Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum

Museum menjadi salah satu tempat bersejarah dengan berbagai aneka peninggalan yang mengandung banyak ilmu pengetahuan baru.

Tak jarang perjalanan ke sebuah museum bisa memberikan banyak manfaat positif, termasuk membuka wawasan terkait sejarah negara, seni dan ilmu-ilmu lainnya.

Tak kalah dengan negara lain, Indonesia pun memiliki banyak museum yang memberikan banyak pembelajaran sejarah. Bahkan sebagian besar dari museum yang ada telah berdiri, usianya sudah cukup tua.

Jika Mama ingin mengetahui beberapa museum tertua bersejarah yang ada di Indonesia, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

Berbagai museum ini bisa diperkenalkan kepada anak-anak nih, Ma!

1. Museum Bahari

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
Flickr/Stewart Leiwakabessy

Jika menelisik ke belakang, Museum Bahari ini mulanya dikenal sebagai gudang rempah yang telah dibangun pada tahun 1652. Pada tahun 1977, pemerintah DKI Jakarta melakukan renovasi dan meresmikannya menjadi museum bersejarah.

Museum Bahari termasuk salah satu tempat yang menyimpan koleksi bersejarah. Koleksi yang dipajang berhubungan dengan sejarah kelautan Indonesia dari Sabang hingga Merauke.

Sebagian koleksi dari Museum Bahari hangus dilalap api karena sempat terjadi kebakaran pada tahun 2018.

Bisa dibilang koleksi di dalam Museum Bahari memang cukup lengkap, antara lain peta, perahu hingga alat navigasi pada zaman dahulu. Koleksi yang cukup terkenal di dalam museum bersejarah ini yakni perahu Jukung Karere dari Papua.

Lokasi: Jalan Ps. Ikan No.1, Penjaringan, Jakarta Utara.

2. Museum Fatahillah

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
jejakpiknik.com

Museum Sejarah Jakarta atau dikenal sebagai Museum Fatahillah termasuk salah satu tempat bersejarah. Museum yang menyimpan benda-benda penuh sejarah ini diresmikan sejak tahun 1974.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa museum ini awalnya adalah Balai Kota. Bangunannya tetap kokoh setelah berdiri cukup lama yakni sejak tahun 1707.

Jika mama sekeluarga sempat mengunjungi Museum Fatahillah pasti akan melihat berbagai peninggalan, termasuk dari Kerajaan Tarumanegara dan Pajajaran.

Selain itu, Museum Fatahillah memperlihatkan berbagai perabotan dari zaman penjajahan yang bisa menjadi memperkaya ilmu sejarah.

Saat mengunjungi Museum Fatahillah, koleksi di dalamnya akan terbagi pada beberapa ruangan. Setiap ruangan memiliki banyak nilai sejarah, seperti Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Jayakarta, Ruang Tarumanegara hingga Ruang Fatahillah.

Lokasi: Jalan Taman Fatahillah No.1, Pinangsia, Jakarta Barat.

3. Museum Wayang

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
pesona.travel

Museum Wayang, termasuk salah satu tempat yang mengoleksi banyak benda bersejarah dengan usia ratusan tahun.

Museum yang terletak di daerah Jakarta Barat ini sudah ada sejak tahun 1640. Hanya saja baru diresmikan sebagai museum pada tahun 1975 oleh Gubernur Jakarta, Ali Sadikin.

Saat mengunjungi Museum Wayang, pengunjung akan melihat berbagai koleksi wayang dan boneka yang cukup beragam. Koleksinya tidak hanya berasal dari Indonesia, antara lain Malaysia, India, Vietnam hingga Prancis.

Museum Wayang juga menghadirkan koleksi lain, seperti gamelan, lukisan dan piring yang bernilai sejarah.

Lokasi: Jalan Pintu Besar Utara No.27 Pinangsia, Jakarta Barat.

  1. 3 Cara Mudah Membuat Anak Senang Belajar Matematika, Coba Yuk, Ma!
  2. 7 Alat Makeup untuk Remaja dan Harganya yang Wajib Dimiliki
  3. 7 Masker untuk Perawatan Alami Remaja di Rumah, Mudah dan Murah Lho!

4. Museum Benteng Vredeburg

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
busbluestar.co.id

Museum Benteng Vredeburg menjadi salah satu bangunan tertua bersejarah yang ada di Indonesia.

Awalnya bangunan ini berupa benteng yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan dari Belanda sejak tahun 1760. Tujuan dari pembangunan benteng tersebut karena ingin menjaga keamanan keraton dan sekitarnya.

Hanya saja, Belanda saat itu memiliki maksud tersembunyi di balik pembuatan benteng tersebut. Belanda berusaha mengontrol segala pergerakan yang terjadi di dalam keraton.

Pada tahun 1980, benteng ditetapkan sebagai pusat informasi dan pengembangan budaya Nusantara. Pengunjung yang datang ke Museum Benteng Vredeburg akan melihat berbagai interior bersejarah.

Lokasi: Jalan Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

5. Museum Nasional Indonesia

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
kebudayaan.kemdikbud.go.id

Museum Nasional Indonesia termasuk tempat bersejarah yang terkenal di daerah Jakarta Pusat. Bangunan ini sudah ada sejak tahun 1778 yang awalnya didirikan untuk melakukan berbagai penelitian.

Museum Nasional Indonesia juga dikenal dengan Museum Gajah karena terdapat patung gajah di bagian depan.

Ada berbagai benda bersejarah yang ada di Museum Nasional Indonesia, mulai dari etnografi, perunggu, tekstil, keramik, relik sejarah hingga buku langka.

Lokasi: Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Gambir, Jakarta Pusat.

6. Museum Taman Prasasti

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
bhinnekashuttle.com

Museum Taman Prasasti termasuk salah satu bangunan bersejarah yang ada di Indonesia. Bisa dibilang tempat ini sebagai cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang sudah ada semenjak tahun 1795.

Museum ini memiliki beragam koleksi, seperti prasasti, batu nisan, makam perunggu, marmer dan peninggalan bersejarah lainnya.

Saat berkunjung ke Museum Taman Prasasti, ada juga peninggalan batu nisan yang bisa dilihat.Beberapa batu nisan orang terkenal yang ada di museum ini seperti Soe Hok Gie, Van Delden dan Olivia Mariamne Raffles.

Lokasi: Jalan Tanah Abang I No.1, Petojo Sel., Jakarta Pusat.

7. Museum Bank Indonesia

Bangunan untuk menyimpan berbagai peninggalan sejarah disebut museum
situsbudaya.id

Museum Bank Indonesia berdiri sejak tahun 1828 yang sempat digunakan sebagai bank milik Belanda.

Berbeda dari museum sebelumnya, bangunan dari Museum Bank Indonesia masih terlihat kokoh, terawat dan modern. Ada beragam koleksi yang bisa dilihat, antara lain uang kertas, uang logam dan sejarah terkait Bank Indonesia.

Hadirnya museum ini diharapkan ada banyak orang yang menambah wawasan terkait peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memaparkan latar belakang kebijakan yang bisa diambildari waktu ke waktu.

Lokasi: Jalan Lada 3, Pinangsia, Jakarta Barat.

Demikian informasi mengenai beberapa museum tertua bersejarah yang ada di Indonesia. Orangtua pun bisa lebih mengenal beragam museum ini kepada anak-anak, sehingga mereka lebih mengenal sejarah.

Semoga informasi terkait museum tertua ini bisa bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

  • Tidak Hanya Menyenangkan, Ini Manfaat Wisata Museum bagi Anak
  • 7 Fakta Sejarah Bendera Merah Putih yang Perlu Diketahui Anak
  • 3 Artis yang Berbahagia di Tanggal 17 Agustus, Termasuk Cut Meyriska

pemerintah Turki menggunakan Istana Tiopkapi untuk menyimpan berbagai benda peninggal

Todayszaman.com

Istana Topkapi, Turki.

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama kekuasaan Turki Utsmani, bangunan yang dijadikan sebagai istana sultan tidak hanya Topkapi, di antaranya adalah Dolmabache. Beberapa sultan lainnya, pernah tinggal di tempat ini. Salah satunya adalah Sultan Abdul Mejid I.

Dan sejak ia memilih tinggal di Istana Dolmabahce, kondisi bangunan Istana Topkapi menjadi telantar. Setelah bertahun-tahun tidak digunakan lagi, dan berakhirnya kekuasaan Turki Utsmani, maka pada 1923, pemerintah Turki melakukan perubahan pada Istana Topkapi. Dan tepatnya pada 3 April 1924, pemerintah Turki menjadikannya sebagai museum pemerintah Turki.

Sebagai museum, pemerintah Turki menggunakan Istana Tiopkapi untuk menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah dan barang-barang berharga peninggalan kesultanan Turki Utsmani.

Berbagai barang langka dan tentu saja mahal itu, kini dipamerkan untuk umum, antara lain, berbagai bentuk perhiasan yang terbuat dari emas, zamrud, ruby (batu merah delima), dan jade (batu berwarna lumut).

Selain itu, di dalam museum Istana Topkapi juga dipamerkan berbagai benda bersejarah lainnya, di antaranya jubah, lukisan, senjata, perisai, baja, miniatur daerah kekuasaan Utsmani, kaligrafi, serta beberapa perabot rumah tangga istana, seperti sendok, gelas, dan piring yang terbuat dari emas.

Masih di seputaran Istana, juga ada peninggalan berharga, benda-benda yang pernah dipakai Nabi Muhammad SAW. Berbagai peninggalan itu ditempatkan di dalam suatu ruang khusus yang terpisah dari Istana Topkapi. Ruangan itu bernama Paviliun Relikui Suci.

Di dalamnya terdapat pedang, mantel, gigi (Nabi Muhammad SAW yang tanggal pada Perang Uhud), bakiak, bendera, cambuk, segenggam janggut, sajadah, tongkat, busur panah, sabuk, stempel, dan berbagai benda lainnya. Selain itu, terdapat pula pedang-pedang milik keempat sahabat Nabi, Khulafa ar-Rasyidin (Abubakar As-Shidiq, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib).

Di tempat ini juga tersimpan cetakan telapak kaki kanan Nabi Muhammad SAW. Telapak kaki kanan itu tercetak saat peristiwa Mi'raj. Sedangkan telapak kaki kirinya kini tersimpan di Masjid al-Aqsa. Terdapat pula beberapa surat buatan Nabi SAW. Salah satunya surat yang ditujukan kepada Muqawqis (seorang raja dari negeri Mesir). Surat itu ditulis di daun kurma dan ditemukan di Mesir pada 1850.

Peninggalan bersejarah lainnya adalah manuskrip Alquran pertama yang ditulis di atas lembaran kulit binatang. Manuskrip tersebut merupakan lembaran Alquran sebelum disatukan menjadi sebuah kitab utuh. Salah satu yang tersimpan di Topkapi ialah Surat Al-Qadar. Selain itu, masih banyak peninggalan lainnya dari para tokoh yang berjasa dalam perkembangan Islam.

Satu lagi keunikan dari yang terdapat pada Istana Topkapi, bila memasuki ruangan peninggalan ini, pengunjung dapat mendengar alunan suara dari 24 orang Hafiz (penghafal) Alquran. Mereka secara bergantian melantunkan bacaan Alquran dengan syahdunya. Konon, dahulunya pembacaan Alquran di Istana Topkapi selalu dibaca tanpa henti selama 24 jam nonstop dan terus menerus selama lebih dari 407 tahun (dari tahun 1517-1924).

  • istana topkapi
  • turki utsmaniyah

sumber : Islam Digest Republika

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...