cenderung jarang menimbulkan perselisihan. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat dalam sistem ini menggunakan adat istiadatnya untuk mengatur produksi, distribusi, hingga konsumsi. Karena mereka memahami adat tersebut, mereka cenderung menaatinya supaya terhindar dari pelanggaran adat.
  2. Dikarenakan masyarakat dalam sistem ini hanya memproduksi sesuai yang mereka butuhkan, keseimbangan alam pun cenderung lebih terjaga dan lebih berkelanjutan. 

Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional

Selain memiliki kelebihan, sistem ini juga mempunyai kekurangan apabila disandingkan dengan sistem perekonomian lain. 

  1. Masyarakat dalam sistem ini menggantungkan dirinya kepada kondisi alam. Hal ini menjadi hal yang merugikan ketika keadaan alam tidak menguntungkan mereka. Misalkan saat hasil panen buruk, cuaca tidak menentu, dan keadaan lain. Akibatnya adalah pertumbuhan menjadi terhambat. 
  2. Masyarakat yang menganut sistem ini cenderung tidak bisa bersaing dengan masyarakat yang memiliki sistem perekonomian yang lebih bagus. 

Definisi Sistem Ekonomi Sosialis 

Sistem ekonomi sosialis adalah sistem yang masyarakatnya memiliki kesetaraan dalam kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Meski dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, pengelolaannya sendiri diatur oleh negara secara penuh. Pemerintah berperan penuh dalam mengatur distribusi dari hasil produksi. Faktor produksi dalam sistem sosialis adalah pekerja, pengusaha, modal, dan sumber daya alam. Semua faktor ini dimiliki oleh masyarakat dan diatur sepenuhnya oleh negara. 

Pada kenyataannya, sulit untuk menentukan bahwa satu negara menerapkan ekonomi sosialis secara penuh. Seringkali sistem ini digabungkan dengan sistem lain seperti liberal dan komunis. 

Norwegia, Denmark, dan Swedia menjadi contoh negara yang menerapkan sebagian dari sistem ekonomi sosialis. Negara-negara tersebut menyediakan layanan bagi masyarakatnya mulai dari kesehatan, pendidikan, dan jaminan pensiun. 

Selanjutnya ada Tiongkok dan Korea Utara sebagai negara yang menyatukan ekonomi sosialis dengan sistem komunisme.

Kim Jong-Un, Supreme Leader Korea Utara

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis 

Kelebihan dari sistem perekonomian ini adalah sebagai berikut:

Di bawah sistem ini, para pekerja tidak mengalami eksploitasi. Hal ini dapat terjadi karena mereka akan mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang mereka upayakan. 

Sistem ini bisa menghilangkan penderitaan rakyat karena seluruh akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya telah diatur dan disediakan oleh negara. Ketersediaan tersebut memungkinkan masyarakat tidak perlu pusing lagi dan bisa fokus dengan apa yang ingin mereka raih. 

Dikarenakan kontrol negara yang kuat, pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan lebih bijak. 

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis 

Adapun untuk kekurangan yang dimiliki oleh sistem ekonomi sosialis adalah seperti berikut ini:

  1. Sistem ekonomi sosialis mempercayai bahwa pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk bekerjasama. Kepercayaan ini menihilkan fakta bahwa terdapat persaingan yang bisa timbul antar manusia. Keadaan yang seperti inilah yang mengakibatkan sistem ekonomi sosialis menjadi sulit untuk diterapkan secara penuh.
  2. Dikarenakan setiap anggota masyarakat telah memiliki peran yang diatur oleh negara, keinginan untuk menjadi wirausaha pun berpotensi menurun. Dampaknya adalah tingkat inovasi yang cenderung lebih rendah jika dihadapkan kepada sistem kapitalis. 
  3. Peran negara yang terlalu besar juga bisa berbahaya bagi masyarakat jika pemimpin yang terpilih ternyata menyalahgunakan kekuasaannya. 

Definisi Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi ini memungkinkan swasta untuk memiliki seluruh faktor produksi. Keempat faktor produksi tersebut adalah pengusaha, modal, sumber daya alam, dan pekerja. Jika pada sistem sosialis pengelolaan faktor produksi ini dilakukan oleh negara, sistem kapitalis menyerahkan pengelolaan faktor-faktor ini kepada pihak swasta. 

Sistem ini memiliki kaitan erat dengan pasar bebas, permintaan-penawaran, tarif, dan banyak lainnya. Hal-hal tersebut mempengaruhi keberlangsungan sistem ini untuk dapat terus berkembang. Adanya pasar bebas, kebijakan bebas tarif, permintaan yang bagus akan membuat sistem ini semakin kuat. Salah satu semboyan yang digaungkan dalam sistem ini adalah “greed is good” karena ketamakan bisa membuat bisnis terus berkembang. 

Contoh negara-negara yang menerapkan sistem ini adalah Hongkong, Singapura, Swiss, Estonia, Kanada, dan banyak lainnya. Negara-negara ini memberlakukan kebebasan tarif dalam rangka menghilangkan halangan yang bisa mengganggu perdagangan bebas. 

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menerapkan sistem ekonomi yang satu ini adalah: 

  1. Kapitalisme membuat barang-barang paling diinginkan akan dihargai dengan harga yang lebih tinggi. Dampaknya adalah para produsen akan berlomba-lomba dalam menciptakan barang-barang dengan kualitas terbaik. 
  2. Efek dari keinginan untuk meningkatkan kualitas adalah adanya inovasi yang terjadi terus menerus. Inovasi pun akan terus dilakukan demi mendapat harga tertinggi. Penemuan-penemuan baru akan terus dibuat dan hal ini bisa meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis

Walau memiliki kelebihan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup manusia, sistem ini masihlah memiliki kekurangan. Kekurangan dari sistem ini adalah sebagai berikut ini: 

  1. Kapitalisme akan menjadi kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan. Para produsen cenderung menginginkan produksi yang efisien sehingga orang-orang yang kurang mampu akan disingkirkan oleh mereka yang lebih berkemampuan. Dampaknya adalah munculnya pengangguran. 
  2. Demi mengejar pertumbuhan, seringkali kapitalisme menihilkan beberapa akibat dari kegiatan produksinya. Salah satunya adalah kerusakan lingkungan. 

Sistem ekonomi kapitalis relatif kejam bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan.

Definisi Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah perpaduan dari sistem ekonomi tradisional, sosialis, dan kapitalis. Setiap kelebihan yang dimiliki masing-masing sistem digabungkan ke dalam satu sistem. 

Sistem ini memiliki tiga karakteristik. Pertama, sistem ini melindungi kepemilikan individu atas asetnya. Setiap individu berhak memiliki apa yang diusahakannya. Kedua, sistem ini mengizinkan hukum permintaan dan penawaran untuk menentukan harga suatu komoditas. Ketiga, sistem ini digerakkan oleh kepentingan milik individu. Dalam sistem ini, pemerintah memiliki peran dalam mengatur beberapa area seperti militer, perdagangan internasional, dan transportasi. 

Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran

Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah berikut ini: 

  1. Barang dan jasa dapat tersalurkan ke tempat mereka paling dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi karena pemerintah memiliki kewenangan untuk ikut campur. Walau demikian harga barang dan jasa tetap diatur oleh mekanisme pasar. 
  2. Sistem ini mengizinkan inovasi untuk terus terjadi karena konsumen tetap cenderung untuk memilih komoditas yang paling murah, kreatif, dan efisien. 

Sistem ekonomi campuran mengizinkan inovasi untuk terus terjadi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran

Walaupun sistem ini adalah perpaduan dari setiap kelebihan yang dimiliki sistem lain, sistem ini tetaplah tidak luput dari yang namanya kekurangan. Kekurangan yang ditimbulkan dari penerapan sistem ini bergantung kepada sistem mana yang cenderung lebih berkuasa. Bisa sosialis, tradisional, maupun kapitalis. 

Catatan Editor

Buat kamu yang mau tanya-tanya seputar isu ekonomi, langsung kasih komentar aja ya di bawah. Aku akan dengan sangat senang hati membaca semua pertanyaan kalian. Sampai jumpa di kolom komentar, yaa. Ciao.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA