Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Wed - Apr 28, 2021 / 7156 / Inspirational

Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Kali ini Superbook mau mengajak kakak-kakak semua untuk sama-sama mendalami kisah Raja Saul. Siapa tahu kan, suatu saat kakak dapat bahan mengajar tentang kisah ini di sekolah minggu, kakak sudah bisa menjelaskannya kepada anak-anak dengan baik. Superbook akan membahas seluk beluk Raja Saul yang dibagi menjadi beberapa part. Yuk simak dari penjelasan yang pertama.

 Latar belakang diangkatnya Saul menjadi raja

Saat itu, Bangsa Israel kecewa dengan kepemimpinan anak-anak Samuel dan iri dengan bangsa lain yang mempunyai raja. Mereka menginginkan seorang pemimpin yang bisa melindungi mereka dan agar terlihat kuat di mata musuh. (1 Samuel 8: 5-7)

Bahkan setelah Samuel berdoa, orang Israel tetap bersikeras untuk mendapatkan pemimpin, yaitu seorang raja. (1 Samuel 8:19-22)

Baca juga : INILAH JAWABAN PERTANYAAN-PERTANYAAN SEPUTAR DOA YANG SERING ANAK TANYAKAN

Akhirnya diangkatlah Saul menjadi raja atas Israel. Ia memimpin Israel dalam kemenangan militer, tetapi juga melakukan penyimpangan dalam kehidupan moral dan spiritualnya. Melalui kisah pemerintahannya, kita bisa belajar bahwa saat kita diberikan tanggung jawab oleh Tuhan, kita harus tetap menjaga mata dan hati agar selalu tertuju pada Tuhan.

Siapakah Raja Saul?

1 Samuel 9 diceritakan bahwa Saul masih tinggal dan bekerja di rumah ayahnya. Saul adalah putra Kish, seorang Benyamin, 'yang terkecil dari suku-suku Israel,' dan yang paling kecil dari suku-suku itu ( 1 Samuel 9:21 ). Secara fisik, dia adalah pemuda yang tampan.

Ketika itu, Saul sedang mencari keledai yang hilang. Ia bertemu dengan Samuel, yang diutus Tuhan untuk menemuinya. Mereka makan bersama, dan keesokan harinya Samuel memberi tahu pada Saul bahwa ia akan menjadi raja lalu mengurapinya dengan minyak. Samuel meminta Saul untuk meninggalkan kota itu dan bergabung dengan sekelompok nabi di Gibea untuk melakukan penyembahan. Di sana, Saul tersentuh oleh Roh Tuhan dan bernubuat bersama mereka, lalu kembali ke rumahnya untuk menunggu.

Baca juga : TOKOH PEREMPUAN HEBAT ALKITAB

Tujuh hari kemudian, Samuel mengumpulkan bangsa Israel di Mizpa. Dia mengumumkan kalau Tuhan akan memberikan kepada mereka seorang raja. Saul yang mencoba bersembunyi di antara barang-barang, tapi Tuhan mengungkapnya dan Saul akhirnya dihadirkan ke hadapan majelis.

Saul dengan cepat menjadi pemimpin. Ia menyelamatkan orang-orang di Yabesh Gilead, dan memanggil orang-orang untuk menyembah Tuhan atas kesuksesan mereka (1 Samuel 11). Pemerintahan Saul berlangsung selama 42 tahun. Sebagian besar waktunya dipakai untuk berperang melawan negara-negara termasuk Filistin, Moab, Edom, dan Amalek.

 Nah itulah pembahasan tentang raja Saul part 1. Besok kita akan membahas lebih dalam, kok bisa ya Raja Saul mengalami kejatuhan dan akhirnya diganti dengan Raja Daud. Dan apa saja ketidak-taatan Saul terhadap Tuhan? Simak di Part 2 selanjutnya.

PART 2 - Kenapa Saul Bisa Mengalami Kejatuhan dan Akibatnya

Sumber : Biblestudytools.com

Jika Anda terberkati dengan artikel-artikel yang ada di website ini, yuk share dan dukung kami agar bisa memuridkan anak-anak dengan bergabung menjadi Sponsor Superbook. Caranya mudah, klik DAFTAR di bawah ini.

DAFTAR

Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Content Writer

Share :

Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Setelah Daud membunuh Goliat, Raja Saul menjadikan Daud pemimpin pasukannya. Daud menang di banyak perang dan menjadi sangat terkenal. Setiap dia pulang dari perang, wanita-wanita menyambut dia sambil menari dan bernyanyi: ’Saul membunuh ribuan, tapi Daud membunuh puluhan ribu!’ Saul pun iri kepada Daud dan mau membunuhnya.

Daud jago bermain harpa. Suatu hari, saat Daud bermain harpa untuk Saul, Saul melempar tombaknya ke Daud. Daud langsung menghindar, dan tombak itu menancap di tembok. Setelah itu, Saulberkali-kali mau membunuh Daud. Akhirnya, Daud lari dan bersembunyi di gurun.

Saul membawa 3.000 prajurit untuk mencari Daud. Kebetulan, Saul masuk kegua tempat Daud dan anak buahnya bersembunyi. Anak buah Daudberbisik, ’Ini kesempatan Tuan untuk membunuh Saul.’ Daud diam-diam mendekati Raja Saul dan memotong ujung rompinya. Tapi,Saul tidak menyadarinya. Lalu, Daud merasa bersalah karena bertindak tidak hormat kepada raja yang diangkat Yehuwa. Daud melarang anak buahnya melukai Saul. Setelah Saul keluar, Daud memanggil Saul dan berkata bahwa dia bisa saja membunuh Saul. Apa Saul akan berhenti mengejar Daud?

Tidak. Saul terus mengejar Daud. Suatu malam, Daud dan Abisyai keponakannya diam-diam masuk ke perkemahan Saul. Abner pengawal Saul sedang tidur. Abisyai berkata, ’Tuan, ini saatnya! Izinkan saya membunuhnya.’ Daud menjawab, ’Itu urusan Yehuwa. Kita ambil saja tombak dan tempat minumnya, lalu pergi.’

Daud naik ke gunung dekat perkemahan Saul. Dia berteriak, ’Abner, kenapa kamu tidak melindungi rajamu? Mana tombak dan tempat minum rajamu?’ Saul tahu itu suara Daud dan berkata, ’Kamu bisa saja bunuh saya, tapi kamu tidak lakukan itu. Saya tahu kamu akan jadi raja Israel berikutnya.’ Saul pun kembali ke istananya. Di keluarga Saul, ada yang tidak membenci Daud.

”Berusahalah sebisa mungkin untuk hidup damai dengan semua orang. Saudara-saudaraku, jangan balas dendam. Biarkan Allah saja yang menunjukkan kemurkaan-Nya.”​—Roma 12:18,19

Pertanyaan: Kenapa Saul mau membunuh Daud? Kenapa Daud tidak mau membunuh Saul?

1Samuel 16:14-23; 18:5-16; 19:9-12; 23:19-29; 24:1-15; 26:1-25

Bahan Ajar PAR 07 Mei 2017
Tema : “Jangan membalas jahat dengan jahat”  (1 Samuel 26:1-25)
Tujuan :
- Anak-anak tahu bahwa Tuhan berkenan kepada orang-orang yang mengampuni sesamanya
- Anak-anak mau mengampuni orang yang bersalah kepadanya

Daud merupakan salah satu tokoh besar dalam sejarah Israel. Kisah hidupnya tertulis secara mendetail dalam kedua kitab Samuel dan 1 Tawarikh, demikian juga apa yang dirasakannya yang kemudian ditulis dalam bentuk pujian dalam Mazmur. Dari kisah perjalanan kehidupan Daud yang tercatat dalam kitab-kitab ini, ada banyak hal tentang pergumulan hidup yang dapat dijadikan pelajaran bagaimana hubungan manusia dalam segala keterbatasannya yang selalu berusaha dekat dengan Tuhan. 
Salah satu kisah menarik tentang pergumulan yang menjadi bacaan kita hari ini adalah tentang bagaimana sikap Daud menghadapi tekanan dari orang yang dikashi dan dihormatinya, Saul.
Dari cerita minggu lalu (1 Samuel 18), diceritakan tentang bagaimana bibit permusuhan Saul kepada Daud mulai timbul karena perasaan iri hati, semakin hari kebencian Saul itu semakin besar sehingga kemudian tidak aman lagi bagi Daud untuk tetap berada dekat dengan Saul. Dan dapat dibaca dalam 1 Samuel 19, atas bantuan dari anak-anak Saul sendiri, Yonatan sahabatnya dan Mikhal istrinya, Daud melarikan diri agar selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh Saul. Disini dapat dibayangkan bagaimana perasaan Daud, ia merasa tertekan bukan oleh musuh yang harus dilawan olehnya tetapi oleh orang yang harusnya saling mengasihi dan saling melindungi dengannya. Ia juga tidak bisa melawan, terlebih karena ia mengasihi dan menghormati Saul sebagai orang yang diurapi oleh Tuhan. Apa yang Daud alami dan rasakan dalam pelariannya jelas juga diungkapkan dalam nyanyian ratapan dan permohonan Daud dalam Mazmur.
Daud sendiri tidak pernah melawan, melainkan ia hanya terus berlari menghindar dari kejaran Saul dan pasukannya. Namun tanpa melawanpun Daud diberi kesempatan untuk dapat mengalahkan Saul. Kejadian pertama di padang gurun En-Gedi (1 Samuel 24) Daud memiliki kesempatan untuk membunuh Saul dan mengakhiri pelariannya, namun Daud tidak melakukannya karena ia menghormati Saul, orang yang membencinya.
Dan kesempatan baginya untuk membunuh Saul terjadi lagi di bukit Hakhila, disini pun Daud seharusnya sangat mudah untuk membunuh Saul. Tetapi ia tidak melakukannya, melainkan ia berusaha lagi untuk meyakinkan Saul bahwa ia mengasihi dan menghormati Saul dengan harapan Saul mau bertobat.

Dari sikap yang ditunjukkan Daud terhadap Saul ini ada beberapa hal menarik yang dapat dipelajari dan diajarkan kepada anak-anak:

  • Mengasihi setiap orang, bahkan yang memusuhi kita. Daud begitu mengasihi dan menghormati Saul sebagai orang yang diurapi Tuhan. Yang dilain pihak sebenarnya sangat memusuhi Daud dan menginginkan kematiannya. Bagi kita orang percaya sikap ini mungkin berlebihan tetapi Tuhan Yesus sendiri, menegaskan lebih dari itu saat mengajarkan kepada kita untuk mengasihi musuh bahkan kharus berdoa bagi orang yang membenci kita. (Luk 6:27-36)
  • Jangan membalas jahat dengan jahat. Daud punya kesempatan untuk membalas kejahatan yang Saul lakukan kepadanya namun ia menolak untuk melakukannya sebaliknya ia berusaha untuk menyadarkan Saul. Tuhan Yesus juga menegaskan tentang hal itu yaitu kejahatan jangan dibalas dengan kejahatan (Mat 5:38-42 bnd. Rom 12:14-21.; 1Tes 5:15; 1Pet 3:9)
  • Tuhan yang berhak menghukum orang atas kejahatannya kepada kita. Daud secara sadar tahu bahwa pembalasan atas kejahatan itu adalah hak Tuhan, bukan haknya sebagai manusia (ayat 10 bnd. Roma 12:14-21; Ibrani 10:30)

1 Petrus 3:9 Gambar Peraga
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Mewarnai
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Menulis Cerita (berkelompok)
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul

Teka-teki SIlang
Cerita Sekolah Minggu tentang Daud dan Saul


Page 2

Home Bahan Ajar dan Aktivitas