Berikut ini yang bukan merupakan organ penyusun sistem pencernaan adalah

Organ-organ penyusun sistem pencernaan. Foto: Unsplash

Sistem pencernaan merupakan serangkaian organ yang ada di dalam tubuh dan berfungsi untuk mencerna makanan.

Mencerna makanan yang sudah dimakan merupakan cara tubuh untuk mendapatkan energi. Sebab ketika makanan atau minuman itu dicerna, akan ada nutrisi yang bisa didapatkan untuk menjadi energi.

Itu sebabnya tubuh yang sudah terisi makanan atau minuman akan terasa lebih sehat dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas. Hal ini tentu berbeda apabila seseorang itu tidak makan.

Mengutip jurnal tentang Sistem Pencernaan Makanan karya Agustinaniati, proses dari sistem pencernaan bisa dibedakan menjadi dua cara, yakni proses mekanis dan proses kimiawi.

  • Proses mekanis adalah pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.

  • Proses kimiawi adalah pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem pencernaan, berikut organ-organ yang memiliki peran penting dalam pencernaan manusia.

Organ-Organ Penyusun Sistem Pencernaan

Organ-organ penyusun sistem pencernaan. Foto: Unsplash

Mengutip jurnal Sistem Organ Pada Manusia karya Dr. Ramlawati, M.Si, organ penyusun sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Simak penjelasannya di bawah ini.

Makanan yang masuk ke dalam mulut pertama kali melewati mulut. Dalam mulut ini, ada lidah dan gigi yang berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi bagian yang lebih kecil. Dengan begitu, makanan akan lebih mudah untuk dicerna.

Setelah dicerna di mulut, makanan akan berjalan menuju kerongkongan. Bentuk kerongkongan diperkirakan mirip seperti selang air dengan panjang 25-30 cm. Makanan yang ada pada kerongkongan hanya bertahan selama 6 detik dan tidak terjadi proses pencernaan.

Namun, makanan sebelum masuk ke dalam esofagus akan melewati tekak atau faring. Agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada faring terdapat epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan menutup saluran pernapasan.

Setelah kerongkongan, makanan akan menuju organ lain yang bernama lambung. Dalam lambung ini, makanan akan dicerna secara mekanik karena lambung memiliki lapisan otot.

Akibat keberadaan lapisan otot ini, lambung bisa menciptakan gerakan kontraksi yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur.

Ketika sudah dicerna oleh lambung, makanan akan bergerak menuju usus halus. Di bagian ini, usus halus memiliki struktur yang disebut dengan vili. Fungsinya untuk memperluas permukaan usus sehingga meningkatkan penyerapan.

Di usus halus, ada beberapa zat yang tidak bisa diserap. Oleh karena itu, zat itu akan bergerak menuju usus besar. Di dalam usus besar, sisa makanan akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli.

Selain itu, salah satu fungsi usus besar adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Lalu, sebuah katup akan memastikan agar sisa makanan yang masuk ke dalam usus besar tidak kembali menuju usus halus.

Dalam usus besar, sisa makanan akan berubah menjadi feses dan bergerak menuju anus. Feses ini akan terdorong keluar ketika manusia sedang melakukan buang air besar. Proses ini juga diakibatkan karena otot yang ada pada dinding perut.

Di dalam tubuh, proses pengolahan makanan menjadi energi sangat bergantung pada sistem pencernaan manusia. Sistem ini tergolong kompleks, karena tubuh juga akan menyerap hasilnya untuk pertumbuhan dan perbaikan sel demi kelangsungan hidup manusia.

Sistem pencernaan manusia memungkinkan kita memperoleh nutrisi dan energi dari berbagai jenis makanan atau minuman. Keduanya diperlukan dalam proses metabolisme, perbaikan sel dan jaringan tubuh, serta menunjang aktivitas sehari-hari, seperti bergerak, bernapas, belajar, dan bekerja.

Berikut ini yang bukan merupakan organ penyusun sistem pencernaan adalah

Tak hanya nutrisi dan energi, sistem pencernaan manusia juga menghasilkan limbah yang akan dikeluarkan tubuh dalam bentuk tinja (feses).

Organ-Organ dalam Sistem Pencernaan Manusia

Agar bisa diubah menjadi energi dan berbagai macam nutrisi, seperti asam amino, glukosa, dan asam lemak, makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh perlu diproses terlebih dahulu.

Berikut ini adalah beberapa organ tubuh pada sistem pencernaan manusia yang akan mengubah makanan menjadi energi dan nutrisi serta mengeluarkan zat sisa:

1. Mulut

Proses pencernaan manusia dimulai dari makanan digigit, dikunyah, dan dihaluskan di dalam mulut. Makanan yang bercampur dengan air liur akan dipecah menjadi potongan yang lebih kecil oleh gigi, sehingga menjadi lunak dan mudah ditelan.

Lidah pun berperan dalam mencampur makanan dengan air liur, mengarahkan makanan di dalam mulut agar tergigit secara merata oleh gigi, dan kemudian mendorongnya ke dalam kerongkongan untuk ditelan.

2. Kerongkongan (esofagus)

Dalam proses menelan makanan, organ sistem pencernaan manusia yang berperan adalah kerongkongan (esofagus). Kerongkongan merupakan saluran yang memiliki panjang sekitar 25 cm dan berfungsi menyalurkan makanan dan minuman dari mulut ke dalam lambung.

Di saluran ini terdapat otot berbentuk cincin yang disebut lower esophagael sphincter. Otot ini berfungsi untuk memastikan makanan atau minuman yang sudah mencapai lambung tidak kembali naik ke kerongkongan atau mulut.

3. Lambung

Setelah menerima makanan dan minuman, lambung akan mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan proses pencernaan. Makanan yang masuk ke lambung ini diolah menjadi cairan pekat atau berupa pasta, dan selanjutnya akan didorong menuju usus halus.

Selain memecah makanan, lambung juga akan membunuh mikroorganisme yang mungkin terdapat pada makanan atau minuman.

4. Pankreas

Dalam sistem pencernaan manusia, pankreas menghasilkan enzim yang bertugas untuk memecah nutrisi, seperti enzim lipase, protease, dan amilase. Enzim-enzim tersebut akan dilepaskan oleh pankreas dan ikut bercampur dengan enzim pencernaan dari lambung.

Enzim lipase berfungsi untuk mencena lemak menjadi asam lemak, protease untuk mencerna protein menjadi asam amino, sedangkan amilase untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa.

5. Kantung empedu

Hati atau liver merupakan penghasil cairan empedu yang peranannya sangat penting dalam sistem pencernaan manusia, yaitu memecah lemak menjadi asam lemak.

Cairan empedu ini terdiri dari kolesterol, garam empedu, bilirubin, air, serta mineral, seperti kalium dan natrium, yang disimpan di dalam kantung empedu. Ketika proses pencernaan makanan berlangsung, cairan empedu akan dialirkan ke dalam usus halus.

6. Usus halus

Makanan yang sudah menjadi pasta atau kimus (chyme) di dalam lambung akan didorong ke usus halus dengan gerakan peristaltik usus. Di usus halus, makanan akan dipecah lebih lanjut dengan bantuan enzim dari pankreas dan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati.

Usus halus sendiri terdiri atas 3 bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (bagian terakhir dari usus halus). Duodenum bertanggung jawab untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk proses penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

7. Usus besar

Setelah nutrisi diserap oleh tubuh, semua makanan yang diproses dalam sistem pencernaan manusia akan meninggalkan sisa atau limbah yang disebut tinja (feses). Usus besar akan mendorong limbah makanan tersebut ke dalam rektum, yaitu perhentian terakhir pada saluran pencernaan.

Proses pengolahan dan pencernaan makanan hingga menjadi tinja umumnya memerlukan waktu kurang lebih 30–40 jam. Ketika rektum sudah terisi penuh dan tinja di dalamnya siap dikeluarkan melalui anus, Anda akan merasakan mulas dan muncul dorongan untuk buang air besar.

Selain mengeluarkan tinja, usus besar juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Beragam penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia, seperti maag, penyakit asam lambung, diare, sembelit, penyakit Crohn, atau wasir, bisa terjadi jika kesehatan saluran cerna tidak terjaga.

Gangguan sistem pencernaan ini dapat menyebabkan proses penyerapan nutrisi di dalam tubuh terganggu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya malnutrisi atau kekurangan gizi.

Oleh karena itu, Anda perlu menjaga kesehatan sistem pencernaan dengan melakukan beberapa tips berikut ini:

  • Minum air putih minimal 8 gelas per hari
  • Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol
  • Hentikan kebiasaan merokok
  • Batasi konsumsi makanan berkolesterol tinggi
  • Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke dokter

Menjaga kesehatan sistem pencernaan manusia merupakan hal yang harus Anda lakukan mulai dari sekarang. Berkat kerja sistem organ ini, Anda memperoleh nutrisi dan energi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar cara kerja sistem pencernaan manusia atau mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti diare, mual, muntah, dan BAB berdarah, konsultasikanlah lebih lanjut dengan dokter.