Bayi 3 bulan tidak Merespon suara

Saat baru lahir, kemampuan indrabayibelum berkembang optimal, termasuk pendengarannya. Ya Moms, seiring dengan bertambahnya usia bayi, kemampuan mendengarnya pun akan semakin jelas.

Jadi, tak perlu cemas bila bayi belum merespons suara setelah lahir, Moms. Lantas,usiaberapa bayi dapat mendengar suara dengan jelas?

Usia Bayi dapat Mendengar dengan Jelas

Bayi 3 bulan tidak Merespon suara

Bayi 3 bulan tidak Merespon suara
Perbesar

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Shutter Stock

Mengutip Mom Junction, American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) menjelaskan bahwa bayi mulai bereaksi terhadap suara pada usia tiga bulan. Pada usia tersebut, bayi akan terkejut dengan suara keras, terlihat tenang saat mendengar suara orang tuanya yang familiar, berhenti menyusu saat mendengar suara tertentu, dan mulai bereksplorasi membuat suara yang berbeda-beda.

Meski baru dapat mendengar secara jelas pada usia 3 bulan, dokter biasanya akan melakukan tespendengaranpada bayi baru lahir untuk mengantisipasi bila ada masalah pendengaran pada si kecil. Tes tersebut biasanya dilakukan saat bayi berusia 2 hari atau paling lambat 1 bulan.

Berdasarkan rekomendasi dari Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ada tiga jenis tes pendengaran untuk bayi baru lahir, yaitu:

1. Tes Automated Auditory Brainstem Response (AABR)

Tes ini mengevaluasi bagian saraf yang membawa gelombang suara ke otak dan respons otak terhadap gelombang suara tersebut. Bayi akan dipakaikan earphone kecil dan elektroda di kepalanya. Saat musik dimainkan, respons yang ditimbulkan otak akan direkam.

2. Tes Otoacoustic Emission (OAE)

Dalam tes ini, mikrofon dan headphone akan dipasang di telinga bayi. Saat suara dimainkan, gelombag yang bergema akan kembali melalui mikrofon. Jika mikrofon tidak merekam gema apa pun, bayi mungkin mengalami gangguan pendengaran.

3. Evaluasi Audiometri Otak

Tes ini lebih berfokus pada respons atau perubahan perilaku bayi saat mendengar suara. Bayi yang memiliki pendengaran sehat biasanya akan merespon dengan terdiam, mengisap, hingga mencari sumber suara.

Cara Cek Pendengaran Bayi di Rumah

Bayi 3 bulan tidak Merespon suara

Perbesar

Ilustrasi ibu mengajak bayi bicara. Foto: Shutter Stock

Selain di rumah sakit, Anda juga dapat mengetes pendengaran bayi di rumah, Moms. Mengutip laman Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, Wakil Ketua Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan ketulian (PGPKT) dr. Hably Warganegara, Sp.THT-KL memberikan tips bagi orang tua untuk memeriksa kemampuan pendengaran bayinya di rumah.

“Cara observasi bayi terhadap suara dapat dilihat dari refleks bayi ketika mendengar suara keras atau disebut refleks moro. Refleks moro itu kalau bayi tidak memakai bedong, tangannya seperti mau meluk, kaget,” jelas dr. Hably.

Selain refleks moro, bayi juga merespons suara dengan auropalpebra atau mengejapkan mata, grimacing atau mengerutkan wajah, berhenti menyusu atau mengisap lebih cepat, bernapas lebih cepat, dan ritme jantung yang meningkat.

Cara lain untuk memeriksa pendengaran bayi adalah dengan membuat suara dari belakang bayi. “Jangan dites di depan bayi, tapi di belakang bayi. Biasanya kalau bayi mendengar klakson atau tepuk tangan dari belakang bayi, biasanya dia menunjukkan refleks. Nah, kalau refleksnya tidak ada, segera kontrol ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa,” ujar dr. Hably.

Ya Moms, jika saat berusia 3 bulan bayi tidak memberi respons apapun terhadap suara, segera periksakan si kecil ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Bayi menggunakan telinga untuk menerima informasi tentang dunia di sekitarnya. Mendengar juga membuat ia mampu belajar bahasa dan menstimulasi perkembangan otak. Itu sebabnya penting untuk mengidentifikasi dan mengetahui masalah pendengaran pada bayi sesegera mungkin.

Proses Perkembangan Indra Pendengar Bayi

Indera pendengaran janin sepenuhnya berkembang pada saat kehamilan berumur 20 minggu, dan bayi lahir dengan pendengaran yang sudah berkembang penuh, jadi bayi siap untuk mendengar dan belajar saat ia lahir.

Sejak lahir, bayi memperhatikan suara, terutama dengan nada tinggi. Bayi akan merespon suara yang familiar seperti pembicarana Anda dan suami atau mungkin ia akan terkejut dengan suara keras dan tak terduga, seperti petir. Bagaimana bayi merespon suara bergantung pada wataknya. Bayi yang lebih sensitif bisa terkaget-kaget mendengar suara kecil, sedangkan bayi yang lebih tenang dapat tenang-tenang saja saat mendengar suara yang lebih bising.

Di usia dua bulan, kebanyakan bayi tetap tenang ketika mendengar suara yang familiar. Bayi di usia ini juga sudah mampu mengeluarkan ocehan vokal seperti “ohh.” Bunda, jangan khawatir jika bayi kadang menatap kejauhan ketika Anda berbicara atau membacakan buku untuknya, tapi beritahu dokter jika ia tidak merespon suara Anda sama sekali atau tidak kaget pada suara di sekitarnya.

Di usia 4 bulan, bayi mulai mencari sumber suara, dan bayi usia 6 bulan mencoba meniru suara. Di usia 8 bulan, bayi mengoceh dan merespon perubahan nada suara Anda. Di ulang tahun pertamanya, ia sudah bisa mengucapkan kata tunggal seperti “ma-ma” atau “da-da” dan merespon saat namanya dipanggil.

Bayi akan terus menggunakan pendengarannya untuk mengenal dunia dan belajar berkomunikasi. Meski indera pendengaran sudah berfungsi saat lahir, porsi otak yang merespon suara kompleks dan menghubungkan arti kata pada apa yang didengar terus berkembang hingga usia 12 tahun.

Cara Melindungi Indra Pendengar Bayi

Kondisi hilangnya pendengaran pada bayi memang tidak bisa dihindari tapi ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi pendengaran bayi:

  • Lindungi telinga bayi dari suara keras dan lama.

  • Jauhkan benda apapun dari telinga bayi, termasuk kain penyeka.

  • Bayi harus sesehat mungkin untuk mencegah infeksi telinga.

Membantu Perkembangan Pendengaran Bayi

Untuk membantu perkembangan pendengaran bayi, cari cara agar bayi dapat menerima berbagai suara. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan saat bersamanya:

  • Berbicara dan membacakan buku untuk bayi. Ini bisa dimulai sejak ia lahir. Tidak ada alasan untuk menunggu hingga ia lebih besar. Mendengar suara Anda membantu anak mengembangkan pendengaran untuk irama bahasa. Faktanya, memvariasikan nada suara, menggunakan aksen, bernyanyi, dan vokalisasi membuat koneksi aural antara Anda dan bayi semakin terstimulasi. Selain itu, semakin sering Anda berbicara dan membaca untuknya, semakin banyak suara dan kata ia pelajari sehingga ia siap untuk berbicara.

  • Mengeksplorasi musik. Pilih satu CD musik favorit Anda lalu mainkan untuknya. Dekatkan bayi pada denting jam dan atau pada lonceng yang bisa berbunyi saat digoyang angin.

Anda tidak perlu memborbardir bayi dengan banyak sekali kata, tapi jika ia terlihat tertarik, beritahu apa yang sedang Anda lakukan. Misalnya, jika Anda sedang melipat bajunya, beri ia penjelasan tentang apa yang terjadi. Ketika memakaikan pakaian, sebutkan warna dan jenis material yang Anda kenakan pada kepalanya dan jelaskan tekstur kaos kaki yang Anda pakaikan pada kakinya. Simak apa yang bayi dengar dan beri komentar. Baik suara mesin pesawat atau suara kucing, mengidentifikasi apa yang bayi dengar akan membantunya memahami lingkungannya. Ketika ia berumur 4 atau 5 bulan, ia mulai memperhatikan mulut Anda dengan seksama ketika Anda berbicara. Ia bahkan mulai meniru pengucapan suara konsonan seperti “m” dan “b.”

Mengetes Pendengaran Bayi

Pendengaran bayi lebih sensitif dibanding Anda. Bila Anda ingin mengetes pendengaran si kecil, waktu terbaik melakukannya adalah ketika ia terjaga dan waspada. Berikut beberapa tes yang bisa Anda lakukan:

  • Jika bayi di bawah usia 3 bulan, tepuk tangan di belakang kepalanya. Jika ia terkejut, berarti pendengarannya baik-baik saja. Jika tidak, ulang tepukan tangan beberapa kali.

  • Bila bayi sudah agak besar, antara 4 hingga 6 bulan, ia sudah memiliki kontrol kepala. Panggil namanya untuk melihat apakah ia menoleh atau bereaksi terhadap suara Anda. Ia juga menoleh untuk mencari suara yang menarik baginya. Karena pendengaran dan berbicara  saling berhubungan, di usia 4 bulan bayi sudah mulai memproduksi suara.

  • Antara usia 6 hingga 10 bulan, bayi harus merespon saat namanya dipanggil dan saat mendengar suara familiar seperti dering telepon atau suara mesin cuci.

  • Antara 10 hingga 15 bulan, ia harus bisa menunjuk objek yang familiar di buku gambar ketika diminta, dan bereaksi ketika Anda menyebut namanya. Ia juga memperhatikan suara dari ruangan lain, dan merespon pada ekspresi seperti bye-bye ketika tak ada gesture yang digunakan.

Bila bayi tidak merespon tes di atas, atau Anda tidak yakin dan perlu pendapat ahli, bicaralah pada dokter anak. Mungkin ini hanya terjadi sementara waktu karena bayi sedang demam, atau bayi terlalu asyik pada hal lain.

Kerusakan Pendengaran Pada Bayi

Kebanyakan bayi memiliki pendengaran yang baik, tapi beberapa ada yang bermasalah, terutama jika terlahir sangat prematur,  kekurangan oksigen, atau mengalami infeksi parah saat lahir. Bayi dengan riwayat keluarga memiliki masalah pendengaran lebih mungkin mengalami pendengaran yang lemah. Faktor resiko akan menjadi pertimbangan ketika pendengaran bayi dievaluasi.

Penyebab paling umum kerusakan pendengaran pada bayi adalah infeksi telinga. Istilah medis untuk ini adalah otitis media. Infeksi telinga menyebabkan penumpukan cairan di tengah telinga. Lendir atau cairan mengisi ruang antara gendang telinga dan bagian dalam telinga. Ini biasanya terjadi ketika ia mengalami sakit, dan jika tidak hilang bisa menyebabkan lem telinga.

Biasanya lem telinga akan hilang dengan sendirinya. Tapi dokter bisa mengobati infeksi telinga yang tidak kunjung sembuh sehingga masalah pendengaran tidak akan berlanjut. Kadang pendengaran bayi dipengaruhi oleh faktor lain, termasuk:

  • Nilai apgar rendah saat lahir.

  • Komplikasi serius selama lahir yang bisa mencegah oksigen mencapai bayi.

  • Paparan selama hamil terhadap infeksi seperti rubella.

  • Riwayat keluarga dengan masalah pendengaran.

  • Cedera kepala.

  • Lahir prematur atau berat badan lahir rendah.

Bayi akan tetap tertidur ketika telepon berdering atau saat ada anjing menggonggong, ini normal kok Bun. Bayi perlu tidur dan sesekali sepertinya bayi tidak mendengar Anda, ia hanya lelah atau teralihkan perhatiannya.

Orangtua dan dokter sering menjadi pihak pertama yang menyadari ada sesuatu yang salah. Jadi segera beritahukan dokter jika Anda melihat tanda peringatan masalah pendengaran. Anak bisa dirujuk ke audiologist untuk tes pendengaran yang komprehensif.

Semakin dini masalah pendengaran ditemukan, akan lebih baik. Berdasarkan penelitian, memberi bantuan pendengaran ke anak yang membutuhkannya sebelum usia mereka 6 bulan secara signifikan dapat meningkatkan perkembangan bicara dan bahasa anak.

Bila bayi mengalami kerusakan pendengaran yang berlanjut, dokter akan memberitahu tentang pilihan yang Anda miliki. Bagaimana bayi diobati akan bergantung pada tingkat masalah pendengarannya. Anda tidak sendirian menghadapi hal ini. Dukungan bisa Anda peroleh dari profesional kesehatan. Bicaralah pada orangtua lain yang bisa berbagi pengalaman mereka dan memberi saran.

Kenapa bayi 3 bulan belum merespon suara?

Usia Tiga Bulan Jika anak tidak terlalu merespons, belum tentu mengalami masalah pada pendengaran, karena bisa saja tubuhnya belum mendapatkan stimulasi yang cukup.

Kenapa bayi tidak merespon suara?

Ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang bisa membuat pendengaran bayi terganggu, misalnya akibat cerumen prop, anotia, otitis eksterna atau media, robek gendang telinga, kelainan genetik, kurang gizi ibu saat hamil, paparan radiasi atau infeksi tertentu saat dalam kandungan, efek samping pengobatan saat dalam ...

Berapa bulan bayi bisa merespon suara?

Saat usianya 4 bulan, bayi sudah bisa merespons suara-suara yang disukai dengan tersenyum.

Kenapa bayi tidak kaget saat mendengar suara keras?

Bayi tidak kaget mendengar suara keras bisa jadi mengalami gangguan pendengaran ringan, di mana bayi dapat mendengar beberapa suara, tetapi bukan suara bicara yang lembut. Ada pula bayi yang memiliki ketidakmampuan untuk mendengar suara apa pun.