1. Kamus Besar Bahasa Indonesia, resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Show 2. Kosasih (2019: 493) menyatakan bahwa resensi adalah tulisan yang berisi tinjauan ulasan kualitas suatu buku, film, pementasan drama, album lagu, lukisan, ataupun karya lainnya. 3. Setiyaningsih (2017: 65) menyatakan bahwa resensi adalah penilaian terhadap karya orang lain dengan memberikan pertimbangan baik dan buruk karya tersebut secara objektif. Dengan kata lain resensi merupakan cara menghargai tulisan atau karya orang lain dengan memberikan komentar secara objektif. Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi ialah kualitas isi, penampilan, unsurunsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca. Unsur- unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai berikut. 1. Judul resensi 2. Identitas buku yang diresensi 3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku, dan lainlain) 4. Inti/isi resensi 5. Keunggulan buku 6. Kekurangan buku 7. Penutup 1. Judul resensi Judul resensi harus sesuai dengan keseluruhan isi resensi. 2. Identitas buku Identitas buku mencakup judul buku, jenis buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, dan jumlah halaman. Peresensi harus menunjukan jenis buku yang diresensi, termasuk fiksi dan nonfiksi. 3. Pendahuluan atau pembuka resensi Bagian pendahuluan berisi landasan berpikir peresensi. Biasanya mengemukakan tema dan deskripsi buku secara singkat. 4. Isi resensi Isi resensi meliputi sinopsis atau isi buku secara ringkas, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan cetak a. Sinopsis isi buku Dalam bagian ini peresensi mengemukakan pokok-pokok isi buku. Jika yang diresensi buku-buku fiksi, peresensi harus mengemukakan unsur-unsur yang berhubungan dengan masalah, watak, dan latar cerita. Sehingga orang lain penasaran ingin membacanya. b. Kelemahan dan Keunggulan buku Penulisan resensi harus mengemukakan segi-segi menarik dari buku tersebut. Penulis buku juga harus mengemukakan kekurangan dari buku tersebut 5. Penutup Unsur penutup resensi berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Peresensi juga mengemukakan simpulan dalam bagian penutup. Penulisan resensi harus mengemukakan nilai yang diperolehnya terhadap buku yang diresensi dan imbauan-imbauan untuk pembaca. Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere (re “kembali” dan videre “melihat”) yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Pengertian ResensiResensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere (re “kembali” dan videre “melihat”) yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu merujuk pada hal yang sama, yakni mengulas buku atau tinjauan buku. Dalam literatur lain disebutkan bahwa, resensi adalah tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Dasar ResensiAgar peresensi dapat memberikan penilaian secara objektif terhadap buku yang diresensinya, ada dua aspek yang harus dipertimbangkan, antara lain:
Kualifikasi PeresensiUntuk dapat meresensi, peresensi perlu memiliki kualifikasi sebagai berikut. 1) Mempunyai pengetahuan dalam bidangnya. Hanya seorang pakar di bidangnya yang mampu dan pantas menimbang buku tentang bidang yang digelutinya. 2) Mempunyai kemampuan analisis. Peresensi mampu menemukan maksud penulis buku. Kemudian, membedakan hal-hal pokok dan hal yang kurang pokok, dan mempertimbangkan hubungannya. 3) Mempunyai pengetahuan dalam acuan yang sebanding. Peresensi buku memiliki pengetahuan cukup di bidang lain yang relevan dengan buku yang akan diresensi. Tujuan ResensiTujuan resensi antara lain:
Dalam membuat resensi ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Penggunaan bahasa yang jelas, tegas, tajam, akurat 2. Pemilihan kata yang digunakan harus baik, tepat, dan tidak konotatif 3. Penyesuaian format dan isi resensi dengan kompetensi, minat dan motivasipembaca 4. Penyampaian resensi dilakukan secara objektif, seimbang, dan proporsional dalam 5. Pencantuman organisasi buku secara lengkap, yaitu isi buku yang dinilai berdasarkan kelengkapan, kejelasan, dan ketajaman isinya; meninjau bahasa buku yang digunakan apakah sudah baik atau tidak dari segi kebakuannya, keefektifan, maupun dari segi menariknya; komentar dari segi penggunaan teknik penulisan buku tersebut, dapat dinilai dari segi penggunaan ejaan, kesalahan cetakan, maupun dari segi kemenarikkan buku tersebut baik dari segi keindahan, keunikan, maupun dari segi ketebalan buku Kriteria Penulisan ResensiDalam menulis resensi ada beberapa kriteria penulisan untuk dapat membuat resensi yang baik. Kriteria-kriteria tersebut yaitu: 1. Judul Resensi Pembuatan judul resensi dibuat cukup menarik, yaitu judul yang benar-benar menjiwai atau mewakili seluruh tulisan atau inti tulisan. Judul yang menarik akan membuat pembaca merasa penasaran terhadap isi resensi. Judul resensi harus selaras dengan keseluruhan isi resensi dan harus berbeda dari judul buku yang dibaca. Penentuan judul ini sangat berperan sekali dalam menentukan isi resensi, biasanya sebelum membuat judul, peresensi hendaknya merumuskan tema, dalam menentukan tema sebaiknya point of view tidak boleh lebih dari satu. Hal ini untuk menghindari pembahasan yang melebar dari tema pokok. 2. Identitas Buku Identitas buku harus disampaikan secara objektif, data buku selengkap-lengkapnya terdiri dari judul buku, pengarang, kota terbit, penerbit, tahun terbit, tebal buku dan harga buku. Penulisan data buku sebaiknya dideskripsikan dalam bentuk paragraf, tidak ditulis dalam bentuk butir perbutir. 3. Pendahuluan Resensi Dalam membuat pendahuluan, dapat dimulai dengan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan buku yang dibaca, tujuannya agar pembaca merasa tertarik ketika pertama membaca resensi tersebut sehingga membuat penasaran ingin membaca isi resensi secara keseluruhan. Bisa juga diawali dengan memperkenalkan siapa pengarangnya, prestasi yang telah dicapai pengarang, memaparkan kekhasan atau sosok pengarang. Dalam pembukaan juga dapat membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain. Keunikan buku juga dapat dipaparkan di awal resensi tujuannya adalah agar pembaca dapat terkesan ketika pertama membaca resensi. Dapat juga memperkenalkan penerbit, apakah penerbit buku tersebut sudah banyak mengeluarkan buku. Pemaparan mengenai tema besar buku juga bisa diungkapkan, sebagai dasar pengenalan garis besar isi buku. Contoh: Karya sastra adalah hasil dari sebuah perenungan yang mendalam dari seorang pengarang dengan media bahasa. Pengarang menuangkan pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, dan semangat keyakinan dan kepercayaan yang diekspresikan ke dalam sebuah karya sastra. Karya sastra mampu memberikan kesadaran dan pengalaman batin bagi pembacanya. 4. Isi Pernyataan Isi resensi merupakan ringkasan atau sinopsis dari buku. Untuk mengulas buku ilmiah isi bab per-babnya disusun secara baku dan teratur. Adapun dalam menuliskan bagian isi buku, dipaparkan ringkasan buku secara kronologis, sebaiknya mencantumkan beberapa kutipan dari buku yang telah dibaca. Contoh: Beliau memiliki konsep yang jelas dalam pengambilan hukum agama dari sumber-sumbernya. Dalam Tarikh Baghdad disebutkan sebuah pernyataan yang dinukil dari Abu Hanifah mengenai konsep yang digunakannya, yakni “Aku merujuk kitab Allah. Bila aku tidak menemukan (dasar hukum) didalamnya, aku akan merujuk sunnah. Bila di dalam keduanya aku juga tidak menemukan, aku akan merujuk perkataan para sahabat; aku akan memilih pendapat siapa saja dari mereka yang ku kehendaki, aku tidak akan pindah dari satu pendapat ke pendapat sahabat yang lain. Apabia didapatkan pendapat Ibrahim, al-Sya’bi, ibnu Sirrin, al-Hasan, al-Atha’, Sa’id ibnu Musayyab, dan sejumlah seorang yang lainnya, dan mereka semua sudah berijtihad, maka aku akan berijtihad sebagaimana mereka berijtihad”. (218). Isi pernyataan resensi juga dapat berupa penilaian buku tentang keunggulan dan kelemahan buku tersebut. Lengkapi juga dengan tinjauan bahasa yang digunakan pengarang misalnya bahasanya mudah dipahami atau berbelit-belit, jika perlu berikan komentar jika terdapat kesalahan cetak dalam buku. 5. Penutup Dalam bagian penutup resensi, ada kalimat persuasive untuk pembaca agar mau membaca atau jangan membaca buku tersebut, apakah buku tersebut baik untuk dibaca atau tidak. Paparkan juga bahwa buku tersebut baik dibaca dalam kalangan apa. Penulis resensi juga harus bisa menilai apa arti penting buku tersebut bagi masyarakat. Peresensi yang baik akan menyanjung atau mengkritik secara objektif dan proporsional, karena posisi peresensi dalam hal ini adalah sama dengan seorang ilmuan yang tidak boleh subjektif dan distortif dalam menyampaikan ulasan. Contoh kutipan resensi mengenai pandangan penulis tentang sasaran pembaca buku tersebut. Terbitnya buku ini diharapkan bisa memberikan referensi, khususnya bagi santri dan pelajar pada umumnya, tentang bagaimana seharusnya menjadi penimba ilmu, menghormati guru, menghormati ilmu dan hal-hal lain yang berhubungan dengan ilmu. Contoh ajakan untuk pembaca agar membaca buku yang telah diresensi: Buku yang terkesan ‘sakral’ ini, sangatlah bersahabat. Bahasanya simpel, ringan, layaknya omongan sehari-hari. Dengan isinya yang berusaha menerapkan agama dan filosofi dalam menyambut motif keuntungan materi. Pembaca takkan dibuat pusing, membacanya ringan seperti diajak ngobrol dan diskusi santai. Dilengkapi dengan berbagai macam motivasi, serta semua isi berasal dari sumber yang original, al-Quran. Langkah Penulisan Resensi1. Penjajakan atau pengenalan buku terhadap identitas buku yang akan diresensi Pengenalan buku bertujuan untuk mengetahui hal-hal seperti: tema buku yang diresensi, siapa pengarang buku tersebut (nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa buku itu ditulis), siapa penerbitnya, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga, serta mengetahui penggolongan/bidang kajian buku itu (ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya). 2. Pengembangan peta permasalahan dalam buku dengan tepat dan akurat Peta permasalahan dalam buku perlu dipahami dengan tepat dan akurat agar isi resensi menjadi tulisan yang terstruktur sesuai dengan isi buku. 3. Menentukan sikap atau penilaian buku Penulis resensi harus memperhatikan hal-hal seperti: organisasi atau kerangka penulisan (hubungan antar bagian satu dengan lainnya, sistematika penulisan yang ada dalam buku), isi pernyataan (bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisanya, kelengkapan penyajian datanya, dankreativitas pemikirannya), bahasa (bagaimana penerapan ejaan yang disempurnakan dalam tulisan, penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata), aspek teknis (tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan kualitas cetakan). 4. Merevisi atau mengoreksi resensi Penulis resensi sebaiknya mengoreksi ulang hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Sebuah tulisan atau karangan setelah selesai ditulis harus dikoreksi kembali untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam karangan tersebut dan kemudian diperbaiki kembali. Referensi
|