Berikan dua contoh hukum bacaan idgham bighunnah

ILMU Tajwid berasal dari Bahasa Arab bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bisa juga dengan bagus. Tajwid berasal dari kata jawwada  (جوّد-يجوّد-تجويد) dalam Bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah (keterampilan dalam membaca) tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.

Jadi ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Alquran.

Pada saat di bangku sekolah kita sering sekali mempelajari ilmu tajwid karna penting, agar bacaan Alquran kita benar dan bagus.

Ini, macam-macam ilmu tajwid yaitu:

1. Hukum Nun Sukun dan Tanwin

Nun sukun dan tanwin adalah hukum bacaan nun mati bertemu dengan salah satu huruf yang sudah dibagi dalam beberapa kategori. Hukum nun sukun dan tanwin ada lima macam yaitu, izar halqi, idgham bighunnah, idghom bilaguhunnah, iqlab, dan ikfa haqiqi.

- Izar halqi

Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu Alif atau Hamzah, Kha','Ain, Ha', Ghain, Ha'.

Cara membaca nun sukun ketika bertemu huruf tersebut adalah terang, jelas dan pendek, bunyi suaranya tetap jelas, tidak samar, dan tidak mendengung.

- Iqlab

Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba'. Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.

- Ikhfa Haqiqi

Ikhfa berarti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa (Ta', Tha', Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Fa', Qof, Kaf). Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.

- Idgham Bighunnah

Idgham bighunnah adalah hukum bacaan yang melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bighunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf yaitu Nun, Mim, Wau, Ya'.

- Idgham Bilaghunnah

Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung.

Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf Lam dan Ra'. Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata.

Baca juga: Ayo Mengenal Angka Arab

2. Hukum Mim Mati

Hukum bacaan mim mati adalah macam tajwid yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu. Ada tiga macam hukum mim mati yaitu ikfa syafawi, izhar syafawi, dan idgham mimi.

- Ikhfa syafawi

Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan juga dengan didengungkan. Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi. Perbedaannya adalah ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainkan huruf mim mati yang bertemu dengan huruf ba'.

- Izhar Syafawi

Hukum bacaan ini berlaku apabila huruf mim mati bertemu salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim dan huruf ba'. Izhar Syafawi harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.

- Idgham Mimi

Idgham mimi atau idgham mutamasilain ini sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.

3. Hukum Tajwid Idgham

Ada tiga macam tajwid idgham yang berbeda karena perbedaan makhroj dan sifatnya. Ini meliputi idgham mutamathilain, idgham mutaqaribain, dan idgham mutajanisain.

- Idgham Mutamathilain

Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya dal beertemu dengan dal maka cara membacanya huruf sukun dilebur ke huruf berikutnya (dibaca tasydid) tanpa ditahan.

- Idgham Mutaqaribain

Idgham Mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf Mim bertemu Ba', huruf Kaf bertemu Qaf. Idgham Mutaqaribain terdiri dari dua kata yaitu Idgham dan Mutaqaribain.

Idgham artinya memasukkan, sedangkan Mutaqaribain artinya dua huruf yang berdekatan. Cara membaca nya adalah dengan memasukkan huruf pertama (sukun) ke dalam huruf kedua.

- Idgham Mutajanisain

Idgham Mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' bertemu Tha, Lam bertemu Ra' serta Dzal dan huruf Zha.

Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Hukum Nun Mati Bertemu Tanwin

4. Hukum Tajwid Qalqalah

Qalqalah artinya pantulan suara dengan tiba-tiba. Sehingga terdengar suara membalik atau terdengar getaran suara.

Ada lima huruf qalqalah yakni ba  (ب), jim (ج), dal (د), ta (ط), dan qaf (ق)  atau dapat disingkat dengan qatbujadin. Ada dua jenis qalqalah yaitu qalqalah sugra dan qalqalah kubra.

- Qalqalah Sugra

Qalqalah Sugra adalah bila ada huruf qalqalah yang berada di tengah lafal dengan harakat sukun. Cara membaca qalqalah sugra dipantulkan dengan tidak terlalu kuat.

- Qalqalah Kubra

Qalqalah kubra adalah bila ada huruf qalqalah yang berada di akhir lafal, baik karena harakat sukun, fathah, kasrah, damah, dan tanwin tetap dibaca waqaf.

Cara membaca qalqalah kubra lebih baik dipantukan dengan cukup kuat.

5. Hukum Bacaan Mad 

Macam tajwid mad artinya melanjutkan. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat. Macam-macam Hukum Mad yaitu:

- Mad Thabi’i

Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sesudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.

Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif.

- Mad Far'i

Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Cara membacanya adalah 6 Harakat.(OL-5)

Idgham Bilaghunnah merupakan hukum tajwid yang dibaca dengan tidak berdengung

8 Oktober 2021

Idgham bilaghunnah merupakan salah satu hukum tajwid yang perlu diketahui agar dapat membaca Alquran dengan baik serta sesuai ketentuan yang sudah ada. Mempelajari hukum tajwid adalah fardu kifayah.

Sementara mengamalkan ilmu tajwid pada saat membaca Alquran disebut dengan fardu ain atau wajib, baik dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan.

Menurut bahasa, idgham memiliki arti memasukkan atau mentasydidkan, sementara bilaghunnah memiliki arti tanpa dengung. Secara istilah, idgham bilaghunnah ini memiliki arti mentasydidkan suatu huruf dengan membacanya secara tidak didengungkan.

Lalu, bagaimana hukum dan contoh dari bacaan idgham bilaghunnah?

Berikut Popmama.com sudah merangkum informasi mengenai penjelasan hukum tajwid dari idgham bilaghunnah beserta contohnya. 

Simak penjelasannya, yuk!

Unsplash/Ed Us

Idgham bilaghunnah adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan mentasydidkan atau memasukkan dengan huruf sesudahnya serta dibaca dengan cara tidak didengungkan.

Hukum bacaan dari idgham bilaghunnah ini adalah nun mati (نْ) atau tanwin ( ــًــ, ــٍــ, ــٌــ ) yang bertemu dengan salah satu huruf dari idgham bilaghunnah. Huruf dari idgham bilaghunnah terdiri dari, lam (ل) dan ro (ر).

Apabila saat membaca Alquran menemukan huruf hijaiyah nun mati atau tanda tanwin dan setelahnya terdapat huruf idgham bilaghunnah maka harus dibaca dengan cara meleburkan atau tidak berdengung.

Unsplash/adrosah Sunnah

Sesudah mengetahui penjelasan mengenai hukum tajwid dari idgham bilaghunnah, maka selanjutnya adalah mempraktikkannya dalam membaca Alquran. Contoh bacaan idgham bilaghunnah di beberapa surat pada Alquran, yaitu:

1. QS. Al-Humazah Ayat 1

وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ

Wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza

Artinya: Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wai lun-li kulli hu mazatin-lumaza, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca wai lul-li kulli hu mazatil-lumaza.

2. QS. Ad-Duha Ayat 4

وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ

Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula

Artinya: Dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah walal-aakhiratu khairun laka minal-uula, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca walal-aakhiratu khairul laka. minal-uula.

3. QS. Al-Ma’un Ayat 4

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ

Fa wailul lil muṣhalliin

Artinya: Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fa wailun lil muṣhalliin, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca fa wailul lil muṣhalliin.

Unsplash/Aqwam Jembatan Ilmu

1. QS. Al-Ikhlas Ayat 4

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wa lam yakunl lahụ kufuwan aḥad, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf lam) maka dibaca wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

2. QS. Al-Fajr Ayat 8

وَتَأْكُلُونَ التُّرَاثَ أَكْلًا لَمًّا

Wa ta'kulụunat turaatṡa aklal lammaa

Artinya: Dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil).

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah wa ta'kulụunat turaatṡa aklan lammaa, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca wa ta'kulụunat turaatṡa aklal lammaa.

3. QS. Al-Qari’ah Ayat 7

فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Fahuwa fii 'ishatir raadiyah

Artinya: Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang).

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah fahuwa fii 'ishatin raadiyah, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf ro) maka dibaca fahuwa fii 'ishatir raadiyah.

Unsplash/GR Stocks

1. QS. Az-Zalzalah Ayat 6

يَوۡمَٮِٕذٍ يَّصۡدُرُ النَّاسُ اَشۡتَاتًا ۙ لِّيُرَوۡا اَعۡمَالَهُمۡؕ

Yawma iziy yas durun naasu ash tatal liyuraw a'maalahum

Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah ash tatanl liyuraw a'maalahum, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca ash tatal liyuraw a'maalahum.

2. QS. Al-’Adiyat Ayat 11

اِنَّ رَبَّهُمۡ بِهِمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ لَّخَبِيۡرٌ

Inna rabbahum bihim yauma 'izil la khabiir

Artinya: Sungguh, Tuhan mereka pada hari itu Maha Teliti terhadap keadaan mereka

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah inna rabbahum bihim yauma 'izin la khabiir, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca inna rabbahum bihim yauma 'izil la khabiir.

3. QS. Al-Alaq Ayat 7

اَنۡ رَّاٰهُ اسۡتَغۡنٰىؕ

Ar-ra aahus taghnaa

Artinya: Apabila melihat dirinya serba cukup.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah an-ra aahus taghnaa, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf ro) maka dibaca ar-ra aahus taghnaa.

4. QS. Al-Alaq Ayat 15

كَلَّا لَٮِٕنۡ لَّمۡ يَنۡتَهِ ۙ لَنَسۡفَعًۢا بِالنَّاصِيَةِۙ

Kalla la illam yantahi la nasfa'am bin nasiyah

Artinya: Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka).

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah kalla la inlam yantahi la nasfa'am bin nasiyah, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf lam) maka dibaca kalla la illam yantahi la nasfa'am bin nasiyah.

Unsplash/GR Stocks

1. QS. Al-Balad Ayat 5

اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّنۡ يَّقۡدِرَ عَلَيۡهِ اَحَدٌ‌ ۘ

Ayahsabu al-lai yaqdira 'alaihi ahad

Artinya: Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah ayahsabu an-lai yaqdira 'alaihi ahad, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf lam) maka dibaca ayahsabu al-lai yaqdira 'alaihi ahad.

2. QS. Al-Balad Ayat 6

يَقُوۡلُ اَهۡلَكۡتُ مَالًا لُّبَدًا

Yaquulu ahlaktu maalal lubadaa

Artinya: Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak."

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah yaquulu ahlaktu maalan lubadaa, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca yaquulu ahlaktu maalal lubadaa.

3. QS. Al-Balad Ayat 7

اَيَحۡسَبُ اَنۡ لَّمۡ يَرَهٗۤ اَحَدٌ

Ayahsabu al lam yarahuuu ahad

Artinya: Apakah dia mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang melihatnya?

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah ayahsabu an lam yarahuuu ahad, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf lam) maka dibaca ayahsabu al lam yarahuuu ahad.

4. QS. At-Thariq Ayat 4

اِنۡ كُلُّ نَفۡسٍ لَّمَّا عَلَيۡهَا حَافِظٌؕ

In kullu nafsil lammaa 'alaihaa haafiz

Artinya: Setiap orang pasti ada penjaganya.

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah in kullu nafsin lammaa 'alaihaa haafiz, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (tanwin bertemu huruf lam) maka dibaca in kullu nafsil lammaa 'alaihaa haafiz.

5. QS. Al-Insyiqaq Ayat 14

اِنَّهٗ ظَنَّ اَنۡ لَّنۡ يَّحُوۡرَ

Innahuu zanna al lai yahuur

Artinya: Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya).

Pada ayat ini penulisan seharusnya adalah innahuu zanna an lai yahuur, namun karena terdapat idgham bilaghunnah (nun mati bertemu huruf lam) maka dibaca innahuu zanna al lai yahuur.

Nah, itulah penjelasan mengenai hukum bacaan atau tajwid dari idgham bilaghunnah beserta contohnya yang dapat dipelajari oleh anak. Jangan lupa untuk mengajak anak agar dapat selalu mengamalkannya ya, Ma!

Baca juga:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA