Berapa hari bayi perlu di bedong?

Berapa hari bayi perlu di bedong?

My Baby Sleep Guide

Waktu yang tepat melepaskan gedongan bayi

Grid.ID - Membedong bayi jamak dilakukan apalagi di Indonesia.

Membedong atau melilit bayi dengan kain di bagian tubuhnya dilakukan untuk membuat bayi nyaman, dan rileks.

Kegiatan ini biasanya dilakukan saat si kecil akan tidur.

Namun, alih-alih bermanfaat, tahukah kamu hal ini juga punya efek sampingnya?

Yap, mirip dengan cara kerja empeng dan dot, bedong bayi bisa membuat si kecil ketagihan.

Kebiasaan ini pada akhirnya akan sulut ditinggalkan anak saat sudah mulai besar.

(BACA JUGA : Heboh Perebutan Kursi Presiden Jomblo, Moeldoko sampai Turun Tangan!)

Orang tua yang suka membedong bayi biasanya harus terbangun tiap 20 menit pada malam hari untuk merapikan bedongan bayi.

Ketika hal itu terjadi, ibu biasanya akan bertanya-tanya, "Bisakah menghentikan kebiasaan membedong bayi? Kapan harus berhenti membedong bayi?"

Sebenarnya, tidak sulit berhenti membedong bayi.

Ibu bisa menghentikan kebiasaan membedong bayi kapan saja saat merasa sudah waktunya.

Yang perlu diingat, kebanyakan orang tua menggunakan bedongan untuk menenangkan bayi baru lahir, kemudian menghentikan pemakaiannya pada usia 3 atau 4 bulan.

Jadi, bayi usia 6 bulan ke atas biasanya sudah tidak perlu dibedong.

(BACA JUGA : Kariernya Makin Gemilang, Ramadan Ini Awkarin Buka Usaha Hijab)

Secara alami mereka juga mulai menolak dibedong, meskipun ada juga yang baru bisa tidur ketika dibedong di usianya yang ke-6.

Jika ibu masih dalam tahap bersiap untuk berhenti membedong bayi, ini yang perlu diketahui:

1. Usia rata-rata bayi saat berhenti memakai bedong adalah sekitar 3 atau 4 bulan.

2. Bayi baru lahir biasanya mengalami refleks Moro (refleks kejut akibat suara-suara), dan kebanyakan bayi tidak bisa mengatasinya sampai usia 4 atau 5 bulan.

Jadi hati-hati jika ingin berhenti membedong bayi, pastikan ibu tidak menghentikan kebiasaan itu terlalu cepat.

(BACA JUGA : Pamer Foto Jadul 21 Tahun Lalu, Penampilan Annisa Pohan Bersama Nadya Hutagalung Curi Perhatian, Lihat yuk!)

Jika refleks kejut bayi masih kuat, dia bisa membuat dirinya terkejut sendiri dan terbangun pada siang dan malam hari.

3. Jika bayi bisa membuat bedongannya terlepas, hal ini bukan selalu menandakan sudah waktunya berhenti dibedong.

Tetapi jika bayi terus-menerus meloloskan diri dari bedongannya tiap malam, dan kalau bedongnya terpasang longgar, berarti sudah waktunya berhenti memasang bedong.

Atau, ganti dengan kain bedongan yang lebih aman.

4. Bayi yang dibedong seharusnya tidur telentang.

Jadi jika ia sudah bisa berguling dan berbaring tengkurap ketika tidur, itulah tanda-tanda bayi tidak perlu dibedong lagi.

5. Pastikan bayi tidak dibedong sepanjang hari.

(BACA JUGA : Belajar Mendidik Anak dari Suami Tya Ariestya, Nggak Semua yang Si Kecil Mau Harus Dituruti)

Meskipun membedong bayi itu aman, ia juga perlu bergerak bebas di saat tidak tidur.

Dengan begitu bayi bisa tumbuh lebih kuat dan mengembangkan ketrampilan motorik kasarnya.

Kalau bayi dibedong sepanjang waktu, mulailah menghentikan kebiasaan membedong perlahan-lahan saat ia tidak tidur.

6. Jika ibu berniat melatih si bayi tidur sendiri di boks, pertama-tama ibu harus berhenti membedongnya sebelum melatihnya tidur sendiri.

Melatih tidur sendiri antara lain juga mengajarkan anak menenangkan dirinya sendiri ketika kepanasan atau terganggu suara-suara.

Pada saat itu, bayi harus dalam keadaan bebas (tidak dibedong) agar bisa belajar menenangkan diri.

(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul : "Sebaiknya di Usia Berapa Harus Berhenti Membedong Bayi?")

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Membedong bayi merupakan salah satu cara untuk menenangkan sekaligus menghangatkan bayi. Ini juga mengurangi refleks pada bayi, yaitu refleks moro (refleks kaget) karena selimut tersebut melindungi bayi dari sentuhan mendadak dan suara keras yang tiba-tiba terdengar. Walaupun manfaat membedong bayi sangat banyak, semua itu tidak berarti bahwa bayi akan terus aman. Sebab ada risiko yang mungkin terjadi jika bayi terus-menerus dibedong. Jadi, Anda harus tahu kapan waktunya bayi berhenti dibedong.

Risiko bayi dibedong

Dilansir dari Healthline, cara membedong bayi yang tidak benar akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak atau sudden infant death syndrome (SIDS). Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, kematian bayi mendadak disebabkan oleh cara membedong yang salah. Pertama, orangtua membedong terlalu kencang, bayi bisa tercekik dalam tidurnya. Kedua, karena bedongan terlalu longgar, kemungkinan kain akan terlepas dan menutupi hidung karena lengan bayi bisa bergerak bebas sehingga kain menutupi mulut dan hidung.

Risiko lain yang bisa terjadi adalah dysplasia, yaitu ketidaknormalan pertumbuhan jaringan atau organ karena kaki bayi harus diluruskan ketika dibedong, tulang rawan dan sendi bayi bisa rusak bila hal ini terjadi. Selain itu, bayi lebih rentan dengan ruam atau biang keringat karena cepat berkeringat akibat dibedong.

Kapan bayi berhenti dibedong?

Menurut American Academy of Pediatric dan dr. Kimberly Edwards, dokter anak dari Austin Regional Clinic, orangtua bisa berhenti membedong bayi ketika bayi memasuki usia dua atau tiga bulan. Sebab pada usia empat bulan bayi harus mengembangkan gerakannya untuk berguling. Pada usia ini, refleks moro juga sudah mulai berkurang dan bayi sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Namun, orangtua perlu melepaskan kain yang membedong secara bertahap supaya bayi tidak merasa kehilangan kehangatannya dan memberi waktunya beradaptasi. Pertama, orangtua bisa melepaskan sebagian bedong; membiarkan satu tangan bayi bebas dari bedongan. Kemudian, bila bayi sudah mulai terbiasa Anda bisa membiarkan bagian dada sampai kaki tetap terbedong. Perlahan, Anda bisa melepaskan bedongan secara keseluruhan.

Ternyata, bayi juga memberikan tanda-tanda agar bayi berhenti dibedong

Selain penentuan usia bayi yang disarankan, orangtua juga bisa memperhatikan beberapa tanda ketika bayi ingin bedongan dilepaskan. Berikut tanda-tandanya:

  • Bayi sering terbangun pada malam hari; seolah-olah mencari posisi nyaman untuk tidur.
  • Bila bedongan hanya dibatasi dari bagian dada hingga kaki, dan bayi sudah mulai bergerak-gerak untuk menggulingkan badannya.
  • Bedongan yang hanya membungkus bagian dada sampai kaki mungkin bisa terlepas sebab bayi terus bergerak.

Tanda-tanda berikut adalah transisi perkembangan pergerakan bayi untuk posisi berguling dan juga sebagai tanda bahwa orangtua harus berhenti membedongnya.

Bayi memang memiliki siklus tidur yang tidak teratur hingga usia enam bulan. Setelah Anda melepaskan bedongannya, mungkin di malam hari bayi akan sering terbangun. Untuk itu, Anda bisa menggantikan kehangatan dari bedongan dengan cara menjaga suhu kamar agar tetap hangat. Kemudian, ciptakan suara tidur yang tenang, agar bayi yang sensitif dengan suara tidak terbangun tiba-tiba. Anda juga bisa menggunakan empeng untuk membantu bayi menenangkan diri jika ia terbangun dari tidurnya.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Berapa lama bayi harus pakai bedong?

Usia rata-rata bayi saat berhenti memakai bedong adalah sekitar 3 atau 4 bulan. 2. Bayi baru lahir biasanya mengalami refleks Moro (refleks kejut akibat suara-suara), dan kebanyakan bayi tidak bisa mengatasinya sampai usia 4 atau 5 bulan.

Bolehkah bayi 1 minggu tidak dibedong?

Jika dalam waktu 1 minggu ia bisa tidur dengan tenang dalam posisi ini, berarti ia siap untuk peralihan ke masa tidak lagi dibedong. Namun, jika belum, berarti ia masih perlu dibedong.

Apakah boleh anak bayi tidak dibedong?

Secara alamiah, kaki bayi akan tumbuh lurus seiring dengan bertambahnya usia. Proses ini berlangsung secara bertahap hingga bayi kurang lebih berusia 3 tahun. Jadi, tanpa perlu dibedong atau diluruskan pun kaki bayi akan tetap tumbuh normal dan lurus sendiri pada waktunya.

Apakah bayi harus dibedong saat tidur?

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Meirdhania Andina merekomendasikan Anda membedong bayi (swaddling) hanya saat dia tidur.