Barang yang berfungsi sebagai pelengkap barang lain disebut barang

Apa saja contoh barang komplementer? Foto: Unsplash

Barang komplementer atau barang pelengkap merupakan barang yang bertujuan untuk melengkapi fungsi barang lain. Adapun beberapa contoh barang komplementer yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu mobil dengan bensin, radio dengan baterai, kompor dengan gas, dan lainnya.

Berdasarkan contoh di atas, dapat dilihat bahwa barang komplementer perlu dimanfaatkan bersamaan dengan barang lain. Dengan begitu, nilai dari kedua barang tersebut akan semakin meningkat.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang barang komplementer. Simak informasinya di bawah ini!

Pengertian Barang Komplementer

Menyadur dari buku Ekonomi Mikro dan Makro karangan Iskandar Putong, barang komplementer adalah barang yang tidak memiliki kegunaan yang sama dengan barang utama dan pemakaiannya bisa secara bersamaan dengan barang utama atau sebagai pelengkap.

Sementara itu, dalam buku Kamus Istilah Ekonomi Populer karangan Henricus W, barang komplementer adalah jenis barang pelengkap yang tidak akan berfungsi sempurna tanpa barang lainnya.

Lebih lanjut, barang komplementer juga termasuk ke dalam alat pemuas kebutuhan ekonomi yang didasari oleh hubungan dengan benda lain. Tidak hanya barang komplementer, ada juga barang substitusi yang termasuk alat pemuas ekonomi berdasarkan hubungan dengan benda lain.

Itu sebabnya permintaan dari barang komplementer dan barang substitusi tergantung dari faktor harga barang terkait. Contohnya, barang komplementer dari teh adalah gula. Jika harga teh turun dan permintaannya naik, permintaan terhadap gula juga akan naik.

Ciri-Ciri Barang Komplementer

Salah satu ciri barang komplementer adalah kedua barangnya berpasangan. Foto: Unsplash

Tidak semua barang dapat disebut sebagai barang komplementer. Tentunya ada beberapa ciri-ciri yang harus dipenuhi barang tersebut agar bisa disebut barang komplementer.

Ciri-ciri tersebut yang membedakan barang komplementer dengan barang substitusi. Berikut penjelasannya.

1. Kedua barang harus yang berpasangan

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa barang komplementer harus memiliki hubungan dengan barang yang lain. Hal tersebut yang menyebabkan barang komplementer harus berpasangan dengan barang yang lainnya.

Misal, apabila produk A memiliki ketergantungan dengan produk B, produk A bisa disebut dengan barang komplementer. Jika tidak ada produk pasangan, maka produk komplenter tidak bisa digunakan dengan baik. Contoh barang komplementer adalah radio dengan baterai, mobil dengan bensin, dan lainnya.

2. Memiliki nilai yang lebih kecil

Pada dasarnya, nilai barang komplementer lebih kecil dari barang yang lain. Nilai barang komplementer akan bertambah jika dipasangkan dengan barang yang sudah menjadi pasangannya.

Poin ini juga yang menjadi alasan mengapa barang komplementer bisa memengaruhi permintaan di pasarnya. Itu karena fungsinya yang maksimal sudah digunakan bersama dengan barang pasangannya, sehingga permintaan pasar semakin meningkat.

3. Tidak bisa berfungsi dengan maksimal

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa barang komplementer yang berpasangan dengan barang lainnya akan berfungsi dengan maksimal. Namun, ketika barang komplementer tidak dengan pasangannya, barang tersebut tetap bisa digunakan walaupun tidak maksimal.

Contohnya televisi dan remot. Apabila menggunakan remot, televisi bisa berfungsi dengan maksimal. Namun, jika tidak ada remot, televisi bisa digunakan dengan menggunakan tombol yang tersedia.

Contoh Barang Komplementer

Laptop dan charger jadi contoh barang komplementer. Foto: Unsplash

Gula dan kopi termasuk ke dalam barang yang paling umum ada dalam kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa disadari, keduanya ternyata termasuk ke dalam barang komplementer dan pasangannya.

Hal tersebut karena kecenderungan konsumen yang mengonsumsi kopi manis. Apabila harga kopi mengalami kenaikan, kebanyakan orang akan mengurangi mengonsumsi kopi. Dengan begitu, penggunaan gula pun akan menipis dan lama-lama berkurang.

Laptop adalah barang utama, sedangkan charger menjadi barang komplementer. Dalam penerapannya, laptop membutuhkan charger untuk mengisi daya baterainya yang melemah.

Jika tidak ada charger, laptop tidak bisa dioperasikan dengan maksimal. Sementara itu, ketika charger tidak digunakan, maka nilai fungsinya akan berkurang.

Kompor termasuk ke dalam barang utama, sedangkan gas jadi barang komplementer. Hal tersebut karena kompor baru bisa digunakan apabila ada aliran gas di dalamnya. Jika tidak ada, nilai keterikatan satu sama lain ini akan berkurang.

Jam merupakan benda yang sering ditemui di rumah, sekolah, perkantoran, bahkan jalan-jalan raya. Tujuannya tentu untuk membantu masyarakat mengetahui waktu.

Untuk bisa berfungsi dengan baik, jam membutuhkan baterai sebagai barang komplementer. Dengan dipasangkannya kedua barang ini, nilai dari jam dan baterai pun bisa semakin tinggi.

5. Sikat gigi dan pasta gigi

Untuk mendapatkan kondisi mulut yang terhindar dari bakteri dan kuman, manusia perlu rutin menggosok giginya dengan sikat dan pasta gigi.

Dalam kondisi ini, bisa dilihat bahwa sikat gigi adalah barang utama dan pasta gigi adalah barang komplementer. Nilai dari kedua barang ini bisa semakin meningkat jika digunakan secara bersamaan.

Jenis-Jenis Barang Komplementer

Roti dan meses jadi salah setu jenis barang komplementer yang lemah. Foto: Unsplash

Setelah mengetahui pengertian, ciri-ciri, hingga contoh barang komplementer, berikut dua jenis barang komplementer, seperti yang dikutip dari buku 99% Lolos SBMPTN yang diterbitkan oleh Tim Presiden Eduka.

1. Barang komplementer yang lemah

Barang komplementer yang lemah merupakan barang yang hanya bisa merespons kenaikan harga dengan cara yang terbatas saja. Misalnya adalah roti dan meses.

Barang komplementer ini bersifat lemah karena roti tak hanya bisa dimakan dengan meses, tetapi juga berbagai topping lainnya, seperti selai kacang, stroberi, dan lainnya.

2. Barang komplementer yang kuat

Barang komplementer terbilang kuat jika memiliki hubungan yang erat dengan barang utamanya. Contohnya adalah kaset DVD dan DVD player. Kedua barang ini memiliki sifat komplementer yang kuat karena jika tidak ada salah satunya, barang tersebut tidak bisa berfungsi dengan maksimal.