Bagaimana sistem pengereman pada sepeda motor dan cara kerjanya?

Rabu, 22 Juni 2022 | 14:30 WIB

Minggu, 19 Juni 2022 | 11:17 WIB

Minggu, 19 Juni 2022 | 09:55 WIB

Minggu, 19 Juni 2022 | 07:45 WIB

Minggu, 19 Juni 2022 | 06:57 WIB

Selasa, 14 Juni 2022 | 19:53 WIB

Senin, 6 Juni 2022 | 09:42 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 17:53 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 13:25 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 12:52 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 12:37 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 12:22 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 12:07 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 11:33 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 11:05 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 10:52 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 09:32 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 08:12 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 08:02 WIB

Minggu, 5 Juni 2022 | 07:22 WIB


Page 2

Pemisahan ini memungkinkan operator untuk mengaktifkan rem depan terlebih dahulu (yang berperan sekitar 70 persen beban pengereman), dan meningkatkan keselamatan di sebagian besar situasi.

Konfigurasi kedua mengaktifkan kedua rem dengan tuas stang, yang secara otomatis menunda permulaan rem belakang untuk operator.

Konon banyak pengendara memperdebatkan apakah konfigurasi ini benar-benar lebih aman dalam berkendara, tetapi sebagian besar merupakan masalah preferensi pribadi.

Baca Juga: 5 Penyebab Motor Bisa Alami Turun Mesin, Di Antaranya Telat Ganti Oli dan Jarang Diservice

Cara kerja rem sepeda motor

Tidak peduli ke arah mana rem sepeda motor dipicu, rem selalu beroperasi dengan cara yang sama.

Sebuah kabel atau tuas menghubungkan master silinder, menyebabkan piston memberikan tekanan pada minyak rem.

Karena minyak rem tidak dapat dimampatkan, tekanan tersebut disalurkan melalui saluran rem ke piston lain di kaliper rem. Kaliper kemudian memberikan tekanan pada bantalan rem.

Baca Juga: 4 Penyebab Aki Kendaraan Cepat Soak atau Tekor, Antisipasi Sebelum Terjadi Kerusakan

Jepitan bantalan rem yang dihasilkan membuat bantalan rem bersentuhan dengan rotor, yang terpasang pada roda.


Page 3

Cara Kerja Rem Mekanik Sepeda Motor adalah sistem pengereman pada sepeda motor yang cara kerja penggerak remnya menggunakan kabel atau kawat untuk menghubungkan handel rem atau pedal rem ke tromol. untuk memahami lebih lanjut terkait sistem rem mekanik mari pelajari  komponen rem mekanik sepeda motor berikut ini.

1. Pedal Rem

Pedal rem berfungsi mengaktifkan sistem pengereman belakang pada sepeda motor jenis cub dan sport. Komponen ini diletakkan di sebelah kanan bak mesin. Cara menggunakan Komponen ini, yaitu dengan menginjaknya menggunakan kaki pengemudi sepeda motor.

2. Handel Rem Depan

Handel rem berfungsi sebagai komponen input saat pengendara akan mengaktifkan sistem pengereman. Secara prinsip, fungsinya sama dengan pedal rem. Komponen ini terletak pada setang kemudi sebelah kanan untuk sepeda motor yang menggunakan rem tromol depan. Pada sepeda motor jenis matik, handel rem belakang biasanya diletakkan di setang kemudi sebelah kiri.

 3. Batang Penghubung

Komponen ini berfungsi meneruskan gaya mekanik pengereman yang dihasilkan oleh pedal rem ke tuas penggerak rem. Pada sepeda motor tipe matik ataupun sepeda motor yang menggunakan rem tromol depan, batang penghubung tergantikan fungsinya dengan komponen kabel rem.

4. Tuas Penggerak

Komponen ini disebut juga dengan brake lever yang berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke cam yang ada di dalam tromol sepeda motor.

5. Cam

Cam merupakan komponen yang digerakkan oleh tuas penggerak untuk mendorong sepatu rem untuk menekan tromol.

6. Pegas Pengembali

Komponen ini juga disebut dengan return spring yang berfungsi mengontrol rem pada motor. Tujuan adanya pegas pengembali ini adalah ketika sepeda motor melewati permukaan jalan yang tidak rata, gaya berat yang bekerja akan menekan pegas sehingga kampas rem akan kembali ke posisi setelah digunakan dikarenakan sifat elastisitas yang dimiliki. Pegas menjaga sepatu rem agar kembali renggang dengan tromol sehingga roda bisa kembali berputar.

7. Pivot pin

Komponen ini berfungsi menjaga sepatu rem yang berada di area pangkal untuk bergerak membuka dan menutup. Pivot pin terletak pada pangkal sepatu rem yang berfungsi sebagai pusat dari sepatu rem.

8. Sepatu Rem

Komponen ini disebut juga kampas rem atau brake shoe yang berfungsi sebagai media gesek dengan tromol untuk menghentikan laju sepeda motor. Sepatu rem biasanya terbuat dari bahan asbes, bahan organik, dan keramik untuk meningkatkan nilai gesek.

9. Tromol

Komponen ini disebut juga dengan drum brake yang berfungsi sebagai media gesek oleh sepatu rem agar gaya putar pada roda dapat dihentikan. Tromol biasanya terbuat dari metal padat yang tahan terhadap panas.

PRINSIP KERJA REM TROMOL MEKANIK

Dada saat pedal rem atau handel rem belum ditekan, belum ada gaya yang akan diteruskan tuas penggerak ke cam yang ada di dalam tromol sehingga kampas rem juga diam. Kampas rem yang diam belum membuat gesekan dengan tromol sehingga belum terjadi pengereman.

Rem tromol mekanik akan bekerja pada saat pedal rem atau tuas rem ditekan, batang penghubung akan ikut tertarik dikuti gerakan tuas penggerak yang terletak di bagian tutup tromol luar. Tuas penggerak akan meneruskan gaya ke cam yang ada di dalam tromol untuk mendorong sepatu rem yang akan menekan tromol. Saat pedal rem tidak difungsikan, pegas pengembali akan mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi semula dan roda bisa berputar kembali tanpa hambatan.

Bagaimana sistem pengereman pada sepeda motor dan cara kerjanya?


 Keterangan gambar:

1. Pedal rem

2. Batang penghubung

3. Tuas penggerak/lenganrem

4. Sepatu rem

5 Tromol

ANALISIS GANGGUAN PADA SISTEM REM TROMOL MEKANIK

Gangguan yang terjadi pada kendaraan, dapat mengancam Keselamatan pengendara, untuk itu dibutuhkan analisis untuk mengetahui gangguan yang ada pada sistem rem mekanik. Hal ini dilakukan agar gangguan dapat diperbaiki lebih awal demi menjaga keamanan saat berkendara. Adapun beberapa gangguan yang sering terjadi, yaitu sebagai berikut.

1. Sistem Rem Tidak Berfungsi dengan Baik

Jika sistem rem tidak berfungsi dengan baik atau daya pengereman lemah saat digunakan, analisis kerusakannya pada bagian berikut.

a. Bubungan/cam rem aus.

b. Gerigi pada tuas penggerak tidak mengait dengan benar.

C. Tromol rem aus.

d. Penyetelan rem tidak tepat.

e. Sepatu rem aus.

f. Sepatu rem terkontaminasi.

g. Tuas penggerak tidak terpasang dengan benar.

h. Sepatu rem aus pada permukaan kontak bubungan/cam

2. Handel Rem Lambat Kembali

Jika terjadi handel rem lambat kembali seperti posisi semula setelah digunakan atau terlalu keras dan seret, analisis kerusakannya pada bagian berikut.

a. Adanya kerenggangan yang berlebihan antara tuas penggerak dan nok.

b Tromol macet akibat kontaminasi.

C. Keausan pada sepatu rem.

d. Kesalahan pemasangan komponen pada tromol.

e. Keausan atau patah pada pegas rem.

f. Kabel rem macet karena kurang pelumasan.

3. Rem Berbunyi Ketika Digunakan

Jika terdengar bunyi mendecit saat rem mekanik digunakan, kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut.

a. Keausan pada tromol.

b. Keausan pada sepatu rem.

C. Kontaminasi pada tromol.

d. Sepatu rem lengket terhadap backing plate.

e. Tonjolan backing plate aus.

f. Pegas penataan sepatu rem.

4. Pedal Berat tetapi Pengereman Kurang

Jika pengereman terasa kurang pakem ketika pedal rem difungsikan, anaiisis Kerusakannya pada bagian berikut.

a. Sepatu rem tercemar oli.

b. Sepatu rem menggeliat pelapis rem aus, berkaca, atau tromol aus.

c. Sepatu rem menggeliat aus atau berkaca.

5. Tromol Rem Cepat Panas

Ketika dilakukan pengereman, tromol rem sering panas, analisis kerusakannya adalah sebagai berikut.

a. Penyetelan tinggi sebelah.

b. Pemasangannya tidak benar.

c. Kampas selalu bergesekan dengan tromol.

6. Jarak Main Bebas Pedal Rem Terlalu Jauh

Jika jarak pedal rem terlalu jauh saat dilakukan pengereman, kemungkinan penyebabnya adalah penyetelan tidak dilakukan dengan baik.

7. Jarak Main Bebas Pedal Terlalu Dekat

Jika jarak pedal terlalu dekat saat dilakukan pengereman,penyebabnya adalah jarak tromol dan kampas rem terlalu dekat.

8. Rem Mudah Panas

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan rem lebih mudah panas, antara lain sebagai berikut.

a. Penyetelan tidak benar.

b. Jarak antara tromol dan kampas rem terlalu dekat.

9. Sepatu Rem Cepat Habis

Adapun hal-hal yang menyebabkan sepatu rem lebih cepat habis, antara lain sebagai berikut.

a. Jarak kampas rem terlalu dekat dengan tromol.

b. Penyetelan tidak benar.

c. Rem terlalu pakem.

10. Timbul Suara Jerit Saat Sistem Rem Difungsikan

Suara yang terdengar dari sistem rem dapat mengindikasikan banyak hal, yaitu masalah besar ataupun masalah ringan. Namun, perlu diwaspadai jika rem motor bersuara jerit saat diinjak. Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan suara jerit itu timbul, antara lain sebagai berikut.

a. Tromol dari pelapis rem kotor dan kampas rem yang aus/ tergores.

b. Kampas rem kotor tercemar/berkaca.

c. Kesalahan penggunaan pelapis atau kampas rem.

Baca Juga :

Perawatan Rem ABS Sepeda Motor

Analisa Kerusakan Rem ABS Sepeda Motor

Cara Memperbaiki Rem ABS Sepeda Motor