Berikut ini hasil penjualan motor di dealer motorindo selama 7 bulan terakhir

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Honda Dunia Motorindo didirikan pada tahun 1970 oleh Mr. Franky S. Winata. PT. Honda Dunia Motorindo adalah pemegang lisensi dari perusahaan besar PT. Astra Honda Motor (AHM) sebagai perusahaan yang berlisensi untuk memasarkan motor merk Honda di Indonesia. Berawal dari sebuah perusahaan kecil dengan hanya bermodalkan sebuah ruko untuk memasarkan produknya, lokasi awal dari perusahaan ini adalah di Kebayoran Lama Jakarta Barat, kini PT. Honda Dunia Motorindo telah berkembang dengan memiliki 3 ruko untuk memasarkan produk-produknya. Ruko-ruko tersebut kini berada di kawasan Kebayoran Lama, Ciputat (Jl. H. Juanda No.34), dan daerah Santa (Jl. Wolter Monginsidi). Sejak awal berdirinya perusahaan hingga sekarang, perusahaan ini mempunyai fokus bisnis yang jelas, yaitu menjual dan mendistribusikan produkproduk sepeda motor merk Honda ke seluruh area Jakarta dan sekitarnya. PT. Honda Dunia Motorindo yang memiliki cabang di Ciputat dikelola oleh anak kandung dari Mr. Franky S. Winata, yakni Jimmy S. Winata. Di tempat ini penulis melakukan penelitian mengenai penjualan volume kendaraan bermotor yang dijual oleh PT. Honda Dunia Motorindo cabang Ciputat. 39

40 Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengahtengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Honda di Indonesia terus memperkuat diri. Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. PT Astra Honda Motor sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) motor Honda di Indonesia memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. PT Astra Honda Motor juga mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.

41 4.1.2 Visi dan Misi PT Honda Dunia Motorindo Visi dari PT Honda Dunia Motorindo adalah To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society. Sedangkan Misi dari PT Honda Dunia Motorindo adalah: Membuka cabang penjualan disetiap ibukota di Indonesia Menjalankan kegiatan perusahaan dengan standar etika yang berlandaskan budaya perusahaan. Menyediakan sarana berkarya untuk arah karyawan dalam suasana kerja yang profesional, nyaman, sejahtera. Bekerja dengan penuh tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan tempat berusaha. Menghasilkan keuntungan yang layak serta berkelanjutan bagi karyawan dan perusahaan. Infrastruktur perusahaan yang memenuhi standar internasional. 4.1.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi yang berada didalam PT Honda Dunia Motorindo adalah stuktur organisasi berupa matriks. Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para staff dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendri. Masing-masing bagian secara structural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian, berbagai

42 proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi ada dibawah pengawasan majemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tidak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara badan fungsional dan bagian manajemen proyek. Kelebihan Struktur Organisasi Matriks : 1. Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan ganda lingkungan. 2. Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel. 3. Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil. 4. Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang. Adapun kekurangan dari Struktur Organisasi Matriks: 1. Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan. 2. Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi. 3. Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertical.

43 4.1.4 Uraian Pekerjaan Setiap Jabatan Adapun uraian tugas dari CEO (Chief Executive Officer) dan para manajer yang bertanggungjawab langsung pada CEO di PT Honda Dunia Motorindo: 1. CEO (Chief Executive Officer) Memimpin perusahaan dan membina jajarannya agar berdaya guna dan berhasil guna. Mengkoordinasikan dan mengawasi para manajer dalam melaksanakan tugasnya. Menyusun rencana jangka panjang, serta visi dan misi dalam mencapai tujuan perusahaan. 2. Continuous Improvement Manager Melakukan evaluasi dan perbaikan kinerja dari perusahaan dan menyampaikannya pada CEO. 3. Operational Manager Bertindak sebagai kepala pabrik sekaligus menangani semua masalah operasional yang ada di perusahaan. 4. Finance and Accounting Manager Merencanakan dan menganalisa pembelanjaan perusahaan. Melakukan pencatatan atas transaksi yang terjadi pada perusahaan. Menyusun laporan keuangan atas transaksi perusahaan. Mengendalikan pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

44 Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan administrasi perusahaan. 5. Purchasing Manager Melaksanakan pembelian seluruh keperluan dan perawatan kantor. Melaksanakan budgeting pembiayaan iklan, event. Menjalin rekanan dengan para pemasok. 6. Marketing Manager Bertanggung jawab menganai pemasaran produk-produk. Sebagai ujung tombak penjualan. Melakukan koordinasi dengan sales dan agen mengenai masalah penjualan produk-produk motor Honda di PT Honda Dunia Motorindo.

CEO Sekretaris CEO Continuous Improvement Manager Operational Manager Finance & Acounting Purchasing Manager Marketing Manager Ka. Personalia Umum Inventory Manager Finance Staff Cashier Accounting Staff Purchasing Staff Advertising Sales Team Events Security OB Bag. Penerimaan & Pengiriman Barang Bag. Expedisi Barang After Sales Sumber: PT Honda Dunia Motorindo, (2013) Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Honda Dunia Motorindo 45

46 4.1.5 Tipe - Tipe Produk dari PT Honda Dunia Motorindo Produk-produk motor Honda ini biasa dipasarkan di showroom dari PT Honda Dunia Motorindo cabang Ciputat. Selain itu mereka mempromosikan ke tempat-tempat pameran seperti JCC, Jakarta Fair, dan beberapa pusat perbelanjaan besar di Jakarta. Adapun tipe produk motor Honda yang dipasarkan yaitu: Honda Beat Honda Scoopy Honda Spacy Honda Supra X 125 Honda Revo Honda Vario Honda Tiger Honda Blade Honda Mega Pro Honda CBR 150R & 250R Honda Verza 150

47 4.2 Analisis Data Data Penjualan dari tahun 2012 sampai dengan Mei 2013 untuk motor tipe Honda Supra X 125 pada PT Honda Dunia Motorindo adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Penjualan Honda Supra X 125 Tahun 2012 Bulan Jumlah Unit Supra X 125 Januari 14 Februari 24 Maret 16 April 12 Mei 13 Juni 15 Juli 23 Agustus 16 September 16 Oktober 34 November 19 Desember 23 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013) Tabel 4.2 Data Penjualan Honda Supra X 125 Januari Mei 2013 Bulan Jumlah Unit Supra X 125 Januari 19 Februari 21 Maret 33 April 25 Mei 26 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013)

48 Data Penjualan dari tahun 2012 sampai dengan Mei 2013 untuk motor tipe Honda Absolute Revo pada PT Honda Dunia Motorindo adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Data Penjualan Honda Revo Tahun 2012 Jumlah Unit Bulan Honda Absolute Revo Januari 16 Februari 6 Maret 20 April 20 Mei 22 Juni 18 Juli 16 Agustus 28 September 15 Oktober 18 November 13 Desember 34 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013) Tabel 4.4 Data Penjualan Honda Revo Januari Mei 2013 Jumlah Unit Bulan Honda Absolute Revo Januari 33 Februari 12 Maret 17 April 19 Mei 27 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013)

49 Data Penjualan dari tahun 2012 sampai dengan Mei 2013 untuk motor tipe Honda Vario Techno pada PT Honda Dunia Motorindo adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Data Penjualan Honda Vario Tahun 2012 Jumlah Unit Bulan Honda Vario Techno Januari 31 Februari 18 Maret 18 April 22 Mei 19 Juni 19 Juli 23 Agustus 22 September 24 Oktober 22 November 26 Desember 24 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013) Tabel 4.6 Data Penjualan Honda Vario Januari Mei 2013 Jumlah Unit Bulan Honda Vario Techno Januari 22 Februari 19 Maret 27 April 22 Mei 30 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013)

50 Data Penjualan dari tahun 2012 sampai dengan Mei 2013 untuk motor tipe Honda Beat Fuel Injection pada PT Honda Dunia Motorindo adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Data Penjualan Honda Beat Tahun 2012 Bulan Jumlah Unit Honda Beat FI Januari 51 Februari 47 Maret 51 April 57 Mei 39 Juni 39 Juli 49 Agustus 47 September 45 Oktober 57 November 51 Desember 54 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013) Tabel 4.8 Data Penjualan Honda Beat Januari Mei 2013 Bulan Jumlah Unit Honda Beat FI Januari 61 Februari 57 Maret 42 April 33 Mei 41 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013)

51 Data Penjualan dari tahun 2012 sampai dengan Mei 2013 untuk motor tipe Honda Scoopy Fuel Injection pada PT Honda Dunia Motorindo adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Data Penjualan Honda Scoopy Tahun 2012 Bulan Jumlah Unit Honda Scoopy FI Januari 26 Februari 27 Maret 26 April 27 Mei 27 Juni 19 Juli 16 Agustus 17 September 11 Oktober 16 November 13 Desember 22 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013) Tabel 4.10 Data Penjualan Honda Scoopy Januari Mei 2013 Bulan Jumlah Unit Honda Scoopy FI Januari 18 Februari 19 Maret 12 April 13 Mei 22 Sumber: Pengolahan Data Penulis, (2013)

52 4.3 Menghitung Forecasting Peramalan volume penjualan motor Honda masing-masing tipe dari hasil analisa data akan dihitung dengan menggunakan software QM for Windows. Peramalan dihitung dengan menggunakan beberapa metode yang ada, antara lain: Linear Regression Moving Average Weighted Moving Average Exponential Smoothing Exponential Smoothing with Trend Naïve Method

53 4.3.1 Forecasting dengan Metode Linear Regression Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode linear regression dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.2 Hasil Perhitungan QM Linear Regression Supra X 125 Periode Juni 2013

54 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode linear regression dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.3 Hasil Perhitungan QM Linear Regression Revo Periode Juni 2013

55 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode linear regression dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.4 Hasil Perhitungan QM Linear Regression Vario Periode Juni 2013

56 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode linear regression dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.5 Hasil Perhitungan QM Linear Regression Beat Periode Juni 2013

57 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode linear regression dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.6 Hasil Perhitungan QM Linear Regression Scoopy Periode Juni 2013

58 4.3.2 Forecasting dengan Metode Moving Average Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode moving average dengan n=3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.7 Hasil Perhitungan QM Moving Average Supra X 125 Periode Juni 2013

59 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode moving average dengan n=3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.8 Hasil Perhitungan QM Moving Average Revo Periode Juni 2013

60 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode moving average dengan n=3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.9 Hasil Perhitungan QM Moving Average Vario Periode Juni 2013

61 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode moving average dengan n=3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.10 Hasil Perhitungan QM Moving Average Beat Periode Juni 2013

62 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode moving average dengan n=3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.11 Hasil Perhitungan QM Moving Average Scoopy Periode Juni 2013

63 4.3.3 Forecasting dengan Metode Weighted Moving Average Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode weighted moving average dengan bobot 0.5, 0.3, 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.12 Hasil Perhitungan QM Weighted Moving Average Supra X 125 Periode Juni 2013

64 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode weighted moving average dengan bobot 0.5, 0.3, 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.13 Hasil Perhitungan QM Weighted Moving Average Revo Periode Juni 2013

65 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode weighted moving average dengan bobot 0.5, 0.3, 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.14 Hasil Perhitungan QM Weighted Moving Average Vario Periode Juni 2013

66 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode weighted moving average dengan bobot 0.5, 0.3, 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.15 Hasil Perhitungan QM Weighted Moving Average Beat Periode Juni 2013

67 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode weighted moving average dengan bobot 0.5, 0.3, 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.16 Hasil Perhitungan QM Weighted Moving Average Scoopy Periode Juni 2013

68 4.3.4 Forecasting dengan Metode Exponential Smoothing Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan Alpha 0.3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.17 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing Supra X 125 Periode Juni 2013

69 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan Alpha 0.3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.18 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing Revo Periode Juni 2013

70 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan Alpha 0.3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.19 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing Vario Periode Juni 2013

71 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan Alpha 0.3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.20 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing Beat Periode Juni 2013

72 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing dengan Alpha 0.3 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.21 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing Scoopy Periode Juni 2013

73 4.3.5 Forecasting dengan Metode Exponential Smoothing with Trend Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing with trend dengan Alpha 0.3 dan Beta 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.22 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing with Trend Supra X 125 Periode Juni 2013

74 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing with trend dengan Alpha 0.3 dan Beta 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.23 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing with Trend Revo Periode Juni 2013

75 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing with trend dengan Alpha 0.3 dan Beta 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.24 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing with Trend Vario Periode Juni 2013

76 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing with trend dengan Alpha 0.3 dan Beta 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.25 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing with Trend Beat Periode Juni 2013

77 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode exponential smoothing with trend dengan Alpha 0.3 dan Beta 0.2 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.26 Hasil Perhitungan QM Exponential Smoothing with Trend Scoopy Periode Juni 2013

78 4.3.6 Forecasting dengan Metode Naive Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode naïve dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.27 Hasil Perhitungan QM Naïve Method Supra X 125 Periode Juni 2013

79 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode naïve dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.28 Hasil Perhitungan QM Naïve Method Revo Periode Juni 2013

80 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode naïve dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.29 Hasil Perhitungan QM Naïve Method Vario Periode Juni 2013

81 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode naïve dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.30 Hasil Perhitungan QM Naïve Method Beat Periode Juni 2013

82 Hasil dari perhitungan forecasting motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 dengan menggunakan software QM for Windows dengan metode naïve dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 4.31 Hasil Perhitungan QM Naïve Method Scoopy Periode Juni 2013

83 4.3.7 Analisis Tingkat Keakuratan Forecast dari Metode - Metode Forecasting yang telah digunakan Tabel 4.11 Hasil Perhitungan QM dengan 6 Metode Forecasting Untuk Supra X 125 Metode MAD MSE Forecast (Juni 2013) Linear Regression 3.95 26.34 27.32 Moving Average 4.5 42.47 28 Weighted Moving Average 4.78 44.97 27.1 Exponential Smoothing 4.23 41.9 25.06 Exponential Smoothing with Trend 4.64 40.39 27.92 Naïve 6.5 68.25 26 Berdasarkan perhitungan jumlah volume penjualan motor Honda tipe Supra X 125 untuk periode Juni 2013 pada PT Honda Dunia Motorindo dengan menggunakan 6 metode pada QM for Windows, antara lain: Linear Regression, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai terkecil yaitu metode Linear Regression. Metode Linear Regression merupakan metode forecasting yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya unit penjualan motor Honda tipe Supra X 125 dimasa mendatang.

84 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan QM dengan 6 Metode Forecasting Untuk Revo Metode MAD MSE Forecast (Juni 2013) Linear Regression 5.55 45.22 23.99 Moving Average 7.86 84.44 21 Weighted Moving Average 7.29 81.15 22.6 Exponential Smoothing 6.65 65.18 21.91 Exponential Smoothing with Trend 7.21 69.85 22.97 Naïve 7.69 102.69 27 Berdasarkan perhitungan jumlah volume penjualan motor Honda tipe Revo untuk periode Juni 2013 pada PT Honda Dunia Motorindo dengan menggunakan 6 metode pada QM for Windows, antara lain: Linear Regression, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai terkecil yaitu metode Linear Regression. Metode Linear Regression merupakan metode forecasting yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya unit penjualan motor Honda tipe Revo dimasa mendatang.

85 Tabel 4.13 Hasil Perhitungan QM dengan 6 Metode Forecasting Untuk Vario Metode MAD MSE Forecast (Juni 2013) Linear Regression 2.77 13.04 24.85 Moving Average 2.38 10.24 26.33 Weighted Moving Average 2.59 10.63 27 Exponential Smoothing 3.78 25.5 25.1 Exponential Smoothing with Trend 4.23 28.95 25.67 Naïve 3.81 25.31 30 Berdasarkan perhitungan jumlah volume penjualan motor Honda tipe Vario untuk periode Juni 2013 pada PT Honda Dunia Motorindo dengan menggunakan 6 metode pada QM for Windows, antara lain: Linear Regression, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai terkecil yaitu metode Moving Average (dengan n=3). Metode Moving Average merupakan metode forecasting yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya unit penjualan motor Honda tipe Vario dimasa mendatang.

86 Tabel 4.14 Hasil Perhitungan QM dengan 6 Metode Forecasting Untuk Beat Metode MAD MSE Forecast (Juni 2013) Linear Regression 6.13 55.28 46.41 Moving Average 7.17 83.72 38.67 Weighted Moving Average 6.7 77.13 38.8 Exponential Smoothing 6.57 68.67 44.26 Exponential Smoothing with Trend 7.09 80.75 43.45 Naïve 6.88 70.25 41 Berdasarkan perhitungan jumlah volume penjualan motor Honda tipe Beat untuk periode Juni 2013 pada PT Honda Dunia Motorindo dengan menggunakan 6 metode pada QM for Windows, antara lain: Linear Regression, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai terkecil yaitu metode Linear Regression. Metode Linear Regression merupakan metode forecasting yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya unit penjualan motor Honda tipe Beat dimasa mendatang.

87 Tabel 4.15 Hasil Perhitungan QM dengan 6 Metode Forecasting Untuk Scoopy Metode MAD MSE Forecast (Juni 2013) Linear Regression 3.73 18.17 13.11 Moving Average 4.24 27.75 15.67 Weighted Moving Average 3.93 25.49 17.3 Exponential Smoothing 3.89 24.54 17.32 Exponential Smoothing with Trend 3.97 27.1 15.53 Naïve 3.75 23.5 22 Berdasarkan perhitungan jumlah volume penjualan motor Honda tipe Scoopy untuk periode Juni 2013 pada PT Honda Dunia Motorindo dengan menggunakan 6 metode pada QM for Windows, antara lain: Linear Regression, Moving Average, Weighted Moving Average, Exponential Smoothing, Exponential Smoothing with Trend, dan Naïve Method. Berdasarkan hasil pengolahan data telah diperoleh hasil MAD dan MSE yang memiliki nilai terkecil yaitu metode Linear Regression. Metode Linear Regression merupakan metode forecasting yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan untuk meramalkan banyaknya unit penjualan motor Honda tipe Scoopy dimasa mendatang.

88 4.4 Implikasi Penelitian Penulis menganalisa dari 6 metode forecasting yang digunakan untuk menghitung unit penjualan motor Honda, didapati motor Honda tipe Vario memiliki nilai MAD & MSE terkecil dengan menggunakan metode Moving Average, lain halnya pada kasus perhitungan unit penjualan motor Honda tipe Supra X 125, Revo, Beat, dan Scoopy didapati nilai MAD & MSE terkecil dengan menggunakan metode Linear Regression. Forecasting dengan metode Linear Regression pada periode Juni 2013 untuk masing-masing tipe motor Honda mendapat hasil sebesar: Supra X 125 = 27 unit. Revo = 24 unit. Beat = 46 unit. Scoopy = 13 unit. Forecasting dengan metode Moving Average pada periode Juni 2013 untuk motor Honda tipe Vario mendapat hasil sebesar: Vario = 26 unit. Hasil unit penjualan aktual periode Juni 2013 yang telah dilakukan oleh PT. Honda Dunia Motorindo didapat sebagai berikut: Supra X 125 = 32 unit. Revo = 29 unit. Vario = 30 unit. Beat = 57 unit. Scoopy = 25 unit.

89 Pada kasus Honda Beat. Data aktual Juni 2013 didapat sebesar 57 unit, sedangkan melalui forecast metode Linear Regression didapat sebesar 46 unit. Terdapat selisih unit sebesar 11 Unit atau sekitar 19% dari hasil perhitungan. Hal ini terjadi karena faktor external yaitu PT. Honda Dunia Motorindo mengikuti event Pekan Raya Jakarta, sehingga unit penjualan motor melonjak akibat banyak permintaan pembelian unit motor disaat event berlangsung. Penulis mencoba membuktikan keakuratan metode forecast yang telah dipilih dengan membandingkan hasil forecast bulan Agustus 2013 dengan data aktual bulan Agustus 2013 dan didapat hasil sebagai berikut: Hasil forecast unit penjualan periode Agustus 2013 metode Linear Regression. Supra X 125 = 29 unit. Revo = 25 unit. Vario = 25 unit. Beat = 47 unit. Scoopy = 12 unit. Hasil unit penjualan aktual periode Agustus 2013 yang telah dilakukan oleh PT. Honda Dunia Motorindo didapat sebagai berikut. Supra X 125 = 31 unit. Revo = 22 unit. Vario = 23 unit. Beat = 51 unit. Scoopy = 13 unit.

90 Hasil forecast Honda Beat untuk periode Agustus 2013 didapat sebesar 47 unit, sedangkan data aktual penjualan unit Honda Beat bulan Agustus 2013 didapat sebesar 51 unit. Terdapat selisih sebesar 4 unit atau sekitar 7%. Hal ini berbeda karena masih terdapat nilai MAD sebesar 6.13 dan MSE sebesar 55.28 yang berarti forecast adalah hal yang intangible, sehingga hampir mustahil hasil aktual dengan hasil forecast menunjukkan angka yang sama. Terdapat faktor lain yaitu mengenai customer service, aftersales, marketing strategy yang dilakukan oleh PT. Honda Dunia Motorindo yang menyebabkan meningkatnya unit penjualan motor Honda, sehingga unit penjualan aktual berbeda dengan unit penjualan hasil forecast. Metode MAPE (Mean Absolute Percent Error) tidak digunakan oleh penulis, karena berdasarkan landasan teori pendukung, metode MAD dan MSE lebih sering dipakai dalam menyelesaikan masalah menghitung tingkat keakuratan forecast. MAPE digunakan untuk menghitung data yang nilai nominalnya besar diatas satuan ribu. Setelah dilakukan perhitungan untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi pada PT. Honda Dunia Motorindo maka penulis menyarankan sebaiknya PT. Honda Dunia Motorindo menggunakan metode Linear Regression dan Moving Average untuk meramalkan unit penjualan tipe-tipe motor untuk masa mendatang.