Potensi Geografis Indonesia yang dianugerahi Tuhan memiliki banyak kandungan SDA yang berguna sebagai bahan baku industri. Posisi Indonesia di sekitar daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui sistem jalur pegunungan muda yang aktif memungkinkan tanahnya yang subur dan kaya akan barang tambang, serta Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya akan hasil laut. Selain barang tambang, potensi alam Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri berasal dari bahan pertanian, perkebunan, hutan maupun laut. 1. Pertanian
Industri agro perlu dikembangkan di Indonesia mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan SDA terutama pertanian dalam arti luas. Untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas pertanian perlu dikembangkan industri yang berbasis pertanian terutama industri hilir dari komoditas pertanian dan juga perbaikan kegiatan off-farm untuk peningkatan effisiensi yang berhubungan dengan faktor produksi. Pengembangan agro industri di Indonesia terbukti mampu membentuk pertumbuhan ekonomi nasional. Ditengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri ternyata menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara posistif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selama masa krisis, walaupun sektor lain mengalami kemunduran atau pertumbuhan negatif, agroindustri mampu bertahan dalam jumlah unit usaha yang beroperasi. Industri argo tidak hanya dapat diimplementasikan dalam skala besar, tetapi juga dapat diimplementasikan untuk pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) terutama di desa-desa. Idealnya KUD (Koperasi Unit Desa) dapat dijadikan koperasi agroindustri untuk peningkatan nilai tambah komoditas di desa tersebut. Komoditas hasil pertanian Indonesia yang sudah menembus pasar internasional mandiri adalah :
3. Hutan Hutan Indonesia merupakan kekayaan alam yang sangat potensial sebagai modal dasar pembangunan nasional. Salah satu manfaatnya adalah sebagai pensuplai bahan baku untuk industri perkayuan. Hutan Produksi adalah suatu areal hutan yang sengaja dipertahankan sebagai kawasan hutan dan berfungsi untuk menghasilkan atau memproduksi hasil hutan bagi kepentingan masyarakat, dibidang industri dan ekspor. Hutan ini ditentukan dengan batas-batas suatu HPH (Hak Penguasaan Hutan) dan dikelola untuk menghasilkan kayu. Dengan pengelolaanyang baik, tingkat penebangan diimbangi dengan penanaman kembali dan pertumbuhan ulang sehingga hutan terus menghasilkan kayu secara lestari. Secara praktis, hutan-hutan di kawasan HPH sering di balak secara berlebihan dan kadang ditebang habis. Indonesia memiliki kawasan hutan produksi yang sangat luas, meliputi : Hutan produksi Terbatas 27.687 Ha, Hutan Produksi Tetap 28.897 Ha, dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi 15.525 Ha (bps.go.id). Hutan ini memproduksi kayu, rotan, getah (damar, jelutung), kemenyan dan lain sebagainya.4. Laut Sumber daya laut merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui, namun ada juga yang tidak dapat diperbaharui. Pemanfaatan sumber daya laut secara terus-menerus dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan pangan (protein hewani), energi, bahan baku, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan negara. Penduduk Indonesia yang bergerak dibidang perikanan laut meliputi penduduk yang menghuni daerah pantai, 90% dari hasil hasil laut berasal dari perikanan rakyat. beberapa wilayah Indonesia sudah terkenal sejak dahulu merupakan tempat tinggal nelayan ulung, seperti Sulawesi Selatan dan Sulawesi tenggara, Jawa Timur termasuk Madura.Potensial Laut Indonesia Selain ikan laut, perairan Indonesia juga memiliki potensi lain, yaitu sebagai berikut :
Garis pantai Indonesia yang sangat panjang menyediakan kondisi ideal untuk perternakan ikan adan air payau, sementara danau dan kolam memberikan sumber yang banyak untuk kultivasi air tawar. Perternakan ikan laut di keramba terapung di lepas pantai adalah wilayah yang membutuhkan perhatian yang lebih dekat. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran dana untuk membatu peternak ikan kecil dan telah meminta bantuan perusahaan dan organisasi asing untuk memodernisasi sektor ini. Komoditas aquakultur Indonesia termasuk berbagai jenis ikan, udang dan rumput laut. Berdasarkan letak geografisnya, Indonesia memiliki banyak sekali kandungan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Selain itu karena dilalui oleh jalur pegunungan yang aktif, menjadikan tanah Indonesia bukan hanya subur, tetapi juga kaya akan bahan tambang. Lalu, apa saja sih potensi bahan industri yang dapat dimanfaatkan di Indonesia dari kekayaan alamnya? Yuk kita pelajari lebih lanjut. Perkebunan dan hutan sebagai bagian dari sumber penyedia bahan industri mendapatkan manfaat yang sangat besar dari letak Indonesia. Matahari dan hujan yang berlimpah sepanjang tahun, serta kontur tanah yang bermacam-macam menyebabkan tanah Indonesia bisa ditanami berbagai macam tumbuhan, bahkan yang berasal dari negara lain. A. Potensi Persebaran Hasil Pertanian dan Perkebunan Untuk Bahan Industri Hasil pertanian dan perkebunan selain digunakan untuk konsumsi dalam negeri sebagai pembantu terciptanya ketahanan pangan, juga digunakan sebagai bahan baku untuk industri. Bahan baku ini tidak hanya digunakan sebagai bahan baku di dalam negeri, tetapi juga dapat dieksport ke luar negeri sebagai penambah devisa negara. Nah, beberapa contohnya adalah: 1. Kedelai
Kedelai banyak dibudidayakan pada lahan yang berupa ladang, tegalan, dan sawah tadah hujan. Penghasil kedelai di Indonesia berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung. Dengan produksi yang mencapai 850.000 ton pada tahun 2012, kedelai menjadi salah satu bahan industri yang cukup besar. Kedelai biasanya dipakai sebagai bahan industri tempe, tahu, susu kedelai, kecap, dan sebagai salah satu bahan eksport nonmigas. 2. Kelapa
Daerah persebaran kelapa di Indonesia hampir di seluruh wilayah Indonesia, karena hidupnya yang biasanya di dekat pantai, maka hampir di sepanjang pantai Indonesia banyak terdapat kelapa. Total produksi kelapa di Indonesia bisa mencapai 3,3 juta ton. Kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, dan santan sebagai bumbu masak. 3. Cengkeh
Di Indonesia, perkebunan cengkeh terdapat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali dan Maluku. Cengkeh dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, bahan tambahan masakan, dan bahan tambahan rokok. Baca juga: Definisi Ketahanan Pangan, Bahan Industri, serta Energi Baru dan Terbarukan B. Potensi Persebaran Hasil Tambang sebagai Bahan Industri. Bahan tambang juga menjadi salah satu bahan industri yang cukup banyak dan beragam jumlahnya di Indonesia. Mulai dari minyak bumi, gas alam, logam mulia, pasir, bahkan batu bara. Kondisi dan tempat yang mendukung menjadikan bahan-bahan tersebut dapat muncul di Indonesia, berikut ini adalah contohnya. 1. Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun. 2. Minyak Bumi & Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, transportasi, dan rumah tangga. Walaupun sudah dikembangkan energi baru dan terbarukan, tetapi tetap saja minyak bumi dan gas masih menjadi pilihan utama karena kemudahan mendapatkan dan produksinya. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pengambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa dalam kurun waktu 14 tahun ke depan, cadangan minyak bumi tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia adalah sebagai berikut, Dumai, Riau di Sumatera, Cepu di Jawa, Pulau seram di Maluku, dan masih banyak lagi. 3. Batu Bara
Batu bara digunakan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia, dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5% dari cadangan batu bara dunia. Namun, dilihat dari produksinya, cadangan batu bara Indonesia merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, seperti Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar. C. Potensi dan Persebaran Hutan untuk bahan Industri di Indonesia Hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan konservasi, dan hutan lindung. Hutan produksi adalah hutan yang sengaja ditanam untuk diambil kayunya. Hutan produksi diusahakan melalui Hak Pengusahaan Hutan (HPH) oleh swasta maupun BUMN. Hasil hutan yang dimanfaatkan berupa kayu dan non kayu.
Kayu yang dihasilkan dapat berupa kayu bulat dan kayu olahan. Kayu bulat dihasilkan dari hutan dalam bentuk batang pohon yang belum diolah seperti jati, mahoni, akasia, cendana dan pinus. Sedangkan kayu olahan telah mengalami pengolahan lebih lanjut seperti kayu gergajian, plywood, dan vaneer. Hasil hutan non kayu berupa buah-buahan, getah dan resin, madu, rotan, terpentin, minyak kayu putih, damar, sagu, sutera dan lain-lain. Kayu putih di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk industri obat-obatan yaitu untuk produksi minyak kayu putih. Minyak kayu putih berkhasiat untuk menghilangkan sesak nafas, meredakan demam, membantu menghilangkan rasa sakit, meredakan demam dan lain-lain. Nah itu Squad, beberapa sumber daya yang biasa dijadikan komoditas untuk menjadi bahan baku sebuah industri dan diperdagangkan. Oleh karena itu, kita harus menjaganya dan melarang orang-orang yang berniat jahat merusak kekayaan alam kita tersebut. Oh ya, kalau kamu mau tahu lebih banyak lagi, kamu bisa lho belajar dengan menggunakan video di ruangbelajar, di sana ada ribuan video pelajaran yang menarik dan keren banget, yuk cobain! Artikel ini diperbarui tanggal 04 Desember 2020. Referensi: Yosepana, Sandra. 2009. Belajar Efektif Geografi kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Nurmala, Dewi. 2009. Geografi Kelas XI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. |