Berikut yang bukan contoh tanaman pangan penunjang adalah

Artikel YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 18 Desember 2014 02:24:17 WIB

Konsep diversifikasi terhadap ketergantungan beras dapat dimulai dengan mengenalkan dan menghapus pandangan nilai-nilai lama yang menempatkan palawija sebagai pangan masyarakat kelas dua dan dengan mengangkat kembali potensi-potensi pangan yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Beberapa ragam jenis pangan dan pemetaan potensi masing-masing daerah serta manfaat dari jenis pangan tersebut pangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Ketela Pohon

Ketelah pohon atau biasa dikenal dengan sebutan singkong merupakan tanaman tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Hasil dari Ketela pohon yang berupa umbi dikenal luas sebagai salah satu makanan pokok penghasil karbohidrat di samping beras dan jagung yang merupakan makanan pokok khas masyarakat Indonesia. Ketela pohon menurut sejarah merupakan tanaman Brazilia yang hari ini sudah menyebar ke berbagai negara di seluruh dunia. Ketela pohon pada umumnya tumbuh dan beradaptasi secara luas di Indonesia. Tanaman ini tumbuh dan berproduksi dari daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Adapun pemanfaatan dari Ketela pohon yaitu dapat digunkan sebagai bahan baku industri pembuatan tepung tapioka, tepung gaplek, serta bahan pembuatan etanol, gasohol, dan lainnya.

2. Garut atau Arairut

Tanaman Garut atau Arairut adalah tanaman yang memberikan hasil utama berupa umbi. Tanaman ini merupakan tanaman yang memrlukan iklim panas dan kondisi yang basah yaitu pada ketinggian 0 m – 900 m dpl, namun tanaman ini dapat umbi yang optimal pada jenis tanah berpasir atau diantara ketinggian 60 m – 90 m dpl. Adapun prmanfaatan tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pembuatan makanan bayi, bahan pembuatan kosmetika, lem, keripik, dan bahkan dalam sejumlah penelitian tanaman garut atau Arairut ini dapat dimanfaatkan sebagai makanan bagi anak-anak penderita kelainan pencernaan Sindrom Down dikarenakan kehalusan serat makanan ini. Tanaman Garut atau Arairut menurut sejarahnya berasal dari Amerika Selatan yang mana pada tanaman ini biasanya tumbuh di pekarangan tepatnya di bawah pohon yang rindang. Suganda (2011:40) menyatakan bahwa sebenarnya tanaman ini telah dikenal dan dikonsumsi di berbagai daerah dengan nama dan penyebutan yang berbeda-beda, semisal di Sunda tanaman ini dinamakan patat sagu, sedangkan di Madura dinamakan marus, di Ternate disebut huda sula dan di Melayu dinamakan sagu betawi, sagu belanda atau airut.

3. Sukun

Sukun menurut sejarahnya merupakan tanaman yang berasal dari New Guinea, Pasifik. Sukun merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik pada lahan kering (daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebih. Menurut Pustaka Litbang Deptan, buah sukun telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Di daerah Fiji, Tahiti, Hawai, Samoa dan Kepulauan Sangir Talaud, buah sukun dimanfaatkan sebagai makanan tradisional dan makanan ringan. Bahkan dalam lingkup internasional buah sukun dikenal dengan sebutan bread fruit atau buah roti dikarenakan kelezatannya sebagai buah, namun juga memiliki kandungan karbohidrat yang tidak kalah dari beras, gandum dan jagung. Menurut Purba dalam Siregar (2010:10-11) tanaman sukun memiliki beberapa pemanfaatan bagi kepentingan pemenuhan pangan dan penghijauan. Beberapa manfaat tanaman sukun tersebut antara lain sebgai berikut :

a. Sukun merupakan bahan pokok alternatif. Di daerah Sangir Taulud, sukun dimanfaatkan sebagai pengganti beras. Di berbagai daerah lain di Indonesia sukun dimanfaatkan sebagai makanan camilan. Potensi tanaman sukun sebagai makanan pengganti padi memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman pendamping padi yang lain karena pemanenan buah sukun dapat dilakukan setiap waktu tanpa mengenal musin. Meskipun demikian, tanaman sukun biasanya berbuah dua kali. Panen pertama biasanya dilakukan pada bulan Januari – Febuari dan panen kedua dilakukan pada bulan Juli – Agustus.

b. Tanaman sukun bermanfaat sebagai tanaman peneduh dan tanaman penghijauan. Sosok tanaman sukun yang tinggi, dengan perakaran tanaman yang tidak terlalu dalam tetapi kokoh, membuat tanaman sukun sangat cocok untuk digunakan sebagai tanaman penghijauan. Tajuk tanaman yang besar mampu mengurangi erosi tanah yang disebabkan oleh angin kencang.

c. Kayu batang tanaman sukun dapat dimanfaatkan untuk berbgai keperluan rumah tangga, antara lain untuk membuat berbagai perabot (misalnya meja, kursi atau rak), untuk membuat perahu dan dimanfaatkan sebagai kayu bakar.

4. Jagung

Tanaman jagung merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. Tanaman ini memiliki hasil utama berupa biji. Di indonesia jagung diberdayakan untuk memenuhi berbagai keperluan baik pangan maupun non pangan. Sebagai bahan pangan beberapa hasil olahannya meliputi: pati, tepung jagung, snack, berondong (pop corn), jenang, nasi jagung, sirup jagung dan lain sebagainya. Sebagai bahan non pangan beberapa manfaat dari jagung adalah sebagai berikut, misalnya digunakan sebagai bahan pakan ternak, pupuk kompos, bahan pembuat kertas dan kayu bakar. Di Imdonesia beberapa sentra penghasil utama tanaman jagung ialah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, D.I.

Yogyakarta, dan lain sebagainya. Penyebaran tanaman jagung yang dapat tumbuh dan berproduksi secara merata di manapun, dikarenakan karakteristik tanaman jagung yang merupakan tanaman yang dapat tumbuh di daerah sub-tropis maupun tropis.

5. Sagu

Sagu amerupakan salah satu sumber pangan populer bagi sebagian masyarakat Indonesia di Indonesia Timur dan sebagian daeah Pulau Sumatera. Di Indonesia sendiri potensi mengenai sagu sebagai produk alteratif pangan nasional sangat berpeluang dan menjanjikan.Hal tersebut mengingat areal penghasil sagu dunia yang saat ini masih dipegang indonesia dengan besaran mencapai angka 60% dari total areal sagu dunia. Selain berpotensi sebgai salah satu sumber karbohidrat yang menjanjikan tanaman sagu juga dapat digunakan sebgai salah satu bahan pembuat perekat, sirup dan bahan baku etanol. Sagu juga dapat digunakan untuk membuat tepung, yang mana memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan tepung tapioka maupun aci garut.

6. Kentang

Kentang menurut sejarahnya merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Hasil utama dari tanaman kentang ialah umbi. Tanaman kentang merupakan tanaman yang hidup dan berproduksi di daerah subtropis atau daerah dataran tinggi seperti pegunungan. Hasil olahan tanaman kentang selain sebagai bahan pokok berupa umbi ialah sebagai bahan baku pembuat pati, sebagai salah satu bahan pembuat cat, pembuat glukosa dan lain sebagainya. Penyebaran tanaman kentang di Indonesia meliputi daera-daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumtera Selatan, Tanah Karo dan lain sebagainya. Menurut Wattimena dalam Suwarno (2008:1) kentang merupakan salah satu pangan utama dunia setelah padi, gandum, dan jagung.

7. Ubi Jalar

Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi kayu, dan mempunyai peranan penting dalam penyediaan bahan pangan, bahan baku industri maupun pakan ternak. Ubi jalar dikonsumsi sebagai makanan tambahan atau samping-an, kecuali di Irian Jaya dan Maluku, ubi jalar digunakan sebagai ma-kanan pokok. Ubi jalar di kawasan dataran tinggi Jayawijaya merupakan sumber utama karbohidrat dan memenuhi hampir 90% kebutuhan kalori penduduk. (Wanamarta, 1981).

8. Talas

Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro, Old cocoyam, 'Dash(e)en' dan 'Eddo (e)'. Di beberapa negara dikenal dengan nama lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya), Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yu-tao (China). Asal mula tanaman ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China dalam abad pertama, ke Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000 meter dpl baik liar maupun ditanam. secara luas terutama di wilayah Asia dan Oceania. Di Indonesia talas sebagai bahan makanan cukup populer dan produksinya cukup tinggi terutama di daerah Papua dan Jawa (Bogor, Sumedang dan Malang).

Artikel dikutip dari:

Cahyanto dkk. 2012. Penguatan kearifan Lokal sebagai Solusi Permasalahan Ketahanan Pangan Nasional. Prosiding the 4th International Conference on Indonesian Studies: Unity, Diveristy, dan Future

Budidaya Tanaman Pangan – Tanaman pangan merupakan salah satu sumber bahan makanan yang penting bagi manusia. Maka dari itu, budidaya tanaman pangan sangatlah penting untuk dilestarikan. Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, budidaya tanaman pangan juga berpeluang besar menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.

Tanaman pangan sendiri mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein dan karbohidrat. Selain itu, tanaman pangan juga bisa menjadi sumber bahan makanan utama pembangkit energi.

Ada banyak jenis tanaman pangan yang perlu Anda ketahui. Mulai dari sayuran, umbi-umbian, biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Sebagai warga negara Indonesia, kita seharusnya bangga dilahirkan di negara ini. Sebab, negara kita sangat cocok dengan semua jenis tanaman di atas.

Dengan banyaknya permintaan tanaman pangan karena sudah menjadi kebutuhan pokok. Maka keberadaan budidaya tanaman pangan sangatlah penting. Berikut ini penulis akan menyajikan beberapa panduan, jenis-jenis, dan ciri-ciri tanaman pangan yang perlu Anda pahami. Nah disini kita kan mulai dari panduan budidaya tanaman pangan.

Nutrisi Tanaman


Panduan Budidaya Tanaman Pangan

Panduan budidaya tanaman pangan merupakan serangkaian hal yang harus dilakukan saat mulai menanam tanaman tersebut. Nantinya tanaman pangan akan menjadi sumber karbohidrat dan protein. Aktivitas menanam tanaman pangan bisa dilakukan di satu lahan saja. Dimana nantinya hasil panen dapat Anda manfaatkan untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijadikan ladang bisnis untuk dijual kembali.

Perlu Anda ketahui juga bahwa Indonesia telah menjadi penghasil tanaman pangan terbesar sejak dulu. Akan tetapi, walaupun pada semua segi negara kita telah memenuhi kebutuhan tanaman pangan. Justru tak jarang negara kita masih mengimpor bahan makanan dari luar negeri.
Jika petani Indonesia bisa memperoleh hasil panen yang berkualitas tinggi.

Maka hal itu dapat membantu dalam mengurangi kegiatan impor bahan pangan dari negara lain. Oleh karena itu petani harus mengerti dan memahami bagaimana cara budidaya tanaman pangan yang baik dan benar. Dibawah ini penulis akan menjelaskan teknik budidaya tanaman pangan yang bisa Anda terapkan agar hasil panen lebih berkualitas.

1. Pengelolaan Lahan yang Baik

Langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai budidaya tanaman pangan yaitu proses pengolahan lahan dengan cara yang benar. Hal tersebut bertujuan supaya hasil panen memiliki kualitas tinggi. Lahan yang dibutuhkan hampir sama dengan lahan untuk tanaman jagung manis dan yang lainnya.

Sebenarnya, petani Indonesia harus lebih memperhatikan cara budidaya tanaman pangan yang baik. Mengingat lahan yang tersedia di negara kita tergolong cukup luas. Tentu hal tersebut dapat mendorong meningkatkan ketersediaan sumber pangan yang besar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adapun beberapa standar lahan yang digunakan:

  • Terbebas dari pencemaran limbah
  • Lahan harus lebih dulu dibajak dan dicangkul supaya tanah menjadi lebih gembur dan bagus untuk pembibitan
  • Setelah lahan sudah dibajak, maka langkah selanjutnya adalah penambahan pupuk
  • Lahan yang sudah diberi pupuk bisa dipersiapkan dengan cara manual atau menggunakan mesin pertanian

2. Pembibitan dan Penanaman

Cara kedua yang perlu Anda pahami yaitu persiapan pembibitan dan penanaman benih. Umumnya, benih tanaman pangan akan ditanam secara langsung tanpa melewati proses penyemaian terlebih dahulu. Tapi hal tersebut tidak berlaku untuk padi ya.

Pada tahap ini, sebaiknya benih yang Anda pilih memiliki kualitas unggul. Kemudian tanaman menggunakan teknik tugal atau pelubangan pada tanah. Sesuaikan dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap benih yang ditanam.

Panduan penanaman

  • Ikuti teknik budidaya tanaman pangan seperti jarak tanam, kebutuhan benih per lahan, keragaman tanaman, dan juga jenis budidaya serta penanaman
  • Jika Anda ingin mendapatkan hasil panen terbaik, maka Anda melakukan penanaman benih sesuai dengan jadwal tanam dan musim tanam
  • Antisipasi tanaman agar selalu terhidrasi dan tidak kekeringan
  • Beri perlakuan yang bagus untuk tanaman pangan, agar tanaman tersebut dapat terhindar dari hama

3. Proses Pemupukan

Pemupukan salah satu proses budidaya tanaman pangan yang paling penting. Sebab hal tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan nutrisi pada pertumbuhan tanaman. Setelah benih tanaman pangan sudah Anda tanam di lahan.

Maka proses selanjutnya adalah pemberian pupuk. Pupuk ini bisa diberikan pada tanaman secara bertahap dan sesuaikan dengan porsi takarannya.Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan penggunaan pupuknya, mulai dari jenis, dosis, hingga waktu pemupukannya. Berikut penulis jelaskan beberapa standar pemupukan yang bisa Anda tiru.

  • Pemupukan harus dilakukan pada waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman serta di kondisi lahan yang tepat
  • Takaran pupuk yang diberikan harus sesuai dengan anjuran. Jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit
  • Gunakan jenis pupuk yang sesuai dengan tanamannya dan kondisi lahan yang Anda gunakan
Membuat Pupuk Kompos dengan Sederhana

4. Perawatan Tanaman Pangan

Proses perawatan tanaman pangan cukup mudah dilakukan. Anda cukup perlu melakukan penyiraman, pemupukan, penyulaman, dan pembumbunan.Penyiraman tersebut bertujuan untuk mempertahankan kelembaban tanah. Tanah yang lembab sangat baik untuk pertumbuhan tanaman pangan.

Sedangkan pemupukan merupakan kegiatan pemberian pupuk atau nutrisi untuk tanaman pangan. Supaya pertumbuhan tanaman akan berkembang lebih baik dan hasil panennya maksimal. Penyulaman sendiri berarti kita membuang benih tanaman yang sudah tumbuh dan menggantinya dengan tanaman yang baru. Kemudian, pembumbunan merupakan kegiatan menutup pangkal batang dengan tanah.

Standar Perawatan Tanaman

  • Perawatan harus sesuai dengan jenis tanaman pangan. Supaya tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal
  • Melindungi tanaman agar terhindar dari gangguan hewan ternak dan hama

5. Pengendalian Hama

Proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah pengendalian hama. Pengendalian ini bisa dilakukan secara manual atau juga menggunakan pestisida. Namun, pengendalian dengan pestisida harus sesuai anjuran. Sesuaikan dengan jenis, tepat mutu, dosis, sasarn, dan waktu yang tepat saat penggunaannya.

Tips Penggunaan Pestisida

Berlangganan Gramedia Digital

Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

Rp. 89.000 / Bulan

  • Penggunaan pestisida sebaiknya dilakukan seminimal mungkin. Jangan sampai meninggalkan residu ataupun bahan kimia
  • Lebih baik menggunakan pestisida hayati, sebab pestisida jenis ini lebih mudah terurai dan tidak meninggalkan residu
Pengendalian Hama Penyakit Berbasis Organik

6. Standar Panen

Selain standar pemupukan dan perawatan, dalam melakukan budidaya tanaman pangan juga dibutuhkan standar panen. Hal ini bertujuan agar hasil panen yang Anda dapatkan bisa maksimal dan berkualitas tinggi.

Proses Pemanenan

  • Proses pemanenan sebaiknya dilakukan di umur dan waktu yang sesuai. Supaya Anda bisa mendapatkan hasil panen yang maksimal
  • Ikuti standar pemanenan yang berlaku
  • Gunakan cara memanen yang tepat, sesuai dengan jenis tanaman. Sehingga hasil panen tetap segar, tidak rusak, dan berkualitas

7. Perawatan Pasca Panen

Ketika sudah selesai panen, hasil panen harus disimpan di tempat yang lembab. Namun, untuk tanaman pangan yang membutuhkan penggilingan, dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin pertanian.

Guna mempercepat proses di setiap tahapan budidaya tanaman pangan. Maka Anda memerlukan alat atau mesin untuk budidaya. Peralatan tersebut diperlukan untuk kegiatan pengolahan lahan, penanaman, perawatan, dan panen.

Standar Alat yang Digunakan

  • Sediakan alat dan mesin pertanian yang cocok dengan kebutuhan tanaman pangan. Termasuk alat untuk memanen dan pasca panen
  • Penggunaan mesin harus dilakukan dengan cara yang tepat. Supaya tidak berdampak pada pemadatan tanah, erosi, dan kerusakan tanah
  • Rawatlah mesin dan alat dengan baik setelah digunakan

Ciri-ciri Tanaman Pangan

Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua tanaman tergolong ke dalam tanaman pangan. Maka dari itu, Anda harus mengetahui dan memahami ciri-ciri tanaman pangan. Di bawah ini penulis akan menjelaskan beberapa ciri tanaman pangan yang perlu Anda ketahui.

1. Mengandung Karbohidrat Yang Tinggi

Salah satu hal penting dari tanaman pangan yaitu sebagai penyedia karbohidrat bagi tubuh. Karbohidrat sendiri memiliki fungsi sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Oleh sebab itu, tanaman pangan menjadi bahan makanan pokok bagi masyarakat.

Sebab, tubuh kita selalu membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Maka budidaya tanaman pangan harus selalu dilestarikan dan ditingkatkan kualitasnya.

2. Bisa Dikonsumsi

Tanaman pangan yang mengandung karbohidrat tinggi merupakan tanaman yang tidak beracun dan aman dikonsumsi oleh manusia. Ini adalah ciri yang paling penting, sebab makanan yang dapat dimakan oleh manusia tentu harus menyehatkan dan tidak menimbulkan penyakit.

3. Dapat Dibudidayakan Oleh Masyarakat

Umumnya, tanaman pangan dapat di tanam di daerah yang membutuhkannya. Hal ini bertujuan agar ketersediaan bahan pangan akan selalu terpenuhi. Apabila tidak bisa ditanam di daerah tersebut, maka hendaknya masih bisa diakses dan diperoleh masyarakat. Misalnya kentang, tanaman pangan ini tidak bisa ditemukan di dataran rendah, namun masyarakat daerah lain masih tetap bisa mendapatkannya.

4. Dapat Ditanam Oleh Petani

Agar ketersediaan bahan pangan tetap terpenuhi dan cukup. Maka dibutuhkan para petani untuk ikut serta melakukan budidaya tanaman pangan. Sebab, jika suatu jenis tanaman tidak bisa dibudidayakan oleh petani. Maka ketersediaan bahan pangan tidak bisa mencukupi kebutuhan pasar.

Grameds juga dapat mempelajari bagaimana cara budi daya tanaman tanpa tanah melalui buku Hidroponik Budi Daya Tanaman Tanpa Tanah yang mudah, bersih, dan pastinya menyenangkan.

Jenis-jenis Tanaman Pangan

1. Budidaya Padi

Padi merupakan tanaman pangan yang menjadi kebutuhan pokok di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat Indonesia belum merasa makan kalau belum mengonsumsi nasi. Oleh karena itu, kebutuhan padi selalu meningkat dan tidak pernah turun.

Mengingat kebutuhan padi di Indonesia sangat tinggi. Pemerintah pun selalu memprioritaskan program-program pengembangan tanaman pangan yang satu ini.

Awalnya, padi dibudidayakan di tanah yang kering tanpa pengairan. Akan tetapi, karena kebutuhan padi di Indonesia relatif tinggi, maka sistem budidaya tanaman pangan jenis ini semakin intensif. Mulai dari menggunakan sistem pengairan yang baik, varietas bibit unggul, dan lainnya. Pelajari bagaimana cara membudidayakan padi melalui buku Budi Daya Padi Hitam Dan Merah.

Budi Daya Padi Hitam Dan Merah

2. Budidaya Jagung


Di Indonesia, jagung pertama kali dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Jagung kini sudah menjadi komoditas yang paling penting nomor dua setelah padi. Di beberapa daerah di Indonesia, jagung sudah menjadi makanan pokok bagi masyarakatnya. Tanaman pangan yang satu ini mengandung gizi yang tak kalah bagus dibandingkan beras.

Dengan adanya kebutuhan pasar yang cukup tinggi. Budidaya tanaman pangan jenis ini tentu sangat penting untuk dikembangkan. Jagung juga bisa Anda jadikan ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan memulai budidaya jagung, Anda akan berkontribusi memenuhi kebutuhan jagung bagi masyarakat.

Pelajari cara membudidayakan jagung yang paling menguntungkan melalui buku Panduan Lengkap Dan Praktis Budidaya Jagung Manis Yang Paling Menguntungkan karya Imroatus Sholikha.

3. Budidaya Singkong


Singkong merupakan tanaman pangan yang tergolong penting. Sebab, singkong memiliki kegunaan yang sangat luas. Bukan hanya untuk konsumsi pribadi saja, tapi singkong juga banyak dijadikan olahan makanan oleh industri maupun bisnis perseorangan. Dari mulai keripik, makanan tradisional, jajanan pasar, dan masih banyak lagi.

Tanaman pangan yang satu ini tergolong mudah untuk perawatannya. Tidak memerlukan teknik khusus dan bisa dibudidayakan oleh semua kalangan, bukan hanya petani.

Banyaknya olahan makanan yang terbuat dari singkong, membuat tanaman pangan ini banyak dibutuhkan masyarakat dan industri besar. Sehingga budidaya singkong berpotensi besar menjadi sebuah bisnis yang menjanjikan.

4. Budidaya Ubi


Ubi jalar kini sudah menjadi sumber makanan alternatif setelah padi dan jagung. Jenis tanaman ini tergolong ke dalam umbi-umbian yang paling tua. Sekarang ini sudah banyak bermunculan olahan makanan yang terbuat dari ubi.

Mulai dari cemilan ringan hingga makanan berat. Ubi juga bisa diolah menjadi tepung, dimana nantinya bisa digunakan untuk makanan olahan lanjutan.

Ubi jalar yang biasa dikenal dengan sebutan “hui” atau “boled” juga memiliki berbagai manfaat yang jika di budidayakan dengan baik akan sangat menguntungkan. Pelajari caranya melalui buku Pemuliaan Dan Budidaya Ubi Jalar Madu.

5. Budidaya Kentang


Kentang merupakan tanaman pangan yang biasa dijadikan sebagai alternatif sumber karbohidrat selain nasi. Umumnya kentang banyak dikonsumsi oleh orang-orang yang ingin mengurangi konsumsi gula. Sebab, tak seperti nasi, kentang mengandung lebih sedikit glukosa, tidak seperti nasi.

Kentang juga tergolong komoditas pertanian yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini terjadi karena kentang memiliki harga yang relatif tinggi namun stabil. Permintaan pasar pun selalu banyak. Sehingga jika dilihat dari peluang bisnis, budidaya tanaman pangan yang satu ini sangat berpotensi memberikan keuntungan yang maksimal.

Di Indonesia sendiri, kentang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan makanan ringan atau cemilan. Mulai dari keripik, donat kentang, dan lainnya.

6. Budidaya Tebu


Hingga saat ini, tebu telah menjadi sumber pemanis utama di Indonesia. Hasil produk olahannya adalah gula pasir. Di Indonesia sendiri, kebutuhan gula pasir masih tergolong tinggi. Bahkan setiap tahunnya mengalami kenaikan. Terlebih sekarang ini sudah banyak muncul bisnis kuliner yang membutuhkan gula pasir yang cukup banyak.

Akan tetapi hal tersebut tidak sebanding dengan produksi gula pasir yang terus mengalami penurunan. Oleh karena itu, Indonesia masih menjadi importir gula pasir dari negara lain. Nah, dengan kondisi ini, budidaya tebu sangat dibutuhkan untuk dikembangkan kembali. Supaya ketersediaan gula pasir bisa memenuhi kebutuhan pasar dengan baik.

7. Budidaya Sagu


Di beberapa daerah di Indonesia khususnya Maluku, sagu telah menjadi makanan pokok layaknya beras. Sagu juga menjadi alternatif karbohidrat yang kini sudah banyak dikenal. Selain dimanfaatkan sebagai makanan pokok, sagu juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan sirup.

Oleh karena itu, budidaya sagu sangat berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk budidaya tanaman pangan jenis ini. Anda perlu mempelajari lebih lanjut mengenai langkah penanamannya hingga panen.

8. Budidaya Nipah

Sumber: a;amendah.org

Selain tebu, nipah juga salah satu tanaman pangan penghasil gula. Karena kebutuhan gula di Indonesia sangat tinggi, dan tebu belum bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Maka nipah menjadi salah satu alternatif bahan baku gula.

Tanaman ini biasanya tumbuh di sepanjang tepi sungai besar yang memiliki air payau. Tanah yang memiliki kondisi seperti itu bisa menjadikan tanaman nipah menjadi subur. Akan tetapi, hingga sekarang tanaman nipah belum digunakan secara maksimal dan belum dikembangkan untuk menjadi pemanis alternatif selain tebu.

Budidaya tanaman pangan tentu memerlukan pengetahuan khusus. Agar tanaman yang kita budidaya dapat memberikan hasil panen yang berkualitas. Oleh karena itu, jika Anda tertarik untuk menekuni bisnis ini. Maka Anda perlu belajar terlebih dahulu tentang teknik dasar budidaya tanaman.

Berikut ini adalah salah satu rekomendasi buku yang bisa Anda jadikan media belajar.

Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA