Berapa hari perjalanan hijrah Rasul ke Madinah

Selamat Datang di Website Resmi Desa Banjar Sari Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur - NTB JADWAL LAYANAN POSYANDU BULAN JUNI 2022: DASAN SAWE 16/06, SEPAKAT 18/06, PUNGKANG 20/06, BANJAR GETAS 21/06, GUBUK MASJID 22/06, CEMPAKA 23/06, DAN TAMAN SARI 25/06 SEWINDU UU DESA (15 Januari 2014 - 15 Januari 2022): PERCAYA DESA, PERCAYA BISA PBB TETAPKAN 15 MARET SEBAGAI HARI ANTI-ISLAMOFOBIA

Berapa hari perjalanan hijrah Rasul ke Madinah

Hijrah pengertiannya secara etimologis adalah meninggalkan suatu perbuatan, menjauhkan diri dari pergaulan, pindah dari satu tempat ke tempat lain atau meninggalkan suatu daerah menuju daerah lain. Hijrah Nabi Muhammad SAW dilakukan pada tahun 622 M dari Makkah ke Madinah. Hijrah itu terjadi karena penindasan orang-orang musyrik Quraisy yang luar biasa terhadap Nabi dan para sahabatnya.

Sejak awal Rasulullah SAW menyampaikan dakwah Islamiyah, kaum kafir Quraisy terus melakukan permusuhan terhadap Nabi dan para pengikutnya. Pada waktu itu perlawanan dari kaum musyrik pada umat Islam sangatlah merajalela. Karena hal ini, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat agar berhijrah ke Madinah. Satu demi satu para sahabat Rasulullah berangkat hijah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi. Mereka meninggalkan tanah kelahiran mereka, rumah tempat tinggal, dan segala apa yang dicintainya demi menegakkan agama Islam.

Setelah kaum Muslimin Makkah hijrah ke Yastrib (Madinah) atas perintah Nabi, jumlah kaum Muslimin yang masih berada di Makkah, tinggal sedikit sekali. Dua orang sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar Siddiq dan Ali bin Abi Thalib masih tetap berada di Makkah bersama Nabi. Nabi Muhammad SAW belum melakukan hijrah sebelum ada perintah dari Allah SWT. Kaum kafir Quraisy ingin menghentikan upaya hijrah Nabi. Kemudian para pemuka Quraisy bersidang di tempat bernama Darun Nadwah untuk merencanakan tindakan yang akan diambil terhadap Nabi Muhammad SAW. Akhirnya mereka memutuskan bahwa Nabi Muhammad SAW harus dibunuh.

Kekejaman kaum kafir Quraisy disebutkan dalam Alquran QS Al- Anfal, 8:30. "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."

Rencana jahat kaum kafir Quraisy itu telah dketahui pula oleh Nabi Muhammad. Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk segera berhijrah malam itu juga. Malaikat Jibril berkata: Muhammad janganlah kamu tidur malam ini di tempat tidurmu, karena sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk berhijrah ke Madinah," (Ibn al-Atsir al-Kamil fi al-Tarikh, hal. 72).

Nabi berencana berhijrah ditemani oleh sahabatnya, Abu Bakar. Beliau memberi tahu Abu Bakar dan sahabatnya itu pun segera mempersiapkan berbagai perlengkapan untuk berhijrah. Pada suatu malam, kaum kafir Quraisy mengintai Nabi dan menjumpai Nabi sedang tidur di atas dipannya yang sederhana. Saat itu, Nabi mengenakan selimut hijau dari Arabia Selatan, tepatnya dari Hadramaut.

Orang-orang musyrik Quraisy merasa tenang, mereka yakin dapat membunuh Nabi malam itu. Rumah Nabi juga dijaga ketat. Mereka tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan pembunuhan terhadap Rasul yang amat dicintai para sahabatnya. Tanpa mereka ketahui, yang sebenarnya tidur mengenakan Hadramaut adalah Ali bin Abi Thalib. Ali mempertaruhkan jiwanya agar Nabi bisa keluar dari rumah dengan selamat. Hijrah Nabi dilakukan pada tanggal 2 Rabiul Awwal tahun ketiga belas dari kenabian, bertepatan dengan 20 Juli 622 M, Nabi berangkat dari rumah untuk berhijrah.

Keberangkatan Nabi dari rumah dilakukan malam hari setelah lewat dua pertiga malam. Nabi ke luar dari rumah, kemudian mengambil segenggam pasir dan melemparkannya kepada orang-orang Quraisy yang akan membunuh Beliau. Dengan takdir Allah, orang-orang Quraisy tersebut tertidur sejenak dan tidak mengetahui Nabi pergi meninggalkan rumahnya. Waktu keluar, Nabi membacakan awal surat Yasin hingga ayat: "Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (QS. Yasin, 36: 9). Kemudian Nabi pergi menuju ke rumah Abu Bakar dan mengajak sahabat menuju ke Gua Tsur untuk mencari tempat persembunyian yang aman sebelum mereka ke Madinah. Pagi harinya, kaum kafir Quraisy berencana untuk menyerang Nabi saat Beliau akan ke luar shalat Subuh. Alangkah terkejutnya mereka saat mereka melihat Ali yang keluar dari rumah Nabi. Ali menolak untuk memberi tahu keberadaan Nabi sehingga mereka bergegas mencari Nabi ke segenap penjuru Makkah.

Setelah tinggal di Gua Tsur kurang lebih selama tiga hari, Nabi dan Abu Bakar al-Siddiq melanjutkan perjalanan berhijrah ke Madinah. Mereka menempuh jalan yang sangat sulit dan bukan jalan biasa yang dilalui orang karena menghindari pengawasan kaum kafir Quraisy.

Nabi dan Abu Bakar ditemani oleh dua orang sebagai penunjuk jalan dan yang bertugas mengawal dua ekor unta yang mengangkut Nabi dan sahabatnya yang sangat dicintainya itu. Perjalanan tersebut sangat berat, namun Rasulullah SAW beserta sahabat dapat melaluinya dengan penuh keikhlasan.

Sumber: https://republika.co.id/berita/p08jgj396/hijrah-rasulullah-saw-hingga-pembentukan-kalender-hijriah

Merdeka.com - Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Sallahu Alaihi Wasallam (SAW) dari Makkah ke Madinah menandai tonggak sejarah umat Islam di dunia. Jika kelahiran Nabi Isa Alaihi Salam (AS) menandai dimulainya tahun Masehi, maka peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad menjadi penanda dimulainya tahun baru Hijriyah, atau tahun barunya umat Islam.

Saya tidak akan membahas detil tentang perbedaan mencolok antara 'kelahiran' yang menandai dimulainya tahun Masehi dan peristiwa 'hijrah' yang menandai awal mulanya tahun Hijriyah. Namun lebih pada peristiwa hijrah di zaman Nabi Muhammad dikaitkan dengan unsur kekinian: perjalanan panjang antara Makkah dan Madinah.

Jika Anda pernah melakukan ibadah haji atau umrah, pasti merasakan perjalanan panjang melalui darat selama enam jam dari Makkah ke Madinah, atau sebaliknya itu. Jalan tol sepanjang hampir 500 km lebih tersebut membelah gurun dan gunung terjal bak permadani panjang membentang menghubungkan dua tanah Haram (haramain), Makkah dan Madinah.

Jarak antara Kota Makkah dan Madinah kurang lebih sekitar 490 kilometer yang bila dilakukan dengan mengendarai bus sekitar 6-7 jam. Setidaknya butuh istirahat sekali di perjalanan sebelum tiba ke Madinah. Sehingga kalau kita lihat, banyak rest area baik di sisi kiri atau pun kanan jalan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan perjalanan panjang tersebut.

Konon, jalan tol maha panjang ini dibuat berdasarkan jalur Rasulullah SAW dahulu saat berhijrah ke Madinah. Jalan tersebut kalau di Indonesia mirip jalan tol bebas hambatan seperti Tol Cikampek, tapi gratis. Bedanya, kalau dulu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah menggunakan onta, kini umat Islam dengan mudah dapat menggunakan bus-bus bagus standar Arab Saudi.

Dulu hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah dilakukan lantaran umat Islam di Makkah mendapatkan tantangan luar biasa dari para kaum kafir Quraisy. Para sahabat yang mengikuti hijrahnya Nabi Muhammad disebut dengan istilah kaum Muhajirin (atau yang berhijrah). Sementara kaum penjemput atau masyarakat Madinah yang menyambut baik kedatangan Nabi dan kaum Muhajirin disebut kaum Ansor (penolong).

Peristiwa penyambutan kaum Ansor Madinah (dahulu bernama Yatsrib) terhadap kaum Muhajirin ditandai dengan lagu-lagu nasyid, yang kini familiar di telinga kita:

"Thola'al badru alayna min tsaniyyatil wadda'i. Wajabasy-syukru alayna ma da'a lillahi da'i." Yang artinya, "Telah muncul bulan purnama dari Tsaniyatil Wadai', kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan. Wahai yang diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati." Sejak saat itulah kota Yatsrib namanya ditetapkan menjadi Kota Madinah dan kaum Muhajirin menetap di sana.

Hari kedua memasuki Tanah Suci, saya dan para petugas haji lainnya asal Indonesia disuguhi perjalanan 'hijrah' gaya baru ini. Tak henti-hentinya kami takjub dengan pemandangan kiri-kanan yang dipenuhi oleh gurun pasir, gunung terjal, sejauh mata memandang.

Sesekali tampak bangunan-bangunan tempat peristirahatan para musafir. Seperti rest area, tapi ala kadarnya. Tiap rest area biasanya terdapat masjid, rumah makan, tempat ngopi-ngopi dan santai, tak jauh beda dengan di Indonesia. Tapi rest area di sini tak bisa disamakan dengan di Indonesia. Kita tak bisa berlama-lama di luar, karena cuaca terik ditambah lagi di tengah-tengah gunung atau padang pasir.

Berapa hari perjalanan hijrah Rasul ke Madinah

Rombongan kami bertolak dari Makkah sekitar pukul 16.00 waktu Arab Saudi, Minggu (7/8). Bus yang kami naiki melaju dengan cepat, namun tidak terlalu kami rasakan, saking mulusnya jalan tol yang kita lewati. Kami sempat singgah sekitar setengah jam di rest area untuk menjalankan ibadah salat maghrib.

Sepanjang perjalanan banyak di antara rombongan kami yang tertidur pulas. Rasa capek yang belum hilang setelah melakukan perjalanan panjang dari Jakarta ke Jeddah lanjut Makkah, serta menjalani ibadah umroh, membuat tidur kami tak tertahankan.

Namun sebagai bagian dari anggota Media Center Haji (MCH), kami tidak benar-benar istirahat selama perjalanan tersebut. Beberapa di antara para jurnalis, khususnya jurnalis televisi justru mengabadikan perjalanan tersebut dengan mengambil gambar suasana perjalanan serta pemandangan kanan dan kiri yang dipenuhi gunung terjal dan gurun pasir yang tiada bertepi. Ada pula salah satu jurnalis yang 'on cam' di tengah teman-temannya seperjalanan yang sedang tertidur pulas.

"Pemirsa, saat ini saya sedang berada di tengah perjalanan antara Makkah dan Madinah..." begitulah kira-kira penggalan kata salah satu rekan kami jurnalis televisi yang sedang on cam di dalam bus.

Rombongan kami terus melaju hingga akhirnya kurang dari pukul 11 malam kami sudah tiba di Kantor Misi Haji Indonesia di Madinah, tempat kami menginap selama 15 hari untuk melakukan peliputan dan tugas-tugas lain sebagai petugas haji Indonesia.

Biasa bawa beras dan kompor, jemaah haji asal Madura sekarang tertib

Lepas jemaah haji kloter pertama, Menteri Agama sampaikan lima pesan

Petugas haji bandara Madinah siap sambut jemaah Kloter I

360 Calhaj kloter I asal Tegal sore ini tiba di Solo

Besok, 9 Embarkasi haji akan terbang ke Arab Saudi

Madinah mulai didatangi jemaah haji dari berbagai negara

455 Calon jemaah haji embarkasi Makassar terbang besok