Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Saleh AS oleh sebagian kaumnya

Tim | CNN Indonesia

Selasa, 28 Apr 2020 17:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nabi Saleh AS adalah nabi dan rasul kelima yang patut diimani. Nabi Saleh berdakwah di Al-Hijr yang saat ini dikenal sebagai Madain Shalih, yakni Kota-kota Nabi Saleh AS, antara Arab Saudi dan Suriah. Beberapa rumah dan batu-batu diyakini sebagai peninggalan Nabi Saleh. UNESCO menetapkan peninggalan itu sebagai warisan dunia.Allah SWT mengutus Nabi Saleh untuk membawa kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar. Sebelum diangkat menjadi rasul, Saleh adalah panutan di suku Tsamud.Kaum Tsamud terkenal memiliki ilmu batu dan bangunan yang andal. Namun, di sisi lain mereka menyembah berhala. Hal ini sesuai dengan Surat Al-A'raf ayat 73.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Dan [Kami telah mengutus] kepada kaum Tsamud saudara mereka Saleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, [yang karenanya] kamu akan ditimpa siksaan yang pedih," terjemahan surat Al-A'raf ayat 73.Unta betina yang dijelaskan dalam ayat tersebut merupakan mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Saleh, sebagai tanda kebesaran-Nya.Saat menyeru ajaran Allah, Saleh meminta kaum Tsamud untuk meninggalkan berhala dan menyembah Allah SWT. Saleh mengajak kaum Tsamud untuk bertobat."Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami," kata kaum Tsamud kepada Nabi Saleh, seperti dalam surat Hud ayat 62.Alih-alih mendengar Nabi Saleh, kaum Tsamud justru menentangnya. Kaum Tsamud meminta Nabi Saleh untuk mendatangkan mukjizat."Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar," kata kaum Tsamud kepada Nabi Saleh seperti dalam surat Asy-Syu'ara' ayat 154.Kaum Tsamud meminta Saleh menciptakan unta betina yang hamil 10 bulan di sebuah bukit berbatu. Nabi Saleh menyanggupi tantangan tersebut dan berdoa agar Allah menunjukkan kekuasaan-Nya.Allah lalu membelah batu di bukit itu dan di dalamnya muncul seekor unta betina sesuai dengan permintaan kaum Tsamud. Unta betina itu dikenal sebagai unta betina Allah.

Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Saleh AS oleh sebagian kaumnya
Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya melalui unta bentina kepada Nabi Saleh AS. (backpacker/Pixabay)

Nabi Saleh lalu meminta agar kaum Tsamud memperhatikan unta tersebut dan membiarkannya makan dengan leluasa. Nabi Saleh juga memperingatkan agar unta betina itu tidak diganggu karena ia mampu memenuhi kebutuhan susu seluruh kaum Tsamud."Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar," kata Nabi Saleh sesuai Surat Asy-Syu'ara ayat 156.Mukjizat ini membuat kaum Tsamud terbagi dua. Ada kelompok yang percaya atas kebesaran Allah dan mengikuti ajaran Nabi Saleh. Namun, ada pula kelompok yang ingkar dan menentang mukjizat itu.Mereka yang ingkar justru semakin kafir dan mengganggu si unta betina. Unta betina Allah dianggap mengganggu hewan ternak lain, meminum banyak air, dan berjalan dengan bebas.Para pemimpin di kaum Tsamud lalu membuat rencana untuk membunuh unta tersebut. Seorang bangsawan bahkan membuat sayembara dengan hadiah besar untuk membunuh unta betina.Saat malam tiba, sembilan orang laki-laki melancarkan aksinya membunuh unta tersebut. Unta itu dipanah dan ditikam beserta dengan anaknya yang baru lahir. Kisah pembunuhan unta terdapat dalam surat Al-Qamar ayar 54.

Kaum Tsamud yang ingkar kembali menentang Nabi Saleh untuk mendatangkan azab setelah unta itu dibunuh.

Nabi Saleh kembali mengingatkan kaum Tsamud untuk bertobat sebelum azab benar-benar datang.Kaum Tsamud semakin tak senang dengan petuah Nabi Saleh. Mereka bahkan merencanakan pembunuhan Nabi Saleh.Namun, belum sampai rencana itu. Allah memerintah Nabi Saleh dan orang yang beriman untuk meninggalkan Al-Hijr karena azab akan segera tiba.Azab itu muncul di hari keempat setelah pembunuhan unta. Di hari itu, petir menyambar, bumi berguncang, dan menghancurkan kaum Tsamud. Kaum Tsamud pun binasa karena petir dan gempa bumi."Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka," berikut bunyi terjemahan surat Al-A'raf ayat 78.Dari kisah Nabi Saleh ini terdapat sejumlah hikmah yang dapat dipelajari. Pertama, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya melalui mukjizat unta betina kepada Nabi Saleh.Kedua, orang-orang yang melanggar perintah Allah SWT akan mendapatkan azab yang nyata. Berhala-berhala yang semula disembah kaum Tsamud tak dapat menolong mereka saat azab Allah datang.

Ketiga, Allah juga memberikan waktu kepada kaum Tsamud untuk bertobat mulai dari perintah Nabi Saleh, kemunculan unta betina, lalu setelah pembunuhan unta tersebut. Namun, ketika azab datang, tobat sudah tidak berarti di sisi Allah. (ptj/asr)

[Gambas:Video CNN]

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Saleh AS oleh sebagian kaumnya
Nabi Saleh AS (Foto: AFP)

Kastolani Sabtu, 13 Juni 2020 - 05:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Nabi Saleh 'alaihi salam (AS) diutus oleh Allah SWT untuk mengajak Kaum Tsamud beriman kepada Allah. Ulama tafsir mengatakan bahwa nasab kaum Tsamud ialah Tsamud ibnu Asir ibnu Iram ibnu Sam ibnu Nuh.

Dia adalah saudara lelaki Jadis ibnu Asir, demikian pula kabilah Tasm. Mereka semuanya adalah kabilah-kabilah dari kalangan bangsa Arabul Aribah sebelum Nabi Ibrahim as.

BACA JUGA:
Kisah Nabi Yahya Dibunuh Raja Herodus

Kaum Samud ada sesudah kaum Ad, tempat tinggal mereka terkenal, yaitu terletak di antara Hijaz dan negeri Syam serta Wadil Qura dan daerah sekitarnya.

Rasulullah SAW pernah melalui bekas tempat tinggal mereka ketika dalam perjalanannya menuju medan Tabuk, yaitu pada tahun sembilan Hijriah. Dalam Alqur'an, Nabi Saleh disebut sebanyak sembilan kali.

BACA JUGA:
Kisah Nabi Ilyas AS yang Didustakan Kaum Bani Israil

Kisah Nabi Saleh AS ini salah satunya termaktub dalam Surat Hud ayat 61-68.

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗهُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ ۗاِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

BACA JUGA:
Kisah Nabi Hud as dan Kaum 'Aad yang Diazab Angin Kencang

Artinya: "Dan kepada Samud (Kami utus) saudara mereka. Saleh. Saleh berkata, "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan menjadikan kalian pemakmurnya. Karena itu, mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Surat Hud: 61)

Mufasir Ibnu Katsir menerangkan, Kaum Tsamud adalah orang-orang yang bertempat tinggal di kota-kota Hajar yang terletak di antara Tabuk dan Madinah. Mereka hidup sesudah kaum Ad, lalu Allah mengutus seorang rasul kepada mereka yang juga dari kalangan mereka.

Lalu Nabi Saleh datang dan memerintahkan kaumnya agar menyembah Allah SWT. Karena itu, Saleh AS berkata kepada mereka: "Dia (Allah) telah menciptakan kalian dari tanah. (Hud: 6,1). Nabi Saleh melanjutkan "Karena itu, mohonlah ampunan-Nya atas dosa-dosa kalian yang telah lalu".

Namun ajakan Nabi Saleh itu dicibir kaumnya. Mereka berkata, "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami."

Nabi Saleh berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu, kalian tidak menambah apa pun kepadaku selain dari kerugian.”

Allah SWT menceritakan pembicaraan antara Nabi Saleh AS dan kaumnya, serta keadaan kaumnya yang bodoh lagi pengingkar karena mereka mengatakan:

"Sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan. Apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? (Hud: 62).

Saleh berkata, "Hai kaumku, bagaimana pikiran kalian jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku. (Hud: 63)

Maksudnya, bukti yang meyakinkan dan tanda yang pasti yang membenarkan apa yang aku sampaikan kepada kalian ini.

Nabi Saleh berkata lagi "Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untuk kalian. Sebab itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kalian mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kalian ditimpa azab yang dekat.

Dalam Surat Asy-Syu'ara, Allah berfirman: "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu.” (Asy-Syuara: 155)

Tersebutlah bahwa unta betina itu hidup bebas di lembah-lembah tempat mereka tinggal, datang dari suatu lembah dan keluar menuju lembah yang lain mencari kebebasan. Unta tersebut konon hidup dari air, dan menurut kisahnya unta betina itu sangat besar tubuhnya dan mempunyai penampilan yang sangat cantik. Apabila unta betina itu melewati ternak milik mereka, maka semua ternak mereka memisahkan diri darinya karena ketakutan.

Setelah hal tersebut berlangsung cukup lama di kalangan mereka, dan mereka makin gencar dalam mendustakan Nabi Saleh as, maka mereka bertekad membunuh unta betina itu dengan tujuan agar bagian airnya dapat mereka peroleh setiap harinya.

Namun, unta itu malah dibunuh Kaum Tsamud. Imam Abu Jafar ibnu Jarir dan lain-lainnya dari kalangan ulama tafsir mengatakan bahwa penyebab terbunuhnya unta betina itu ialah karena ulah seorang wanita dari kalangan mereka yang dikenal dengan nama Unaizah binti Ganam ibnu Mijlaz yang dijuluki dengan sebutan Ummu Usman.

Dia adalah seorang nenek-nenek yang kafir, juga seorang yang sangat sengit dalam memusuhi Nabi Saleh as. Dia seorang wanita yang berharta dan mempunyai banyak anak perempuan yang semuanya cantik. Suaminya bernama Zuab ibnu Amr, salah seorang pemuka kaum Samud.

Juga karena ulah seorang wanita lainnya yang dikenal dengan nama Sadaqah binti Al-Muhayya ibnu Zuhair ibnul Mukhtar, seorang wanita yang mempunyai kedudukan tinggi, berharta, lagi cantik. Pada asalnya ia menjadi istri seorang lelaki muslim dari kaum Samud, tetapi suaminya telah menceraikannya.
Kedua wanita itulah biang keladi yang menyebabkan terbunuhnya unta betina tersebut, dan keduanya menyediakan hadiah buat orang yang mau membunuhnya.

Ketika Nabi Saleh melihat bahwa unta betina itu telah disembelih, ia menangis dan berkata, seperti yang dikisahkan oleh firman-Nya: "Bersuku rialah kalian di rumah kalian selama tiga hari. (Hud: 65).

Pembunuhan unta tersebut terjadi pada hari Rabu. Pada petang harinya kesembilan orang lelaki itu bertekad akan membunuh Nabi Saleh. Mereka mengatakan, "Jika dia benar, maka berarti kita mendahuluinya mati sebelum kita mati (karena azab). Jika dia dusta,~maka kita timpakan kepadanya nasib yang sama seperti yang dialami untanya itu."

Mereka berkata, "Bersumpahlah kalian dengan nama Allah, bahwa kita sungguh-sungguh akan menyerangnya dengan tiba-tiba beserta keluarganya di malam hari, kemudian kita katakan kepada warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kematian keluarganya itu, dan sesungguhnya kita adalah orang-orang yang benar.”

Mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh, dan Kami merencanakan makar (pula), sedangkan mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu. (An-Naml: 49-51).

Ketika mereka bertekad melaksanakan niatnya dan telah sepakat, maka mereka datang di malam hari untuk membunuh Nabi Saleh secara mengejutkan. Tetapi Allah mengirimkan batu-batuan yang membendung mereka sampai kepada Nabi Saleh.

Pada pagi hari Kamis (yaitu hari pertama penangguhan tersebut) wajah mereka berubah warnanya menjadi kuning, persis seperti apa yang dijanjikan oleh Nabi Saleh kepada mereka. Selanjutnya pada hari keduanya dari hari-hari tersebut (yakni hari Jumat) wajah mereka berubah menjadi merah.

Pada hari ketiganya (yaitu hari Sabtu) wajah mereka berubah menjadi hitam. Dan pada pagi hari Ahadnya mereka dalam keadaan kaku dan duduk seraya memandang kepada azab Allah dan siksa-Nya. Mereka tidak mengetahui apakah yang harus mereka lakukan dan tidak mengerti pula bagaimanakah azab itu dapat datang menimpa mereka.

Matahari terbit dengan cerahnya, dan datanglah kepada mereka suatu teriakan dari langit dan gempa yang dahsyat dari bagian bawah mereka. Maka semua roh mereka sekaligus tercabut dalam masa yang sama saat itu juga.
Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumahnya. (Al-Araf: 78)

Ulama tafsir mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang tersisa dari keturunan kaum Samud, selain Nabi Saleh as beserta orang-orang yang mengikutinya.

Wallahu A'lam Bishowab.


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Kisah Nabi Saleh AS kaum Tsamud Nabi rasulullah saw agama

Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Saleh AS oleh sebagian kaumnya