Berapa kali firman allah dalam al qur'an menyatakan tentang hukuman

Ilustrasi membaca Alquran. Liputan6 ©2022 Merdeka.com

TRENDING | 17 Mei 2022 06:12 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Dalam agama Islam, Allah melarang manusia untuk senantiasa mendekati dosa. Beberapa di antaranya, bahkan Allah SWT membenci perbuatan manusia yang dapat mendatangkan mudharat dan dosa besar.

Salah satu perbuatan tersebut adalah zina. Zina sendiri berasal dari kata 'zana-yazni' yang memiliki makna berhubungan selayaknya pasangan suami istri oleh wanita dan laki-laki yang telah dewasa tanpa melalui ikatan sah dalam agama Islam.

Zina merupakan salah satu dosa besar yang beberapa kali disebutkan dalam Alquran dan hadis. Surah tentang zina pun banyak menjelaskan tentang larangan Allah, dampak buruknya, hingga hukuman yang pantas bagi para pelakunya menurut firman Allah SWT.

Maka dari itu, alangkah baiknya bagi kita untuk senantiasa membaca hingga memahami Alquran, terlebih pada bagian surah tentang zina. Dengan mengetahui surah tentang zina, maka kita dapat mengerti betapa Allah SWT melindungi umat-Nya dari perbuatan sia-sia yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam siksa neraka.

Lantas, bagaimana saja sebenarnya dalil, jenis zina, hingga bunyi surah tentang zina tersebut? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai surah tentang zina hingga berbagai jenisnya yang patut dihindari manusia.

2 dari 8 halaman

1. QS. Al-Isra ayat 32

Surah tentang zina yang pertama yaitu merujuk pada surah Al-Isra ayat 32. Melalui ayat ini, Allah SWT memberikan peringatan kepada setiap manusia untuk menjauhi perbuatan zina.

Bahkan, Allah menyebut jika zina merupakan sesuatu perbuatan yang keji serta jalan sesat. Adapun bunyi surahnya yakni sebagai berikut.

Walaa taqrabu zinaa innahuu kaana faakhisyatan wasaaa a sabiilaa.

Artinya:

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

3 dari 8 halaman

Selain itu, surah tentang zina yang kedua yakni tertulis dalam surah Al-Furqan ayat 68. Berbeda dengan sebelumnya, ayat suci yang satu ini lebih menjelaskan zina dari segi pembalasannya.

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Setiap manusia yang berbuat keji dan zina, maka ia akan mendapatkan balasannya berupa dosa yang ditanggungnya kelak di hari akhir. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah SWT berikut ini.

Walladziina laa yad'uuna ma'allahi ilaahan aakhoro walaa yaqtuluuna nafsallatii harromallaahu illaa bil haqqi walaa yaznuuna waman yaf'al dzaalika yalqoo atsaamaa.

Artinya:

"Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)." (QS. Al Furqan: 68).

4 dari 8 halaman

Surah tentang zina yang berikutnya yakni tertulis pada surah Al-Furqan ayat 69. Dalam ayat ini, disebutkan bahwa seorang pelaku zina akan mendapatkan azab dari Allah SWT.

Bahkan, dosa serta azabnya akan dilipatgandakan kelak di hari kiamat nanti. Sebagaimana seorang manusia yang melakukan dosa, ia akan kekal di dalam azab Allah yang pedih.

Yudhoo'af lahul 'adzaabu yaumal qiyaamati wayakhlud fiihiii muhanaa.

Artinya:

"(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina." (QS. Al Furqan: 69).

5 dari 8 halaman

Surah tentang zina yang terakhir yaitu pada surah An-Nur ayat 2. Dalam ayat suci yang satu ini, secara lebih lanjut disebutkan mengenai hukuman yang tepat bagi para pelaku zina.

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

Hukuman tersebut tak lain yakni cambuk seratus kali. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam bunyi ayatnya berikut ini.

Azzaaniyatu wazzaanii fajliduu kulla waahidin minhumaa mi,ata jaldah. Walaa ta’khudkum bihimaa ro’fatun fii diinillaahi in kuntum tu’minuuna billaahi wal yaumil aakhir. Wal yashhad ‘adzaabahumaa thoo,ifatun minal mu’miniin.

Artinya:

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap satu dari keduanya dengan seratus kali deraan. Dan janganlah kamu belas kasihan kepada keduanya di dalam menjalankan (ketentuan) agama Allah yaitu jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir. Dan hendaklah (dalam melaksanakan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman." (QS. An-Nur: 2)

6 dari 8 halaman

Selain Alquran, terdapat beberapa hadis pula yang menyebut dan menjelaskan tentang perbuatan zina. Beberapa di antaranya tersebut yakni sebagai berikut.

1. Zina dan Iman

Dalam sebuah hadis sahih riwayat Abu Daud dan Tirmidzi, seorang pelaku zina senantiasa akan berhubungan dengan imannya sendiri. Saat ia berzina, maka iman di dalam tubuhnya senantiasa menghilang.

Namun, saat ia bertaubat dari zina, iman di dalam dirinya akan senantiasa kembali. Maka dari itu, penting bagi para pelaku zina untuk dapat segera bertaubat nasuha kepada Allah SWT.

"Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

2. Hukuman Berzina

Melalui hadis sahih yang diriwayatkan Muslim, seorang pelaku zina disebut pantas untuk mendapatkan hukuman. Salah satunya yakni hukuman di dunia berupa cambuk seratus kali serta diasingkan selama satu tahun. Berikut bunyinya.

"Perawan dengan perjaka (jika berzina) maka dicambuk 100 kali dan diasingkan setahun. Duda dengan janda (jika berzina) maka dicambuk 100 kali dan dirajam." (HR. Muslim)

7 dari 8 halaman

Perbuatan zina yang dilakukan secara terang-terangan bukan lagi aib. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadis sahih riwayat bukhari dan Muslim sebagai salah satu tanda kiamat yang senantiasa kian mendekat. Adapun bunyinya yakni sebagai berikut.

"Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat yaitu diangkatnya ilmu dan kebodohan nampak jelas, dan banyak yang minum khamar dan banyak orang berzina secara terang-terangan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Liputan6 ©2022 Merdeka.com

4. Tidak Terhormat di Hadapan Allah SWT

Selain itu, pelaku zina yang tidak bertaubat senantiasa akan disisihkan dari hadapan Allah SWT kelak di hari akhir. Sementara itu, mereka juga tengah didera hukuman yang pedih dari Allah SWT.

Hal itu sebagaimana yang tertulis dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Muslim berikut ini.

"Tiga (jenis manusia) yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula Allah menyucikan mereka dan tidak memandang kepada mereka, sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: laki-laki tua yang suka berzina, seorang raja pendusta dan orang miskin yang sombong." (HR. Muslim)

8 dari 8 halaman

Setelah mengetahui hadis dan surah tentang zina, ada baiknya bagi kita untuk senantiasa memahami jenis-jenis dari perbuatan zina. Secara lebih lanjut, zina terbagi menjadi 3 jenis. Adapun di antaranya sebagai berikut.

1. Zina Al-Laman

Zina Al-laman merupakan suatu perbuatan buruk yang dilakukan oleh panca indera. Hal tersebut secara jelas telah dilarang oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya berikut ini.

"Telah diterapkan bagi anak-anak Adam yang pasti terkena, kedua mata zinanya adalah melihat, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berkata-kata, tangan zinanya adalah menyentuh, kaki zinanya adalah berjalan, hati zinanya adalah keinginan (hasrat) dan yang membenarkan dan mendustakannya adalah kemaluan." (HR. Muslim)

2. Zina Muhsan

Sementara itu, jenis zina yang kedua yakni zina muhsan. Zina muhsan merupakan jenis zina yang dilakukan oleh mereka yang telah terikat pada status pernikahan.

Dalam arti, zina muhsan merupakan perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang suami atau istri. Hal ini pun dapat menghancurkan rumah tangga hingga berujung pada perceraian.

3. Zina Ghairu Muhsan

Jenis zina yang ketiga yakni zina ghairu muhsan. Jenis yang ketiga ini dilakukan oleh para pasangan yang belum memiliki ikatan sah di dalam pernikahan.

Hal ini pun kian marak terjadi hingga menyebabkan keduanya tersesat di jalan yang buruk. Padahal, berbagai dampak yang buruk serta dosa dapat menyertai hidup para pelakunya hingga akhir zaman kelak.

(mdk/mta)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA