Batik Pekalongan mempunyai ciri dengan corak yang khas

Sebagai warisan budaya Indonesia, batik Pekalongan menjadi salah satu motif batik tertua yang dalam perkembangan sejarahnya dipengaruhi oleh dominasi budaya luar. Batik Pekalongan semakin berkembang setelah pengusaha batik asal Belanda bernama Eliza van Zuylen mengadakan sebuah workshop. Kemudian muncul motif-motif batik Pekalongan yang baru bahkan mampu menembus pasar Eropa. 

Setiap motif batik nusantara memiliki filosofi serta makna yang mendalam. Begitu juga dengan batik asal Jawa Tengah, batik Pekalongan. Selain memiliki ciri khas warna yang cerah dan eksentrik, motif batik Pekalongan juga mempunyai beberapa karakteristik lain seperti kainnya yang dipenuhi dengan garis dan titik, mayoritas motifnya bertema bunga dan tanaman, serta adanya sentuhan Tiongkok pada motifnya. 

Didominasi dengan motif berwarna cerah, batik Pekalongan terdiri dari beragam jenis motif yang populer hingga kancah dunia. Berikut beberapa motif batik Pekalongan yang terkenal beserta maknanya. 

Motif batik Jlamprang  (Foto: Pinterest)

Ciri khas motif batik Jlamprang adalah coraknya yang terdiri dari titik, lingkaran, kotak, geometris dan memiliki komposisi lebih dari 2 macam warna. Umumnya, di tengah lingkaran terdapat gambar bunga padma. 

Menurut sejarahnya, motif ini muncul karena pengaruh kepercayaan Hindu dan Budha serta bersifat sakral. Sehingga motif batik Jlamprang digunakan sebagai benda pelengkap upacara kepercayaan Hindu di daerah Pekalongan. Makna penggunaan batik Jlamprang yaitu menghubungkan antara dunia manusia (dunia bawah) dan dunia dewa (dunia atas atau dunia kayangan). 

Baca juga: 5 Jenis dan Sejarah Motif Batik Kawung yang Populer

Motif Batik Liong  (Foto: Pinterest)

Menurut filosofinya, percampuran budaya Tionghoa yang memengaruhi berkembangnya motif batik Pekalongan. Etnis Tionghoa syang menetap di Pekalongan menjadi salah satu unsur terciptanya motif batik Liong. Ciri khas motif batik Liong adalah adanya simbol makhluk imajiner berbentuk ular naga. 

Berdasarkan mitologi Tiongkok, simbol makhluk ular naga berarti makna kesuburan, kemakmuran, dan kebaikan yang diharapkan bisa memberikan pengaruh pada pemakai batik. 

Motif Batik Semen  (Foto: Pinterest)

Motif batik Pekalongan yang memiliki corak klasik adalah motif batik Semen. Motinya yang menyerupai motif batik Semen asal Yogyakarta dan Solo, tapi perbedaannya terletak pada unsur motif cecak dan dominasi garis-garis dekoratif yang muncul pada batik Pekalongan. Selain itu, tambahan ornamen lain berupa tumbuhan serta burung Garuda yang berarti gagah perkasa. 

Makna batik Pekalongan motif Semen sangat mendalam berdasarkan filosofinya. Berasal dari nama Ramawijayana, motif Semen terdiri dari 7 nasehat yaitu: 

- Bayu Brata: arti leluhur yang digambarkan dengan unsur burung

- Agnibrata: arti kekuatan untuk melawan musuh yang disimbolkan dengan unsur lidah api

- Dhanaba Brata: arti kesejahteraan masyarakat yang digambarkan dengan unsur bintang

- Sasi Brata: watak rembulan yang bersifat kesuksesan dan keberuntungan dengan unsur binatang

- Pasabrata: arti mulia tapi berbahaya bagi yang mengabaikan yang digambarkan dengan unsur kapal air

- Suryabrata: watak seseorang yang tabah yang digambarkan dengan simbol garuda

- Endar Brata: pemberi kemakmuran dan pelindung dunia yang digambarkan dengan simbol pohon hayat

Motif Batik Tujuh Rupa (Foto: Pinterest)

Ciri khas dari batik motif Tujuh Rupa adalah corak batik yang mengandung kekayaan wisata alam Pekalongan dari 7 motif yang berbeda. Perpaduan warna batik yang cerah dan variatif membuat jenis batik ini sangat indah sekaligus bernilai. 

Batik Tujuh Rupa merupakan salah satu jenis batik Pekalongan yang ciri khas motifnya tabrak warna. Biasanya gambar yang muncul pada kain batik tersebut berupa tumbuh-tumbuhan dan beragam jenis hewan. Makna dari motif batik Tujuh Rupa yaitu simbol akulturasi budaya Jawa dan Cina yang motifnya sangat khas dengan alam. 

Motif Batik Terang Bulan  (Foto: Pinterest)

Motif Batik Pekalongan lainnya yang memiliki makna fenomenal adalah motif batik Terang Bulan. Motif ini sangat identik dengan masyarakat Pekalongan. Batik Terang Bulan bisa diaplikasikan mulai dari busana keseharian hingga acara formal. 

Motifnya dinamakan Terang Bulan karena corak batiknya yang memperlihatkan terangnya cahaya bulan purnama di malam hari. Dalam batik Terang Bulan, ornamen utama berupa kupu-kupu memiliki makna keindahan, kebahagiaan, dan kecantikan. Sehingga makna desain Batik Terang Bulan berarti rasa syukur akan keindahan alam dan kehidupan.

Makna mendalam dari setiap motif batik Pekalongan tentunya membuat kita makin cinta dengan warisan budaya Indonesia. Mana motif batik Pekalongan yang paling kamu sukai? 

Seni Rupa dan Desain Ilmu Fashion

Batik merupakan salah satu pakaian khas indonesia yang terdiri dari berbagai jenis baik dari segi motif, corak, asal, dll. Batik pekalongan merupakan salah satu batik yang memilik perhatian yang lebih akhir-akhir ini dimana batik tersebut memilik ciri khas tersendiri. Dari hal tersebut, apa ciri khas yang dimiliki batik pekalongan ?

1 Like

Batik Pekalongan memiliki ciri khas tersendiri, terdapat 5 ciri khas:

  1. Mayoritas bermotif bunga
    Apabila diperhatikan motif pada batik yang dihasilkan pengrajin asal Pekalongan memiliki motif bunga yang mendominasi. Motif bunganya pun relatif berukuran kecil sehingga berbeda dengan motif bunga pada daerah lain di Jawa Tengah.

  2. Batik dengan warna cerah
    Warna cerah seolah menjadi ciri khas dari batik Pekalongan yang sudah cukup terkenal ke banyak daerah. Hanya di Pekalongan Kita bisa menjumpai batik dengan warna khas pesisir yang lebih cerah dan terang. Dengan mudah Kita bisa menemukan warna jingga, merah muda atau pink, salem, biru, hijau, dan warna cerah lainnya.

  3. Motif dipenuhi dengan garis dan titik
    Selain motif bunga yang nampak mencolok, motif pada batik dari Pekalongan juga terlihat semakin unik dengan keberadaan motif riil-nya. Sebab bunga kecil-kecil akan diapit oleh motif garis dan juga titik sehingga tampilan motifnya terkesan lebih nyata.

  4. Motif khas keturunan Tiongkok
    Bagi yang berkunjung ke Pekalongan dan menemukan motif batik diluar motif bunga maka dapat dipastikan. Bahwa batik tersebut dibuat oleh pengrajin keturunan orang Tiongkok dengan corak khas hewan. Corak hewannya pun tidak mencakup semua jenis hewan, namun terdapat dua jenis motif yakni motif burung Phoenix dan juga motif naga. Bisa pula menemukan kedua macam motif ini terdapat pada satu kain batik dengan tetap memiliki warna cerah khas warna masyarakat pesisir.

  5. Batik motif Jlamprang
    Ciri khas lain yang cukup menarik pada batik asli Pekalongan adalah terdapat motif bernama Jlamprang yang berupa motif titik dengan bentuk geometris. Motif ini berupa kumpulan titik yang dibuat membentuk sebuah motif yang serupa dari ujung kain batik ke ujung lainnya. Ciri khas motif Jlamprang batik Pekalongan ini dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat Arab yang memang tidak menggambar motif benda hidup.

Sumber saya dapatkan di:

Ny Traveler – 1 Oct 16

Bagi siapa saja yang mencintai batik tentu sangat mengenal kualitas batik Pekalongan yang memiliki ciri khas tersendiri. Batik memang menjadi warisan budaya bagi bangsa Indonesia mengenakannya menjadi tanda kecintaan dan kebanggaan Kita sebagai anak...

Sahabat seniman sekalian dimanapun berada. Dari sekian banyak ragam batik di Nusantara kita ini, tentu kita sama-sama mengetahu bahwa setiap dari batik tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Sehingga, meskipun dibuat di daerah lain, namun tetap saja ciri khas tersebut akan tercium sebab masing-masing daerah memiliki keunikan, ciri, dan corak khas batik yang berbeda-beda dari satu kota dengan kota lainnya.

Sesuai dengan judul diatas, maka terkhusus untuk kali ini kita akan membahas tentang ciri khas dan corak batik pekalongan yang ulasannya adalah sebagai berikut.

Pekalongan juga dikenal dengan kota batik sebab ragam batiknya memiliki ciri khas dan potensi besar dalam hal kegiatan pembatikan. Di kota ini juga tedapat industri batik, baik itu industri dengan skala yang besar ataupun yang berskala kecil, seperti industri rumah tangga. Meskipun demikian, industri batiknya tersebut telah mampu menjadi salah satu penopang perekonomian kota pekalongan.

Corak dan warna dari batik pekalongan ini tidak hanya dikenal di Indonesia, namun juga hingga keNegeri luar dan telah mampu diekspor hingga ke beberapa Negara lain seperti Australia, Amerika, Timur Tengah, Jepang, Cina, Korea, Singapura serta beberapa Negara lainnya.

Batik Pekalongan adalah batik pesisir yang paling kaya akan warna dengan ciri khas ragam hiasnya berupa unsur naturalis. Jika dibandingkan dengan batik-batik pesisir lainnya, batik Pekalongan sangat dipengaruhi oleh unsur pendatang keturunan Cina dan Belanda yang sangat bebas dan menarik.

Meski Motifnya terkadang sama dengan beberapa jenis batik solo atau batik yogyakarta, namun batik Pekalongan seringkali di ubah atau dimodifikasi dari unsur visual warnanya yang aktraktif, maka tidak jarang kita temukan pada selembar kain batik Pekalongan dapat kita jumpai hingga 8 jenis warna dengan kombinasi yang dinamis. Adapun motif yang paling populer dari batik Pekalngan ini ialah motif Jlamprang.

Ciri Khas dan Corak Motif Batik Pekalongan 

Dilihat dari proses dan desain batik ini, batik Pekalongan nampak banyak dipengaruhi oleh batik Demak. Hingga  pada abad ke-20, proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan dasar kain mori buatan dalam negeri, dan hanya sebagian saja yang berasal dari kain mori impor. Setelah perang dunia pertama barulah dikenal adanya pembuatan batik cap dan pemakaian bahan-bahan batik yang berasal dari luar negeri seperti Jerman dan Inggris.

Hal yang juga menarik dari batik Pekalongan ini adalah motif atau ragam hiasnya selalu mengikuti perkembangan zaman seperti pada waktu penjajahan Jepang, di Pekalongan lahir batik dengan nama Batik Jawa Hokokai, yaitu batik dengan motif serta warna yang mirip dengan Kimono Jepang yang pada umumnya, batik Jawa Hokokai ini merupakan batik Pagi-Sore. 

Selanjudnya di tahun 1960-an, di Pekalongan muncul lagi jenis batik lain yang bernama Batik Tritura yang bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah Presiden Susilo Bambang Yudoyono diangkat menjadi Presiden Indonesia, muncul pula batik dengan motif SBY, yaitu motif batik yang mirip dengan kain tenun ikat atau songket.

Akhir-akhir ini juga muncul motif baru lainnya dengan nama motif tsunami. Inilah kekayaan para pembatik Pekalongan yang tidak pernah kehabisan ide atau akal dalam hal menciptakan karya, jenis dan motif batiknya.

Bagi pencinta batik, perlu anda ketahui pula bahwa pekalongan merupakan tempat yang sangat tepat untuk berburu batik dan aksesorisnya, sebab Pekalongan adalah salah satu tempat pasar batik, butik batik, serta grosir batik, baik itu batik yang asli (batik tulis), batik cap, batik printing, batik painting, atau batik sablon.

Harga yang ditrawarkan juga terbilang sangat veriatif dari yang ter-murah hingga yang ter-mahal dan perlu anda ketahui pula bahwa industri batik dipekalongan merupakan salah satu industri dengan sumbangan terbesar terhadap kemajuan perekonomian di Pekalongan dengan mayoritas industri batikny aberasal dari industri rumahan (home industry).

Demikian penjelasan singkat tentang Ciri Khas dan Corak Motif Batik Pekalongan tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih atas segenap perhatiannya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA