Berapa lama setelah cabut gigi boleh makan

Saraf Mati pada Gigi Berlubang

Infeksi bakteri merupakan penyebab dari kondisi gigi berlubang. Jika tidak cepat ditangani, infeksi bisa melebar hingga ke lapisan gigi paling dalam yaitu saraf. Ini bisa menyebabkan kematian saraf gigi. Jika semakin parah dan tidak bisa lagi dirawat melalui perawatan saluran akar, pencabutan gigi menjadi jalan pamungkas yang harus dilakukan.

Gigi Tidak Beraturan

Susunan gigi tidak beraturan disebabkan oleh keterbatasan ruang di dalam rahang untuk menampung semua gigi. Dalam menjumpai masalah ini, seorang dokter gigi akan menganjurkan pencabutan gigi untuk dipasangkan kawat gigi agar lebih rapi. Dilakukannya cabut gigi supaya rahang memiliki banyak ruang untuk bergeser, sehingga kawat gigi bisa terpasang. Masalah susunan gigi yang tidak beraturan pun akhirnya bisa teratasi.

Risiko Terinfeksi

Ada kondisi yang bikin seseorang begitu rentan terhadap infeksi. Contohnya ketika menjalani kemoterapi atau setelah transplantasi organ. Karenanya, agar terhindar dari risiko terinfeksi pada gigi berlubang, dilakukanlah pencabutan gigi.

Penyakit Gusi yang Parah

Radang jaringan pada pendukung gigi dapat membuat rusaknya jaringan di sekitar gigi serta tulang penunjangnya. Jika dibiarkan terus-menerus, gigi dapat goyang sehingga tidak bisa melakukan fungsinya dengan normal. Kalau sudah begini, pencabutan gigi adalah cara yang paling tepat.

Kondisi-kondisi Lainnya

Empat alasan di atas menjadi yang paling utama ketika seseorang memerlukan tindakan pencabutan gigi. Akan tetapi, ada juga kondisi-kondisi lainnya yang memerlukan cabut gigi seperti di bawah ini:

  • Gigi patah hingga ke akar dan sarafnya mati akibat benturan atau trauma.
  • Supernumerary teeth atau kondisi jumlah gigi yang melebihi kondisi normal.
  • Kesulitan ekonomi tidak untuk menjangkau perawatan lainnya.
  • Penyakit infeksi akut di rongga mulut seperti abses yang bersumber pada gigi

Hal yang Perlu Diperhatikan Usai Cabut Gigi

Layaknya operasi kecil lainnya, tindakan pencabutan gigi juga memerlukan perhatian khusus agar proses penyembuhan bisa berlangsung baik. Tak hanya itu, instruksi-instruksi ini perlu diperhatikan agar menghindari terjadinya komplikasi. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:

  • Hindari mengunyah menggunakan rongga mulut pada sisi gigi yang dicabut. Jadi, jika gigi yang dicabut ada di sebelah kanan, maka sementara mengunyahlah dengan gigi sebelah kiri.
  • Hindari menghisap, berkumur, atau meludah terlalu sering karena akan memperlama proses penyembuhan luka
  • Jangan mengonsumsi makanan dan minuman panas, karena dapat memperlambat pembekuan darah.
  • Saat berkumur, lakukan dengan perlahan agar gumpalan darah tidak terlepas.
  • Jangan merokok selama setidaknya 72 jam setelah cabut gigi. Panas dari rokok serta gerakan mengisap saat merokok, dapat mengganggu proses penyembuhan.
  • Konsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter. Jika mendapat antibiotik, Anda harus menghabiskannya.
  • Saat sikat gigi, lakukan dengan perlahan.
  • Perbanyak minum air es untuk mempercepat pembekuan darah.
  • Jika terjadi pembengkakan, beri kompres dingin pada pipi untuk meredakannya.
  • Ganti kasa steril yang Anda gigit, setiap 20 menit sekali atau setiap kasa sudah terasa basah.

Agar perawatan setelah tindakan pencabutan gigi berjalan baik, direkomendasikan untuk Anda produk-produk dari Pepsodent mulai dari pasta gigi dan sikat gigi.

Sebaiknya jangan menunggu sampai masalah gigi datang sehingga terpaksa melakukan tindakan pencabutan gigi. Lebih baik lagi, kalau Anda selalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi agar tidak mengalami berbagai masalah pada gigi lalu harus dicabut. Rajin menggosok gigi minimal dua kali sehari dan gunakan pasta gigi Pepsodent Complete 8 Multi Protection yang memiliki sifat anti-bacterial berkat zinc mineral untuk menjaga kesehatan gusi dan telah teruji secara klinis untuk memberikan perlindungan dari pertumbuhan plak selama 18 jam*, serta dapat membersihkan 99% bakteri gigi, gusi, lidah, dan pipi.

* Berdasarkan studi in-vivo dengan pemakaian teratur selama 1 minggu

Oleh Husnul Abdi pada 04 Jan 2021, 09:40 WIB

Diperbarui 04 Jan 2021, 09:40 WIB

Berapa lama setelah cabut gigi boleh makan

Perbesar

Gigi. (Image: res.cloudinary.com)

Liputan6.com, Jakarta Makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, setelah prosedur pencabutan gigi, mungkin kamu masih akan sulit untuk mengunyah makanan. Tidak hanya itu, mengonsumsi beberapa makanan atau minuman juga dapat memengaruhi kondisi gigi kamu.

Setelah cabut gigi, kamu harus mendapatkan nutrisi yang tepat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya berbagai masalah pada gigi, seperti mengurangi pembengkakan hingga membantu proses penyembuhan luka.

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan gigi. Oleh karena itu, perhatikan konsumsi makanan dan minuman setelah kamu cabut gigi agar cepat pulih dan kesehatan gigi senantiasa terjaga.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (4/1/2020) tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Berapa lama setelah cabut gigi boleh makan

Perbesar

Ilustrasi minuman alkohol Bir (AP/Tony Talbot)

Makanan yang Terlalu Dingin atau Panas

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi yang pertama adalah makanan dengan suhu ekstrem. Suhu yang terlalu ekstrem, baik itu terlalu dingin atau panas, bisa membuat gusi jadi nyeri.

Pasalnya, setelah operasi gigi biasanya kamu akan jadi lebih sensitif terhadap makanan dan minuman yang suhunya ekstrem. Jadi pastikan sup, bubur, atau teh kamu tidak terlalu panas. Perhatikan juga agar air putih tidak sedingin es, karena hl ini juga berlaku pada minuman.

Alkohol dan Kafein

Mengonsumsi minuman keras juga menjadi larangan setelah cabut gigi. Kandungan di dalam alkohol dapat menyebabkan peradangan luka jahitan hingga memperlambat penyembuhan. Hal ini juga akan terjadi jika kamu mengonsumsi kafein.

Keduanya akan membuat kamu kehilangan banyak cairan tubuh karena bersifat diuretik. Padahal, tubuh butuh cairan yang cukup supaya lebih cepat pulih setelah prosedur cabut gigi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Makanan yang Keras dan Renyah

Makanan yang keras dan renyah akan lebih mudah tersangkut di area bekas operasi gigi. Hal ini bisa mengundang bakteri untuk bersarang dan berkembang biak. Selain itu, kamu juga harus mengunyah lebih keras padahal gusi sedang dalam masa pemulihan. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi ini harus kamu hindari.

Makanan Pedas

Makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi berikutnya adalah makanan pedas. Makanan yang pedas bisa membuat area bekas cabut gigi jadi iritasi atau perih. Oleh karena itu, hindari dulu makanan pedas sampai kondisi gigi kamu benar-benar pulih.  

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Berapa lama setelah cabut gigi boleh makan

Perbesar

ilustrasi kimchi/pixabay

Makanan dan Minuman Asam

Makanan dan minuman asam dapat membuat area bekas operasi gigi jadi perih. Kadar keasaman dari makanan dan minuman seperti jeruk, cuka, tomat, mangga, dan kimchi bisa membuat area bekas operasi gigi jadi perih menyengat. Jadi saat awal pemulihan gigi sebaiknya kamu mengonsumsi makanan yang rasanya tidak terlalu kuat atau menyengat.

Makanan yang Lengket

Makanan yang lengket seperti lemper, ketan, dan permen karet juga merupakan makanan yang tidak boleh dikonsumsi setelah cabut gigi. Hal ini disebabkan karena makanan ini bisa menempel di area bekas cabut gigi dan membuatnya iritasi. Jadi, usahakan untuk mengonsumsi makanan yang mudah ditelan dulu.

Minuman Bersoda

Soda atau karbonasi bisa mengurai gumpalan darah yang mengisi area bekas cabut gigi. Padahal, gumpalan darah ini sangat berguna untuk menyembuhkan luka atau infeksi setelah cabut gigi. Jadi kamu harus menghindari minuman bersoda setelah cabut gigi.  

Lanjutkan Membaca ↓

Berapa lama setelah cabut gigi boleh makan