Batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh

Batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh

Batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh
Lihat Foto

shutterstock

-

KOMPAS.com - Walau batuk sebenarnya adalah reaksi normal tubuh untuk menghilangkan gangguan di saluran pernapasan, ibu harus waspada bila balita batuk lebih dari 4 minggu.

Menurut American Academy of Pediatrics dan berbagai asosiasi kesehatan lain, batuk balita yang tidak kunjung sembuh bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti :

Alergi dan Sinusitis
Rhinitis alergi adalah radang membran hidung yang muncul sebagai reaksi tubuh dalam merespon alergen. Ibu bisa mengetahuinya bila balita batuk lebih dari 1 bulan yang diiringi dengan ingus encer dan mata gatal.

Sinusitis juga menjadi salah satu penyebab teratas batuk balita tidak kunjung sembuh.
Gejalanya adalah batuk yang disertai dengan tekanan dibagian wajah dan adanya lendir atau dahak berwarna hijau kekuningan.

Asma
Tidak banyak yang tahu, tapi batuk kronis yang tidak kunjung sembuh juga bisa menjadi satu-satunya gejala asma lho. Pada penderita asma, kadar hormon kortisol dalam tubuh akan menurun secara alami di malam hari.

Inilah yang kemudian membuat saluran pernapasan merada dan menjadi lebih sempit, sehingga membuat balita batuk.

Baca juga: Telinga Si Kecil Berdenging? Hati-Hati Balita Mengalami Tinnitus

Batuk Rejan

Dikenal juga dengan nama pertusis atau batuk 100 hari, batuk rejan adalah penyakit menular yang terjadi akibat infeksi bakteri pada paru-paru dan saluran pernapasan.

Bila batuk balita tak kunjung sembuh dan tampak tidak terkendali hingga dia harus sering menarik napas panjang, maka bisa jadi inilah penyebabnya. Komplikasi akibat batuk rejan cukup serius dan bahkan bisa mengancam nyawa Si Kecil.

Batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh

Batuk berdahak pada anak yang tak kunjung sembuh
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

Cystic Fibrosis
Fibrosis kistik atau cystic fibrosis adalah penyakit genetik yang menyebabkan infeksi paru-paru berkepanjangan. Menurut praktisi kesehatan anak Jenifer Burke, balita yang batuknya tidak kunjung sembuh dan berat badannya tidak kunjung naik meski banyak makan perlu dicurigai mengalami penyakit ini.

Pneumonia atau Bronkitis
Batuk yang tidak kunjung sembuh juga menjadi salah satu gejala pneumonia atau infeksi paru-paru? Orangtua perlu ekstra waspada jika balita batuk berkepanjangan disertai dengan kesulitan bernapas, demam, nyeri tubuh, serta menggigil.

Begitu juga dengan bronkitis, bila saluran udara balita terkena infeksi setelah demam atau flu, maka biasanya akan menimbulkan batuk yang tidak kunjung sembuh selama berminggu-minggu.

Baca juga: Banyak Diidap oleh Orang Indonesia, Ini 5 Hal Penyebab Penyakit Asma

Acid Reflux
Refluks asam lambung atau acid reflux adalah kondisi di mana asam lambung mengalir naik hingga ke kerongkongan, sehingga bisa menyebabkan gejala seperti nyeri dada, sakit perut, dan muntah.

Walau sering dikira sebagai masalah pencernaan semata, refluks asam lambung juga bisa memperparah kondisi batuk yang sebelumnya sudah diderita balita.

Batuk akibat refluks asam lambung biasanya berupa batuk kering dan lebih sering muncul di siang hari saat anak sedang berdiri atau duduk dalam posisi tegak. Biasanya hal ini juga terjadi setelah Si Kecil makan atau mengeluarkan suara.

Solusi terbaik bila batuk balita tidak kunjung sembuh adalah dengan membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam dan diberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Baca juga: Ibu Muda Lebih Berisiko Lahirkan Anak Hiperaktif

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Editor: Lusia Kus Anna

Jika intensitas batuk yang dialami anak semakin sering dan tidak kunjung membaik, Anda perlu mengecek apakah terdapat gejala lain yang menyertai.

Beberapa tanda dan gejala yang harus diperhatikan orang tua ketika anak batuk terus menerus adalah:

  • Demam tinggi
  • Sesak napas
  • Muntah
  • Nafsu makan dan minum berkurang
  • Penurunan berat badan
  • Anak menjadi lemas dan tidak berdaya

Kondisi-kondisi tersebut harus ditindaklanjuti dan anak membutuhkan pertolongan sesegera mungkin. Usahakan Anda tidak menunda waktu untuk memeriksakan anak Anda ke dokter. Dengan demikian, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan anak Anda.

Bagaimana cara mengatasi anak yang batuk terus menerus?

Sebelum membawa anak ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat, Anda dapat mengikuti beberapa tips di bawah sebagai pertolongan pertama.

1. Jagalah kebersihan dan ciptakan lingkungan yang bebas debu

Agar anak terhindar dari batuk berulang, kebersihan di dalam rumah wajib Anda jaga, terutama jika anak memiliki riwayat alergi tertentu.

Saat batuk sedang kambuh, jauhkan anak dari benda-benda yang mudah berdebu dan kotor, seperti karpet dan boneka berbulu. Anda juga sebaiknya mengganti seprei dan membersihkan kasur anak secara rutin untuk menghindari tungau dan penumpukan debu.

Apabila rumah Anda menggunakan pendingin ruangan atau AC, pastikan Anda memiliki jadwal rutin untuk membersihkan AC agar debu tidak menumpuk. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan secukupnya agar tidak terlalu lembap.

2. Memilih makanan dan snack yang sehat untuk anak

Selain menjaga kebersihan di dalam rumah, Anda dapat memberikan makanan dan jajanan yang sehat untuk anak. Pastikan bahan makanan yang dipilih tidak akan memicu alergi dan anak tidak sensitif dengan bahan tersebut.

Apabila anak masih batuk secara terus menerus, Anda bisa memberikan obat-obatan yang dijual bebas di pasaran tanpa resep dokter. Ikuti dosis dan aturan pakai yang tercantum pada kemasan obat.



MOMSMONEY.ID - Batuk anak tak kunjung sembuh adalah penyakit yang tiba-tiba datang dan kadang sangat meresahkan. Terlebih, jika situasi ini menyebabkan mereka sulit menyusu atau makan sehingga berat badannya terjun bebas. Untuk tahu cara menghadapinya, sebaiknya cari tahu apa pemicunya. Menangani batuk anak tak kunjung sembuh tidak sesederhana memberikan obat yang dijual di pasaran. Banyak obat yang tidak disarankan bagi anak yang berusia di bawah 4 tahun. Baca Juga: Berikut Beberapa Bahan Alami yang Bisa Menjadi Obat Batuk Kering Efek sampingnya terlalu berbahaya. Untuk memudahkan orangtua menangani batuk bayi dengan cara tepat, kenali dulu beberapa hal yang mungkin menjadi penyebabnya, berikut ini dirangkum dari Mayo Clinic dan WebMD. 1. Infeksi Penyebab utama batuk bayi tidak sembuh-sembuh adalah infeksi virus hingga bakteri. Semuanya akan menimbulkan reaksi terbatuk, refleks alami untuk membersihkan saluran tenggorokan mereka. Ketika terinfeksi virus atau bakteri, maka produksi lendir di paru-paru dan tenggorokan akan meningkat. 2. Pneumonia Penyakit pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae ini merupakan infeksi di unit penukar gas paru-paru (alveoli). Kondisi ini juga disebut sebagai radang paru yang terisi dengan cairan atau nanah. Di Indonesia, pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Infeksi yang memicu inflasi pada kantong-kantong udara tersebut bisa terjadi di salah satu atau kedua paru-paru. Imbasnya, sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak dan dipenuhi dengan cairan. 3. Alergi Sebagian besar anak tidak mengalami alergi musiman hingga usianya menginjak 2 tahun. Namun, ada kalanya batuk bayi tidak sembuh-sembuh karena ada pemicu alergi di lingkungannya. Mulai dari debu, jamur, tungau, bulu hewan peliharaan, atau alergen lain yang ada di rumah.  4. Tuberkulosis Tuberkulosis (TB) atau TBC merupakan penyakit yang menyerang paru-paru. Jika tidak ditangani dengan tepat, TBC bisa mengakibatkan kematian. TBC juga sangat menular. Penularan TBC terjadi melalui percikan ludah pengidapnya. Salah satu gejala umum dari TB adalah batuk yang terjadi secara terus-menerus (3 minggu atau lebih). Penyebabnya adalah infeksi kuman atau bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Sebagai catatan, bakteri Mycobacterium tuberculosis bisa berkembang biak hingga menyebabkan kerusakan pada alveolus. Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! 5 Cara Menghilangkan Hidung Tersumbat pada Balita 5. Reflux Bayi juga rentan mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala dari kondisi ini adalah anak sering tersedak dan terbatuk ketika asam lambung naik. Pada saat inilah tenggorokan rentan mengalami iritasi dan anak refleks terbatuk. Solusi terbaik bila batuk balita tidak kunjung sembuh adalah dengan membawanya ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih mendalam dan diberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya.

Selanjutnya: Ketahui Efek Samping Mengonsumsi Teh Chamomile Secara Berlebihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Helvana Yulian