Biaya produksi yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi disebut

Lihat Foto

PIXABAY

Biaya variabel adalah biaya perusahaan yang besarnya sesuai dengan volume kegiatan usaha.

JAKARTA, KOMPAS.com – Biaya variabel adalah salah satu istilah umum di perusahaan saat menjalankan produksi suatu barang atau proyek. Selain biaya variabel, jenis lainnya yang juga lazim digunakan dalam pembukuan operasional perusahaan adalah biaya tetap.

Baik biaya tetap maupun biaya variabel adalah termasuk dari jenis biaya produksi dalam perusahaan. Apa itu biaya variabel?

Pengertian biaya variabel

Mengutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pengertian biaya variabel adalah biaya perusahaan yang besarnya sesuai dengan volume kegiatan usaha. Istilah lain dari biaya variabel adalah biaya tidak tetap atau variable cost.

Baca juga: Kembali Naik, Uang Beredar November 2021 Tembus Rp 7.572 Triliun

Biaya variabel adalah biaya dengan jumlah berubah-ubah mengikuti intensitas pemakaian sumber biaya. Dengan kata lain, biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung pada output.

Biaya variabel adalah biaya yang berubah mengikuti aktivitas bisnis. Bisa dikatakan, biaya variabel artinya biaya yang besarannya naik turun tergantung pada volume operasional perusahaan.

Apabila produksi barang semakin tinggi, maka biaya variabel juga akan mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika produksi turun, maka biaya variabel juga akan menurun.

Dikutip dari laman Gramedia.com, biaya variabel adalah hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.

Baca juga: Promo Beli 2 Gratis 1 di Indomaret dan Alfamart

Pengeluaran untuk membeli bahan baku biasanya akan dipengaruhi oleh target output selama proses produksi. Biaya variabel adalah biaya yang akan selalu mengalami perubahan selama proses produksi tersebut mengalami perubahan.

Saat proses produksi terhenti, berarti biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan manufaktur adalah nol. Variable cost atau biaya variabel adalah komponen biaya produksi yang penting untuk menentukan harga barang saat pemasaran berlangsung, dalam hitungan per unit.

Contoh biaya variabel

Contoh dari biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja harian, biaya pemenuhan kebutuhan alat produksi, upah lembur tenaga kerja hingga biaya komisi yang dihitung setiap keberhasilan penjualan produk.

Baca juga: Menilik Dampak Normalisasi Ekonomi 2022 ke Pasar Finansial


Sebuah bentuk usaha, baik itu UMKM, perusahaan kecil, perusahaan dagang, bidang jasa, sampai manufaktur dalam menjalankan usaha bisnisnya pasti mengeluarkan biaya. Biaya tersebut dibutuhkan mulai dari proses produksi sampai produk dinyatakan siap untuk  diperkenalkan di pasaran. 

Biaya-biaya tersebut dibagi menjadi beberapa jenis antara lain biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost), biaya semi-variabel, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya lainnya. Namun, kali ini kita akan lebih spesifik membahas mengenai fixed cost dan variable cost

Pengertian Variable Cost

Secara sederhana, bisa disimpulkan bahwa variable cost adalah biaya yang tergantung pada hasil produksi. Biaya produksi variabel adalah jumlah konstan per unit yang diproduksi. Saat jumlah produksi dan output meningkat, variable cost juga akan meningkat. Sebaliknya, ketika lebih sedikit produk yang diproduksi, variable cost yang terkait dengan produksi akan menurun.

Secara lebih jelas, pengertian variable cost merupakan biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah produk yang diproduksi. 

Dapat pula dikatakan bahwa variable cost tergantung pada fluktuasi aktivitas usaha dalam memproduksi barang yang dilakukan sebuah perusahaan. Variable cost umumnya berbeda antar bidang bisnis atau industri satu dengan lainnya. 

Jenis-jenis Variable Cost

Variable cost terdiri dari 3 jenis, yaitu direct cost, variable overhead cost, dan semi variable cost. 

Direct Cost

Direct cost atau yang juga disebut dengan biaya langsung merupakan biaya yang langsung terkait dengan produksi. Ketentuan dari biaya langsung ini adalah biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, misal untuk bahan baku atau bahan bakar.

Variable Overhead Cost

Variable overhead cost yang mana merupakan biaya yang berkaitan dengan intensitas perusahaan dalam proses produksi. Misal biaya asuransi untuk tenaga kerja yang sakit atau kecelakaan ketika sedang memproduksi.

Semi Variable Cost

Semi variable cost merupakan suatu biaya yang memiliki elemen biaya tetap, namun memiliki biaya variabel di dalamnya. Elemen ini merupakan jumlah biaya minimum untuk dapat menyediakan jasa sedangkan pada elemen variable cost adalah suatu bagian yang dipengaruhi oleh volume kegiatan.

Rasio Variable Cost

Rasio variable cost umumnya digunakan dalam laporan biaya untuk menyatakan biaya dalam proses produksi suatu perusahaan. Bentuk rasio variable cost adalah persentase dari penjualan bersih. 

Cara menghitung rasio variable cost adalah biaya dibagi dengan pendapatan bersih. Rasio variable cost  membandingkan biaya dalam produksi dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan.

Pengertian Fixed Cost

Fixed cost atau biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah bidang usaha atau perusahaan dalam keadaan konstan/tetap atau umumnya senantiasa tidak berubah walaupun mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan. 

Berbanding terbalik dengan variable cost, dapat dikatakan bahwa fixed cost tidak terpengaruh sama sekali dari perubahan-perubahan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. 

Fixed cost yang senantiasa konstan bukan berarti biaya tetap tersebut akan selalu konstan. Biaya tetap dapat berubah sewaktu-waktu di masa yang akan datang. Contoh sederhana misalnya biaya sewa gedung. Perusahaan perlu untuk tetap membayar biaya sewa gedung yang sama setiap tahun walaupun produk yang dihasilkan oleh perusahaan banyak ataupun sedikit. 

Fixed cost akan selalu konstan atau tetap sampai suatu periode tertentu, periode saat  biaya dapat ditingkatkan maupun diturunkan oleh pihak yang bersangkutan tapi perubahan tersebut biasanya terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Jenis-jenis Fixed Cost

Fixed cost dibagi menjadi 2 jenis, yaitu committed fixed cost dan discretionary fixed cost

Committed Fixed Cost

Jenis fixed cost yang pertama adalah biaya yang sudah ditentukan atau yang juga  disebut dengan commited fixed cost. Biaya tersebut merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menjaga kestabilan dari suatu perusahaan. Hal ini memiliki kaitan erat dengan struktur organisasi dan investasi fasilitas perusahaan. Saat perusahaan gulung tikar, ada biaya yang harus dikeluarkan.

Discretionary Fixed Cost

Jenis fixed cost yang kedua adalah biaya diskresioner atau discretionary fixed cost. Biaya tersebut adalah biaya yang dikeluarkan pada saat-saat tertentu saja yang dikurangi atau dihilangkan tanpa berdampak pada laba yang dihasilkan. Hal ini yang membuat manajemen perlu untuk mengurangi biaya diskresioner saat perusahaan dilanda kekurangan kas jangka pendek.

Perbedaan Fixed Cost dan Variable Cost

Terdapat beberapa perbedaan utama antara fixed cost dan variable cost. Bila disimpulkan, perbedaan tersebut antara lain: 

Perbedaan Sifat

Fixed cost bersifat paten atau pasti, sedangkan variable cost tidak bisa dikatakan pasti atau cukup bervariasi.

Keterkaitan 

Keterkaitan yang dimaksud di sini adalah korelasi antara biaya dengan proses produksi. Fixed cost tidak memiliki hubungan atau kaitan yang erat dengan kapasitas produksi. Sedangkan hubungan antara proses produksi dengan variable cost adalah sangat erat sekali. 

Berdasarkan waktu

Fixed cost merupakan biaya tetap berdasarkan waktu terkait, yaitu tetap atau konstan dan tidak akan berubah selama suatu periode. Berbeda dengan variable cost yang berhubungan dengan volume, dan akan berubah sesuai dengan perubahan volume.

Penghitungan Persediaan

Fixed cost dan variable cost juga mengalami perbedaan dalam penilaian persediaan. Fixed cost tidak termasuk pada saat terjadi penilaian persediaan, tetapi variable cost selalu disertakan.

Perbedaan antara fixed cost dan variable cost ini penting untuk diketahui oleh para pemilik bisnis atau perusahaan agar mudah saat memasukkannya ke dalam catatan finansial bisnis. Selain itu, hal ini juga penting untuk mengukur dan mengetahui perkembangan bisnis yang dijalankan.

Contoh Fixed Cost dan Variable Cost

Contoh Fixed Cost

  • Beban bunga - Biaya dari dana yang dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman. 

  • Biaya asuransi - Sejumlah biaya yang harus dibayarkan untuk premi asuransi. 

  • Biaya sewa - Biaya yang terkait penggunaan properti seperti kantor, gudang, pabrik, atau toko yang dimiliki orang lain dan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan operasional.

  • Pajak properti - Biaya pajak yang dibebankan pada bisnis atau perusahaan berdasarkan aset yang dimiliki.

  • Penyusutan - Penyusutan adalah pembebanan bertahap dan sistematis terhadap biaya aset berwujud.

  • Pembayaran Gaji - Pembayaran perusahaan terhadap karyawannya secara berkala, baik harian, mingguan atau bulanan. 

  • Utilitas – Tagihan listrik, telepon, dan sebagainya. Meskipun elemennya termasuk variabel, namun utilitas termasuk dalam biaya tetap.

Contoh Variable Cost

  • Bahan langsung - Bahan langsung adalah bahan yang berhubungan dengan proses produksi langsung atau biasa dikenal dengan nama bahan baku. 

  • Tenaga kerja langsung - Beberapa perusahaan mempekerjakan tenaga kerja tetap untuk menghasilkan suatu produk, jadi tidak semua tenaga kerja bisa disebut sesuai dengan pengertian variable cost. Hanya tenaga kerja sementara atau bukan tetap saja yang masuk dalam variable cost.

  • Pemenuhan alat produksi - Biaya untuk memenuhi bahan-bahan yang dibutuhkan agar alat produksi bisa berjalan. Tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, tapi lebih berhubungan dengan alat untuk memproduksinya.

  • Upah lembur - Tidak semua upah lembur dikatakan sebagai variable cost karena nyatanya ada perusahaan yang memberi upah pegawainya berdasarkan hitungan hari, bukan jam. Maka seberapa banyak pun jumlah jam yang digunakan untuk memproduksi produk, gaji pegawai tetap sama sehingga masuknya ke fixed cost.

  • Komisi - Komisi adalah biaya yang didapatkan dari penjualan suatu produk, masuk ke dalam kategori variable cost adalah karena biasanya komisi itu dihitung setiap keberhasilan penjualan produk dengan jumlah tertentu.

  • Biaya pengiriman - Pengiriman produk ke wilayah tertentu akan sangat berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan sehingga masuk ke dalam kategori contoh variable cost. 

Kesimpulan 

Seluruh biaya yang terjadi di dalam suatu bidang usaha atau perusahaan dapat dikategorikan menjadi 2 jenis biaya, yaitu fixed cost dan variable cost. 

Pengertian fixed cost adalah biaya tetap yang tidak berubah meskipun perusahaan sedang ramai atau sepi. Sedangkan, pengertian variable cost adalah biaya variabel yang bisa naik atau turun tergantung dari banyak atau sedikitnya produksi/penjualan perusahaan tersebut.

Jika kamu adalah seorang pemilik bisnis atau perusahaan dan masih merasa bingung perihal perhitungan biaya seperti ini, itu artinya kamu butuh bantuan dari aplikasi keuangan seperti majoo yang bisa mempermudah pekerjaanmu dalam hal finansial bisnis. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA