Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak

Tulang pada orang dewasa berbeda dengan keadaan tulang orang yang masih muda karena terdapat perbedaan komponen dan struktur tulang. Perbedaan komponen dan struktur nya seperti cakra epifisis pada tulang pipa. Cakra epifisis tulang pipa ini menyebabkan tulang pada orang muda/anak masih mengalami pertumbuhan memanjang dan tidak padaorang dewasa. Pada orang muda atau anak-anak tulangnya pun masih didominasi oleh tulag rawan. Adapun pada tulang orang dewasa mayoritas komponen adalah tulang keras.  

Pembahasan

Rangka pada manusia tersusun atas tulang-tulang. Tulang-tulang tersebut dikelompokkan berdasar bentuk dan zat penyusun di dalam tubuh.  

Pelajari lebih lajut tentang tulang di: https://brainly.co.id/tugas/12258639.

Berdasar bentuknya, tulang dibedakan menjadi:

1. Tulang pipa

  • Berbentuk pipa atau silinder dengan kedua ujung membulat.  
  • Dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
  1. Epifisis yaitu bagian ujung tulang yang tersusun atas tulang rawan.
  2. Diafisis adalah bagian tengah yang memanjang dan ditengah terdapat rongga.  
  3. Metafisis adalah bagian diantara epifisis dan diafisis dan terdapat cakra epifisis (bagian tulang yang dapat tumbuh memanjang).  
  • Pada anak-anak, cakra epifisis berupa tulang rawan mengandung osteoblas karena masih mengalami pertumbuhan memanjang tulang.
  • Pada orang dewasa, cakra episis sudah berupa tulangkeras sehingga epifisis dan diafisis menyatu.  

2. Tulang pendek

Memiliki bentuk kompleks, pendek dan tidak beraturan.  

3. Tulang pipih

Berbentuk pipih dan terdiri atas lempengan-lempengan tulang kompak dan tulang spons.

Berdasarkan zat peyusunnya, tulang dibagi menjadi:  

1. Tulang rawan (kartilago)

  • Tersusun atas kondrosit (sel-sel tulang rawan)
  • Fungsi: memperkuat rangka baik pada embrio maupun pada saat dewasa  
  • Berdasarkan matrik dan susunan serabutnya,dibedakan menjadi:
  1. Kartilago hialin: matriks berwarna putih kebiruan dan transparan, berperan sebagai rangka pada masa embrio, pada orang dewasa melapisi permukaan sendi  antar tulang persendian dan saluran pernapasan  
  2. Kartilago elastis: matriks berwarna kuning dengan selaput kolagen, lebih lentur dan elastis, terdapat pada organ laring, pembuluh eutachius, dan telinga luar  
  3. Kartilago fibrosa:  matriks berwarna gelap dan keruh dengan serabut kolagen yang tersuusun sejajjar  dan membentuk satu berkas, sehingga bersifat agak keras, dan ditemukan diantara ruas tulang belakang, pertemuan tulang kemaluan, dan tendon

Pelajari lebih lanjut tentang ciri tulang rawan di: https://brainly.co.id/tugas/1402576.

2. Tulang sejati/keras (osteon)

  • Tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang berasal dari osteoblast (sel yang berasal dari fibroblast dan ikut dalam pembentukkan tulang) dan tersimpan dalam matriks.
  • Osteosit terletak secara teratur dalam lakuna.
  • Osteosit terletak pada lamella satu dengan lamella lainnya saling berhubungan melalui kanalikuli.  
  • Jaringan ini mengandung serabut kolagen dan mineral seperti Ca, P, Mg, K, Na yang menyebabkan tulang menjadi keras  
  • Peristiwa pembentukkan sel-sel tulang disebut osteofikasi.
  • Proses pembentukkan jaringan tulang disebut osifikasi.  
  • Pengerasan tulang karena pengendapan kalsium disebut kalsifikasi.  
  • Pengeroposan tulang disebut  osteoporosis  
  • Berdasarkan kepadatan matrik atau ada tidaknya rongga didalamnya , tulang dibedakan menjadi:
  1. tulang kompak (tulang keras atau tulang padat dengan matriks tersusun rapat)  
  2. tulang spons (tulang bunga karang dengan matriks tersusun longgar)

Pada saat embrio, rangka manusia tersusun dari tulang rawan hialin. Sebagian tulang rawan ini akan mengalami proses menjadi tulang keras yang (osifikasi).  

Urutan proses osifikasi sebagai berikut:

1. Osteoblas mengisi bagian dalam tulang rawan pada embrio.

2. Osteoblas akan membentuk osteosit. Osteosit yang tersusun melingkar membetuk sistem havers, dimana bagian tengahnya mengandung banyak pebuluh darah dan saraf.

3. Osteosit menyekeresi protein yang menjadi matriks tulang. Lalu tulang mengeras karena ada tambahan senyawa kalsium dan fosfat.

4. Selama osifikasi, bagian diantara episfisi dan diafisis membentuk cakara epifisis yang berupa tulang rawan dan banyak mengandung osteoblas.  

5. Bagian cakra epifisis terus megalami penulangan dan membuat tulang memanjang.

6. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang sehingga berongga dan terisi oleh sumsum tulang.  

Pelajari lebih lanjut tentang osifikasi di: https://brainly.co.id/tugas/17846974.

Detil jawaban

Kelas: 3 SMP

Mapel: Biologi

Bab: Rangka dan otot manusia

Kode: 9.4.1

Kata kunci: tulang pada orang dewasa dan anak

Tubuh manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sedangkan tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang disebut esteosit. Penjelasan selengkapnya sudah dibahas pada postingan sebelumnya. Kali ini kita akan bahas mengenai bentuk dan proses pembentukan tulang. Selengkapnya diuraikan pada penjelasan dibwah ini.

Bentuk Tulang

Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak

Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh yaitu tulang pendek, tulang pipih, dan tulang pipa

  • Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang pipih tersusun dari dua lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalam tulang spons terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih berfungsi sebagai pelindung atau sebagai penguat. Contoh tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
  • Tulang pendek berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini terdapat pada telapak tangan dan kaki serta ruas-ruas tulang belakang.
  • Tulang pipa berbentuk seperti tabung dan pada umumnya berongga. Kedua ujungnya membulat dan terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terdiri atas tiga bagian yaitu bagian ujung (epifisis), bagian tengah (diafisis), dan bagian antara epifisis dan diafisis yang disebut metafisis. Pada bagian metafisis terdapat cakra epifisis, yaitu bagian tulang pipa yang dapat bertambah panjang selama masa pertumbuhan. Pada anak-anak, cakra epifisis berupa kartilago yang mengandung osteoblas, dan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah tinggi lagi, cakra epifisnya sudah mengalami osifikasi. Osteoblas ini terdapat pada sumsum tuiang. Sumsum tuiang terdapat pada rongga tuiang pipa.

Sumsum tulang dibedakan menjadi sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan sumsum tulang kuning sebagai tempat pembentukan sel-sel lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang paha dan tulang betis. Di dalam tulang pipa terdapat osteoblas yang berfungsi untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan tulang.

Proses Pembentukan Tulang

Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak

Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Pembentukan tuiang terjadi segera setelah terbentuk tuiang rawan (kartilago) yang dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Sel- sel tulang dibentuk dari bagian dalam ke bagian luar.

Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut.

  • Bagian dalam tuiang rawan pada embrio berisi banyak osteoblas.
  • Osteoblas membentuk osteosit. Osteosit tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
  • Osteosit menyekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tuiang. Selanjutnya, osteosit akan mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat yang akan mem- buat tuiang mengeras.
  • Selama terjadi penulangan (osifikasi) bagian di antara epifisis dan diafisis membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tuiang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
  • Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang memanjang.
  • Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merusak tulang. Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang.

Demikian penjelasan yang bisa kami sampaikan tentang Proses Pembentukan Tulang dan Memahami Bentuk Tulang Lengkap!!!. Semoga postingan ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber literatur untuk mengerjakan tugas. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya.

Baca postingan selanjutnya:

Pengertian Dan Jenis Jenis Tulang – Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh manusia jumlahnya kurang lebih 200 buah dan terdiri dari beberapa jenis. Jumlah tulang pada manusia dewasa berbeda dengan jumlah tulang pada anakanak. Perbedaan ini terjadi karena adanya sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu. Pembicaraan kita mengenai tulang sebagai alat gerak akan diawali dengan pembahasan mengenai jenis tulang Seperti telah anda ketahui pada pembahasan tentang jaringan dan organ, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (osteon). Pembagian jenis tulang tersebut berdasarkan susunan jaringan dan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya.

Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak

Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks berupa kondrin. Tulang rawan ini bersifat bingkas dan lentur karena terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas). Jaringan tulang rawan pada anak-anak selselnya lebih banyak mengandung sel-sel rawan, sedangkan pada orang dewasa jaringan tulang rawannya telah terisi oleh matriks-matriks tulang. Sebagian besar anak-anak tubuhnya masih terdiri atas tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada beberapa bagian atau lokasi tubuh, seperti pada cuping hidung, cuping telinga, persendian tulang, di antara ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dan tulang dada, dan pada cakra epifisis.

Tulang Sejati (Osteon)

Berbeda dengan sifat tulang rawan, tulang sejati atau osteon bersifat keras. Di samping itu, memiliki susunan struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan tulang rawan. Tulang memiliki fungsi utama sebagai penyusun rangka tubuh. Struktur tulang dapat dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu osteoprogenator, osteoblas, osteosit, dan osteoklas. Osteoprogenator merupakan sel-sel tulang rawan yang bersifat khusus. Pada awal perkembangan organisme, sel-sel ini berasal dari mesenkim yang memiliki kemampuan membelah diri yang sangat baik dan mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator yang terdapat di sebelah bagian luar membran disebut periosteum. Osteoblas adalah sel-sel tulang muda yang pada proses terbentuknya tulang akan membentuk osteosit. Osteosit ini merupakan sel-sel tulang yang telah dewasa. Osteoblas berasal dari monosit. Pada masa perkembangannya, osteoblas banyak ditemukan di sekitar permukaan tulang. Osteoblas berfungsi untuk merawat dan memperbaiki tulang serta berperan pada proses perkembangan.

Proses terbentuknya tulang, terjadi segera setelah terbentuknya tulang rawan (kartilago). Kartilago berasal dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga, seluruh rongga ini akan terisi oleh osteoblas, kemudian osteoblas ini akan mengisi keseluruhan rongga jaringan tulang rawan untuk kemudian membentuk sel-sel tulang. Sel-sel tulang terbentuk terutama dari arah dalam ke arah luar. Proses pembentukan seperti demikian itu disebut pembentukan secara konsentris. Kemudian, setiap satuan-satuan sel tulang akan mengelilingi pembuluh-pembuluh darah dan sel saraf membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai saluran havers. Selanjutnya, di sekeliling sel-sel tulang akan terbentuk senyawa protein yang pada perkembangannya akan menjadi matriks tulang. Kelak, senyawa protein ini akan berikatan dengan unsur kalium (kapur) dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengalami pengerasan yang prosesnya dikenal sebagai penulangan atau osifikasi.

Berdasarkan matriks pembentukannya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompakdan tulang spons. Tulang kompak adalah tulang yang memiliki matriks padat dan keadaan susunan matriksnya rapat, misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan jenis tulang yang matriksnya berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek. Pembagian tulang juga dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi tiga, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

1) Tulang Pipa

Tulang ini disebut tulang pipa karena bentuknya mirip dengan pipa, yaitu berbentuk bulat panjang dan berongga. Pada ujung tulang pipa terdapat perluasan yang disebut bongkol. Bongkol ini berfungsi untuk penghubung antartulang. Contoh tulang pipa, antara lain tulang betis, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafisis), bagian kedua ujung tulang pipa (epifisis), dan daerah yang terdapat di antara epifisis dan diafisis (cakra epifisis).Cakra epifisis pada anak-anak berupa kartilago yang banyak mengandung osteoblas. Osteoblas ini menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang. Osteoporosis umumnya terjadi pada usia setengah baya. Pada orang yang masih muda, tulang terusmenerus keropos namun bersamaan dengan itu dibentuk tulang yang baru. Kecepatan rata-rata pembentukan tulang melebihi kecepatan rata-rata tulang yang keropos.

Pada saat usia setengah baya, kecepatan pembentukan tulang menurun, menyebabkan tulang menjadi lebih tipis dan keropos. Gambar di samping menunjukkan bagian tulang yang terserang osteoporosis (kanan) dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat (kiri). Kondisi tulang yang melemah karena osteoporosis lebih rentan untuk menjadi patah dibandingkan dengan tulang yang padat dan sehat. Coba Anda temukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat terjadinya osteoporosis pada tulang?

Lain halnya dengan cakra epifisis pada anak-anak, pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami pertumbuhan tinggi, cakra epifisisnya mengalami proses ofisikasi (penulangan) sehingga keadaan tulangnya menjadi keras. Di samping osteoblas, pada tulang pipa juga terdapat osteoblas yang berfungsi dalam proses perombakan tulang.

2) Tulang Pipih

Sama halnya dengan tulang pipa, tulang pipih diberi nama demikian karena tulangnya berbentuk pipih atau gepeng yang di dalamnya berongga seperti spons. Tulang pipih ini tersusun atas dua lempengan tulang, yaitu lempengan tulang kompak dan tulang spons. Tulang pipih banyak ditemukan sebagai bagian dari penyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih sangat cocok fungsinya sebagai pelindung atau memperkuat bagian tubuh. Beberapa tulang yang termasuk tulang

pipih, yaitu tulang belikat, tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

3) Tulang Pendek

Tulang ini disebut demikian karena bentuknya yang bulat dan pendek. Di dalam tulang pendek terdapat sumsum merah yang cukup banyak.Pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang punggung termasuk jenis tulang pendek.

Fungsi Tulang

Selain fungsi utama tulang sebagai penyusun rangka tubuh, masih ada fungsifungsi tulang yang lain, antara lain sebagai berikut.

  1. Pemberi bentuk tubuh.
  2. Pelindung organ tubuh yang vital.
  3. Penahan/penegak tubuh.
  4. Tempat pembentukan sel darah.
  5. Tempat menyimpan mineral terutama kalsium dan fosfor.
  6. Tempat menyimpan cadangan lemak di sumsum kuning.
  7. Tempat melekatnya otot.[pi]
mengapa tulang pada orang dewasa tidak dapat mengalami pertumbuhan, mengapa tulang orang dewasa tidak dapat mengalami pertumbuhan, mengapa tulang orang dewasa tidak mengalami pertumbuhan, mengapa tulang pada orang dewasa tidak mengalami pertumbuhan, nama tulang dan jenis tulang