Berapa lama kromosom y bertahan hidup

Berapa lama kromosom y bertahan hidup

Fakta penentu jenis kelamin janin (Saeful Imam)

Nakita.id - Adakah penentu   bayi laki-laki atau bayi perempuan? Ternyata itu  sudah ditentukan saat pembuahan terjadi.

Yang paling "bertanggung jawab" adalah sperma ayah. Kromosom apa yang dibawa oleh sperma yang membuahi sel telur, itulah yang menentukan jenis kelamin anak. Inilah faktanya.

1.Siapa menang, sperma X atau sperma Y? Seperti diketahui, laki-laki dibentuk dari dua kromosom kelamin yang berbeda, yaitu kromosom X dan Y. Sedangkan perempuan dibentuk dari dua kromosom yang sama, yaitu kromosom X dan X.

Kromosom kelamin  X dan Y dibawa oleh sperma dalam jumlah yang sama.

Sedangkan, semua sel telur hanya membawa kromosom X.

Dengan demikian, jika sperma X berhasil membuahi sel telur, maka yang terbentuk  adalah kelamin XX alias bayi perempuan.  

Lain halnya kalau yang berhasil membuahi sel telur adalah sperma Y, maka yang terbentuk adalah kelamin XY alias bayi laki-laki.

2. Dua belas jam yang menentukan bayi laki-laki atau perempuan. Pada masa subur (ovulasi), sebuah sel telur yang sudah masak akan dilepaskan oleh indung telur (ovarium).

Sel ini bisa dibuahi hanya dalam jangka waktu 12 jam.

Nah, apakah yang dihasilkan bayi perempuan atau bayi  laki-laki ditentukan oleh sperma mana yang dalam waktu 12 jam itu berhasil menembus dinding sel telur.


Page 2

Berapa lama kromosom y bertahan hidup

Fakta penentu jenis kelamin janin (Saeful Imam)

Jika sperma X yang lebih dulu, maka terbentuklah bayi perempuan. Tapi jika sperma Y yang lebih dulu, maka jadilah bayi laki-laki. 

3.Sperma Y gesit, sperma X lamban. Sperma Y bersinar terang, bentuknya bundar, ukurannya hanya sepertiga dari sperma X, jalannya pun gesit, tetapi sperma Y lebih cepat musnah.

Sedangkan sperma X bentuknya panjang, besar, jalannya lamban, tetapi dapat bertahan hidup lebih lama. 

Sperma bisa mencapai tuba falopi dalam 20 menit hingga 2 jam.

Di dalam tubuh perempuan, sperma dapat hidup selama 4 hingga 7 hari lamanya, bergantung pada kondisi.

Jadi, meskipun hubungan seks dilakukan beberapa hari sebelum masa subur (ovulasi), sperma masih bisa melakukan pembuahan. 

Meski hanya satu sel sperma yang membuahi sel telur, dibutuhkan jutaan sperma lainnya untuk dapat menempuh perjalanan yang sulit menuju saluran telur.  

Umumnya dalam sekali ejakulasi, laki-laki mengeluarkan 100 juta sel sperma.

Menurut WHO, laki-laki yang memiliki kurang dari 20 juta sel sperma dalam setiap mililiter cairannya (semen) berisiko mengalami kemandulan.

4.Bercinta di masa subur (ovulasi) atau sebelumya tentukan calon jenis kelamin bayi. Jika suami istri bercinta di masa subur atau ovulasi (di antara 12 jam yang menetukan), kemungkinan besar yang akan terbentuk adalah bayi laki-laki. Mengapa? Karena sperma X yang gesit akan menemui sel telur lebih dulu.

Lain halnya kalau hubungan intim dilakukan sebelum tiba ovulasi, kemungkinan besar sperma  X-lah  yang beruntung bertemu dengan sel telur, karena pada saat sel telur keluar dan bertahan 12 jam, sperma Y yang maju lebih dulu sebelum itu sudah keburu musnah.

Nasib baik didapat oleh sperma X yang bisa bertahan hidup lebih lama dan akhirnya berjumpa dengan sel telur.

Sudah jelas kan faktor penentu   bayi laki-laki atau bayi perempuan

Seorang ibu hamil tengah memeriksakan kehamilannya. (Sumber: antaranews.com)

Jakarta - Hampir tiap pasangan memiliki peluang sama dalam mendapatkan jenis kelamin calon buah hati, yaitu 50% kemungkinan memiliki anak laki-laki, begitu pula dengan anak perempuan. Meski demikian, ada beberapa tips yang dapat diterapkan oleh para pasangan suami-istri untuk memperbesar peluang guna mendapatkan jenis kelamin calon buah hati yang diinginkan.

Dokter spesialis kandungan Siloam Hospitals Lippo Cikarang dr Adhitya Indrapraja SpOG MKes mengatakan, jenis kelamin bayi ditentukan oleh tipe kromosom dari sperma laki-laki yang bertemu kromosom dari sel telur perempuan. Kombinasi kromosom X dan Y membentuk jenis kelamin laki-laki, sedangkan kombinasi kromosom X dengan X membentuk jenis kelamin perempuan. Tiap sel sperma akan mengandung antara satu kromosom X atau satu kromosom Y. Sementara tiap sel telur perempuan mengandung satu kromosom X.

Jenis kelamin calon buah hati ditentukan oleh sperma dengan kromosom manakah (X atau Y) yang lebih dulu mencapai sel telur. Jika sperma dengan kromosom Y berhasil terlebih dahulu mencapai sel telur, janin akan berkromosom XY artinya adalah calon buah hati berkelamin laki-laki. Namun jika sperma dengan kromosom X lebih dulu bertemu sel telur, janin akan berkromosom XX dan menjadi bayi perempuan.

Dr Adhitya menambahkan, saat terjadi pembuahan sperma-sperma yang mengandung kromosom X ataupun Y secepatnya bergerak menuju sel telur. Namun, hanya ada satu sperma dengan salah satu kromosom yang akan bersatu dengan sel telur dan menjadi janin.

Untuk membantu menentukan kromosom mana yang mencapai terlebih dahulu akan berkaitan dengan kondisi derajat asam basa atau pH pada vagina sang ibu.

"Tujuannya, agar salah satu kromosom bisa lebih dominan saat bergerak menuju sel telur," ungkap dia di sela media gathering Siloam Hospitals Lippo Cikarang, Bekasi, baru-baru ini.

Menurut dr Adhitya, kromosom X akan tetap hidup atau kuat pada kondisi pH asam, sementara kromosom Y akan rusak pada kondisi tersebut. Sedangkan pada saat kondisi pH basa, terjadi hal yang sebaliknya, yaitu kromosom Y akan hidup atau kuat dan X melemah.

Untuk itu, apabila pasangan suami-istri menginginkan anak perempuan sebaiknya mempertahankan kondisi asam pada vagina. Hal itu mengingat secara umum kondisi normal pH vagina adalah asam. Caranya adalah satu jam sebelum berhubungan sebaiknya mencampurkan satu sendok asam cuka dengan dua liter air. Setelah itu, air tersebut dikumbahkan ke vagina yang berguna untuk mempertahankan kondisi asam.

"Sedangkan pada mereka yang menginginkan calon buah hati berjenis kelamin laki-laki, satu jam sebelum berhubungan sebaiknya mencampurkan satu sendok soda kue dengan dua liter air. Setelah itu, air tersebut dikumbahkan ke vagina yang berguna untuk menguatkan kondisi pH menjadi basa," kata dr Adhtya.

Selain itu, tambah dia, bagi pasangan yang mendambakan anak laki-laki dianjurkan untuk bisa berhubungan intim saat ovulasi. Masa mendekati ovulasi itu adalah sehari sebelum rahim melakukan pelepasan sel telur. Untuk mengetahui masa ovulasi, biasanya dikurangi 14 hari dari waktu haid berikutnya bagi mereka yang memiliki rata-rata siklus haid 28-30 hari. Hal itu karena saat ovulasi terjadi lingkungan yang akan dilalui kromosom Y menjadi basa.

"Sedangkan bagi yang menginginkan anak perempuan, sebaiknya berhubungan intim maksimal dua atau tiga hari sebelum ovulasi," paparnya.

Dr Adhitya menambahkan bagi yang mendambakan anak laki-laki, sebaiknya melalukan pemanasan terlebih dahulu agar pihak ibu mengalami orgasme terlebih dahulu. Hal itu karena saat sang ibu orgasme akan mengeluarkan cairan. Cairan tersebut bisa membuat kondisi vagina menjadi basa.

Terakhir, tambah dr Adhitya, penetrasi penis pada saat berhubungan intim juga mempengaruhi penentuan jenis kelamin. Jika menginginkan anak perempuan penetrasi bisa dilakukan jauh dari mulut rahim. Namun untuk mendapatkan anak laki-laki, penetrasi yang dilakukan haruslah sedekat mungkin dengan mulut rahim.

"Penetrasi yang dalam dan dekat dengan mulut rahim akan memudahkan kromosom Y untuk mencapai sel telur sebelum kromosom Y tersebut mati karena masa hidupnya lebih singkat dibandingkan kromosom X," tutup dia.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Investor Daily


Bisakah kita langsung hamil?

Moms atau Dads mungkin pernah bertanya-tanya, berapa lama sperma mampu bertahan di dalam rahim?

Hamil (konsepsi) terjadi ketika sperma pria membuahi sel telur wanita. Bagi beberapa wanita ini terjadi dengan cepat, tetapi bagi yang lain bisa memakan waktu lebih lama.

Dari setiap 100 pasangan yang mencoba memiliki bayi, 80 hingga 90 akan hamil dalam 1 tahun. Sisanya akan membutuhkan waktu lebih lama, atau mungkin perlu bantuan untuk hamil.

Untuk memahami konsepsi dan kehamilan, ada baiknya untuk mengetahui tentang organ seksual pria dan wanita, dan memahami cara kerja siklus dan menstruasi bulanan wanita.

Menurut National Health Service (NHS) siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi wanita (hari 1). Beberapa saat setelah haid dia akan berovulasi, dan kemudian sekitar 12-16 hari setelah ini dia akan haid berikutnya.

Siklus rata-rata membutuhkan waktu 28 hari, tetapi siklus yang lebih pendek atau lebih panjang adalah normal.

Kemungkinan besar kita akan bisa hamil jika berhubungan seks dalam satu atau dua hari setelah ovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium).

Ini biasanya sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir Moms, jika siklus menstruasi sekitar 28 hari. Lalu apa itu ovulasi?

Ovulasi adalah titik dalam siklus menstruasi kita di mana salah satu ovarium melepaskan sel telur. Biasanya sel telur bertahan dalam sistem reproduksi wanita antara 12 dan 24 jam, ini bervariasi dari siklus ke siklus.

Siklus alami bekerja dengan cara mendeteksi ovulasi, hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan suhu basal tubuh yang disebabkan oleh hormon menjelang hari ovulasi.

Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh istirahat terendah yang diukur hingga 2 koma desimal.

Secara biologis, hari ovulasi adalah satu-satunya hari di mana kita bisa hamil, karena di sinilah sperma dan sel telur benar-benar bertemu.

Namun, sangat penting untuk mengetahui bahwa kita benar-benar subur sebelumnya dan tidak ada masalah. Tidaklah cukup untuk menghindari hubungan seks tanpa kondom pada hari ovulasi karena masih ada risiko kehamilan, hal ini disebabkan oleh kelangsungan hidup sperma.

Lalu, berapa lama sperma mampu bertahan di dalam rahim? Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Perhatikan Lendir Serviks Sebagai Penanda Ovulasi

Berapa Lama Sperma Mampu Bertahan di Dalam Rahim?

Berapa lama kromosom y bertahan hidup

Foto: Orami Photo Stock

Kelangsungan sperma mampu bertahan di dalam rahim bisa bervariasi karena sejumlah faktor. Perlu Moms ketahui bahwa jumlah waktu maksimal sperma dapat hidup dalam sistem reproduksi wanita adalah 5 hari.

Itulah mengapa hamil bisa terjadi jika kita melakukan hubungan seks tanpa kondom saat menstruasi. Jika Moms berovulasi segera setelah selesai menstruasi, sperma mungkin masih hidup dan dapat membuahi sel telur.

Beberapa sperma akan hidup untuk waktu yang lebih singkat, tergantung pada kondisi di vagina, saluran tuba, dan rahim, seperti konsistensi lendir serviks misalnya. Tanpa kondisi subur yang tepat, sperma akan mati dalam beberapa jam.

Jadi sekarang kita tahu bahwa dalam kondisi yang tepat, sperma mampu bertahan di dalam rahim hingga 5 hari. Dengan pemikiran ini, kita bisa menghitung masa subur menjadi 6 hari. Ini termasuk 5 hari sperma bisa bertahan, ditambah satu hari ovulasi.

Setelah siklus alami mengidentifikasi hari ovulasi, algoritma juga akan memperhitungkan kelangsungan hidup sperma yang berarti Moms akan selalu mendapatkan setidaknya 5 hari merah sebelum hari ovulasi yang diidentifikasi.

Moms akan mendapatkan lebih banyak hari merah jika algoritma masih mengenal dan siklus unik kita, yang membutuhkan waktu serta pengukuran yang konsisten.

Moms dapat mencatat lendir serviks saat memasukkan data ke dalam aplikasi Natural Cycles, aplikasi untuk mencatat konsepsi kita, tetapi ini tidak akan digunakan oleh algoritme untuk melihat tingkat kesuburan kita.

Memang jika mendengar hal ini, siklus menstruasi memang rumit, tetapi penting untuk diingat bahwa seorang wanita tidak bisa hamil setiap hari dalam siklusnya. Padahal, ia hanya subur selama 6 hari, hari ovulasi, dan 5 hari sebelumnya karena sperma masih hidup dalam sistem reproduksinya sebelum ovulasi terjadi.

Jendela subur yang dapat diidentifikasi ini, dipasangkan dengan peningkatan suhu tubuh yang dapat dideteksi di sekitar ovulasi, yang memungkinkan pelacakan kesuburan dan kontrasepsi digital menjadi pilihan bagi ribuan wanita.

Selain mengetahui berapa lama sperma mampu bertahan di dalam rahim, lalu berapa lama sperma dapat hidup di tempat lainnya?

1. Di Dalam Bak Mandi Air Hangat

Di bak mandi air panas, sel sperma tidak hidup lama sama sekali. Sperma tidak dapat bertahan lebih dari beberapa detik setelah terpapar bahan kimia dan air panas.

Kehamilan dari seseorang yang berejakulasi ke dalam bak mandi air panas akan sangat jarang dan kemungkinan besar bahkan tidak mungkin.

Dalam mandi air hangat yang tidak terlalu panas, sel sperma sepertinya bisa bertahan selama beberapa menit. Namun, sangat tidak mungkin sperma bisa menemukan jalan mereka melalui air bak mandi dan ke dalam vagina wanita.

Kehamilan yang terjadi dengan cara ini juga akan sangat sulit, bahkan tidak mungkin.

Namun, jika pasangan melakukan hubungan intim di dalam air, kemungkinan besar kehamilan juga terjadi karena sperma akan masuk langsung ke saluran reproduksi wanita.

Suhu luar dan lingkungan fisik tidak akan berdampak pada kelangsungan hidup sperma.

2. Kondisi Dingin

Membekukan sperma adalah pilihan bagi pria dengan kondisi medis yang dapat memengaruhi kesuburan. Para ilmuwan percaya bahwa sel sperma dapat bertahan tanpa batas waktu setelah dibekukan, selama suhunya tetap stabil.

Pada suhu serendah itu (-196° C), sel sperma berada dalam jenis mati suri, yang berarti bahwa semua fungsi esensial mereka telah berhenti sama sekali.

Pria membekukan sperma karena berbagai alasan. Banyak yang melakukannya karena mereka sedang menjalani perawatan infertilitas, atau menderita kanker atau kondisi medis lain yang berpotensi memengaruhi kesuburan mereka.

Membekukan sperma akan memungkinkan seorang pria untuk memiliki anak bahkan jika ia kehilangan kesuburannya karena kanker atau pengobatan kanker.

Baca Juga: 5 Variasi Kondom yang Bikin Momen di Ranjang Lebih Berkesan

3. Di Dalam Kondom

Sel sperma akan mati bila kontak dengan udara luar dalam hitungan detik sampai menit menjadi tidak fungsional lagi untuk membuahi.

Akan tetapi lain halnya bila sel sperma sudah masuk hingga vagina akibat penetrasi penis ke dalam vagina, dan sperma tidak kontak lama dengan lingkungan luar maka sperma dapat bertahan hingga 3 hari (72 jam) untuk membuahi.

Apabila cairan mani sudah mengering, maka sperma akan segera mati karena sperma hanya dapat bertahan beberapa menit saja di udara bebas.

Dan apabila kondom digunakan secara benar, maka perlindungan terhadap kehamilan sangatlah besar. 

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh yang juga dapat berdampak sama pada sperma. Cobalah beberapa tips berikut:

  • Jangan merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, terutama steroid anabolik.
  • Hindari kontak dengan racun seperti pestisida dan logam berat.
  • Batasi seberapa banyak alkohol yang kita minum.
  • Makan makanan yang sehat dan kendalikan berat badan.
  • Jaga skrotum tetap dingin, karena panas memperlambat pembuatan sperma. Untuk melakukan ini, hindari mandi air panas, kenakan boxer alih-alih celana dalam, dan cobalah untuk tidak memakai celana ketat.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai berapa lama sperma mampu bertahan di dalam rahim. Jika Moms ingin cepat hamil, biasa mengikuti cara di atas untuk mengetahui kapan masa subur yang tepat agar bisa hamil ya.

Selamat mencoba, Moms!