Berbagai cara dapat kita lakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa salah satunya adalah

PORTAL PURWOKERTO - Bagaimana Menjaga Pesatuan dan Kesatuan? Terapkan 4 poin penting berikut pada artikel ini.

Menjaga Pesatuan dan Kesatuan atau menjaga keutuhan NKRI adalah kewajiban bagi setiap rakyat Indonesia.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama.

Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka sikap moderat, saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama menjadi penting.

Baca Juga: Apa Saja Contoh Penerapan Nilai Persatuan dan Kesatuan di Sekolah? Penerapan Nilai Persatuan di Masyarakat

Dikutip Portal Purwokerto dari emodul.kemdikbud.go.id, terdapat beberapa contoh perilaku yang mencerminkan menjaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, yakni:

1. Persatuan dan Kesatuan dalam Keluarga

Manusia ditakdirkan sebagai mahluk individu dan mahluk sosial yang memiliki ciri khas, watak, dan kepribadian yang berbeda satu dengan lainnya.

Banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah, seperti:

Sumber: emodul.kemdikbud.go.id

Page 2

● Berbakti pada orangtua ● Menghormati semua anggota keluarga● Membantu membersihkan lingkungan rumah● Menolong adik mengerjakan PR

● Gotong royong menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan

Baca Juga: Berikut Sebutkan Usaha-Usaha yang Dilakukan Pemimpin Bangsa dalam Membina Persatuan dan Kesatuan Bangsa

2. Persatuan dan Kesatuan di Sekolah

Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah juga berdampak positif seperti contoh berikut ini.

● Saling menghargai dan menghormati●Menghargai pendapat teman● Gotong royong membersihkan tempat belajar bersama

● Semangat mengerjakan tugas bersama teman-teman tanpa membedakan suku, budaya maupun agama.


3. Persatuan dan Kesatuan di Lingkungan Masyarakat

Masyarakat adalah kelompok orang yang hidup di sekitar kita dan memiliki perbedaan yang lebih banyak.

Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk saling menghormati maka akan menimbulkan perselisihan.

Baca Juga: Dapatkah Kamu Sebutkan 3 Upaya Mempertahankan Kemerdekaan NKRI dalam Sikap Membina Persatuan dan Kesatuan?

Persatuan dan kesatuan di masyarakat dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

Sumber: emodul.kemdikbud.go.id

Page 3

● Saat ada musibah di tempat tetangga, maka usahakan untuk segera menolong● Persatuan dan kesatuan dalam perbedaan agama yang tetap bisa menjaga satu sama lain

4. Persatuan dan Kesatuan dalam Bernegara

Persatuan dapat membuat Bangsa Indonesia menjadi kuat sehingga tidak mudah mendapat gangguan.

Beberapa contoh sikap persatuan yang dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebagai berikut:

● Saling menghormati dan menghargai antarwarga masyarakat● Memiliki rasa persatuan meski berbeda agama, suku dan budaya Melestarikan budaya dari daerah lain● Memiliki rasa toleransi antarwarga● Menghargai dan mendukung pemimpin negara yang terpilih secara demokratis sesuai aturan yang berlaku

● Ikut menyemarakkan kegiatan positif seperti mengikuti lomba 17 Agustus

Baca Juga: Manfaat Energi Matahari Bagi Makhluk Hidup, Berikut Cara Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Bijak

Adapun perilaku yang bertentangan dengan nilai persatuan dan kesatuan, seperti:

1. Tawuran 2. Berselisih dengan tetangga

3. Membeda-bedakan orang berdasarkan suku, agama ras dan antar golongan

Disclaimer: Demikian conton cara menjaga Persatuan dan Kesatuan dan bisa menjadi panduan bagi orangtua dan siswa bisa bereksplorasi dengan jawaban lainnya.***

Sumber: emodul.kemdikbud.go.id


Jakarta, Kominfo – Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka sikap moderat,  saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama menjadi penting.

“Umat Islam harus menjadi umat yang moderat (wasathy) dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal ibadah maupun muamalah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra’ Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 Masehi/1442 Hijriah, melalui konferensi video, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Rabu malam (10/03/31).

Wapres menuturkan bahwa keberagaman masyarakat juga terjadi pada zaman Rasulullah SAW, menghadapi etnis  dan agama yang berbeda-beda.

“Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah SAW sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” kata Wapres.

Selanjutnya Wapres menekankan agar sikap moderat dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Dalam konteks berbangsa dan bernegara sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk,” ujar Wapres.

Kemudian, Wapres mengungkapkan menyetujui penerapan prinsip menjaga persaudaraan bangsa dan persaudaraan kemanusiaan yang dilakukan oleh para ulama untuk menjaga persatuan bangsa.

Sangat tepat sekali apa yang dibuat oleh para ulama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara mengembangkan prinsip ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), di samping ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), ungkap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres juga menuturkan bahwa peristiwa Isra’ Mikraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam yang merupakan perjalanan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW dalam membuktikan kekuasaan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin besar yang ditugasi untuk melakukan perbaikan di segala bidang bagi seluruh umat manusia dengan berbagai latar belakang, memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan perjalanan Isra’ dan Mikraj itu Nabi Muhammad SAW memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kekuasaan Allah SWT, tutur Wapres.

Pada kesempatan tersebut, Wapres mengajak masyarakat untuk senantiasa bahu membahu dan bergotong royong guna mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, serta  tidak lupa mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol Kesehatan sebagai wujud ikhtiar dengan seraya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

“Marilah kita tetap melakukan ikhtiar bersama untuk menghilangkan pandemi ini melalui vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Saya juga mengajak semua masyarakat untuk tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan,” ajak Wapres.

Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa semangat Isra’ Mikraj yang memiliki nilai moderasi beragama, senada dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga sangat tepat apabila diterapkan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

“Beberapa spirit Isra’ Mikraj seperti keseimbangan, keberkahan, musyawarah, dan persatuan, tidak lain adalah spirit yang dibutuhkan untuk negara ini. Seyogyanya spirit tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai landasan membangun kehidupan harmonis di tengah-tengah keragaman latar belakang, suku, dan agama untuk sampai pada cita-cita luhur kita, yakni bangsa yang utuh yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” ucap Yaqut.

Turut hadir dalam acara, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid, para pejabat di lingkungan Kementerian Agama, serta para pimpinan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri seluruh Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masykuri Abdillah serta Masduki Baidlowi. 

Pemerintah juga berupaya menyediakan kompilasi berbagai informasi dan panduan seputar Mudik Lebaran tahun ini yang dapat diakses dengan lebi Selengkapnya

Dalam peringatan yang dilakukan tiap tanggal 26 April dan mengusung tema “Siap untuk Selamat” tersebut, Wapres menuturkan, tema tersebut Selengkapnya

Dalam pertemuan tersebut, para pimpinan Majelis Rakyat Papua dan Majelis Rakyat Papua Barat menyampaikan aspirasi terkait sejumlah hal, mula Selengkapnya

Lihat Foto

Pemkab Purwakarta

Cinta NKRI

KOMPAS.com - Indonesia telah mengalami perjalan panjang dalam mempejuangkan kedaulatannya.

Mempersatukan bangsa Indonesia yang berbeda-beda untuk semangat melawan penjajah, sehingga dapat tercapai kemerdekaan.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia didapatkan dengan menegakan prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Prinsip Bhineka Tunggal Ika, yaitu nasionalisme Indonesia, Kebebasan yang bertanggung jawab, wawasan nusantara, dan persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita reformasi.

Lalu bagaimana cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tetap terjalin dan tidak terpecah?

Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui mengimplementasikan Pancasila. Selain itu juga mengimplementasikan Sumpah Pemuda dan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca juga: Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Dalam Pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa, persatuan dan kesatuan Indonesia disebutkan dalam sila ke-3.

Dalam sumpah pemuda juga berisikan janji putra dan putri Indonesia yang bertumpah darah satu yaitu Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia, dan berbahasa satu yaitu bahasa Indonesia.

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika juga mempersatukan Indonesia yang berbeda-beda dalam kedaulatan bangsa.

Contoh sikap 

Contoh sikap memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilakukan dengan: 

  • Menanamkan gotong royong
  • Menanamkan sifat tolong menolong
  • Otonomi daerah
  • Menanamkan sifat kekeluargaan
  • Musyawarah dalam pengambilan keputusan
  • Kerjasama antar umat beragama yang berbeda
  • Tidak membeda-bedakan suku, agama, dan ras
  • Menegakan hak asasi manusia
  • Saling menghormati perbedaan antara sesama manusia
  • Peduli kepada orang lain
  • Menjungjung tinggi demokrasi
  • Menghargai pendapat orang lain
  • Turut serta dalam penegakan hukum, pertahanan, dan keamanan
  • Turut serta memajukan bangsa
  • Bersosialisasi dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan orang
  • Menerima keadaan fisik setiap orang tanpa adanya diskriminasi
  • Penegakan hukum yang adil tanpa adanya diskriminasi pada minoritas maupun status sosial
  • Tidak melakukan perbuatan yang dapat memecah persatuan seperti ekstrimisme, egoisme, terorisme, sukuisme, dan rasialisme.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA