Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

Show

Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

Ilustrasi, kelompok sosial

Dalam ilmu sosiologi dikenal istilah kelompok sosial. Pengertian kelompok sosial adalah sekelompok orang yang memiliki kesadaran bersama dan saling berinteraksi. Kelompok sosial terbentuk dari interaksi antara individu. Para individu tersebut melakukan kontak, komunikasi, kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi untuk mencapai tujuan bersama.

Stolley Kathy (2005) menjelaskan bahwa kelompok sosial merupakan istilah yang memiliki pengertian khusus dalam sosiologi. Mengutip buku Pengantar Sosiologi Pertanian, Secara sosiologi, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang berinteraksi secara teratur berdasarkan minat bersama dan mengembangkan rasa memiliki, di antara mereka mengembangkan rasa solidaritas dan loyalitas yang membuat mereka merasa berbeda dari perkumpulan lain.

Pengertian Kelompok Sosial Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian kelompok sosial menurut para ahli, yaitu:

  • Menurut Astrid Soesanto, kelompok sosial adalah kesatuan dari dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.
  • Robert K. Merton mendefinisikan kelompok sosial adalah sekelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
  • Sherif and Sherif (1956) mengungkapkan, kelompok sosial adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu.
  • Menurut Soekanto (1994), kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebut antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial

Ciri-ciri kelompok sosial yaitu:

  • Adanya kesatuan yang nyata dan dapat dikenali dalam kumpulan manusia.
  • Adanya kesadaran pada diri masing-masing anggota terhadap perannya dalam kelompok.
  • Adanya perilaku saling mempengaruhi antar anggota kelompok secara timbal balik.
  • Adanya hubungan erat antar anggota untuk mencapai kepentingan bersama.
  • Adanya status sosial tertentu yang mengatur aturan dan perilaku para anggota kelompok.

Penjelasan tersebut dikemukakan oleh Waluya (2009) sebagaimana dikutip dalam buku Psikologi Sosial Suatu Pengantar.

Jenis Kelompok Sosial

Berdasarkan buku Ilmu Sosial, Sebuah Pengantar berikut penjelasan jenis kelompok sosial.

1. Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Kepentingan dan Wilayah

Terdapat empat jenis, yaitu:

  • Suku atau kelompok etnik, yaitu komunitas yang anggotanya memiliki ciri-ciri khusus sehingga membedakannya dari masyarakat umum. Kelompok ini terbentuk akibat adanya migrasi, perang, perbudakan, atau perubahan batas wilayah politik. Contohnya, Suku Dayak, Suku Baduy, dan sebagainya.
  • Bangsa, yaitu suatu komunitas dalam cakupan yang sangat luas dan memiliki anggota yang sangat banyak. Anggota suatu bangsa memiliki kesamaan bahasa, sejarah, dan kebudayaan.
  • Desa, merupakan komunitas tempat tinggal penduduk dengan ciri khusus berupa adanya sikap kekeluargaan tinggi dan aktivitas ekonomi yang berpusat pada sektor agraria atau pertanian.
  • Kota, merupakan suatu komunitas tempat tinggal dengan jumlah penduduk yang relait banyak. Ciri khusus kota yaitu masyarakatnya yang bersifat heterogen baik dari segi pekerjaan, tingkat pendidikan,latar belakang budaya, dan agama.

2. Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Sikap Anggota

Secara garis besar terdapat dua jenis, yaitu:

  • Kelas sosial, yaitu sekelompok orang dengan posisi atau tingkat kedudukan yang sama. Kelas sosial diukur berdasarkan kekayaan, tingkat pendidikan, jabatan seseorang, dan sebagainya.
  • Kelompok sosial, merupakan sekelompok orang yang memiliki asal-usul, golongan, atau ciri-ciri fisik yang sama. Bentuk-bentuk kelompok sosial ini terbagi dalam kelompok etnisitas, ras, agama, dan gender.

Jenis kelompok sosial berdasarkan sikap anggota dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

Jenis Kelompok Sosial Berdasarkan Keturunan

Ada dua jenis, yaitu:

  • Kasta, merupakan kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran. Setiap kasta memiliki tradisi dan ritual tersendiri. Contohnya, di India terdapat sistem kasta yang dibedakan menjadi empat tingkat, yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Vaisya, dan yang terbawah adalah Sudra.
  • Bangsawan, yaitu kelompok yang terbentuk berdasarkan ikatan kelahiran dari keluarga kerajaan. Contohnya dalam masyarakat Jawa dikenal sebutan kaum priyayi, yaitu para keturunan raja yang terpelajar. Mereka menduduki posisi sosial tinggi dan memegang berbagai jabatan pemerintahan.

Jenis Kelompok Sosial yang Bersifat Teratur

Terdapat dua jenis, yaitu:

  • Paguyuban (gemeinschaft). Paguyuban memiliki ciri ikatan batin yang murni atau organik. Contohnya keluarga serta kerabat dekat.
  • Patembayan (gesellschaft). Patembayan memiliki ciri ikatan batin yang mekanis dan terbentuk atas dasar visi atau tujuan bersama. Contoh patembayan adalah partai politik, komunitas pecinta kucing, persatuan buruh dan lain sebagainya.

Faktor Pendorong Terbentuknya Kelompok Sosial

Mengutip buku Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat, pembentukan kelompok sosial diawali dengan adanya kontak dan komunikasi sosiall yang menghasilkan proses sosial dalam interaksi sosial.

Terdapat sejumlah faktor pendorong terbentuknya kelompok sosial, yaitu:

  • Keyakinan bersama akan perlunya pengelompokan.
  • Harapan yang dihayati oleh anggota-anggota kelompok.
  • Ideologi yang mengikat seluruh anggota.
  • Setiap kelompok sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompoknya.
  • Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dan lainnya.
  • Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar anggota bertambah erat.

Selain itu, kelompok sosial juga terbentuk melalui hasil pengalaman praktis, intelektual, dan emosional yang dijelaskan sebagai berikut.

  • Pengalaman praktis, yaitu pengelompokan yang didasarkan pada aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat dan keinginannya.
  • Pengalaman intelektual, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan bimbingan dan arahan manusia lain.
  • Pengalaman emosional, yaitu pengelompokkan yang didasarkan pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia lain.

Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

Kita telah belajar menegenai individu dan kelompok di jenjang kelas sebelumnya. selanjutnya kita akan belajar lebih dalam lagi menegnai kelompok sosial dan bagaimana pembentukannnya.

Berikut yang termasuk kriteria suatu kelompok sosial adalah

  • Pengertian kelompok sosial menurut para ahli

Kelompok sosial  (social group) adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga  suatu kesadaran untuk saling menolong.

kelompok berarti setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang sedang menunggu bis kota)

suatu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh anggotanya secara keseluruhan

keompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang mampan

  • Proses Pembentukan Kelompok Sosial

Latar belakang terjadinya kelompok sosial didasari oleh :

  1. Naluri gregariousnes yaitu naluri manusia untuk hidup dan berinteraksi bersama
  2. Adanya unsur kesamaan (kepentingan, darah dan keturunan, daerah asal, bahasa dan kebudayaan)
  3. Adanya unsur kedekatan (tempat tinggal dan geografis)
  4. Adanya motivasi  atau dorongan (dorongan saling membutuhkan, dorongan untuk menjaga kelangsungan keturunan, dorongan faktor keamanan, dorongan untuk memperoleh efektifitas kerja)

  • Syarat Dan Ciri Kelompok Sosial

Robert  K.Merton  menyebutkan 3 kriteria suatu kelompok yaitu :

  1. Memiliki pola interaksi
  2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
  3. Pihak yang berintraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Selanjutnya  syarat kelompok menurut  Prof. DR. SOEJONO SOEKANTO

  1. a) Adanya kesadaran sebagai bagian  dari kelompok  yang bersangkutan
  2. b) Adanya interaksi antar anggota kelompok
  3. c) Ada faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok, sehingga mereka bertambah erat misalnya, Memiliki tujuan yang sama, idieologi yang sama dan sebagainya
  4. d) Memiliki struktur kaidah dan pola perilaku yang sama
  5. e) Bersistem dan berproses

Tipe-tipe Kelompok Sosial

Ada beberapa jenis klasifikasi kelompok sosial diantaranya klasifikasi menurut Emile Durkeim, klasifikasi menurut Ferdinand Tonnies, klasifikasi menurut Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris, klasifikasi W. G. Sumner, dan klasifikasi menurut Soerjono Soekanto.

Klasifikasi Durkeim

Kelompok sosial di bagi menjadi 2 yaitu :

Adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang sederhana dan diikat oleh kesadaran  kolektif serta belum mengenal adanyapembagian kerja diantara para anggota kelompok. Misalnya Masyarakat pedesaaan.

Adalah solidaritas yang mengikat masyarakat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh ketergantungan antar anggota. misalnya Masyarakat perkotaan.

Klasifikasi Ferdinand Tonnies

 Kelompok sosial dibedakan menjadi 2  yaitu:

        Merupakan bentuk kehidupan bersama dengan ciri anggota-anggotanya memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah beserta kekal. Misalnya, Hubungan yang terdapat dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan hubungan dengan tetangga pada masyarakat tradisional.

        Adapun ciri gemeinschaft (paguyuban)

  1. a) Intim yaitu hubungan yang menyeluruh yang mesra
  2. b) Privat yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja
  3. c) Ekslusif yaitu hubungan tersebut  hanya untuk kelompoknya sendiri dan bukan untuk orang  luar

Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu :

  1. a) Gemeinschaft by blood yaitu ikatan kekerabatan
  2. b) Gemeinschaft of place yaitu ikatan berdasarkan kedekatan tempat tinggal atau tempat kerja yang mendorong hubungan dekat satu sama lain
  3. c) Gemeinschaft  of mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan yang disebabkan oleh keahlian, pekerjaaan, atau pandangan yang sama atau dengan kata lain paguyuban bisa terbentuk karena jiwa dan fikira serta idiologi yang sama.
  • Gessellscaft (Patembayan)

Merupakan kelompok sosial dengan ikatan lahir yang bersifat pokok dan untuk jangka waktu singkat (bersifat kontraktual) yang berbentuk perkumpulan-perkumpulan, organisasi formal, badan usaha dan lain-lain.  Ciri pokok kelompok ini terbatas pada hubungan tertentu saja,  yang disusun berdasarkan status dan terbuka untuk siapa saja. contoh gessellschaft adalah ikatan pekerja dan ikatan pengusaha.

Klasifikasi Charles H. Cooley dan Ellsworth Farris

Charles H Cooley dan Ellsworth farris menjelaskan bahwa kelompok sosial terbagi menjadi  2 jenis yaitu :

Kelompok Primer (Primary Group)

Kelompok Primer adalah kelompok-kelompok yang saling mengenal  antara sesama anggota nya serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi dan akrab. Misalnya keluarga, teman sepermainan, dan rukun tetangga.

Syarat kelompok Primer adalah sebagai berikut :

  1. Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan atau terdapat interaksi yang intensif
  2. Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah berinteraksi secara langsung
  3. Terdapat hubungan yang langgeng antara anggota yang bersangkutan, biasanya ada hubungan darah, kekerabatan, ataupun pertemanan.

Kelompok Sekunder  (Secondary Group)

Kelompok sekunder adalah kelompok besar yang terdiri atas banyak orang yang tidak harus kenal mengenal secara pribadi kurang akrab, dan sifat hubungan tidak langgeng, mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama atau dengan ciri lain ks ada juga yang bersifat formal atau kelembagaan. Misalnya Koperasi, parpol dan sebagainya.

Klasifikasi W.G. Sumner    

W.G Sumner membagi kelompok menjadi 2 yaitu in-group dan out group.

  1. In-Group (Kelompok Dalam)

Dikalanggan kelompok dalam dijumpai persahabatan, keteraturan, dan kedamaian. Apabila kelompok dalam berhubungan dengan kelompok luar maka muncullah rasa kebencian, permusuhan, perang atau perampokan. Rasa kebencian ini diwariskan secara terus menerus dari generasi ke generasi, anggota kelompok mereka sebagai pusat segala-galanya.

Pada ingroup terdapat identitas yang membedakan antara orang-orang didalam kelompok dan orang-orang yang berada diluar kelompok. Identitas yang dimiliki bersama di dalam kelompok menjadi “kami atau milik kami”. Sebaliknya identitas yang berasal dari luar kelompok disebut dengan istilah “mereka atau milik mereka” pada umumnya sikap in  group didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat.

  1. Out-Group (Kelompok Luar)

Pada out group selalu ditandai dengan  perasaan antagonis atau antipati. Perasaan in group dan out group merupakan dasar suatu sikap dinamakan etnosentrisme. Etnosentris adalah sikap menilai masyarakat lain dengan menggunakan ukuran yang berlaku di masyarakatnya.

Klasifikasi Soerjono Soerkanto

Soejono Soekanto mengklasifikasikan 6  kelompok sosial yakni :

Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota

Bedasarkan besar kecilnya jumlah anggota, kelompok sosial di bagi menjadi 3 yaitu :

  1. a) Monad  yaitu kelompok kecil yang beranggotakan satu orang
  2. b) Dyad yaitu kelompok yang beranggotakan dua orang
  3. c) Triad yaitu kelompok yang beranggotakan tiga orang

Berdasarkan derajat interaksi

Berdasarkan derajat interaksinya, kelompok sosial dibagi menjadi 2 yaitu:

  1. a) Kelompok yang anggotanya saling kenal mengenal (face to face grouping) contohnya Keluarga, RT, dan desa
  2. b) Kelompok yang anggotanya tidak mempunyai hubungan yang erat  contohnya masyarakat kota, perusahaan, atau negara.

Berdasarkan kepentingan dan wilayah

Berdasarkan kepentingan dan wilayahnya kelompok dibagi menjadi 2 :

  1. a) Komunitas merupakan kelompok-kelompok atau kesatuan-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu
  2. b) Asosiasi (association) merupakan kelompok yang mempunyai kepentingan sama walaupun tidak dikhususkan secara terperinci
  3. c) Kerumunan (ephimeral grouping)  merupakan berkumpulnya orang-orang pada suatu tempat karena adanya pusat perhatian sama.

Ciri –ciri kerumunan antara lain :

  1. Tidak terorganisasi
  2. Tidak memiliki sistem pembagian kerja
  3. Adanya interaksi sosial
  4. Setiap individu memilikikedudukan yang sama
  5. Biasanya identitas seseorang akan tenggelam
  6. Mudah melakukan aksi
  7. Tidak memiliki alat pengendalian sosial

Upaya-upaya untuk membubarkan kerumunan antara lain :

  1. a) Mengalihkan pusat perhatian
  2. b) Menyadarkan kembali individu-individu akan kedudukannya
  3. c) Memecahbelah pendapat umum kerumunan tersebut
  4. d) Dibubarkan secara paksa misalnya dengan gas air mata atau tembakan.

Menurut kingsley davis dalam buku human society, bentuk-bentuk kerumunan adalah :

  1. Kerumunan yang berartikulasi
    1. Formal audiencies adalah khalayak penonton/pendengar yang formal. Jenis kerumunan tersebut biasanya memiliki tujuan yang sama dan bersifat pasif. Contohnya nonton film dan mendengarkan khotbah.
    2. Plan and expressive adalah kerumunan yang telah direncanakan fungsinya sebagai penyalur tegangan-tegangan kerena pekerjaan sehari-hari. Contohnya berpesta dan berdansa.
  2. Kerumunan yang bersifat sementara
  3. Inconvenient aggregation (kerumunan yang tidak menyenangkan) adalah kerumunan orang-orang yang ingin menggunakan fasilitas yang sama contoh antre karcis dan antri tiket.
  4. Panic crowd (kerumunan yang sedang menghadapi panik) Adalah kerumunan orang-orang yang sama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
  5. Spectator crowd (kerumunan penonton) adalah kerumunan orang-orang yang ingin melihat suatu kejadian bentuk kerumunan tersebut biasanya tidak direncanakan dan kegiatan pada umumnya tidak terkendali.
  6. Lawles crowd adalah kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum.
  7. Acting mobs  adalah kerumunan yang bertindak emosional untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kenuatan fisik dan melanggar norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
  8. Immoral crowd adalah kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat.

Dipihak lain, gustave lebon mengklasifikasi tipe-tipe kerumunan sebagai berikut :

Contohnya, kerumunan orang dijalan yang sedang melihat sesuatu yang sedang dipertontonkan pada sebuah etalase toko.

Ciri-ciri causal crowd yaitu :

  1. Bersifat sementara
  2. Organisasi yang sangat longgar
  3. Sedikit persatuan
  4. Sifat anggotanya datang-pergi
  5. Perhatian pada objek sebentar
  6. Conventionalized crowd

Cirinya sama dengan causal crowd, tetapi dinyatakan dalam cara-cara yang diatur. Contoh penonton sepak bola.

Kerumunan yang terjadi pada waktu ada revolusi. Cirinya adanya suatu sasaran dimana aktivitas kerumunan digerakkan.

Tipe kerumunan yang kegembiraaannya dinyatakan dalam gerakan fisik yang biasanya tidak terkontrol, sebagai bentuk pelepasan. Contoh sekte agama.

  1. Berdasarkan derajat organisasi

Berdasarkan derajat organisasinya kelompok dibedakan menjadi 2 :

  1. Kelompok yang terorganisasi  adalah kelompok terorganisasi dengan baik sekali seperti negara
  2. Kelompok tak terorganisasi adalah kelompok yang tidak terorganisasi contohnya kerumunan. 5.Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama

Berdasar kesadaran terhadap jenis yang sama dibagi menjadi 2 :

Ingroup

Out group

  1. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan.

Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan kelompok sosial dibagi menjadi 4 yaitu :

  1. Primer
  2. Sekunder
  3. Paguyuban (gemeinschaft)
  4. Patembayan (gessellschaft)
  5. Hubungan antar kelompok sosial
  6. Hub antar kelompok memiliki kriteria :
  7. Kriteria fisiologi; berdasarkan persamaan jenis kelamin (laki-laki -perempuan), usia (tua-muda) dan ras
  8. Kriteria kebudayaan; kriteria ini mencangkup kelompok yang di ikat oleh persamaan kebudayaan  seperti kelompok etnik (batak, minangkabau, sunda, ambon) dan pengelompokan berdasarkan agama pun dapat dimasukan dalam kategori ini.
  9. Kriteria ekonomi; kriteria ini dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi
  10. Kriteria perilaku; kriteria ini berdasarkan pada cacat fisik, cacat mental, dan penyimpangan terhadap aturan masyarakat.

Sumber :

Soekanto, Surjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Myazinda. 2008. Kelompok Sosial dan Kehidupan Masyarakat (Online). Tersedia: http://indososiology.blogspot.com/2008/03/tipe-tipe-kelompok-sosial.html.(12 Oktober 2008).

http://blog.unnes.ac.id/inggitsilvia/


Page 2

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XII: Kesetaraan dan Hubungannya dengan Perubahan Sosial Budaya

Kesetaraan Sosial

Indonesia sebagai masyarakat multikultural, maka dengan berbagai perbedaan dan kemajemukan budaya dan soaial masyarakat menghendaki adanya kesetaraan. Kesetaraan ini meliputi berbagai dimensi kehidupan, utamnya dalam hal hak dan kewajiban sebagai warga NKRI.

[…]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XII : Relativitas, Ketahanan, Inovasi, dan Asimilasi Budaya

Relativitas

Relativitas budaya artinya kebiasaan-kebiasaan dan pemikiran dalam suatu masyarakat harus dipandang dalam konteks masyarakat tersebut. Dengan demikian, jika kita ingin menilai kebudayaaan dari masyarakat lain, maka harus memahami kebudayaan masyarakat tersebut terlebih dahulu, sehingga baik dan buruknya penilaian terhadap masyarakat tersebut tidak tergantung pada ukuran-ukuran yang ada […]

Materi Antropologi SMA Kelas XII: Proses Globalisasi dan Strategi Mempertahankan dan Memperkuat Nilai-Nilai Budaya Indonesia

Globalisasi berasal dari kata globe yang berarti bola bumi, bulatan, yaitu peta bumi yang berbentuk bulat seperti bumi (miniature planet bumi). Dari kata globe menjadi global yang berarti keseluruhan yang bersangkut paut atau meliputi seluruh dunia. Sehingga kata mengglobal berarti meluas ke seluruh dunia atau mendunia dan globalisasi diartikan sebagai […]

Materi Antropologi Untuk SMA Kelas XII: Karya Ilmiah Dan Metode Penelitian Antropologi

Penelitian merupakan suatu aktivitas ilmiah yang menggunakan motode ilmiah logsi dan sistematis untuk menguji atau verifikasi suatu atau beberapa hipotesa terhadap satu atau beberapa masalah dengan proses mengumpulkan data.

[…]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XII: Persamaan dan Perbedaan Budaya, Bahasa, Dialek, Tradisi Lisan Yang Ada di Masyarakat Setempat

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa masyarakat Indonesia khusunya yang bersifat majemuk, maka akan ada banyak persamaan maupun perbedaan budaya beserta unsur-unsurnya.salah satunya yaitu dalam hal bahasa, dialek dan tradisi lisan antar daerah.

[…]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XI: Perubahan Budaya Dan Melemahnya Nilai-Nilai Tradisional

Di dunia ini tidak ada yang namanya budaya asli, karena hakekatnya setiap budaya yang dimiliki masyarakat pastilah mengalami peruabahan. Hal ini terjadi karena masyarakat itu bersifat dinamis. Meskipun dengan tempo yang lamban, pastllah akan mengalami perubahan. Selanjutnya perubahan-perubahan yang terjadi pada budaya manusia ini akan memberikan dampak, salah satunya terhadap nilai-nilai yang […]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XI: Pemetaan Budaya, Masyarakat Pengguna Bahasa Dialek,dan Tradisi Lisan Di Suatu Daerah dan Nusantara

Sebagai bangsa yang memiliki masyarakat multikultural, maka dalam beberapa hal indonesia memiliki keberagaman. Salah satu unsur budaya yang beragam adalah bahasa. Keberagaman masyarakat Indonesia melahirkan bahasa yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Tidak hanya itu, di setiap daerah pun meski satu rumpun bahsa, namun masih memiliki dialek yang beragam. Denagn […]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas XI: Metode Etnografi dan Manfaatnya dalam Mencari Solusi berbagai Permasalahan Sosial-Budaya

Belajar antropologi, maka secara otomatis kita juga belajar tentang budaya yang dimiliki masyarakat. Nah masyrakat yang merupakn sebuah sistem dengan anngota yang beragam akan memungkinkan dan sudah oasti timbul apa yang dinamakan asalah soaial-budaya. Untuk itu diperlukan suatu metode untuk dapat mengkaji dan memberikan solusi masalah tadi, salah satunya dengan […]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas X: Perilaku Menyimpang dan Sub Kebudayaan Menyimpang

Jika mengadopsi dari sosiologi, istilah penyimpangan atau deviance lebih ditekankan pada makna konotatifnya. Perilaku menyimpang atau so-cial deviance merupakan bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat. Rock dalam Dadang Supardan (2011, p.144) mengartikan perilaku menyimpang sebagai perilaku yang terlarang, perlu dibatasi, disensor, diancam hukuman, […]

Materi Antropologi untuk SMA Kelas X: Internalisasi Nilai-Nilai Budaya dalam Pembentukkan Kepribadian dan Karakter

Manusia memilliki potensi, bakat dan kecenderungan secara genetis untuk mengembangkan perasaan, hasrat, nafsu dan emosi kepribadianya. Kecenderungan untuk mengembangkan potensinya tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan alam, lingkungan sosial, maupun lingkungan budayanya. Oleh karena itu proses internalisasi sendiri memiliki makna sebagai proses pengembangan potensi yang dimiliki manusia yang dipengaruhi […]


Page 3

Review Jurnal “Ritual Protes Gaya Jawa-Yogya, Sebuah Analisis Antropologi-Struktural”

Tulisan ini merupakan sebuah review salah satu jurnal yang penulis dapatkan saat kuliah “Struktur Masyarakat Jawa”.

Fenomena yang dianalisis dalam artikel ini adalah dua peristiwa protes dalam masyarakat Jawa-Yogya, yang terjadi pada waktu yang sama tepatnya pada tanggal 20 Mei 1998 dengan setting berbeda. Yogyakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa […]

Pasar Krempyeng Jalan Kehidupan “Ku”

Pada kesempatan ini, peulis ingin berbagi dengan pembaca sebuah cerita menarik perjuangan seorang ibu penjual bubur di Pasar Krempyeng. Pasar “Krempyeng” merupakan salah satu pasar tradisional yang ada di Kota Semarang, tepatnya berlokasi di Jalan Taman Siswa, Rt 03, Rw 05, Desa Banaran, Kecamatan Gunungpati. Dikatakan pasar tradisional, karena pasar “Krempyeng” ini, […]

SEBUAH POTRET KEHIDUPAN ANAK KOS

Tulisan ini merupakan hasil dari pengamatan saya mengenai budaya anak kos. kepada para pembaca, semoga bermanfaat ya…

Rumah kos atau sering disebut dengan kos-kossan sudah seperti rumah kedua bagi kami, khususnya mahasiswa yang berasal dari luar Kota Semarang, karena disinilah merupakan tempat tinggal satu-satunya kami setelah keluar dari rumah tercinta […]

SISTEM RELIGI DAN KEPERCAYAAN HINDU TENGGER PADA MASYARAKAT DESA NGADAS

ABSTRAK

Artikel penelitian ini berisi penjelasan mengenai kehidupan religi suku bangsa Tengger yang ada di Desa Ngadas. Penelitian dilaksanakan dalam lingkup masyarakat suku bangsa Tengger di Desa Ngadas yang mayoritas beragama Hindu. Dimana agama Hindu yang dianut mereka memiliki beberapa perbedaan dengan agama Hindu yang berada di daerah lain. Perbedaan […]


Page 4

REVIEW: “CMON, MISTER, PLEASE…, Keruklah Hasil Bumi Indonesia”

Dijelaskan bahwa Freeport Sulphur sekitar tahun 1959 gagal melakukan produksi perdananya di Cuba karena terjadi peralihan pemerintahan. Dari sanalah, Wilson direktur dari Freport Sulphur ini tertarik pada cerita Gruisen (direktur pelaksana East Borneo Company) yang menemukan laporan tentang adanya Gunung Erstberg (Gunung Tembaga) di Indonesia. Lalu pada 1 Febuari 1960 Freeport sulphur dan […]


Page 5

Potret Pendidikan

Yuk teman-teman, kita tengok pendidikan di sebelah….

POTRET PENDIDIKAN SEDERHANA DI DELIKSARI

Foto di atas merupakan foto yang penulis ambil sebagai dokumentasi dari kegiatan ngaji sore bareng anak-anak di Desa Deliksari, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang. Bentuk dari kegiatan ini adalah ngaji seperti biasa […]

MP3 CERDAS UNTUK ANAK AGAR MUDAH BELAJAR

Pendahuluan

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). Berdasarkan pengertain tersebut, […]


Page 6

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XII: Perubahan Sosial dan Dampaknya

Masyarakat dengan karakternya yang dinamis akan mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Selo soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di […]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XII: Ketimpangan Sosial

Suatu komunitas atau masyarakat yang terdiri dari individu-individu dengan karakter ysng berbeda satu dengan yang lain, dengan latar belakang yang berbeda pula akan menjadikan komunitas atau kelompok tadi kompleks. Namun itu berarti akan terbentuk klasifikasi soaial baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara alamiah terbentuk. Dengan status dan peran serta struktur yang berbeda […]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XII : Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas

Bangsa-bangsa yang ada di dunia dalam menghadapi modernitas yang melanda di era globalisasi seperti saat ini memiliki cara masig-masing. Salah satunya yaitu negara Indonesia. Sebagai masyarakat multikultural, bangsa indonesia memiliki nilai-nilai lokal yang benar-benar harus senatiasa di jaga dan dilestarikan oleh setiap anggota masyarakat. Salah satu strategi yang digunakan yaitu […]

Materi Sosiologi untuk Kelas XII : Globalisasi dan Perubahan Komunitas Lokal

Saat ini, negara-negara di berbagai belahan dunia sudah tidak dapat mengelak dari adanya globalisasi. Bahkan bagi kita sendiri istilah globalisasi bukanlah hal asing lagi. Meskipun begitu familiar di telinga kita, pahamkah teman-teman dengan apa yang dimaksud globalisasi?? Yuk… kita belajar dan dalami lagi terkait globalisasi!!

[…]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI : Integrasi dan Reintegrasi Sosial sebagai Upaya Pemecahan Masalah Konflik dan Kekerasan

Pada materi sebelumnya, kita telah belajar menegnai konflik dan kekerasan yang ada di masyarakat. Nah,.. selanjutnya kita akan belajar mengenai salah satu upaya untuk memecahkan konflik dan kekerasan yang ada yaitu dengan integrasi dan reintegrasi sosial.

[…]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI : Pembentukan Kelompok Sosial

Kita telah belajar menegenai individu dan kelompok di jenjang kelas sebelumnya. selanjutnya kita akan belajar lebih dalam lagi menegnai kelompok sosial dan bagaimana pembentukannnya.

[…]

Materi Sosiologi Untuk SMA Kelas XI : Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya

Masyarakat di belahan dunia manapun tidak akan dapat terhindar dari yang namanya masalah sosial, juga hal-hal yang menyertainya seperti konflik dan kekerasan. Salah satu negara yang tidak dapat terhindar dari yang namanya kekeranasan serta konflik yaitu Indonesia, apa lagi Indonesia merupakan bangsa yang multikultural. Didalam masyarakat yang multikultural, berbagai permasalahan […]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI : Permasalahan Sosial di Dalam Masyarakat

Sosiologi sebagai disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat dimana akan meneliti pula interaksi yang ada di dalamnya, maka juga akan dihadapakan dengan adanya gejala sosial. Salah satu gejala sosial yang paling banyak muncul dan fenomenal dalam masyarakat adalah masalah soial. Permasalahan sosial tidak akan dapat dielak dari masyarakat, sebab masyarakat itu […]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas XI : Perbedaan, Kesetaraan, Harmoni Sosial

Masyarakat yang anggotanya terdiri dari kumpulan individu-individu yang memiliki karakter berbeda satu dengan yang lainnya, akan menimbulkan beberapa hal antara lain adanya perbedaan, kesetaraan dan harmoni sosial. Perbedaan-perbedaan yang muncul di dalam masyarakat harus disikapi secara bijak oleh masing-masing angg0ota masaytrakat itu sendiri. Meskipun berbeda satu dengan yang lainnya, di […]

Materi Sosiologi untuk SMA Kelas X : Metode Penelitian Sosial

Penelitian Sosial (social research ) adalah suatu tipe penelitian yang di lakukan oleh para ilmuan sosial ( social scientist ) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang berbagai aspek sosial sehingga dapat memahami apa saja fenomena-fenomena yang terjadi di dalam masyarakat.

[…]


Page 7

REVIEW TEORI – TEORI STRUKTURAL LEVI – STRAUSS

Riwayat Hidup Singkat Levi-Strauss

Nama lengkap : Claude Levi-Strauss

Tempat Lahir : Brussel

Pengalaman Hidup : belajar ilmu hukum dan filsafat di Universitas Paris

Lulus Sarjana Hukum th 1932, menjadi guru lycee

Guru Besar sosiologi di Universitas Sao Paolo, […]


Page 8

Review 10 Blog Kawan (Tugas Akhir Mata Kuliah Praktek Laboratorium)

Blog No.1

Nama Pemilik Blog : Arum Yuni Astuti Alamat Blog/http : http://blog.unnes.ac.id/arumyuni/ Kelebihan / keunggulan :

kelebihan dari blog milik Arum yuni Astuti ini tampilannya tersusun rapi, dan sederhana.

[…]

Hello world!

Welcome to Jejaring Blog Unnes Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!