Oleh : Dewi, S.Kom., M.M dan Thomas Adi Mulyona Show Seorang wirausaha atau yang biasa disebut dengan entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat serta menilai peluang – peluang bisnis, mengumpulkan sumber – sumber daya yang diperlukan untuk mengambil sebuah tindakan yang tepat guna untuk meraih kesuksesan. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), seorang yang disebut wiraswata adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dan didalam menjalankan sebuah usaha, sudah pasti ada resiko yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha. Resiko sendiri memiliki arti yaitu adanya kemungkinan mengalami kerugian atau kegagalan karena tindakan atau peristiwa tertentu. Adapun beberapa resiko yang kemungkinan besar akan dihadapi oleh setiap entrepreneur sebagai berikut; Kerugian Kerugian merupakan salah satu dari sekian banyak resiko yang ada yang paling ditakuti oleh setiap orang, terutama pebisnis. Kerugian sendiri terbagi lagi menjadi beberapa skala, bila kerugian hanya berada di skala yang kecil mungkin kerugian tersebut tidak akan terlalu berdampak, akan tetapi bila kerugian berada pada skala menengah atau cukup besar, mungkin hal tersebut dapat sangat berdampak terhadap bisnis yang mengalami kerugian tersebut. Bahkan tidak sedikit usaha ataupun perusahaan yang mengalami kerugian terlalu besar hingga mengakibatkan kebangkrutan. Kerugian itu sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari pengambilan keputusan yang tidak tepat, perkiraan yang melenceng, manajemen yang kurang baik dan profesional, pengalaman yang kurang, dan bisa juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti bencana alam, bahan baku yang sulit didapat, minat konsumen yang berubah atau menurun, dan masih banyak lagi. Namun perlu diingat, tidak sedikit pebisnis yang mengalami kebangkrutan tetapi mereka dapat bangkit kembali. Persaingan antar perusahaan Pada masa modern ini, persaingan antar perusahaan dan bisnis semakin ketat dibandingkan dengan 15-20 tahun lalu. Dimasa itu masih belum banyak usaha-usaha yang berdiri sehingga persaingan belum terlalu sengit dan masih mudah untuk mencari dan menarik konsumen. Namun pada masa ini, persaingan yang ketat inipun tidak jarang diwarnai dengan persaingan yang tidak sehat dengan menghalalkan segala cara. Maka dari itu persaingan jangan terlalu kita pikirkan, yang terpenting adalah memberikan kualitas produk dan jasa terbaik kepada konsumen kita. Kondisi pasar yang tidak stabil Saat ini kondisi pasar sangat sulit stabil yang dikarenakan perekonomian negara yang juga tidak stabil. Tidak heran bila hal ini dapat terjadi, seperti contohnya adalah harga pangan yang naik dan yang paling berdampak terhadap para pebisnis adalah naiknya harga bahan baku. Ketika harga barang baku naik, kita tidak bisa begitu saja menaikan harga jual produk kita terdahap konsumen karena bisa jadi konsumen kita kabur. Mental Pantang Menyerah Kerja keras dan mental baja adalah bekal utama bagi setiap wirausahawan. Dan hal ini menjadi salah satu hal penting dan juga menjadi resiko menjadi entrepreneur dimana apabila kita tidak mau bekerja keras maka dapat dipastikan usaha kita tidak akan dapat berkembang dan berakhir pada kerugian dan kebangkrutan. Selain itu, menjadi pebisnis haruslah memiliki sikap jujur, tepat, teliti, rajin, tekun, berpikir cerdas, berpikir kritis, kreatif, selalu inovatif, dan ikhlas dalam menjalankan usaha.
Ingin jadi pengusaha sukses? Pelajari risiko usaha dan cara identifikasinya yuk! Risiko usaha adalah sesuatu yang tak terhindarkan saat kita mendirikan bisnis. Meski tak dapat dihindari, risiko bisnis bisa dilacak dan direncanakan cara penyelesaiannya. Oleh karena itu, dalam bahasan kali ini, OCBC NISP akan mengajak sobat sekalian belajar tentang klasifikasi risiko usaha serta cara mengidentifikasi risiko usaha dalam sebuah bisnis. Pengertian Risiko UsahaRisiko usaha adalah hasil kegiatan usaha yang menunjukkan kerugian dan beberapa masalah pada jangka waktu tertentu. Banyak faktor yang menimbulkan terjadinya risiko bisnis, mulai dari karena kondisi internal sampai eksternalitas (seperti bencana, guncangan ekonomi, dan semacamnya). Jika tidak dideteksi sedini mungkin, risiko usaha bisa menimbulkan kerugian lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan wajib memiliki kemampuan mitigasi, mengelola, dan memindahkan risiko. Faktor Penyebab Timbulnya Risiko UsahaPihak internal dan eksternal merupakan faktor penyebab timbulnya risiko bisnis. Pihak internal berarti berasal dari perusahaan itu sendiri, sementara pihak eksternal adalah hal-hal di luar kendali perusahaan. Apa saja faktor penyebabnya? Temukan jawabannya di bawah ini.
Macam-Macam Risiko UsahaDalam praktiknya, Anda sebagai pengusaha akan menemukan berbagai macam risiko bisnis. Cari tahu selengkapnya di bawah ini.
Klasifikasi Risiko UsahaTerdapat beberapa klasifikasi risiko bisnis yang harus diketahui sebagai pengusaha. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Cara Mengidentifikasi Risiko Usaha Sejak DiniAgar mampu menangani risiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan, sebaiknya Anda mulai mengetahui cara mengidentifikasi risiko usaha sejak dini, berikut ulasannya.
Itulah pembahasan tentang macam, klasifikasi, dan cara mengidentifikasi risiko usaha untuk sobat OCBC NISP sekalian. Kemampuan mitigasi risiko sangat penting bagi pengusaha karena akan mempengaruhi kemajuan perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, jangan lelah mempelajari cara manajemen risiko ya! Baca Juga: |