Buku panduan penulisan ilmiah unej

i

null

(Berlaku untuk Penulisan Tugas Akhir Program D3, S1 s. S

dan Profesi di Lingkungan UNEJ)

Tim Penyusun: Rudi Wibowo Zulfikar Hadi Paramu Dominikus Rato Hardian Susilo Addy Erma Sulistyaningsih Saiful Bukhori Albert Tallapessy Nur Dyah Gianawati Siswoyo Arief Rijadi Nawiyanto

ii

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Penyusun: Rudi Wibowo Zulfikar Hadi Paramu Dominikus Rato Hardian Susilo Addy Erma Sulistyaningsih Saiful Bukhori Albert Tallapessy Nur Dyah Gianawati Siswoyo Arief Rijadi Nawiyanto

ISBN: 978-602-74798-5-

Desain Sampul dan Tata Letak Noerkoentjoro W. Fatkhur Rokhim

Penerbit: UPT Penerbitan Universitas Jember

Redaksi: Jl. Kalimantan 37 – Kampus Bumi Tegal Boto Jember 68121 Telp. 0331-330224, Voip. 0319 e-mail:

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak tanpa ijin tertulis dari penerbit, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, photoprint , maupun microfilm.

iv

PRAKATA

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan hidayah dan inayah-Nya berupa kemampuan berpikir dan analisis sehingga dapat terwujud buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Jember ini. Buku pedoman ini merupakan penyempurnaan dari buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Jember Tahun 2009. Alasan-alasan penting yang menjadi pendorong untuk penyempurnaan buku pedoman tersebut, adalah: sebagai antisipasi pesatnya perkembangan program-program studi di lingkungan Universitas Jember; sebagai langkah penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; serta sebagai pemacu gairah penulisan karya ilmiah melalui pemberian kepastian pedoman yang wajib diikuti oleh sivitas akademika di lingkungan Universitas Jember. Penegasan kewajiban tersebut dicantumkan dalam Keputusan Rektor Universitas Jember Nomor: 8363/UN25/KR/2016 yang mengatur tentang Pemberlakuan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah di Lingkungan Universitas Jember. Buku pedoman ini disusun melalui berbagai tahap, baik melalui forum lokakarya maupun pembahasan intensif oleh Tim Penyusun. Buku pedoman ini tidak mungkin terwujud tanpa adanya komitmen dan kerjasama yang harmonis di antara para pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas nama seluruh Pengelola Unit Pelaksana Teknis Penerbitan Universitas Jember menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya, terutama kepada pihak-pihak sebagai berikut:

  1. Rektor, Pembantu Rektor I, II, dan III Universitas Jember atas segala arahan dan dukungan yang telah diberikan untuk kelancaran proses penyempurnaan buku pedoman ini,
  2. Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kesatu Tahun 1998, Tim Penyusun Edisi Kedua Cetakan Kesatu Tahun 2005, Tim Penyusun Edisi Ketiga Cetakan Kesatu Tahun 2009 yang hasil kerjanya dijadikan acuan penyempurnaan buku pedoman ini.

v

  1. Tim Penyusun yang telah meluangkan waktu untuk memberikan koreksi dan telah berhasil merumuskan berbagai kritik, saran, dan masukan, dan
  2. Semua pihak yang telah mencermati, memberi kritik, saran, dan masukan yang konstruktif; Staf UPT Penerbitan Universitas Jember serta semua pihak yang terlibat dalam proses penyempurnaan buku pedoman yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Akhirnya, tiada suatu usaha yang besar akan berhasil tanpa dimulai dari usaha yang kecil. Semoga buku pedoman ini bermanfaat, terutama bagi seluruh sivitas akademika di lingkungan Universitas Jember. Sebagai penanggung jawab dan penerbit buku pedoman ini, kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan serta penyempurnaan lebih lanjut pada masa yang akan datang.

Jember, Agustus 2016 Tim Penyusun,

vii

viii

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................... iii PRAKATA ...................................................................................................... iv SK REKTOR ................................................................................................. vi DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1 1 Tujuan Pedoman .................................................................... 1 1 Ruang Lingkup ....................................................................... 1

BAB 2 ETIKA DAN RAMBU UNTUK MENGHINDARI PLAGIASI ..................................................................................... 5 2 Plagiarisme ............................................................................. 5 2 Apa yang Perlu Dipahami tentang Plagiarisme .................. 6 2 Bagaimana Cara Menghindari Plagiarisme ........................ 6

BAB 3 TATACARA PENULISAN KARYA ILMIAH .......................... 9 3 Ukuran Kertas, Margin, dan Jenis Huruf ........................... 9 3 Jarak Antar Baris .................................................................. 9 3 Penulisan Judul, Judul Bab, Subbab, dan Sub-subbab ..... 10 3 Penomoran .............................................................................. 12 3 Penyajian Tabel dan Gambar ............................................... 14

BAB 4 TATACARA PENULISAN SUMBER RUJUKAN ................... 21 4 Kutipan dan Teknik Pengutipan .......................................... 21 4.1 Kutipan Langsung .......................................................... 23 4.1 Kutipan Tidak Langsung ................................................ 26 4 Jenis dan Teknik Penyusunan Daftar Sumber Rujukan ... 27 4.2 Aturan Penyusunan Daftar Sumber Rujukan ................. 27 4.2 Penyusunan Daftar Sumber Rujukan .............................. 28

x

7.3 Bagian Awal Laporan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri ........................................................................... 75

7.3 Bagian Utama Laporan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri ........................................................................... 76 7.3 Bagian Akhir Laporan Pengabdian kepada Masyarakat Mandiri ........................................................................... 76 7 Sistematika Laporan Pengabdian kepada Masyarakat yang Didanai oleh Lembaga Pemberi Hibah Pengabdian kepada Masyarakat .......................................... 76

BAB 8 SISTEMATIKA BUKU, MODUL, MONOGRAF, DAN PROSIDING .................................................................................. 79 8 Sistematika Modul, Buku (Ajar dan Teks), dan Monograf ................................................................................ 79 8.1 Pengertian Modul, Buku (Ajar dan Teks), dan Monograf ................................................................. 79 8.1 Format Penulisan Modul, Buku (Ajar dan Teks), dan Monograf ........................................................................ 80 8 Sistematika Prosiding ............................................................ 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 87

BAB 1. PENDAHULUAN

1 Tujuan Pedoman 1 Ruang Lingkup Dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dikatakan bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora serta pembudayaan dan pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa. Oleh karena hal yang demikian itu, Pendidikan Tinggi wajib menjalankan kegiatan akademik serta mempertanggungjawabkan kegiatannya secara akademik pula. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yangmenyelenggarakan Pendidikan Tinggi dalam bentuk Tridharma Perguruan Tinggi. Tridharma Perguruan Tinggi yang adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pertanggungjawaban akademik dari sivitas akademika dalam proses pendidikannya di perguruan tinggi adalah membuat karya ilmiah dan memasyarakatkannya. Dalam undang-undang tersebut juga dikatakan bahwa

P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a I l m i a h | 3

mahasiswa, kegiatan mahasiswa, dan tugas akhir mahasiswa. Laporan tugas akhir mahasiswa meliputi: a) Paper untuk mahasiswa Program Diploma III; b) Skripsi untuk mahasiswa Program Diploma IV atau Strata I; c) Tesis untuk mahasiswa Strata II atau Program Spesialis I; d) Disertasi untuk Program Doktor atau Spesialis II. Karya ilmiah pada umumnya terdiri dari 3 unsur, yaitu: Ontologi ilmu, Epistemologi ilmu, dan Aksiologi ilmu. Ontology ilmu berkenaan dengan objek yang menjadi substansi keilmuan, epistemology berkenaan dengan pendekatan, metode, cara untuk mendapatkan ontology , dan axiology berkenaan dengan tujuan dan manfaat setelah ontology itu diperoleh. Secara epistemology , karya ilmiah selalu disusun secara sistematis mengikuti pola tertentu. Untuk memenuhi ketiga unsur utama tersebut, pada umumnya sebuah karya ilmiah terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu: a. Bagian Awal; b. Bagian Batang Tubuh; dan c. Bagian Akhir. Pada awal memuat hal-hal pokok, yaitu: halaman judul luar dengan letak logo universitas, halaman judul dalam, halaman motto (kalau ada), halaman persembahan (kalau ada), halaman persetujuan, halaman pengesahan, kata pengantar, prakata, ucapan terima kasih, daftar isi, ringkasan atau summary , dan daftar kata penting atau glossary (khusus untuk Disertasi), daftar gambar, dan daftar tabel. Pada bagian awal ini diperlukan keseragaman untuk seluruh Universitas Jember. Pada bagian Batang Tubuh atau Inti berisi tentang ontology , epistemology , dan axiology ilmu itu. Ontology ilmu sudah mulai nampak sejak pada latar belakang dan permasalahan, bahkan secara garis besar sudah digambarkan pada ringkasan/ summary. Ontology menjawab pertanyaan pokok: apa itu? Epistemology memuat tentang metode penelitiannya, yaitu pendekatan yang dilakukan, konsep-konsep dasar yang hendak digunakan, populasi dan sampel, metode penentuan sampel, metode pengambilan data, rumus statistik yang hendak digunakan dalam menganalisis data. Pada bagian ini sebaiknya diserahkan kepada masing-masing Unit Kerja (Fakultas atau Program Studi Setara Fakultas, Lemlit/DP2M, LPM/DP2M). Axiologi memuat tujuan dan manfaat ketika karya

4 | P E N D A H U L U A N

ilmiah/penelitian ini dilaksanakan, berhasil, dan menghasilkan. Bagian akhir dari karya ilmiah meliputi lampiran-lampiran yang wajib dilengkapi berkenaan dengan karya ilmiah ini. Yang perlu dilakukan juga adalah indeks baik indeks subjek maupun indeks objek. Untuk disertasi hal terakhir ini kiranya ‘wajib dilakukan.’ Hal pokok yang perlu diperhatikan dari Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Jember ini adalah aspek kebahasaan. Bukan hanya Bahasa Indonesia baku, tetapi juga penggunaan bahasa tulis. Hal ini penting diungkapkan, sebab sering ditemukan dalam karya tulis ilmiah, bahasa tutur yang dipakai, bukan bahasa tulis artinya ketika menulis karya ilmiah mahasiswa sering menggunakan bahasa tutur yang ditulis, bukan bahasa tulis. Buku ini hanya memuat pedoman umum saja, hal-hal yang bersifat khusus berkenaan dengan sifat keilmuan dari suatu cabang ilmu, diserahkan kepada masing-masing cabang ilmu tersebut di fakultasnya masing-masing. Misalnya pada Fakultas Hukum dengan Bahasa Indonesia Ragam Hukum atau fakultas lain dengan bahasa simbolnya.

6 | E T I K A D A N R A M B U

2 Apa yang perlu Dipahami tentang Plagiarisme Plagiarisme merupakan tindak kejahatan intelektual, yang oleh Howard (1995) para pelakunya perlu mendapatkan hukuman mati akademik ( academic death penalty ). Di Indonesia, plagiarisme mendapat perhatian yang cukup serius. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatur pencegahan dan penanggulangan plagiarisme melalui Permendiknas nomor 17 tahun 2010. Dalam Bab I pasal 4 Permendiknas ini dengan tegas disebutkan bahwa penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang perlu dilakukaan pimpinan perguruan tinggi untuk menjatuhkan sanksi kepada para pelakunya. Dengan demikian untuk menghindari plagiarisme mahasiswa maupun dosen perlu mengetahui rambu- rambu sejauh mana tindakannya termasuk kategori plagiarisme.

2 Bagaimana cara Menghindari Plagiarisme? Untuk menghindari plagiarisme, sumber kutipan wajib disebutkan apabila pendapat orang lain dikutip dalam suatu tulisan. Secara umum mengutip dibedakan menjadi dua yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung (lihat BAB 4 ). Kutipan langsung ( quoting ) dilakukan dengan menulis sama persis kalimat atau ide orang lain dalam suatu tulisan. Dalam hal ini, tanda kutip pada awal dan akhir kutipan wajib diberikan dengan menyebut sumbernya. Sebagai salah satu contoh, dapat diperhatikan kutipan berikut: “Berbagai macam kajian tentang teks hukum dan bahasa hukum yang dipergunakan untuk menulis teks tersebut telah dilakukan oleh para ahli bahasa, para pakar sosiolinguistik, para ahli pragmatik serta para pakar analisis wacana. Pembahasan tentang bahasa hukum yang dilakukan oleh para ahli sosiolinguistik difokuskan pada register bahasa hukum itu sendiri” (Djatmika, 2012:57). Pada kutipan di atas, semua kalimat penulis yang menjadi rujukan ditulis semuanya secara lengkap. Kutipan juga dapat dilakukan secara tidak langsung ( citing ). Pada kutipan tidak langsung, kita menyadur tulisan orang lain tanpa mengurangi makna dari kalimat/ide yang kita kutip. Sebagai contoh kalimat asli dari buku Herbert

P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a I l m i a h | 7

Marcuse yang berjudul Perang Semesta Melawan Kapitalisme Global berbunyi: Kehadiran suatu kelompok dan institusi di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan konteks jaman. Kutipan tidak langsung kalimat ini adalah: a. Menurut Marcuse (2001:2) konteks zaman memengaruhi keberadaan kelompok atau institusi di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan. b. Marcuse (2002: 2) mengatakan bawa konteks zaman memengaruhi keberadaan kelompok atau institusi di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan. c. Konteks zaman memengaruhi keberadaan kelompok atau institusi di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan (Marcuse, 2012: 2). Contoh di atas menunjukkan bahwa kalimat asli dari sumber rujukan diolah tanpa mengubah maknanya. Berbeda dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung dlakukan tanpa membubuhkan tanda kutip.

BAB 3. TATACARA PENULISAN KARYA ILMIAH

Komponen-komponen dalam karya ilmiah harus dapat dibedakan secara jelas dan diketahui jumlahnya. Untuk itu, komponen-komponen yang ada dalam karya ilmiah diatur jarak pengetikannya dan diberi nomor. Ketentuan tentang pengaturan jarak pengetikan dan penomoran bermacam-macam sehingga harus konsisten dalam pemakaiannya. Pengaturan jarak pengetikan dan penomoran karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Jember adalah sebagai berikut.

3 Ukuran Kertas, Margin, dan Jenis Huruf Karya ilmiah diketik pada kertas berukuran A4 (21 x 29,7 cm). Jarak antara tulisan dengan tepian kertas diatur sebagai berikut: (a) pias atas 4 cm, (b) pias bawah 3 cm, (c) pias kiri 4 cm, dan (d) pias kanan 3 cm. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman ukuran 12. Huruf yang digunakan dalam bagian awal sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Lampiran.

3 Jarak Antar Baris Jarak antar baris diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Judul bab diketikkan pada baris pertama; b. Jarak antara judul bab dan kalimat pertama dan antara kalimat terakhir suatu subbab (atau subsubbab) dan judul subbab (atau subsubab) berikutnya adalah 3 spasi; c. Jarak antara judul subbab (atau subsubbab) dan kalimat pertamanya dan antar baris tulisan dalam suatu paragraf adalah 1,5 spasi; d. Jarak antar baris tulisan dalam abstrak ( abstract ), ringkasan ( summary ), kutipan langsung lebih dari 4 baris, judul tabel atau gambar, dan daftar pustaka adalah 1 spasi; e. Jarak antar baris pada judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran adalah 1 spasi; dan f. Jarak antar pustaka dalam daftar pustaka adalah 2 spasi.

10 | T A T A C A R A P E N U L I S A N

3 Penulisan Judul, Judul Bab, Subbab, dan Sub-subbab Penulisan judul karya tulis ilmiah diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Judul tidak boleh berupa kalimat. Artinya, judul tidak boleh menggunakan bentuk bahasa yang terdiri atas subjek dan predikat serta tidak boleh diawali dengan kata kerja; b. Redaksi judul hendaknya menghindari penggunaan kata klise (misalnya: pengaruh, beberapa, sekelumit, studi, studi pendahuluan, dan penelaahan); c. Judul harus berbentuk frasa (kelompok kata). Kata atau unsur yang satu sebagai keterangan atau penjelas kata atau unsur yang lain dan merupakan satu kesatuan pengertian yang utuh ; d. Judul sebaiknya tidak lebih dari 15 kata (tidak termasuk kata sambung dan kata depan), kecuali pada buku; e. Judul yang panjang dapat dibagi menjadi judul dan anak judul atau judul tambahan. Untuk penulisan judul yang panjang, antara judul dan anak judul dipisahkan oleh tanda titik dua (:) atau tanda kurung ((...)) dan menggunakan ukuran huruf yang sama; f. Judul ditulis dengan font Times New Roman tebal dengan ukuran 14 point. Judul dan anak judul ditulis dengan huruf kapital, termasuk penulisan kata tugas yaitu kata depan dan kata sambung ; dan g. Penulisan judul menggunakan sistem simetris dan diupayakan berbentuk segitiga terbalik dengan jarak ketik satu spasi_._ Penulisan judul tidak diakhiri dengan tanda titik.

7 Langkah penulisan ilmiah?

Langkah-langkah dalam Melakukan Metode Ilmiah.
Merumuskan Masalah. ... .
Merumuskan Hipotesis. ... .
Merancang Penelitian. ... .
Melakukan Eksperimen. ... .
Mengolah dan Menganalisis Data. ... .
6. Menarik Kesimpulan. ... .
7. Melaporkan Hasil Penelitian..

Salah satu jenis karya tulis ilmiah adalah makalah apa yang dimaksu dengan makalah?

Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

Apa saja hal hal yang harus di hindari dalam penulisan karya ilmiah?

_Ada tiga hal yang wajib dihindari dalam penulisan karya ilmiah, yaitu Falsification, Fabrication, dan Plagiarism (FFP), baik itu karya ilmiah yang dalam proses submit, dalam proses review apalagi dalam laporan penelitian.

Makalah tentang langkah

Langkah-Langkah dan Cara Menulis Karya Ilmiah:.
Menentukan Tema atau Topik Penelitian. ... .
Membuat Outline/Kerangka Penelitian. ... .
Mengumpulkan Bahan. ... .
Survei Lapangan. ... .
Membangun Bibliografi. ... .
Menyusun Hipotesis. ... .
Menyusun Rancangan Penelitian. ... .
Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan..