Berikut ini merupakan langkah menceritakan kembali isi fabel kecuali

Menceritakan Kembali Isi Fabel dengan Mudah dan Ekspresif

paket-wisatabromo.com- Menceritakan kembali isi fabel merupakan materi pelajaran peserta didik SMP MTskelas 7 semester 2.

Dalam kurikulum 2013, materi ini berkaitan dengan aspek keterampilan yang merupakan komponen terpisah dari aspek pengetahuan.

Di dalam aspek kebahasaan, materi nenceritakan kembali isi fabel tergolong ke dalam keterampilan berbicara. Di mana keterampilan ini merupakan aspek produktif dalam berbahasa.

Peserta didik dituntut agar dapat menceritakan kembali isi fabel dengan mudah dan ekspresif.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai menceritakan kembali isi fabel dengan mudah dan ekspresif

Tentu kita pernah menyaksian seorang pendongeng yang tengah beraksi di hadapan puluhan bahkan ratusan penonton.

Kesan kita terhadapa pendongeng tersebut tentu baik, menarik, bahkan memikat.

Dongeng yang dikisahkan benar-benar terasa hidup dan membuat penonton seolah-olah ikut terlibat dalam alur kisah ang didongengkan.

Tak jarang, seorang pendongeng menggunakan alat peraga tertentu untuk memberikan gambaran isi dongeng yang lebih jelas kepada penonton.

Kita juga bisa menjadi pendongeng yang baik. salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah menceritakan kembali isi fabel yang dibaca.

langkah-langkah yang harus diperhatikan agar kita dapat menceritakan kembali isi fabel disajikan sebagai berikut.

1. Memahami isi cerita fabel

Langkah penting yang perlu dilakukan agar mampu menceritakan kembali isi fabel adalah memahami isinya.

Berikut ini disajikan langkah-langkah memahami cerita fabel

a. Membaca cerita secara keseluruhan

Jika perlu lakukanlah membaca berulang-ulang. Hal ini dimaksudkan agar mampu memahami isi cerita sehingga lebih mudah dalam menemukan nilai dan pesan moral yang terkandung dalam cerita fabel.

b. Mencatat tokoh dan perwatakannya

Tokoh merupakan penggerak alur cerita sehingga nilai dan pesan moral yang hendak disampaikan melalui cerita bisa dicerna oleh pembaca atau pendengar.

Berdasarkan keterlibatannya dalam cerita, ada tiga jenis tokoh, yaitu tokoh sentral,  tokoh bawahan, dan tokoh latar.

Tokoh sentral merupakan tokoh yang selalu hadir dalam setiap peristiwa yang dikisahkan.

Selain itu, tokoh sentral merupakan pusat cerita yang menjadi pemicu terjadinya konflik atau pertentangan tokoh.

Sedangkan tokoh bawahan merupakan tokoh yang tidak begitu besar perannya dalam cerita, tetapi terlibat dalam perkembangan alur cerita.

Terakhir adalah tokoh latar, yaitu tokoh yang sama seklai tidak berpengaruh terhadap pengembangan alur.

Kehadiran tokoh latar hanya dianggap sebagai pelengkap latar untuk menghidupkan latar cerita.

c. Mencatat latar cerita

Latar merupakan pelukisan tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiw.

Latar memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas untuk memberikan kesan seolah-olah peristiwa dalam cerita benar-benar terjadi dalam kehidupan.

d. Mencatat alur cerita

Pemahaman terhadap alur cerita diperlukan agar dapat menceritakan dari awal sampai akhir cerita secara runtut dan sistematis.

Secara umum, fabel menggunakan tahapan alur: orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Orientasi berupa pemaparan atau pengenalan tokoh-tokoh dan dimana terjadinya cerita.

Komplikasi merupakan bagian alur yang berisi pengenalam masalah hingga terjadinya konflik dan klimak cerita.

Resolusi adalah bagian cerita yang memaparkan bahwa konflik mulai menurun dan masuk ke tahap penyelesaian.

sedangkan koda adalah bagian penutup cerita yang biasanya memuat tentang kesadaran atau akibat yang dirasakan tokoh.

e. Mencatat gagasan pokok

dalam fabel, gagasan pokok cerita berkaitan erat dengan rangkaian peristiwa demi peristiwa yang dialami tokoh dalam cerita.

2. Meceritakan Kembali Isi Fabel

Unsur-Unsur cerita yang telah dicatact menjadi data atau bahan yang sangat penting untuk menceritakan kembali isi fabel.

Jika dirangkaikan dengan runtut dan sistematis akan menjadi isi cerita singkat.

Perhatikan cerita fabel berikut ini!
Si Kancil Dan Kura-Kura 

Cerita rakyat dari kalimantan Barat

Si Kancil dan Kura-kura telah lama bersahabat. Pada suatu hari, mereka pergi menangkap ikan di suatu danau.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Kijang yang ingin ikut serta.

Kemudian mereka bertiga pun meneruskan perjalanan. Sampailah mereka di sebuah bukit, mereka bertiga bertemu dengan Rusa yang ingin ikut juga. dan akhirnya Rusa pun masuk dalam rombongan.

Dalam perjalanan di sebuah lembah, mereka berjumpa dengan Babi Hutan. “Apakah aku boleh ikut bersama kalian?” tanya Babi Hutan.

“Tentu saja boleh, kamu boleh bergabung bersama kami” jawab Kura-kura.

Setiba di bukit yang berikutnya, bergabung pula Badak, Banteng, Beruang, Kerbau dan Gajah. Mereka berbaris berjalan beriringan mengikuti si Kancil, dan akhirnya mereka tiba di danau yang menjadi tujuan.

Mereka semua memancing, dan banyak sekali ikan yang berhasil mereka tangkap.

Ikan kemudian disalai dan mengasapinya dengan bara api sampai kering.

Keesokkan harinya, Beruang bertugas menjaga ikan-ikan ketika yang lainnya sedang pergi menangkap ikan.

Tiba-tiba seekor Harimau datang mendekat, lalu Beruang dan Harimau terlibat dalam perkelahian seru.

Beruang jatuh pingsan dan ikan-ikan habis di santap oleh si Harimau.

Berturut-turut kemudian mereka mendapat giliran menjaga ikan-ikan semuanya menyerah, kalah sama si Harimau.

Sekarang tinggal si Kancil dan Kura-kura yang belum mendapat giliran menjaga ikan-ikan.

Karena Kura-kura dianggap tidak akan mampu melawan si Harimau, maka diputuskanlah si Kancil yang akan menjaga ikan-ikan tersebut.

Sebelum teman-temannya pergi untuk menangkap ikan, si Kancil meminta teman-temannya mengumpulkan rotan sebanyak-banyaknya.

Lalu masing-masing dipotong kira-kira satu hasta. Kemudian si Kancil sibuk membuat gelang kaki, gelang badan, gelang lutut dan gelang leher.

Sebentar-sebentar si Kancil memandang ke langit seolah-olah ada yang diperhatikannya.

Harimau terheran-heran, lalu perlahan-lahan ia mendekati si Kancil.

Namun, si Kancil pura-pura tidak memperdulikan si Harimau. “Buat apa gelang-gelang yang bertumpuk itu, cil?” tanya si Harimau.

“Siapa yang memakai gelang-gelang ini dapat melihat apa yang sedang terjadi di langit!” jawab si Kancil.

Lalu dia menengadah sambil seolah-olah sedang menikmati pemandangan di atas.

Muncul keinginan Harimau untuk dapat juga melihat apa yang sedang terjadi di langit.

Bukan main gembiranya si Kancil saat mendengar permintaan si Harimau.

Kancil meminta si Harimau duduk di tanah dan melipat tangan serta kakinya.

Lalu di lingkarinya kedua tangan, kaki dan leher si Harimau dengan gelang-gelang rotan sebanyak-banyaknya hingga si Harimau tidak dapat bergerak lagi.

Setelah dirasa cukup, rombongan si Kancil berniat kembali pulang ke rumah.

Akan tetapi, mereka bertengkar mengenai bagian masing-masing. Mereka berpendapat, siapa yang berbadan besar akan mendapatkan bagian yang besar pula.

Si Kancil sebenarnya tidak setuju dengan usulan tersebut, kemudian si Kancil mencari akal.

Tiba-tiba melompat dan memberi tanda bahwa bahaya akan datang.

Mereka semua ketakutan dan terbirit-birit melarikan diri. Ada yang jatuh tunggang langgang, ada yang terperosok ke dalam lubang dan ada pula yang tersangkut di akar-akar pohon.

Hanya si Kancil dan Kura-kura yang tidak lari, lalu si Kancil dan Kura-kura pulang dengan berjalan berdendang sambil membawa banyak sekali bungkusan ikan.

Pesan moral : “Kecerdikan bisa membawa kita keluar dari masalah. Namun, gunakanlah kecerdikan itu dalam jalan yang benar”

Baca:

Isi cerita fabel tersebut secara singkat sebagai berikut.

Cerita fabel berjudul  kancil dan kura-kura mengisahkan persahabatan antara kancil dan kura-kura.

Pada suatu hari mereka pergi menangkap ikan di sebuah danau. Dalam perjalanan, kancil dan kura-kura bertemu rusa, babi hutan, beruang, badak, banteng, kerbau dan gajah yang ingin ikut menangkap ikan.

Mereka berhasil menangkap ikan yang cukup banyak, kemudian disalai. Tiba-tiba datang harimau dan makan semua ikan yang telah dimasak.

Semua hewan gagal menundukkan hariamau, kancil pun mencari cara untuk menaklukan harimau dengan gelang rotan.

Berkat siasatnya yang cerdik, kancil berhasil membelenggu harimau dengan gelang-gelang rotan hingga tidak bisa bergerak-gerak lagi.

Ketika hendak pulang, rombongan bertengkar untuk memperebutkan jatah ikan yang berhasil ditangkap.

Dengan kecerdikannya pula, kancil berhasil menipu rombongan yang saling berebut dengan mengatakan sedang ada marabahaya yang datang.

Rombongan lari tunggang langgang, kecuali kancil dan kura-kura yang tetap tenang tidak panik.

Tema yang diangkat dalam fabel ini, yaitu kecerdikan mampu mengalahkan kekuatan fisik (otot). 

Ada dua pesan moral yang bisa dijadikan sebagai pelajaran berharga.

Pertama, sifat serakah hanya akan merugikan diri sendiri. Kedua, tidak perlu panik secara berlebihan jika sedang menghadapi suatu masalah.

Demikianlah pembahasan mengenai menceritakan kembali isi fabel dengan mudah dan ekspresif. Semoga bermanfaat.