Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia

Penulis: Abdul Hadi
tirto.id - 27 Agu 2021 15:38 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
Mengenal tokoh-tokoh seni rupa Indonesia, ada Affandi Koesoema hingga Djoko Pekik.

tirto.id - Indonesia memiliki tokoh-tokoh seni rupa yang mendunia. Sejak sebelum kemerdekaan, seni rupa Indonesia terus berkembang mencari bentuk ketimurannya.

Tokoh-tokoh seperti Abdullah Suriosubroto dengan gaya Mooi Indie, Affandi dengan impresionisme, hingga Popo Iskandar dengan ekspresionisme terkenal dengan kekhasan masing-masing.

Dilihat dari bidangnya, seni rupa adalah karya seni yang bisa dirasakan oleh indera manusia, khususnya indera penglihatan dan perabaan, sebagaimana dikutip dari buku Antropologi (2009) karya Dyastiningrum.

Sebagian besar nilai seni rupa menonjolkan kekuatan visual, meskipun juga ada yang berkisar di seni kriya. Kesan yang dimunculkan dalam seni rupa kerap kali berupa olahan konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia

Seiring perjalanan waktu, karya-karya seni rupa juga mencapai kepopuleran sesuai selera zamannya. Misalnya, pada 1930-an, gaya lukisan paling populer adalah gaya Mooi Indie. Pelukis terkenal dengan gaya ini adalah Abdullah Suriosubroto.

Ketika Indonesia sudah merdeka, gaya realisme, impresionisme, hingga ekspresionisme kemudian berjaya di kancah seni.

Sebagai misal, tokoh seni rupa fenomenal, Affandi adalah termasuk pelukis yang terus mencari bentuk lukisannya, mulai dari realisme, impresionisme, hingga di akhir hayatnya kuat di ekspresionisme.

Infografik SC Kanvas Tempatku Berbicara. tirto.id/Rangga

Berikut ini adalah daftar singkat tokoh-tokoh seni rupa Indonesia beserta gaya seni rupa yang digeluti mereka, sebagaimana dikutip dari buku Seni Budaya (2020) yang ditulis oleh Dian Pusdika Sari.

1. Affandi Koesoema

Sosok Affandi Koesoema adalah maestro seni lukis di Indonesia. Lebih dari 2000 lukisan sudah ia kerjakan. Lukisan-lukisannya merupakan ekspresi perjuangan, revolusi, derita hidup, dan potret rakyat kecil.

Pelukis Affandi lahir pada 1907 di Cirebon. Ayahnya adalah pegawai pabrik gula. Saat muda, ia bersekolah di Algemeene Middelbare School (AMS) Jakarta dan tinggal di rumah keluarga pelukis Yudhokusumo.

Kesenangannya menggambar kian terasah di Jakarta. Ia belajar secara otodidak dengan serius. Berbeda dengan pelukis-pelukis pada masanya yang kerap menggambar pemandangan dengan gaya Mooi Indie (Hindia molek), yang menggambarkan Hindia penuh dengan keindahan alam, Affandi menempuh jalan berbeda.

Sebagaimana dinyatakan Suhatno dalam Dr. H. Affandi: Karya dan Pengabdiannya (1985), Affandi melukis sesuai isi hatinya.

Ia ingin menjajal seni rupa yang serius, menggali makna di balik goresan kuas. Sebagai pengorbanan, hasil lukisannya kerap tak laku saat itu.

Untuk menyambung hidup, ia jadi guru, pembuat papan nama toko, tukang cat, pelukis reklame, hingga portir di bioskop.

Kendati demikian, seiring berjalannya waktu, lukisan Affandi kian matang dan menjadi ciri khas tersendiri. Ia menjadi sosok penting dalam dunia seni rupa di Indonesia.

Bahkan, selepas kemerdekaan, Affandi diminta untuk membuat poster propaganda "Bung ayo Bung!" yang merupakan agitasi revolusi paling ikonik di Indonesia.

2. Abdullah Suriosubroto

Abdullah Suriosubroto adalah salah seorang pelukis generasi awal Indonesia di abad ke-20. Sebenarnya, ia kuliah kedokteran di Batavia, namun ketika melanjutkan kuliah ke Belanda, ia malah menekuni seni rupa, bukan kedokteran.

Untung saja, pilihan menekuni dunia lukis adalah opsi yang tepat. Abdullah Suriosubroto menjadi sangat ahli di bidang seni rupa, serta memiliki aliran lukis Mooi Indie tersendiri. Jika karyanya diperhatikan lagi, gaya lukisan Mooi Indie-nya mirip dengan naturalisme.

3. Barli Sasmitawinata

Pada 1930-an, Barli bekerja sebagai ilustrator di Balai Pustaka. Ia juga pernah menjadi ilustrator untuk koran yang terbit di Bandung.

Kemudian, Barli Sasmitawinata berkesempatan melanjutkan sekolah ke Paris pada 1950-an. Sebelum pulang ke Indonesia, ia sempat bekerja di majalah De Moderne Boekhandel di Amsterdam dan majalah Der Lichtenbogen di Recklinghausen, Jerman.

Sekembalinya ke Indonesia, Barli mendirikan Sanggar Rangga Gempol di Dago, Bandung. Teknik lukisannya adalah realisme yang ia pelajari di studio Jos Pluimentz milik pelukis asal Belgia yang tinggal di Bandung.

4. Basuki Abdullah

Basuki Abdullah adalah putra dari Abdullah Suriosubroto yang diangkat menjadi pelukis Istana Merdeka oleh Sukarno pada 1970-an.

Gaya lukis Basuki Abdullah beraliran realisme, serta tergolong maestro seni rupa internasional. Bahkan, ia pernah mengalahkan 87 pelukis Eropa dalam sebuah kompetisi seni rupa di Belanda.

5. Djoko Pekik

Seniman mantan tahanan politik, Djoko Pekik adalah perupa kelas dunia dari Indonesia. Pasca serangan G30/S PKI, Djoko Pekik sempat ditahan karena dianggap berafiliasi dengan Lekra.

Gaya lukisan Djoko Pekik sangat ekspresif dan penuh dengan emosi. Saking populernya, ia bahkan pernah mengikuti pameran di Amerika Serikat pada 1989, serta satu lukisannya pernah dihargai sebesar Rp1 miliar.

Baca juga: Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Populer, Picasso hingga da Vinci

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/adr)

Penulis: Abdul Hadi Editor: Yandri Daniel Damaledo Kontributor: Abdul Hadi

Array
© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Pelukis Terkenal Indonesia – Esensi dari seni adalah sarana untuk meluapkan ekspresi atau cita rasa dalam sebuah media. Media yang dimaksud bisa bermakna luas, seperti musik, tari, teater, seni rupa dan lainnya. Bahkan kamu juga bisa menuangkan sebuah seni hanya dengan membuat tuangan ekspresi di kaos polos depan belakang menjadi sedikit lebih berwarna.

Berbicara mengenai seni rupa, ternyata tidak sedikit nama dari seniman Indonesia yang mampu menyihir banyak orang, bahkan sampai ke penjuru dunia melalui karya lukisnya.

Tentu saja jalan yang diambil para maestro ini tidaklah mudah. Jatuh bangun, tetesan keringat, air mata dan kekecewaan menghiasi hari-harinya hingga pada suatu titik perjuangan mereka dihargai dengan penobatan “Legenda” oleh banyak karena hasil karya yang tidak diragukan lagi keindahannya.

Inilah Beberapa Biografi Pelukis Terkenal Indonesia

Pada dasarnya setiap pelukis mempunyai karakteristik dan keistimewaan tersendiri dan itulah yang membuat mereka berbeda. Dengan terus mengasah keterampilannya, sebagian dari mereka bisa mengalahkan pelukis-pelukis International saat ajang pameran, ingin tahu siapakah para maestro tersebut? Mari kita simak!

1. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
lh4.googleusercontent.com

Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878. Ia adalah anak angkat dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang Tokoh Gerakan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis Indonesia pertama pada abad 20.

Pada mulanya Abdullah mengikuti jejak ayah angkatnya untuk masuk ke sekolah kedokteran di Jakarta. Setelah lulus dari Jakarta ia meneruskan kuliahnya di belanda. Setelah menetap disana, entah mengapa Abdullah tiba-tiba banting setir ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa.

Sepulangnya di Indonesia Abdullah konsisten menggeluti profesinya sebagai pelukis. Ia sangat menyukai pemandangan, dimana ia sering menuangkan ke dalam lukisannya.

Keputusan yang diambilnya sewaktu muda tidaklah sia-sia, berkat karya yang dihasilkannya ia dimasukkan dalam aliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.

Abdullah Suriosubroto sering dibicarakan melalu karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh dan bersifat romantik.

Salah satu pelukis terkenal Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di bandung agar dekat dengan pemandangan alam, sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada tahun 1941.

2. Affandi Koesoema (1907-1990)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
dunialukisan-javadesindo.blogspot.com

Diantara para maestro dan legenda pelukis terkenal Indonesia, mungkin Affandi lah yang menggunakan teknik lukis paling aneh. Ia melukis tidak menggunakan kuas.

Proses awal yang ia lakukan adalah menumpahkan cat-cat berwarna ke dalam kanvas, jika dilihat mungkin akan memberi kesan yang amburadul. Namun setelah itu Affandi akan menyikat warna-warna cat tersebut dengan jarinya hingga tahap finishing dengan hasil yang menawan.

Affandi Koesoema termasuk seniman yang berumur panjang. Ia lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990.

Affandi digadang-gadang sebagai pelukis Indonesia yang paling terkenal di kancah dunia, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di Amerika Serikat, Inggris, India dan Eropa.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Pernah pada suatu ketika, kritisi lukisan dari Barat menanyakan apa gerangan aliran-aliran lukisannya. Tanpa disangka ia malah balik bertanya dan meminta kritikus Barat tersebut untuk menjelaskan perihal aliran-aliran yang ada dalam lukisan.

Namun, banyak orang yang menilainya jenius. Karena semasa hidupnya Affandi telah menghasilkan karya lebih dari 2000.

3. Agus Djaya (1913-1994)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
kreasisenifoto.blogspot.com

Pelukis terkenal Indonesia ini lahir dari keluarga Bangsawan Banten pada tanggal 1 April 1913 dengan nama asli Raden Agus Djaja Suminta.

Dengan latar belakang tersebut, tak heran ia mendapatkan pendidikan yang baik. Setelah menamatkan pendidikan di Indonesia, Agus Djaja melanjutkan belajar di Akademi Rijks (Academy of Fine Art) Amsterdam, Belanda.

Selama berada di Eropa, ia sempat berkenalan dengan beberapa seniman besar dunia, diantaranya Pablo Picasso, Salvador Dali termasuk Ossip Zadkine, pematung Polandia yang terkenal.

Sekembalinya ke Indonesia Agus Djaja mendirikan Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) sekaligus memimpinnya pada tahun 1938-1942 yang merupakan organisasi pertama seniman senirupa di Indonesia. Oleh sebab itu, Agus Djaja dinyatakan sebagai salah seorang cikal bakal seni lukis Indonesia.

Setelah itu, ia direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Senirupa pada tahun 1942-1945.

Selain menjadi pelukis, pada jaman revolusi kemerdekaan Agus Djaja aktif sebagai Kolonel Intel dan F.P (persiapan lapangan). Ia absen untuk tidak mengadakan pameran tunggal hampir selama 40 tahun karena peran dan kondisi bangsa pada saat itu.

Setelah jaman revolusi telah usai, April pada tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lebih dari 70 lukisan dipajangnya. Agus Djaja mempunyai ciri khas dengan warna biru dan merah yang terkesan memberi nuansa magis. Ia juga sering menuangkan objek wayang dalam setiap karyanya.

Setelah lama malang melintang di Ibukota, akhirnya Agus Djaja memutuskan untuk pindah Bali. Di sana ia mendirikan galeri impian di tepi pantai Kuta.

4. Barli Sasmitawinata (1921-2007)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
media.mutualart.com

Barli Sasmitawinata merupakan seorang maestro seni lukis realis kebanggaan Indonesia. Ia lahir di Bandung pada 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung 8 Februari 2007.

Barli mulai menggeluti dunia seni lukis di tahun 1935, saat kakak iparnya memintanya belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di Bandung.

Belum puas mendapatkan ilmu dari Jos Pluimentz, ia kemudian belajar pada Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Di studio ini Barli mulai berkenalan dengan Affandi.

Perkenalan tersebut tidaklah menjadi angin lalu. Bersama Affandi, Hendra Gunawan, Soedarso dan Wahdi Sumanta. Barli Sasmitawinata mendirikan “kelompok Lima Bandung”. Kelompok ini menjadikan hubungan mereka layaknya saudara. Kalau ada event melukis, mereka selalu bersama-sama.

Hebatnya seorang Barli Sasmitawinata, ia tetap haus akan ilmu meskipun sudah memiliki ketenaran nama. Pada tahun 1950, ia melanjutkan pendidikannya di Academie de la Grande Chaumiere Paris, Perancis. Disusul di Rijksakademie van beeldende kunsten Amsterdam, Belanda pada tahun 1956.

Barli juga dikenal sebagai pelukis terkenal Indonesia yang mementingkan pendidikan seni, untuk itu sepulang dari Belanda ia mendirikan Rangga Gempol di Dago, Bandung pada tahun 1958.

Demi mengapresiasi sepak terjangnya yang panjang dalam hal seni lukis, pemerintah melalui presiden memberikan penghargaan Satyalancana kepada Barli Sasmitawinata pada tahun 2000.

5. Basuki Abdullah (1915-1993)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
ak0.pinimg.com

Basuki Abdullah merupakan pelukis potret yang terkenal di dunia. Ia lahir di Surakarta, 25 januari 1915 dan meninggal pada 5 November 1993.

Pelukis terkenal indonesia yang beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.

Lebih dari itu, obsesinya yang mengejar kemiripan wajah dan bentuk membuat Basuki Abdullah disukai orang-orang kalangan atas. Berbagai negarawan dan istri mereka berlomba meminta agar dilukis olehnya, seperti Bung karno, Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, Sultan Brunei sampai kaum jetset seperti Nyonya Ratna Sari Dewi.

Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari jiwa seni ayahnya, Abdullah Suriosubroto yang juga sebagai pelukis.

Basuki Abdullah memulai pendidikannya di HIS Katolik dan Mulo Katolik Solo, Jawa Tengah. Kemudian ia mendapatkan beasiswa pada tahun 1933 untuk belajar di Academie Voor Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda.

Ia juga merupakan salah satu pelukis Indonesia yang mengharumkan nama bangsa, karena pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda Basuki berhasil mengalahkan 87 pelukis kaliber internasional dalam sebuah sayembara yang diadakan di Amsterdam.

Selain di Indonesia, ia sering menyelenggarakan pameran tunggal di luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris dan Negara-negara lainnya. Bahkan tidak kurang dari 22 negera di dunia mengoleksi karyanya.

6. Delsy Syamsumar (1935-2001)

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
artkimianto.blogspot.com

Multitalenta, kata itu sangatlah pantas untuk menggambarkan sosok pelukis terkenal Indonesia yang bernama Delsy Syamsumar. Ya, seniman yang digadang-gadang sebagai yang terbaik se Asia Tenggara ini tidak hanya memiliki bakat melukis saja, namun juga dikenal sebagai komikus, ilustrator, desainer dan lain sebagainya.

Hal ini terbukti saat ia berhasil memenangkan penghargaan Art Director terbaik di Asia lewat film yang berjudul “Holiday in Bali” dengan sutradara H. Usman Ismail dalam sebuah Festival Film di Tokyo pada tahun 1962.

Dalam jagad seni lukis, ia bukanlah orang sembarangan. Kerja keras, kedisiplinan dan ketekunannya menghasilkan karya bernilai tinggi yang bisa membuat banyak orang terpukau. Bahkan menjadikan Delsy Syamsumar sebagai satu-satunya pelukis Indonesia yang diberi predikat Litteratures Contemporaines L’ Azie du Sud Est dan II’exellent dessinateur oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui buku literatur seni dunia yang fenomenal, France Art Journal 1974.

Delsy Syamsumar lahir di Medan pada tanggal 7 Mei 1935. Bakat seni yang beraliran Neo-Klasik ini sudah malai terlihat saat ia masih berusia 5 tahun. Beruntung ia bertemu dengan Wakidi, seorang pelukis ulung pada era Orde Lama. Dari pertemuan itulah Delsy Syamsumar memperdalam ilmu lukis sekaligus terus mengasah bakat yang dimilikinya.

Pernah suatu ketika dalam suatu pameran, buah karyanya dicatat sebagai lukisan termahal bersamaan dengan pelukis kondang lainnya seperti Affandi dan Basuki Abdullah. Hal tersebut mengukuhkan Delsy Syamsumar tidak hanya sebagai pelukis terkenal Indonesia namun juga sebagai salah satu legenda yang ada.

Delsy Syamsumar meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 2001 di Jakarta pada usia 66 tahun. Dan dengan demikian ia meninggalkan 9 orang anak yang sudah dikaruniakan Tuhan kepadanya.

7. Dullah Suweileh

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
ridwantri14.blogspot.com

8. Hendra Gunawan

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
artmarketmonitor.com

9. Henk Ngantung

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
lelang-lukisanmaestro.blogspot.com

10. Itji Tarmizi

Berikut ini adalah tokoh tokoh seniman lukis yang menggunakan aliran dekoratif di Indonesia
mutualart.com

Itulah beberapa kisah hidup pelukis terkenal Indonesia yang layak kita pelajari. Pastinya perjuangan mereka sampai pada level itu tidaklah mudah, terjal, dan mungkin juga membosankan maupun melelahkan.

Namun mereka tetap konsisten melangkah, mencoba dan terus berusaha. Untuk itu Jadilah Legenda dengan tidak pernah berhenti untuk berusaha dan mencoba!

Semoga Bermanfaat!