Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain

Menginap beberapa malam di rumah saudara, kerabat ataupun sahabat di luar kota mungkin hal yang biasa. Selama tidak terlalu lama dan merepotkan, tuan rumah dijamin tidak akan keberatan dan suatu hari pasti membolehkanmu untuk datang menginap lagi.

Kamu boleh merasa nyaman saat berada di rumah orang lain. Tapi yang lebih penting, kamu harus mampu membuat si pemilik rumah merasa nyaman dengan kehadiranmu. Jangan sampai dengan adanya kamu malah mengganggu segala rutinitasnya. Agar menjadi tamu yang tahu diri, jangan lakukan ini saat menginap di rumah orang lain ya, Bela!

Mengotori dan membiarkan rumah berantakan

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Felipe P. Lima Rizo

Ketika kamu merasa nyaman di rumah orang lain, biasanya kamu akan mengabaikan hal-hal tertentu yang justru mengganggu si pemilik rumah. Seperti meninggalkan selimut di kamar tanpa melipatnya lebih dahulu, juga meninggalkan barang-barang pribadi berserakan di mana-mana.

Malas bantu-bantu

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Kevin Grieve

Kamu harus ingat bahwa kamu sedang menginap di rumah teman, bukan sedang tinggal di hotel yang punya layanan house keeping. Karena itu, usahakan untuk selalu menawarkan bantuan kepada tuan rumah. Seperti membantu memasak makan malam misalnya, atau mencuci sendiri piring dan gelas yang kamu gunakan.

Mandi terlalu lama

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Roberto Nickson (@g)

Kalau memang hanya tersedia satu kamar mandi di rumah kawan tempatmu menginap, harusnya kamu lebih bijak dalam menggunakannya untuk keperluanmu. Jika memang kamu ingin mandi lebih lama, maka bangunlah lebih awal agar tidak mengganggu yang lainnya.

Asal masuk ke dalam ruangan pribadi

Rasa penasaran itu wajar, apalagi kalau kamu mendapati ruangan pribadi di rumah orang lain yang sering tertutup. Tapi tetap tahan dan kontrol dirimu untuk tak lancang masuk ke bagian dalam ruangan. Sekalipun hanya mengintip apa yang sedang dilakukan tuan rumah di dalam, itu sangat tidak sopan.

Pulang terlalu larut malam

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Camila Rubio Varón

Meski tuan rumah selalu mengatakan agar kamu menganggap rumahnya sebagai rumahmu sendiri, sebaiknya perkataan itu tidak kamu telan mentah-mentah. Apapun yang kamu lakukan selama berada di sana haruslah seizin dari si pemilik rumah. Beritahukan jadwal kegiatanmu, termasuk ketika kamu harus pulang larut.

Berharap ditemani setiap saat

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Milos Tonchevski

Setiap manusia pasti punya rutinitas, termasuk tuan rumah yang kamu tumpangi. Meski dia punya jam kerja yang fleksibel, bukan berarti mereka tak punya pekerjaan ataupun tanggung jawab. Jadi, jangan pernah berharap dia menemanimu setiap saat ya. Alangkah lebih baik kalau kamu meminta tips dari temanmu itu dan berinisiatif untuk jalan-jalan sendiri saja.

Picky atau pemilih soal makanan

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
unsplash.com/Melissa Walker Horn

Saat menginap di rumah saudara atau sahabat, kemungkinan besar mereka akan mengajakmu makan bersama di rumah. Selalu hargai undangannya dengan mencicipi masakan yang disuguhkan. Kalaupun sebenarnya ada makanan yang kamu tak doyan, tetaplah ambil meski sedikit. Jangan pernah membuat tuan rumah tersinggung ya!

Bagaimanapun caranya, kamu harus jadi pribadi menyenangkan dan tahu batasan saat bermalam di rumah orang lain ya, Bela!

BACA JUGA : 7 Aturan Etika Etika Tak Tertulis yang Wajib Dilakukan Demi Kenyamanan

Cara bertamu menurut islam di momen lebaran sangat dianjurkan untuk mengikuti adab yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bertamu ke tetangga sekitar saat momen Lebaran Hari Raya Idul Fitri adalah bukti bahwa kamu menunjukkan rasa cinta dan jalinan silaturahmi sesama umat muslim.

Saat kamu berkunjung ke saudara ataupun ke tetangga sekitar adalah saatnya saling bermaaf-maafan atas kesalahan di masa silam. Dalam Islam, rupanya ada adab yang juga mengatur kegiatan ini agar bisa kamu lakukan dengan cara yang benar.

Nabi Muhammad SAW mengajurkan umatnya agar bertamu untuk menjalin silaturahmi. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi,” (H.R. Bukhari)

Kabar baiknya, untuk lebaran kali ini 1443 H atau 2022 M pemerintah telah memberikan kebijakan untuk memperbolehkan masyarakat saling berkunjung kepada teman & saudara. Namun kegiatan ini disarankan untuk tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.

BACA JUGA: Cuma Ada di Indonesia, Ini Arti dari Halal Bihalal

Sehingga proses kunjungan bertamu ke rumah teman & saudara tetap bisa kamu lakukan dengan nyaman. Seperti dilansir jadiberita.com melalui berbagai macam sumber, inilah cara bertamu menurut islam di momen Lebaran.

1. Meminta Izin masuk rumah dan mengucapkan salam

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
Saat bertamu biasakan untuk mengucapkan salam via ayo semarang

Saat kamu bertamu ke rumah orang yang dikunjungi saat lebaran, sebaiknya didahulukan dengan mengucapkan salam kepada pemilik rumah. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 27:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27).

Kemudian setelah salam kamu dibalas oleh pemilik rumah, maka kamu selanjutnya harus meminta izin untuk masuk walaupun pemilik rumah mungkin sudah mempersilahkan lebih dulu. Dalam islam, adab meminta izin untuk masuk ke dalam rumah orang lain merupakan salah satu cara menghormati orang lain. Sebagai orang yang bertamu, kamu mungkin tidak tahu jika tuan rumah sedang sakit, istirahat, tidur, dan sebagainya.

Lalu bagaimana jika salam tidak dibalas dan kamu tidak mendapatkan izin?

Jika kamu sudah mengucapkan salam sebanyak tiga kali dan tidak ada jawaban atau sudah meminta izin pemilik rumah namun yang bersangkutan tidak berkenan, maka kamu harus menghargainya. Dalam islam tidak ada paksaan. Selain itu, tidak usah tersinggung atau merasa diabaikan karena memang sudah hak tuan rumah untuk menolak tamu. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 28 sebagai berikut:

“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapatkan izin, dan jika dikatakan kepadamu: ‘Kembalilah!’, maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah SWT Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS: An-Nur [24]:28).

2. Jangan mengintip ke dalam rumah saat bertamu

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
Saat bertamu jangan mengintip via keepo.me

Saat momen lebaran tiba dan kamu ingin bertamu ke rumah orang lain, kamu tidak diperbolehkan untuk mengintip ke dalam rumah. Hal ini dianggap sebagai perilaku yang kurang sopan. Kamu sebaiknya cukup menunggu di luar rumah sambil dipersilakan masuk.

Hal ini tertuang dalam hadits yang artinya:

“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)

3. Saat menginap tidak boleh lebih dari tiga hari

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
Ilustrasi saat menginap di rumah orang lain via banjarmasin post

Ada juga adab lain saat kamu bertamu menurut islam di momen Idul Fitri. Sebagai tamu kamu tidak boleh menginap lebih dari tiga hari. Sebab hal ini sebagai bentuk menghargai pemilik rumah agar tidak merasa direpotkan karena harus melayani tamu terus-menerus. Apalagi pemilik rumah pun mungkin tidak enak hati untuk menyampikannya langsung kepada tamu jika keberatan.

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Jamuan hak tamu berjangka waktu tiga hari. Lebih dari itu, jamuan adalah sedekah. Tidak boleh bagi tamu untuk menginap di suatu rumah hingga ia menyusahkannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

4. Dianjurkan untuk membawa oleh-oleh namun tidak memberatkan pemilik rumah

Berapa lama islam memperbolehkan bertamu di rumah orang lain
Ilustrasi saat memberi hadiah oleh-oleh ketika bertamu via langit7.id

Saat bertamu dalam situasi Lebaran, kamu juga dianjurkan untuk mempererat jalinan silaturahmi dengan cara membawa oleh-oleh untuk pemilik rumah.

Seperti sabda Nabi Muhammad SAW:

“Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari)

Namun hal ini tentu jangan sampai memberatkan pemilik rumah. Karena tidak enak sudah diberikan oleh-oleh, kamu pun tidak boleh seenaknya meminta balasan dan bertamu lebih lama dari biasanya.

Seperti firman Allah SWT:

“Bila kamu selesai makan, keluarlah!” (Qs. Al Ahzab: 53)

BACA JUGA: 5 Tips Pintar Membeli Oleh-oleh Saat Traveling