Berlari adalah salah satu contoh gerak dasar

Ilustrasi berjalan merupakan salah satu contoh gerakan lokomotor. Foto: Unsplash.com

Manusia melakukan berbagai gerakan sebagai salah satu ciri makhluk hidup. Sebut saja saat berjalan dan berlari yang merupakan contoh gerakan lokomotor. Aktivitas dasar tersebut menunjang kegiatan keseharian.

Secara umum, gerak dapat dipahami sebagai perpindahan posisi maupun tempat yang melibatkan sebagian atau seluruh tubuh. Selain gerak lokomotor, terdapat jenis gerak dasar lain yang kerap dilakukan manusia, seperti gerakan non-lokomotor dan gerakan manipulatif.

Pengertian Gerakan Lokomotor dan Non-Lokomotor

Ilustrasi struktur alat gerak pada manusia. Foto: Unsplash.com

Manusia dilengkapi dengan tulang, sendi, dan otot sebagai penunjang dalam bergerak. Melalui ketiganya, perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya dapat dilakukan tanpa kendala berarti.

Mengutip Healthline, tubuh manusia terdiri dari 206 tulang yang berfungsi sebagai alat gerak pasif. Untuk mempermudah gerak, manusia memiliki sendi sebagai tempat pertemuan antara dua tulang. Melalui sendi, tulang-tulang tersebut dapat digerakkan.

Sementara itu, otot berfungsi sebagai alat gerak aktif yang juga berperan dalam menggerakkan tulang. Secara umum, otot terbagi menjadi tiga macam, yakni otot polos, otot rangka, dan otot lurik.

Apabila ketiga alat gerak di atas dalam kondisi yang baik, manusia dapat melakukan berbagai jenis gerakan. Setidaknya terdapat tiga jenis gerak dasar yang dilakukan oleh manusia, di antaranya:

Dalam Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan oleh Achmad Afandi, pengertian gerakan lokomotor adalah gerak perpindahan tempat dari posisi satu ke posisi lainnya. Sementara itu, menurut Sudarsini dalam Modul Gerak Dasar dan Gerak Irama, gerakan lokomotor didefinisikan sebagai gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat maupun mengembara dalam berbagai ruang.

Dari definisi tersebut, tak jarang gerakan yang satu ini disebut sebagai gerakan travelling. Sebab, gerakan lokomotor memiliki gerak bebas tanpa dibatasi oleh langkah.

Meski tergolong ke dalam gerakan alami, jenis gerak dasar yang satu ini perlu diasah. Sebab terdapat beberapa titik dari gerakan lokomotor yang membutuhkan keseimbangan otot dan efisiensi gerak.

Berbeda dengan jenis gerak dasar sebelumnya, gerakan non-lokomotor merupakan gerak yang dilakukan tanpa menimbulkan perpindahan posisi. Artinya, gerakan yang satu ini dilakukan dengan posisi tubuh tetap di posisi dan pijakan awal.

Gerakan non-lokomotor juga dikenal sebagai gerak stabilitas. Sebab, gerakan ini memungkinkan adanya pergerakan seseorang tanpa melakukan perpindahan posisi dengan kondisi yang stabil.

Mengutip dari buku Filsafat Pendidikan Jasmani yang ditulis oleh Muhammad Nur Alif dan Encep Sudirjo, posisi gerakan non-lokomotor berusaha untuk mempertahankan keseimbangan tubuh agar tak terjatuh.

Gerak dasar yang satu ini memerlukan bantuan alat sebagai perantaranya. Gerakan manipulatif dapat dilakukan dengan atau tanpa melakukan perpindahan.

Disebut manipulatif lantaran terdapat benda di luar dirinya yang harus dimanipulasi sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu keterampilan. Misalnya gerakan melempar, menangkap, menggiring, dan sebagainya.

Dari ketiga jenis gerak dasar di atas, pembahasan kali ini lebih difokuskan pada contoh dan manfaat dari gerakan lokomotor serta non-lokomotor pada manusia. Apa saja? Simak penjelasan di bawah ini.

Contoh Gerakan Lokomotor dan Non-Lokomotor

Ilustrasi seseorang sedang berlari yang merupakan gerakan lokomotor. Foto: Unsplash.com

Setelah mengetahui definisi dari tiap gerak dasar pada manusia, tentu tak akan lengkap tanpa disertai dengan contohnya. Lantas, apa saja contoh gerak lokomotor dan nonlokomotor?

Dikutip dari Modul Gerak Dasar Lokomotor, gerakan lokomotor mencakup gerakan dasar, seperti berjalan, berlari, dan lainnya. Berbagai gerakan tersebut memungkinkan manusia secara bebas melakukan gerakan maju, mundur, ke arah samping kanan maupun kiri. Lebih lanjut, berikut penjelasan mengenai contoh gerakan lokomotor pada manusia:

Saat berjalan, kaki akan bergerak secara bergantian. Salah satu kaki akan menapak di tanah, sedangkan satu kaki lainnya diangkat. Gerakan itu dilakukan dengan posisi tegak. Itulah mengapa, saat melakukan gerakan berjalan diperlukan keseimbangan.

Berbeda dengan contoh gerakan sebelumnya, berlari merupakan pergerakan kaki secara cepat dan bergantian. Berdasarkan tingkat kecepatannya, berlari dapat dibedakan menjadi lari cepat hingga lari pelan.

Sama halnya dengan berjalan, berlari membutuhkan keseimbangan ditambah dengan stamina. Hal itu mengingat berlari dilakukan secara cepat dan pada waktu sekejap.

Sementara itu, beberapa contoh gerakan non-lokomotor di antaranya berjalan di tempat, menggelengkan kepala, dan mengayunkan tangan. Dari contoh tersebut dapat dipahami bahwa gerak non-lokomotor merupakan kegiatan menggerakkan bagian tubuh tertentu tanpa menimbulkan perpindahan posisi dan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Manfaat Gerakan Lokomotor dan Non-Lokomotor

Ilustrasi manfaat gerakan lokomotor pada anak. Foto: Unsplash.com

Gerakan lokomotor tak sekadar gerak dasar yang sering dilakukan. Lebih dari itu, gerakan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak. Menurut Oxendine dalam buku Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini oleh Khadijah dan Nurul Amelia, kemampuan motorik adalah keterampilan dalam menggerakkan tubuh.

Sementara itu, motorik kasar merupakan suatu gerakan yang melibatkan otot besar dan saraf. Itulah sebabnya, gerakan lokomotor memerlukan latihan dalam pengembangannya. Tak hanya itu, diperlukan kematangan dari individu untuk mengoptimalkan gerakan yang satu ini.

  • Melatih dan memperbanyak pengalaman anak dalam melakukan gerakan lokomotor, seperti berjalan dan berlari.

  • Meningkatkan efisiensi dari gerakan.

  • Membantu anak dalam meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot yang digunakan.

  • Meningkatkan perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan perkembangan fisiologis.

  • Melatih kelincahan dan ketangkasan.

  • Mengasah keseimbangan tubuh.

Adapun manfaat gerakan non-lokomotor salah satunya ialah melatih keseimbangan. Disebut demikian lantaran jenis gerakan ini dilakukan di tempat, tanpa terjadi perubahan dari satu titik ke titik lainnya. Selain itu, gerakan non-lokomotor bermanfaat untuk melatih ketepatan gerak.

Itulah uraian mengenai gerak dasar pada manusia, terkhusus contoh gerakan non-lokomotor dan manfaatnya. Semoga bermanfaat!