Berapa bulan bayi berhenti melihat ke atas?

Lumrahnya kebiasaan seperti ini akan hilang saat Si Kecil memasuki usia 4 bulan. Moms bisa menstimulasinya dengan menutup mata Si Kecil, sebentar, sebelum mengalihkan perhatiannya ke benda-benda lain.

Lalu, bagaimana sebetulnya tahap perkembangan penglihatan bayi?

Baru Lahir- 1 Bulan

Bayi baru lahir bisa melihat objek dengan dengan jarak 20-40 cm (kurang lebih satu jengkal orang dewasa). Pada usia ini, bayi lebih senang melihat warna yang kontras, atau warna-warna dengan memiliki perbedaan yang mencolok. Bayi yang baru lahir juga memiliki bola mata yang belum bisa fokus secara bersamaan. Saat diperlihatkan satu benda yang bergerak di depan matanya, bola matanya tidak bisa bersamaan mengikuti gerakan benda, namun Moms tidak perlu khawatir. Kemampuan mata bayi untuk fokus akan lebih baik saat usianya 1-2 bulan.

Usia 2 - 4 Bulan

Di rentang usia dua hingga empat bulan, bayi biasanya sudah mulai jelas melihat perbedaan warna. Bayi mungkin sudah senang melihat benda berwarna primer, seperti merah, biru, atau kuning, dan benda dengan desain atau detail yang lebih rumit. Di saat ini, orang tua boleh menunjukkan mainan, buku, atau gambar yang berwarna terang. Ketika usianya empat bulan, bayi sudah bisa memperkirakan jarak. Didukung dengan kemampuan motorik lengannya, bayi akan lebih mudah menjangkau objek yang dilihatnya.

Usia 5 Bulan

Memasuki usia lima bulan, kemampuan bayi untuk mengenali objek-objek yang kecil dan benda-benda yang bergerak sudah semakin membaik. Pada usia ini, Si Kecil mungkin akan suka bermain ‘ciluk ba’, karena ia sudah bisa mengenali objek walau hanya pernah melihat sedikit detail dari objek tersebut. Pemahamannya mengenai warna juga sudah mulai membaik. Bayi sudah bisa membedakan warna-warna yang berani dan mulai membedakan warna-warna lembut, seperti warna pastel.

Pada usia 5 bulan, bayi sudah mengenal depth perception. Artinya, ia mulai bisa mengenali jarak antara suatu objek dengan objek lainnya. Bahkan, pada usia ini, bayi bisa melihat secara tiga dimensi. Si Kecil melihat dunia dalam 3 dimensi (3-D) dengan lebih lengkap. Mereka menjadi lebih baik dalam meraih objek baik yang dekat maupun yang jauh.

Usia 6 Bulan

Pada usia 6 bulan, saatnya Moms memeriksakan mata Si Kecil ke dokter untuk mendeteksi kemungkinan ada masalah atau gangguan penglihatan serta ketajaman matanya. Bayi umumnya mulai merangkak pada usia sekitar delapan bulan, dan ini semakin meningkatkan koordinasi mata-tangan Si Kecil.

Selama waktu ini, penglihatan warna bayi juga akan meningkat. Ajak bayi Moms ke tempat-tempat baru yang menarik, dan terus tunjukkan serta beri label hal-hal yang kita lihat bersama. Gantung ponsel di tempat tidur bayi, dan pastikan mereka punya banyak waktu untuk bermain dengan aman di lantai.


Baca Juga:
Bantal Peyang Untuk Bayi, Perlukah Moms Membelinya?


Usia 8 Bulan

Saat berusia delapan bulan penglihatan bayi sudah mendekati sempurna, bahkan hampir sama dengan penglihatan orang dewasa. Di usia ini, bayi sudah mampu melihat benda yang jaraknya jauh, walau belum sebaik penglihatan jarak dekatnya.

Usia 9-10 Bulan

Pada usia sekitar 9 bulan, bayi pada umumnya dapat menilai jarak dengan cukup baik. Ini tentang kapan mereka mulai bangkit untuk berdiri. Warna mata bayi di usia ini mungkin adalah warna terakhirnya. Namun, tidak jarang melihat beberapa perubahan kecil kemudian. Sedangkan pada usia sekitar 10 bulan, bayi bisa melihat dan biasanya menilai jarak dengan cukup baik untuk menggenggam sesuatu di antara ibu jari dan jari telunjuknya.

Usia 12 Bulan

Menginjak usia 12 bulan, bayi sudah dapat melihat dengan jelas. Dia sudah bisa melihat benda yang jarak dekat maupun jauh dengan baik. Bahkan bayi sudah mampu mengenali orang yang sudah dikenalnya dari kejauhan. Penting bagi orang tua untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan penglihatan bayi agar dapat mengenali secara dini apabila terjadi gangguan. Jika kedua bola mata Si Kecil tidak bergerak seiring pada usia 3-4 bulan, periksakanlah ke dokter anak. Gejala tersebut bisa jadi tanda Si Kecil memiliki gangguan pada penglihatan atau pada otot mata.

Kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga tentu membawa kebahagiaan bagi pasangan yang mengidamkan keluarga kecil yang bahagia. Pertumbuhan bayi sejak di dalam kandungan hingga lahir ke dunia pun akan memberikan rasa takjub. Apalagi jika melihat buah hati tumbuh dari hari ke hari.

Nah, pertumbuhan bayi sejak lahir hingga usia balita seringkali terasa cepat bagi orang tua. Oleh karena itu, setiap momen kebersamaan menjadi sangat berharga. Yuk, ketahui tahapan pertumbuhan bayi yang umum berikut ini.

Bayi Baru Lahir (Newborn)

Ketika baru lahir, bayi harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru yang berbeda dari kondisi di dalam rahim, karena itu wajar jika bayi yang baru lahir sering menangis. Tangisan juga menjadi satu-satunya cara mereka berkomunikasi dan memberi respon atas kondisi yang mereka alami.

Berikut ini adalah hal yang terjadi pada bayi yang baru lahir:

  • Kulit Masih Keriput

Kondisi ini terutama akan dialami bayi yang lahir melalui proses persalinan normal. Pada wajah, mata, dan bibir mereka kemungkinan masih agak bengkak dan keriput. Namun hal ini wajar karena pengaruh dari proses persalinan normal yang memiliki jalan yang lebih sempit. 

Namun, hal ini tidak terjadi pada bayi yang lahir dengan cara Caesar. Kulit bayi yang baru lahir juga keriput akibat terlalu lama berendam di dalam cairan ketuban. Selain itu, kulit yang keriput ini juga disebabkan karena daging dan lemak di bawah lapisan kulit bayi belum terisi.

  • Kemampuan Dasar

Setiap bayi lahir dengan kemampuan naluriah untuk mempertahankan hidupnya, yaitu mencari puting, mengisap dan menggenggam. Karena itu, bayi yang baru lahir biasanya diletakkan dalam posisi tengkurap di atas dada ibu agar ia berusaha mencari puting dan mengisap ASI. Cara ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik mereka.

Usia 1 Bulan

Kegiatan bayi berusia satu bulan lebih banyak diisi dengan tidur karena bayi masih butuh banyak istirahat dan tidur yang banyak dapat memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan mereka. 

Pada usia ini, bayi juga belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga waktu tidurnya masih belum teratur seperti orang dewasa. Karena itulah, orangtua yang memiliki bayi yang baru lahir harus siap-siap begadang untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Begini tahapan perkembangan bayi pada usia 1 bulan:

  • Bayi mulai bisa menggerakkan tangan dan kakinya untuk menunjukkan ketertarikannya pada sesuatu di sekitarnya.
  • Kemampuan bayi mengisap ASI semakin kuat, baik disusui langsung melalui payudara maupun dengan botol susu.
  • Bayi sering rewel dan menangis ketika merasa lapar.
  • Jari bayi sudah bisa menggenggam benda secara reflek, jika ibu memasukkan jari ke dalam tangannya.
  • Bayi belum bisa mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya.
  • Pigmen mata bayi belum berkembang dengan sempurna. Jadi warna bola mata mereka masih dapat berubah dari waktu ke waktu.
  • Bayi bisa tiba-tiba menggerakkan tubuhnya secara reflek seperti kejang dalam rangka belajar menyelaraskan gerakan tubuhnya. Karena itu, ibu perlu memegangnya cukup kuat ketika menggendongnya.

Usia 2 Bulan

Memasuki usia dua bulan, penglihatan bayi sudah semakin berkembang dan dapat melihat benda yang terletak cukup jauh. Otak dan pendengaran bayi berusia dua bulan juga semakin baik, sehingga ia bisa menikmati musik yang diperdengarkan. 

Si Kecil juga sudah mampu memberi respon, seperti tersenyum atau menendang-nendangkan kaki. Ia juga suka mengisap jempol dan memasukkan barang ke dalam mulutnya. 

Ini tahapan perkembangan bayi pada usia dua bulan:

  • Mata bayi sudah bisa mengikuti benda yang bergerak ke sana kemari.
  • Tangannya bisa membuka dan menutup.
  • Gerakan yang tiba-tiba seperti kejang sudah tidak terjadi lagi, karena gerakan bayi sudah semakin teratur.
  • Otot lehernya semakin kuat, sehingga Si Kecil bisa mengangkat kepala hingga 45 derajat dengan bantuan topangan ibu.
  • Bayi mulai mengenali suara yang sering ia dengar dan bisa mendengarkan bunyi-bunyi di sekitarnya.

Usia 3 Bulan

Bayi berusia tiga bulan sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik perhatiannya. Ia juga mulai bisa menggulingkan badannya ke samping saat sedang berbaring. Ini tahapan perkembangan bayi pada usia tiga bulan:

  • Karena sudah bisa membuka dan menutup genggaman tangannya, Si Kecil jadi suka bermain-main sendiri dengan tangannya.
  • Bayi sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik di sekitarnya.
  • Bayi juga sudah bisa membedakan permukaan yang kasar, halus, berbulu atau berongga.
  • Tendangan Si Kecil juga jadi lebih kencang karena sendi lutut dan panggulnya semakin fleksibel.

Usia 4 Bulan

Memasuki usia empat bulan perkembangan bayi akan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Pada usia ini, penglihatan bayi sudah jauh berkembang.

Selain itu, usia empat bulan sudah memiliki waktu tidur yang lebih konsisten dibandingkan sebelumnya. Berikut ini perkembangan bayi empat bulan yang perlu diketahui:

  • Bayi sudah lebih mahir untuk berguling dan meraih sesuatu.
  • Bayi sudah lebih mudah untuk mengenali anggota keluarga lainnya selain orang tua.
  • Bayi sudah bisa merespon obrolan orang tua dengan ocehan atau gestur pada wajah bayi.

Usia 5 Bulan

Pada usia ini bayi akan lebih aktif sehingga ibu perlu lebih waspada terhadap kegiatan dan aktivitas yang dilakukan bersama bayi.

  • Di usia lima bulan, bayi akan lebih sering mengoceh atau babbling, berguling, dan meraih sesuatu objek yang menarik.
  • Bayi juga sudah mampu untuk duduk dengan bantuan. 
  • Pada usia ini bayi juga sudah bisa menggenggam suatu objek dengan lebih kuat.

Usia 6 Bulan

Pada usia ini bayi sudah lancar untuk merangkak sehingga membutuhkan kewaspadaan yang cukup tinggi. Bayi juga lebih tertarik dengan keadaaan sekitar dan mengeksplorasi apapun yang membuat ia penasaran. Untuk itu, pastikan anak berada dalam lingkungan yang aman dan sehat.

  • Bayi sudah dapat berdiri dengan bantuan.
  • Bayi sudah memasuki usia MPASI. Pastikan ibu memberikan kebutuhan nutrisi dan vitamin yang tepat untuk tumbuh kembang anak. 

Usia 7 Bulan

Bayi tujuh bulan sudah mengonsumsi makanan padat selain ASI. Pastikan ibu juga memperhatikan kondisi pencernaan anak, seperti frekuensi buang air besar hingga bentuk atau tekstur feses yang dikeluarkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada reaksi negatif dari MPASI yang dikonsumsi oleh anak.

Pada usia ini, bayi juga sudah sangat mahir merangkak. Hal ini membuat bayi merangkak lebih cepat. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan anak, pastikan bayi menggunakan celana yang cukup tebal agar bagian lutut tidak mengalami iritasi.

Usia 8 Bulan

Pada usia ini bayi sudah lebih mahir dalam berbicara dan bergerak. Bayi di usia ini juga sudah bisa berusaha untuk meraih benda-benda yang berada lebih tinggi dari mereka. 

  • Secara keseluruhan bayi akan semakin besar dan kuat. Bayi sudah dapat memutar leher mereka lebih fleksibel untuk melihat kondisi sekelilingnya.
  • Pergerakannya akan jauh lebih aktif sehingga membuat ibu kesulitan saat memandikan atau menggantikan popok.
  • Kemampuan berbicara bayi juga akan terdengar lebih jelas.

Usia 9 Bulan

Kemampuan sosial bayi di usia sembilan bulan sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Bayi usia sembilan bulan sudah mengenali dirinya sendiri sehingga akan menoleh saat namanya dipanggil. 

Bayi juga akan bereaksi terhadap perasaan yang dirasakannya. Seperti misalnya merasa senang saat bermain, bayi akan tertawa, tetapi saat bayi sedih, maka bayi bisa menangis.

  • Bayi sudah bisa menyebut kata “mamama” atau “papapa”.
  • Di usia ini bayi juga sudah menunjukkan gestur tertentu. Misalnya saat ingin digendong, maka ia akan mengangkat tangannya.
  • Gemar menjatuhkan barang didekatnya.
  • Duduk tanpa bantuan.
  • Memindahkan benda yang digenggam dari tangan satu ke tangan yang lain atau ke tempat lain.

Usia 10 Bulan

Tentunya ibu akan melihat berbagai perkembangan yang dimiliki oleh anak. Pada usia ini kemampuan bayi berkomunikasi hingga bermain menunjukkan peningkatan yang sangat pesat.

  • Bayi sudah dapat menunjuk apa yang ia inginkan.
  • Bayi juga sudah mahir memasukkan makanan pada mulut. Waspada terhadap barang-barang kecil yang berbahaya untuk anak.
  • Bayi juga sudah bisa mengikuti instruksi yang diberikan oleh orangtua, seperti misalnya melambaikan tangan saat berpisah atau tepuk tangan.

Usia 11 Bulan

Bayi mulai belajar berdiri dan berjalan dengan bantuan peralatan atau benda yang akan di sekelilingnya. Pastikan benda-benda yang berada di dekat anak aman dan tidak mudah jatuh.

 Di usia ini, bayi juga sudah mahir untuk memanjat sederhana, misalnya memanjat sofa atau tempat tidur. Beberapa kemampuan lainnya, antara lain:

  • Koordinasi antara mata dan gerakan bayi sudah semakin meningkat.
  • Anak mulai memilih makanan yang ia sukai. Pastikan ibu memberikan menu MPASI yang beragam dan bernutrisi agar kesehatan bayi tetap optimal.
  • Sudah bisa mengekspresikan hal-hal  yang disukai atau tidak dengan nada suara, tindakan, dan ekspresi wajah.

Usia 12 Bulan

Memasuki usia satu tahun, bayi sudah dapat melakukan permainan sederhana dengan orangtua. Di usia ini, bayi juga sudah mengerti mengenai kata “berhenti”. Bahkan, bayi sudah bisa memanggil papa dan mama dengan lebih jelas. Bayi juga sudah mulai bisa berjalan tanpa bantuan atai memasukkan barang sederhana ke dalam kotak.

Nah, memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin anak selama masa tumbuh kembang menjadi kewajiban orang tua. Selain MPASI, ibu bisa memberikan suplemen untuk anak agar tumbuh kembangnya semakin optimal. 

Kapan bayi berhenti melihat ke atas?

Jadi, jangan khawatir bila bayi suka melihat ke arah atas, karena hal ini akan hilang saat si kecil berusia 4 bulan. Anda bisa menstimulasinya dengan menutup matanya sebentar lalu alihkan perhatiannya untuk melihat benda lain.

Kenapa bayi 2 bulan selalu melihat ke atas?

Penyebab Bayi Suka Melihat ke Atas Kebanyakan bayi baru lahir menghabiskan waktu dalam posisi terlentang. Posisi ini membuatnya banyak melihat ke atas. Maka tidak heran pergerakan pada dinding atas seperti kipas, bayangan, dan terang lampu membuatnya tertarik.

Kenapa bayi 3 bulan melihat ke atas terus?

Bayi yang sering melihat ke atas dapat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, suara, sentuhan ataupun kebiasaan bayi.

Normalkah bayi sering melihat ke atas?

Bayi melihat ke atas umumnya hal yang normal terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat disebabkan oleh mata belum memiliki fokus yang baik, jarak pandang terbatas, dan tertarik melihat warna kontras.