Bandar yang merupakan pelabuhan pelabuhan penting dari kerajaan Majapahit adalah

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya yang bergelar Kertajasa Jayawardhana.

Letak kerajaan ini berada di daerah Tarik, Mojokerto, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit diperkirakan muncul dan berkembang sejak 1293 Masehi hingga 1500 Masehi.

Menurut Djoko Pramono dalam buku Budaya Bahari (2005), puncak kejayaan Bahari di Nusantara berhasil dicapai pada zaman Kerajaan Majapahit.

Saat itu, Majapahit mengandalkan kekuatan laut dan agraris, yang menjadikannya kerajaan besar serta memberi jaminan rasa aman dalam perdagangan nusantara.

Komoditas agraris yang dimiliki Kerajaan Majapahit menjadi daya tarik tersendiri bagi kapal dagang internasional untuk singgah atau berlabuh. Keadaan ini semakin diperkuat dengan lokasi Majapahit yang berada di kawasan Sungai Brantas, Jawa Timur.

Konsep kerajaan besar bercorak agraris dan maritim telah menjadi visi serta tekad utama Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Hal ini diperlihatkan dari pemilihan lokasi kerajaan yang berada di daerah Tarik di kawasan Sungai Brantas. 

Tujuan utama pemilihan lokasi ini ialah untuk mempermudah pengawasan perdagangan di daerah pesisir serta pengendalian produksi pertanian di kawasan pedalaman.

Baca juga: Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar bercorak agraris

Kondisi alam di sekitar kawasan kerajaan sangatlah subur sehingga tidak mengherankan jika komoditas pertanian Majapahit sangatlah melimpah.

Dalam jurnal yang berjudul Canggu: Pelabuhan Sungai Masa Majapahit Abad XIV-XVI karya Mawardi Purbo Sanjoyo, dituliskan jika Majapahit bisa memanen padi sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu tahun.

Selain padi, Kerajaan Majapahit juga memiliki komoditas lainnya berupa semangka, kelapa dan manggis. Kunci utama keberhasilan tani di Majapahit ialah pemeliharaan sawah serta ladang yang dilakukan sebaik mungkin.

Lantas, apa yang menjadi faktor utama Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar agraris?

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), faktor utama ini dipengaruhi oleh lokasi kerajaan berada di kawasan yang memiliki tanah subur.

Selain terletak di kawasan Sungai Brantas, Kerajaan Majapahit juga terletak di daerah yang memiliki banyak gunung berapi, seperti Gunung Semeru, Gunung Kediri dan Gunung Wilis.

Tanah subur ini membuat penduduk Majapahit bisa dengan mudah bercocok tanam dan memanen hasilnya. Saat itu, hasil utama Majapahit ialah padi, lada, cengkeh, pala dan kapas.

Letak Kerajaan Majapahit juga ada yang terletak di kawasan dataran tinggi dan kawasan bercuaca panas, sehingga penduduk Majapahit bisa bercocok tanam sesuai dengan cuaca dan hawanya. Contohnya padi lebih sering ditanam di kawasan bercuaca panas.

Baca juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar bercorak perdagangan

Perdagangan di Kerajaan Majapahit tidak terlepas dari kekuatan maritim yang dimilikinya. Bahkan sejarah mencatat jika kecanggihan maritim milik Majapahit disebut sebagai salah satu yang paling canggih pada masanya.

Menurut Deny Yudo Wahyudi dalam jurnal yang berjudul Kerajaan Majapahit: Dinamika dalam Sejarah Nusantara (2013), pelabuhan laut dan sungai di Majapahit memperlihatkan bukti perdagangan global yang cukup maju pada saat itu.

Kerajaan Majapahit memanfaatkan aliran Sungai Brantas yang bermuara ke Laut Jawa, untuk menghubungkan kawasan pedalaman dengan pesisir. Salah satu pelabuhan sungai yang terkenal pada masa Majapahit ialah Pelabuhan Canggu.

Saat itu, banyak kapal dagang yang berlabuh dari Pelabuhan Canggu menuju Selat Madura. Selain itu, pelabuhan ini juga membawa daya tarik tersendiri bagi para pedagang bahkan menjadi salah satu pusat perdagangan, saat itu.

Komoditas yang diperdagangkan pun beragam, mulai dari beras hingga rempah-rempah yang berasal dari Maluku, serta kerajinan keramik dari India dan Cina.

Lantas, apa yang menjadi faktor utama Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar perdagangan?

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit

Letak geografis Majapahit lah yang menjadi faktor utamanya. Wilayah kekuasaan Majapahit sangatlah besar bahkan hampir mencakup seluruh wilayah Indonesia.

Saat itu, transportasi laut menjadi sarana utama aktivitas antar pulau, terutama perdagangan. Banyaknya penduduk yang berprofesi sebagai pedagang dengan didukung oleh lancarnya lalu lintas laut menyebabkan kegiatan perdagangan saat itu menjadi sangat maju.

Selain berdagang di kawasan kerajaannya, Majapahit ternyata juga melakukan aktivitas perdagangan ke luar negeri. Hal ini disesuaikan dengan kebijakan politik Majapahit, yakni 'mitreka satata'.

Kerajaan Majapahit menjadi perantara perdagangan dari daerah satu ke daerah lainnya. Contoh pelabuhan yang penting pada masa Majapahit ialah Pelabuhan Canggu, Surabaya, Sedayu, Tuban, Kalimas dan Pasuruan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebutkan pelabuhan pelabuhan terkenal pada masa kerajaan sriwijaya dan majapahit

Sriwijaya memiliki bandar atau pelabuhan yang terkenal berada di teluk cengai selat malaka dan pelabuhan dipalembang

Sedangan majapahit memiliki 3 bandar atau pelabuhan yang membantu dalam maritime yakni gresik, tuban dan surabaya

Pembahasan

Pada masa kerajaan kerajaan sebelumnya nusantara mengandalakan pertanian yang bersifar agraris, komoditi yang paling laris pada saat itu adalah pala, kapur barus, merica, cengkeh, dan emas. Semua komoditi ini tersebar diseluruh jawa, sumatera, Kalimantan, Maluku dan juga papua. Dan pada akhirnya masyarakat nusantara mulai menggunakan jalur laut yang dinilai lebih cepat untuk mengangkut semua itu melintai pulau pulau dinusantara, atapun ke afrika, cina dan india.

Dan beberapa kerajaan yang memiliki kekuatan maritim yang sangat kuat diantaranya adalah sriwijaya dan majapahit.

1. Sriwijaya adalah salah satu kerajaan bahari terbesar di sumatera pada saat itu, dan dengan daerah kekuasaan sampai kamboja, Thailand selatan, sumatera, semenanjung Malaya, jawa barat dan sebagian jawa tengah. Dalam bahasa sanskerta sriwijaja memiliki arti sri yang berarti cahaya, dan wijaya berarti kemenangan, bila digabungkan sriwijaya memiliki arti kemenangan yang bergemilang gemilang. Maka sesuai dengan namanya kerajaan sriwijaya mampu memerintah dari sumatera, asia tenggara, dan jawa tengah.

Dalam sebuah catatan sriwijaya disebutkan sebuah kerajaan yang besar dan kaya raya, bahkan untuk mengelilingi seluruh wilayah kekuasaanya membutuhkan waktu 2 tahun. dan juga sriwijaya merupakan Negara yang maju dalam bidang agraris, hasil bumi yang sangat laris adalah kapur barus, cengkeh, pala, kapulaga, gambir, kayu gaharu, dan kayu cendana. Salah satu bandar atau pelabuhan yang terkenal ada di selat malaka, yang berfungsi sebagai pintu masuk ke nusantara bagi pedagang dari cina dan india. Kemunduran dari kerajaan ini karena faktor alam, dengan mengendapnya lumpur lumpur disungai musi, sehingga membuat kapal dagang yang datang ke Palembang berkurang.

2. Majapahit merupakan kerajaan yang sangat maju ditanah jawa, berpusat dijawa timur dan berdiri pada tahun 1293 sampai dengan 1500. Kerajaan ini mencapai masa kejayaan pada masa raja hayam wuruk yang berhasil menaklukan seluruh nusantara. Mata pencaharian masyarakat majapahit kebanyakan adalah agraris, karena kerajaan ini dekat dengan lembah sungai brantas dan bengawan solo yang mempermudah pembangunan irigasi kesawah sawah petani. Selain itu pelabuhan pelabuhan majapahit diutara jawa juga memilik peran penting dalam perdagangan barang ekspor dan impor serta komoditi rempah rempah dari Maluku.  

majapahit memiliki 3 bandar atau pelabuhan yang membantu dalam maritime yakni gresik, tuban dan Surabaya. Tuban dikenal sebagia pelabuhan sejak abad ke 11, sebuah sumber dari cina pada masa dinasti yuan menyebutkan bahwa tuban menjadi pelabuhan dimana para prajurit cina mendarat dalam persiapan menyerang kerajaan jawa pada tahun 1293.

Nah kira kira begitu lah penjelasan dari kakak a1m sudah mencoba membantu menjawab pertanyaan ini ya, dibaca pelan pelan biar masuk hati

Demikian ya adik adik, semoga dengan ilmu yang sedikiti ini dapat bermanfaat untuk adik adik semua.

Jangan lupa terus berusaha dan berdoa

Pelajari lebih lanjut

1. Pertanyaan kritis mengenai kerajaan sriwijaya dan majapahit

cek brainly.co.id/tugas/59555

2. Jelaskan mengapa kerajaan majapahit disebut sebagai kerajaan nasional ke-2 ?

cek disini ya brainly.co.id/tugas/31222

3. Jelaskan bagaimana peranan sriwijaya dan majapahit dalam proses integrasi antar pulau masa hindu-budha

cek disini ya brainly.co.id/tugas/7887

-----------------------------

Detil jawaban

Kelas: 10 SMA

Mapel: sejarah

Bab: Bab 4 - Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal

Kode: 10.3.2004

Kata Kunci: sriwijaya, majapahit, bandar, pelabuhan tuban

Tiga Bandar ini selalu menjadi pelabuhan besar sejak masa kerajaan Hindu-Buddha, masa Islam, dan masa kolonial. Tuban adalah bandar utama Kerajaan Majapahit. Sementara Gresik adalah pelabuhan utama untuk Pesantren Giri, yang Berjaya di masa Islam. Bahkan, pelabuhan Surabaya tetap terbesar  di Jawa Timur hingga sekarang.

Tuban telah dikenal sebagai pelabuhan sejak abad XI, ‘Sumber Berita Cina’ pada zaman dinasti Yuan menyebutkan, pada tahun 1293, Bandar Tuban telah menjadi salah satu tempat mendaratnya prajurit Cina yang akan menyerang kerajaan Jawa. Tuban juga merupakan pelabuhan utama bagi kerajaan Hindu dan Buddha, termasuk Majapahit.

Pelabuhan ini masih berperan sebagai bandar internasional terbesar di Jawa Timur sampai akhir abad XIV. Pertumbuhannya cukup pesat karena memiliki komoditas khusus seperti unggas, kambing, ikan, dan sayuran.

Posisi Tuban sebagai bandar internasional digantikan Pelabuhan Gresik, dengan komoditas andalannya emas dan batu mulia. Hal tersebut menjadikannya sebagai salah satu bandar terpenting dan terkaya di Jawa. Gresik berada di bawah kekuasaan Majapahitsejak abad XIII, dan dijadikan kota pelabuhan pada paruh kedua abad XIV. Letaknya yang terlindung oleh Selat Madura sangat strategis sebagai pelabuhan, sehingga kapal-kapal dari berbagai negeri  singgah pula di bandar ini. Di masa berkembangnya jaringan kerajaan Islam, Gresik berada di bawah pengaruh Giri, tempat Sunan Giri (salah satu Walisongo) dan keturunannya menyebarkan ajara Islam melalui jaringan perdagangan, ke wilayah timur Nusantara.

Jauh sebelum itu, terdapat Pelabuhan Hujung Galuh (1037), yang menjadi pelabuhan di Jawa Timur pada masa Kerajaan Mataram Kuno (Hindu). Letaknya di muaras Sungai Brantas. Menurut Prasasti Kamalagyan, Pelabuhan Hujung Galuh ini selalu ramai dikunjungi perahu dagang dari pulau-pulau lain. Apalagi setelah Raja Airlangga membuat bendungan ‘Waringin Sapta’ pada tahun itu, maka bukan hanya kapal-kapal dari Nusantara yang singgah tetapi dari mancanegara pun berdatangan. Selain dilalui jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku-Sriwijaya-India-Cina, bandar ini juga menjadi lalu lintas pelayaran dan perdagangan bagi wilayah pedalaman Jawa Timur karena dilewati oleh anak Sungai Brantas.

Pada abad XIV, muncul pula Pelabuhan Surabaya (letaknya tak jauh dari Hujung Galuh). Peran Pelabuhan Surabaya kian menguat saat pelabuhan di sekitarnya mulai memudar, seperti Sedayu, Gresik, dan Tuban. Kedatangan orang Cina pada abad XVII, menjadikan bandar ini kian ramai. Transaksi yang semula dilakukan di atas kapal beralih ke pemukiman penduduk. Setelah itu datang pula orang Arab, Melayu, Sunda, Madura, dan lain-lain yang kemudian meramaikannya dengan membuat pemukiman. Menetapnya para pendatang di sekitar pelabuhan itu semakin menghidupkan aktivitas Pelabuhan Surabaya. ***