Berapa harga minyak tahun 2022

Berapa harga minyak tahun 2022
Harga minyak mentah dunia jatuh US$2 per barel ke level terendah sejak Januari 2022 akibat tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS). (Tangkapan layar twitter @@PIF_en).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah dunia kembali terperosok hingga US$2 per barel akibat tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, Selasa (27/9), harga minyak mentah berjangka Brent untuk November turun US$2,09 atau 2,4 persen menjadi US$84,06 per barel, jatuh di bawah level yang dicapai pada 14 Januari 2022 lalu.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman November juga turun US$2,06 atau 2,3 persen menjadi US$76,71 yang merupakan level terendah sejak 6 Januari 2022.

Penurunan harga minyak tersebut berlanjut, setelah pada penutupan perdagangan Jumat (23/9) pekan lalu. Pada saat itu harga minyak terperosok sekitar 5 persen.

Penguatan dolar AS akibat kenaikan suku bunga The Fed memang memberikan tekanan pada permintaan minyak. Sebab, harga minyak menjadi lebih mahal.

"Sulit bagi siapa pun untuk mengharapkan minyak akan pulih setelah greenback semahal ini," kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.

Sebelumnya, sanksi Uni Eropa dan negara G7 terhadap minyak Rusia akibat invasi ke Ukraina saja sudah menimbulkan kekhawatiran. Ditambah dengan kenaikan suku bunga yang dilakukan The Fed yang menambah kekhawatiran adanya perlambatan ekonomi yang berujung menekan permintaan minyak.

"Dengan semakin banyak bank sentral dipaksa untuk mengambil langkah-langkah luar biasa, tidak peduli nilai ekonomi, permintaan akan terpukul," kata Analis Pasar Senior di Oanda Craig Erlam.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/agt)

Liputan6.com, Jakarta - Selama tahun 2022, harga minyak dunia bergerak fluktuatif disebabkan antara lain perang Rusia Ukraina. Kenaikan harga minyak ini yang kini berdampak ke harga BBM di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Bagaimana kondisi harga minyak dunia sepanjang 2022?

  • Siap-siap Harga BBM Naik Lagi Awal November 2022
  • Menkeu AS Kecewa, Sebut OPEC Pangkas Produksi Minyak Dunia Bebani Ekonomi Global
  • OPEC+ Pangkas Produksi Minyak Dunia, 2 Negara Bakal Paling Buntung

Mengutip CNBC Intenational, Rabu (31/8/2022), pada hari terakhir tahun 2021, harga minyak mentah berjangka Brent berada di jalur kenaikan hingga 53 persen. Sementara harga minyak mentah berjangka AS menuju kenaikan 57 persen.

Ini adalah kinerja terkuat harga minyak untuk kedua kontrak acuan tersebut sejak 2009, ketika harga melonjak lebih dari 70 persen.

Berlanjut pada pertengahan Januari 2022, di mana harga minyak semakin melambung ke posisi tertinggi sejak Oktober 2014 atau dalam 7 tahun. Kondisi ini dipicu memanasnya konflik antara Uni Emirat Arab dengan kelompok Houthi usai serangan mematikan di Abu Dhabi pada saat itu, yang menewaskan tiga orang.

Harga minyak mentah berjangka Brent saat itu naik 1,6 persen menjadi USD 87,89 per barel dan minyak berjangka West Texas Intermediate AS melonjak lebih dari 2 persen mencapai USD 85,56 per barel. 

Kemudian pada awal Februari 2022, harga minyak mentah dunia melewati posisi USD 90 per barel. Ini pertama kalinya sejak 2014 dipicu lonjakan permintaan di tengah pasokan yang terbatas.

Laporan CNBC International per 4 Februari menyebut, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan minyak AS, naik lebih dari 2 persen ke posisi USD 90,23 per barel. Terakhir kali, harga minyak berada di atas USD 90 adalah pada Oktober 2014.

Kenaikan harga minyak dunia tertinggi dalam beberapa tahun berlanjut pada 4 Maret 2022. Melambungnya harga minyak saat itu dipicu gangguan pasokan dari Rusia terkait kemungkinan kesepakatan nuklir Iran.

Pada 4 Maret 2022, harga minyak dunia berjangka West Texas Intermediate diperdagangkan setinggi USD 116,57 per barel. Harga ini terakhir terlihat pada 22 September 2008.

Adapun patokan internasional harga minyak mentah Brent mencapai USD 119,84, level tertinggi sejak Mei 2012.

Harga minyak dunia kembali meningkat, setelah AS menyatakan menghentikan impor bensin dan gas dari Rusia, merespons serangan pemerintah Vladimir Putin terhadap Ukraina. Sejauh mana dukungan warga AS bagi penghentian impor ini, yang bisa menjadi bumer...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penurunan Mulai Terjadi Pertengahan Juni, di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Hingga menjelang pertengahan Juni 2022, harga minyak di dunia sedikit lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian yang membebani pasar menyusul berbagai kenaikan suku bunga di seluruh dunia.

Melansir Yahoo Finance, pada 17 Juni 2022 harga minyak mentah berjangka dunia Brent turun 83 sen, atau 0,8 persen menjadi USD 118,98 per barel.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun menjadi USD 116,79 per barel, turun 80 sen, atau 0,7 persen.

Berlanjut pada akhir Juli 2022, harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi dipicu kekhawatiran tentang potensi resesi global yang akan menekan permintaan energi, mengimbangi persediaan minyak mentah AS yang lebih rendah dan rebound dalam konsumsi bensin.

Dilansir dari the star, harga minyak per 29 Juli 2022 untuk jenis Brent berjangka naik 52 sen menjadi USD 107,14 per barel, setelah naik USD 2,22.

Namun, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 84 sen menjadi USD 96,42 per barel, setelah sempat naik USD 2,28 di sesi sebelumnya.

Penurunan Harga Minyak Dunia Berlanjut di Bulan Agustus 2022

Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Pada Agustus 2022, harga minyak dunia mentah berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa resesi dapat memangkas permintaan minyak.

Dikutip dari CNBC International, Rabu (10/8/2022), harga minyak mentah Brent menetap di USD 96,31 per barel, kehilangan 34 sen, atau 0,4 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di USD 90,50 per barel, turun 26 sen, atau 0,3 persen.

Selama sesi, kedua tolok ukur naik dan turun lebih dari USD 1 per barel.

Kemudian pada 26 Agustus 2022, harga minyak merosot sekitar USD 2 per barel dalam perdagangan yang bergejolak karena investor bersiap untuk kemungkinan kembalinya ekspor minyak Iran ke pasar global.

Harga minyak hari itu juga dipengaruhi kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS akan melemahkan permintaan bahan bakar.

Hari ini, atau tepatnya pada 31 Agustus 2022 tren harga minyak dunia terpantau mengalami pola penurunan, bahkan jadi yang paling tajam dalam satu bulan terakhir. 

Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi global akan melunakkan permintaan bahan bakar, dan karena kerusuhan di Irak telah gagal mengurangi minyak mentah negara OPEC.

CNBC International melaporkan, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun 5,5 persen menjadi berakhir hari di USD 99,31 per barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun USD 5,37, atau 5,5 persen, menjadi menetap di USD 91,64 per barel.

Infografis Siap-Siap Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Liputan6.com/Abdillah)

Berapa tahun lagi minyak bumi habis?

American Petroleum Institute memperkirakan pasokan minyak dunia akan habis tahun 2062 dengan asumsi total cadangan minyak dunia antara 1,4 - 2 triliun barel.

Berapa liter per barel?

Barel (disingkat bbl) adalah nama untuk salah satu satuan volume: Barel Minyak: 42 US gallon, 158.9873 liter, atau 34.97231575 Imperial (UK) gallon.

Apa itu harga ICP?

ICP adalah harga patokan minyak mentah Indonesia yang digunakan dalam penghitungan bagi hasil dalam Kontrak Kerja Sama dan dasar perhitungan penjualan minyak mentah bagian Pemerintah yang berasal dari pelaksanaan Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi.

Berapa produksi minyak mentah Indonesia?

Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat angka produksi minyak mentah nasional sebanyak 616,6 ribu barel per hari (BOPD) sepanjang semester pertama tahun ini.