Lihat Foto Show KOMPAS.com - Sama seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga memiliki reproduksi. Reproduksi tumbuhan adalah proses di mana tumbuhan memperoleh organisme baru yang sesuai induknya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), seperti pada hewan hasil akhir reproduksi tumbuhan adalah kelanjutan dari spesies tertentu. Reproduksi pada tumbuhan bisa asektual atau seksual. Reproduksi aseksual melibatkan berbagai metode yang sangat berbeda untuk menghasilkan tumbuhan baru yang identik. Baca juga: Tumbuhan Monokotil dan Dikotil: Ciri, Contoh dan Perbedaannya Reproduksi seksual disisi lain tergantung pada serangkaian kompleks peristiwa seluler dasar yang melibatkan kromosom dan gen. Reproduksi pada tumbuhan ada dua macam, yakni:
Berikut penjelasannya: Reproduksi generatifReproduksi secara generatif cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan dengan cara yang alami. Reproduksi generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan gamet betina. Gamet adalah sel yang diproduksi oleh organisme untuk tujuan reproduksi seksual. Pada tumbuhan tingkat tinggi diawali dengan proses penyerbukan dan persarian. Alat reproduksi pada tumbuhan tingkat tinggi ada dua, yakni berupa strobilus (pada tumbuhan biji terbuka) dan berupa bunga (pada tumbuhan biji tertutup).
Lihat Foto KOMPAS.com - Kamu pasti sudah sering mendengar tentang reproduksi. Namun apakah reproduksi sebenarnya, tujuannya dan juga jenis-jenisnya? Apakah reproduksi hanya berarti memperbanyak keturunan? Untuk mengetahui jawabannya, yuk kita simak penjelasan berikut ini! Reproduksi adalah salah satu dari ciri-ciri makhluk hidup. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, reproduksi adalah proses dimana organisme memperbanyak diri yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungnya hidup spesiesnya. Jadi reproduksi bukan hanya berarti menghasilkan keturunan ya. Cacing bereproduksi dengan membelah dirinya sendiri, lalu belahannya akan tumbuh menjadi individu baru. Kita tidak bisa membedakan mana induknya mana keturunannya, yang pasti cacing telah bereproduksi dengan cara replikasi. Reproduksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Reproduksi AseksualReproduksi aseksual adalah reproduksi yang hanya melibatkan satu individu tanpa adanya proses pertukaran materi genetik dengan individu lain secara seksual. Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia Dilansir dari Biology Dictionary, reproduksi aseksual dapat berlangsung dengan cepat tanpa membutuhkan pasangan, namun keragamannya sangatlah rendah. Keragaman yang rendah karena tidak terjadi pertukaran genetik. Indvidu bereproduksi dengan DNA nya sendiri sehingga tidak terjadi rekombinasi DNA dan individu baru yang dihasilkan sama persis dengan induknya. Contoh reproduksi aseksual adalah pembelahan, fragmentasi, dan tunas. Pembelahan terjadi pada amoeba, trypasoma, flagellate, dan organisme uniseluler (bersel tunggal) lainnya. Fragmentasi terjadi pada cacing tanah, bintang laut, dan beberapa tumbuhan serta hewan laut. Tunas terjadi pada filum porifera dan cnidarian. Reproduksi SeksualDilansir dari Biology Dictionary, reproduksi seksual adalah reproduksi yang melibatkan penggabungan informasi genetik dari dua individu dengan jenis kelamin berbeda. Reproduksi seksual terjadi saat sel telur betina bertemu dengan sel sperma jantan, lalu meluruh dan membentuk zigot. Reproduksi seksual menghasilkan keturunan dengan keragaman yang tinggi. Hal ini dikarenakan pada peluruhan sel telur dan sperma terjadi penggabungan informasi genetik keduanya. Inilah analasan mengapa anak hanya mirip dengan orang tuanya, namuan tidak pernah sama persis. Reproduksi seksual terjadi pada kebanyakan organisme multiseluler (bersel banyak) seperti manusia, kebanyakan hewan, juga sebagaian besar dari tumbuhan. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya 10 Agustus 2018 | Dilihat 658087 Kali Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial. Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada RemajaUsia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Proses kehamilan merupakan proses perkembangan embrio membentuk janin yang terjadi pada uterus (rahim). Pada saat itu, embrio berkembang dengan menempel pada dinding uterus (endometrium) yang sudah menebal. Selama proses kehamilan, seorang wanita tidak akan mengalami proses menstruasi dikarenakan hormon progesteron dan estrogen tetap dalam kondisi tinggi yang mengakibatkan dinding endometrium akan terus menebal dan tidak meluruh untuk tetap menopang perkembangan janin sampai proses kelahiran. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C. Setelah terjadinya pembuahan sel telur oleh sel sperma, maka siklus menstruasi pada wanita akan berhenti hingga ia melahirkan. Siklus haid terjadi dikarenakan adanya peningkatan hormon yang mempertebal jaringan endometrium atau rahim dan memperbanyak darah yang akan jadi zat makanan bagi telur yang sudah dibuahi. Jika terjadi pembuahan pada sel terlur oleh sel sperma, maka sel telur yang sudah dibuahi tersebut akan menempel pada dinding rahim. Sedangkan jika tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan meluruh dan keluar bersama lapisan dinding rahim sebagai darah haid (menstruasi). Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah E. |