Berapa lama bonggol alocasia tumbuh tunas

Mau tau nggak, bagaimana cara menanam bonggol Alocasia supaya bisa tumbuh?

Soalnya, beberapa dari kita, mungkin pernah membeli Alocasia secara online dalam kondisi masih berupa bonggol. Setelah sampai, Alocasia pun langsung ditanam. Namun, bukannya tumbuh, bonggol Alocasia tersebut malah busuk atau kering.

Jadi, sebenarnya bagaimana, sih, cara menanam bonggol Alocasia yang benar? Bagaimana cara menanamnya agar bisa tumbuh dan tidak kering atau membusuk? Apa ada teknik-teknik tertentu yang perlu diperhatikan?

Nah, kalau kamu punya pertanyaan-pertanyaan semacam itu, maka kamu wajib banget pelajari tutorial ini sampai habis. Yuk, simak!

Cara Menanam Bonggol Alocasia

Berapa lama bonggol alocasia tumbuh tunas
Blog.Tokotanaman.com

Pada dasarnya, ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menanam bonggol Alocasia. Di artikel ini, akan kami bahas sebagian cara di antaranya. Di artikel ini juga, kami akan membahasnya secara lengkap dengan poin-poin penting yang mesti kamu perhatikan.

Jadi, bagaimana langkah-langkahnya?

#1. Cara Menanam Bonggol Alocasia dengan Sungkup

Cara pertama yang bisa kamu lakukan untuk menanam bonggol Alocasia adalah dengan menggunakan sungkup.

Dengan metode ini, potensi keberhasilan penanaman bonggol relatif besar. Pasalnya, sungkup mampu menjaga kelembapan, sehingga kamu tidak perlu repot-repot lagi menyiram media tanam untuk mempertahankan parameter yang dibutuhkan.

Langsung saja, berikut ini tutorialnya:

1.1. Penanganan Bonggol Saat Paket Sampai

Kalau kamu membeli bonggol Alocasia secara online, ada baiknya untuk tidak langsung menanam bonggol begitu paket sampai.

Setelah kamu membuka packing-an, cobalah untuk melakukan aklimatisasi terlebih dahulu paling tidak selama 1 hari.

Caranya mudah, cukup biarkan bonggol dalam keadaan terbuka, diangin-anginkan, agar bisa beradaptasi dengan lingkungan baru setelah lamanya perjalanan yang telah ia tempuh.

1.2. Membuang Bagian yang Rusak

Setelah diaklimatisasi, sekarang coba kamu perhatikan kondisi fisik dan kesehatan bonggol Alocasia yang kamu beli tersebut.

Boleh jadi, pada bonggol tersebut terdapat bagian-bagian tertentu yang busuk, lunak, berpenyakit, atau mengalami kerusakan lainnya.

Nah, bagian tersebut harus kamu buang dengan cara memotongnya. Potong saja bonggol sampai seluruh bagian yang rusak habis, agar kerusakan tidak menular ke bagian bonggol lainnya yang saat ini masih sehat. Karena jika tidak, ini bisa mengakibatkan kegagalan, lho.

Jangan khawatir memotong bonggol Alocasia. Sekalipun kamu membagi bonggol menjadi beberapa bagian, maka setiap bagiannya bisa tumbuh menjadi tanaman baru. Tapi karena yang dipotong di sini adalah yang berpenyakit, maka baiknya dibuang saja.

Ada pun jika kamu masih mendapati daging bonggol berwarna kemerahan, meski tidak terlihat sudah membusuk di sana, bagian seperti ini juga baiknya kamu buang, karena kemungkinan sudah terkontaminasi oleh bakteri, jamur, atau patogen lainnya.

Jadi, pastikan kamu membuang seluruh bagian bonggol yang rusak, serta hanya menyisakannya hingga bagian daging sudah nampak putih dan sehat.

1.3. Menggunakan Fungisida dan ZPT

Selanjutnya, agar meminimalisir resiko kegagalan, kamu juga bisa menggunakan fungisida dan ZPT pada tahap ini.

Sesuai namanya, fungisida berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur, sedangkan ZPT (zat pengatur tumbuh) untuk mempercepat pertumbuhan tunas pada bonggol.

Gunakan secukupnya sesuai dengan aturan pakai yang umumnya tertera pada kemasan.

Namun demikian, cara ini sejatinya tidak bisa dikatakan wajib, karena tanpa ini pun bonggol Alocasia tetap dapat tumbuh. Sekali lagi, langkah ini hanya ditujukan untuk meminimalisir resiko kegagalannya.

1.4. Menanam Bonggol

Nah, sekarang barulah bonggol Alocasia bisa kita tanam.

Ada banyak jenis media tanam yang direkomendasikan. Secara garis besar, media tanam yang dibutuhkan bersifat porous dan mampu mengikat air dengan baik.

Salah satu yang paling mudah didapatkan adalah sekam mentah yang difermentasi. Kamu bisa membeli sekam mentahnya, lalu memfermentasi sendiri di rumah menggunakan bakteri aktivator. Mudah, kok.

Bagaimana dengan sekam bakar? Maaf, baiknya kamu meninggalkannya dulu untuk kali ini. Pun untuk tanah, juga baiknya tidak dipilih untuk menanam bonggol Alocasia.

Cara menanamnya pun ada tekniknya, lho. Kamu cukup meletakkan bonggol secara horizontal (berbaring), membenamkan setengah bagiannya ke dalam media tanam, sedangkan setengah bagian atasnya terkena angin.

Lantas bagaimana jika menanamnya secara vertikal (berdiri)?

Mungkin tumbuh, tapi dengan posisi ini, bagian bawah bonggol yang terkubur dalam media tanam sering kali mengalami pembusukan. Hal ini dikarenakan, saat ini bonggol belum memiliki akar, sehingga masih menyerap air dari sekujur permukaan bonggolnya.

Selanjutnya, kalau kamu ingin menggunakan topping di atasnya, maka cukup gunakan sedikit saja, sehingga bonggol tetap tidak benar-benar terkubur.

1.5. Menyiram Bonggol

Setelah bonggol ditanam, jangan lupa untuk menyiramnya, ya. Tentu saja bonggol membutuhkan kelembapan yang ideal untuk tumbuh.  

Cara menyiramnya bebas, bisa disiram langsung dengan air yang banyak atau cukup dengan menyemprotnya saja. Tapi kalau disiram langsung, pastikan bekas air siraman tadi bisa mengalir keluar dari pot melalui lubang drainase.

1.6. Menggunakan Sungkup

Langkah selanjutnya adalah penyungkupan.

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan sungkup, di antaranya dapat menjaga kelembapan, menjaga suhu, melindungi tanaman dari hama dan patogen, serta masih banyak lagi.

Alhasil, sungkup dapat meningkatkan potensi keberhasilan saat kita menanam bonggol Alocasia.

Caranya mudah, kamu cukup memasukkan pot yang telah ditanam bonggol Alocasia tadi ke dalam plastik es. Posisinya bebas, yang penting seluruh bagian pot, media tanam, dan bonggol dapat terlindungi dan kedap udara. Gunakan karet untuk mengikat sungkup.

Karena sudah disungkup, maka kelembapan akan terus terjaga dan stabil. Dengan begitu, kamu tidak perlu menyiramnya dan tidak perlu membuka sungkup hingga bonggol tumbuh. Sungkup boleh kamu buka setelah tumbuh.

1.7. Penempatan

Terakhir, memilih penempatan. Bonggol yang sudah ditanam baiknya kamu letakkan di tempat yang teduh, tidak terkena sinar matahari langsung, serta tidak pula terkena guyuran air hujan.

#2. Cara Menanam Bonggol Alocasia Tanpa Sungkup

Kalau kamu tidak ingin menggunakan sungkup karena alasan tertentu, maka hal ini pun bisa saja dilakukan.

Bahkan, penghobi berpengalaman yang notabene sudah lebih sering menanam bonggol Alocasia, mungkin lebih sering menggunakan cara ini ketimbang cara pertama tadi.

Pada dasarnya, metode kedua ini hampir mirip sebagaimana yang kita lakukan pada metode pertama tadi. Hanya saja, terdapat beberapa perbedaan, yaitu dalam hal penyungkupan dan penyiramannya.

Di metode ini, kita bisa meninggalkan sungkup plastik. Akan tetapi, karena sungkup tersebut tidak kita gunakan lagi, maka ada resiko yang harus kita hadapi, yaitu:

  • Kelembapan jadi harus lebih diperhatikan secara manual
  • Resiko kegagalan mungkin lebih tinggi

Kelembapan media tanam harus selalu diperhatikan. Di saat sudah mulai mengering, kita harus segera menyiram/menyemprotnya. Terlalu banyak siraman bisa mengakibatkan pembusukan, sedangkan terlalu sedikit penyiraman pun bisa mengakibatkan bonggol mengering.

Perbedaannya mungkin hanya sebatas itu saja, sedangkan pada langkah-langkah lainnya bisa dikatakan sama saja.

Akhir Kata

Itu dia dua cara menanam bonggol Alocasia yang bisa kamu lakukan. Gampang, kan?

Selain cara-cara tersebut, sebetulnya masih ada banyak cara lagi yang bisa dilakukan, lho. Lain waktu, jika ada kesempatan, mungkin akan kami bagikan juga caranya di sini.

Semoga bermanfaat!