Berikut yang termasuk makna kandungan surat al-maun adalah

Ilustrasi sedang membaca al Quran Surat Ali Imran ayat 159. /PEXELS/Alena Darmel/

MANTRA SUKABUMI - Surah al-Māun adalah surah yang ke-107 dan terdiri dari tujuh ayat. Kata al-Māun diambil dari ayat ke-7 artinya barang barang yang berguna. Surah al-Māun termasuk golongan surah Makkiyah karena diturunkan di kota Mekah. Asbabul nuzul surah al-Māun diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik yang suka memamerkan salatnya.

Surah al-Māun ayat 1-7 ini menjelaskan tentang orang-orang yang mendustakan agama (Islam). Mereka mengaku sebagai orang muslim tetapi sering meninggalkan aturanaturan agama Islam. Walaupun secara lahiriyah mereka sudah terlihat rajin beribadah hingga rukun Islam yang kelima (haji) tetapi dalam kehidupan sehari-hari mereka sombong, kikir, pelit ketika diminta bantuan untuk menolong sesama muslim dan untuk sedekah kepada fakir miskin.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Lafad Arab dan Terjemahan Surah Al-Maun Ayat 1-7 :

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ

>

Artinya : Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama.

فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ

Artinya : Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ

Sumber: quran.kemenag.go.id

Jakarta -

Surat Al-Ma'un memiliki arti barang yang berguna. Al-Ma'un merupakan surat ke-107 di dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari tujuh ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah.

Dalam surat Al-Ma'un, Allah SWT menerangkan tentang sifat buruk manusia. Sifat buruk tersebut meliputi menelantarkan dan menghardik anak yatim, tidak ingin bersedekah serta enggan menyantuni fakir miskin. Berikut merupakan bunyi dari surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7:

اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ - ١

Latin: a ra`aitallażī yukażżibu bid-dīn

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?


فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ - ٢

Latin: fa żālikallażī yadu''ul-yatīm

Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ - ٣

Latin: wa lā yaḥuḍḍu 'alā ṭa'āmil-miskīn

Artinya: dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.


فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ - ٤

Latin: fa wailul lil-muṣallīn

Artinya: Maka celakalah orang yang salat,


الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ - ٥

Latin: allażīna hum 'an ṣalātihim sāhụn

Artinya: (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya,

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ - ٦

Latin: allażīna hum yurā`ụn

Artinya: yang berbuat ria,

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ ࣖ - ٧

Latin: wa yamna'ụnal-mā'ụn

Artinya: dan enggan (memberikan) bantuan.

Lalu, apa saja isi kandungan dari surat Al-Ma'un?

Menurut buku Al-Qur'an Hadis Madrasah Aliyah Kelas XII karya H. Aminuddin dan Harjan Syuhada, surat Al-Ma'un menjelaskan tentang mereka yang masuk ke dalam golongan pendusta agama. Dibawah ini akan dipaparkan isi kandungan surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7.

a.) Ayat 1
Surat Al-Ma'un //www.detik.com/tag/surat-al-maun diawali dengan pertanyaan, "Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?" Namun, pertanyaan tersebut tidak dimaksudkan untuk dapat jawaban, sebab Allah Maha Mengetahui. Kalimat tanya tersebut dimaksudkan sebagai penggugah hati Nabi Muhammad SAW serta umat Islam agar memperhatikan penjelasan dalam surat tersebut, yakni mengenai orang orang yang disebut sebagai pendusta agama.

b.) Ayat 2
Mereka yang tergolong sebagai pendusta agama yaitu yang menghardik anak yatim piatu. Dalam kaitannya, mereka berbuat zalim kepada hak anak yatim serta enggan memberi makan kepadanya dan tidak pula berbuat baik.

Untuk itu, orang yang beriman hendaknya memperhatikan nasib anak yatim piatu agar tidak dimasukkan ke dalam golongan orang orang yang mendustakan agama. Banyak cara dapat dilakukan, salah satunya dengan memberi mereka makan, membantu biaya pendidikan ataupun menjadikan mereka sebagai anak asuh.

c.) Ayat 3
Pada ayat 3 berisi lanjutan pembahasan terkait pendusa agama, mereka adalah orang orang yang tidak mau memberi makan fakir miskin. Mereka yang tergolong sebagai fakir miskin adalah orang yang tidak memiliki apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

d.) Ayat 4 dan 5
Pendusta agama yang selanjutnya dijelaskan dalam ayat ini yaitu mereka yang melaksanakan sholat, namun tetap celaka sebab melalaikan sholatnya. Ibnu Abbas berpendapat mengenai keadaan tersebut ditujukan kepada orang orang munafik yang suka melaksanakan sholat secara terang terangan dan apabila tidak terlihat maka mereka tidak akan melanjutkan sholatnya.

Lalai dalam ayat ini juga dapat diartikan perihal kekhusyukannya dalam sholat, cara pelaksanaannya, menunda nunda sholat dan lain sebagainya.

e.) Ayat 6
Kemudian ayat selanjutnya menjelaskan tentang golongan orang orang yang riya. Riya merupakan sifat yang dibenci oleh Allah SWT.

Riya berarti melakukan suatu amal perbuatan tidak untuk mencari ridha Allah SWT, namun untuk menerima pujian dari orang lain. Orang yang berbuat riya berarti telah menyekutukan dirinya dengan Allah SWT.

f.) Ayat 7
Dalam ayat ini, Allah SWT menjelaskan terkait larangan berbuat kikir dan memiliki sifat bakhil. Sebaliknya, Allah menganjurkan untuk saling tolong menolong dan membantu sesama.

Harta yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk kebutuhan hidupnya sendiri melainkan harus disisihkan dan dimanfaatkan sebagai infak atau sedekah. Berapapun yang diberikan kepada fakir miskin pasti akan memberi manfaat kepada mereka.

Itulah isi kandungan surat Al-Ma'un ayat 1 sampai 7. Semakin jelas bahwa kita memang dianjurkan untuk memelihara anak yatim dan bersedekah kepada fakir miskin.

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(lus/lus)

Suara.com - Surah Al Maun merupakan surah ke 107 dalam urutan Al-Quran. Surah ini termasuk ke dalam golongan surah Makkiyah sebab turun di Kota Mekah. Isi dari surat ini terdiri atas 7 ayat, turun setelah surat Al-Quraisy. Simak berikut surah Al Maun dan artinya.

Arti dari surat Al Maun sendiri menerangkan tentang sifat dan watak manusia yang dianggap mendustakan agama dengan perilakunya. Seperti mengumpat, menelantarkan anak yatim, tidak melakukan sedekah dan menghasut orang lain agar tidak menyantuni fakir miskin. Untuk lebih jelasnya, simak berikut surah Al Maun dan artinya.

Selain itu, surah Al Maun tentu keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Kandungan dari surat ini dapat disimpulkan, bahwa surat Al Maun bisa dijadikan sebagai peringatan bagi umat Muslim. Supaya senantiasa memiliki sifat yang baik pada anak yatim dan tidak mendzoliminya. 

Kandungan lain dalam surah surah Al Maun yaitu menegaskan agar umat islam tidak boleh memiliki sifat sombong, munafik dan riya'. Tertulis jelas dalam surah ini yang mengingatkan umat Muslim untuk menolong sesama dan selalu mengerjakan shalat dan menunaikan zakat agar terhindar dari kejahatan. Simak berikut surah Al Maun dan artinya.

Baca Juga: Bacaan Surah Ad Dhuha Latin dan Artinya, Firman Allah SWT yang Memiliki Arti 'Demi Waktu Dhuha'

Berikut ini bacaan latin dan terjemahan surah Al Maun ayat 1-7: 

A ra`aitalla yukaibu bid-dn 

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 

Fa likalla yadu''ul -yatm 

Artinya: Maka dialah orang yang menghardik anak yatim, 

Baca Juga: Surah Al Isra Ayat 23 : Kewajiban Anak Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Wa l yauu 'al a'mil-miskn 

Surat Al Ma’un (الماعون) adalah surat ke-107 dalam Al Quran. Ia merupakan surat Makkiyah. Apa saja isi kandungan surat Al Maun, berikut ini penjelasannya.

Terjemahan Surat Al Maun

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ . فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ , الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ . الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ . وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

(Aro,aital ladzii yukadzdzibu bid diin. Fadzaalikal ladzii yadu’ul yatiim. Walaa yahudldlu ‘alaa tho’aamil miskiin. Fawailul lil musholliinal ladziina hum ‘an sholaatihim saahuun. Alladziinahum yuroo,uun. Wayamna’uunal maa’uun)

Artinya:
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna. (QS. Al Ma’un: 1-7)

Baca juga: Isi Kandungan Surat Al Kautsar

Nama-nama Surat Al Ma’un

Surat ini dinamakan surat Al Ma’un yang berarti barang yang berguna, diambil dari ayat terakhirnya. Nama lainnya adalah Surat Ad Din, yang diambil dari ayat pertama. Dinamakan pula Surat At Takdzib juga diambil dari ayat pertama. Demikian pula dinamakan Surat Ara’aita. Selain itu surat ini juga disebut Surat Al Yatim, diambil dari ayat kedua.

Mayoritas ulama berpendapat surat Al Ma’un adalah surat Makkiyah. Diturunkan di Makkah terkait tokoh kafir Quraisy yang menghardik anak yatim.

Ibnu Juraij lebih spesifik menyebut surat ini terkait dengan Abu Sufyan yang biasa menyembelih unta setiap pekan. Suatu hari, seorang anak yatim datang meminta sedikit daging dari unta yang telah disembelih itu. Namun ia tidak diberi justru dihardik dan diusir. Setelah peristiwa itu, Allah menurunkan Surat Al Maun ayat 1-3.

Ada sebagian ulama yang berpendapat surat ini Madaniyah karena di dalamnya ada ayat tentang orang munafik, yang baru dikenal setelah hijrah ke Madinah. Sebagian ulama lainnya menjelaskan, awal surat ini turun di Makkah, sedangkan ayat 4-7 turun di Madinah.

Baca juga: Ayat Kursi

Isi Kandungan Surat Al Maun

Berikut ini isi kandungan surat Al Maun yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Al Qur’anil ‘Adhim karya Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir karya Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka.

1. Surat Al Maun menunjukkan kepada Rasulullah, siapa orang-orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan.

2. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi orang-orang yang mendustakan agama.

3. Surat Al Maun menunjukkan ciri orang yang mendustakan agama dan mendustakan hari pembalasan yaitu suka menghardik anak yatim dan tidak mau memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Mereka juga lalai dari shalatnya, riya’ serta tidak mau menolong sesama.

4. Allah mencela dan memastikan kecelakaan bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya. Yaitu orang yang lalai dari tujuan dan nilai-nilai shalat, mengerjakan shalat untuk dipuji orang dan tidak mau membantu orang lain.

5. Shalat yang diterima Allah dan menyelamatkan seseorang dari kecelakaan adalah shalat yang ikhlas serta berdampak pada kehidupannya, menjadi lebih bertaqwa kepada Allah dan lebih menyayangi sesama manusia.

6. Sebaliknya, Allah menyukai orang-orang yang menyantuni anak yatim dan membantu orang-orang miskin serta menolong sesama dengan apa yang mereka bisa.

7. Islam mengajarkan hubungan baik kepada Allah melalui ibadah yang ikhlas dan mengajarkan hubungan baik kepada sesama manusia dengan membantu orang lain dan menolong yang lemah; termasuk menyantuni anak-anak yatim dan memberi makanan orang-orang miskin.

Demikian isi kandungan Surat Al Maun. Semoga bermanfaat dan menjauhkan kita dari sifat-sifat pendusta agama. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/WebMuslimah]

*Untuk tafsir lengkap, keutamaan dan asbabun nuzul, bisa dibaca di artikel Surat Al Maun

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA