Berikut adalah karakteristik atau sifat laporan keuangan menurut sak kecuali

Sifat Laporan Keuangan – Setiap bisnis sangat disarankan bahkan diwajibkan memiliki laporan keuangan. Hal tersebut penting sebagai bahan pertanggung jawaban dan juga tolak ukur suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut mampu bertahan dalam kurun waktu yang lama ataukah tidak.

Laporan keuangan disajikan untuk memuat berbagai informasi perihal kinerja perusahaan yang berguna untuk mengambil suatu keputusan bisnis.

Disamping itu, laporan semacam ini juga berperan sebagai bentuk transpartasi serta akuntabilitas suatu perusahaan atau organisasi.

Ya, membuat laporan keuangan memang sangat penting dan krusial dan sebuah usaha atau bisnis. Bagi siapa saja yang mempunyai sebuah bisnis atau usaha, sangat diwajibkan untuk memahami betul mengenai keseluruhan laporan keuangan, sekalipun Anda sudah mempunyai akuntan terpercaya.

Berikut adalah karakteristik atau sifat laporan keuangan menurut sak kecuali

Anda diwajibkan tetap mempelajari dan memahami laporan keuangan serta pastikan juga untuk menguasinya agar usaha atau bisnis yang Anda jalankan mampu berkembang dengan baik dan tetap berjalan lancar hingga di masa mendatang.

Laporan keuangan ini dibuat tidak boleh sembarangan, terlebih jika laporan tersebut berkaitan dengan bisnis atau usaha yang tengah Anda geluti.

Pastikan data keuangan tersebut memiliki sifat atau karakteristik laporan keuangan yang memang ada dalam ilmu akuntan.

Jadi, bagi yang ingin membuat laporan keuangan, berikut ini sifat laporan keuangan yang wajib Anda ketahui agar laporan yang Anda buat tersebut memiliki informasi yang akurat, lengkap dan  tidak rancu.

Berikut ini Sifat Laporan Keuangan yang Perlu Anda Ketahui

Berikut adalah karakteristik atau sifat laporan keuangan menurut sak kecuali

Di bawah ini akan dipaparkan mengenai sifat laporan keuangan yang perlu Anda ketahui agar laporan yang Anda buat tersebut menyajikan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tidak rancu. Simak baik-baik ya.

1. Relevan

Laporan keuangan yang Anda buat harus bersifat relevan. Hal tersebut penting karena sebuah laporan harus menyajikan sesuatu yang bermanfaat.

Selain itu, informasi yang disajikan dengan relevan sangat bermanfaat juga untuk memenuhi kebutuhan si pelaku bisnis dalam mengambil sebuah keputusan.

Suatu laporan dinilai relevan jika informasi yang disajikan mampu memengaruhi keputusan ekonomi si pelaku bisnis.

Selain itu, membantunya dalam mengevaluasi suatu peristiwa di masa lalu, masa kini hingga di masa di mendatang. Hingga akhirnya di pelaku bisnis mengerti apa yang harus dilakukan.

2. Dapat Dipahami

Laporan keuangan juga harus memiliki karakteristik yang dapat dipahami banyak orang, khususnya orang-orang yang berkepentingan.

Jadi, para pelaku bisnis atau siapa pun itu yang ingin membuat laporan keuangan, pastikan untuk memahami betul mengenai aktifitas ekonomi maupun bisnis.

Informasi yang disajikan bisa dikatakan dapat dipahami apabila semua penggunanya mampu mengerti dan memahami apa yang tersaji dari informasi tersebut.

Untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat dipahami, maka informasi tersebut pastikan dibuat berdasarkan pedoman serta standar yang berlaku di mata khalayak umum.

Baca Juga:

3. Andal

Karakteristik laporan keuangan berikutnya yaitu andal. Jadi, agar informasi keuangan yang disaijkan bisa dipercaya dan juga andal, maka diharuskan informasi yang disajikan tersebut dibuat berlandaskan pedoman atau peraturan yang berlaku.

Disamping itu, laporan keuangan juga ditampilkan secara menyeluruh. Perlu diketahui juga, informasi yang tersaji dalam sebuah laporan keuangan juga harus jujur, dapat diverifikasi, bebas dari definisi yang menyesatkan serta kesalahan material.

Jadi, bisa perlu Anda ketahui, bahwa untuk membuat laporan keuangan, informasi yang relevan dan dapat dipahami saja tidak cukup, informasi yang ada didalamnya juga harus dapat diandalkan agar isinya tidak menyesatkan ataupun merugikan para penggunanya.

4. Dapat Dibandingkan

Sifat laporan keuangan yang perlu Anda ketahui selanjutnya yaitu pastikan laporan tersebut dapat dibandingkan. Maksud dari dapat dibandingkan disini tentu saja dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Hal tersebut penting untuk menilai sendiri bisnis yang tengah Anda geluti.

Agar dapat dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain, maka pastikan kebijakan akuntansi, pedoman, dan sistem yang digunakan sama.

Disamping berguna untuk membandingkan dengan perusahaan lainnya, laporan yang tersaji juga berguna untuk membandingkan antar tahun.

Untuk dapat dibandingkan antar tahun, pastikan laporan keuangan perusahaan yang tersaji setidaknya disajikan dalam kurun waktu dua periode.

Oleh karena itu, takaran dan penyajian informasi keuangan dari hasil transaksi dan peristiwa lainnya yang serupa perlu digarap secara konsisten demi perusahaan tersebut.

5. Materialistis

Relevansi informasi yang tersaji dipengaruhi oleh suatu hakikat serta materialistis laporan keuangan. Suatu informasi dapat sebut material jika omission atau misstament mampu memengaruhi sebuah keputusan ekonomi pengguna.

Materialistis ini bergantung pada besarnya jumlah kesalahan atau pos yang dianggap sesuai dengan peristiwa khusus dari omission (kelalaian dalam mencantumkan) atau misstament (kesalahan dalam mencatat).

Oleh sebab itu, materialistis ini bisa dikatakan suatu ambang batas atau bisa juga dikatakan titik pemisah dari suatu sifat kualitatif pokok yang perlu dimiliki supaya informasi yang tersaji dipandang bermanfaat.

6. Penyajian Jujur

Umumnya, informasi yang tersaji dalam laporan keuangan tak luput dari adanya resiko penyajian yang dinilai kurang jujur atau tidak sesuai dengan semestinya.

Hal tersebut bukan berarti informasi tersebut menyesatkan, hanya saja karena sulitnya dalam mengidentifikasi transaksi dan kondisi yang dilaporkan.

Penyajian jujur ini bisa dikatakan dalam menerapkan atau menyusun takaran dan teknik informasi yang tersaji sudah sesuai dengan makna suatu transaksi maupun peristiwa yang terjadi.

7. Subtansi Mengungguli Bentuk

Jika informasi yang tersaji dimaksudkan untuk menampilkan informasi yang jujur mengenai peristiwa yang terjadi, tentunya peristiwa tersebut harus dicatat serta ditampilkan sesuai dengan substansi serta realitas ekonomi, dan bukan hanya dalam bentuk hukum.

8. Netralitas

Sifat laporan keuangan lainnya yaitu netralitas. Jadi, informasi yang tersaji harus diarahkan pada keperluan umum si pengguna atau di pelaku usaha, tak tergantung pada keperluan maupun keinginan pihak-pihak tertentu.

Tak diperkenankan ada usaha untuk menampilkan informasi yang memberi keuntungan sejumlah pihak, jika ada pihak yang merasa dirugikan yang memang memiliki suatu kepentingan yang bertolak belakang.

9. Pertimbangan Sehat

Pertimbangan Sehat menjadi karakter laporan keuangan berikutnya yang perlu Anda ketahui. Jadi, penyusunan laporan keuangan pada suatu titik akan dihadapkan pada situasi ketidakpastian dari suatu peristiwa tertentu, misalnya: hutang yang diragukan, dan lainnya.

Namun, meski demikian, menggunakan pertimbangan sehat tidak diperkenankan untuk beberapa hal seperti: pembentukan cadangan penyisihan atau tersembunyi, dan berlebihan.

Selain itu, pertimbangan sehat tidak diperkenankan jika secara sengaja menetapkan penghasilan yang rendah  atau tidak netral, sehingga laporan tidak mempunyai kualitas yang handal.

10. Kelengkapan

Karakter Laporan Keuangan yang juga perlu Anda ketahui yaitu pastikan laporan tersebut memiliki kelengkapan. Itu artinya, agar informasi yang tersaji dapat diandalkan, pastikan laporan keuangan yang tersaji harus lengkap baik dari segi materialitas maupun biaya.

Nah, itulah beberapa informasi mengenai mengenai karakteristik atau sifat laporan keuangan yang perlu Anda ketahui.

Jika Anda seorang pelaku bisnis, Anda wajib mempelajari dan memahami sifat-sifat laporan keuangan ini agar bisnis yang Anda jalankan mampu berkembang lebih baik hingga masa mendatang.

Semoga informasi ini bermanfaat. Dan, semoga bisnis yang Anda jalankan selalu sukses dan selalu mampu bertahan ditengah padatnya persaingan.

Reading Time: 3 minutes

Laporan keuangan sangatlah penting untuk dimiliki perusahaan. Bagaimana cara membuat laporan keuangan yang baik dan benar? Simak 7 sifat dan karakteristik laporan keuangan berikut ini.

Baca juga: 12 Konsep Dasar Akuntansi untuk Laporan Keuangan

Berikut adalah karakteristik atau sifat laporan keuangan menurut sak kecuali

Menurut Framework, laporan keuangan yang baik adalah yang mudah dipahami oleh penggunanya. Untuk memberikan informasi yang baik, laporan keuangan dikumpulkan serta diklasifikasikan menurut format yang sudah terstandarisasi. Misalnya, terdapat laporan laba rugi dan laporan perubahan modal, dan lain sebagainya

Penyajian laporan keuangan haruslah jelas. Informasi tambahan yang diberikan dalam catatan kaki juga seharusnya ada untuk membantu memperjelas para penggunanya dalam memahami laporan keuangan secara lebih baik. Laporan keuangan yang baik seharusnya tidak akan membuat terjadinya interpretasi yang salah oleh para penggunanya.

Selain itu, sifat laporan keuangan haruslah relevan. Relevan berarti informasi yang tercatat di financial report harus bisa mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Pengguna yang membaca laporan keuangan dapat mengevaluasi peristiwa masa lalu, sekarang, hingga masa depan melalui catatan keuangan.

Untuk bisa memperkirakan peristiwa masa depan, informasi yang ada di laporan keuangan harus memiliki nilai prediktif. Untuk bisa mendapatkan nilai prediktif, terdapat penyajian informasi keuangan masa lalu.

Laporan keuangan haruslah disajikan dalam informasi yang benar-benar tepat. Tepat dalam hal ini adalah bersifat netral, bebas, lengkap, dan tentunya bebas dari kesalahan. Mengapa laporan keuangan haruslah benar-benar tepat?

Sebab fungsi dari laporan keuangan ini sangatlah vital. Bagi bisnis, adanya laporan tersebut berguna untuk mempengaruhi keputusan usaha, melihat kondisi sebenarnya dari sebuah usaha, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu penyajiannya harus benar-benar sempurna.

Sebuah informasi yang tercatat dalam laporan keuangan tidak akan ada artinya jika tidak dapat diandalkan dan tidak bisa dipercaya.

Laporan keuangan biasanya dibuat per periode, baik bulanan maupun tahunan. Tentunya, tiap periode dari laporan tersebut harus bisa dibandingkan. Tiap periode akuntansi memiliki kondisi laporan yang berbeda-beda.

Mengapa harus bisa dibandingkan? Tujuannya agar pengguna bisa mengidentifikasi tren-tren yang mungkin berubah di tiap periode, misalnya tren kinerja, laporan posisi keuangan, entitas pelaporan, dan sejenisnya. Tujuan utamanya agar bisa membuat keputusan usaha secara tepat, sesuai kondisi keuangan perusahaan.

Dalam hal ini, laporan keuangan harus menginformasikan jika ada perubahan kebijakan akuntansi utama yang berdampak pada posisi keuangan. Agar sebuah laporan keuangan dapat dibandingkan tiap periodenya, harus ada standar akuntansi yang ketat dalam proses pembuatannya.

Konsistensi metode dalam penyusunan laporan keuangan merupakan kualitas yang berharga, serta membuat angka dalam akuntansi lebih berguna. Konsistensi dalam laporan keuangan bisa meningkatkan kegunaan laporan keuangan itu sendiri bagi pengguna. Analisis dan pemahaman data pun dapat terfasilitasi dengan pemahaman yang komparatif.

Jika sebuah laporan keuangan kurang konsisten, maka komparabilitasnya akan berkurang, sehingga akan sulit untuk dibandingkan dengan laporan periode lainnya maupun dengan perusahaan lain di industri serupa.

Berikut adalah karakteristik atau sifat laporan keuangan menurut sak kecuali

Sifat laporan keuangan selanjutnya adalah netralitas atau bisa disebut juga objektivitas. Netralitas sendiri bisa berarti dalam merumuskan atau menerapkan standar dalam penyusunan laporan keuangan, perhatian utamanya adalah relevansi.

Netralitas tidak mengutamakan efek yang ditimbulkan pasca pembuatan laporan keuangan, tetapi hanya relevansi dan kebenaran informasi yang dihasilkan. Tidak ada kepentingan pengguna tertentu yang diberatkan.

Umumnya, tujuan laporan keuangan adalah untuk memenuhi kebutuhan banyak pengguna informasi, dengan kepentingan yang berbeda-beda. Maka dari itu, asas netral harus dikedepankan.

Laporan keuangan haruslah bersifat tepat waktu. Arti tepat waktu di sini adalah terdapat informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan, sebelum hilangnya kapasitas dalam mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu ini merupakan aspek tambahan dari karakteristik relevansi.

Laporan yang tepat waktu bisa dilihat dari ketersediaan informasi. Jika informasi tidak tersedia ketika dibutuhkan, atau ketersediaan informasi mengalami keterlambatan, maka laporan keuangan tidak memiliki nilai atas tindakan di masa depan. Selain itu, sifat relevansinya hanya sedikit, bahkan tidak ada gunanya.

Akan tetapi, ketepatan waktu tidak serta merta membuat informasi di laporan keuangan menjadi relevan. Namun, kurangnya ketepatan waktu bisa menghilangkan relevansi informasi yang dimiliki sebuah laporan keuangan.

Karakteristik ketepatan waktu dari laporan keuangan bisa dilihat dalam konteks laporan rutin perusahaan tahunan. Penundaan pelaporan akan mempengaruhi relevansi dan kegunaan informasi. Dalam kasus penawaran merger atau akuisisi, ketepatan waktu sangat penting karena beberapa laporan perlu dipersiapkan secepat mungkin.

Itu dia 7 sifat dan karakteristik laporan keuangan yang perlu diperhatikan ketika kamu berniat membuat laporan keuangan. Cukup mudah dipahami, bukan?

Untuk kamu yang tertarik berinvestasi dan trading crypto, download Pintu sekarang! Di Pintu, kamu bisa melakukan jual beli crypto secara mudah mulai dari Rp11.000 saja, lho!

Selamat berinvestasi!

Referensi:

Accountingtools. Qualitative characteristics of financial statements. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Tommy Andrian. Qualitative Characteristics of Financial Reports. Diakses tanggal: 8-11-2021.

Toppr. Financial Statements. Diakses tanggal: 8-11-2021.