Apa yang dimaksud dengan campuran berilah 3 contoh campuran dalam kehidupan sehari hari

- Campuran homogen menjadi salah satu pembahasan penting dalam cabang ilmu Kimia. Selain contohnya, pengertian hingga karakteristik campuran homogen pun sering dicari dan dipelajari.

Tidak sulit menemukan contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari. Dia dapat kita temukan dalam bentuk udara, gas alam, baja, hingga minuman kopi dan cairan darah. Namun, mengutip Science Notes, campuran homogen sering disalahpahami dengan zat murni. Padahal keduanya berbeda.

Untuk memahaminya dan mengetahui contoh-contoh campurannya, yuk pelajari dulu apa itu campuran homogen.

Dilansir Science Notes, campuran homogen adalah campuran antara zat padat, cair, atau gas dengan komposisi, jumlah, hingga jenis komponen yang seragam. Inilah yang membedakan dengan campuran heterogen yang komposisinya tidak seragam dan sampel yang diambil tidak identik.

Di awal sempat dijelaskan bahwa campuran homogen dan zat murni sulit dibedakan secara visual. Alias tampilannya hampir sama. Keduanya bisa dibedakan setelah komposisi dari campuran homogen dan zat murni diketahui. Jika dalam zat murni hanya ada satu unsur atau senyawa, maka dalam campuran homogen ada lebih dari satu unsur atau senyawa.

Contoh sederhananya, besi adalah zat murni. Sementara baja adalah campuran homogen. Sekarang mari pelajari apa saja contoh-contoh campuran homogen!

Contoh Campuran Homogen

Dilansir Studious Guy, semua larutan umumnya dianggap sebagai campuran homogen dalam ilmu Kimia. Sebab, rasio zat terlarut terhadap pelarut umumnya sama pada tiap larutan. Partikel-partikel ini tidak terlihat secara kasat mata.

Inilah contoh-contoh campuran homogen yang biasanya ditemukan dalam keseharian manusia, dikutip dari Studious Guy dan Chemistry Talk.

1. Udara

Udara adalah gas yang tidak terlihat dan berada di sekitar manusia. Udara sendiri terbentuk dari campuran beberapa gas. Antara lain nitrogen sebesar 78 persen, oksigen sebesar 21 persen, argon sebesar 0,9 persen, karbon dioksida sebesar 0,04 persen, serta variabel tambahan berupa uap air.

Udara memang tergolong campuran homogen, tetapi komposisinya berbeda-beda di setiap tempat. Bisa jadi udara di lokasi A memiliki campuran yang berbeda dengan yang ada di lokasi B. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dan seberapa besar konsentrasi salah satu komponen gas di suatu tempat. Contohnya, udara di desa mengandung oksigen lebih banyak daripada di kota.

2. Bensin

Bensin adalah bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan mesin kendaraan. Cairan ini diambil dari minyak Bumi yang terbentuk dari fosil berjuta-juta tahun lalu. Bensin mudah terbakar sehingga cocok untuk pembakaran internal kendaraan. Namun, sifatnya yang mudah terbakar itu juga harus diwaspadai karena bisa menimbulkan api di luar mesin kendaraan.

Bensin terdiri atas campuran bahan senyawa organik, di antaranya parafin, olefin, dan sikloalkana. Biasanya bensin dicampur dengan aditif lain seperti etanol dan deterjen untuk fungsi-fungsi tertentu, seperti mencegah kemacetan pada karburator dan penghambat oksidasi. Berkat unsur-unsur di dalamnya, bensin memiliki sifat melarutkan lemak dan minyak sehingga kerap digunakan untuk membersihkan noda minyak.

3. Minuman Bersoda

Minuman bersoda, atau dikenal juga dengan istilah minuman ringan (softdrink), adalah kelas minuman non alkohol yang sebagian besar berkarbonasi, serta mengandung pemanis dan perasa buatan atau alami. Tidak semua minuman ringan berkarbonasi atau bersoda, tapi yang jelas semuanya termasuk campuran homogen antara unsur padat, cair, dan gas.

Hal ini ditandai dengan rasa yang konsisten sejak awal minum minuman bersoda hingga habis. Tetapi dalam beberapa kasus, rasanya mungkin berubah karena pengaruh suhu dan tutup botol terlalu lama dibuka sehingga menyebabkan oksidasi.

4. Kopi

Minuman kopi yang sering diminum sehari-hari juga merupakan campuran homogen. Terutama kopi hitam. Kopi hitam adalah campuran homogen dari biji kopi sangrai dan air panas. Secara fisik, mereka bercampur dan menjadi minuman kopi, tidak bisa dipisahkan lagi menjadi biji kopi dan air panas.

Tetapi tidak semua kopi termasuk campuran homogen. Kopi espresso, misalnya, bukan termasuk campuran homogen karena memiliki kandungan crema yang membuatnya menjadi campuran heterogen. Campuran espresso ini juga dikenal dengan sebutan emulsi.

5. Susu

Sama seperti kopi, susu juga termasuk campuran homogen. Terutama yang bukan susu murni langsung dari sapi. Susu terdiri atas berbagai unsur atau senyawa yang kemudian bercampur menjadi satu dalam air panas atau hangat, sehingga menghasilkan susu.

Namun, ketika susu mengental, dia tidak lagi menjadi campuran homogen. Sebab, biasanya ada endapan bubuk susu di bawah yang menandakan sebagian bubuk yang tadinya tercampur dengan air mulai terpisah dan tidak membentuk campuran homogen lagi. Hal yang sama juga berlaku pada kopi yang bubuknya mengendap di dasar cangkir.

6. Gas LPG

Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Dikenal juga dengan istilah gas silinder atau gas masak. LPG disambungkan dengan kompor, dan saat kenop kompor diputar, gas akan keluar dan bisa digunakan untuk memasak.

LPG terdiri atas campuran gas-gas hidrokarbon yang mudah terbakar. Di antaranya propane (C3H8), butane (C4H10), dan beberapa gas hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya sebagai campuran homogen, LPG dapat disimpan dalam waktu yang tidak terbatas selama belum dipakai. Yang jadi masalah adalah tabung tempat menampung LPG bisa terdegradasi seiring waktu.

7. Anggur atau Wine

Wine adalah salah satu minuman beralkohol yang berbahan dasar jus buah anggur. Anggur menjadi minuman penting dalam banyak budaya sejak zaman dulu. Wine terbuat dari anggur yang telah difermentasi, dicampur dengan gula dan ragi.

Campuran ketiganya kemudian menghasilkan larutan homogen etanol dan air. Ragi dan gula alami yang dicampurkan dengan jus anggur menghasilkan tiga komponen, yakni etanol, karbon dioksida, dan panas. Karbon dioksida dan panas ini biasanya terlepas keluar, tetapi etanol tetap menempel pada wine.

8. Minuman Beralkohol

Tidak hanya anggur, minuman beralkohol lain umumnya juga termasuk dalam campuran homogen. Sebab, minuman beralkohol adalah campuran dari alkohol sulingan dan perasa tambahan. Perasa yang dimasukkan beragam, bisa dalam bentuk gula, rempah-rempah, atau perasa buah.

Beberapa contoh minuman keras yang banyak beredar adalah brendi, vodka, soju, gin, rum, tequila, dan wiski. Biasanya botol-botol minuman beralkohol itu memuat informasi tentang persentase alkohol dibandingkan air dalam suatu minuman. Misalnya jika tertulis 42,8 V/V, artinya di dalam minuman itu ada 42,8 ml alkohol yang dicampur dalam 100 ml air.

9. Cuka

Cuka adalah campuran homogen yang biasa digunakan untuk keperluan dapur. Cuka terdiri atas larutan asam asetat dan beberapa bahan kimia yang memunculkan rasa pada cuka. Jumlah asam asetat dalam cuka sendiri berkisar antara 5-8 persen, dicampur dengan air.

Beberapa jenis cuka yang dikenal adalah cuka sari apel, cuka putih suling, cuka anggur putih, cuka anggur merah, cuka beras, dan cuka malt. Biasanya cuka digunakan untuk memberi tambahan rasa asam pada makanan.

10. Semen

Semen adalah perekat atau pengikat yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Semen biasanya digunakan bersama bahan lain seperti pasir dan kerikil atau agregat. Komposisi dalam semen antara lain oksida kalsium, aluminium, silikon, besi, dan belerang. Unsur-unsur inilah yang menjadikan semen salah satu campuran homogen.

Semen biasanya ditambahkan dengan air. Kemudian semen menghasilkan kristal sub-mikroskopis yang memiliki sifat adhesi untuk menahan pasir dan kerikil yang telah dicampurkan. Campuran ini menjadi cukup kuat untuk merekatkan dua bahan bangunan yang keras dan menjadi beton.

11. Kuningan

Bahan kuningan kerap digunakan untuk instrumen musik, misalnya terompet dan saxophone. Alat-alat musik dibuat dari kuningan karena bahan tersebut memiliki sifat akustik.

Kuningan adalah campuran dari tembaga dan seng. Proporsinya masing-masing 66 persen untuk tembaga dan 34 persen untuk seng. Jumlahnya bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan alat musik yang akan digunakan. Selain alat musik, kuningan juga biasa dibuat menjadi perhiasan dan peralatan tradisional.

12. Perunggu

Perunggu adalah campuran dari tembaga dan timah, sehingga termasuk ke dalam campuran homogen.

13. Baja

Sama seperti perunggu, baja juga terbuat dari campuran dua unsur. Yakni besi dan karbon.

14. Lem

Lem memiliki sifat merekatkan serta mudah mengering dan mengeras seperti semen, sehingga ia juga termasuk campuran homogen. Namun, dalam beberapa kondisi, lem memiliki campuran lain yang membuatnya jadi campuran heterogen.

15. Air Garam

Seperti namanya, air garam merupakan percampuran dari air dan garam. Keduanya sulit dipisahkan ketika sudah bercampur. Tetapi, air laut yang asin tidak selalu masuk dalam golongan campuran homogen, karena bisa ada berbagai partikel alam lain yang tercampur di dalamnya.

Ciri-ciri Campuran Homogen

Campuran homogen memiliki sifat-sifat tertentu, mengutip Science Notes. Antara lain:

  1. Campuran homogen terbentuk dari satu fasa dan hanya terdiri dari padat, cair, atau gas.
  2. Campuran komponen dalam jenis campuran ini biasanya mempertahankan identitas kimianya masing-masing. Meski demikian, semua komponen itu susah dilihat secara terpisah.
  3. Pada tingkat molekuler, campuran homogen mengandung banyak unsur atau senyawa.
  4. Memiliki komposisi dan karakteristik yang identik meskipun bagian campurannya berbeda-beda.
  5. Sulit dipisahkan bahkan dengan metode mekanis semacam filtrasi.

Karakteristik Campuran Homogen

Sementara itu, mengutip Unacademy, campuran homogen memiliki karakteristik antara lain:

  1. Distribusi zat secara merata dalam campuran.
  2. Tidak terlihat secara kasat mata.
  3. Memiliki komposisi yang seragam.

Itulah penjelasan mengenai campuran homogen, mulai dari pengertian, contoh, hingga karakteristiknya. Selamat menemukan campuran homogen di sekitarmu ya, detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"



(des/fds)


Page 2

Campuran homogen menjadi salah satu pembahasan penting dalam cabang ilmu Kimia. Selain contohnya, pengertian hingga karakteristik campuran homogen pun sering dicari dan dipelajari.

Tidak sulit menemukan contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari. Dia dapat kita temukan dalam bentuk udara, gas alam, baja, hingga minuman kopi dan cairan darah. Namun, mengutip Science Notes, campuran homogen sering disalahpahami dengan zat murni. Padahal keduanya berbeda.

Untuk memahaminya dan mengetahui contoh-contoh campurannya, yuk pelajari dulu apa itu campuran homogen.


Dilansir Science Notes, campuran homogen adalah campuran antara zat padat, cair, atau gas dengan komposisi, jumlah, hingga jenis komponen yang seragam. Inilah yang membedakan dengan campuran heterogen yang komposisinya tidak seragam dan sampel yang diambil tidak identik.

Di awal sempat dijelaskan bahwa campuran homogen dan zat murni sulit dibedakan secara visual. Alias tampilannya hampir sama. Keduanya bisa dibedakan setelah komposisi dari campuran homogen dan zat murni diketahui. Jika dalam zat murni hanya ada satu unsur atau senyawa, maka dalam campuran homogen ada lebih dari satu unsur atau senyawa.

Contoh sederhananya, besi adalah zat murni. Sementara baja adalah campuran homogen. Sekarang mari pelajari apa saja contoh-contoh campuran homogen!

Contoh Campuran Homogen

Dilansir Studious Guy, semua larutan umumnya dianggap sebagai campuran homogen dalam ilmu Kimia. Sebab, rasio zat terlarut terhadap pelarut umumnya sama pada tiap larutan. Partikel-partikel ini tidak terlihat secara kasat mata.

Inilah contoh-contoh campuran homogen yang biasanya ditemukan dalam keseharian manusia, dikutip dari Studious Guy dan Chemistry Talk.

1. Udara

Udara adalah gas yang tidak terlihat dan berada di sekitar manusia. Udara sendiri terbentuk dari campuran beberapa gas. Antara lain nitrogen sebesar 78 persen, oksigen sebesar 21 persen, argon sebesar 0,9 persen, karbon dioksida sebesar 0,04 persen, serta variabel tambahan berupa uap air.

Udara memang tergolong campuran homogen, tetapi komposisinya berbeda-beda di setiap tempat. Bisa jadi udara di lokasi A memiliki campuran yang berbeda dengan yang ada di lokasi B. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan dan seberapa besar konsentrasi salah satu komponen gas di suatu tempat. Contohnya, udara di desa mengandung oksigen lebih banyak daripada di kota.

2. Bensin

Bensin adalah bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan mesin kendaraan. Cairan ini diambil dari minyak Bumi yang terbentuk dari fosil berjuta-juta tahun lalu. Bensin mudah terbakar sehingga cocok untuk pembakaran internal kendaraan. Namun, sifatnya yang mudah terbakar itu juga harus diwaspadai karena bisa menimbulkan api di luar mesin kendaraan.

Bensin terdiri atas campuran bahan senyawa organik, di antaranya parafin, olefin, dan sikloalkana. Biasanya bensin dicampur dengan aditif lain seperti etanol dan deterjen untuk fungsi-fungsi tertentu, seperti mencegah kemacetan pada karburator dan penghambat oksidasi. Berkat unsur-unsur di dalamnya, bensin memiliki sifat melarutkan lemak dan minyak sehingga kerap digunakan untuk membersihkan noda minyak.

3. Minuman Bersoda

Minuman bersoda, atau dikenal juga dengan istilah minuman ringan (softdrink), adalah kelas minuman non alkohol yang sebagian besar berkarbonasi, serta mengandung pemanis dan perasa buatan atau alami. Tidak semua minuman ringan berkarbonasi atau bersoda, tapi yang jelas semuanya termasuk campuran homogen antara unsur padat, cair, dan gas.

Hal ini ditandai dengan rasa yang konsisten sejak awal minum minuman bersoda hingga habis. Tetapi dalam beberapa kasus, rasanya mungkin berubah karena pengaruh suhu dan tutup botol terlalu lama dibuka sehingga menyebabkan oksidasi.

4. Kopi

Minuman kopi yang sering diminum sehari-hari juga merupakan campuran homogen. Terutama kopi hitam. Kopi hitam adalah campuran homogen dari biji kopi sangrai dan air panas. Secara fisik, mereka bercampur dan menjadi minuman kopi, tidak bisa dipisahkan lagi menjadi biji kopi dan air panas.

Tetapi tidak semua kopi termasuk campuran homogen. Kopi espresso, misalnya, bukan termasuk campuran homogen karena memiliki kandungan crema yang membuatnya menjadi campuran heterogen. Campuran espresso ini juga dikenal dengan sebutan emulsi.

5. Susu

Sama seperti kopi, susu juga termasuk campuran homogen. Terutama yang bukan susu murni langsung dari sapi. Susu terdiri atas berbagai unsur atau senyawa yang kemudian bercampur menjadi satu dalam air panas atau hangat, sehingga menghasilkan susu.

Namun, ketika susu mengental, dia tidak lagi menjadi campuran homogen. Sebab, biasanya ada endapan bubuk susu di bawah yang menandakan sebagian bubuk yang tadinya tercampur dengan air mulai terpisah dan tidak membentuk campuran homogen lagi. Hal yang sama juga berlaku pada kopi yang bubuknya mengendap di dasar cangkir.

6. Gas LPG

Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak. Dikenal juga dengan istilah gas silinder atau gas masak. LPG disambungkan dengan kompor, dan saat kenop kompor diputar, gas akan keluar dan bisa digunakan untuk memasak.

LPG terdiri atas campuran gas-gas hidrokarbon yang mudah terbakar. Di antaranya propane (C3H8), butane (C4H10), dan beberapa gas hidrokarbon lainnya. Karena sifatnya sebagai campuran homogen, LPG dapat disimpan dalam waktu yang tidak terbatas selama belum dipakai. Yang jadi masalah adalah tabung tempat menampung LPG bisa terdegradasi seiring waktu.

7. Anggur atau Wine

Wine adalah salah satu minuman beralkohol yang berbahan dasar jus buah anggur. Anggur menjadi minuman penting dalam banyak budaya sejak zaman dulu. Wine terbuat dari anggur yang telah difermentasi, dicampur dengan gula dan ragi.

Campuran ketiganya kemudian menghasilkan larutan homogen etanol dan air. Ragi dan gula alami yang dicampurkan dengan jus anggur menghasilkan tiga komponen, yakni etanol, karbon dioksida, dan panas. Karbon dioksida dan panas ini biasanya terlepas keluar, tetapi etanol tetap menempel pada wine.

8. Minuman Beralkohol

Tidak hanya anggur, minuman beralkohol lain umumnya juga termasuk dalam campuran homogen. Sebab, minuman beralkohol adalah campuran dari alkohol sulingan dan perasa tambahan. Perasa yang dimasukkan beragam, bisa dalam bentuk gula, rempah-rempah, atau perasa buah.

Beberapa contoh minuman keras yang banyak beredar adalah brendi, vodka, soju, gin, rum, tequila, dan wiski. Biasanya botol-botol minuman beralkohol itu memuat informasi tentang persentase alkohol dibandingkan air dalam suatu minuman. Misalnya jika tertulis 42,8 V/V, artinya di dalam minuman itu ada 42,8 ml alkohol yang dicampur dalam 100 ml air.

9. Cuka

Cuka adalah campuran homogen yang biasa digunakan untuk keperluan dapur. Cuka terdiri atas larutan asam asetat dan beberapa bahan kimia yang memunculkan rasa pada cuka. Jumlah asam asetat dalam cuka sendiri berkisar antara 5-8 persen, dicampur dengan air.

Beberapa jenis cuka yang dikenal adalah cuka sari apel, cuka putih suling, cuka anggur putih, cuka anggur merah, cuka beras, dan cuka malt. Biasanya cuka digunakan untuk memberi tambahan rasa asam pada makanan.

10. Semen

Semen adalah perekat atau pengikat yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Semen biasanya digunakan bersama bahan lain seperti pasir dan kerikil atau agregat. Komposisi dalam semen antara lain oksida kalsium, aluminium, silikon, besi, dan belerang. Unsur-unsur inilah yang menjadikan semen salah satu campuran homogen.

Semen biasanya ditambahkan dengan air. Kemudian semen menghasilkan kristal sub-mikroskopis yang memiliki sifat adhesi untuk menahan pasir dan kerikil yang telah dicampurkan. Campuran ini menjadi cukup kuat untuk merekatkan dua bahan bangunan yang keras dan menjadi beton.

11. Kuningan

Bahan kuningan kerap digunakan untuk instrumen musik, misalnya terompet dan saxophone. Alat-alat musik dibuat dari kuningan karena bahan tersebut memiliki sifat akustik.

Kuningan adalah campuran dari tembaga dan seng. Proporsinya masing-masing 66 persen untuk tembaga dan 34 persen untuk seng. Jumlahnya bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan alat musik yang akan digunakan. Selain alat musik, kuningan juga biasa dibuat menjadi perhiasan dan peralatan tradisional.

12. Perunggu

Perunggu adalah campuran dari tembaga dan timah, sehingga termasuk ke dalam campuran homogen.

13. Baja

Sama seperti perunggu, baja juga terbuat dari campuran dua unsur. Yakni besi dan karbon.

14. Lem

Lem memiliki sifat merekatkan serta mudah mengering dan mengeras seperti semen, sehingga ia juga termasuk campuran homogen. Namun, dalam beberapa kondisi, lem memiliki campuran lain yang membuatnya jadi campuran heterogen.

15. Air Garam

Seperti namanya, air garam merupakan percampuran dari air dan garam. Keduanya sulit dipisahkan ketika sudah bercampur. Tetapi, air laut yang asin tidak selalu masuk dalam golongan campuran homogen, karena bisa ada berbagai partikel alam lain yang tercampur di dalamnya.

Ciri-ciri Campuran Homogen

Campuran homogen memiliki sifat-sifat tertentu, mengutip Science Notes. Antara lain:

  1. Campuran homogen terbentuk dari satu fasa dan hanya terdiri dari padat, cair, atau gas.
  2. Campuran komponen dalam jenis campuran ini biasanya mempertahankan identitas kimianya masing-masing. Meski demikian, semua komponen itu susah dilihat secara terpisah.
  3. Pada tingkat molekuler, campuran homogen mengandung banyak unsur atau senyawa.
  4. Memiliki komposisi dan karakteristik yang identik meskipun bagian campurannya berbeda-beda.
  5. Sulit dipisahkan bahkan dengan metode mekanis semacam filtrasi.

Karakteristik Campuran Homogen

Sementara itu, mengutip Unacademy, campuran homogen memiliki karakteristik antara lain:

  1. Distribusi zat secara merata dalam campuran.
  2. Tidak terlihat secara kasat mata.
  3. Memiliki komposisi yang seragam.

Itulah penjelasan mengenai campuran homogen, mulai dari pengertian, contoh, hingga karakteristiknya. Selamat menemukan campuran homogen di sekitarmu ya, detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)