Tak sedikit kebiasaan turun-temurun dalam merawat bayi yang nyatanya bertentangan dengan dunia medis. Salah satunya adalah membedong perut bayi dengan gurita. Gurita bayi diyakini bermanfaat untuk mencegah masuk angin, mengecilkan perut, dan juga mencegah pusar anak jadi bodong. Padahal, penggunaan gurita bayi justru dapat membahayakan kesehatan anak Anda. Benarkah gurita bayi efektif untuk mengecilkan perut dan mengempiskan pusar bodong?Bayi sering dipakaikan gurita mungkin karena orangtuanya cemas melihat perutnya yang besar. Besar kecilnya perut bayi ditentukan oleh ketebalan kulit, lemak di bawah kulit, dan otot perut yang berfungsi menahan daya dorong isi perut. Kulit bayi maupun lemak dan ototnya masih tipis karena belum tumbuh sempurna, sehingga belum mampu menahan gerak usus yang mendorong keluar. Ini yang menyebabkan perut bayi besar, kelihatan seperti kembung. Ukuran perut bayi akan mengecil dengan sendirinya seiring tumbuh kembangnya ketika kulit dan lemak serta ototnya sudah menebal, karena perutnya sudah lebih sanggup untuk menahan daya dorong usus. Jadi, penampakan perutnya tak akan besar lagi — kecuali kalau makannya memang banyak. Perut bayi juga bisa terlihat kembung karena ia menelan terlalu banyak udara, dan ini bukanlah hal yang harus dikhawatirkan berlebihan. Perut kembung bayi bisa disebabkan karena bayi menangis terlalu lama atau cara minum susu yang kurang betul. Kolik juga bisa menyebabkan perut bayi kembung. Namun demikian, tidak ada satupun penelitian medis sampai saat ini yang mampu membuktikan bahwa penggunaan gurita bayi bisa mengecilkan perut untuk berbagai alasan di atas. Begitu pula dengan pusar yang bodong. Banyak orangtua yang khawatir dengan kondisi pusar bayinya. Yang perlu dipahami, pusar bodong tidak akan mengakibatkan kondisi kesehatan serius. Pusar bodong lebih disebabkan oleh otot cincin perut yang tidak tidak menutup dengan sempurna atau karena panjang puntung tali pusat bayi yang memang besar dan panjang, dan bukan akibat tidak dipakaikan gurita. Pusar bodong akan sembuh atau menghilang seiring tumbuh kembang anak — biasanya ketika anak sudah berusia antara 3-5 tahun.
Page 2
Page 3
|