Berapa lama virus corona bertahan di udara

Jakarta -

Sebuah penelitian dari National Institute of Health menemukan partikel virus Corona COVID-19 yang dilepaskan saat berbicara, bisa bertahan di udara selama 8-14 menit. Hal ini menjadi peringatan bahwa penularan virus ini bisa terjadi melalui udara.

Sebelumnya, virus Corona diketahui hanya bisa menular dari droplet yang keluar dari sistem pernapasan saat batuk dan bersin saja. Tetapi, kini para ilmuwan dalam penelitian ini membuktikan dengan bicara saja bisa mengeluarkan ribuan droplet.

"Ada kemungkinan besar dengan berbicara normal saja bisa menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan yang terbatas," kata penelitian tersebut yang dikutip dari CNBC, Selasa (16/6/2020).


Droplet yang keluar saat berbicara dan bisa menularkan virus juga bisa berasal dari orang tanpa gejala (OTG) atau asimptomatik virus Corona. Ini membuat droplet yang mereka keluarkan juga berpotensi menularkan virus tanpa disadari."Hasil pengamatan menggunakan laser juga melihat, berbicara dengan suara keras bisa mengeluarkan lebih banyak droplet dari pernapasan tubuh, sekitar ribuan droplet per detik," jelasnya.Hingga kini, para ilmuwan masih berusaha untuk memahami sejauh mana droplet ini bisa menyebar dan berapa lama bisa bertahan di udara. Di ruang tertutup dan stagnan, para peneliti juga meneliti percobaan yang sama. Hasilnya, pada ruangan tertutup droplet yang keluar saat berbicara bisa bertahan hidup di udara selama 8-14 menit.Namun, lamanya droplet bertahan di udara tergantung pada berbagai faktor. Ini termasuk volumenya saat berbicara, usia, dan seberapa kering kondisi mulutnya.

Simak Video "Faktor yang Memengaruhi Keparahan Pasien Covid-19"


[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

virus corona corona covid-19 droplet otg

Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengakui bukti penularan virus Corona lewat udara. WHO pun memperbarui pedoman virus Corona dengan menambahkan imbauan waspada penularan Corona di ruangan tertutup dengan memastikan ventilasi ruangan dibuat dengan baik.

Dikutip dari Daily Star, profesor Wendy Barclay dari Imperial College London telah memperingatkan bahwa mikrodroplet virus Corona dapat bertahan di udara selama lebih dari satu jam. Ahli semakin yakin bahwa rute penularan Corona tidak hanya terjadi saat kontak dekat.

"Kita tahu bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 dapat tetap hidup, tetap menular pada percikan yang sangat kecil ini (mikrodroplet)," jelas Prof Wendy.

"Sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa COVID-19 dapat ditransmisikan melalui partikel-partikel kecil yang menyebar di udara," lanjut Prof Wendy.

Ahli menyebut hasil studi menunjukkan bahwa virus Corona bahkan bertahan di udara lebih dari satu jam. "Studi laboratorium menunjukan bahwa virus Corona COVID-19 dapat tetap bertahan di udara selama lebih dari satu jam dan berpotensi menular," kata pakar.

Maka dari itu, pakar mengingatkan untuk tidak berbicara dengan keras atau bernyanyi dengan lantang. Sebab, hal ini bisa berpotensi menularkan virus Corona COVID-19.

Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklarifikasi bahwa virus Corona COVID-19 menyebar terutama melalui percikan yang keluar dari hidung atau mulut, yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, atau berbicara. David Nabarro dari WHO mengatakan bahwa walaupun transmisi melalui udara menjadi kemungkinan rute penularan Corona, rute ini bukan menjadi rute utama penularan Corona.

"Cara utama penyebaran virus ini adalah melalui percikan yang keluar saat Anda batuk, bersin, atau bahkan berteriak," kata David kepada program BBC Radio 4.

"Tapi, tampaknya ada kemungkinan partikel sangat kecil yang mengandung virus dapat bergerak lebih jauh," lanjut David.

Simak Video "Faktor yang Memengaruhi Keparahan Pasien Covid-19"


[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)

virus corona penularan corona udara airborne organisasi kesehatan dunia

Berapa lama virus corona bertahan di udara

Pandemi Corona masih belum usai, kita memang harus siap selalu dalam menjaga kesehatan tubuh dan selalu menerapkan protocol kesehatan dengan ketat. Walaupun begitu, kita tidak pernah tau apa yang kita pegang apakah terdapat virus corona atau tidak. Timbul pertanyaan yang sangat umum di masyarakat, “berapa lama virus corona bertahan hidup?” apakah virus ini semembahayakan itu sehingga bisa menular hanya dengan menyentuhnya?

Yang perlu digaris bawahi terlebih tahulu adalah mengenai benda atau objek apa yang dihinggapi virus ini, entah virus ini ada di benda tersebut karena sentuhan tangan orang lain yang terdapat virus corona atau droplet dari orang yang terpapar corona. Semuanya objek memilih klasifikasi yang berbeda mengenai berapa lama virus corona bertahan hidup.

Pengertian Virus Corona

Coronavirus adalah sejenis virus. Ada banyak jenis yang berbeda, dan beberapa menyebabkan penyakit. Virus corona yang diidentifikasi pada 2019, SARS-CoV-2, telah menyebabkan pandemi penyakit pernapasan, yang disebut COVID-19.

Virus yang menyerang pernafasan setelah itu bisa saja menyerang sistem imun tubuh ini memang sangat merugikan, kesalahan fatal akibat treatment yang salah bisa menyebabkan virus ini menular dengan mudahnya bahkan bisa jadi yang terjangkit virus ini bisa menyebabkan kematian bila tidak tertangani dengan baik.

Penyebab Virus Corona

Infeksi dari coronavirus berasal dari virus itu sendiri. Sampai sekarang, para peneliti mengetahui bahwa virus corona menyebar melalui tetesan dan partikel virus yang dilepaskan ke udara ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, tertawa, bernyanyi, batuk, atau bersin. 

Tetesan atau droplet yang lebih besar mungkin jatuh ke tanah dalam beberapa detik, tetapi partikel infeksius kecil dapat bertahan di udara dan menumpuk di tempat-tempat dalam ruangan, terutama di mana banyak orang berkumpul dan ada ventilasi yang buruk. Inilah yang akan kita bahas, berapa lama virus corona bertahan hidup di udara atau di berbagai benda.

Rincian Berapa Lama Virus Corona Dapat Bertahan Hidup

Berikut ini adalah rincian benda yang bila terdapat virus corona berapa lama virus tersebut aktif atau hidup:

Aluminium

Beberapa penelitian hingga saat ini telah menilai persistensi virus corona di permukaan logam, termasuk aluminium. Sebuah studi besar yang dilakukan pada tahun 2000 menemukan bahwa virus corona tidak lagi bertahan di permukaan aluminium dalam waktu 2-8 jam setelah kontak virus dan ini baru-baru ini dikonfirmasi sebagaibagian dari penilaian ulang topik penelitian tahun 2020 yang lebih luas.

Sarung Tangan Operasi

Bagi para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan untuk memerangi virus corona, perlu diketahui juga bahwasannya virus corona ini dapat hidup di sarung tangan operasi yang biasanya terbuat dari karet latex itu bisa hidup dalam waktu tenggang 8 jam.

Besi

Besi merupakan bahan yang seringkali kita temukan di sekitar. Dan jika Anda tahu, virus corona masih bisa bertahan hidup di permukaan besi selama kurang lebih 8 jam.

Kayu

Benda-benda kayu yang sering kita temukan di rumah kita adalah benda-benda seperti meja, furnitur, dan rak.

Para peneliti menemukan bahwa virus yang hidup dari permukaan kayu tidak dapat dideteksi setelah 2 hari. Dan waktu hidupnya adalah paling lama sekitar 4 hari.

Kaca

Beberapa contoh benda kaca yang kita sentuh setiap hari antara lain:

  1. jendela
  2. cermin
  3. peralatan minum
  4. layar untuk TV, komputer, dan smartphone

para peneliti menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat dideteksi pada permukaan kaca setelah 4 hari. Jadi, selama tenggat 4 hari virus corona akan hilang di permukaan kaca.

Kertas

Beberapa contoh produk kertas umum meliputi:

  1. uang kertas
  2. surat dan alat tulis
  3. majalah dan surat kabar
  4. tisu
  5. kertas tisu
  6. tisu toilet

Berdasarkan berbagai studi, menemukan bahwa tidak ada virus yang hidup dapat ditemukan pada kertas cetak atau kertas tisu setelah 3 jam. Namun, virus dapat dideteksi pada uang kertas hingga 4 hari.

Plastik

Banyak benda yang kita gunakan setiap hari terbuat dari plastik. Beberapa contoh termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

  1. kemasan makanan
  2. botol air dan wadah susu
  3. kartu kredit
  4. remote control dan pengontrol video game
  5. saklar lampu
  6. keyboard dan mouse komputer
  7. tombol ATM
  8. mainan

Berbagai penelitian mendapatkan kesimpulan bahwasannya saat mendeteksi virus pada plastik hingga 3 hari tidak ditemukan lagi virus corona. Namun ada penelitian yang menyebutkan baru 7 hari virus corona bisa benar-benar hilang dan mati.

Harus Sering Bersih-Bersih dan Cuci Tangan

Sekarang Anda tahu seberapa lama virus corona bertahan hidup di berbagai benda. Salah satu pencegahan yang paling tepat adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan air mengalir dan juga sabun. Hal ini tentunya karena tangan kita selalu saja memegang hal yang tidak tidak tahu apakah benda tersebut ada virus coronanya atau tidak.

Dengan cara, misalnya ketika Anda menerima paket barang Anda dari kurir, ada bainya setelah paket yang Anda miliki, pastikan mencuci tangan dahulu sebelum menyentuh barang lain, apalagi sampai Anda mengusap muka Anda, berbahaya!

Tempat-Benda Ini Sangat Rawan Penyebaran Corona

Dimanakah tempat yang sangat rawan penyebaran corona? Tentunya adalah tempat yang sangat ramai kerumunan yang kita bahkan tidak tahu apakah orang yang ada dkerumunan tersebut 100% taat protocol kesehatan atau tidak. Kalau bisa, memang harus dihindari, jika memang terpaksa, pastikan selalu menjaga kebersihan saja.

Berikut ini adalah tempat dan benda yang sangat rawan terhadap penyebaran virus corona:

Transportasi Umum

Pertama adalah transportasi umum. Di transportasi umum tentunya ada besi atau tempat duduk yang terbuat dari plastik yang kita tidak tahu apakah di benda tersebut sudah steril atau tidak. Transportasi umum juga kita tidak tahu siapa sajakah yang memegang benda seperti kursi atau gagang pegangan yang ada di trasnportasi umum.

Toilet Umum

Alasan mengapa toilet umum adalah tempat dan juga benda yang ada disana menjadi penyebab penyebaran virus corona adalah karena di toilet umum bukanlah tempat yang bersih. Bayangkan saja, sudah berapa orang yang duduk di toilet umum, kita tidak tahu bahwa orang tersebut carrier atau bukan. Mereka yang memegang flush, wastafel, dan kaca saja kita tidak tahu apakah orang tersebut 100% bebas dari virus corona.

Sekolah/Kampus/Universitas

Alasan mengapa sekolah, kampus atau universitas masih diberlakukan pembelajaran secara online adalah tempat ini merupakan tempat yang sangat rawan akan penyebaran corona. Dengan mobilitas yang sangat tinggi dan juga tidak bisa dihindari juga aktivitas warganya, tentu sangat berbahaya.

Gagang Pintu

Gagang pintu adalah benda yang sering sekali Anda pegang setelah keluar dari rumah. Apakah Anda sudah memastikan tangan Anda bersih? Selalu mencuci tangan sebelum memgang gagang pintu!

Pegangan Tangga dan Tombol Lift

Pegangan tangga yang terbuat dari besi dan tombol lift juga benda yang sering sekali dipegang oleh orang. Hindari menyentuhnya langsung dengan tangan Anda, apabila memang harus terpaksa, cuci tangan setelahnya!

Jika anda mengalami gejala covid-19 yang tidak membaik seiring waktu, maka melakukan swab test merupakan hal yang wajib dilakukan agar mendapatkan penanganan tertentu sesuai dengan hasil yang didapatkan. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menyediakan layanan khusus seperti swab test secara drive thru dan home care.