Batas dari paparan benua yang memiliki kedalaman 200-1.800m disebut

            Laut merupakan kumpulan air asin (dalam jumlah yang banyak dan luas) yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Dalam laut pun ternyata ada perbedaan di setiap zonanyaPembagian zona ini pun bisa berdasarkan faktor kedalaman, faktor intensitas cahaya, faktor proses pembentukannya, faktor letak, dsb. Berikut akan kakak coba jawab pertanyaan yang adik ajukan beserta pertanyaan terkait lainnya.

Sebutkan Zona Laut berdasarkan Kedalamannya!

            Berdasarkan kedalamannya, zona laut dibagi menjadi 4. Yaitu Zona Pasang Surut (Zona Litoral), Zona Laut Dangkal (Zona Neritik), Zona Laut Dalam (Zona Bathial), dan Zona laut sangat dalam (zona abisal). Berikut penjelasannya :

1.    Zona Litoral, merupakan zona yang tidak memiliki kedalaman atau 0 meter. Zona ini akan tergenang air laut ketika pasang, namun akan menjadi pantai ketika surut.

2.    Zona Neritik, merupakan zona yang memiliki kedalaman berkisar antara 50 meter – 200 meter. Zona ini terletak di dekat pantai dan zona yang ideal untuk pertumbuhan ekosistem laut.

3.    Zona Bathial, merupakan zona yang memiliki kedalaman berkisar 200 meter – 2000 meter. Zona ini masih bisa terkena cahaya matahari hanya saja sangat mini, serta ekosistem yang terdapat di dalamnya tidak sebanyak di Zona Neritik.

4.    Zona Abisal, merupakan zona yang memiliki kedalamam lebih dari 2000 meter. Di Zona ini cahaya matahari sama sekali sudah tidak dapat masuk. Tumbuhan laut tidak ada yang dapat hidup di zona ini, hanya beberapa hewan tertentu yang dapat hidup contohnya seperti angler fish.

Sebutkan Zona Laut berdasarkan Letaknya!

            Berdasarkan letaknya, zona laut dibagi menjadi 3 jenis. Yaitu Zona laut tepi, laut tengah, dan laut pedalaman. Berikut penjelasannya :

1.    Zona laut tepi (Marginal sea), merupakan zona yang terletak di tepi benua dan tepi samudera.

2.    Zona laut pertengahan (Continental sea), merupakan zona yang terletak diantara 2 benua atau yang terletak di tengah-tengah benua.

3.    Zona laut pedalaman, merupakan zona yang hampir seluruh wilayahnya dikelilingi oleh daratan, tidak terpengaruhi arus samudra, serta tidak mengalami pasang surut.

Sebutkan Zona Laut berdasarkan Proses Terjadinya!

            Berdasarkan proses terbentuknya, zona laut ini dibagi menjadi 3 jenis. Yaitu zona laut transgresi, ingresi, dan regresi. Berikut penjelasannya :

1.    Zona laut transgresi, merupakan zona yang terbentuk diakibatkan adanya penambahan kenaikan permukaan air laut, atau penurunan daratan sehingga menjadikan daratan tersebut tergenang air.

2.    Zona laut ingresi, merupakan zona yang terbentuk diakibatkan adanya penurunan tanah laut sehingga akhirnya dapat membentuk palung atau lubuk laut.

3.    Zona laut regresi, merupakan zona yang terbentuk akibat adanya penyempitan dari proses sedimentasi oleh bahan-bahan seperti pasir, lumpur, bebatuan, atau material lainnya.

Sebutkan Zona Laut berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari!

            Berdasarkan jangkauan cahaya matahari, zona laut ini dibagi menjadi 3 jenis. Yaitu zona Epipelagic (eufotik), Mesopelagic (disphotic), dan zona Bathypelagig (aphotic). Berikut penjelasannya :

1.    Zona Euphotic, merupakan zona yang seluruhnya mendapatkan cahaya matahari.  Di zona ini 90% biota laut hidup di dalamnya.

2.    Zona Disphotic, merupakan zona minim cahaya. Walaupun tempat ini cukup gelap, namun masih menerima sebagian kecil cahaya matahari.

3.    Zona Aphotic, merupakan zona yang sama sekali tidak mendapatkan cahaya matahari.

            Semoga jawaban kakak dapat membantu, apabila masih terdapat pertanyaan yang lain, jangan ragu ajukan pertanyaanmu di Brainly ya.

Detail Tambahan

Kelas             : VII

Pelajaran       : IPS

Kategori         : Geografi – Zona Pesisir dan Zona Laut

Kata Kunci     : Pembagian Laut, Zona Laut, Berdasarkan.

Kode              : -

Laut merupakan suatu kawasan yang terluas dipermukaan bumi ini, hampir 2/3 dari permukaan bumi terdiri atas hamparan lautan dan sisanya adalah daratan. Kita tahu bahwa laut merupakan bagian bumi yang memberikan kontribusi sangat besar bagi kehidupan manusia seperti sebagai sarana transportasi maupun sebagai penghasil sumber daya seberti ikan, terumbu karang, rumput laut, dan kekayaan alam lainnya. Laut merupakan wilayah yang menghubungkan antara wilayah atau daerah yang satu dengan wilayah lainnya lainnya. Laut juga merupakan habitat bagi berbagai macam organisme seperti ikan, terumbu karang, ubur-ubur, dan masih banyak organisme lainnya.

Menurut letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

  1. Laut pedalaman. Merupakan laut yang letaknya menjorok ke pedalaman. Laut ini tidak dipengaruhi oleh arus samudra dan tidak mengalami proses pasang surut.
  2. Laut Pertengahan (Continental sea). Merupakan  laut yang berada di tengah-tengah benua
  3. Laut Tepi (Marginal sea). Merupakan laut yang terletak di landas benua serta memiliki hubungan bebas dengan samudra. Inilah yang menjadikan arus tepi selalu dipengaruhi oleh arus samudra.

Zona Laut Menurut Proses Terjadinya

Sedangkan menurut proses terjadinya, laut juga dibedakan kedalam 3 jenis, yaitu :

  1. Laut Transgresi. Laut ini terjadi karena adanya perubahan permukaan laut yang terjadi akibat permukaan air laut yang naik atau daratan yang mulai menyusut  atau turun sehingga menjadikan daratan tersebut tergenang oleh air.
  2. Laut ingresi. Ini merupakan laut yang terjadi karena tanah yang semakin menurun ke dasar laut, sehingga menjadikan kawasan tersebut terendam oleh air. Biasanya penurunan tanah tersebut akan membentuk palung dan lubuk laut.
  3. Laut Regresi. Ini merupakan laut yang terbentuk akibat penyempitan laut itu sendiri yang dikarenakan oleh pengendapan bebatuan seperti pasir, lumpur, maupun material lain yang dibawa aliran air sungai yang pada akhirnya bermuara di laut.

Laut juga dibagi menjadi beberapa jenis zona, dimana zona kelautan tersebut berawal dari  wilayah lepas pantai yang kedalaman airnya mencapai 200 meter atau sekitar 656 kaki.

Berdasarkan kedalamannya, laut terbagi menjadi beberapa zona kelautan, seperti :

  1. Zona Litoral (Wilayah Pasang Surut)

Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang apabila pada saat terjadi air pasang, wilayah ini akan tergenang oleh air, dan pada saat terjadi air surut, wilayah ini akan mengering dan berubah menjadi pantai. Oleh karena itulah maka zona ini seringkali disebut dengan daerah pasang surut. Pengaruh suhu udara serta sinar matahari yang terdapat pada zona litoral sangat kuat. Menjadikan zona ini sebagai habitat bagi beberapa spesies aut seperti bintang laut, udang, kepiting, cacing, serta bentos.

  1. Zona Neritik (Laut dangkal)

Zona Neritik adalah wilayah perairan dangkal yang terletak dekat dengan pantai. Kedalaman dari zona ini adalah berkisar antara 50 hingga 200 meter. Kawasan ini dapat tertembus sinar matahari dengan sangat baik, sehingga menjadikannya sebagai habitat yang sangat cocok bagi berbagai jenis spesies laut seperti ubur-ubung, fitoplankton. Zooplankton, rumput laut, serta jenis spesies lainnya.

  1. Zona Bathial (Laut Dalam)

Zona Bathial merupakan Wilayah perairan yang memiliki kedalaman yang berkisar antara 200 hingga 2000 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari. Hal tersebutlah yang menjadikan kehidupan diwilayah zona bathial tidak seramai di zona neritic.

  1. Zona Abisal (Laut sangat Dalam)

Ini merupakan bagian laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 meter. Wilayah ini  memiliki suhu yang sangat dingin. Hal inilah yang menjadikan zona abbisal hanya memiliki beberapa spesies hewan laut. Dan di zona ini tidak dapat ditemui spesies tumbuh-tumbuhan laut. Contoh spesies yang dapat hidup di zona ini adalah angler fish, dimana biota laut tersebut dapat menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi.

Batas dari paparan benua yang memiliki kedalaman 200-1.800m disebut
Batas dari paparan benua yang memiliki kedalaman 200-1.800m disebut
Zona laut berdasarkan cahaya matahari yang menjangkaunya

Menurut ahli kelautan, zona laut dapat dibedakan berdasarkan sejauh mana cahaya matahari dapat mencapai kawasan perairan tersebut. Adapun jenis zona tersebut antara lain adalah :

  1. Zona Epipelagic (eufotik)

Merupakan zona yang dapat diterangi oleh pancaran sinar matahari, sehingga proses fotosintesis di zona tersebut dapat berjalan dengan sangat baik. Suhu zona epipelagic berkisar dari 40 ke 3 derajat Celcius

  1. Zona Mesopelagic (disphotic)

Merupakan zona laut yang hanya mendapatkan sejumlah kecil penerangan sinar matahari. Karena kelangkaan cahaya yang didapat, maka zona ini dikenal dengan sebutan twilight zone. Suhu dari zona mesopelagic berkisar dari 5 – 4 derajat Celcius atau sekitar 41 – 39 derajat fahrenheit.

  1. Zona Bathypelagig (aphotic)

Merupakan zona laut yang terdalam, dimana sama sekali tidak ada cahaya matahari yang dapat menembus zona tersebut. Zona ini seringkali disebut sebagai zona tengah malam. Suhu yang terdapat pada zona ini berkisar 0 – 6 derajat Celcius.

Menurut ekosistem yang menghuni, zona kelautan juga terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

  1. Zona Litoral ( perairan dalam)

Secara umum, jumlah ekosistem kehidupan yang ada pada perairan laut dalam lebih rendah jika dibandingkan tempat lainnya. Hewan-hewan yang hidup di zona ini memiliki mata yang sangat peka terhadap cahaya. Organisme yang hidup di zona ini hanya bertindak sebagai konsumen dan sebagai pengurai saja, sedangkan produsen tidak ada sama sekali. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya cahaya matahari yang dapat menembus kawasan itu. Spesies-spesies yang ada di zona ini biasanya mendapatkan makanan yang bersumber dari plankton-plankton yang mengendap.

  1. Zona Neritic (perairan dangkal)

Luas wilayah zona ini adalah mencakup pesisir, dimana zona ini mendapatkan pencahayaan matahari yang sangat baik. Berbagai jenis ekosistem dapat hidup di zona tersebut. Mereka diantaranya adalah ganggang laut, terumbu karang, dan juga rerumputan.

Zona ini merupakan wilayah laut dimana sinar matahari tidak dapat menembus hingga ke dasar. Hal tersebut menyebakan terjadinya perbedaan suhu di dalam zona tersebut yang terjadi akibat air yang ada dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air yang ada dibawahnya. Spesies yang bisa ditemui adalah berbagai jenis ikan.

Zona Laut di Indonesia

Batas dari paparan benua yang memiliki kedalaman 200-1.800m disebut
Batas dari paparan benua yang memiliki kedalaman 200-1.800m disebut
Di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, membagi zona lautnya menjadi 3 kelompok, yaitu :

Merupakan garis khayal yang memiliki jarak sekitar 12 mil dari garis dasar ke laut lepas. Suatu negara dapat berdaulat penuh hingga mencapai batas teritorial, akan tetapi negara tersebut juga berkewajiban terhadap penyediaan alur pelayaran baik di bawah maupun permukaan laut.

Baik secara geologi maupun morfologi, zona ini merupakan lanjutan dari suatu benua, dimana kedalaman lautnya mencapai 150 meter. Kenapa Indonesia memiliki zona landas kontinen? Hal itu dikarenakan negara kita terletak diantara 2 buah kontinen, yaitu Asia dan Australia.

  1. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Merupakan jalur perairan (laut) yang memiliki lebar 200 mil dari garis dasar ke arah laut terbuka. Dengan zona ini, maka dalam pemanfaatan sumber daya laut, Indonesia mendapatkan kesempatan yang pertama. Pengukuhan zona tersebut telah diumumkan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980.