Berikut merupakan gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat kecuali

3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat. 1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan.

Top 1: 1.Tuliskan gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 101

Ringkasan: . sejak meraih kemerdekaan maka bangsa Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas dirinya sendiri .Jelaskan maksud kalimat itu​ . tolong kak mau di kirim besok pagi​ . sikap yang terahadap keberasilan orang lain sebaikya​ . Jumlah bulu sayap pada lambang negara burung Garuda melambangkanA. hari kemerdekaanB. tanggal kemerdekaanC. tahun kemerdekaanD. bulan kemerdekaan . sikap yang terahadap keberasilan orang lain sebaikya​ . ancaman terhad

Hasil pencarian yang cocok: 3.Tuliskan 4 penyebab konflik dalam masyarakat menurut pendapat sosiolog! Pliss jawab yg betul. 1. Lihat jawaban. ...

Top 2: 3 Faktor Penyebab Terjadinya Konflik di Masyarakat, Kamu Bisa Sebutkan?

Pengarang: detik.com - Peringkat 191

Ringkasan: Jakarta - Manusia sebagai makhluk sosial memiliki keragamannya masing-masing yang bisa dipengaruhi oleh faktor ras, etnis, agama, atau pun status. Sebagai proses sosial, konflik kerap hadir tengah-tengah kehidupan masyarakat tersebut.Memangnya apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat?Untuk memahami konflik dalam masyarakat, diperlukan juga pemahaman tentang makna dari konflik itu sendiri. Mengutip Buku Saku Sosiologi SMA oleh Yulia Darmawaty, S.Pd dan Drs. H. Achmad Dja

Hasil pencarian yang cocok: 4 Jan 2022 — Konflik adalah proses sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kenapa bisa terjadi demikian dan apa faktor penyebab terjadinya ... ...

Top 3: 4 Penyebab Konflik dalam Masyarakat yang Beragam, Perlu Diketahui ...

Pengarang: edukasi.okezone.com - Peringkat 205

Ringkasan: JAKARTA - Konflik atau pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial yang saling menentang antara satu dengan yang lainnya. Dalam sebuah masyarakat penyebab konflik bisa beragam mulai dari perbedaan pendirian sampai perbedaan kebudayaan. Umumnya konflik terjadi karena adanya perbedaan pendirian maupun perbedaan kepentingan. Indonesia ditinjau dari sudut pandang geografis, memiliki kontur wilayah yang beragam. Wilayah tersebut terbentuk oleh jumlah suku bangsa yang men

Hasil pencarian yang cocok: 1 Mar 2022 — Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini. Menurut Soerjono Soekanto (2006:91-92) ada beberapa faktor penyebab terjadinya konflik, yaitu: 1 ... ...

Top 4: Faktor Penyebab Konflik Sosial dalam Masyarakat - Tirto.ID

Pengarang: amp.tirto.id - Peringkat 131

Ringkasan: tirto.id - Faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat terdiri dari 4 macam, mulai dari perbedaan individual hingga perubahan sosial yang terlalu cepat.Konflik sosial adalah proses untuk mendapatkan kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketika ada individual atau kelompok yang saling bertentangan dalam interaksi. Faktor penyebab konflik sosial meliputi perbedaan perorangan, kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial yang terlalu cepat. . Sebagai gejala sosial, konflik

Hasil pencarian yang cocok: Sebagai gejala sosial, konflik merupakan hal yang wajar ... ...

Top 5: Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dala... - Roboguru

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 191

Ringkasan: Konflik adalah bentuk interaksi sosial disosiatif, dimana telah terjadi pertentangan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Dalam pertentangan ini maka masing-masing pihak berusaha menyingkirkan pihak lawan hingga tak berdaya. Konflik disebabkan adanya perbedaan-perbedaan kepentingan dan norma-norma yang dianut oleh pihak yang berkonflik.  Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jawaban yang tepat adalah C.

Hasil pencarian yang cocok: Gejala yang menunjukkan adanya konflik sosial dalam masyarakat antara lain.... ...

Top 6: Penyebab Konflik Sosial di Masyarakat | Sosiologi Kelas 11

Pengarang: ruangguru.com - Peringkat 126

Ringkasan: . RG Squad, apakah di lingkungan kalian masih sering terjadi tawuran antarwarga? Sangat mengerikan ya? Kalian pasti sudah tahu kalau tawuran itu salah satu bentuk konflik sosial yang ada di masyarakat. Tapi, kalian tahu gak apa aja penyebab konflik sosial tersebut terjadi? Konflik sosial yang ada di masyarakat tidak terjadi begitu saja. Ada satu atau lebih pemicu dalam masyarakat tersebut yang menyebabkan antar individu atau kelompok bisa terlibat perselisihan dan k

Hasil pencarian yang cocok: 21 Des 2017 — Nah, RG Squad, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat: Perbedaan Antarindividu; Perbedaan ... ...

Top 7: 6 Faktor Penyebab Konflik Sosial - Materi Sosiologi Kelas 11

Pengarang: zenius.net - Peringkat 118

Ringkasan: . Sobat Zenius pasti sering nih, mendengar berita tawuran. Pasti penasaran, dong, kenapa sih, bisa terjadi tawuran? Apakah karena ada persaingan antarkelompok? Di artikel ini lo akan mendapatkan jawabannya. Pertanyaan mengenai apa itu konflik sosial bisa lo baca di bawah ini (Dok. freepik.com) Sebelum mencari tahu faktor penyebab konflik sosial, lo harus paham dulu pengertian konflik sosial. Konflik sosial adalah perebutan agensi atau kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketik

Hasil pencarian yang cocok: 30 Des 2021 — Berikut ini adalah enam faktor penyebab konflik sosial yang lo perlu tahu. ... merupakan hasil negatif dari rentetan konflik yang terjadi ... ...

Top 8: Penyebab Konflik Dalam Masyarakat - Kelas Pintar

Pengarang: kelaspintar.id - Peringkat 136

Ringkasan: “Tak ada asap jika tidak ada api”, begitulah kira-kira perumpamaan terjadinya konflik di masyarakat. Dimana, pasti ada penyebab yang membuat suatu ras, golongan, agama, dan suku dapat terlibat dalam pertentangan. Apalagi, Indonesia merupakan negara yang majemuk dan rentan terhadap adanya konflik, sehingga memerlukan suatu keharmonisan guna menjaga keamanan dan ketentraman. Konflik sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “configure” yang memiliki arti saling memukul. Secara sosiologis, konflik

Hasil pencarian yang cocok: 19 Apr 2021 — Menurut Soerjono Soekanto, ada empat (4) faktor penyebab terjadinya konflik di masyarakat. Salah satunya perbedaan antar kebudayaan. ...

Top 9: Faktor Penyebab Konflik Sosial dan Latar Belakang yang Mendasarinya

Pengarang: m.merdeka.com - Peringkat 171

Ringkasan: Merdeka.com - Konflik adalah sebuah gejala sosial yang akan selalu hadir dalam kehidupan bermasyarakat. Konflik bersifat inheren, yang artinya konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena pertentangan dan integrasi yang senantiasa berlangsung. Oleh sebab itu, konflik dan integrasi sosial merupakan gejala yang selalu mengisi setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya konflik

Hasil pencarian yang cocok: 4 Okt 2020 — Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau arena ... Oleh sebab itu, konflik dan integrasi sosial merupakan gejala yang ... ...

Top 10: PTS KLS 9 SEMESTER 2 | Other Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 119

Hasil pencarian yang cocok: Pernyataan berikut yang bukan merupakan cara menghargai dan menghormati ... Gejala dalam masyarakat yang memiliki potensi menjadi penyebab konflik sosial ... ...

tirto.id - Faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat terdiri dari 4 macam, mulai dari perbedaan individual hingga perubahan sosial yang terlalu cepat.

Konflik sosial adalah proses untuk mendapatkan kekuasaan dalam masyarakat. Konflik sosial terjadi ketika ada individual atau kelompok yang saling bertentangan dalam interaksi. Faktor penyebab konflik sosial meliputi perbedaan perorangan, kebudayaan, kepentingan, dan perubahan sosial yang terlalu cepat.

Sebagai gejala sosial, konflik merupakan hal yang wajar terjadi dalam setiap masyarakat. Ini terjadi karena setiap individual atau kelompok memiliki keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan, kekuasaan, prestise, atau dukungan sosial.

Namun, tiap individual atau kelompok itu memiliki persamaan sekaligus perbedaan dengan individual atau kelompok lain dalam masyarakat. Persamaan dan perbedaan itulah yang dalam tataran tertentu, ketika dihadap-hadapkan, dapat menimbulkan konflik.

Ketika individual atau kelompok punya keinginan yang sama dengan individual/kelompok lain, sedangkan di sisi lain keinginan tersebut adalah sumber daya yang langka, lahirlah kompetisi. Ketika individual atau kelompok punya keinginan berbeda dengan individual/kelompok lain, maka lahirlah perselisihan.

Baca juga: Mengenal Teori-teori Konflik Sosial Menurut para Ahli Sosiologi

Pengertian Konflik Sosial

Soerjono Soekanto mendefinisikan konflik sebagai proses sosial oleh individual atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan/atau kekerasan.

Robert M.Z. Lawang menyebut konflik sosial sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan dengan tujuan memperoleh keuntungan sekaligus menundukkan pesaing.

Lewis A. Coser berpendapat bahwa konflik adalah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, dan sumber daya yang sifatnya langka dengan maksud menetralkan, mencederai atau melenyapkan lawan.

Berdasarkan sifatnya, bentuk konflik sosial dapat dibedakan menjadi konflik destruktif dan konstruktif.

Konflik destruktif dipahami muncul karena adanya perasaan tidak senang, benci, atau dendam oleh seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Dalam konflik destruktif, yang terjadi adalah bentrokan fisik.

Sebaliknya, konflik konstruktif muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok yang ada dalam masyarakat ketika menghadapi masalah. Dari konflik ini, lahir konsensus yang menghasilkan perbaikan.

Sementara itu, Lewis A. Coser membedakan konflik jadi dua bentuk, yaitu konflik realistis dan konflik non-realistis.

Konflik realistis berasal dari kekecewaan indvidual/kelompok atas tuntutan dan perkiraan kentungan yang terjadi dalam hubungan sosial.

Di sisi lain, konflik non-realistis tidak berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonistis (bertentangan), tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketengangan, setidaknya dari salah satu pihak yang berkonflik.

Pada praktiknya, dalam sebuah situasi, bisa saja terjadi percampuran elemen konflik realistis dengan non-realistis.

Sementara menurut Max Weber, konflik muncul dari keberadaan stratifikasi sosial dalam masyakat. Setiap stratifikasi tersebut merupakan posisi yang pantas diperjuangkan manusia dan kelompoknya. Hubungan sosial yang menjadi usaha untuk mendapatkan posisi tinggi di dalam masyarakat.

Dalam teori konfliknya, Weber mengemukakan bahwa kekuasaan memiliki arti penting untuk setiap tipe hubungan sosial. Kekuasaan menjadi penggerak dinamika sosial yang menempatkan individu atau kelompok dapat dimobilisasi atau memobilisasi.

Akibat dari kekuasaan dan kepentingannya, secara bersamaan dapat memunculkan konflik. Konflik sosial ini umumnya terjadi kombinasi pentingan dari setiap struktur sosial yang memunculkan dinamika konflik.

Karl Marx sering kali menjadi tokoh utama dalam berbagai pembahasan terkait teori konflik sosial. Karl Marx memandang teori konflik sebagai suatu bentuk pertentangan kelas. Dari sudut pandang itu, ia memperkenalkan konsep struktur kelas di masyarakat.

Teori Marx melihat masyarakat sebagai arena ketimpangan (inequality) yang dapat memicu konflik dan perubahan sosial. Marx menilai konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa dan dikuasai. Di teori Marx, konflik kelas dipicu oleh pertentangan kepentingan ekonomi.

Selain itu, setidaknya ada 4 konsep dasar dalam teori ini:

  • Struktur kelas di masyarakat;
  • Kepentingan ekonomi yang saling bertentangan di antara kelas yang berbeda;
  • Adanya pengaruh besar dilihat dari kelas ekonomi terhadap gaya hidup seseorang;
  • Adanya pengaruh dari konflik kelas terhadap perubahan struktur sosial.

Baca juga: Cabang-Cabang Ilmu Sosiologi, Pengertian, dan Apa Saja Manfaatnya

Faktor Penyebab Konflik Sosial

Berdasarkan laman Rumah Belajar Kemdikbud, terdapat setidaknya 4 faktor penyebab konflik sosial yaitu perbedaan antar-individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial yang terlalu cepat.

1. Perbedaan Individual

Setiap manusia adalah individu unik karena tidak pernah ada kesamaan mutlak antara seseorang dengan orang lain.

Ketika terjadi interaksi antarindividu, terjadilah perbedaan perasaan, pendapat, tujuan, dan keinginan yang menimbulkan konflik sosial.

Setiap pihak yang berkonflik akan berusaha melenyapkan lawannya, baik secara simbolik maupun tidak untuk dapat memenangkan kepentingannya.

Sebagai contoh adalah pesta musik yang dilakukan pada malam hari di sebuah kampung. Sebagian individu akan terhibur dengan pesta musik tersebut. Namun, anggota masyarakat lain, yang mungkin memiliki bayi kecil atau yang hanya punya waktu istirahat pada malam hari, bisa saja berpendapat berbeda.

2. Perbedaan Kebudayaan

Latar belakang budaya yang berbeda dapat memengaruhi pola pemikiran dan tingkah laku individual dalam sebuah kelompok. Bahkan, dalam kelompok yang sama, tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan kebudayaan, karena budaya lingkungan keluarga yang membesarkan setiap individu berbeda-beda.

Ukuran yang dipakai oleh sebuah kelompok tidak akan sama dengan yang lain. Perbedaan ini dapat menimbulkan sikap etnosentrisme, sikap bahwa kelompok sendiri adalah yang paling baik, biasanya disertai dengan meremehkan kelompok lain. Dari hal ini bisa muncul konflik sosial dengan dasar perbedaan kebudayaan.

Sebagai contoh, dalam sebuah perumahan, terdapat kelompok yang berasal dari desa dan dari kota. Kelompok yang berasal dari desa ingin mengadakan sistem ronda, dengan latar belakang budaya mereka selama ini. Namun, kelompok yang dari kota menolak hal tersebut karena menganggap sudah ada satpam.

3. Perbedaan Kepentingan

Konflik sosial yang terjadi karena perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya.

Pada dasarnya, setiap individual/kelompok memiliki kepentingan berbeda terhadap sesuatu. Jika kepentingan ini dibenturkan, maka yang terjadi adalah "pertarungan" untuk menentukan kepentingan yang lebih dimenangkan.

4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat

Perubahan sosial yang terjadi secara cepat dan mendadak akan menciptakan keguncangan proses sosial di

dalam masyarakat. Faktor ketidaksiapan dan keterkejutan masyarakat jadi penting. Perubahan itu dapat berpengaruh pada bergantinya sistem nilai yang berlaku.

Hal ini terjadi karena setiap individual/kelompok memiliki cara berbeda dalam menanggapi perubahan sosial tersebut. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang menolak, dan sebagainya.

Ada individu/kelompok yang awalnya mendapatkan keuntungan atas sistem nilai terdahulu, kemudian setelah terjadi perubahan sosial, justru dirugikan. Sebaliknya, ada pula individu/kelompok yang awalnya dirugikan, kemudian diuntungkan. Perbedaan cara pandang atas perubahan sosial inilah yang dapat menimbulkan konflik sosial.

Baca juga: Bentuk-bentuk Integrasi Sosial & Definisinya dalam Kajian Sosiologi

Baca juga artikel terkait KONFLIK SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Olivia Dona Putri
(tirto.id - olv/fds)


Penulis: Olivia Dona Putri
Editor: Fitra Firdaus
Kontributor: Olivia Dona Putri

Subscribe for updates Unsubscribe from updates