Christopher Columbus berasal dari Spanyol

Ilustrasi Christopher Columbus adalah orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra pertama kali, sumber foto Kevin Olson on Unsplash

Mungkin banyak orang yang bertanya siapa orang pertama yang menjelajahi luasnya samudra di dunia ini. Dalam pelajaran sejarah mungkin sudah sering dibahas mengenai sosok Christopher Columbus. Christopher Columbus adalah orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra pertama kali. Berikut adalah profil dari Christopher Columbus.

Christopher Columbus, Pemrakarsa Jelajah Samudra

Ilustrasi Christopher Columbus adalah orang Spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra pertama kali, sumber foto Austin Neill on Unsplash

Dikutip dari buku Sejarah karya Nana Supriatna, (2008) dijelaskan bahwa Christopher Columbus (1451-1506) adalah seorang marinir dari Genoa, Italia, yang mengabdi para Raja Spanyol. Dia ditugasi untuk menjelajah belahan bumi bagian timur. Berlayar dari Polos, Spanyol, dia menyeberang Laut Atlantik, sampai di kepulauan Bahama dan mendarat pada 1492 di daerah yang kemudian diberi nama San Salvador. Dia menyangka San Salvador adalah India, negeri yang kaya rempah- rempah.

Antara 1492-1502, Columbus melakukan empat kali pelayaran ke Amerika dan menemukan Kepulauan Karibia. Pulau-pulau yang disinggahi seperti Haiti, Dominika, Puerto Rico, Jamaica, Kuba, dan Honduras masih diyakininya sebagai India. Melalui rintisannya bangsa Spanyol memperoleh pengetahuan mengenai benua baru Amerika yang kemudian dijadikan sebagai wilayah koloni Spanyol.

Niat untuk mencari jalur pelayaran ke Asia terus dilakukan oleh bangsa Spanyol. Penguasa Spanyol, Charles V, menugaskan Ferdinand Magellan (1480-1521) untuk menemukan jalur langsung ke kepulauan Maluku sebagai pusat penghasil rempah-rempah. Magellan berlayar ke arah barat-daya melintasi Samudra Atlantik, dan sampai ke ujung selatan Benua Amerika. Dari sana dia menyeberang ke Samudra Pasifik menuju arah Barat dan sampai di kepulauan Filipina pada 1521. Di kepulauan tersebut, Magellan terbunuh. Meskipun begitu, pelayaran terus dilakukan hingga tiba kembali di Spanyol pada 1522.

Pelayaran Magellan berpengaruh besar bagi dunia ilmu pengetahuan dan membuktikan teori Columbus bahwa dunia ini bulat. Pelayaran ini juga memberi keterangan yang berharga bahwa Samudra Pasifik demikian luas dan bumi lebih besar dibandingkan dengan yang selama itu dipercayai orang.

Demikian pembahasan terkait dengan orang spanyol yang memprakarsai penjelajahan samudra pertama kali adalah Christopher Columbus dan sedikit perjalannya dalam mengarungi samudra. (WWN)

Kristoforus KolumbusKelahiranMeninggalKebangsaanNama panggilanPekerjaanGelarAgamaPasanganPasangan hidupAnakKerabatTanda tangan

Wajah Kolumbus dalam lukisan ratus tahun ke-16. Tidak berada gambar asli tentang Kolumbus.
Selang 22 Agustus dan 31 Oktober 1451
Genoa, Republik Genoa, sekarang Italia
20 Mei 1506
Valladolid, Takhta Kastilia, sekarang Spanyol
Genoa
Genoa: Christoffa CoromboItalia: Cristoforo ColomboKatalan: Cristòfor ColomSpanyol: Cristóbal ColónPortugis: Cristóvão Colombo

Latin: Christophorus Columbus

class="role">Penjelajah Maritim Takhta Kastilia
Admiral Samudera Dunia; Viceroy dan Gubernur Hindia
Katolik Roma
Filipa Moniz Perestrelo (c. 1455-1485)
Beatriz Enríquez de Arana (c. 1485-1506)
Diego
Fernando
Giovanni Pellegrino, Giacomo dan Bartolomeus Kolumbus (saudara)

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, kelahiran 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan hingga ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tsb didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tsb berhasil menaklukkan Andalusia. Beliau percaya bahwa Bumi bermodel bola kecil, dan beranggap suatu kapal dapat hingga ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang beliau dapati sudah diduduki. Beliau juga bukan orang Eropa pertama yang hingga ke benua itu karena sekarang telah diakui secara meluas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah pergi ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka saat singkat. Terdapat lebih kurang bahwa pelayar yang tidak diketahui pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori tentang ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tsb masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berpandangan menjadikan pulau tsb untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah beliau lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Sebagian armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 2

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 3

Kristoforus KolumbusLahirMeninggalKebangsaanNama panggilanPekerjaanGelarAgamaPasanganPasangan hidupAnakKerabatTanda tangan

Wajah Kolumbus dalam lukisan ratus tahun ke-16. Tidak benar gambar asli tentang Kolumbus.
Selang 22 Agustus dan 31 Oktober 1451
Genoa, Republik Genoa, kini Italia
20 Mei 1506
Valladolid, Takhta Kastilia, kini Spanyol
Genoa
Genoa: Christoffa CoromboItalia: Cristoforo ColomboKatalan: Cristòfor ColomSpanyol: Cristóbal ColónPortugis: Cristóvão Colombo

Latin: Christophorus Columbus

class="role">Penjelajah Maritim Takhta Kastilia
Admiral Samudera Dunia; Viceroy dan Gubernur Hindia
Katolik Roma
Filipa Moniz Perestrelo (c. 1455-1485)
Beatriz Enríquez de Arana (c. 1485-1506)
Diego
Fernando
Giovanni Pellegrino, Giacomo dan Bartolomeus Kolumbus (saudara)

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi mempunyai bentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu sebab kini telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Benar sekitar bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Benar juga banyak teori tentang ekspedisi ke Amerika oleh bermacam orang sepanjang ketika itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 4

Kristoforus KolumbusLahirMeninggalKebangsaanNama panggilanPekerjaanGelarAgamaPasanganPasangan hidupAnakKerabatTanda tangan

Wajah Kolumbus dalam lukisan ratus tahun ke-16. Tidak benar gambar asli tentang Kolumbus.
Selang 22 Agustus dan 31 Oktober 1451
Genoa, Republik Genoa, kini Italia
20 Mei 1506
Valladolid, Takhta Kastilia, kini Spanyol
Genoa
Genoa: Christoffa CoromboItalia: Cristoforo ColomboKatalan: Cristòfor ColomSpanyol: Cristóbal ColónPortugis: Cristóvão Colombo

Latin: Christophorus Columbus

class="role">Penjelajah Maritim Takhta Kastilia
Admiral Samudera Dunia; Viceroy dan Gubernur Hindia
Katolik Roma
Filipa Moniz Perestrelo (c. 1455-1485)
Beatriz Enríquez de Arana (c. 1485-1506)
Diego
Fernando
Giovanni Pellegrino, Giacomo dan Bartolomeus Kolumbus (saudara)

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi mempunyai bentuk bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu sebab kini telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Benar sekitar bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Benar juga banyak teori tentang ekspedisi ke Amerika oleh bermacam orang sepanjang ketika itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 5

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 6

Kresna (Dewanagari: कृष्ण; ,IAST: kṛṣṇa,; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya dia digambarkan sedang berlaku pemain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata menyalakan bahwa dia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, dia dipuja sbg awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu. Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiya Waisnawa, dia diasumsikan sbg manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri,[1] dan dalam definisi kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnya Bhagawatapurana, dia dimuliakan sbg Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.[2] Dalam Bhagawatapurana, dia digambarkan sbg sosok penggembala muda yang berbakat berlaku pemain seruling, sedangkan dalam wiracarita Mahabharata dia dikenal sbg sosok pimpinan yang pandai, sakti, dan berwibawa. Selain itu dia dikenal pula sbg tokoh yang memberikan segala sesuatu yang diajarkan filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sbg kitab yang berisi kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani.

Kisah-kisah tentang Kresna muncul secara lapang di beragam ruang lingkup agama Hindu, berpihak kepada yang benar dalam tradisi filosofis maupun teologis.[3] Beragam tradisi menggambarkannya dalam beragam sudut pandang: sbg dewa kanak-kanak, tukang kelakar, pahlawan sakti, dan Yang Mahakuasa.[4] Kehidupan Kresna dibahas dalam beberapa susastra Hindu, yaitu Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, dan Wisnupurana.

Pemujaan terhadap dewa atau pahlawan yang dinamakan Kresna—dalam wujud Basudewa, Balakresna atau Gopala—dapat ditelaah sampai awal seratus tahun ke-4 SM. Pemujaan Kresna sbg Swayam Bhagawan, atau Tuhan Yang Mahakuasa, yang dikenal sbg Kresnaisme, muncul pada Seratus tahun Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti. Dari seratus tahun ke-10 M, Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan. Tradisi pemujaan di masing-masing kawasan mengembangkan beragam macam wujud/aspek Kresna seperti Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan. Sekte Gaudiya Waisnawa yang terpusat pada pemujaan kepada Kresna didirikan pada seratus tahun ke-16, dan semenjak tahun 1960-an juga telah menyebar di Alam Barat, beberapa akbar diakibatkan oleh organisasi Warga Internasional Kesadaran Kresna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON).[5]

Nama dan gelar

Ejaan Kresna
Dewanagari:कृष्ण
Jawa:

Bali:

IAST (Latin):kṛṣṇa
IPA:[ˈkr̩ʂɳə]

Dalam aksara Dewanagari, Kṛṣṇa ditulis कृष्ण (dibaca [ˈkr̩ʂɳə]), dengan bunyi konsonan silabis , atau dinamakan pula vokal (dalam aksara Dewanagari disimbolkan dengan , sedangkan dalam alfabet Fonetis Internasional disimbolkan dengan huruf [ ]*). Dalam aksara Jawa, huruf vokal tersebut dialihaksarakan sbg huruf Pa cerek (huruf Ra repa dalam aksara Bali) yang melambangkan bunyi /rə/ daripada /r̩/ (ditulis dengan huruf Latin "Re"), karena bunyi konsonan silabis seperti dalam bahasa Sanskerta tidak terdapat dalam bahasa Jawa dan Bali. Karenanya dari itu kata कृष्ण dialihaksarakan menjadi "Kresna" (dibaca [ˈkrəsna]).

Arca Kresna di Mayapur, India. Pada arca ini, Kresna digambarkan berkulit hitam.

Kata kṛṣṇa dalam bahasa Sanskerta pada landasannya adalah kata sifat yang berfaedah "hitam", "gelap" atau "biru tua". Kata tersebut berkomunikasi dengan kata čьrnъ (crn, 'hitam') dalam rumpun bahasa Slavia. Sbg kata benda feminin, kata kṛṣṇā dipakai dengan definisi "malam, hitam, kegelapan" dalam kitab suci Regweda, dan sbg iblis atau jiwa kegelapan dalam mandala (bab) IV Regweda. Sbg nama diri, kata Kṛṣṇa muncul dalam mandala VIII sbg nama seorang penyair. Sbg salah satu nama Wisnu, kata "Kṛṣṇa" terdaftar sbg nama ke-57 dalam kitab Wisnu Sahasranama (Seribu Nama Wisnu). Berlandaskan nama tersebut, Kresna seringkali digambarkan dalam arca dengan kulit hitam maupun biru.

Kresna juga dikenal dengan beragam macam nama, julukan, dan gelar, yang mencerminkan beragam atribut dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam kitab Mahabarata dan Bhagawadgita, Kresna dinamakan dengan beragam nama, sesuai karakteristiknya. Beberapa nama tersebut diantaranya: Acyuta (yang kekal; teguh); Arisudana (penghancur musuh); Bagawan (Yang Mahakuasa); Gopala (pelindung sapi); Gowinda (penggembala sapi); Hresikesa (penguasa indria); Janardana (juru selamat umat manusia); Kesawa (yang berambut indah); Kesinisudana (pembunuh raksasa Kesi); Madawa (suami dewi keberuntungan); Madusudana (pembunuh raksasa Madhu); Mahabahu (yang berlengan perkasa); Mahayogi (rohaniwan agung); Purusottama (manusia utama, yang berkepribadian sangat baik); Warsneya (keturunan Wresni); Basudewa; Wisnu; Yadawa (keturunan Yadu); Yogeswara (penguasa segala kekuatan batin).

Di antara beragam namanya, yang terkenal adalah Gowinda, "penggembala sapi", atau Gopala, "pelindung para sapi", merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna di Braj.[6][7] Beberapa nama lainnya diasumsikan penting untuk wilayah tertentu; misalnya, Jagatnata (penguasa alam semesta), terkenal di Puri, India Timur.[8]

Penggambaran

Lukisan Kresna dengan atribut umumnya.

Kresna bisa dikenal secara remeh dengan mengamati atribut-atributnya. Dalam wujud arca, Kresna digambarkan berkulit hitam atau gelap, atau bahkan putih. Dalam hukum budaya pewayangan Jawa, Kresna digambarkan berkulit hitam, sedangkan di Bali, dia digambarkan berkulit hijau. Dalam penggambaran umum misalnya lukisan modern, Kresna kebanyakan digambarkan sbg pemuda berkulit biru. Warna hitam adalah warna Dewa Wisnu menurut konsep Nawa Dewata, sedangkan biru melambangkan keberanian, kebulatan tekad, ikhtiar yang mantap dalam menghadapi situasi sulit, serta kesadaran yang sempurna.[9][10] Warna biru juga melambangkan langit dan laut, masing-masing bermakna lapang dan dalam yang membentuk suatu ketidakterbatasan, sama halnya seperti Wisnu.[11]

Dia seringkali tampil dengan dhoti (semacam kemben) berbahan sutra berwarna kuning, melambangkan cahaya yang melenyapkan kegelapan.[11] Kepalanya dihiasi mahkota dengan bulu merak, melambangkan galaksi berwarna-warni dalam kegelapan,[11] atau pusat energi di atas indria.[12] Penggambaran umum kebanyakan menampilkannya sbg anak kecil, atau seorang lelaki dalam gaya santai, sedang memperagakan seruling.[13][14] Dalam wujud ini, dia kebanyakan ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Kadangkala ditemani para sapi, menegaskan posisinya sbg penggembala ilahi (Govinda). Dalam agama Hindu, sapi diasumsikan suci karena melambangkan Ibu Pertiwi.[9]

Patung Kresna di Singapura yang menggambarkan bagian babak dalam lakon dalam Mahabharata, ketika dia menunjukkan wujud aslinya kepada Arjuna, sesaat sebelum perang di Kurukshetra dimulai.

Patung Balakresna yang tersimpan di Museum Nasional, New Delhi, India.

Peran Kresna sbg kusir kereta Arjuna di ajang perang Kurukshetra, seperti yang tergambar dalam wiracarita Mahabharata, adalah subjek umum lain dalam penggambaran Kresna. Dalam hal ini, dia ditampilkan sbg sosok pria, seringkali dengan karakteristik dewa-dewi dalam kesenian Hindu, misalnya banyak lengan maupun kepala, dan dengan atribut Wisnu, misalnya cakra. Sbg seorang kusir biasa, dia ditampilkan dengan dua lengan. Lukisan gua dari masa 800 SM di Mirzapur, Uttar Pradesh, India Utara, yang menampilkan pertempuran kusir-kusir kereta kuda, salah satu di antaranya tampak hendak melemparkan cakram yang probabilitas akbar bisa dikenal sbg Kresna.[15]

Penggambaran dalam kuil seringkali menampilkan Kresna sbg seorang pria yang berdiri tegak, dalam gaya resmi. Bisa ditampilkan sendirian, bisa pula dengan figur terkait dengannya:[16] Balarama (Baladewa — kakaknya) dan Subadra (saudari tirinya), atau istrinya yang utama yaitu Rukmini dan Satyabama.

Seringkali Kresna digambarkan bersama dengan kekasihnya dari kaum gopi (wanita pemerah susu), Radha. Sekte Waisnawa di Manipur tidak memuja Kresna saja, tetapi juga bidangnya sbg Radha Krishna,[17] kombinasi antara Kresna dan Radha. Hal ini juga adalah karakteristik dari arus Rudra Sampradaya[18] dan Nimbarka sampradaya,[19] demikian pula arus keyakinan Swaminarayan. Tradisi tersebut memuliakan Radha Ramana, yang dipandang oleh pengikut Gaudiya sbg wujud Radha Krishna.[20]

Kresna juga digambarkan dan dipuja sbg anak kecil (Balakresna), dengan posisi merangkak atau menari, kebanyakan dengan mentega di tangannya.[21][22] Perbedaan di masing-masing kawasan tentang penggambaran Kresna bisa teramati dalam wujudnya yang berjenis-jenis, misalnya Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra[23] dan Shrinathji di Rajasthan.

Kepustakaan tentang Kresna

Sastra terawal yang secara eksplisit menyediakan deskripsi terperinci tentang Kresna sbg seorang tokoh adalah kitab Mahabharata. Pada kitab tersebut dia digambarkan sbg perwujudan Dewa Wisnu.[24] Kresna adalah tokoh yang muncul di beragam kisah utama dalam wiracarita tersebut. Delapan belas bab dalam jilid Mahabharata keenam (Bismaparwa) adalah ronde istimewa yang menjadi kitab tersendiri yang dinamakan Bhagawadgita, mengandung kotbah Kresna kepada Arjuna, sepupunya sendiri, dengan latar belakangan sesaat sebelum perang Kurukshetra (Baratayuda) dimulai. Hendak tetapi perincian kehidupan Kresna ketika kanak-kanak dan remaja tidak terdapat dalam wiracarita tersebut, melainkan dalam Bhagawatapurana, Wisnupurana, Brahmawaiwartapurana, dan Hariwangsa. Kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana diagungkan oleh pengikut Waisnawa, sedangkan Hariwangsa adalah kitab pendukung yang menjelaskan hal yang belum dibahas dalam wiracarita Mahabharata.

Chandogya Upanishad (3:17:6) yang ditulis sekitar masa 900 SM-700 SM menyebut Basudewa Kresna sbg putra Dewaki dan murid dari Ghora Angirasa, pandai nujum yang mengajari muridnya filsafat Chandogya. Dengan pengaruh filsafat Chandogya, Kresna memberi kotbah kepada Arjuna tentang pengorbanan, yang bisa dibandingkan dengan purusha atau individu.[25][26][27][28]

Nama Kṛṣṇa muncul dalam kitab Buddha dengan ejaan "Kaṇha", secara fonetis sama dengan Kṛṣṇa.[29]

Menurut bukti dari Megasthenes (ahli etnografi Yunani, sekitar 350-290 SM) dan dalam Arthasastra karya Kautilya (400-300 SM), Vāsudeva (Basudewa) dipuja sbg Tuhan Yang Mahakuasa dalam konsep monoteisme yang kuat.[30]

Sekitar 150 SM, Patanjali dalam kitab Mahabhashya karyanya menulis suatu sloka sbg berikut: "Semoga kejayaan Kresna dengan ditemani oleh Sangkarsana meningkat!" Sloka-sloka lainnya diceritakan. Dalam salah satu sloka diceritakan "Janardana bersama dirinya sbg yang keempat" (Kresna dengan tiga rekannya, ketiganya adalah Sangkarsana, Pradyumna, dan Aniruda). Sloka lainnya menyebut tentang alat musik yang dipertontonkan ketika pertemuan di kuil Rama (Baladewa/Balarama) dan Kesawa (Kresna). Patanjali juga menjelaskan pertunjukkan yang dramatis dan mimetis (Krishna-Kamsopacharam) yang menggambarkan bagian babak dalam lakon terbunuhnya Kangsa oleh Basudewa (Kresna).[31]

Pada seratus tahun ke-1 SM, kelihatannya mempunyai bukti pemujaan lima pahlawan bangsa Wresni (Baladewa [Balarama], Kresna, Pradyumna, Aniruda dan Samba) dari suatu prasasti yang ditemukan di Mora tidak jauh Mathura, India, yang kelihatannya menyebutkan tentang putra satrap Rajuwula yang Agung, mungkin satrap Sodasa. Suatu citra tentang Wresni, mungkin Basudewa, dan "Lima Kesatria".[32] Prasasti Mora bertuliskan aksara Brahmi tersebut sekarang disimpan di Museum Mathura.[33][34]

Banyak kitab Purana menceritakan kehidupan Kresna atau beberapa hal penting darinya. Dua Purana, yakni Bhagawatapurana (Srimadbhagawatam) dan Wisnupurana, yang mengandung kisah kehidupan dan segala sesuatu yang diajarkan Kresna secara terperinci, adalah kitab yang sangat dimuliakan secara teologis oleh arus Gaudiya Waisnawa.[35] Sekitar seperempat Bhagawatapurana diselesaikan sbg memuji kehidupan dan filsafatnya.

Kehidupan

Riwayat Kresna bisa disimak dalam kitab Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, Brahmawaiwartapurana, dan Wisnupurana. Latar belakangan kehidupan Kresna pada masa kanak-kanak dan remaja adalah India Utara, yang mana sekarang adalah wilayah negara ronde Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, sementara lokasi kehidupannya sbg pangeran di Dwaraka sekarang dikenal sbg negara ronde Gujarat.

Lahir

Menurut keyakinan tradisional yang berlandaskan data-data dalam sastra dan perhitungan astronomi Hindu, hari lahir Kresna yang dikenal sbg Janmashtami,[36] jatuh pada tanggal 19 Juli tahun 3228 SM.[37][38]

Menurut Itihasa (wiracarita Hindu) dan Purana (mitologi Hindu), Kresna adalah anggota keluarga bangsawan di Mathura, ibukota kerajaan Surasena di India Utara (kini kawasan Uttar Pradesh). Dia terlahir sbg putra kedelapan Basudewa (putra Raja Surasena) dan Dewaki (keponakan Raja Ugrasena). Orang tuanya termasuk kaum Yadawa atau keturunan Yadu, putra raja legendaris Yayati. Raja Kangsa, kakak sepupu Dewaki,[39] mewarisi tahta sesudah menjebloskan ayahnya sendiri ke penjara, yaitu Ugrasena. Pada suatu ketika, dia mendengar ramalan yang menyalakan bahwa dia hendak mati di tangan salah satu putra Dewaki. Karena mencemaskan nasibnya, dia mencoba membunuh Dewaki, namun Basudewa mencegahnya. Basudewa menyalakan bahwa mereka mau dikurung dan berjanji hendak menyerahkan setiap putra mereka yang baru lahir sbg dibunuh. Sesudah enam putra pertamanya terbunuh, dan Dewaki kehilangan putra ketujuhnya, karenanya lahirlah Kresna. Karena hidup Kresna terancam bahaya, karenanya dia diselundupkan keluar penjara oleh Basudewa dan dititipkan pada Nanda dan Yasoda, sahabat Basudewa di Vrindavan. Dua saudaranya yang lain juga selamat yaitu, Baladewa alias Balarama (putra ketujuh Dewaki, dipindahkan secara mengherankan ke janin Rohini, istri pertama Basudewa) dan Subadra (putra dari Basudewa dan Rohini yang lahir sesudah Baladewa dan Kresna).

Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna lahir tanpa hubungan seksual, melainkan melewati "transmisi mental" dari ikhtiar Basudewa ke rahim Dewaki. Umat Hindu meyakini bahwa pada masa itu, jenis ikatan tersebut bisa dilakukan oleh makhluk-makhluk yang sampainya.[36][40][41] Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya sbg memperingati hari lahir Kresna sekarang dikenal sbg Krishnajanmabhumi, dimana suatu kuil didirikan sbg memberi penghormatan kepadanya.

Masa kanak-kanak dan remaja

Lukisan Kresna mengangkat bukit Gowardhana, karya Shahadin dari India, diproduksi sekitar kemudian seratus tahun ke-17.

Kresna dibesarkan oleh Nanda dan Yasoda, anggota komunitas penggembala sapi yang mempunyai di Vrindavana. Kisah masa kanak-kanak dan remaja Kresna menceritakan bagaimana dia menjadi seorang penggembala sapi,[42] tingkah nakalnya sbg makhan chor (pencuri mentega), kegagalan Kangsa dalam membunuhnya, dan perannya sbg pelindung rakyat Vrindavana. Pada masa kecilnya, Kresna telah melaksanakan beragam hal yang menakjubkan. Dia membunuh beragam raksasa—di antaranya Putana (raksasa wanita), Kesi (raksasa kuda), Agasura (raksasa ular)—yang diutus oleh Kangsa sbg membunuh Kresna. Dia juga menjinakkan naga Kaliya, yang telah meracuni air sungai Yamuna dan menewaskan banyak penggembala. Dalam kesenian Hindu, seringkali Kresna digambarkan sedang menari di atas kepala naga Kaliya yang bertudung banyak. Jejak kaki Kresna memberi perlindungan kepada Kaliya sehingga Garuda—musuh para naga—tidak hendak berani menganggunya.

Kresna dipercaya bisa mengangkat bukit Gowardhana sbg melindungi warga Vrindavana dari tindakan Indra, pimpinan para dewa yang semena-mena dan mencegah kerusakan area hijau Gowardhana. Indra diasumsikan sudah terlalu akbar hati dan marah ketika Kresna menyarankan rakyat Vrindavana sbg merawat binatang dan ronde yang terkait yang telah menyediakan semua kebutuhan mereka, daripada menyembah Indra setiap tahun dengan menghabiskan sumber kekuatan mereka.[43][44] Gerakan spiritual yang dimulai oleh Kresna mempunyai sesuatu di dalamnya yang melawan wujud ortodoks penyembahan dewa-dewa Weda seperti Indra.[45]

Kisah permainannya dengan para gopi (wanita pemerah susu) di Vrindavana, khususnya Radha (putri Wresabanu, salah seorang warga asli Vrindavana) dikenal sbg Rasa lila dan diromantisir dalam puisi karya Jayadeva, penulis Gita Govinda. Hal ini menjadi ronde penting dalam perkembangan tradisi bhakti Kresna yang memuja Radha Krishna.[46]

Sang Pangeran

Kresna beserta Baladewa yang sedang muda diundang ke Mathura sbg mengikuti perlombaan gulat yang diselenggarakan Kangsa. Tujuan sebenarnya adalah membunuh Kresna dengan dalih perlombaan gulat. Sesudah mengalahkan para pegulat Kangsa, Kresna menggulingkan kekuasaan Kangsa sekaligus membunuhnya. Kresna menyerahkan tahta kepada ayah Kangsa, Ugrasena, sbg raja para Yadawa. Dia juga memerdekakan ayah dan ibunya yang dikurung oleh Kangsa. Kemudian dia sendiri menjadi pangeran di kerajaan tersebut.

Kunti—bibi Kresna—menikah dengan Pandu dari kerajaan Kuru dan mempunyai tiga putra. Beserta dua putra dari Madri—istri kedua Pandu—kelima putra Pandu dinamakan Pandawa. Karenanya dari itu Kresna mempunyai hubungan keluarga dengan para Pandawa, dan mempunyai hubungan yang istimewa dengan Arjuna, salah satu Pandawa.

Sebelum berdirinya kerajaan Dwaraka, kota Mathura—kediaman keluarga Kresna (Yadawa)—diserbu oleh Jarasanda, Raja Magadha karena dendam pribadi. Penyerbuan tersebut sukses diredam berkali-kali, namun Jarasanda tidak menyerah. Kemudian Jarasanda dibantu oleh Kalayawana, yang mempunyai dendam pribadi terhadap klan Yadawa. Persekutuan tersebut memaksa Kresna mengungsikan para Yadawa ke suatu wilayah di India Barat yang menghadap Laut Arab (pada masa sekarang dinamakan Gujarat) dan mendirikan suatu kerajaan di sana, bernama kerajaan Dwaraka[47] (secara harfiah berfaedah "kota banyak gerbang").[48] Sesudah Dwaraka didirikan, Kresna mengalahkan Kalayawana dengan suatu jebakan.

Kresna menikahi Rukmini, putri dari kerajaan Widarbha, dengan cara kawin lari. Di tempat lain, Sisupala, sepupu Kresna yang berencana melamar Rukmini menjadi kecewa sesudah mengetahui berita tersebut sehingga dia membenci Kresna. Dari pernikahannya dengan Rukmini, Kresna mempunyai putra bernama Pradyumna.

Permata Syamantaka

Pada suatu ketika, Satrajit, kerabat jauh Kresna menerima permata Syamantaka dari Dewa Surya. Kresna menyarankan agar permata itu diserahkan kepada Ugrasena—raja kaum Yadawa—namun Satrajit menolaknya. Prasena, saudara Satrajit membawa permata itu ketika berburu dan tidak pernah kembali lagi. Satrajit menuduh Kresna telah membunuh Prasena karena menginginkan permata itu. Sbg membersihkan nama berpihak kepada yang benarnya, Kresna melacak jejak Prasena. Pengahabisannya dia mendapati bahwa Prasena telah dibunuh seekor binatang buas, dan permata Syamantaka tidak ditemukan pada jenazahnya. Dia mengikuti jejak binatang yang membunuh Prasena, sampai mendapati bangkai seekor singa. Dia tidak menemukan permata Syamantaka mempunyai pada bangkai tersebut. Pengahabisannya dia mengikuti jejak pembunuh singa tersebut, dan sampai di kediaman seekor beruang bernama Jembawan. Di tempat tersebut dia mendapati bahwa permata Syamantaka tersimpan di sana.

Kresna meminta Jembawan menyerahkan permata Syamantaka, namun permintaannya tidak diterima sehingga mereka berkelahi. Sesudah Jembawan menyadari siapa sesungguhnya Kresna, dia menyerah dan menjelaskan bahwa dia mendapatkan permata itu dari seekor singa. Dia pun menyerahkan permata Syamantaka beserta putrinya yang bernama Jambawati sbg dinikahi Kresna. Sesudah Kresna kembali dari penyelidikannya, dan menyerahkan Syamantaka kepada Satrajit, karenanya Satrajit merasa malu karena sudah berprasangka buruk terhadap Kresna. Sbg memperbaiki hubungan di antara mereka, dia menikahkan putrinya yang bernama Satyabama kepada Kresna.

Para istri Kresna

Dalam kitab Bhagawatapurana diceritakan bahwa Narakasura dari kerajaan Pragjyotisha mengalahkan Indra, pimpinan para dewa. Indra mengadukan hal tersebut kepada Kresna sehingga Kresna menyerbu Pragjyotisha dengan angkatan perangnya. Kresna sukses mengalahkan Narakasura dan memerdekakan 16.100 putri yang ditawan oleh Narakasura. Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna menikahi 16.108 putri,[49][50] dan delapan di antaranya adalah yang terkemuka dan dinamakan dengan istilah Ashta Bharya — yaitu Rukmini, Satyabama, Jambawati, Kalindi, Mitrawrinda, Nagnajiti, Badra dan Laksana.[51][52] Kresna menikahi 16.100 putri lainnya, yang adalah tawanan raksasa Narakasura, sbg mengembalikan kehormatan mereka. Kresna bermanfaat karena membunuh raksasa tersebut dan memerdekakan mereka. Menurut norma budaya sosial yang sempit pada masa itu, seluruh wanita tawanan mempunyai martabat rendah, dan tidak memungkinkan sbg menikah, karena mereka di bawah kendali Narakasura. Hendak tetapi Kresna menikahi mereka sbg mengembalikan status mereka di warga. Pernikahan dengan 16.100 putri tawanan tersebut kurang semakin adalah rehabilitasi wanita massal.[53] Dalam tradisi Waisnawa, dipercaya bahwa para istri Kresna adalah manifestasi Dewi Laksmi—pasangan Dewa Wisnu—atau adalah jiwa istimewa yang melewati kualifikasi sesudah menghabiskan banyak masa hidup dalam tapasya, sedangkan Satyabama, adalah ekspansi dari Radha.[54]

Upacara Rajasuya

Kresna memenggal Sisupala dengan cakranya ketika upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira. Lukisan karya Jnananjana Dasa.

Dalam kitab Mahabharata, Yudistira, sepupu Kresna dari kerajaan Kuru mau menyelenggarakan upacara Rajasuya. Atas saran Kresna, dia mengerahkan saudara-saudaranya (para Pandawa) sbg menaklukkan para raja di Bharatawarsha (India). Di antara para raja, yang sulit ditaklukkan adalah Jarasanda, raja Magadha. Bima—salah satu Pandawa—menantangnya sbg bertarung dengan gada. Mereka bertarung selama 27 hari. Setiap kali matahari terbenam, mereka beristirahat sbg melanjutkan pertarungan pada hari berikutnya. Jarasanda sulit dibunuh. Pada hari ke-28, atas petuah yang didapat Kresna, Bima membelah tubuh Jarasanda menjadi dua ronde (kanan-kiri), dan melemparkannya ke arah berlawanan. Dengan demikian, Jarasanda bisa dibunuh.

Sesudah Jarasanda dikalahkan, upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira dan para raja yang ditaklukkannya diundang sbg menghadirinya. Sbg menghormati para undangannya, Yudistira memutuskan sbg memberi hadiah kepada orang-orang yang sangat utama di antara mereka. Dia meminta saran Bisma, kakeknya sbg menentukan siapa yang berhak diberikan hadiah terlebih dahulu. Bisma menyarankan agar hadiah diberikan kepada Kresna, dan Yudistira pun menyetujuinya. Hendak tetapi, keputusan tersebut tidak diterima oleh Sisupala. Sisupala menghina Kresna secara terus-menerus, namun Kresna tetap bersabar. Sesuai perjanjian Kresna kepada ibu Sisupala, dia tidak hendak membunuh Sisupala kecuali bila makian yang diterimanya dari Sisupala sudah semakin dari seratus kali. Sesudah Sisupala menghina Kresna semakin dari seratus kali, Kresna mengeluarkan senjata cakranya kemudian memenggal kepala Sisupala. Menurut legenda, Sisupala—beserta Dantawaktra, rekannya—adalah reinkarnasi Jaya dan Wijaya, penjaga pintu gerbang Waikuntha, kediaman Wisnu. Karena melarang Catursana memasuki Waikuntha, mereka dihukum sbg turun ke bumi, dan atas hasrat mereka sendiri, mereka dilahirkan sbg musuh Wisnu dan dibunuh oleh Wisnu sendiri. Tindakan Kresna (sebagai awatara Wisnu) membunuh Sisupala telah memerdekakan jiwa Sisupala dari reinkarnasi yang mesti dialaminya sehingga jiwanya kembali menuju Waikuntha.[55]

Baratayuda dan Bhagawadgita

Lukisan Kresna sbg juru damai, karya Raja Ravi Varma. Dalam lukisan, Kresna mencegah Satyaki, rekannya yang ingin menghadapi para Korawa yang tidak menyetujui usulan damai yang diberikan Kresna.

Perselisihan antara para Pandawa dan Korawa—sepupu mereka—dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan para Pandawa atas sikap para Korawa yang menghalalkan segala cara agar tahta kerajaan Kuru tidak jatuh ke tangan Yudistira—yang tersulung di antara Pandawa—sebagai putra mahkota tertua. Kresna memerankan sbg juru damai, namun upaya perundingan gagal karena para Korawa—yang dipimpin Duryodana—tidak mau mengalah. Di samping itu, Duryodana senantiasa dihasut oleh pamannya, Sangkuni.

Ketika keputusan perang tidak terelakkan lagi, nyaris seluruh raja di Bharatawarsha (India) dimohon sbg berpartisipasi, dan pengahabisannya semuanya menjadi dua pihak, yaitu pihak Pandawa dan Korawa. Kresna menawarkan kesempatan kepada dua pihak sbg memilih pasukannya atau dirinya sendiri, namun dengan kondisi tidak membawa senjata apapun. Arjuna yang mewakili Pandawa memilih agar Kresna berada di pihaknya, sedangkan Duryodana—pemimpin para Korawa—memilih pasukan Kresna. Ketika tiba ketikanya sbg bertempur, Kresna memerankan sbg kusir kereta perang Arjuna, karena sesuai dengan perjanjian bahwa dia tidak hendak membawa senjata apapun.

Kresna sbg kusir kereta perang Arjuna dalam perang di Kurukshetra. Lukisan dari India, diproduksi sekitar seratus tahun ke-18 dan ke-19 Masehi.

Ketika meninjau angkatan perang dan mengamati pihak yang hendak bertempur, Arjuna menjadi ragu sesudah menyaksikan keluarga, sepupu, kerabat, serta kawan-kawan yang dicintainya bersiap-siap sbg membunuh satu sama lain. Kemudian Kresna menasihati Arjuna tentang perang yang hendak dihadapinya. Percakapan tersebut bertambah lapang menjadi suatu wacana dan menjadi kitab tersendiri, dikenal sbg Bhagawadgita 'Kidung Ilahi'.[56] Dalam Bhagawadgita, Kresna menguraikan segala sesuatu yang diajarkan Iswara (ketuhanan), jiwa, dharma (kewajiban), prakerti (alam semesta), dan kala (waktu).[57] Kresna juga menjelaskan bahwa tujuannya berada di alam adalah sbg menyelamatkan orang saleh dan membinasakan orang jahat. Kutipan yang terkenal adalah:

Kapanpun dan dimanapun kebajikan merosot, dan kejahatan merajalela, pada ketika itulah diri sendiri menjelma, wahai keturunan Bharata (Arjuna). Sbg menyelamatkan orang saleh dan menghukum orang jahat, serta menegakkan kebenaran, diri sendiri lahir dari seratus tahun ke seratus tahun. (Bhagawadgita, 4:7–8)

Ketika Yudistira merasa tertekan atas kekalahan yang diterima pihaknya pada ahad, Kresna tetap optimis bahwa kemenangan sudah pasti hendak diraih Yudistira karena dia memerankan di jalan yang mempunyai dan telah mendapat restu dari Bisma—kakeknya sendiri, sekaligus kesatria tua yang mesti dihadapinya dalam perang itu—sesaat sebelum perang dimulai. Seperti halnya Kresna, Bisma juga berucap bahwa kemenangan pasti hendak diraih Yudistira dan dia mendoakan cucunya itu agar sampai kejayaan, walaupun mereka mesti saling menyerang dalam perang.

Seringkali Kresna meminta Arjuna agar segera mengalahkan Bisma, kakek para Pandawa dan Korawa. Keraguan Arjuna membuat Kresna marah sehingga dia mencopot roda keretanya sbg pengganti cakram sbg membunuh Bisma. Hendak tetapi tindakannya segera dicegah oleh Arjuna yang berjanji bahwa dia hendak mengalahkan kesatria tua tersebut pada hari berikutnya. Sesudah para Pandawa mengetahui kelemahan Bisma, pada hari berikutnya, Kresna menginstruksikan Srikandi, putra Raja Drupada agar menghadapi Bisma, dengan ditemani oleh Arjuna. Bisma, yang merasa bahwa Srikandi telah dilahirkan sbg membunuhnya, sulit menghindari serangan Arjuna yang bersembunyi di belakangan Srikandi. Pengahabisannya Bisma dikalahkan pada hari kesepuluh.

Kesabaran Kresna habis sehingga dia mau membunuh Bisma dengan tangannya sendiri, namun dicegah oleh Arjuna. Lukisan karya Pariksit Dasa.

Kresna juga membantu Arjuna dalam membunuh Jayadrata, kesatria Korawa yang menahan para Pandawa dalam usaha menyelamatkan Abimanyu—putra Arjuna—yang terkurung dalam formasi Cakrabyuha dan terbunuh oleh serangan serentak yang dilancarkan delapan kesatria Korawa. Kresna juga meruntuhkan semangat Drona—komandan tentara Korawa, pengganti Bisma—setelah dia memberi isyarat pada Bima sbg membunuh seekor gajah perang bernama Aswatama, nama yang serupa dengan nama putra semata wayang Drona. Pandawa berteriak bahwa Aswatama mati, namun Drona enggan mempercayainya sebelum dia mendengar langsung dari Yudistira yang dikenal sbg orang yang tidak pernah berbohong. Kresna kenal bahwa Yudistira tidak hendak berdusta, karenanya dia mengatur siasat agar Yudistira tidak berbohong namun Drona menganggap putranya telah gugur. Ketika ditanya oleh Drona, Yudistira berucap, "Aswatama mati. Entah gajah, entah manusia." Tetapi sesudah Yudistira mengucapkan kalimat pertama, tentara Pandawa yang telah diperintah oleh Kresna segera membuat kegaduhan dengan membunyikan genderang perang dan sangkakala, sehingga Drona tidak mendengar kalimat kedua yang diberitahukan Yudistira dan percaya bahwa putranya telah gugur. Sesudah dilanda dukacita, Drona menaruh senjatanya, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Drestadyumna sbg memenggal kepalanya.

Ketika Arjuna bertarung melawan Karna, roda kereta Karna terperosok ke dalam genangan lumpur. Ketika Karna mencoba mengangkat keretanya dari lumpur, Kresna mengingatkan Arjuna tentang tindakan Karna dan Korawa lainnya yang telah melanggar peraturan dalam peperangan ketika menyerang dan membunuh Abimanyu secara serentak, dan dia meyakinkan Arjuna sbg menempuh cara yang sama sbg membunuh Karna. Karenanya Arjuna memenggal kepala Karna ketika kesatria itu sedang berupaya mengangkat keretanya dari lumpur.

Menjelang hari puncak peperangan, Duryodana menemui Gandari, ibunya sbg meminta anugerah agar seluruh tubuhnya kebal dari segala serangan. Sbg itu, dia mesti datang dalam kondisi telanjang bulat. Kresna memperdayakannya sehingga dia menjadi malu. Dia memutuskan sbg menutupi selangkangannya dengan kulit pisang ketika menemui ibunya. Sesudah Duryodana tiba, Gandari membuka penutup matanya dan mencurahkan kekuatan dari matanya ke tubuh Duryodana, tetapi dia kecewa sesudah mengetahui bahwa Duryodana menutupi selangkangan dan paha sehingga kawasan itu tidak hendak kebal. Ketika Duryodana bertarung dengan Bima, serangan Bima tidak berpengaruh untuk Duryodana. Sbg menyelesaikannya, Kresna mengingatkan Bima hendak perjanjiannya sbg membunuh Duryodana dengan cara memukul pahanya. Bima pun melaksanakannya, walaupun melanggar peraturan (mengingat bahwa Duryodana sendiri telah melanggar dharma pada perbuatannya pada masa lalu). Dengan demikian, strategi Kresna telah membantu Pandawa memenangkan perang dengan menjatuhkan seluruh pimpinan tentara Korawa, tanpa perlu mengangkat senjatanya. Dia juga menghidupkan kembali Parikesit, cucu Arjuna yang diserang dengan senjata Brahmastra oleh Aswatama ketika berada di dalam janin ibunya. Di kemudian hari, Parikesit menjadi penerus Pandawa.

Kehidupan di kemudian hari

Kehancuran Wangsa Yadawa, lukisan karya Pariksit Dasa.

Sesudah perang selesai, Yudistira ditinggikan sbg Raja Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Dia memerintah selama 36 tahun. Sementara itu Kresna tinggal bersama kaumnya di Dwaraka. Karena Samba—putra Kresna—dan beberapa pemuda Yadawa telah memperdayakan para resi yang mengunjungi Dwaraka, karenanya kaum Yadawa dikutuk agar hancur dengan memakai senjata gada yang dikeluarkan dari perut Samba. Atas perintah Ugrasena, senjata tersebut dihancurkan sampai menjadi abu lalu dibuang ke laut. Abu tersebut hanyut ke tepi pantai Prabasha dan tumbuh menjadi semacam tanaman rumput, dinamakan eruka.

Pada suatu perayaan, kaum Yadawa mengunjungi Prabasha dan berpesta pora di sana. Karena pengaruh minuman keras, mereka mabuk dan saling hantam. Perkelahian pun berganti menjadi pembunuhan masal. Ketika menyaksikan kaumnya saling bunuh, Kresna menggenggam rumput eruka dan melemparkannya ke tengah percekcokan tersebut yang mengakibatkan ledakan hebat sehingga membunuh nyaris seluruh kaum Yadawa yang mempunyai di sana. Sesudah kehancuran kaumnya, Baladewa meninggalkan tubuhnya dengan cara melaksanakan Yoga. Sementara itu, Kresna memasuki hutan dan duduk di bawah pohon sbg bermeditasi. Mahabharata menyalakan bahwa seorang pemburu bernama Jara mengira beberapa kaki kiri Kresna yang tampak sbg seekor rusa sehingga dia menembakkan panahnya, mengakibatkan Kresna terluka secara fana, sampai berujung ke kematiannya. Ketika jiwa Kresna sampai surga, tubuhnya dikremasi oleh Arjuna.[58][59][60]

Menurut sumber-sumber dari Purana,[61] kepergian Kresna menandai kemudian seratus tahun Dwaparayuga dan dimulainya Kaliyuga, yang dihitung jatuh pada tanggal 17/18 Februari 3102 SM.[62] Para guru arus Waisnawa, misalnya Ramanuja dan arus Gaudiya Waishnawa memandang bahwa tubuh Kresna seutuhnya adalah tubuh spiritual sehingga tidak hendak pernah membusuk karena hal ini kelihatannya adalah perspektif dalam Bhagawatapurana. Kresna tidak pernah dinamakan menua atau menjadi uzur dalam penggambaran secara historis dalam beragam Purana, walaupun telah melewati beberapa dasawarsa, tetapi mempunyai alasan sbg suatu perdebatan apakah ini menunjukkan bahwa dia tidak mempunyai tubuh material, karena pertempuran dan deskripsi lain dari wiracarita Mahabharata jelas menunjukkan indikasi bahwa dia kelihatannya tunduk pada keterbatasan alam.[63] Sementara kisah pertempuran kelihatannya menunjukkan keterbatasan, Mahabharatha juga menceritakan beragam kisah ketika Kresna tidak tunduk pada keterbatasan, seperti kisah ketika Duryodana mencoba sbg menangkap Kresna namun tubuhnya memancarkan api yang menunjukkan semua ciptaan mempunyai dalam dirinya.[64]

Pemujaan

Arus Waisnawa

Arca Wisnu di Kolkata, India.

Pemujaan terhadap Kresna adalah suatu ronde dari arus Waisnawa (Waisnawisme), arus agama Hindu yang menganggap Wisnu sbg Tuhan Yang Mahakuasa dan memuliakan beragam awatara (penjelmaan) yang terkait dengannya, termasuk pasangan (sakti/dewi) dewa itu sendiri, serta orang suci maupun guru yang menyebarkan segala sesuatu yang diajarkannya. Secara istimewa Kresna dipandang sbg penjelmaan Wisnu seutuhnya, atau sbg wujud Wisnu itu sendiri.[65] Bagaimanapun juga, hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan berjenis-jenis.[66] Kadangkala Kresna diasumsikan sbg dewa tersendiri, yang mempunyai kekuasaan penuh tanpa ketergantungan.[67] Di antara beragam macam dewa, Kresna sangat penting, dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa kebanyakan terpusat kepada Wisnu maupun Kresna, sbg dewa yang dipuja. Istilah Kresnaisme dipakai sbg meyebut sekte pemuja Kresna, sementara istilah Waisnawisme sbg sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna diasumsikan sbg awatara, daripada Tuhan Yang Mahakuasa.[68]

Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna adalah awatara Wisnu; kadangkala Kresna disamakan dengan Wisnu; sementara beberapa tradisi lainnya, misalnya Gaudiya Waisnawa,[69][70] Wallabha Sampradaya dan Nimbarka Sampradaya, menganggap Kresna sbg Swayam Bhagawan, wujud asli Tuhan, atau Tuhan itu sendiri.[71][73][74][75] Swaminarayan, pendiri arus Swaminarayana Sampradaya juga memuja Kresna sbg Tuhan. "Kresnaisme Raya" (Greater Krishnaism) adalah wujud Waisnawa yang kedua atau dominan, berkisar antara penyembahan Basudewa, Kresna, dan Gopala pada Seratus tahun Weda Akhir.[76] Di masa sekarang keyakinan tersebut mempunyai pengikut yang cukup banyak, termasuk di luar India.[77]

Tradisi awal

Arca Baladewa atau Balarama (kiri) dan Kresna (kanan) di Vrindavan, India.

Secara historis, Dewa Kresna Basudewa (kṛṣṇa vāsudeva "Kresna, putra Basudewa") adalah salah satu wujud pemujaan tertua dalam arus Kresnaisme dan Waisnawa.[78][79] Dipercaya bahwa pemujaan tersebut adalah tradisi penting pada sejarah awal pemujaan Kresna di seratus tahun lawas.[80][81] Tradisi ini diasumsikan sbg yang terawal di antara tradisi lainnya yang kemudian bergabung pada tahap berikutnya dalam perkembangan sejarah. Tradisi lainnya mencakup Bhagawatisme dan penyembahan Gopala, yang bersama penyembahan Balakresna (Bala-Krishna) membentuk landasan tradisi pemujaan yang terpusat pada Kresna pada masa sekarang.[82][83] Beberapa pandai lawas hendak menyamakannya dengan Bhagawatisme,[80] dan dipercaya bahwa pendiri tradisi religius ini adalah Kresna, yang adalah putra Basudewa, sehingga namanya adalah Bāsudewa (Vāsudeva), termasuk ke dalam anggota suku Satvata, dan pegikutnya menyebut diri mereka sendiri sbg "Kaum Bhagawata" dan agama ini terbentuk pada seratus tahun ke-2 SM (zaman Resi Patanjali), atau sekurang-kurangnya pada seratus tahun ke-4 SM menurut bukti-bukti Megasthenes dan dalam kitab Arthasastra karya Kautilya, ketika Bāsudewa dipuja sbg Tuhan Yang Mahakuasa dengan cara monoteistik yang kuat, dimana Yang Mahakuasa adalah sempurna, abadi, dan penuh karunia.[80] Dalam beragam sumber di luar pemujaan, pemuja atau bhakta diasumsikan sbg Basudewaka (Vāsudevaka).[84] Kitab Hariwangsa menggambarkan hubungan yang berbelit antara Kresna Basudewa, Sangkarsana, Pradyumna dan Aniruda yang kemudian hendak membentuk konsep Waisnawa tentang empat manifestasi yang utama, atau awatara.[85]

Tradisi Bhakti

Bhakti berfaedah ketaatan, yang tidak terbatas pada satu dewa saja. Hendak tetapi Kresna adalah dewa yang penting dan populer dalam bidang kebaktian dan sukacita dalam agama Hindu, khususnya di antara sekte-sekte Waisnawa.[69][86] Penyembah Kresna menganut konsep lila, yang berfaedah 'sandiwara ilahi', sbg prinsip pokok di Alam Semesta. Para lila Kresna, dengan ungkapan kasih sayang mereka yang melampaui batas-batas cara penghormatan secara resmi, berfungsi sbg pengiring aksi-kasi yang dilakukan awatara Wisnu lainnya: Rama.[70]

Gerakan Bhakti yang menyembah Kresna menjadi terkemuka di India Selatan selama seratus tahun ke-7 sampai ke-9 Masehi. Karya-karya tertua mencakup syair-syair yang ditulis para Alvar (orang suci) di negara-negara berbahasa Tamil.[87] Himpunan utama dari karya-karya mereka adalah Divya Prabandham. Himpunan lagu terkenal karya Alvar Andal yaitu Tiruppavai, ketika dia membayangkan dirinya sbg seorang gopi (wanita pemerah susu), adalah karya terkenal di antara karya-karya tertua dalam genre ini.[88][89] [90] Mukundamala karya Kulasekaraazhvaar adalah karya terkenal lainnya pada masanya.

Penyebaran Gerakan Bhakti Kresna

Ilustrasi dalam naskah Gita Govinda karya Jayadeva.

Gerakan Bhakti menyebar secara cepat dari India Utara ke Selatan, dengan syair berbicara Sanskerta Gita Govinda karya Jayadeva (abad ke-12 M) sbg pertanda karya sastra dalam pemujaan Kresna. Syair tersebut menguraikan legenda Kresna tentang gopi istimewa yang menjadi kekasihnya, yakni Radha, yang kurang dibahas dalam kitab Bhagawatapurana, namun dibahas sbg tokoh penting dalam kitab lainnya, misalnya Brahmawaiwartapurana. Dengan pengaruh Gita Govinda, Radha menjadi bidang yang tidak terpisahkan dalam pemujaan Kresna.[4]

Arca Kresna (kiri) yang sedang memperagakan seruling, ditemani Radha. Dari Bhaktivedanta Manor, Watford, Inggris.

Ketika beberapa warga terpelajar yang fasih dalam bahasa Sanskerta dapat menikmati karya-karya seperti Gita Govinda atau Krishna-Karnamritam karya Bilwanggala, massa juga menyanyikan lagu-lagu lain karya penyair pemuja Kresna, yang terdiri dalam beragam bahasa kawasan di India. Lagu-lagu ini mencerminkan pengabdian pribadi yang kuat yang ditulis oleh pemuja Kresna dari seluruh lapisan warga. Lagu-lagu karya Meera dan Surdas menjadi pertanda dari penyembahan Kresna di India Utara.

Pada seratus tahun ke-11 Masehi, arus Waisnawa Bhakti dengan kerangka teologi yang berbelit tentang penyembahan Kresna didirikan di India Utara. Nimbarka (abad ke-11 M), Wallabhacharya (abad ke-15 M) dan Caitanya Mahaprabhu (abad ke-16 M) adalah pendiri arus yang sangat berpengaruh. Aliran-aliran ini, yaitu Nimbarka Sampradaya, Wallabha Sampradaya dan Gaudiya Waisnawa, memandang Kresna sbg dewa tertinggi, bukan awatara, seperti kebanyakan.

Di Deccan, khususnya di Maharashtra, penyair dari sekte Varkari seperti Dnyaneshwar, Namdev, Janabai, Eknath dan Tukaram memasarkan pemujaan Witoba,[23] wujud Kresna di kawasan tertentu, dari awal seratus tahun ke-13 sampai kemudian seratus tahun ke-18.[4] Di India Selatan, Purandara Dasa dan Kanakadasa dari Karnataka menggubah lagu yang didedikasikan sbg citra Kresna di Udupi. Rupa Goswami dari arus Gaudiya Waisnawa, telah menyusun ringkasan umum tentang bhakti yang dinamakan Bhakti-rasamrita-sindhu.[86]

Di Alam Barat

Semenjak tahun 1966, Gerakan Bhakti Kresna telah menyebar keluar India. Penyebab utamanya adalah misi yang dilakukan oleh organisasi Warga Internasional Kesadaran Krishna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON), semakin dikenal sbg Gerakan Hare Krishna.[91] Gerakan tersebut didirikan oleh Bhaktivedanta Swami Prabhupada, yang diinstruksikan oleh guru Beliau, Bhaktisiddhanta Sarasvati Thakura, sbg menulis tentang Kresna dalam bahasa Inggris dan menyebarkan filsafat Gaudiya Waisnawa kepada warga di Alam Barat.[92]

Dalam kesenian

Para penari Rasa Lila, yang menggambarkan sosok Kresna dan Radha.

Dalam mendiskusikan asal mula seni pertunjukkan India, Horwitz menyinggung mempunyainya kisah tentang Kresna dalam Mahabhashya karya Patanjali (sekitar 150 SM), yaitu ketika episode terbunuhnya Kangsa (Kamsa Vadha) dan "pengikatan raksasa penyerbu surga" (Bali Bandha) diterangkan.[93] Balacharitam dan Dutavakyam karya Bhasa (sekitar 400 SM) adalah lakon berbicara Sanskerta yang terpusat pada Kresna. Mulanya hanya pembeberan masa kecilnya, dan kemudian lakon satu ronde yang berlandaskan satu episode dalam Mahabharata, ketika Kresna berupaya mendamaikan dua sepupu yang bertikai.[94]

Tokoh Kresna yang diperankan dalam Yakshagana, seni pertunjukkan dari Karnataka, India.

Semenjak seratus tahun ke-10 M, dengan mengembangnya Gerakan Bhakti, Kresna menjadi subjek favorit dalam kesenian. Lagu-lagu Gita Govinda menjadi terkenal di antero India, dan terdapat banyak imitasi. Lagu tersebut disusun oleh penyair gerakan Bhakti, diberi isi ke dalam kumpulan lagu rakyat maupun klasik.

Dalam legenda Hindu, tarian yang dilakukan Kresna bersama kekasihnya, Radha, dan para gadis pemerah susu dikenal sbg "Rasa lila", atau "Tarian Kasih Sayang Ilahi".[95] Rasa lila menjadi tema populer dalam tari Bharatanatyam, Odissi dan Kuchipudi. Rasa lila menjadi wujud seni pertunjukkan rakyat populer di Mathura, Vrindavan di Uttar Pradesh, khususnya selama hari raya Krishna Janmashtami dan Holi, dan di antara beragam pengikut Gaudiya Waisnawa di wilayah tersebut. Rasa lila juga dihormati sbg salah satu Fetival Nasional di Assam. Dalam kitab Bhagawatapurana dinyatakan bahwa siapapun yang mendengarkan atau menggambarkan Rasa lila dengan penuh keyakinan karenanya hendak sampai "pengabdian atas rasa cinta sejati" dari Kresna (Suddha-bhakti).[96]

Tarian Sattriya, yang diproduksi oleh tokoh suci Waisnawa dari Assam, Sankardeva, memuliakan kebajikan dari Kresna. Pada Seratus tahun Pertengahan, di Maharashtra tercipta suatu wujud seni menuturkan cerita yang dikenal sbg Hari-Katha, yang menceritakan kisah-kisah dan segala sesuatu yang diajarkan Waisnawa melewati musik, tarian, dan urutan narasi, dan kisah tentang Kresna adalah salah satu rondenya. Tradisi ini mengembang sampai ke Tamil Nadu dan negara ronde India lainnya di sebelah selatan, dan sekarang populer di seluruh India.

Krishnalila Tarangini karya Narayana Tirtha (abad ke-17 M) yang menyediakan unsur-unsur dari lakon musikal Bhagavata-Mela menceritakan kisah Kresna semenjak lahir sampai pernikahannya dengan Rukmini. Tyagaraja (abad ke-18 M) menulis beberapa karya yang sama tentang Kresna, dinamakan Nauka-Charitam. Penuturan Kresna dari beragam Purana dipentaskan dalam Yakshagana, seni pertunjukkan asli dari kawasan Karnataka, India. Banyak film dalam beragam bahasa di India telah diproduksi berlandaskan kisah ini.

Adaptasi dalam hukum budaya Indonesia

Sosok Kresna yang diadaptasi menjadi tokoh pewayangan Jawa.

Wiracarita Mahabharata, yang berisi beberapa riwayat Kresna, terdiri dari delapan belas buku yang dinamakan Astadasaparwa (18 parwa). Wiracarita tersebut tidak hanya terkenal di Asia Selatan, namun juga menyebar ke Asia Tenggara, ditengahnya Indonesia. Di Indonesia, beberapa rondenya, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang lain, dikenal telah digubah dalam wujud prosa berbicara Kawi (Jawa Kuno) semenjak kemudian seratus tahun ke-10 Masehi, pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh (991-1016 M) dari Kediri. Pada masa itu, dikenal pula proyek penerjemahan dengan istilah "mangjawakěn byāsamata", yang bermakna membuat latar dalam kisah tersebut seolah-olah di pulau Jawa.[97]

Wayang Kresna dalam seni pewayangan Bali, yang digambarkan sbg sosok raja berkulit hijau.

Di Indonesia, kisah Kresna yang berasal dari Mahabharata, Hariwangsa, maupun Purana telah diadaptasi lalu digubah menjadi kakawin, ditengahnya Kakawin Kresnayana dan Kakawin Hariwangsa. Keduanya menceritakan kisah pernikahan Kresna dengan Rukmini, putri dari kerajaan Widarba. Selain itu, terdapat pula Kakawin Bhomantaka, yang menceritakan perang antara Kresna dengan raksasa Bhoma.

Di Indonesia, Mahabharata juga ditinggikan ke dalam pertunjukkan wayang, dengan adaptasi dan perubahan seperlunya. Dalam hukum budaya pewayangan Jawa, tokoh Kresna dikenal sbg raja Dwarawati (Dwaraka), kerajaan para keturunan Yadu dan adalah titisan Dewa Wisnu. Kresna adalah putra Basudewa, Raja Mandura (Mathura). Dia dilahirkan sbg putra kedua dari tiga bersaudara (dalam versi Mahabharata dia adalah putra kedelapan). Kakaknya bernama Baladewa (Balarama, alias Kakrasana) dan kerabat yang lebih mudanya dikenal sbg Sembadra (Subadra), yang dinikahi oleh Arjuna, sepupunya dari pihak ibu. Kresna mempunyai tiga orang istri dan tiga orang anak. Para istrinya yaitu Dewi Jembawati, Dewi Rukmini, dan Dewi Satyabama. Menurut pewayangan, anak-anaknya adalah Raden Boma Narakasura, Raden Samba, dan Siti Sundari.

Pada lakon Baratayuda, yaitu perang antara Pandawa melawan Korawa, dia memerankan sbg sais atau kusir kereta perang Arjuna. Dia juga adalah salah satu penasihat utama pihak Pandawa. Sebelum perang melawan Karna, atau dalam ronde yang dinamakan Karna Tanding, dia memberikan wejangan panjang lapang kepada Arjuna. Wejangan dia dikenal sbg Bhagawadgita, yang berfaedah "Kidung Ilahi".

Dalam hukum budaya pewayangan, Kresna dikenal sbg tokoh yang sangat sakti. Dia mempunyai kemampuan sbg meramal, berganti wujud menjadi raksasa, dan mempunyai bunga Wijaya Kusuma yang bisa menghidupkan kembali orang mati. Dia juga mempunyai senjata yang dinamakan Cakrabaswara yang bisa dipakai sbg menghancurkan alam. Pusaka-pusaka sakti yang dimilikinya ditengahnya senjata cakra, terompet kerang (sangkakala) bernama Pancajahnya, Kaca Paesan, Aji Pameling dan Aji Kawrastawan.

Dalam agama lain

Arca Neminatha, Tirthankara ke-22 dalam Jainisme. Menurut pandangan Jainisme, Neminatha adalah sepupu Kresna dari Sauripura. Dia lahir di kalangan Dinasti Hariwangsa.

Jainisme

Menurut segala sesuatu yang diajarkan Jainisme, terdapat tiga serangkai, yaitu seseorang yang bergelar Basudewa bersama kakaknya yang bergelar Baladewa, dan musuh mereka yang bergelar Pratibasudewa. Tiga serangkai tersebut lahir pada setiap seratus tahun dan dengan nama yang berbeda-beda. Baladewa adalah penegak prinsip Jainisme tentang tindak tanpa kekerasan. Hendak tetapi, Basudewa mesti mengabaikan prinsip itu sbg membunuh Pratibasudewa demi menyelamatkan alam. Kemudian Basudewa mesti turun ke Naraka (dunia bawah) sbg hukuman atas tindak kekerasan yang dilakukannya. Sesudah menjalani hukuman, dia dilahirkan sbg seorang Tirthankara.[98][99]

Dalam daftar 63 Shalakapursha atau tokoh termasyhur Jainisme, termasuk di antaranya adalah 24 Tirthankara dan 9 tiga serangkai tersebut. Salah satu tiga serangkai tersebut adalah Kresna sbg Basudewa, Balarama sbg Baladewa, dan Jarasanda sbg Pratibasudewa. Menurut Jainisme, dia adalah sepupu Neminatha, Tirthankara ke-22. Kisah-kisah tiga serangkai tersebut bisa disimak dalam Hariwangsa karya Jinasena (bukan kitab Hariwangsa pendukung Mahabharata) dan Trishashti-shalakapurusha-charita karya Hemachandra.[100]

Agama Buddha

Kisah Kresna muncul dalam kisah Jataka dalam agama Buddha,[101] terutama dalam Ghatapandita Jataka, sbg seorang pangeran dan penakluk legendaris dan Raja India.[102] Dalam versi agama Buddha, Kresna dinamakan Basudewa, Kanha dan Kesawa, dan Balarama adalah kerabat yang lebih mudanya, dinamakan pula Baladewa. Detailnya mirip kisah yang dimuat dalam kitab Bhagawatapurana. Basudewa, beserta sembilan saudaranya yang lain (semuanya adalah pegulat yang kuat) beserta kakak perempuannya (Anjana) menguasai seluruh Jambudwipa (India) sesudah memenggal paman mereka yang diasumsikan kejam, yakni Raja Kangsa, kemudian seluruh raja di Jambudwipa dengan memakai Cakra Sudarsana miliknya. Beberapa akbar kisah yang berisi kekalahan Kangsa mengikuti kisah yang terkandung dalam Bhagawatapurana.[103]

Seperti yang diceritakan dalam Mahabharata, semua saudaranya pada pengahabisannya tewas karena kutukan Resi Kanhadipayana (Byasa), juga dikenal sbg Kresna Dwipayana). Kresna sendiri tertusuk oleh senjata pemburu karena suatu kesalahpahaman, meninggalkan Anjanadewi, satu-satunya anggota keluarganya yang sedang hidup. Sesudah itu, riwayatnya tidak diceritakan lagi.[104]

Karena Jataka adalah kisah yang diberikan menurut sudut pandang Buddha Gautama di kehidupan sebelumnya (serta kehidupan sebelumnya dari para pengikut Buddha), karenanya kisah Kresna pun diasumsikan sbg salah satu kehidupan Sariputra, salah satu murid Buddha yang terkemuka, dan "Dhammasenapati" atau "Panglima Dharma" dan kebanyakan digambarkan sbg "tangan kanan" Buddha dalam kesenian dan ikonografi Buddha.[105] Sang Bodhisattva, yang lahir dalam kisah ini sbg salah satu kerabat yang lebih mudanya bernama Ghatapandita, menyelamatkan Kresna dari dukacita karena kehilangan putranya.[102] Kresna sbg manifestasi kebijaksanaan dan tukang kelakar yang disayangi juga diikutkan dalam panteon agama Buddha di Jepang.[106]

Agama Bahá'í

Umat Bahá'í meyakini bahwa Kresna adalah seorang "Manifestasi Tuhan", atau salah seorang dalam rangkaian para nabi yang telah mengungkapkan Firman Tuhan sbg umat manusia pada ketikanya. Karenanya dari itu, Kresna berada pada posisi yang mulia bersama Nabi Ibrahim, Musa, Zarathustra, Buddha, Muhammad, Yesus Kristus, Sang Báb, dan pendiri agama Bahá'í, Bahá'u'lláh.[107]

Ahmadiyyah

Di Asia Selatan, anggota komunitas Ahmadiyyah meyakini Kresna sbg utusan Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh pendiri arus tersebut, Mirza Ghulam Ahmad. Ghulam Ahmad juga mengaku mempunyai kecocokan dengan Kresna sbg pembangkit agama dan moralitas di seratus tahun modern yang misinya adalah mendamaikan umat manusia dengan Tuhan.[108] Pengikut Ahmadiyyah mempertahankan istilah avatar (awatara) yang diasumsikan sama dengan istilah "nabi" dalam tradisi agama di Timur Tengah sbg campur tangan Tuhan dengan manusia; seperti Tuhan yang menunjuk manusia sbg khalifah-Nya di muka bumi. Dalam Kuliah Sialkot, Ghulam Ahmad menulis:

Jelaslah bahwa Raja Krishna, sesuai dengan apa yang telah diwahyukan kepadaku, adalah orang yang benar-benar mulia yang sulit sbg menemukan orang sepertinya di antara para Resi dan Awatara dalam Hindu. Dia adalah seorang Awatara — yaitu, Nabi — akbar pada masanya yang kepadanya Roh Kudus turun dari Tuhan. Dia berasal dari Tuhan, jaya dan sejahtera. Dia membersihkan tanah Arya dari dosa dan ternyata Nabi pada seratus tahunnya yang kemudian segala sesuatu yang diajarkannya diubah dalam beragam cara. Dia penuh kasih kepada Tuhan, seorang sahabat kebajikan dan musuh kejahatan.[108]

Lainnya

Pemujaan atau penghormatan kepada Kresna telah ditinggikan dalam beragam gerakan keagamaan baru semenjak seratus tahun ke-19, dan kadang-kadang diikutsertakan dalam panteon eklektik dalam kitab-kitab okultisme, bersama tokoh-tokoh dari mitologi Yunani, Buddha, Alkitab, dan bahkan tokoh sejarah.[109]

Sbg contoh, Édouard Schuré, tokoh berpengaruh dalam filsafat tidak berkesudahan dan gerakan okultisme, menganggap Kresna sbg Inisiasi Mulia; sementara itu para pandai teosofi menghormati Kresna sbg inkarnasi Maitreya (salah satu dari para Pandai Kebijaksanaan Kuno), guru spiritual umat manusia yang terpenting sesudah Buddha.[110][111] Kresna dikanonisasi oleh Aleister Crowley dan dihormati sbg orang suci dalam Misa Gnostik dari Ordo Kuil Timur.[112][113]

Silsilah

Lihat juga

  • Awatara
  • Mahabharata
  • Bhagawadgita
  • Perang di Kurukshetra

Catatan kaki

  1. ^ Who is Krishna?
  2. ^ Bhag-P 1.3.28 "All of the above-mentioned incarnations are either plenary portions or portions of the plenary portions of the Lord, but Lord Sri Krishna is the original Personality of Godhead."
  3. ^ Richard Thompson, Ph. D. (Desember 1994). Reflections on the Relation Between Religion and Modern Rationalism. Diakses 2008-04-12. 
  4. ^ a b c Mahony, W.K. (1987). "Perspectives on Krsna's Various Personalities". History of Religions (American Oriental Society) 26 (3): 333–335. doi:10.2307/599733. JSTOR 10.2307/599733. 
  5. ^ Selengut, Charles (1996). "Charisma and Religious Innovation:Prabhupada and the Founding of ISKCON". ISKCON Communications Journal 4 (2) 
  6. ^ Bryant 2007, hlm. 17
  7. ^ Hiltebeitel, Alf (2001). Rethinking the Mahābhārata: a reader's guide to the education of the dharma king. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 251–53, 256, 259. ISBN 0-226-34054-6. 
  8. ^ B.M.Misra. Orissa: Shri Krishna Jagannatha: the Mushali parva from Sarala's Mahabharata. Oxford University Press, USA. ISBN 0-19-514891-6.  in Bryant 2007, hlm. 139
  9. ^ a b Indian Divinity.com. "Artikel, fakta, dan mitologi Hindu". 
  10. ^ Gyandev, Nayaswami. "Why Is Krishna Blue?". Ananda.org. 
  11. ^ a b c Jain, P.C. (September 2004). "Iconographic Perception of Krishna's Image". Exotic India.com. 
  12. ^ "Sri Krishna: The One with the Attributes of God". Diakses 2010-12-15. 
  13. ^ The Encyclopedia Americana. [s.l.]: Grolier. 1988. hlm. 589. ISBN 0-7172-0119-8. 
  14. ^ Benton, William (1974). The New [[Encyclopaedia Britannica]]. Encyclopaedia Britannica. hlm. 885. ISBN 0852292902, 9780852292907 . 
  15. ^ D. D. Kosambi (1962), Myth and Reality: Studies in the Formation of Indian Culture, New Delhi, CHAPTER I: SOCIAL AND ECONOMIC ASPECTS OF THE BHAGAVAD-GITA, paragraf 1.16
  16. ^ Harle, J. C. (1994). The art and architecture of the Indian Subcontinent. New Haven, Conn: Yale University Press. hlm. 410. ISBN 0-300-06217-6. "figure 327. Manaku, Radha‭'‭s messenger describing Krishna standing with the cow-girls, from Basohli." 
  17. ^ Datta, Amaresh; Mohan Lal (1994). Encyclopaedia of Indian Literature. Sahitya Akademi. hlm. 4290. 
  18. ^ The penny cyclopædia [ed. by G. Long]. 1843, hal. 390 [1]
  19. ^ Ramesh M. Dave, K. K. A. Venkatachari, The Bhakta-bhagawan Relationship: Paramabhakta Parmeshwara Sambandha. Sya. Go Mudgala, Bochasanvasi Shri Aksharpurushottama Sanstha, 1988. hal. 74
  20. ^ Valpey 2006, hlm. 52
  21. ^ Hoiberg, Dale; Ramchandani, Indu (2000). Students' Britannica India. Popular Prakashan. hlm. 251. ISBN 0852297602, 9780852297605 . 
  22. ^ Satsvarupa dasa Goswami (1998). The Qualities of Sri Krsna. GNPress. hlm. 152 pages. ISBN 0911233644 
  23. ^ a b Witoba tidak hanya dipandang sbg perwujudan Kresna. Dia juga diasumsikan sbg awatara Wisnu, Siwa dan Gautama Buddha tergantung tradisi. Lihat: Kelkar, Ashok R. (2001) [1992]. "Sri-Vitthal: Ek Mahasamanvay (Marathi) oleh R.C. Dhere". Encyclopaedia of Indian literature 5. Sahitya Akademi. hlm. 4179. Diakses 2008-09-20.  dan Mokashi, Digambar Balkrishna; Engblom, Philip C. (1987). Palkhi: a pilgrimage to Pandharpur — translated from the Marathi book Pālakhī by Philip C. Engblom. Albany: State University of New York Press. hlm. 35. ISBN 0887064612. 
  24. ^ Wendy Doniger (2008). "Britannica: Mahabharata". encyclopedia. Encyclopædia Britannica Online. Diakses 2008-10-13. 
  25. ^ Matapariksha: An examination of religions, Volume 1 By John Muir
  26. ^ The Religions of India Volume 1, Volume 1 By Edward Washburn Hopkins
  27. ^ Indian Hist (Opt) By Reddy
  28. ^ //kurukshetra.nic.in/museum-website/archeologicaltreasure.html
  29. ^ III. i. 23, Ulâro so Kaṇho pokok ahosi.
  30. ^ Hastings 2003, hlm. 540–42
  31. ^ Bryant 2007, hlm. 5
  32. ^ Barnett, Lionel David (1922). Hindu Gods and Heroes: Studies in the History of the Religion of India. J. Murray. hlm. 93. 
  33. ^ Puri, B.N. (1968). India in the Time of Patanjali. Bhartiya Vidya Bhavan. Page 51: The coins of Raj uvula have been recovered from the Sultanpur District... the Brahmi inscription on the Mora stone slab, now in the Mathura Museum,
  34. ^ Barnett, Lionel David (1922). Hindu Gods and Heroes: Studies in the History of the Religion of India. J. Murray. hlm. 92. 
  35. ^ Elkman, S.M.; Gosvami, J. (1986). Jiva Gosvamin's Tattvasandarbha: A Study on the Philosophical and Sectarian Development of the Gaudiya Vaisnava Movement. Motilal Banarsidass Pub. 
  36. ^ a b Knott 2000, hlm. 61
  37. ^ Astrology Notes; Sri Krishna: His Birth and Activities. N.S. Rajaram menetapkan tanggal-tanggal tersebut sebesar nilai nominal ketika dia berpendapat bahwa "Kami mempunyai bukti yang luar biasa yang menunjukkan bahwa Kresna adalah tokoh sejarah yang pernah mempunyai pada seratus tahun di kedua bidang dari tanggal tersebut, yaitu pada periode 3200-3000 SM". ('Search for the Historical Krishna' 1999)
  38. ^ Lihat horoskop nomor 1 dalam Dr. B.V. Raman (1991). Notable Horoscopes. Delhi, India: Motilal Banarsidass. ISBN 8120809017. 
  39. ^ Menurut kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana, Kangsa adalah kakak kandung Dewaki atau paman dari Krishna. Pernyataan ini juga bisa ditemukan dalam Purana lainnya, seperti Dewibhagawatapurana. Baca Wisnupurana Buku V Bab 1, diartikan oleh H. H. Wilson, (1840); kitab Srimad Bhagavatam, diartikan oleh A.C. Bhaktivedanta Swamiprabhupada, (1988) hak cipta Bhaktivedanta Book Trust
  40. ^ Bryant 2004, hlm. 425 (Note. 4)
  41. ^ Bryant 2004, hlm. 16 (Bh.P. X Ch 2.18)[2]
  42. ^ Tripurari, Swami, Gopastami, Sanga, 1999.
  43. ^ Lynne Gibson (1844). Calcutta Review. India: University of Calcutta Dept. of English. hlm. 119. 
  44. ^ Lynne Gibson (1999). Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions. Merriam-Webster. hlm. 503. 
  45. ^ The English Writings of Rabindranath Tagore (ed. Sisir Kumar Das) (1996). A Vision of Indias History. Sahitya Akademi: Sahitya Akademi. hlm. 444. ISBN 8126000945. 
  46. ^ Schweig, G.M. (2005). Dance of divine love: The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana, India's classic sacred love story. Princeton University Press, Princeton, NJ; Oxford. ISBN 0691114463. 
  47. ^ Bryant 2007, hlm. 28–29
  48. ^ Mythfolklore.net. "Dwaraka". Diakses 2010-12-14. 
  49. ^ Carudewa Sastri, Suniti Kumar Chatterji (1974) Charudeva Shastri Felicitation Volume, hlm. 449
  50. ^ David L. Haberman, (2003) Motilal Banarsidass, The Bhaktirasamrtasindhu of Rupa Gosvamin, hlm. 155, ISBN 812081861X
  51. ^ Bryant 2007, hlm. 152
  52. ^ Aparna Chatterjee (10 Desember 2007). "The Ashta-Bharyas". American Chronicle. Diakses 21 April 2010. 
  53. ^ Bryant 2007, hlm. 130–133
  54. ^ Rosen 2006, hlm. 136
  55. ^ "Deities: Krishna & Shishupal". 
  56. ^ Kresna dalam Bhagawadgita, oleh Robert N. Minor dalam Bryant 2007, hlm. 77–79
  57. ^ A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. "Bhagavad-gita Menurut Aslinya, Pendahuluan". Bhaktivedanta VedaBase Network (ISKCON). Diakses 2008-01-14.  "Subjek Bhagavad-gita membawa pemahaman lima kebenaran dasar".
  58. ^ Bryant 2007, hlm. 148
  59. ^ Kisari Mohan Ganguli (2006 - digitalisasi). Book 16: Mausala Parwa ronde 4-8. "Mahabharata (aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896)". book. Sacred Texts. Diakses 2008-10-13. 
  60. ^ Mani, Vettam (1975). Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature. Delhi: Motilal Banarsidass. hlm. 429. ISBN 0842-60822-2. 
  61. ^ Bhagawatapurana (1.18.6), Wisnupurana (5.38.8), dan Brahmapurana (212.8) menyalakan bahwa hari ketika Kresna meninggal adalah ketika Dwaparayuga pengahabisannya dan Kaliyuga dimulai.
  62. ^ Baca: Matchett, Freda, "The Puranas", hlm. 139 dan Yano, Michio, "Calendar, astrology and astronomy" dalam Flood, Gavin (Ed) (2003). Blackwell companion to Hinduism. Blackwell Publishing. ISBN 0-631-21535-2 
  63. ^ Sutton (2000) hlm.174-175
  64. ^ Kisari Mohan Ganguli (2006 - digitalisasi). "Mahabharata, Buku 5: Udyoga Parwa: Bhagawata Yana Parwa: ronde CXXXI (aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896)". book. Sacred Texts. Diakses 2008-10-13. 
  65. ^ John Dowson (2003). Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History and Literature. Kessinger Publishing. hlm. 361. ISBN 0-7661-7589-8. 
  66. ^ See Beck, Guy, "Introduction" in Beck 2005, hlm. 1–18
  67. ^ Knott 2000, hlm. 55
  68. ^ Flood (1996) hal. 117
  69. ^ a b McDaniel, June, "Folk Vaishnavism and Ṭhākur Pañcāyat: Life and status among village Krishna statues" dalam Beck 2005, hlm. 39
  70. ^ a b Kennedy, M.T. (1925). The Chaitanya Movement: A Study of the Vaishnavism of Bengal. H. Milford, Oxford university press. 
  71. ^ K. Klostermaier (1997). The Charles Strong Trust Lectures, 1972-1984. Crotty, Robert B. Brill Academic Pub. hlm. 109. ISBN 90-04-07863-0. "Untuk pemujanya Dia bukanlah awatara dalam pengertian biasa, namun sbg swayam bhagawan, Tuhan itu sendiri." 
  72. ^ Delmonico, N., The History Of Indic Monotheism And Modern Chaitanya Vaishnavism dalam Ekstrand 2004
  73. ^ De, S.K. (1960). Bengal's contribution to Sanskrit literature & studies in Bengal Vaisnavism. KL Mukhopadhyaya.  hal. 113: "The Bengal School identifies the Bhagavat with Krishna depicted in the Shrimad-Bhagavata and presents him as its highest personal god."
  74. ^ Bryant 2007, hlm. 381
  75. ^ "Vaishnava". encyclopedia. Division of Religion and Philosophy University of Cumbria. Diakses 2008-10-13. 
  76. ^ Graham M. Schweig (2005). Dance of Divine Love: The Rڄasa Lڄilڄa of Krishna from the Bhڄagavata Purڄa. na, India's classic sacred love story. Princeton, N.J: Princeton University Press. Front Matter. ISBN 0-691-11446-3. 
  77. ^ Bryant 2007, hlm. 4
  78. ^ Hein, Norvin. "A Revolution in Kṛṣṇaism: The Cult of Gopāla: History of Religions, Vol. 25, No. 4 (May, 1986 ), hal. 296-317". www.jstor.org. Diakses 2008-05-24. 
  79. ^ a b c Hastings, James Rodney (2nd edition 1925-1940, reprint 1955, 2003) [1908-26]. Encyclopedia of Religion and Ethics. John A Selbie (ed. Volume 4 of 24 ( Behistun (continued) to Bunyan.)). Edinburgh: Kessinger Publishing, LLC. hlm. 476. ISBN 0-7661-3673-6. Diakses 2008-05-03. "The encyclopedia will contain articles on all the religions of the world and on all the great systems of ethics. It will aim at containing articles on every religious belief or custom, and on every ethical movement, every philosophical idea, every moral practice." hal. 540-42
  80. ^ Bhattacharya, Gouriswar: Vanamala of Vasudeva-Krsna-Visnu and Sankarsana-Balarama. In: Vanamala. Festschrift A.J. Gail. Serta Adalberto Joanni Gail LXV. diem natalem celebranti ab amicis collegis discipulis dedicata.
  81. ^ Klostermaier, Klaus K. (2005). A Survey of Hinduism. State University of New York Press; 3 edition. hlm. 206. ISBN 0791470814. "Present day Krishna worship is an amalgam of various elements. According to historical testimonies Krishna-Vasudeva worship already flourished in and around Mathura several centuries before Christ. A second important element is the cult of Krishna Govinda. Still later is the worship of Bala-Krishna, the Child Krishna—a quite prominent feature of modern Krishnaism. The last element seems to have been Krishna Gopijanavallabha, Krishna the lover of the Gopis, among whom Radha occupies a special position. In some books Krishna is presented as the founder and first teacher of the Bhagavata religion." 
  82. ^ Basham, A. L. "Review:Krishna: Myths, Rites, and Attitudes. by Milton Singer; Daniel H. H. Ingalls, The Journal of Asian Studies, Vol. 27, No. 3 (May, 1968 ), hal. 667-670". www.jstor.org. Diakses 2008-05-24. 
  83. ^ Singh, R.R. (2007). Bhakti And Philosophy. Lexington Books. ISBN 0739114247. hal. 10: "[Panini's] term Vāsudevaka, explained by the second century B.C commentator Patanjali, as referring to "the follower of Vasudeva, God of gods."
  84. ^ Couture, André (2006). "The emergence of a group of four characters (Vasudeva, Samkarsana, Pradyumna, and Aniruddha) in the Harivamsa: points for consideration". Journal of Indian Philosophy 34 (6): 571–585. doi:10.1007/s10781-006-9009-x. 
  85. ^ a b Klostermaier, K. (1974). "The Bhaktirasamrtasindhubindu of Visvanatha Cakravartin". Journal of the American Oriental Society (American Oriental Society) 94 (1): 96–107. doi:10.2307/599733. JSTOR 10.2307/599733. Diakses 2008-04-12. 
  86. ^ Vaudeville, C. (1962). "Evolution of Love-Symbolism in Bhagavatism". Journal of the American Oriental Society (American Oriental Society) 82 (1): 31–40. doi:10.2307/595976. JSTOR 10.2307/595976. Diakses 2008-06-20. 
  87. ^ Bowen, Paul (1998). Themes and issues in Hinduism. London: Cassell. hlm. 64–65. ISBN 0-304-33851-6. 
  88. ^ Radhakrisnasarma, C. (1975). Landmarks in Telugu Literature: A Short Survey of Telugu Literature. Lakshminarayana Granthamala. 
  89. ^ Sisir Kumar Das (2005). A History of Indian Literature, 500-1399: From Courtly to the Popular. Sahitya Akademi. hlm. 49. ISBN 8126021713. 
  90. ^ Selengut, Charles (1996). "Charisma and Religious Innovation:Prabhupada and the Founding of ISKCON". ISKCON Communications Journal 4 (2) 
  91. ^ Srila Prabhupada - He Built a House in which the whole world can live, Satsvarupa dasa Goswami, Bhaktivedanta Book Trust, 1983, ISBN 0-89213-133-0 page xv
  92. ^ Varadpande hlm.231
  93. ^ Varadpande hlm.232-3
  94. ^ Schweig, G.M. (2005). Dance of divine love: The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana, India's classic sacred love story. Princeton University Press, Princeton, NJ; Oxford. ISBN 0691114463. 
  95. ^ Bhag-P 10.33.39
  96. ^ Simbolisme dalam Hukum budaya Jawa-Hindu (ed. 451), Warta Hindu Dharma 
  97. ^ Jaini, P.S. (1993). "Jaina Puranas: A Puranic Counter Tradition". Journal of the American Oriental Society 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  98. ^ Cort, J.E. (1993). "An Overview of the Jaina Puranas". Journal of the American Oriental Society 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  99. ^ Baca: Jerome H. Bauer ""Hero of Wonders, Hero in Deeds: Vasudeva Krishna dalam Sejarah Jainisme dalam Beck 2005, hlm. 167–169
  100. ^ "Andhakavenhu Puttaa". www.vipassana.info. Diakses 2008-06-15. 
  101. ^ a b Law, B.C. (1941). India as Described in Early Texts of Buddhism and Jainism. Luzac. 
  102. ^ Jaiswal, S. (1974). "Historical Evolution of the Ram Legend'". Social Scientist 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  103. ^ Hiltebeitel, A. (1990). The Ritual of Battle: Krishna in the Mahabharata. State University of New York Press. 
  104. ^ The Turner of the Wheel. Kehidupan Sariputta, disusun dan diartikan dari bahasa Pali oleh Nyanaponika Thera
  105. ^ Guth, C.M.E. "Monumenta Nipponica, Vol. 42, No. 1 (Spring, 1987 ), hal. 1-23". www.jstor.org. Diakses 2008-07-02. 
  106. ^ Esslemont, J.E. (1980). Bahá'u'lláh and the New Era (ed. 5th). Wilmette, Illinois, USA: Bahá'í Publishing Trust. hlm. 2. ISBN 0-87743-160-4. 
  107. ^ a b Ahmad, Mirza Ghulam (2007). Lecture Sialkot. Tilford: Islam International Publications Ltd. ISBN 1-85372-917-5. 
  108. ^ Harvey, D. A. (2003). "Beyond Enlightenment: Occultism, Politics, and Culture in France from the Old Regime to the Fin-de-Siècle". The Historian (Blackwell Publishing) 65 (3): 665–694. doi:10.1111/1540-6563.00035. 
  109. ^ Schure, Edouard (1992). Great Initiates: A Study of the Secret History of Religions. Garber Communications. ISBN 0893452289. 
  110. ^ Lihat contoh pada: Hanegraaff, Wouter J. (1996). New Age Religion and Western Culture: Esotericism in the Mirror of Secular Thought. Penerbit Brill. hlm. 390. ISBN 9004106960. , Hammer, Olav (2004). Claiming Knowledge: Strategies of Epistemology from Theosophy to the New Age. Penerbit Brill. hlm. 62, 174. ISBN 900413638X. , dan Ellwood, Robert S. (1986). Theosophy: A Modern Expression of the Wisdom of the Ages. Quest Books. hlm. 139. ISBN 0835606074. 
  111. ^ Crowley menghubungkan Kresna dengan dewa Romawi Dionisos dan Magickal formulae IAO, AUM dan INRI. Baca Crowley, Aleister (1991). Liber Aleph. Weiser Books. hlm. 71. ISBN 0877287295.  dan Crowley, Aleister (1980). The Book of Lies. Red Wheels. hlm. 24–25. ISBN 0877285160. 
  112. ^ Apiryon, Tau; Apiryon (1995). Mystery of Mystery: A Primer of Thelemic Ecclesiastical Gnosticism. Berkeley, CA: Red Flame. ISBN 0971237611. 

Daftar pustaka

  • Beck, Guy L. (1993). Sonic theology: Hinduism and sacred sound. Columbia, S.C: University of South Carolina Press. ISBN 0-87249-855-7 
  • Bryant, Edwin H. (2004). Krishna: the beautiful legend of God;. Penguin. ISBN 0-14-044799-7 
  • Bryant, Edwin H. (2007). Krishna: A Sourcebook. Oxford University Press, AS. ISBN 0-19-514891-6 
  • The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa, diartikan oleh Kisari Mohan Ganguli, diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896
  • The Vishnu-Purana, diartikan oleh H. H. Wilson, (1840)
  • The Srimad Bhagavatam, diartikan oleh A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, (1988) hak cipta Bhaktivedanta Book Trust
  • Knott, Kim (2000). Hinduism: A Very Short Introduction. Oxford University Press, USA. hlm. 160. ISBN 0192853872 
  • The Jataka or Stories of the Buddha's Former Births, disunting oleh E. B. Cowell, (1895)
  • Ekstrand, Maria (2004). In Bryant, Edwin H. The Hare Krishna movement: the postcharismatic fate of a religious transplant. New York: Columbia University Press. ISBN 0-231-12256-X 
  • Goswami, S.D (1998). The Qualities of Sri Krsna. GNPress. ISBN 0911233644 
  • Garuda Pillar of Besnagar, Archaeological Survey of India, Annual Report (1908–1909). Calcutta: Superintendent of Government Printing, 1912, 129.
  • Flood, G.D. (1996). An Introduction to Hinduism. Cambridge University Press. ISBN 0521438780. 
  • Beck, Guy L. (Ed.) (2005). Alternative Krishnas: Regional and Vernacular Variations on a Hindu Deity. SUNY Press. ISBN 0791464156 
  • Rosen, Steven (2006). Essential Hinduism. New York: Praeger. ISBN 0-275-99006-0 
  • Valpey, Kenneth R. (2006). Attending Kṛṣṇa's image: Caitanya Vaiṣṇava mūrti-sevā as devotional truth. New York: Routledge. ISBN 0-415-38394-3 
  • Sutton, Nicholas (2000). Religious doctrines in the Mahābhārata. Motilal Banarsidass Publ.,. hlm. 477. ISBN 8120817001 
  • History of Indian Theatre Oleh M. L. Varadpande. Bab Theatre of Krishna, hlm. 231–94. Terbit tahun 1991, Abhinav Publications, ISBN 81-7017-278-0.

Pranala luar

Catatan1 versi India Utara2 versi India Selatan

edunitas.com

Page 7

Kresna (Dewanagari: कृष्ण; ,IAST: kṛṣṇa,; dibaca [ˈkr̩ʂɳə]) adalah salah satu dewa yang dipuja oleh umat Hindu, berwujud pria berkulit gelap atau biru tua, memakai dhoti kuning dan mahkota yang dihiasi bulu merak. Dalam seni lukis dan arca, umumnya dia digambarkan sedang berlaku pemain seruling sambil berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Legenda Hindu dalam kitab Purana dan Mahabharata mencetuskan bahwa dia adalah putra kedelapan Basudewa dan Dewaki, bangsawan dari kerajaan Surasena, kerajaan mitologis di India Utara. Secara umum, dia dipuja sebagai awatara (inkarnasi) Dewa Wisnu kedelapan di antara sepuluh awatara Wisnu. Dalam beberapa tradisi perguruan Hindu, misalnya Gaudiya Waisnawa, dia diasumsikan sebagai manifestasi dari kebenaran mutlak, atau perwujudan Tuhan itu sendiri,[1] dan dalam arti kitab-kitab yang mengatasnamakan Wisnu atau Kresna, misalnya Bhagawatapurana, dia dimuliakan sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.[2] Dalam Bhagawatapurana, dia digambarkan sebagai sosok penggembala muda yang berbakat berlaku pemain seruling, sedangkan dalam wiracarita Mahabharata dia dikenal sebagai sosok pemimpin yang pandai, sakti, dan berwibawa. Selain itu dia dikenal pula sebagai tokoh yang memberikan segala sesuatu yang diajarkan filosofis, dan umat Hindu meyakini Bhagawadgita sebagai kitab yang memuat kotbah Kresna kepada Arjuna tentang ilmu rohani.

Kisah-kisah mengenai Kresna muncul secara lapang di beragam ruang lingkup agama Hindu, berpihak kepada yang benar dalam tradisi filosofis maupun teologis.[3] Beragam tradisi menggambarkannya dalam beragam sudut pandang: sebagai dewa kanak-kanak, tukang kelakar, pahlawan sakti, dan Yang Mahakuasa.[4] Kehidupan Kresna dibahas dalam beberapa susastra Hindu, yaitu Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, dan Wisnupurana.

Pemujaan terhadap dewa atau pahlawan yang disebut Kresna—dalam wujud Basudewa, Balakresna atau Gopala—dapat ditelaah sampai awal seratus tahun ke-4 SM. Pemujaan Kresna sebagai Swayam Bhagawan, atau Tuhan Yang Mahakuasa, yang dikenal sebagai Kresnaisme, muncul pada Seratus tahun Pertengahan dalam situasi Gerakan Bhakti. Dari seratus tahun ke-10 M, Kresna menjadi subjek favorit dalam seni pertunjukan. Tradisi pemujaan di masing-masing kawasan mengembangkan beragam macam wujud/aspek Kresna seperti Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra dan Shrinathji di Rajasthan. Sekte Gaudiya Waisnawa yang terpusat pada pemujaan kepada Kresna didirikan pada seratus tahun ke-16, dan sejak tahun 1960-an juga telah menyebar di Alam Barat, sebagian akbar diakibatkan oleh organisasi Warga Internasional Kesadaran Kresna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON).[5]

Nama dan gelar

Ejaan Kresna
Dewanagari:कृष्ण
Jawa:

Bali:

IAST (Latin):kṛṣṇa
IPA:[ˈkr̩ʂɳə]

Dalam aksara Dewanagari, Kṛṣṇa ditulis कृष्ण (dibaca [ˈkr̩ʂɳə]), dengan bunyi konsonan silabis , atau disebut pula vokal (dalam aksara Dewanagari disimbolkan dengan , sedangkan dalam alfabet Fonetis Internasional disimbolkan dengan huruf [ ]*). Dalam aksara Jawa, huruf vokal tersebut dialihaksarakan sebagai huruf Pa cerek (huruf Ra repa dalam aksara Bali) yang melambangkan bunyi /rə/ daripada /r̩/ (ditulis dengan huruf Latin "Re"), karena bunyi konsonan silabis seperti dalam bahasa Sanskerta tidak terdapat dalam bahasa Jawa dan Bali. Karenanya dari itu kata कृष्ण dialihaksarakan menjadi "Kresna" (dibaca [ˈkrəsna]).

Arca Kresna di Mayapur, India. Pada arca ini, Kresna digambarkan berkulit hitam.

Kata kṛṣṇa dalam bahasa Sanskerta pada dasarnya merupakan kata sifat yang berfaedah "hitam", "gelap" atau "biru tua". Kata tersebut berkomunikasi dengan kata čьrnъ (crn, 'hitam') dalam rumpun bahasa Slavia. Sebagai kata benda feminin, kata kṛṣṇā dipakai dengan makna "malam, hitam, kegelapan" dalam kitab suci Regweda, dan sebagai iblis atau jiwa kegelapan dalam mandala (bab) IV Regweda. Sebagai nama diri, kata Kṛṣṇa muncul dalam mandala VIII sebagai nama seorang penyair. Sebagai salah satu nama Wisnu, kata "Kṛṣṇa" terdaftar sebagai nama ke-57 dalam kitab Wisnu Sahasranama (Seribu Nama Wisnu). Berlandaskan nama tersebut, Kresna seringkali digambarkan dalam arca dengan kulit hitam maupun biru.

Kresna juga dikenal dengan beragam macam nama, julukan, dan gelar, yang mencerminkan beragam atribut dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Dalam kitab Mahabarata dan Bhagawadgita, Kresna disebut dengan beragam nama, sesuai karakteristiknya. Beberapa nama tersebut diantaranya: Acyuta (yang kekal; teguh); Arisudana (penghancur musuh); Bagawan (Yang Mahakuasa); Gopala (pelindung sapi); Gowinda (penggembala sapi); Hresikesa (penguasa indria); Janardana (juru selamat umat manusia); Kesawa (yang berambut indah); Kesinisudana (pembunuh raksasa Kesi); Madawa (suami dewi keberuntungan); Madusudana (pembunuh raksasa Madhu); Mahabahu (yang berlengan perkasa); Mahayogi (rohaniwan agung); Purusottama (manusia utama, yang berkepribadian paling baik); Warsneya (keturunan Wresni); Basudewa; Wisnu; Yadawa (keturunan Yadu); Yogeswara (penguasa segala kekuatan batin).

Di antara beragam namanya, yang terkenal adalah Gowinda, "penggembala sapi", atau Gopala, "pelindung para sapi", merujuk kepada pengalaman masa kecil Kresna di Braj.[6][7] Beberapa nama lainnya diasumsikan penting untuk wilayah tertentu; misalnya, Jagatnata (penguasa alam semesta), terkenal di Puri, India Timur.[8]

Penggambaran

Lukisan Kresna dengan atribut umumnya.

Kresna dapat dikenal secara gampang dengan mengamati atribut-atributnya. Dalam wujud arca, Kresna digambarkan berkulit hitam atau gelap, atau bahkan putih. Dalam hukum budaya pewayangan Jawa, Kresna digambarkan berkulit hitam, sedangkan di Bali, dia digambarkan berkulit hijau. Dalam penggambaran umum misalnya lukisan modern, Kresna biasanya digambarkan sebagai pemuda berkulit biru. Warna hitam merupakan warna Dewa Wisnu menurut konsep Nawa Dewata, sedangkan biru melambangkan keberanian, kebulatan tekad, ikhtiar yang mantap dalam menghadapi situasi sulit, serta kesadaran yang sempurna.[9][10] Warna biru juga melambangkan langit dan laut, masing-masing bermakna lapang dan dalam yang membentuk suatu ketidakterbatasan, sama halnya seperti Wisnu.[11]

Dia seringkali tampil dengan dhoti (semacam kemben) berbahan sutra berwarna kuning, melambangkan cahaya yang melenyapkan kegelapan.[11] Kepalanya dihiasi mahkota dengan bulu merak, melambangkan galaksi berwarna-warni dalam kegelapan,[11] atau pusat energi di atas indria.[12] Penggambaran umum biasanya menampilkannya sebagai anak kecil, atau seorang lelaki dalam gaya santai, sedang memperagakan seruling.[13][14] Dalam wujud ini, dia biasanya ditampilkan berdiri dengan kaki yang ditekuk ke samping. Kadangkala ditemani para sapi, menegaskan posisinya sebagai penggembala ilahi (Govinda). Dalam agama Hindu, sapi diasumsikan suci karena melambangkan Ibu Pertiwi.[9]

Patung Kresna di Singapura yang menggambarkan bagian babak dalam lakon dalam Mahabharata, ketika dia menunjukkan wujud aslinya kepada Arjuna, sesaat sebelum perang di Kurukshetra dimulai.

Patung Balakresna yang tersimpan di Museum Nasional, New Delhi, India.

Peran Kresna sebagai kusir kereta Arjuna di ajang perang Kurukshetra, seperti yang tergambar dalam wiracarita Mahabharata, adalah subjek umum lain dalam penggambaran Kresna. Dalam hal ini, dia ditampilkan sebagai sosok pria, seringkali dengan karakteristik dewa-dewi dalam kesenian Hindu, misalnya banyak lengan maupun kepala, dan dengan atribut Wisnu, misalnya cakra. Sebagai seorang kusir biasa, dia ditampilkan dengan dua lengan. Lukisan gua dari masa 800 SM di Mirzapur, Uttar Pradesh, India Utara, yang menampilkan pertempuran kusir-kusir kereta kuda, salah satu di antaranya tampak hendak melemparkan cakram yang probabilitas akbar dapat dikenal sebagai Kresna.[15]

Penggambaran dalam kuil seringkali menampilkan Kresna sebagai seorang pria yang berdiri tegak, dalam gaya formal. Dapat ditampilkan sendirian, dapat pula dengan figur terkait dengannya:[16] Balarama (Baladewa — kakaknya) dan Subadra (saudari tirinya), atau istrinya yang utama yaitu Rukmini dan Satyabama.

Seringkali Kresna digambarkan bersama dengan kekasihnya dari kaum gopi (wanita pemerah susu), Radha. Sekte Waisnawa di Manipur tidak memuja Kresna saja, tetapi juga bidangnya sebagai Radha Krishna,[17] kombinasi antara Kresna dan Radha. Hal ini juga merupakan karakteristik dari arus Rudra Sampradaya[18] dan Nimbarka sampradaya,[19] demikian pula arus keyakinan Swaminarayan. Tradisi tersebut memuliakan Radha Ramana, yang dipandang oleh pengikut Gaudiya sebagai wujud Radha Krishna.[20]

Kresna juga digambarkan dan dipuja sebagai anak kecil (Balakresna), dengan posisi merangkak atau menari, biasanya dengan mentega di tangannya.[21][22] Perbedaan di masing-masing kawasan tentang penggambaran Kresna dapat teramati dalam wujudnya yang berjenis-jenis, misalnya Jagadnata di Orissa, Witoba di Maharashtra[23] dan Shrinathji di Rajasthan.

Kepustakaan tentang Kresna

Sastra terawal yang secara eksplisit menyediakan deskripsi terperinci tentang Kresna sebagai seorang tokoh adalah kitab Mahabharata. Pada kitab tersebut dia digambarkan sebagai perwujudan Dewa Wisnu.[24] Kresna adalah tokoh yang muncul di beragam kisah utama dalam wiracarita tersebut. Delapan belas bab dalam jilid Mahabharata keenam (Bismaparwa) merupakan ronde istimewa yang menjadi kitab tersendiri yang disebut Bhagawadgita, mengandung kotbah Kresna kepada Arjuna, sepupunya sendiri, dengan latar belakangan sesaat sebelum perang Kurukshetra (Baratayuda) dimulai. Hendak tetapi perincian kehidupan Kresna saat kanak-kanak dan remaja tidak terdapat dalam wiracarita tersebut, melainkan dalam Bhagawatapurana, Wisnupurana, Brahmawaiwartapurana, dan Hariwangsa. Kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana diagungkan oleh pengikut Waisnawa, sedangkan Hariwangsa adalah kitab pendukung yang menjelaskan hal yang belum dibahas dalam wiracarita Mahabharata.

Chandogya Upanishad (3:17:6) yang ditulis sekitar masa 900 SM-700 SM menyebut Basudewa Kresna sebagai putra Dewaki dan murid dari Ghora Angirasa, pandai nujum yang mengajari muridnya filsafat Chandogya. Dengan pengaruh filsafat Chandogya, Kresna memberi kotbah kepada Arjuna tentang pengorbanan, yang dapat dibandingkan dengan purusha atau individu.[25][26][27][28]

Nama Kṛṣṇa muncul dalam kitab Buddha dengan ejaan "Kaṇha", secara fonetis sama dengan Kṛṣṇa.[29]

Menurut bukti dari Megasthenes (ahli etnografi Yunani, sekitar 350-290 SM) dan dalam Arthasastra karya Kautilya (400-300 SM), Vāsudeva (Basudewa) dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dalam konsep monoteisme yang kuat.[30]

Sekitar 150 SM, Patanjali dalam kitab Mahabhashya karyanya menulis suatu sloka sebagai berikut: "Semoga kejayaan Kresna dengan ditemani oleh Sangkarsana meningkat!" Sloka-sloka lainnya diceritakan. Dalam salah satu sloka diceritakan "Janardana bersama dirinya sebagai yang keempat" (Kresna dengan tiga rekannya, ketiganya adalah Sangkarsana, Pradyumna, dan Aniruda). Sloka lainnya menyebut tentang alat musik yang dipertontonkan saat pertemuan di kuil Rama (Baladewa/Balarama) dan Kesawa (Kresna). Patanjali juga menjelaskan pertunjukkan yang dramatis dan mimetis (Krishna-Kamsopacharam) yang menggambarkan bagian babak dalam lakon terbunuhnya Kangsa oleh Basudewa (Kresna).[31]

Pada seratus tahun ke-1 SM, kelihatannya mempunyai bukti pemujaan lima pahlawan bangsa Wresni (Baladewa [Balarama], Kresna, Pradyumna, Aniruda dan Samba) dari suatu prasasti yang ditemukan di Mora tidak jauh Mathura, India, yang kelihatannya menyebutkan tentang putra satrap Rajuwula yang Agung, mungkin satrap Sodasa. Suatu citra tentang Wresni, mungkin Basudewa, dan "Lima Kesatria".[32] Prasasti Mora bertuliskan aksara Brahmi tersebut kini disimpan di Museum Mathura.[33][34]

Banyak kitab Purana menceritakan kehidupan Kresna atau beberapa hal penting darinya. Dua Purana, yakni Bhagawatapurana (Srimadbhagawatam) dan Wisnupurana, yang mengandung kisah kehidupan dan segala sesuatu yang diajarkan Kresna secara terperinci, adalah kitab yang paling dimuliakan secara teologis oleh arus Gaudiya Waisnawa.[35] Sekitar seperempat Bhagawatapurana diselesaikan sebagai memuji kehidupan dan filsafatnya.

Kehidupan

Riwayat Kresna dapat disimak dalam kitab Mahabharata, Hariwangsa, Bhagawatapurana, Brahmawaiwartapurana, dan Wisnupurana. Latar belakangan kehidupan Kresna pada masa kanak-kanak dan remaja adalah India Utara, yang mana sekarang merupakan wilayah negara ronde Uttar Pradesh, Bihar, Haryana, sementara lokasi kehidupannya sebagai pangeran di Dwaraka sekarang dikenal sebagai negara ronde Gujarat.

Lahir

Menurut keyakinan tradisional yang berlandaskan data-data dalam sastra dan perhitungan astronomi Hindu, hari lahir Kresna yang dikenal sebagai Janmashtami,[36] jatuh pada tanggal 19 Juli tahun 3228 SM.[37][38]

Menurut Itihasa (wiracarita Hindu) dan Purana (mitologi Hindu), Kresna merupakan anggota keluarga bangsawan di Mathura, ibukota kerajaan Surasena di India Utara (kini kawasan Uttar Pradesh). Dia terlahir sebagai putra kedelapan Basudewa (putra Raja Surasena) dan Dewaki (keponakan Raja Ugrasena). Orang tuanya termasuk kaum Yadawa atau keturunan Yadu, putra raja legendaris Yayati. Raja Kangsa, kakak sepupu Dewaki,[39] mewarisi tahta setelah menjebloskan ayahnya sendiri ke penjara, yaitu Ugrasena. Pada suatu ketika, dia mendengar ramalan yang mencetuskan bahwa dia hendak mati di tangan salah satu putra Dewaki. Karena mencemaskan nasibnya, dia mencoba membunuh Dewaki, namun Basudewa mencegahnya. Basudewa mencetuskan bahwa mereka mau dikurung dan berjanji hendak menyerahkan setiap putra mereka yang baru lahir sebagai dibunuh. Setelah enam putra pertamanya terbunuh, dan Dewaki kehilangan putra ketujuhnya, karenanya lahirlah Kresna. Karena hidup Kresna terancam bahaya, karenanya dia diselundupkan keluar penjara oleh Basudewa dan dititipkan pada Nanda dan Yasoda, sahabat Basudewa di Vrindavan. Dua saudaranya yang lain juga selamat yaitu, Baladewa alias Balarama (putra ketujuh Dewaki, dipindahkan secara mengherankan ke janin Rohini, istri pertama Basudewa) dan Subadra (putra dari Basudewa dan Rohini yang lahir setelah Baladewa dan Kresna).

Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna lahir tanpa hubungan seksual, melainkan melewati "transmisi mental" dari ikhtiar Basudewa ke rahim Dewaki. Umat Hindu meyakini bahwa pada masa itu, jenis ikatan tersebut dapat dilakukan oleh makhluk-makhluk yang mencapainya.[36][40][41] Tempat yang dipercaya oleh para pemujanya sebagai memperingati hari lahir Kresna kini dikenal sebagai Krishnajanmabhumi, dimana suatu kuil didirikan sebagai memberi penghormatan kepadanya.

Masa kanak-kanak dan remaja

Lukisan Kresna mengangkat bukit Gowardhana, karya Shahadin dari India, dibuat sekitar kemudian seratus tahun ke-17.

Kresna dibesarkan oleh Nanda dan Yasoda, anggota komunitas penggembala sapi yang mempunyai di Vrindavana. Kisah masa kanak-kanak dan remaja Kresna menceritakan bagaimana dia menjadi seorang penggembala sapi,[42] tingkah nakalnya sebagai makhan chor (pencuri mentega), kegagalan Kangsa dalam membunuhnya, dan perannya sebagai pelindung rakyat Vrindavana. Pada masa kecilnya, Kresna telah melakukan beragam hal yang menakjubkan. Dia membunuh beragam raksasa—di antaranya Putana (raksasa wanita), Kesi (raksasa kuda), Agasura (raksasa ular)—yang diutus oleh Kangsa sebagai membunuh Kresna. Dia juga menjinakkan naga Kaliya, yang telah meracuni air sungai Yamuna dan menewaskan banyak penggembala. Dalam kesenian Hindu, seringkali Kresna digambarkan sedang menari di atas kepala naga Kaliya yang bertudung banyak. Jejak kaki Kresna memberi perlindungan kepada Kaliya sehingga Garuda—musuh para naga—tidak hendak berani menganggunya.

Kresna dipercaya mampu mengangkat bukit Gowardhana sebagai melindungi warga Vrindavana dari tindakan Indra, pemimpin para dewa yang semena-mena dan mencegah kerusakan lahan hijau Gowardhana. Indra diasumsikan sudah terlalu akbar hati dan marah ketika Kresna menyarankan rakyat Vrindavana sebagai merawat binatang dan ronde yang terkait yang telah menyediakan semua kebutuhan mereka, daripada menyembah Indra setiap tahun dengan menghabiskan sumber kekuatan mereka.[43][44] Gerakan spiritual yang dimulai oleh Kresna memiliki sesuatu di dalamnya yang melawan wujud ortodoks penyembahan dewa-dewa Weda seperti Indra.[45]

Kisah permainannya dengan para gopi (wanita pemerah susu) di Vrindavana, khususnya Radha (putri Wresabanu, salah seorang warga asli Vrindavana) dikenal sebagai Rasa lila dan diromantisir dalam puisi karya Jayadeva, penulis Gita Govinda. Hal ini menjadi ronde penting dalam perkembangan tradisi bhakti Kresna yang memuja Radha Krishna.[46]

Sang Pangeran

Kresna beserta Baladewa yang sedang muda diundang ke Mathura sebagai mengikuti perlombaan gulat yang diselenggarakan Kangsa. Tujuan sebenarnya adalah membunuh Kresna dengan dalih perlombaan gulat. Setelah mengalahkan para pegulat Kangsa, Kresna menggulingkan kekuasaan Kangsa sekaligus membunuhnya. Kresna menyerahkan tahta kepada ayah Kangsa, Ugrasena, sebagai raja para Yadawa. Dia juga memerdekakan ayah dan ibunya yang dikurung oleh Kangsa. Kemudian dia sendiri menjadi pangeran di kerajaan tersebut.

Kunti—bibi Kresna—menikah dengan Pandu dari kerajaan Kuru dan memiliki tiga putra. Beserta dua putra dari Madri—istri kedua Pandu—kelima putra Pandu disebut Pandawa. Karenanya dari itu Kresna memiliki hubungan keluarga dengan para Pandawa, dan memiliki hubungan yang istimewa dengan Arjuna, salah satu Pandawa.

Sebelum berdirinya kerajaan Dwaraka, kota Mathura—kediaman keluarga Kresna (Yadawa)—diserbu oleh Jarasanda, Raja Magadha karena dendam pribadi. Penyerbuan tersebut sukses diredam berkali-kali, namun Jarasanda tidak menyerah. Kemudian Jarasanda dibantu oleh Kalayawana, yang memiliki dendam pribadi terhadap klan Yadawa. Persekutuan tersebut memaksa Kresna mengungsikan para Yadawa ke suatu wilayah di India Barat yang menghadap Laut Arab (pada masa sekarang disebut Gujarat) dan mendirikan suatu kerajaan di sana, bernama kerajaan Dwaraka[47] (secara harfiah berfaedah "kota banyak gerbang").[48] Setelah Dwaraka didirikan, Kresna mengalahkan Kalayawana dengan suatu jebakan.

Kresna menikahi Rukmini, putri dari kerajaan Widarbha, dengan cara kawin lari. Di tempat lain, Sisupala, sepupu Kresna yang berencana melamar Rukmini menjadi kecewa setelah mengetahui berita tersebut sehingga dia membenci Kresna. Dari pernikahannya dengan Rukmini, Kresna memiliki putra bernama Pradyumna.

Permata Syamantaka

Pada suatu ketika, Satrajit, kerabat jauh Kresna menerima permata Syamantaka dari Dewa Surya. Kresna menyarankan agar permata itu diserahkan kepada Ugrasena—raja kaum Yadawa—namun Satrajit menolaknya. Prasena, saudara Satrajit membawa permata itu saat berburu dan tidak pernah kembali lagi. Satrajit menuduh Kresna telah membunuh Prasena karena menginginkan permata itu. Sebagai membersihkan nama berpihak kepada yang benarnya, Kresna melacak jejak Prasena. Pengahabisannya dia mendapati bahwa Prasena telah dibunuh seekor binatang buas, dan permata Syamantaka tidak ditemukan pada jenazahnya. Dia mengikuti jejak binatang yang membunuh Prasena, sampai mendapati bangkai seekor singa. Dia tidak menemukan permata Syamantaka mempunyai pada bangkai tersebut. Pengahabisannya dia mengikuti jejak pembunuh singa tersebut, dan sampai di kediaman seekor beruang bernama Jembawan. Di tempat tersebut dia mendapati bahwa permata Syamantaka tersimpan di sana.

Kresna meminta Jembawan menyerahkan permata Syamantaka, namun permintaannya ditolak sehingga mereka berkelahi. Setelah Jembawan menyadari siapa sesungguhnya Kresna, dia menyerah dan menjelaskan bahwa dia mendapatkan permata itu dari seekor singa. Dia pun menyerahkan permata Syamantaka beserta putrinya yang bernama Jambawati sebagai dinikahi Kresna. Setelah Kresna kembali dari penyelidikannya, dan menyerahkan Syamantaka kepada Satrajit, karenanya Satrajit merasa malu karena sudah berprasangka buruk terhadap Kresna. Sebagai memperbaiki hubungan di antara mereka, dia menikahkan putrinya yang bernama Satyabama kepada Kresna.

Para istri Kresna

Dalam kitab Bhagawatapurana diceritakan bahwa Narakasura dari kerajaan Pragjyotisha mengalahkan Indra, pemimpin para dewa. Indra mengadukan hal tersebut kepada Kresna sehingga Kresna menyerbu Pragjyotisha dengan angkatan perangnya. Kresna sukses mengalahkan Narakasura dan memerdekakan 16.100 putri yang ditawan oleh Narakasura. Menurut kitab Bhagawatapurana, Kresna menikahi 16.108 putri,[49][50] dan delapan di antaranya adalah yang terkemuka dan disebut dengan istilah Ashta Bharya — yaitu Rukmini, Satyabama, Jambawati, Kalindi, Mitrawrinda, Nagnajiti, Badra dan Laksana.[51][52] Kresna menikahi 16.100 putri lainnya, yang merupakan tawanan raksasa Narakasura, sebagai mengembalikan kehormatan mereka. Kresna bermanfaat karena membunuh raksasa tersebut dan memerdekakan mereka. Menurut norma budaya sosial yang sempit pada masa itu, seluruh wanita tawanan memiliki martabat rendah, dan tidak memungkinkan sebagai menikah, karena mereka di bawah kendali Narakasura. Hendak tetapi Kresna menikahi mereka sebagai mengembalikan status mereka di warga. Pernikahan dengan 16.100 putri tawanan tersebut kurang lebih merupakan rehabilitasi wanita massal.[53] Dalam tradisi Waisnawa, dipercaya bahwa para istri Kresna merupakan manifestasi Dewi Laksmi—pasangan Dewa Wisnu—atau merupakan jiwa istimewa yang melewati kualifikasi setelah menghabiskan banyak masa hidup dalam tapasya, sedangkan Satyabama, merupakan ekspansi dari Radha.[54]

Upacara Rajasuya

Kresna memenggal Sisupala dengan cakranya saat upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira. Lukisan karya Jnananjana Dasa.

Dalam kitab Mahabharata, Yudistira, sepupu Kresna dari kerajaan Kuru mau mengadakan upacara Rajasuya. Atas saran Kresna, dia mengerahkan saudara-saudaranya (para Pandawa) sebagai menaklukkan para raja di Bharatawarsha (India). Di antara para raja, yang sulit ditaklukkan adalah Jarasanda, raja Magadha. Bima—salah satu Pandawa—menantangnya sebagai bertarung dengan gada. Mereka bertarung selama 27 hari. Setiap kali matahari terbenam, mereka beristirahat sebagai melanjutkan pertarungan pada hari berikutnya. Jarasanda sulit dibunuh. Pada hari ke-28, atas petuah yang didapat Kresna, Bima membelah tubuh Jarasanda menjadi dua ronde (kanan-kiri), dan melemparkannya ke arah berlawanan. Dengan demikian, Jarasanda dapat dibunuh.

Setelah Jarasanda dikalahkan, upacara Rajasuya diselenggarakan oleh Yudistira dan para raja yang ditaklukkannya diundang sebagai menghadirinya. Sebagai menghormati para undangannya, Yudistira memutuskan sebagai memberi hadiah kepada orang-orang yang paling utama di antara mereka. Dia meminta saran Bisma, kakeknya sebagai menentukan siapa yang berhak diberikan hadiah terlebih dahulu. Bisma menyarankan agar hadiah diberikan kepada Kresna, dan Yudistira pun menyetujuinya. Hendak tetapi, keputusan tersebut ditolak oleh Sisupala. Sisupala menghina Kresna secara terus-menerus, namun Kresna tetap bersabar. Sesuai perjanjian Kresna kepada ibu Sisupala, dia tidak hendak membunuh Sisupala kecuali bila makian yang diterimanya dari Sisupala sudah lebih dari seratus kali. Setelah Sisupala menghina Kresna lebih dari seratus kali, Kresna mengeluarkan senjata cakranya kemudian memenggal kepala Sisupala. Menurut legenda, Sisupala—beserta Dantawaktra, rekannya—adalah reinkarnasi Jaya dan Wijaya, penjaga pintu gerbang Waikuntha, kediaman Wisnu. Karena melarang Catursana memasuki Waikuntha, mereka dihukum sebagai turun ke bumi, dan atas hasrat mereka sendiri, mereka dilahirkan sebagai musuh Wisnu dan dibunuh oleh Wisnu sendiri. Tindakan Kresna (sebagai awatara Wisnu) membunuh Sisupala telah memerdekakan jiwa Sisupala dari reinkarnasi yang harus dialaminya sehingga jiwanya kembali menuju Waikuntha.[55]

Baratayuda dan Bhagawadgita

Lukisan Kresna sebagai juru damai, karya Raja Ravi Varma. Dalam lukisan, Kresna mencegah Satyaki, rekannya yang ingin menghadapi para Korawa yang tidak menyetujui usulan damai yang diberikan Kresna.

Perselisihan antara para Pandawa dan Korawa—sepupu mereka—dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan para Pandawa atas sikap para Korawa yang menghalalkan segala cara agar tahta kerajaan Kuru tidak jatuh ke tangan Yudistira—yang tersulung di antara Pandawa—sebagai putra mahkota tertua. Kresna berperan sebagai juru damai, namun upaya perundingan gagal karena para Korawa—yang dipimpin Duryodana—tidak mau mengalah. Di samping itu, Duryodana senantiasa dihasut oleh pamannya, Sangkuni.

Saat keputusan perang tidak terelakkan lagi, nyaris seluruh raja di Bharatawarsha (India) dimohon sebagai berpartisipasi, dan pengahabisannya semuanya menjadi dua pihak, yaitu pihak Pandawa dan Korawa. Kresna menawarkan kesempatan kepada dua pihak sebagai memilih pasukannya atau dirinya sendiri, namun dengan kondisi tidak membawa senjata apapun. Arjuna yang mewakili Pandawa memilih agar Kresna berada di pihaknya, sedangkan Duryodana—pemimpin para Korawa—memilih pasukan Kresna. Saat tiba saatnya sebagai bertempur, Kresna berperan sebagai kusir kereta perang Arjuna, karena sesuai dengan perjanjian bahwa dia tidak hendak membawa senjata apapun.

Kresna sebagai kusir kereta perang Arjuna dalam perang di Kurukshetra. Lukisan dari India, dibuat sekitar seratus tahun ke-18 dan ke-19 Masehi.

Saat meninjau angkatan perang dan mengamati pihak yang hendak bertempur, Arjuna menjadi ragu setelah menyaksikan keluarga, sepupu, kerabat, serta kawan-kawan yang dicintainya bersiap-siap sebagai membunuh satu sama lain. Kemudian Kresna menasihati Arjuna tentang perang yang hendak dihadapinya. Percakapan tersebut bertambah lapang menjadi suatu wacana dan menjadi kitab tersendiri, dikenal sebagai Bhagawadgita 'Kidung Ilahi'.[56] Dalam Bhagawadgita, Kresna menguraikan segala sesuatu yang diajarkan Iswara (ketuhanan), jiwa, dharma (kewajiban), prakerti (alam semesta), dan kala (waktu).[57] Kresna juga menjelaskan bahwa tujuannya berada di alam adalah sebagai menyelamatkan orang saleh dan membinasakan orang jahat. Kutipan yang terkenal adalah:

Kapanpun dan dimanapun kebajikan merosot, dan kejahatan merajalela, pada saat itulah diri sendiri menjelma, wahai keturunan Bharata (Arjuna). Sebagai menyelamatkan orang saleh dan menghukum orang jahat, serta menegakkan kebenaran, diri sendiri lahir dari seratus tahun ke seratus tahun. (Bhagawadgita, 4:7–8)

Saat Yudistira merasa tertekan atas kekalahan yang diterima pihaknya pada ahad, Kresna tetap optimis bahwa kemenangan sudah pasti hendak diraih Yudistira karena dia berperan di jalan yang mempunyai dan telah mendapat restu dari Bisma—kakeknya sendiri, sekaligus kesatria tua yang harus dihadapinya dalam perang itu—sesaat sebelum perang dimulai. Seperti halnya Kresna, Bisma juga berucap bahwa kemenangan pasti hendak diraih Yudistira dan dia mendoakan cucunya itu agar mencapai kejayaan, walaupun mereka harus saling menyerang dalam perang.

Seringkali Kresna meminta Arjuna agar segera mengalahkan Bisma, kakek para Pandawa dan Korawa. Keraguan Arjuna membuat Kresna marah sehingga dia mencopot roda keretanya sebagai pengganti cakram sebagai membunuh Bisma. Hendak tetapi tindakannya segera dicegah oleh Arjuna yang berjanji bahwa dia hendak mengalahkan kesatria tua tersebut pada hari berikutnya. Setelah para Pandawa mengetahui kelemahan Bisma, pada hari berikutnya, Kresna menginstruksikan Srikandi, putra Raja Drupada agar menghadapi Bisma, dengan ditemani oleh Arjuna. Bisma, yang merasa bahwa Srikandi telah dilahirkan sebagai membunuhnya, sulit menghindari serangan Arjuna yang bersembunyi di belakangan Srikandi. Pengahabisannya Bisma dikalahkan pada hari kesepuluh.

Kesabaran Kresna habis sehingga dia mau membunuh Bisma dengan tangannya sendiri, namun dicegah oleh Arjuna. Lukisan karya Pariksit Dasa.

Kresna juga membantu Arjuna dalam membunuh Jayadrata, kesatria Korawa yang menahan para Pandawa dalam usaha menyelamatkan Abimanyu—putra Arjuna—yang terkurung dalam formasi Cakrabyuha dan terbunuh oleh serangan serentak yang dilancarkan delapan kesatria Korawa. Kresna juga meruntuhkan semangat Drona—komandan tentara Korawa, pengganti Bisma—setelah dia memberi isyarat pada Bima sebagai membunuh seekor gajah perang bernama Aswatama, nama yang serupa dengan nama putra semata wayang Drona. Pandawa berteriak bahwa Aswatama mati, namun Drona enggan mempercayainya sebelum dia mendengar langsung dari Yudistira yang dikenal sebagai orang yang tidak pernah berbohong. Kresna kenal bahwa Yudistira tidak hendak berdusta, karenanya dia mengatur siasat agar Yudistira tidak berbohong namun Drona menganggap putranya telah gugur. Saat ditanya oleh Drona, Yudistira berucap, "Aswatama mati. Entah gajah, entah manusia." Tetapi setelah Yudistira mengucapkan kalimat pertama, tentara Pandawa yang telah diperintah oleh Kresna segera membuat kegaduhan dengan membunyikan genderang perang dan sangkakala, sehingga Drona tidak mendengar kalimat kedua yang diberitahukan Yudistira dan percaya bahwa putranya telah gugur. Setelah dilanda dukacita, Drona menaruh senjatanya, dan kesempatan itu dimanfaatkan oleh Drestadyumna sebagai memenggal kepalanya.

Saat Arjuna bertarung melawan Karna, roda kereta Karna terperosok ke dalam genangan lumpur. Saat Karna mencoba mengangkat keretanya dari lumpur, Kresna mengingatkan Arjuna tentang tindakan Karna dan Korawa lainnya yang telah melanggar peraturan dalam peperangan saat menyerang dan membunuh Abimanyu secara serentak, dan dia meyakinkan Arjuna sebagai menempuh cara yang sama sebagai membunuh Karna. Karenanya Arjuna memenggal kepala Karna saat kesatria itu sedang berupaya mengangkat keretanya dari lumpur.

Menjelang hari puncak peperangan, Duryodana menemui Gandari, ibunya sebagai meminta anugerah agar seluruh tubuhnya kebal dari segala serangan. Sebagai itu, dia harus datang dalam keadaan telanjang bulat. Kresna mempermainkannya sehingga dia menjadi malu. Dia memutuskan sebagai menutupi selangkangannya dengan kulit pisang saat menemui ibunya. Setelah Duryodana tiba, Gandari membuka penutup matanya dan mencurahkan kekuatan dari matanya ke tubuh Duryodana, tetapi dia kecewa setelah mengetahui bahwa Duryodana menutupi selangkangan dan paha sehingga kawasan itu tidak hendak kebal. Ketika Duryodana bertarung dengan Bima, serangan Bima tidak berpengaruh untuk Duryodana. Sebagai menyelesaikannya, Kresna mengingatkan Bima hendak perjanjiannya sebagai membunuh Duryodana dengan cara memukul pahanya. Bima pun melakukannya, walaupun melanggar peraturan (mengingat bahwa Duryodana sendiri telah melanggar dharma pada perbuatannya pada masa lalu). Dengan demikian, strategi Kresna telah membantu Pandawa memenangkan perang dengan menjatuhkan seluruh pemimpin tentara Korawa, tanpa perlu mengangkat senjatanya. Dia juga menghidupkan kembali Parikesit, cucu Arjuna yang diserang dengan senjata Brahmastra oleh Aswatama saat berada di dalam janin ibunya. Di kemudian hari, Parikesit menjadi penerus Pandawa.

Kehidupan di kemudian hari

Kehancuran Wangsa Yadawa, lukisan karya Pariksit Dasa.

Setelah perang selesai, Yudistira ditinggikan sebagai Raja Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Dia memerintah selama 36 tahun. Sementara itu Kresna tinggal bersama kaumnya di Dwaraka. Karena Samba—putra Kresna—dan beberapa pemuda Yadawa telah mempermainkan para resi yang mengunjungi Dwaraka, karenanya kaum Yadawa dikutuk agar hancur dengan menggunakan senjata gada yang dikeluarkan dari perut Samba. Atas perintah Ugrasena, senjata tersebut dihancurkan sampai menjadi abu lalu dibuang ke laut. Abu tersebut hanyut ke tepi pantai Prabasha dan tumbuh menjadi semacam tanaman rumput, disebut eruka.

Pada suatu perayaan, kaum Yadawa mengunjungi Prabasha dan berpesta pora di sana. Karena pengaruh minuman keras, mereka mabuk dan saling hantam. Perkelahian pun berganti menjadi pembunuhan masal. Saat menyaksikan kaumnya saling bunuh, Kresna menggenggam rumput eruka dan melemparkannya ke tengah percekcokan tersebut yang mengakibatkan ledakan hebat sehingga membunuh nyaris seluruh kaum Yadawa yang mempunyai di sana. Setelah kehancuran kaumnya, Baladewa meninggalkan tubuhnya dengan cara melakukan Yoga. Sementara itu, Kresna memasuki hutan dan duduk di bawah pohon sebagai bermeditasi. Mahabharata mencetuskan bahwa seorang pemburu bernama Jara mengira sebagian kaki kiri Kresna yang tampak sebagai seekor rusa sehingga dia menembakkan panahnya, mengakibatkan Kresna terluka secara fana, sampai berujung ke kematiannya. Saat jiwa Kresna mencapai surga, tubuhnya dikremasi oleh Arjuna.[58][59][60]

Menurut sumber-sumber dari Purana,[61] kepergian Kresna menandai kemudian seratus tahun Dwaparayuga dan dimulainya Kaliyuga, yang dihitung jatuh pada tanggal 17/18 Februari 3102 SM.[62] Para guru arus Waisnawa, misalnya Ramanuja dan arus Gaudiya Waishnawa memandang bahwa tubuh Kresna seutuhnya merupakan tubuh spiritual sehingga tidak hendak pernah membusuk karena hal ini kelihatannya merupakan perspektif dalam Bhagawatapurana. Kresna tidak pernah disebut menua atau menjadi uzur dalam penggambaran secara historis dalam beragam Purana, walaupun telah melewati beberapa dasawarsa, tetapi mempunyai alasan sebagai suatu perdebatan apakah ini menunjukkan bahwa dia tidak memiliki tubuh material, karena pertempuran dan deskripsi lain dari wiracarita Mahabharata jelas menunjukkan indikasi bahwa dia kelihatannya tunduk pada keterbatasan alam.[63] Sementara kisah pertempuran kelihatannya menunjukkan keterbatasan, Mahabharatha juga menceritakan beragam kisah saat Kresna tidak tunduk pada keterbatasan, seperti kisah ketika Duryodana mencoba sebagai menangkap Kresna namun tubuhnya memancarkan api yang menunjukkan semua ciptaan mempunyai dalam dirinya.[64]

Pemujaan

Arus Waisnawa

Arca Wisnu di Kolkata, India.

Pemujaan terhadap Kresna merupakan suatu ronde dari arus Waisnawa (Waisnawisme), arus agama Hindu yang menganggap Wisnu sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dan memuliakan beragam awatara (penjelmaan) yang terkait dengannya, termasuk pasangan (sakti/dewi) dewa itu sendiri, serta orang suci maupun guru yang menyebarkan segala sesuatu yang diajarkannya. Secara istimewa Kresna dipandang sebagai penjelmaan Wisnu seutuhnya, atau sebagai wujud Wisnu itu sendiri.[65] Bagaimanapun juga, hubungan yang pasti antara Kresna dan Wisnu terasa kompleks dan berjenis-jenis.[66] Kadangkala Kresna diasumsikan sebagai dewa tersendiri, yang memiliki kekuasaan penuh tanpa ketergantungan.[67] Di antara beragam macam dewa, Kresna sangat penting, dan tradisi dalam garis perguruan Waisnawa biasanya terpusat kepada Wisnu maupun Kresna, sebagai dewa yang dipuja. Istilah Kresnaisme dipakai sebagai meyebut sekte pemuja Kresna, sementara istilah Waisnawisme sebagai sekte yang terpusat kepada Wisnu dan Kresna diasumsikan sebagai awatara, daripada Tuhan Yang Mahakuasa.[68]

Seluruh tradisi Waisnawa menganggap Kresna merupakan awatara Wisnu; kadangkala Kresna disamakan dengan Wisnu; sementara beberapa tradisi lainnya, misalnya Gaudiya Waisnawa,[69][70] Wallabha Sampradaya dan Nimbarka Sampradaya, menganggap Kresna sebagai Swayam Bhagawan, wujud asli Tuhan, atau Tuhan itu sendiri.[71][73][74][75] Swaminarayan, pendiri arus Swaminarayana Sampradaya juga memuja Kresna sebagai Tuhan. "Kresnaisme Raya" (Greater Krishnaism) merupakan wujud Waisnawa yang kedua atau dominan, berkisar antara penyembahan Basudewa, Kresna, dan Gopala pada Seratus tahun Weda Akhir.[76] Di masa sekarang keyakinan tersebut memiliki pengikut yang cukup banyak, termasuk di luar India.[77]

Tradisi awal

Arca Baladewa atau Balarama (kiri) dan Kresna (kanan) di Vrindavan, India.

Secara historis, Dewa Kresna Basudewa (kṛṣṇa vāsudeva "Kresna, putra Basudewa") merupakan salah satu wujud pemujaan tertua dalam arus Kresnaisme dan Waisnawa.[78][79] Dipercaya bahwa pemujaan tersebut merupakan tradisi penting pada sejarah awal pemujaan Kresna di seratus tahun lawas.[80][81] Tradisi ini diasumsikan sebagai yang terawal di antara tradisi lainnya yang kemudian bergabung pada tahap selanjutnya dalam perkembangan sejarah. Tradisi lainnya mencakup Bhagawatisme dan penyembahan Gopala, yang bersama penyembahan Balakresna (Bala-Krishna) membentuk dasar tradisi pemujaan yang terpusat pada Kresna pada masa sekarang.[82][83] Beberapa pandai lawas hendak menyamakannya dengan Bhagawatisme,[80] dan dipercaya bahwa pendiri tradisi religius ini adalah Kresna, yang merupakan putra Basudewa, sehingga namanya adalah Bāsudewa (Vāsudeva), termasuk ke dalam anggota suku Satvata, dan pegikutnya menyebut diri mereka sendiri sebagai "Kaum Bhagawata" dan agama ini terbentuk pada seratus tahun ke-2 SM (zaman Resi Patanjali), atau sekurang-kurangnya pada seratus tahun ke-4 SM menurut bukti-bukti Megasthenes dan dalam kitab Arthasastra karya Kautilya, ketika Bāsudewa dipuja sebagai Tuhan Yang Mahakuasa dengan cara monoteistik yang kuat, dimana Yang Mahakuasa adalah sempurna, abadi, dan penuh karunia.[80] Dalam beragam sumber di luar pemujaan, pemuja atau bhakta diasumsikan sebagai Basudewaka (Vāsudevaka).[84] Kitab Hariwangsa menggambarkan hubungan yang berbelit antara Kresna Basudewa, Sangkarsana, Pradyumna dan Aniruda yang kemudian hendak membentuk konsep Waisnawa tentang empat manifestasi yang utama, atau awatara.[85]

Tradisi Bhakti

Bhakti berfaedah ketaatan, yang tidak terbatas pada satu dewa saja. Hendak tetapi Kresna merupakan dewa yang penting dan populer dalam bidang kebaktian dan sukacita dalam agama Hindu, khususnya di antara sekte-sekte Waisnawa.[69][86] Penyembah Kresna menganut konsep lila, yang berfaedah 'sandiwara ilahi', sebagai prinsip pokok di Alam Semesta. Para lila Kresna, dengan ungkapan kasih sayang mereka yang melampaui batas-batas cara penghormatan secara resmi, berfungsi sebagai pengiring aksi-kasi yang dilakukan awatara Wisnu lainnya: Rama.[70]

Gerakan Bhakti yang menyembah Kresna menjadi terkemuka di India Selatan selama seratus tahun ke-7 sampai ke-9 Masehi. Karya-karya tertua mencakup syair-syair yang ditulis para Alvar (orang suci) di negara-negara berbahasa Tamil.[87] Himpunan utama dari karya-karya mereka adalah Divya Prabandham. Himpunan lagu terkenal karya Alvar Andal yaitu Tiruppavai, saat dia membayangkan dirinya sebagai seorang gopi (wanita pemerah susu), adalah karya terkenal di antara karya-karya tertua dalam genre ini.[88][89] [90] Mukundamala karya Kulasekaraazhvaar adalah karya terkenal lainnya pada masanya.

Penyebaran Gerakan Bhakti Kresna

Ilustrasi dalam naskah Gita Govinda karya Jayadeva.

Gerakan Bhakti menyebar secara cepat dari India Utara ke Selatan, dengan syair berbicara Sanskerta Gita Govinda karya Jayadeva (abad ke-12 M) sebagai pertanda karya sastra dalam pemujaan Kresna. Syair tersebut menguraikan legenda Kresna tentang gopi istimewa yang menjadi kekasihnya, yakni Radha, yang kurang dibahas dalam kitab Bhagawatapurana, namun dibahas sebagai tokoh penting dalam kitab lainnya, misalnya Brahmawaiwartapurana. Dengan pengaruh Gita Govinda, Radha menjadi bidang yang tidak terpisahkan dalam pemujaan Kresna.[4]

Arca Kresna (kiri) yang sedang memperagakan seruling, ditemani Radha. Dari Bhaktivedanta Manor, Watford, Inggris.

Saat sebagian warga terpelajar yang fasih dalam bahasa Sanskerta bisa menikmati karya-karya seperti Gita Govinda atau Krishna-Karnamritam karya Bilwanggala, massa juga menyanyikan lagu-lagu lain karya penyair pemuja Kresna, yang terdiri dalam beragam bahasa kawasan di India. Lagu-lagu ini mencerminkan pengabdian pribadi yang kuat yang ditulis oleh pemuja Kresna dari seluruh lapisan warga. Lagu-lagu karya Meera dan Surdas menjadi pertanda dari penyembahan Kresna di India Utara.

Pada seratus tahun ke-11 Masehi, arus Waisnawa Bhakti dengan kerangka teologi yang berbelit tentang penyembahan Kresna didirikan di India Utara. Nimbarka (abad ke-11 M), Wallabhacharya (abad ke-15 M) dan Caitanya Mahaprabhu (abad ke-16 M) adalah pendiri arus yang paling berpengaruh. Aliran-aliran ini, yaitu Nimbarka Sampradaya, Wallabha Sampradaya dan Gaudiya Waisnawa, memandang Kresna sebagai dewa tertinggi, bukan awatara, seperti biasanya.

Di Deccan, khususnya di Maharashtra, penyair dari sekte Varkari seperti Dnyaneshwar, Namdev, Janabai, Eknath dan Tukaram mempromosikan pemujaan Witoba,[23] wujud Kresna di kawasan tertentu, dari awal seratus tahun ke-13 sampai kemudian seratus tahun ke-18.[4] Di India Selatan, Purandara Dasa dan Kanakadasa dari Karnataka menggubah lagu yang didedikasikan sebagai citra Kresna di Udupi. Rupa Goswami dari arus Gaudiya Waisnawa, telah menyusun ringkasan umum tentang bhakti yang disebut Bhakti-rasamrita-sindhu.[86]

Di Alam Barat

Sejak tahun 1966, Gerakan Bhakti Kresna telah menyebar keluar India. Penyebab utamanya adalah misi yang dilakukan oleh organisasi Warga Internasional Kesadaran Krishna (International Society for Krishna Consciousness - ISKCON), lebih dikenal sebagai Gerakan Hare Krishna.[91] Gerakan tersebut didirikan oleh Bhaktivedanta Swami Prabhupada, yang diinstruksikan oleh guru Beliau, Bhaktisiddhanta Sarasvati Thakura, sebagai menulis tentang Kresna dalam bahasa Inggris dan menyebarkan filsafat Gaudiya Waisnawa kepada warga di Alam Barat.[92]

Dalam kesenian

Para penari Rasa Lila, yang menggambarkan sosok Kresna dan Radha.

Dalam mendiskusikan asal mula seni pertunjukkan India, Horwitz menyinggung mempunyainya kisah tentang Kresna dalam Mahabhashya karya Patanjali (sekitar 150 SM), yaitu saat episode terbunuhnya Kangsa (Kamsa Vadha) dan "pengikatan raksasa penyerbu surga" (Bali Bandha) diterangkan.[93] Balacharitam dan Dutavakyam karya Bhasa (sekitar 400 SM) adalah lakon berbicara Sanskerta yang terpusat pada Kresna. Mulanya hanya pembeberan masa kecilnya, dan kemudian lakon satu ronde yang berlandaskan satu episode dalam Mahabharata, saat Kresna berupaya mendamaikan dua sepupu yang bertikai.[94]

Tokoh Kresna yang diperankan dalam Yakshagana, seni pertunjukkan dari Karnataka, India.

Sejak seratus tahun ke-10 M, dengan mengembangnya Gerakan Bhakti, Kresna menjadi subjek favorit dalam kesenian. Lagu-lagu Gita Govinda menjadi terkenal di antero India, dan terdapat banyak imitasi. Lagu tersebut disusun oleh penyair gerakan Bhakti, diisi ke dalam kumpulan lagu rakyat maupun klasik.

Dalam legenda Hindu, tarian yang dilakukan Kresna bersama kekasihnya, Radha, dan para gadis pemerah susu dikenal sebagai "Rasa lila", atau "Tarian Kasih Sayang Ilahi".[95] Rasa lila menjadi tema populer dalam tari Bharatanatyam, Odissi dan Kuchipudi. Rasa lila menjadi wujud seni pertunjukkan rakyat populer di Mathura, Vrindavan di Uttar Pradesh, khususnya selama hari raya Krishna Janmashtami dan Holi, dan di antara beragam pengikut Gaudiya Waisnawa di wilayah tersebut. Rasa lila juga dihormati sebagai salah satu Fetival Nasional di Assam. Dalam kitab Bhagawatapurana dinyatakan bahwa siapapun yang mendengarkan atau menggambarkan Rasa lila dengan penuh keyakinan karenanya hendak mencapai "pengabdian atas rasa cinta sejati" dari Kresna (Suddha-bhakti).[96]

Tarian Sattriya, yang dibuat oleh tokoh suci Waisnawa dari Assam, Sankardeva, memuliakan kebajikan dari Kresna. Pada Seratus tahun Pertengahan, di Maharashtra tercipta suatu wujud seni menuturkan cerita yang dikenal sebagai Hari-Katha, yang menceritakan kisah-kisah dan segala sesuatu yang diajarkan Waisnawa melewati musik, tarian, dan urutan narasi, dan kisah tentang Kresna adalah salah satu rondenya. Tradisi ini mengembang sampai ke Tamil Nadu dan negara ronde India lainnya di sebelah selatan, dan kini populer di seluruh India.

Krishnalila Tarangini karya Narayana Tirtha (abad ke-17 M) yang menyediakan unsur-unsur dari lakon musikal Bhagavata-Mela menceritakan kisah Kresna semenjak lahir sampai pernikahannya dengan Rukmini. Tyagaraja (abad ke-18 M) menulis beberapa karya yang sama tentang Kresna, disebut Nauka-Charitam. Penuturan Kresna dari beragam Purana dipentaskan dalam Yakshagana, seni pertunjukkan asli dari kawasan Karnataka, India. Banyak film dalam beragam bahasa di India telah dibuat berlandaskan kisah ini.

Adaptasi dalam hukum budaya Indonesia

Sosok Kresna yang diadaptasi menjadi tokoh pewayangan Jawa.

Wiracarita Mahabharata, yang memuat sebagian riwayat Kresna, terdiri dari delapan belas buku yang disebut Astadasaparwa (18 parwa). Wiracarita tersebut tidak hanya terkenal di Asia Selatan, namun juga menyebar ke Asia Tenggara, antara lain Indonesia. Di Indonesia, beberapa rondenya, seperti Adiparwa, Wirataparwa, Bhismaparwa dan mungkin juga beberapa parwa yang lain, dikenal telah digubah dalam wujud prosa berbicara Kawi (Jawa Kuno) semenjak kemudian seratus tahun ke-10 Masehi, pada masa pemerintahan raja Dharmawangsa Teguh (991-1016 M) dari Kediri. Pada masa itu, dikenal pula proyek penerjemahan dengan istilah "mangjawakěn byāsamata", yang bermakna membuat latar dalam kisah tersebut seolah-olah di pulau Jawa.[97]

Wayang Kresna dalam seni pewayangan Bali, yang digambarkan sebagai sosok raja berkulit hijau.

Di Indonesia, kisah Kresna yang berasal dari Mahabharata, Hariwangsa, maupun Purana telah diadaptasi lalu digubah menjadi kakawin, antara lain Kakawin Kresnayana dan Kakawin Hariwangsa. Keduanya menceritakan kisah pernikahan Kresna dengan Rukmini, putri dari kerajaan Widarba. Selain itu, terdapat pula Kakawin Bhomantaka, yang menceritakan perang antara Kresna dengan raksasa Bhoma.

Di Indonesia, Mahabharata juga ditinggikan ke dalam pertunjukkan wayang, dengan adaptasi dan perubahan seperlunya. Dalam hukum budaya pewayangan Jawa, tokoh Kresna dikenal sebagai raja Dwarawati (Dwaraka), kerajaan para keturunan Yadu dan merupakan titisan Dewa Wisnu. Kresna adalah putra Basudewa, Raja Mandura (Mathura). Dia dilahirkan sebagai putra kedua dari tiga bersaudara (dalam versi Mahabharata dia merupakan putra kedelapan). Kakaknya bernama Baladewa (Balarama, alias Kakrasana) dan kerabat yang lebih mudanya dikenal sebagai Sembadra (Subadra), yang dinikahi oleh Arjuna, sepupunya dari pihak ibu. Kresna memiliki tiga orang istri dan tiga orang anak. Para istrinya yaitu Dewi Jembawati, Dewi Rukmini, dan Dewi Satyabama. Menurut pewayangan, anak-anaknya adalah Raden Boma Narakasura, Raden Samba, dan Siti Sundari.

Pada lakon Baratayuda, yaitu perang antara Pandawa melawan Korawa, dia berperan sebagai sais atau kusir kereta perang Arjuna. Dia juga merupakan salah satu penasihat utama pihak Pandawa. Sebelum perang melawan Karna, atau dalam ronde yang dinamakan Karna Tanding, dia memberikan wejangan panjang lapang kepada Arjuna. Wejangan dia dikenal sebagai Bhagawadgita, yang berfaedah "Kidung Ilahi".

Dalam hukum budaya pewayangan, Kresna dikenal sebagai tokoh yang sangat sakti. Dia memiliki kemampuan sebagai meramal, berganti wujud menjadi raksasa, dan memiliki bunga Wijaya Kusuma yang dapat menghidupkan kembali orang mati. Dia juga memiliki senjata yang dinamakan Cakrabaswara yang mampu dipakai sebagai menghancurkan alam. Pusaka-pusaka sakti yang dimilikinya antara lain senjata cakra, terompet kerang (sangkakala) bernama Pancajahnya, Kaca Paesan, Aji Pameling dan Aji Kawrastawan.

Dalam agama lain

Arca Neminatha, Tirthankara ke-22 dalam Jainisme. Menurut pandangan Jainisme, Neminatha adalah sepupu Kresna dari Sauripura. Dia lahir di kalangan Dinasti Hariwangsa.

Jainisme

Menurut segala sesuatu yang diajarkan Jainisme, terdapat tiga serangkai, yaitu seseorang yang bergelar Basudewa bersama kakaknya yang bergelar Baladewa, dan musuh mereka yang bergelar Pratibasudewa. Tiga serangkai tersebut lahir pada setiap seratus tahun dan dengan nama yang berbeda-beda. Baladewa adalah penegak prinsip Jainisme tentang tindak tanpa kekerasan. Hendak tetapi, Basudewa harus mengabaikan prinsip itu sebagai membunuh Pratibasudewa demi menyelamatkan alam. Kemudian Basudewa harus turun ke Naraka (dunia bawah) sebagai hukuman atas tindak kekerasan yang dilakukannya. Setelah menjalani hukuman, dia dilahirkan sebagai seorang Tirthankara.[98][99]

Dalam daftar 63 Shalakapursha atau tokoh termasyhur Jainisme, termasuk di antaranya adalah 24 Tirthankara dan 9 tiga serangkai tersebut. Salah satu tiga serangkai tersebut adalah Kresna sebagai Basudewa, Balarama sebagai Baladewa, dan Jarasanda sebagai Pratibasudewa. Menurut Jainisme, dia merupakan sepupu Neminatha, Tirthankara ke-22. Kisah-kisah tiga serangkai tersebut dapat disimak dalam Hariwangsa karya Jinasena (bukan kitab Hariwangsa pendukung Mahabharata) dan Trishashti-shalakapurusha-charita karya Hemachandra.[100]

Agama Buddha

Kisah Kresna muncul dalam kisah Jataka dalam agama Buddha,[101] terutama dalam Ghatapandita Jataka, sebagai seorang pangeran dan penakluk legendaris dan Raja India.[102] Dalam versi agama Buddha, Kresna disebut Basudewa, Kanha dan Kesawa, dan Balarama merupakan kerabat yang lebih mudanya, disebut pula Baladewa. Detailnya menyerupai kisah yang dimuat dalam kitab Bhagawatapurana. Basudewa, beserta sembilan saudaranya yang lain (semuanya merupakan pegulat yang kuat) beserta kakak perempuannya (Anjana) menguasai seluruh Jambudwipa (India) setelah memenggal paman mereka yang diasumsikan kejam, yakni Raja Kangsa, kemudian seluruh raja di Jambudwipa dengan menggunakan Cakra Sudarsana miliknya. Sebagian akbar kisah yang memuat kekalahan Kangsa mengikuti kisah yang terkandung dalam Bhagawatapurana.[103]

Seperti yang diceritakan dalam Mahabharata, semua saudaranya pada pengahabisannya tewas karena kutukan Resi Kanhadipayana (Byasa), juga dikenal sebagai Kresna Dwipayana). Kresna sendiri tertusuk oleh senjata pemburu karena suatu kesalahpahaman, meninggalkan Anjanadewi, satu-satunya anggota keluarganya yang sedang hidup. Setelah itu, riwayatnya tidak diceritakan lagi.[104]

Karena Jataka merupakan kisah yang diberikan menurut sudut pandang Buddha Gautama di kehidupan sebelumnya (serta kehidupan sebelumnya dari para pengikut Buddha), karenanya kisah Kresna pun diasumsikan sebagai salah satu kehidupan Sariputra, salah satu murid Buddha yang terkemuka, dan "Dhammasenapati" atau "Panglima Dharma" dan biasanya digambarkan sebagai "tangan kanan" Buddha dalam kesenian dan ikonografi Buddha.[105] Sang Bodhisattva, yang lahir dalam kisah ini sebagai salah satu kerabat yang lebih mudanya bernama Ghatapandita, menyelamatkan Kresna dari dukacita karena kehilangan putranya.[102] Kresna sebagai manifestasi kebijaksanaan dan tukang kelakar yang disayangi juga diikutkan dalam panteon agama Buddha di Jepang.[106]

Agama Bahá'í

Umat Bahá'í meyakini bahwa Kresna adalah seorang "Manifestasi Tuhan", atau salah seorang dalam rangkaian para nabi yang telah mengungkapkan Firman Tuhan sebagai umat manusia pada saatnya. Karenanya dari itu, Kresna berada pada posisi yang mulia bersama Nabi Ibrahim, Musa, Zarathustra, Buddha, Muhammad, Yesus Kristus, Sang Báb, dan pendiri agama Bahá'í, Bahá'u'lláh.[107]

Ahmadiyyah

Di Asia Selatan, anggota komunitas Ahmadiyyah meyakini Kresna sebagai utusan Tuhan, seperti yang diungkapkan oleh pendiri arus tersebut, Mirza Ghulam Ahmad. Ghulam Ahmad juga mengaku memiliki kecocokan dengan Kresna sebagai pembangkit agama dan moralitas di seratus tahun modern yang misinya adalah mendamaikan umat manusia dengan Tuhan.[108] Pengikut Ahmadiyyah mempertahankan istilah avatar (awatara) yang diasumsikan sama dengan istilah "nabi" dalam tradisi agama di Timur Tengah sebagai campur tangan Tuhan dengan manusia; seperti Tuhan yang menunjuk manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Dalam Kuliah Sialkot, Ghulam Ahmad menulis:

Jelaslah bahwa Raja Krishna, sesuai dengan apa yang telah diwahyukan kepadaku, adalah orang yang benar-benar mulia yang sulit sebagai menemukan orang sepertinya di antara para Resi dan Awatara dalam Hindu. Dia adalah seorang Awatara — yaitu, Nabi — akbar pada masanya yang kepadanya Roh Kudus turun dari Tuhan. Dia berasal dari Tuhan, jaya dan sejahtera. Dia membersihkan tanah Arya dari dosa dan ternyata Nabi pada seratus tahunnya yang kemudian segala sesuatu yang diajarkannya diubah dalam beragam cara. Dia penuh kasih kepada Tuhan, seorang sahabat kebajikan dan musuh kejahatan.[108]

Lainnya

Pemujaan atau penghormatan kepada Kresna telah ditinggikan dalam beragam gerakan keagamaan baru sejak seratus tahun ke-19, dan kadang-kadang diikutsertakan dalam panteon eklektik dalam kitab-kitab okultisme, bersama tokoh-tokoh dari mitologi Yunani, Buddha, Alkitab, dan bahkan tokoh sejarah.[109]

Sebagai contoh, Édouard Schuré, tokoh berpengaruh dalam filsafat tidak berkesudahan dan gerakan okultisme, menganggap Kresna sebagai Inisiasi Mulia; sementara itu para pandai teosofi menghormati Kresna sebagai inkarnasi Maitreya (salah satu dari para Pandai Kebijaksanaan Kuno), guru spiritual umat manusia yang terpenting setelah Buddha.[110][111] Kresna dikanonisasi oleh Aleister Crowley dan dihormati sebagai orang suci dalam Misa Gnostik dari Ordo Kuil Timur.[112][113]

Silsilah

Lihat pula

  • Awatara
  • Mahabharata
  • Bhagawadgita
  • Perang di Kurukshetra

Catatan kaki

  1. ^ Who is Krishna?
  2. ^ Bhag-P 1.3.28 "All of the above-mentioned incarnations are either plenary portions or portions of the plenary portions of the Lord, but Lord Sri Krishna is the original Personality of Godhead."
  3. ^ Richard Thompson, Ph. D. (Desember 1994). Reflections on the Relation Between Religion and Modern Rationalism. Diakses 2008-04-12. 
  4. ^ a b c Mahony, W.K. (1987). "Perspectives on Krsna's Various Personalities". History of Religions (American Oriental Society) 26 (3): 333–335. doi:10.2307/599733. JSTOR 10.2307/599733. 
  5. ^ Selengut, Charles (1996). "Charisma and Religious Innovation:Prabhupada and the Founding of ISKCON". ISKCON Communications Journal 4 (2) 
  6. ^ Bryant 2007, hlm. 17
  7. ^ Hiltebeitel, Alf (2001). Rethinking the Mahābhārata: a reader's guide to the education of the dharma king. Chicago: University of Chicago Press. hlm. 251–53, 256, 259. ISBN 0-226-34054-6. 
  8. ^ B.M.Misra. Orissa: Shri Krishna Jagannatha: the Mushali parva from Sarala's Mahabharata. Oxford University Press, USA. ISBN 0-19-514891-6.  in Bryant 2007, hlm. 139
  9. ^ a b Indian Divinity.com. "Artikel, fakta, dan mitologi Hindu". 
  10. ^ Gyandev, Nayaswami. "Why Is Krishna Blue?". Ananda.org. 
  11. ^ a b c Jain, P.C. (September 2004). "Iconographic Perception of Krishna's Image". Exotic India.com. 
  12. ^ "Sri Krishna: The One with the Attributes of God". Diakses 2010-12-15. 
  13. ^ The Encyclopedia Americana. [s.l.]: Grolier. 1988. hlm. 589. ISBN 0-7172-0119-8. 
  14. ^ Benton, William (1974). The New [[Encyclopaedia Britannica]]. Encyclopaedia Britannica. hlm. 885. ISBN 0852292902, 9780852292907 . 
  15. ^ D. D. Kosambi (1962), Myth and Reality: Studies in the Formation of Indian Culture, New Delhi, CHAPTER I: SOCIAL AND ECONOMIC ASPECTS OF THE BHAGAVAD-GITA, paragraf 1.16
  16. ^ Harle, J. C. (1994). The art and architecture of the Indian Subcontinent. New Haven, Conn: Yale University Press. hlm. 410. ISBN 0-300-06217-6. "figure 327. Manaku, Radha‭'‭s messenger describing Krishna standing with the cow-girls, from Basohli." 
  17. ^ Datta, Amaresh; Mohan Lal (1994). Encyclopaedia of Indian Literature. Sahitya Akademi. hlm. 4290. 
  18. ^ The penny cyclopædia [ed. by G. Long]. 1843, hal. 390 [1]
  19. ^ Ramesh M. Dave, K. K. A. Venkatachari, The Bhakta-bhagawan Relationship: Paramabhakta Parmeshwara Sambandha. Sya. Go Mudgala, Bochasanvasi Shri Aksharpurushottama Sanstha, 1988. hal. 74
  20. ^ Valpey 2006, hlm. 52
  21. ^ Hoiberg, Dale; Ramchandani, Indu (2000). Students' Britannica India. Popular Prakashan. hlm. 251. ISBN 0852297602, 9780852297605 . 
  22. ^ Satsvarupa dasa Goswami (1998). The Qualities of Sri Krsna. GNPress. hlm. 152 pages. ISBN 0911233644 
  23. ^ a b Witoba tidak hanya dipandang sebagai perwujudan Kresna. Dia juga diasumsikan sebagai awatara Wisnu, Siwa dan Gautama Buddha tergantung tradisi. Lihat: Kelkar, Ashok R. (2001) [1992]. "Sri-Vitthal: Ek Mahasamanvay (Marathi) oleh R.C. Dhere". Encyclopaedia of Indian literature 5. Sahitya Akademi. hlm. 4179. Diakses 2008-09-20.  dan Mokashi, Digambar Balkrishna; Engblom, Philip C. (1987). Palkhi: a pilgrimage to Pandharpur — translated from the Marathi book Pālakhī by Philip C. Engblom. Albany: State University of New York Press. hlm. 35. ISBN 0887064612. 
  24. ^ Wendy Doniger (2008). "Britannica: Mahabharata". encyclopedia. Encyclopædia Britannica Online. Diakses 2008-10-13. 
  25. ^ Matapariksha: An examination of religions, Volume 1 By John Muir
  26. ^ The Religions of India Volume 1, Volume 1 By Edward Washburn Hopkins
  27. ^ Indian Hist (Opt) By Reddy
  28. ^ //kurukshetra.nic.in/museum-website/archeologicaltreasure.html
  29. ^ III. i. 23, Ulâro so Kaṇho pokok ahosi.
  30. ^ Hastings 2003, hlm. 540–42
  31. ^ Bryant 2007, hlm. 5
  32. ^ Barnett, Lionel David (1922). Hindu Gods and Heroes: Studies in the History of the Religion of India. J. Murray. hlm. 93. 
  33. ^ Puri, B.N. (1968). India in the Time of Patanjali. Bhartiya Vidya Bhavan. Page 51: The coins of Raj uvula have been recovered from the Sultanpur District... the Brahmi inscription on the Mora stone slab, now in the Mathura Museum,
  34. ^ Barnett, Lionel David (1922). Hindu Gods and Heroes: Studies in the History of the Religion of India. J. Murray. hlm. 92. 
  35. ^ Elkman, S.M.; Gosvami, J. (1986). Jiva Gosvamin's Tattvasandarbha: A Study on the Philosophical and Sectarian Development of the Gaudiya Vaisnava Movement. Motilal Banarsidass Pub. 
  36. ^ a b Knott 2000, hlm. 61
  37. ^ Astrology Notes; Sri Krishna: His Birth and Activities. N.S. Rajaram menetapkan tanggal-tanggal tersebut sebesar nilai nominal ketika dia berpendapat bahwa "Kami memiliki bukti yang luar biasa yang menunjukkan bahwa Kresna adalah tokoh sejarah yang pernah mempunyai pada seratus tahun di kedua bidang dari tanggal tersebut, yaitu pada periode 3200-3000 SM". ('Search for the Historical Krishna' 1999)
  38. ^ Lihat horoskop nomor 1 dalam Dr. B.V. Raman (1991). Notable Horoscopes. Delhi, India: Motilal Banarsidass. ISBN 8120809017. 
  39. ^ Menurut kitab Bhagawatapurana dan Wisnupurana, Kangsa adalah kakak kandung Dewaki atau paman dari Krishna. Pernyataan ini juga dapat ditemukan dalam Purana lainnya, seperti Dewibhagawatapurana. Baca Wisnupurana Buku V Bab 1, diartikan oleh H. H. Wilson, (1840); kitab Srimad Bhagavatam, diartikan oleh A.C. Bhaktivedanta Swamiprabhupada, (1988) hak cipta Bhaktivedanta Book Trust
  40. ^ Bryant 2004, hlm. 425 (Note. 4)
  41. ^ Bryant 2004, hlm. 16 (Bh.P. X Ch 2.18)[2]
  42. ^ Tripurari, Swami, Gopastami, Sanga, 1999.
  43. ^ Lynne Gibson (1844). Calcutta Review. India: University of Calcutta Dept. of English. hlm. 119. 
  44. ^ Lynne Gibson (1999). Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions. Merriam-Webster. hlm. 503. 
  45. ^ The English Writings of Rabindranath Tagore (ed. Sisir Kumar Das) (1996). A Vision of Indias History. Sahitya Akademi: Sahitya Akademi. hlm. 444. ISBN 8126000945. 
  46. ^ Schweig, G.M. (2005). Dance of divine love: The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana, India's classic sacred love story. Princeton University Press, Princeton, NJ; Oxford. ISBN 0691114463. 
  47. ^ Bryant 2007, hlm. 28–29
  48. ^ Mythfolklore.net. "Dwaraka". Diakses 2010-12-14. 
  49. ^ Carudewa Sastri, Suniti Kumar Chatterji (1974) Charudeva Shastri Felicitation Volume, hlm. 449
  50. ^ David L. Haberman, (2003) Motilal Banarsidass, The Bhaktirasamrtasindhu of Rupa Gosvamin, hlm. 155, ISBN 812081861X
  51. ^ Bryant 2007, hlm. 152
  52. ^ Aparna Chatterjee (10 Desember 2007). "The Ashta-Bharyas". American Chronicle. Diakses 21 April 2010. 
  53. ^ Bryant 2007, hlm. 130–133
  54. ^ Rosen 2006, hlm. 136
  55. ^ "Deities: Krishna & Shishupal". 
  56. ^ Kresna dalam Bhagawadgita, oleh Robert N. Minor dalam Bryant 2007, hlm. 77–79
  57. ^ A. C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada. "Bhagavad-gita Menurut Aslinya, Pendahuluan". Bhaktivedanta VedaBase Network (ISKCON). Diakses 2008-01-14.  "Subjek Bhagavad-gita membawa pemahaman lima kebenaran dasar".
  58. ^ Bryant 2007, hlm. 148
  59. ^ Kisari Mohan Ganguli (2006 - digitalisasi). Book 16: Mausala Parwa ronde 4-8. "Mahabharata (aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896)". book. Sacred Texts. Diakses 2008-10-13. 
  60. ^ Mani, Vettam (1975). Puranic Encyclopaedia: A Comprehensive Dictionary With Special Reference to the Epic and Puranic Literature. Delhi: Motilal Banarsidass. hlm. 429. ISBN 0842-60822-2. 
  61. ^ Bhagawatapurana (1.18.6), Wisnupurana (5.38.8), dan Brahmapurana (212.8) mencetuskan bahwa hari ketika Kresna meninggal adalah saat Dwaparayuga pengahabisannya dan Kaliyuga dimulai.
  62. ^ Baca: Matchett, Freda, "The Puranas", hlm. 139 dan Yano, Michio, "Calendar, astrology and astronomy" dalam Flood, Gavin (Ed) (2003). Blackwell companion to Hinduism. Blackwell Publishing. ISBN 0-631-21535-2 
  63. ^ Sutton (2000) hlm.174-175
  64. ^ Kisari Mohan Ganguli (2006 - digitalisasi). "Mahabharata, Buku 5: Udyoga Parwa: Bhagawata Yana Parwa: ronde CXXXI (aslinya diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896)". book. Sacred Texts. Diakses 2008-10-13. 
  65. ^ John Dowson (2003). Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History and Literature. Kessinger Publishing. hlm. 361. ISBN 0-7661-7589-8. 
  66. ^ See Beck, Guy, "Introduction" in Beck 2005, hlm. 1–18
  67. ^ Knott 2000, hlm. 55
  68. ^ Flood (1996) hal. 117
  69. ^ a b McDaniel, June, "Folk Vaishnavism and Ṭhākur Pañcāyat: Life and status among village Krishna statues" dalam Beck 2005, hlm. 39
  70. ^ a b Kennedy, M.T. (1925). The Chaitanya Movement: A Study of the Vaishnavism of Bengal. H. Milford, Oxford university press. 
  71. ^ K. Klostermaier (1997). The Charles Strong Trust Lectures, 1972-1984. Crotty, Robert B. Brill Academic Pub. hlm. 109. ISBN 90-04-07863-0. "Untuk pemujanya Dia bukanlah awatara dalam pengertian biasa, namun sebagai swayam bhagawan, Tuhan itu sendiri." 
  72. ^ Delmonico, N., The History Of Indic Monotheism And Modern Chaitanya Vaishnavism dalam Ekstrand 2004
  73. ^ De, S.K. (1960). Bengal's contribution to Sanskrit literature & studies in Bengal Vaisnavism. KL Mukhopadhyaya.  hal. 113: "The Bengal School identifies the Bhagavat with Krishna depicted in the Shrimad-Bhagavata and presents him as its highest personal god."
  74. ^ Bryant 2007, hlm. 381
  75. ^ "Vaishnava". encyclopedia. Division of Religion and Philosophy University of Cumbria. Diakses 2008-10-13. 
  76. ^ Graham M. Schweig (2005). Dance of Divine Love: The Rڄasa Lڄilڄa of Krishna from the Bhڄagavata Purڄa. na, India's classic sacred love story. Princeton, N.J: Princeton University Press. Front Matter. ISBN 0-691-11446-3. 
  77. ^ Bryant 2007, hlm. 4
  78. ^ Hein, Norvin. "A Revolution in Kṛṣṇaism: The Cult of Gopāla: History of Religions, Vol. 25, No. 4 (May, 1986 ), hal. 296-317". www.jstor.org. Diakses 2008-05-24. 
  79. ^ a b c Hastings, James Rodney (2nd edition 1925-1940, reprint 1955, 2003) [1908-26]. Encyclopedia of Religion and Ethics. John A Selbie (ed. Volume 4 of 24 ( Behistun (continued) to Bunyan.)). Edinburgh: Kessinger Publishing, LLC. hlm. 476. ISBN 0-7661-3673-6. Diakses 2008-05-03. "The encyclopedia will contain articles on all the religions of the world and on all the great systems of ethics. It will aim at containing articles on every religious belief or custom, and on every ethical movement, every philosophical idea, every moral practice." hal. 540-42
  80. ^ Bhattacharya, Gouriswar: Vanamala of Vasudeva-Krsna-Visnu and Sankarsana-Balarama. In: Vanamala. Festschrift A.J. Gail. Serta Adalberto Joanni Gail LXV. diem natalem celebranti ab amicis collegis discipulis dedicata.
  81. ^ Klostermaier, Klaus K. (2005). A Survey of Hinduism. State University of New York Press; 3 edition. hlm. 206. ISBN 0791470814. "Present day Krishna worship is an amalgam of various elements. According to historical testimonies Krishna-Vasudeva worship already flourished in and around Mathura several centuries before Christ. A second important element is the cult of Krishna Govinda. Still later is the worship of Bala-Krishna, the Child Krishna—a quite prominent feature of modern Krishnaism. The last element seems to have been Krishna Gopijanavallabha, Krishna the lover of the Gopis, among whom Radha occupies a special position. In some books Krishna is presented as the founder and first teacher of the Bhagavata religion." 
  82. ^ Basham, A. L. "Review:Krishna: Myths, Rites, and Attitudes. by Milton Singer; Daniel H. H. Ingalls, The Journal of Asian Studies, Vol. 27, No. 3 (May, 1968 ), hal. 667-670". www.jstor.org. Diakses 2008-05-24. 
  83. ^ Singh, R.R. (2007). Bhakti And Philosophy. Lexington Books. ISBN 0739114247. hal. 10: "[Panini's] term Vāsudevaka, explained by the second century B.C commentator Patanjali, as referring to "the follower of Vasudeva, God of gods."
  84. ^ Couture, André (2006). "The emergence of a group of four characters (Vasudeva, Samkarsana, Pradyumna, and Aniruddha) in the Harivamsa: points for consideration". Journal of Indian Philosophy 34 (6): 571–585. doi:10.1007/s10781-006-9009-x. 
  85. ^ a b Klostermaier, K. (1974). "The Bhaktirasamrtasindhubindu of Visvanatha Cakravartin". Journal of the American Oriental Society (American Oriental Society) 94 (1): 96–107. doi:10.2307/599733. JSTOR 10.2307/599733. Diakses 2008-04-12. 
  86. ^ Vaudeville, C. (1962). "Evolution of Love-Symbolism in Bhagavatism". Journal of the American Oriental Society (American Oriental Society) 82 (1): 31–40. doi:10.2307/595976. JSTOR 10.2307/595976. Diakses 2008-06-20. 
  87. ^ Bowen, Paul (1998). Themes and issues in Hinduism. London: Cassell. hlm. 64–65. ISBN 0-304-33851-6. 
  88. ^ Radhakrisnasarma, C. (1975). Landmarks in Telugu Literature: A Short Survey of Telugu Literature. Lakshminarayana Granthamala. 
  89. ^ Sisir Kumar Das (2005). A History of Indian Literature, 500-1399: From Courtly to the Popular. Sahitya Akademi. hlm. 49. ISBN 8126021713. 
  90. ^ Selengut, Charles (1996). "Charisma and Religious Innovation:Prabhupada and the Founding of ISKCON". ISKCON Communications Journal 4 (2) 
  91. ^ Srila Prabhupada - He Built a House in which the whole world can live, Satsvarupa dasa Goswami, Bhaktivedanta Book Trust, 1983, ISBN 0-89213-133-0 page xv
  92. ^ Varadpande hlm.231
  93. ^ Varadpande hlm.232-3
  94. ^ Schweig, G.M. (2005). Dance of divine love: The Rasa Lila of Krishna from the Bhagavata Purana, India's classic sacred love story. Princeton University Press, Princeton, NJ; Oxford. ISBN 0691114463. 
  95. ^ Bhag-P 10.33.39
  96. ^ Simbolisme dalam Hukum budaya Jawa-Hindu (ed. 451), Warta Hindu Dharma 
  97. ^ Jaini, P.S. (1993). "Jaina Puranas: A Puranic Counter Tradition". Journal of the American Oriental Society 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  98. ^ Cort, J.E. (1993). "An Overview of the Jaina Puranas". Journal of the American Oriental Society 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  99. ^ Baca: Jerome H. Bauer ""Hero of Wonders, Hero in Deeds: Vasudeva Krishna dalam Sejarah Jainisme dalam Beck 2005, hlm. 167–169
  100. ^ "Andhakavenhu Puttaa". www.vipassana.info. Diakses 2008-06-15. 
  101. ^ a b Law, B.C. (1941). India as Described in Early Texts of Buddhism and Jainism. Luzac. 
  102. ^ Jaiswal, S. (1974). "Historical Evolution of the Ram Legend'". Social Scientist 94: 96. doi:10.2307/599733. 
  103. ^ Hiltebeitel, A. (1990). The Ritual of Battle: Krishna in the Mahabharata. State University of New York Press. 
  104. ^ The Turner of the Wheel. Kehidupan Sariputta, disusun dan diartikan dari bahasa Pali oleh Nyanaponika Thera
  105. ^ Guth, C.M.E. "Monumenta Nipponica, Vol. 42, No. 1 (Spring, 1987 ), hal. 1-23". www.jstor.org. Diakses 2008-07-02. 
  106. ^ Esslemont, J.E. (1980). Bahá'u'lláh and the New Era (ed. 5th). Wilmette, Illinois, USA: Bahá'í Publishing Trust. hlm. 2. ISBN 0-87743-160-4. 
  107. ^ a b Ahmad, Mirza Ghulam (2007). Lecture Sialkot. Tilford: Islam International Publications Ltd. ISBN 1-85372-917-5. 
  108. ^ Harvey, D. A. (2003). "Beyond Enlightenment: Occultism, Politics, and Culture in France from the Old Regime to the Fin-de-Siècle". The Historian (Blackwell Publishing) 65 (3): 665–694. doi:10.1111/1540-6563.00035. 
  109. ^ Schure, Edouard (1992). Great Initiates: A Study of the Secret History of Religions. Garber Communications. ISBN 0893452289. 
  110. ^ Lihat contoh pada: Hanegraaff, Wouter J. (1996). New Age Religion and Western Culture: Esotericism in the Mirror of Secular Thought. Penerbit Brill. hlm. 390. ISBN 9004106960. , Hammer, Olav (2004). Claiming Knowledge: Strategies of Epistemology from Theosophy to the New Age. Penerbit Brill. hlm. 62, 174. ISBN 900413638X. , dan Ellwood, Robert S. (1986). Theosophy: A Modern Expression of the Wisdom of the Ages. Quest Books. hlm. 139. ISBN 0835606074. 
  111. ^ Crowley menghubungkan Kresna dengan dewa Romawi Dionisos dan Magickal formulae IAO, AUM dan INRI. Baca Crowley, Aleister (1991). Liber Aleph. Weiser Books. hlm. 71. ISBN 0877287295.  dan Crowley, Aleister (1980). The Book of Lies. Red Wheels. hlm. 24–25. ISBN 0877285160. 
  112. ^ Apiryon, Tau; Apiryon (1995). Mystery of Mystery: A Primer of Thelemic Ecclesiastical Gnosticism. Berkeley, CA: Red Flame. ISBN 0971237611. 

Daftar pustaka

  • Beck, Guy L. (1993). Sonic theology: Hinduism and sacred sound. Columbia, S.C: University of South Carolina Press. ISBN 0-87249-855-7 
  • Bryant, Edwin H. (2004). Krishna: the beautiful legend of God;. Penguin. ISBN 0-14-044799-7 
  • Bryant, Edwin H. (2007). Krishna: A Sourcebook. Oxford University Press, AS. ISBN 0-19-514891-6 
  • The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa, diartikan oleh Kisari Mohan Ganguli, diterbitkan antara tahun 1883 dan 1896
  • The Vishnu-Purana, diartikan oleh H. H. Wilson, (1840)
  • The Srimad Bhagavatam, diartikan oleh A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupada, (1988) hak cipta Bhaktivedanta Book Trust
  • Knott, Kim (2000). Hinduism: A Very Short Introduction. Oxford University Press, USA. hlm. 160. ISBN 0192853872 
  • The Jataka or Stories of the Buddha's Former Births, disunting oleh E. B. Cowell, (1895)
  • Ekstrand, Maria (2004). In Bryant, Edwin H. The Hare Krishna movement: the postcharismatic fate of a religious transplant. New York: Columbia University Press. ISBN 0-231-12256-X 
  • Goswami, S.D (1998). The Qualities of Sri Krsna. GNPress. ISBN 0911233644 
  • Garuda Pillar of Besnagar, Archaeological Survey of India, Annual Report (1908–1909). Calcutta: Superintendent of Government Printing, 1912, 129.
  • Flood, G.D. (1996). An Introduction to Hinduism. Cambridge University Press. ISBN 0521438780. 
  • Beck, Guy L. (Ed.) (2005). Alternative Krishnas: Regional and Vernacular Variations on a Hindu Deity. SUNY Press. ISBN 0791464156 
  • Rosen, Steven (2006). Essential Hinduism. New York: Praeger. ISBN 0-275-99006-0 
  • Valpey, Kenneth R. (2006). Attending Kṛṣṇa's image: Caitanya Vaiṣṇava mūrti-sevā as devotional truth. New York: Routledge. ISBN 0-415-38394-3 
  • Sutton, Nicholas (2000). Religious doctrines in the Mahābhārata. Motilal Banarsidass Publ.,. hlm. 477. ISBN 8120817001 
  • History of Indian Theatre Oleh M. L. Varadpande. Bab Theatre of Krishna, hlm. 231–94. Terbit tahun 1991, Abhinav Publications, ISBN 81-7017-278-0.

Pranala luar

Catatan1 versi India Utara2 versi India Selatan

edunitas.com

Page 8

Kristoforus KolumbusLahirMeninggalKebangsaanNama panggilanPekerjaanGelarAgamaPasanganPasangan hidupAnakKerabatTanda tangan

Wajah Kolumbus dalam lukisan ratus tahun ke-16. Tidak benar gambar asli mengenai Kolumbus.
Selang 22 Agustus dan 31 Oktober 1451
Genoa, Republik Genoa, sekarang Italia
20 Mei 1506
Valladolid, Takhta Kastilia, sekarang Spanyol
Genoa
Genoa: Christoffa CoromboItalia: Cristoforo ColomboKatalan: Cristòfor ColomSpanyol: Cristóbal ColónPortugis: Cristóvão Colombo

Latin: Christophorus Columbus

class="role">Penjelajah Maritim Takhta Kastilia
Admiral Samudera Dunia; Viceroy dan Gubernur Hindia
Katolik Roma
Filipa Moniz Perestrelo (c. 1455-1485)
Beatriz Enríquez de Arana (c. 1485-1506)
Diego
Fernando
Giovanni Pellegrino, Giacomo dan Bartolomeus Kolumbus (saudara)

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 9

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Benar lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Benar juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang ketika itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 10

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah bepergian ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Benar lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Benar juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang ketika itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut sedang perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 11

Kristoforus KolumbusLahirMeninggalKebangsaanNama panggilanPekerjaanGelarAgamaPasanganPasangan hidupAnakKerabatTanda tangan

Wajah Kolumbus dalam lukisan ratus tahun ke-16. Tidak benar gambar asli mengenai Kolumbus.
Selang 22 Agustus dan 31 Oktober 1451
Genoa, Republik Genoa, sekarang Italia
20 Mei 1506
Valladolid, Takhta Kastilia, sekarang Spanyol
Genoa
Genoa: Christoffa CoromboItalia: Cristoforo ColomboKatalan: Cristòfor ColomSpanyol: Cristóbal ColónPortugis: Cristóvão Colombo

Latin: Christophorus Columbus

class="role">Penjelajah Maritim Takhta Kastilia
Admiral Samudera Dunia; Viceroy dan Gubernur Hindia
Katolik Roma
Filipa Moniz Perestrelo (c. 1455-1485)
Beatriz Enríquez de Arana (c. 1485-1506)
Diego
Fernando
Giovanni Pellegrino, Giacomo dan Bartolomeus Kolumbus (saudara)

Bendera Kolumbus

Kristoforus Kolumbus (Nama Genoa asli: Christoffa Corombo, lahir 30 Oktober 1451 – meninggal 20 Mei 1506 pada umur 54 tahun) adalah seorang penjelajah dan pedagang asal Genoa, Italia, yang menyeberangi Samudera Atlantik dan mencapai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Perjalanan tersebut didanai oleh Ratu Isabella dari Kastilia Spanyol setelah ratu tersebut sukses menaklukkan Andalusia. Dia percaya bahwa Bumi berwujud bola kecil, dan beranggap sebuah kapal dapat mencapai ke Timur Jauh menempuh jalur barat.

Kolumbus bukanlah orang pertama yang tiba di Amerika, yang dia dapati sudah diduduki. Dia juga bukan orang Eropa pertama yang mencapai ke benua itu karena sekarang telah diakui secara lebih luas bahwa orang-orang Viking dari Eropa Utara telah berkunjung ke Amerika Utara pada ratus tahun ke 11 dan membangun koloni L'Anse aux Meadows untuk jangka waktu singkat. Terdapat lebih kurang bahwa pelayar yang tidak dikenali pernah melawat ke Amerika sebelum Kolumbus dan membekalkannya dengan sumber untuk kejayaannya. Terdapat juga banyak teori mengenai ekspedisi ke Amerika oleh berbagai orang sepanjang masa itu.

Kolombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berarah menjadikan pulau tersebut untuk perluasan wilayah Spanyol. Tetapi setelah menerobos masuk, Kolumbus ternyata kaget menemukan kontruksi yang persis pernah dia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Semula Kolumbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Kolombus banyak mendapat resistensi dari masyarakat setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Kolombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Kolombus.

Galeri

  • Kristoforus Kolumbus adalah pelindung dan senama Knights.

  • Kristoforus Kolumbus Hitam & abu-abu

  • Kolumbus dan Monarki Katolik (Kembalinya Kolumbus)

Referensi

  1. Portraits of Christopher Columbus
  2. Columbus

Pranala luar


edunitas.com

Page 12

Tags (tagged): daftar isi pusat, ilmu pengetahuan, daftar, isi pusat ilmu, pengetahuan, unkris, portal, utama agama astronomi, bahasa biografi, biologi, budaya, bengkulu jambi, kepulauan bangka, belitung, kepulauan riau, kong, india indonesia, iran, iraq israel jepang, kamboja, tunisia, afrika, barat benin burkina, faso gambia, ghana, pusat ilmu pengetahuan, portal asia, astronomi portal ateisme, portal atheis, pengetahuan pusat, ilmu, pengetahuan daftar isi, pusat ilmu

Page 13

Tags (tagged): daftar isi pusat, ilmu pengetahuan, daftar, isi pusat ilmu, pengetahuan, unkris, portal, indonesia sumatera jabodetabek, kalimantan wayang, maluku, maluku maluku utara, papua papua, papua, barat negara, peru, suriname uruguay, venezuela, negara wilayah, lesotho, namibia swaziland, territorial, wilayah, pusat ilmu, pengetahuan islam, jabodetabek portal jawa, portal jepang, pusat, ilmu pengetahuan daftar, isi pusat, ilmu

Page 14

Tags (tagged): the world encyclopedia, of contents, the, world encyclopedia of, contents, unkris, geography, portal africa south, america north, america, north kalimantan nusa, tenggara islands, bali, west, sri lanka, syria taiwan, tajikistan, thailand timor leste, africa burundi, djibouti, eritrea ethiopia kenya, comoros, center, of, studies portal formula, portal geography, portal, geography the world, encyclopedia of, center of studies, the world, encyclopedia

Page 15

Tags (tagged): the world encyclopedia, of contents, the, world encyclopedia of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek borneo kalimantan, puppet wayang, java, west papua countries, in europe, albanian, andorra armenia, peru, suriname uruguay, venezuela, state and territory, in, regional, dependency, melilla reunion western, sahara saint, center, of studies portal, java portal, japan, portal borneo portal, the world, encyclopedia, of contents center, of studies

Page 16

Bhutan yaitu sebuah negara kecil di Asia Selatan yang berwujud Kerajaan dan diketahui dengan Negeri Naga Guntur. Wilayahnya terhimpit selang India dan Republik Rakyat Cina. Nama lokal negara ini yaitu Druk Yul, manfaatnya "Negara Naga". Gambar nagapun didapati di benderanya.

Pemerintahan yang dijalankan dengan kekuasaan monarki absolut habis ketika konstitusi baru dan pemilihan perdana menteri dilaksanakan. Raja Jigme Singye Wangchuck yang memimpin sejak tahun 1972 mengumumkan menggelar pemilu tahun 2008, sekaligus turun tahta. Pengumuman disampaikan dihadapan 8.000 penggembala hewan yak, biksu, petani, dan siswa pedesaan pada 18 Desember 2005. Pengumuman disebarkan melalui harian Kuensel. Sebelumnya, raja memperkenalkan rancangan konstitusi dan mencetuskan pensiun pada usia 65 tahun. Atas ide ini, sebagian rakyat tidak sependapat sebab kuatir terjadinya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), namun pada tahun 2006 sang raja mengundurkan diri dan digantikan oleh puterandanya.

Nama

'Bhutan' mungkin diturunkan dari kata Sanskerta 'Bhu-Uttan भू-उत्थान)' yang berfaedah 'Tanah Tinggi'. Dalam teori lain Sanskertanisasi, 'Bhots-ant भोट-अन्त' berfaedah 'ujung Tibet' atau 'selatan Tibet'. Namun beberapa orang Bhutan mengatakan negeri mereka 'Druk Yul' dan penduduknya 'Drukpa'. Nama Dzongkha (dan Tibet) untuk negeri ini ialah 'Druk Yul' (Tanah Naga Guntur). Sebab tenang dan perawannya negeri dan pemandangannya ini, sekarang Bhutan kadang-kadang dikata Shangri-La terakhir.

Secara historis, Bhutan diketahui dengan jumlah nama, seperti 'Lho Mon' (Negeri Kegelapan dari Selatan), 'Lho Tsendenjong' (Negeri Cendana dari Selatan), 'Lhomen Khazhi' (Negeri Empat Tujuan dari Selatan), dan 'Lho Men Jong' (Negeri Obat Tumbuhan dari Selatan).

Sejarah

Peralatan, senjata, dan sisa dari batu membuktikan bahwa Bhutan telah dihuni sejak awal 2000 SM. Para sejarawan telah berteori bahwa negara Lhomon (harfiah, "kegelapan dari selatan"), atau Monyul ("Tanah Gelap", rujukan pada Monpa, penduduk asli Bhutan) sudah mempunyai selang 500 SM dan 600 M. Nama Lhomon Tsendenjong (Negeri Cendana), dan Lhomon Khashi, atau Mon Selatan (negeri 4 tujuan) telah ditemukan dalam kronik Bhutan dan Tibet lawas.

Kejadian tertulis paling awal di Bhutan yaitu lewatnya tokoh suci Buddha Padmasambhava (juga dikata Guru Rinpoche) pada zaman ke-8. Sejarah awal Bhutan tidak jelas, sebab sebagian akbar catatan telah musnah setelah kebakaran di Punakha, ibukota lawas pada 1827. Dari zaman ke-10, perkembangan politik Bhutan amat dipengaruhi oleh sejarah religiusnya. Bermacam anak sekte Buddha muncul yang dilindungi oleh bermacam maharaja Mongol dan Tibet. Setelah runtuhnya bangsa Mongol pada zaman ke-14, anak-anak sekte itu bersaingan satu sama lain demi supremasi dalam bentang politik dan agama, hasilnya menimbulkan naiknya anak sekte Drukpa di yang belakang sekali zaman ke-16.

Sampai zaman ke-17, Bhutan mempunyai sbg fiefdom yang saling bertempur sampai dipersatukan oleh lama Tibet dan pemimpin militer Shabdrung Ngawang Namgyal. Untuk mempertahankan negerinya dari penggarongan yang sebentar-sebentar dilakukan bangsa Tibet, Namgyal mendirikan sebuah jaringan dzong (benteng) tak terkalahkan, dan mengumumkan kode hukum yang membantu membawa raja-raja setempat di bawah kemudi terpusat. Jumlah dari dzong itu yang masih mempunyai. Setelah kematian Namgyal pada 1651, Bhutan jatuh dalam suasana anarkis. Mengambil keuntungan dari kekacauan itu, orang Tibet menyerang Bhutan pada 1710, dan kembali pada 1730 dengan bantuan orang Mongol. Kedua serang itu sukses digagalkan, dan gencatan senjata ditandatangani pada 1759.

Peta Bhutan

Pada zaman ke-18, Bhutan menyerang dan mendiami Kerajaan Cooch Behar di selatan. Pada 1772, Cooch Behar berkeinginan British East India Company yang membantu mereka dalam mengusir orang Bhutan, dan yang belakang sekali dalam menyerang Bhutan sendiri pada 1774. Sebuah akad damai ditandatangani di mana Bhutan setuju mundur dari perbatasannya sebelum 1730. Namun, perdamaian itu renggang, dan pertempuran perbatasan dengan Inggris berlanjut sampai ratusan tahun selanjutnya. Hasilnya pertempuran itu menimbulkan Perang Duar (1864–1865), konfrontasi atas mereka yang akan mengendalikan orang Duar dari Benggala. Setelah Bhutan kalah perang, Akad Sinchula ditandatangani selang India Britania dan Bhutan. Sbg anggota pemulihan perang, bangsa Duar diserahkan kepada Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia dalam pertukaran sewa Rs. 50,000. Akad itu mengakhiri seluruh permusuhan selang India Britania dan Bhutan.

Selama 1870-an, perjuangan daya selang lembah saingan Paro dan Trongsa menimbulkan perang saudara di Bhutan, hasilnya menimbulkan naik tahtanya Ugyen Wangchuck, ponlop (gubernur) Tongsa. Dari basis kekuataanya di Bhutan tengah, Ugyen Wangchuck mengalahkan para musuh politiknya dan mempersatukan negeri ini menyusul beberapa perang saudara dan pemberontakan selang 1882–1885.

Pada 1907, tahun penting di negri ini, Ugyen Wangchuck dipilih dengan suara bulat sbg raja pusaka negeri ini oleh majelis rahib Buddha, pejabat pemerintahan, dan kepala keluarga penting yang menonjol. Pemerintah Britania menyetujui dengan cepat monarki baru ini, dan pada 1910 Bhutan menandatangani akad yang membuat Britania Raya ‘memandu’ urusan luar negeri Bhutan.

Setelah India mendapatkan kemerdekaan dari Britania Raya pada 15 Agustus 1947, Bhutan menjadi salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan India.

Setelah Britania meninggalkan kawasan ini, sebuah akad yang mirip dengan yang pada tahun 1910 diandatangani pada 8 Agustus 1949 dengan India yang baru merdeka.

Dzong Trongsa

Setelah Pasukan Pembebasan Rakyat RRC memasuki Tibet pada 1951, Bhutan menyekat perbatasan utaranya dan mengembangkan hubungan bilateral dengan India. Untuk mengurangi risiko gangguan RRC, Bhutan memulai program modernisasi yang didukung sepenuhnya oleh India. Pada 1953, Raja Jigme Dorji Wangchuck mendirikan badan pembuat UU di negeri itu– Majelis Nasional mempunyai anggota 130 orang– untuk meningkatkan wujud pemerintahan yang lebih demokratis. Pada 1965, beliau mendirikan Dewan Penasihat Kerajaan, dan pada 1968 beliau membentuk kabinet. Pada 1971, Bhutan memasuki PBB, setelah memegang jabatan pengamat selama 3 tahun. Pada Juli 1972, Jigme Singye Wangchuck naik tahta pada usia 16 setelah kematian ayahandanya Dorji Wangchuck.

Sejak 1988, para imigran Nepal begitupun imigran gelap telah mendakwa Bhutan melanggar HAM. Mereka mengatakan bahwa pemerintah Bhutan bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap penduduk minoritas penutur bahasa Nepalnya. Dugaan itu tetap tak terbukti dan dengan suara keras disangkal pihak Bhutan. Sebagian akbar para pengungsi itu tinggal di kamp pengungsian yang dibuat PBB di Nepal tenggara di mana mereka tetap di sana selama 15 tahun.

Pada 1998, Raja Jigme Singye Wangchuck memperkenalkan reformasi politik signifikan, memindakan sebagian akbar kekuasaannya kepada PM dan mengizinkan panggilan pertanggungjawaban pada raja oleh dua pertiga mayoritas Majelis Nasional. Di yang belakang sekali 2003, tentara Bhutan sukses meluncurkan operasi skal akbar untuk meredam para pengacau anti-India yang menjalankan kamp pelatihan di Bhutan selatan.

Pada 1999, sang Raja juga mencabut larangan TV dan Internet, membuat Bhutan salah satu dari negara terakhir yang memperkenalkan TV. Dalam pidatonya, beliau bicara bahwa TV yaitu langkah penting buat modernisasi Bhutan seperti sumbangan utama pada Kebahagiaan Nasional Bruto negeri ini (Bhutan ialah satu-satunya negara yang mengukur kebahagiaan) namun memperingatkan penyalahgunaan TV yang bisa menggerus nilai-nilai tradisional Bhutan.

Sebuah konstitusi baru telah diperkenalkan pada awal 2005[1] yang akan diratifikasi oleh referendum sebelum dilakukan. Pada Desember 2005, Raja Jigme Singye Wangchuck mengumumkan bahwa beliau akan turun tahta pada 2008. Sang Raja akan digantikan puterandanya, putra mahkota Jigme Khesar Namgyel Wangchuck. Namun sebelum tahun itu tiba (2006), beliau telah turun tahta.

Geografi

Peta topografis Bhutan

Kawasan utara terdiri atas busur puncak pegunungan yang terglasialkan dengan iklim yang amat dingin pada ketinggian tertinggi. Sebagian akbar puncak di utara lebih dari 23.000 kaki (7.000 m) dpl; titik tertinggi dinyatakan sbg Kula Kangri, pada 24.780 kaki (7.553 m), namun studi topografi terperinci mencetuskan bahwa semuanya Kula Kangri mempunyai di Tibet dan pengukuran RRC modern mencetuskan bahwa Gangkhar Puensum, yang istimewa sbg pegunungan tertinggi yang tak terdaki di dunia, lebih tinggi dari 24.835 kaki (7.570 m). Dialiri oleh sungai bersalju, lembah pegunungan tinggi di kawasan ini menyediakan padang rumput untuk ternak, dipelihara oleh populasi penggembala migrator yang kurang.

Pegunungan Hitam di Bhutan tengah membentuk badan cairan selang 2 sistem cairan utama: Mo Chhu dan Drangme Chhu. Puncak-puncak di Pegunungan Hitam berkisar selang 4.900 sampai 8.900 kaki (1.500  dan 2.700 m) dpl, dan sungai beraliran cepat telah membentuk jurang yang dalam di jajaran pegunungan yang lebih rendah. Hutan di kawasan tengah menyediakan sebagian akbar produksi hutan di Bhutan. Torsa, Raidak, Sankosh, dan Manas ialah sungai-sungai utama di Bhutan, mengalir melalui kawasan ini. Sebagian akbar penduduk tinggal di dataran tinggi tengah.

Pertanian bertingkat di Lembah Punakha.

Di selatan, Perbukitan Shiwalik ditutupi dengan hutan yang lebat dan selalu beralih daun, lembah-lembah sungai dataran rendah aluvial, dan pegunungan setinggi 4.900 kaki (1.500 m) dpl. Kaki bukit menurun ke dataran Duar yang bersifat subtropis. Sebagian akbar Duar terletak di India, meski garisnya lebih luas 6–9 mil (10–15 km) ke Bhutan. Duar yang mempunyai di Bhutan terbagi atas 2 bagian: Duar utara dan selatan. Duar utara, yang bersamaan batasannya dengan kaki bukit Himalaya, memiliki dataran yang kasar dan miring serta tanah yang kering dan keropos dengan vegetasi yang jarang dan margasatwa yang jumlah. Duar selatan memiliki tanah yang persangkaan subur, rumput sabana yang lebat, hutan yang lebat dan bercampur serta sumber cairan panas. Sungai pegunungan, yang diperoleh dari salju membeku atau hujan monsun, mengalir ke sungai Brahmaputra di India. Data yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa negeri ini memiliki hutan lebih kurang 64% per Oktober 2005.

Iklim di Bhutan bervariasi menurut ketinggian, dari subtropis di selatan sampai sedang di dataran tinggi dan iklim tipe kutub, dengan salju sepanjang tahun, di utara. Bhutan mengalami 5 musim yang berbeda: panas, monsun, gugur, dingin, dan semi. Hujan monsun di Bhutan barat lebih lebat; musim panas di Bhutan selatan kering dan panas serta musim salju yang dingin; Bhutan tengah dan timur beriklim sedang dan lebih kering daripada di barat dengan musim panas yang hangat dan musim salju yang dingin.

Ekonomi

Meski menjadi salah satu yang terkecil di dunia, ekonomi Bhutan telah berkembang pesat lebih kurang 8% pada 2005 dan 14% pada 2006. Per Maret 2006, pendapatan per kapita Bhutan yaitu US$1.321 yang membuatnya tertinggi di Asia Selatan. Standar hidup Bhutan berkembang dan merupakan salah satu yang terbaik di Asia Selatan.

Ekonomi Bhutan yaitu salah satu yang terkecil dan kurang berkembang di dunia, yang berbasis pertanian, kehutanan, dan penjualan PLTA ke India. Pertanian menyediakan mata pencaharian buat lebih dari 80% penduduk. Praktek agraria sebagian akbar terdiri atas pertanian subsisten dan peternakan hewan. Kerajinan tangan, khususnya menjahit dan produksi seni keagamaan untuk altar rumah merupakan industri kecil milik rakyat dan sumber sekian pendapatan. Pemandangan yang berlainan dari pegunungan berbukit yang kasar membuat pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya sulit dan mahal. Ini, dan tiadanya akses ke laut, mengakibatkan Bhutan tidak pernah bisa dapat untung dari perdagangan yang signifikan dari produknya. Sekarang Bhutan currently tak memiliki jalur kereta api, meski Indian Railways merencanakan menghubungan Bhutan selatan dengan jaringannya yang luas di bawah persetujuan yang ditandatangani pada Januari 2005.[2] Jalur perdagangan saat lalu selang peguunungan Himalaya, yang menghubungkan India ke Tibet, telah ditutup sejak pengambilalihan militer atas Tibet pada 1959 (meski programa penyelundupan tetap membawa barang-barang RRC ke Bhutan).

Sektor industri amat minim, produksinya termasuk macam industri rakyat. Sebagian akbar proyek pembangunan, seperti konstruksi jalan, brsandar pada buruh kontrak India. Produk pertanian ditengahnya beras, lombok, produk dari dairy (yak), soba, gerst, panenan akar, apel, dan pohon jeruk di ketinggian rendah. Industri lain seperti semen, produksi kayu, buah-buahan yang diproses, MiRas, dan kalsium karbida.

Mata uang Bhutan, ngultrum, ditautkan ke Rupee India. Rupee juga diterima sbg penawaran resmi di negeri itu. Pendapatan lebih dari Nu 100,000 per tahun dikenakan pajak, namun penerima upah dan gaji yang amat sedikit memenuhi syarat. Tingkat inflasi Bhutan diperkirakan lebih kurang 3% pada 2003. Bhutan memiliki Produk Domestik Bruto lebih kurang USD 2.913 miliar (diatur ke keseimbangan daya beli), menjadikan ekonominya terbesar ke-162 di dunia. Pendapatan per kapita lebih kurang US$1.400 (€1.170), urutan ke-124. Jumlah penerimaan pemerintah €122 miliar (US$146 miliar), meski jumlah ekspenditur €127 miliar (US$152 miliar). Namun, 60%Templat:Inote ekspeditur aturan belanja, dibiayai oleh Kementerian Luar Negeri India.[3] Ekspor Bhutan, khususnya listrik, kapulaga, gips, kayu, kerajinan tangan, semen, buah, batu luhur dan rempah-rempah, total €128 miliar (US$154 miliar) (perkiraan tahun 2000). Namun, impor berjumlah lebih kurang €164 miliar (US$196 miliar), menimbulkan defisit perdagangan. Benda/barang utama yang diimpor termasuk bahan bakar dan minyak pelumas, gabah, mesin, kendaraan, pabrik, dan nasi. Mitra ekspor utama Bhutan yaitu India, terhitung lebih kurang 87,9% benda/barang ekspornya. Bangladesh (4,6%) dan Philipina (2%) ialah mitra ekspor terpentingnya setelah India. Sebab perbatasannya dengan Tibet ditutup, perdagangan selang Bhutan dan RRC hampir tiada. Mitra impor Bhutan yaitu India (71,3%), Jepang (7,8%) dan Austria (3%).

Dalam menanggapai tudingan pada 1987 oleh seorang wartawan dari Financial Times (Britania Raya) bahwa perkembangan di Bhutan lambat, sang Raja bicara bahwa "Kebahagiaan Nasional Bruto lebih penting daripada Produk Domestik Bruto." [4] Pernyataan ini memberi pertanda penemuan terkini oleh para psikolog ekonomi Barat, termasuk penerima Nobel 2002 Daniel Kahneman, yang mempertanyakan hubungan selang tingkat pendapatan dan kebahagiaan. Itu menandai komitmennya untuk mendirikan ekonomi yang cocok buat hukum budaya istiadat Bhutan yang unik, berdasarkan pada nilai-nilai spiritual agama Buddha, dan telah berlangsung sbg visi persatuan untuk ekonomi. Di samping itu, nampaknya kebijakan itu mendapat hasil yang diharapkan seperti dalam survei terkini yang diatur oleh Universitas Leicester [1] di Britania Raya, Bhutan diurutkan sbg tempat paling bahagia ke-8 di bumi [2].

Pemerintahan dan politik

Biara Takstang. Buddha yaitu agama negara dan berperan penting dalam politik bangsa.

Sepanjang dasawarsa terakhir, politik Bhutan terjadi dalam kerangka monarki absolut yang berkembang menjadi monarki konstitusional. Pada 1999, raja ke-4 Bhutan menciptakan badan 10 anggota yang dikata Lhengye Zhungtshog (Dewan Menteri). Raja Bhutan yaitu kepala negara. Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh Lhengye Zhungtshog, dewan menteri. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Majelis Nasional.

Pada tahun 2008, Bhutan menciptakan sejarah dengan memperkenalkan demokrasi parlementer, sehingga kerja-kerja berubah dan partai politik sekarang resmi. Dalam sistem baru ini terdapat parlemen yang terdiri dari majelis tinggi dan majelis rendah — anggota majelis rendah terafiliasi dengan partai-partai politik. Pemilihan anggota majelis tinggi dilaksanakan untuk awalnya pada Desember 2007 sementara pemilihan anggota majelis rendah dilaksanakan pada Maret 2008. Partai Perdamaian dan Kesejahteraan Bhutan memenangi pemilihan majelis rendah dengan meraih 44 dari 47 kursi.

Kekuasaan peradilan dilaksanakan di seluruh pengadilan Bhutan. Jaksa Luhur ialah kepala administratif peradilan.

Distrik

Untuk tujuan administratif, Bhutan terbagi atas 4 dzongdey (zona administratif). Tiap dzongdey dibagi lagi menjadi dzongkhag (distrik). Mempunyai 20 dzongkhag di Bhutan. Dzongkhag yang akbar dibagi lagi menjadi disktrik yang diketahui sbg dungkhag. Di tingkat dasar, sekelompok desa membentuk konstituante yang dikata gewog dan diatur oleh gup, yang dipilih rakyat.

Dzongkhag di Bhutan.

  1. Bumthang
  2. Chukha (ejaan lama: Chhukha)
  3. Dagana
  4. Gasa
  5. Haa
  6. Luentse
  7. Mongar
  8. Paro
  9. Pemagatshel (Pemagatsel)
  10. Punaka
  11. Samdrup Jongkhar
  12. Samtse (Samchi)
  13. Sarpang
  14. Thimphu
  15. Trashigang (Tashigang)
  16. Trashiyangse
  17. Trongsa (Tongsa)
  18. Tsirang (Chirang)
  19. Wangdue Phodrang (Wangdi Phodrang)
  20. Zhemang (Shemgang)

Kota

  • Jakar - pusat administratif Distrik Bumthang dan basis di mana agama Buddha masuk Bhutan.
  • Mongar
  • Paro - tempat bandara internasional
  • Punakha - Ibukota lama
  • Phuentsholing - pusat perdagangan Bhutan.
  • Samdrup Jongkhar
  • Thimphu - kota terbesar dan ibukota Bhutan
  • Trashigang
  • Trongsa

Militer dan kebijakan asing

Artikel utama: Militer Bhutan, Hubungan luar negeri Bhutan

Tentara Kerajaan Bhutan yaitu dinas militer Bhutan. Termasuk pengawal kerajaan dan Polisi Kerajaan Bhutan. Keanggotaannya sukarela, dan usia minimum untuk perekrutan yaitu 18. Jumlah tentara yang mempunyai lebih kurang 6.000 dan dilatih oleh Tentara India.[5] Memiliki aturan tahunan lebih kurang US$13,7 juta—1,8% PDB.

Meski Persetujuan 1949 dengan India kadang-kadang masih disalahtafsirkan bahwa India mengendalikan urusan luar negerinya, sekarang Bhutan memegang seluruh urusan luar negerinya sendiri termasuk isu garis perbatasan dengan RRC yang sensitif (bagi India). Templat:Inote Bhutan memiliki hubungan diplomatik dengan 22 negara, termasuk Uni Eropa, dengan misi di India, Bangladesh, Thailand dan Kuwait. Memiliki 2 misi PBB, 1 di New York dan 1 di Jenewa. Hanya India dan Bangladesh yang memiliki kantor kedutaan di Bhutan, sedangkan Thailand punya kantor konsulat di Bhutan.

Dengan akad yang lama dibuat, warganegara India dan Bhutan bisa berlangsung ke kedua negara satu sama lain tanpa paspor atau visa dan sbg gantinya memakai kartu identitas nasionalnya. Warganegara Bhutan bisa bekerja di India tanpa pembatasan resmi. Bhutan tak memiliki ikatan diplomasi resmi dengan negara tetangga utaranya, RRC, meski pertukaran lawatan pada bermacam tingkat di selang kedua negeri itu telah lebih pada tahun-tahun terkini. Persetujuan bilateral pertama selang RRC dan Bhutan ditandatangani pada 1998, dan Bhutan juga tela mendirikan konsulat di Makau dan Hong Kong. Perbatasan Bhutan dengan RRC sebagian akbar tak dibatasi dan dipertentangkan di beberapa tempat. [6]

Pada 13 November 2005, pasukan RRC menerobos Bhutan dengan dalih keadaan lingkungan telah memaksa mereka mundur ke selatan dari Himalaya. Pemerintah Bhutan mengizinkan penerobosan itu (atas kenyataan) gagasan kemanusiaan. Segera setelah itu, RRC mulai mendirikan jalan dan jembatan di wilayah Bhutan. MenLu Bhutan Khandu Wangchuk membahas masalah itu dengan pemerintah RRC sebab isu itu merebak di parlemen Bhutan. Sbg tanggapannya, JuBir Kementerian Luar Negeri Qin Gang dari RRT telah bicara bahwa perbatasan itu tetap dalam persengketaan (benar-benar mengabaikan dalih resmi yang asli atas penerobosan itu) dan bahwa kedua belah pihak terus bekerja demi resolusi perdamaian atas pertentangan itu [7]. Tidak sewenang-wenang pemerintah RRC maupun India (India masih mengendalikan beberapa urusan luar negeri Bhutan) tidak melaporkan babak apapun tentang masalah ini (kedamaian, keramahan atau apapun), dan sampai sekarang RRC terus mendirikan prasarana dan menambah garnisun militernya di Bhutan. Seorang perwira intelijen Bhutan telah bicara bahwa delegasi RRC di Bhutan memberi tau Bhutan bahwa mereka "kelewat ketentuan yang tidak boleh dilampaui." Surat kabar Bhutan Kuensel telah bicara bahwa RRC bisa memakai jalanan itu untuk melanjutkan klaimnya sepanjang perbatasan itu. [8]

Demografi

Golongan etnis dominan ialah keturunan Tibet / Tibet-Burma; imigran etnis Nepal membentuk mayoritas penduduk selatan negeri ini.

Penduduk Bhutan, pernah diperkirakan beberapa juta, telah diturunkan oleh pemerintah Bhutan sampai 750,000, setelah sebuah sensus di awal 1990-an. Sebuah sesnsus lanjutan yang dilakukan pada Juni 2005 mengurangi jumlah penduduk lebih lanjut dari 672.425 [3]. Pemerintah belum pernah meluncurkan rincian demografis jumlah penduduk sekarang. Biasanya orang percaya bahwa penduduknya sengaja terbumbung pada 1990-an sebab persepsi lebih awal bahwa bangsa dengan berpenduduk kurang dari sejuta takkan diakui oleh PBB. Sebab itu jumlah penduduk PBB lebih tinggi daripada jumlah yang dipersiapkan oleh pemerintah. CIA World Factbook memberikan jumlah penduduk 2.279.723 (dari Juli 2006) yang juga mencatat bahwa beberapa agak kurang dari 810.000.

Kepadatan penduduk, 45 km persegi (117/mil. persegi), membuat Bhutan negeri paling jarang pendudunya di Asia. Lebih kurang 20% penduduknya tinggal di wilayah perkotaan yang terdiri atas kota-kota kecil sepanjang lembah tengah dan perbatasan selatan. Persentase ini berkembang pesat sebab langkah untuk migrasi perkotaan telah diambil. Kota terbesar ialah Thimphu, ibukota, yang berpenduduk 50.000. Daerah perkotaan lain berpenduduk padat yaitu Paro dan Phuentsholing.

Di selang orang Bhurtan, beberapa golongan etnis penting diistimewakan. Golongan dominan yaitu Ngalop, sekelompok penganut Buddha yang tinggal di anggota barat negeri ini. Hukum budaya istiadat mereka berkaitan ketat dengan hukum budaya istiadat Tibet. Begitupun Sharchop ("Orang Timur"), yang dikaitkan dengan anggota timur Bhutan (namun secara tradisional mengikuti Nyingmapa daripada wujud Drukpa Kagyu yang resmi dari Agama Buddha Tibet). Kedua golongan itu dikata orang Bhutan. 15% sisanya adalh etnis Nepal, sebagian akbar Hindu.

Bahasa nasional yaitu Dzongkha, salah satu dari 53 bahasa dalam keluarga bahasa Tibet. Tulisannya, dikata Chhokey ("Bahasa Dharma"), identik dengan tulisan Tibet. Pemerintah mengelompokkan 19 bahasa-bahasa terkait di sana sbg dialek bahasa Dzongkha. Lepcha dibicarakan di barat Bhutan; Tshangla, kerabat tidak jauh Dzongkha, dibicarakan lebih luas di anggota timur. Khengkha dibicarakan di tengah Bhutan. bahasa Nepal dibicarakan lebih luas di selatan. Di sekolah bahasa Inggris ialah media instruksi dan Dzongkha diajarkan sbg bahasa resmi. Ethnologue mendaftarkan 24 bahasa yang sekarang dibicarakan di Bhutan, seluruhnya dari keluarga Tibet-Burma, kecuali Nepal, sebuah bahasa Indo-Arya. Bahasa-bahasa di Bhutan tetap tak terciri dengan tidak sewenang-wenang, dan beberapa buah belum tercatat dalam tatabahasa akademis. Bahasa Inggris juga punya jabatan resmi sekarang.

Tingkat melek huruf hanya 42,2% (56,2% pria dan 28,1% wanita). Orang berusia 14 dan yang lebih muda menyusun 39,1%, sedangkan orang berusia 15 dan 59 menyusun 56,9%, dan yang di atas 60 hanya 4%. Negeri ini memiliki usia rata-rata 20,4 tahun. Bhutan memiliki keinginan hidup 62,2 tahun (61 untuk pria dan wanita 64,5) menurut data terakhir dari Bank Dunia. Mempunyai 1.070 pria dari setiap 1.000 wanita di negeri ini.

Hukum budaya istiadat

Saat masyarakatnya dipandang bebas sama sekali bepergian keluar negeri, Bhutan sering tak terjangkau orang asing. Kesalahan cerminan lebih luas bahwa Bhutan telah membatasi visa turis, tarif yang tinggi, dan permintaan pergi dengan tur paket nampaknya menciptakan kesan ini.

Pakaian tradisional buat lelaki Ngalong and Sharchop yaitu gho, jubah sepanjang lutut yang diikatkan di pinggang dengan sabuk pakaian yang diketahui sbg kera. Wanita mengenakan gaun sepanjang pergelangan kaki, kira, yang dijepit di bahu dan diikatkan di pinggang. Kira dipadukan dengan blus lengan panjang, toego, yang dikenakan di bawah lapisan luar. Jabatan dan kelas sosial memilihkan tekstur, warna, dan dekorasi yang menghiasi pakaian. Selendang dan syal juga penanda jabatan sosial, sebab secara tradisional Bhutan yaitu masyarakat feodal. Anting-anting dikenakan oleh wanita. Yang menjadi perdebatan, sekarang hukum Bhutan mengizinkan pakaian ini buat seluruh masyarakatnya.

Nasi, dan lebih jumlah lagi jagung, yaitu konsumsi pokok negeri itu. Konsumsi di perbukitan kaya akan protein sebab konsumsi daging, khususnya unggas, yak and daging sapi. Sup daging, nasi, dan sayuran yang dikeringkan yang dibumbui dengan cabai dan keju yaitu konsumsi favorit selama musim dingin. Konsumsi susu, khususnya mentega dan keju dari yak dan sapi, juga terkenal, dan memang hampir seluruh susu diubah menjadi mentega dan keju. Minuman terkenal termasuk teh mentega, teh, anggur nasi yang dimasak dan bir. Bhutan yaitu satu-satunya negara di dunia yang telah melarang rokoq dan penjualan tembakau.

Memanah ialah olahraga nasional Bhutan dan aduan dilaksanakan secara teratur.

Olaraga nasional Bhutan yaitu memanah, dan kompetisi diadakan secara teratur di sebagian desa, yang berlainan dengan standar Olimpiade yang tak hanya dalam rincian teknis seperti penempatan tujuan dan suasana. Mempunyai 2 tujuan yang diletakkan lebih dari 100 meter jauhnya dan tem menembak dari satu ujung ke ujung lain. Setiap anggota tim menembak 2 panah per putaran. Olahraga memanah tradisional Bhutan yaitu kejadian sosial dan kompetisi diatur selang desa, kota, dan tim amatir. Biasanya jumlah konsumsi dan minuman lengkap dengan cheerleader menyanyi dan menari yang terdiri atas para pendukung tim yang ikut serta dengan istri-istrinya. Percobaan untuk mengganggu lawan termasuk berdiri di lebih kurang tujuan dan melucui kemampuan penembak. Anak panah (khuru) yaitu olahraga tim yang sama populer, di mana anak panah dari kayu yang berat yang ditunjuk dengan paku 10 cm dilemparkan ke tujuan seukuran kertas 10-12 m jauhnya.

Olahraga tradisional lainnya yaitu digor, yang bisa dituturkan sbg lempar peluru yang digabungkan dengan pelemparan ladam. Sepak bola yaitu olahraga yang lagi populer. Pada 2002, tim nas ionalBhutan sah pemain dengan Montserrat - diumumkan sbg 'Final Lainnya', pertandingan terjadi saat Brasil melawan Jerman dalam Final Piala Dunia, namun saat itu Bhutan dan Montserrat yaitu 2 tim berperingkat rendah dunia. Pertandingan itu diadakan di Stadion Nasional Changlimithang Timphu, dan Bhutan menang 4-0. Sebuah dokumenter pertandingan dibuat oleh pembuat film Belanda Johan Kramer. Rigsar yaitu gaya musik populer yang sekarang marak, dilakukan dengan campuran instrumen tradisional dan papan tuts elektronik yang bermula dari awal 1990-an; menunjukkan pengaruh musik pop India, wujud campuran pengaruh pop tradisional dan Barat. Macam tradisional termasuk zhungdra dan boedra.

Karakteristik kawasan ini yaitu macam benteng yang diketahui sbg arsitektur dzong.

Chaam atau tari topeng ialah tarian mistik yang dipertunjukkan selama festival Buddha.

Bhutan memiliki sejumlah hari libur umum, sebagian berpusar pada festival musiman, sekuler, dan keagamaan, yang termasuk Dongzhi (sekitar 1 Januari, menurut sistem penanggalan berdasarkan peredaran Bulan), Tahun Baru menurut peredaran Bulan (Februari atau Maret), hari UlTah Raja dan perayaan penobatannya, awal musim monsun resmi (22 September), Hari Nasional (17 Desember), dan sejumlah perayaan Buddha dan Hindu. malahan hari libur sekuler memiliki nada tambahan keagamaan, termasuk tari keagamaan dan doa keselamatan hari.

Tari topeng dan sendratari yaitu segi tradisional umum pada festival, biasanya disertai dengan musik tradisional. Tarian yang penuh semangat, mengenakan topeng kayu berwarna dan kostum luwes, mempertunjukkan pahlawan, setan, kepala mati, hewan, dewa, dan karikatur orang awam. Para penari menikmati perlindungan kerajaan, dan melestarikan hukum budaya rakyat dan keagamaan lawas dan mengabadikan pengetahuan dan seni lawas pembuatan topeng.

Bhutan hanya memiliki 1 surat kabar pemerintahan (Kuensel) dan 2 surat kabar swasta yang sekarang diluncurkan, 1 televisi milik pemerintah dan beberapa stasiun radio FM.

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar


edunitas.com

Page 17

Tags (tagged): birkirkara, unkris, birkirkara birkirkara, b, kara kota terbesar, populasi 25, 0, jiwa birkirkara terbagi, menjadi tiga, otonomi, st helen st, joseph st, mary, kota merupakan, presiden, eddie fenech, adami, pemimpin oposisi alfred, center of, studies, luar inggris bkara, com inggris, empress, helen en fete, edunitas

Page 18

Tags (tagged): birmingham, unkris, west midlands, inggris birmingham, kota, 1166 banyak industri, berkembang birmingham, selama, abad, 1889 memainkan, peran besar, dalam, usaha perang pada, perang, judas, priest, grup rock bill, oddie aktor, ozzy, osbourne, center of, studies pranala, luar, inggris situs resmi, inggris situs, resmi, studies

Page 19

Bishkek
БишкекTranskripsi Kyrgyz • ISO 9 • BGN/PCGN • ALA-LCNegaraShaarRaion[2] • Mayor • Total • TotalZona ketikaKode wilayah
—  City  —
biškek
bishkek
bishkek

Ala-Too Square

Bendera

Simbol

Lokasi di Kirgizstan
Kyrgyzstan
Bishkek[1] (It is, however, the capital of the Chuy Province)
Pemerintahan
Isa Omurkulov
Luas[3]
127 km2 (49 mil²)
Ketinggian800 m (2,600 ft)
Populasi (1999)[3]
762.308
 • Perkiraan (2007)1.250.000
 • KepadatanBad rounding here6,000/km2 (Bad rounding here16,000/sq mi)
UTC+6 (UTC+6)
312
BishkekGrafik iklim
JFMAMJJASOND
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
presipitasi total dalam mm
Sumber: World Meteorological Organization

Kota Bishkek

Bishkek (populasi 800.000 jiwa), didirikan pada tahun 1878, adalah ibu kota Kirgizstan. Dari 1926 sampai 1991, kota ini dikenal dengan nama Frunze, yang diambil dari pemimpin militer Bolshevik Mikhail Frunze. Dalam bahasa Kirgiz, Bishkek adalah suatu tong susu sebagai memfermentasi susu kuda betina (kumis), minuman nasional Kirgizstan.

Secara arsitektur, Bishkek merupakan kota dengan jalan akbar yang luas dan propertti umum bermarmer serta apartemen bercorak Uni Soviet. Bangunan-bangunan tersebut ditata berpola papan main dam (checkerboard). Sebagian akbar jalan raya diapit pada kedua sudutnya oleh arus irigasi yang sempit sebagai pengairan bagi pepohonan sehingga mengurangi teriknya matahari pada musim panas dan secara keseluruhan memperindah kota Bishkek.

Bishkek berada pada ketinggian 800 m, tepatnya di pinggir sebelah utara pegunungan Ala-Too, suatu perluasan dari gunung Tien Shan, yang tingginya sampai 4.800 m sehingga membuat latar belakangan pemandangan kota yang indah. Di sebelah utara Bishkek terdapat padang rumput luas tanpa pohon (steppe) yang subur dan memanjang sampai negara tetangga Kazakhstan. Sungai Chui mengalir di sebagian akbar wilayah Bishkek.

Daftar isi

  • 1 Sejarah
  • 2 Geografi
  • 3 Obyek wisata
  • 4 Kota kembar
  • 5 Pustaka

Sejarah

Pada seratus tahun dahulu, Bishkek, salah satu rute jalur sutra, menjadi sebagai tempat peristirahatan bagi kafilah (caravan) yang melewati pegunungan Tien Shan. Pada 1825, wilayah ini diperkuat pertahanannya oleh khan Uzbek pada pemerintahan Kokhand dengan benteng lumpur. Pada 1862, benteng tersebut dikuasai dan diruntuhkan tatkala Tzar Rusia menganeksasi wilayah itu. Kemudian lokasi tersebut menjadi garnisun Rusia serta dikembangkan dan dinamakan Pishpek semenjak 1877 oleh pemerintah Rusia sebagai mendorong kaum miskin Rusia yang diberikan ladang sawah bertanah hitam sebagai menetap di sana. Pada 1926, kota Pishpek menjadi ibu kota ASSR Kirgiz yang baru diwujudkan dan dinamakan Frunze setelah Mikhail Frunze, rekan terdekat Lenin yang lahir di Bishkek dan memperagakan peran penting selama revolusi 1905 dan 1917 serta selama perang saudara Rusia pada awal 1920-an.

Setelah pecahnya Uni Soviet, Kirgizstan merdeka pada 1991, dan kota itu dinamakan Bishkek. Kini, Bishkek sarat dengan kehidupan dan berkembang pesat, dengan restoran dan kafe serta mobil Eropa bekas meramaikan jalan raya. Pada era Soviet, kota ini merupakan kawasan perindustrian, walaupun sekarang hanya sedikit pabrik yang masih beroperasi. Bishkek juga menjadi markas bagi sekolah pelatihan pilot militer Soviet, dan di antara pelajarnya ialah mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Pada 2002, Amerika Serikat diijinkan sebagai menjadikan Bandar Udara Internasional Manas sebagai pangkalan udara sebagai operasi militernya di Afghanistan dan Irak, menamakannya Pangkalan Udara Ganci AS. Tidak mau ketinggalan, Rusia kemudian mendirikan pangkalan udaranya di wilayah Kant.

Geografi

Iklim

Bishkek memiliki iklim kontinental yang lembap dengan rata-rata 322 hari cerah per tahun karena letak-nya di pegunungan. Rata-rata presipitasi berkisar antara 440 millimetre (17 in) per tahun. Suhu rata-rata per hari berkisar antara −3 °C (26.6 °F) pada bulan Januari sampai 25 °C (77.0 °F) pada bulan Juli.[4]

Data iklim Bishkek, KyrgyzstanBulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahunRekor tertinggi °C (°F)Rata-rata tertinggi °C (°F)Rata-rata terendah °C (°F)Rekor terendah °C (°F)Presipitasi mm (inci)Rata-rata hari hujan % kelembapanRata-rata sinar matahari bulanan
19.225.330.534.735.540.042.839.536.834.126.023.342.8
(nil)
2.63.19.518.523.228.531.730.125.117.510.55.217.2
−8.6−7.7−0.86.410.815.217.715.810.84.6−0.8−5.24.9
−31.9−34.0−21.8−12.3−4.02.47.45.1−2.8−11.2−32.2−29.1−34.0
(nil)
263147766435191217434428442
6.26.48.58.87.94.43.22.22.75.86.55.6
70727262585044444861707160.2
136.4130.0151.9195.0260.4306.0331.7316.2264.0195.3144.0114.72545.6
Sumber: [4][5][6]

Obyek wisata

  • Pegunungan Ala-Too, jaraknya 40 kilometer, memberikan latar belakangan kota yang indah
  • Taman Nasional Ala Archa
  • Beberapa patung Vladimir Lenin masih tersisa, yang terbesar terletak di seberang gedung parlemen – dipindahkan tahun 2003 dari lokasi semula di lapangan utama yang terlalu mencolok. Suatu patung Mikhail Frunze yang sedang menunggang kuda berdiri di taman tidak jauh stasiun kereta api.
  • Gedung utama pemerintah, Gedung Putih, mempunyai tujuh lantai bermarmer serta bekas markas Partai Komunis SSR Kirgiz.

Kota kembar

Bishek memiliki Kota kembar sebagai berikut:

  • Almaty, Kazakhstan
  • Astana, Kazakhstan
  • Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, semenjak 1994
  • Meriden, Connecticut, Amerika Serikat, semenjak 2005
  • Ankara, Turki
  • İzmir, Turki
  • Toronto, Kanada, semenjak 2008
  • Ürümqi, Republik Rakyat Cina
  • Minsk, Belarus, semenjak 2008

Pustaka

 
 

1 Sering diasumsikan sebagai ronde dari Asia Tengah  2 Juga dikenal sebagai Taiwan  3 Nama lengkap adalah Sri Jayawardenapura Kotte 

4 Formal   5 Administratif  6 Lihat Posisi di Yerusalem sebagai keterangan lebih lanjut atas status Yerusalem  7 Negara lintas benua  8 Sepenuhnya berada di Asia Barat tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Eropa  9 Sepenuhnya berada di Melanesia tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Asia Tenggara


edunitas.com

Page 20

BissauNegaraRegionRegion • Total • Total

Pusat kota Bissau diamati dari Pensão Central

Bendera

Lambang

Location of Bissau in Guinea-Bissau
Guinea-Bissau
Bissau Autonomous Sector
 
Luas
30 mil² (77 km2)
Populasi (2007)
407.424 est,
 • Kepadatan137,040/sq mi (5.291,2/km2)

Bissau yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Guinea Bissau. Penduduknya berjumlah 388.000 jiwa (2004).

Hubungan internasional

Kota kembar

  • Águeda Municipality, Portugal
  • Dakar, Senegal
  • Taipei, Taiwan

Rujukan

Afrika TimurAfrika TengahAfrika UtaraAfrika SelatanAfrika Barat
 

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
 
 
 

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com

Page 21

BissauNegaraRegionRegion • Total • Total

Pusat kota Bissau diamati dari Pensão Central

Bendera

Lambang

Location of Bissau in Guinea-Bissau
Guinea-Bissau
Bissau Autonomous Sector
 
Luas
30 mil² (77 km2)
Populasi (2007)
407.424 est,
 • Kepadatan137,040/sq mi (5.291,2/km2)

Bissau yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Guinea Bissau. Penduduknya berjumlah 388.000 jiwa (2004).

Hubungan internasional

Kota kembar

  • Águeda Municipality, Portugal
  • Dakar, Senegal
  • Taipei, Taiwan

Rujukan

Afrika TimurAfrika TengahAfrika UtaraAfrika SelatanAfrika Barat
 

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
 
 
 

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com

Page 22

BissauNegaraRegionRegion • Total • Total

Pusat kota Bissau diamati dari Pensão Central

Bendera

Lambang

Location of Bissau in Guinea-Bissau
Guinea-Bissau
Bissau Autonomous Sector
 
Luas
30 mil² (77 km2)
Populasi (2007)
407.424 est,
 • Kepadatan137,040/sq mi (5.291,2/km2)

Bissau yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Guinea Bissau. Penduduknya berjumlah 388.000 jiwa (2004).

Hubungan internasional

Kota kembar

  • Águeda Municipality, Portugal
  • Dakar, Senegal
  • Taipei, Taiwan

Rujukan

Afrika TimurAfrika TengahAfrika UtaraAfrika SelatanAfrika Barat
 

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
 
 
 

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com

Page 23

BissauNegaraRegionRegion • Total • Total

Pusat kota Bissau diamati dari Pensão Central

Bendera

Lambang

Location of Bissau in Guinea-Bissau
Guinea-Bissau
Bissau Autonomous Sector
 
Luas
30 mil² (77 km2)
Populasi (2007)
407.424 est,
 • Kepadatan137,040/sq mi (5.291,2/km2)

Bissau yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Guinea Bissau. Penduduknya berjumlah 388.000 jiwa (2004).

Hubungan internasional

Kota kembar

  • Águeda Municipality, Portugal
  • Dakar, Senegal
  • Taipei, Taiwan

Rujukan

Afrika TimurAfrika TengahAfrika UtaraAfrika SelatanAfrika Barat
 

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
 
 
 

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com

Page 24

Bishkek
БишкекTranskripsi Kyrgyz • ISO 9 • BGN/PCGN • ALA-LCNegaraShaarRaion[2] • Mayor • Total • TotalZona waktuKode wilayah
—  City  —
biškek
bishkek
bishkek

Ala-Too Square

Bendera

Simbol

Lokasi di Kirgizstan
Kyrgyzstan
Bishkek[1] (It is, however, the capital of the Chuy Province)
Pemerintahan
Isa Omurkulov
Luas[3]
127 km2 (49 mil²)
Ketinggian800 m (2,600 ft)
Populasi (1999)[3]
762.308
 • Bertambah kurang (2007)1.250.000
 • KepadatanBad rounding here6,000/km2 (Bad rounding here16,000/sq mi)
UTC+6 (UTC+6)
312
BishkekGrafik iklim
JFMAMJJASOND
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
presipitasi total dalam mm
Sumber: World Meteorological Organization

Kota Bishkek

Bishkek (populasi 800.000 jiwa), didirikan pada tahun 1878, merupakan ibu kota Kirgizstan. Dari 1926 hingga 1991, kota ini dikenal dengan nama Frunze, yang diambil dari pimpinan militer Bolshevik Mikhail Frunze. Dalam bahasa Kirgiz, Bishkek merupakan sebuah tong susu kepada memfermentasi susu kuda betina (kumis), minuman nasional Kirgizstan.

Secara arsitektur, Bishkek merupakan kota dengan jalan luhur yang luas dan yang didirikan umum bermarmer serta apartemen bercorak Uni Soviet. Bangunan-bangunan tersebut ditata berpola papan main dam (checkerboard). Beberapa luhur jalan raya diapit pada kedua sudutnya oleh aliran irigasi yang ketat kepada pengairan bagi pepohonan sehingga mengurangi teriknya matahari pada musim panas dan secara keseluruhan memperindah kota Bishkek.

Bishkek berada pada ketinggian 800 m, tepatnya di pinggir sebelah utara pegunungan Ala-Too, sebuah perluasan dari gunung Tien Shan, yang tingginya mencapai 4.800 m sehingga menciptakan latar belakang pemandangan kota yang indah. Di sebelah utara Bishkek terdapat padang rumput luas tanpa pohon (steppe) yang subur dan memanjang hingga negara tetangga Kazakhstan. Sungai Chui mengalir di beberapa luhur wilayah Bishkek.

Sejarah

Pada zaman dahulu, Bishkek, salah satu rute jalur sutra, menjadi kepada tempat peristirahatan bagi kafilah (caravan) yang melalui pegunungan Tien Shan. Pada 1825, wilayah ini diperkuat pertahanannya oleh khan Uzbek pada pemerintahan Kokhand dengan benteng lumpur. Pada 1862, benteng tersebut dikuasai dan diruntuhkan tatkala Tzar Rusia menganeksasi wilayah itu. Yang belakang sekali lokasi tersebut menjadi garnisun Rusia serta dikembangkan dan dinamakan Pishpek semenjak 1877 oleh pemerintah Rusia kepada mendorong kaum miskin Rusia yang diberikan ladang sawah bertanah hitam kepada menetap di sana. Pada 1926, kota Pishpek menjadi ibu kota ASSR Kirgiz yang baru dibuat dan dinamakan Frunze setelah Mikhail Frunze, rekan terdekat Lenin yang lahir di Bishkek dan memainkan peran penting selama revolusi 1905 dan 1917 serta selama perang saudara Rusia pada permulaan 1920-an.

Setelah pecahnya Uni Soviet, Kirgizstan merdeka pada 1991, dan kota itu dinamakan Bishkek. Kini, Bishkek sarat dengan kehidupan dan mengembang pesat, dengan restoran dan kafe serta mobil Eropa kesan meramaikan jalan raya. Pada era Soviet, kota ini merupakan daerah perindustrian, walaupun kini hanya sedikit pabrik yang sedang beroperasi. Bishkek juga menjadi markas bagi sekolah pelatihan pilot militer Soviet, dan di selang pelajarnya ialah mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Pada 2002, Amerika Serikat diijinkan kepada menjadikan Bandar Udara Internasional Manas kepada pangkalan udara kepada operasi militernya di Afghanistan dan Irak, menamakannya Pangkalan Udara Ganci AS. Tidak bersedia tertinggal, Rusia yang belakang sekali membangun pangkalan udaranya di wilayah Kant.

Geografi

Iklim

Bishkek memiliki iklim kontinental yang lembap dengan rata-rata 322 hari cerah per tahun karena letak-nya di pegunungan. Rata-rata presipitasi berkisar selang 440 millimetre (17 in) per tahun. Suhu rata-rata per hari berkisar selang −3 °C (26.6 °F) pada bulan Januari hingga 25 °C (77.0 °F) pada bulan Juli.[4]

Data iklim Bishkek, KyrgyzstanBulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahunRekor tertinggi °C (°F)Rata-rata tertinggi °C (°F)Rata-rata terendah °C (°F)Rekor terendah °C (°F)Presipitasi mm (inci)Rata-rata hari hujan % kelembapanRata-rata sinar matahari bulanan
19.225.330.534.735.540.042.839.536.834.126.023.342.8
(nil)
2.63.19.518.523.228.531.730.125.117.510.55.217.2
−8.6−7.7−0.86.410.815.217.715.810.84.6−0.8−5.24.9
−31.9−34.0−21.8−12.3−4.02.47.45.1−2.8−11.2−32.2−29.1−34.0
(nil)
263147766435191217434428442
6.26.48.58.87.94.43.22.22.75.86.55.6
70727262585044444861707160.2
136.4130.0151.9195.0260.4306.0331.7316.2264.0195.3144.0114.72545.6
Sumber: [4][5][6]

Obyek wisata

  • Pegunungan Ala-Too, jaraknya 40 kilometer, memberikan latar belakang kota yang indah
  • Taman Nasional Ala Archa
  • Beberapa patung Vladimir Lenin sedang tersisa, yang terbesar terletak di seberang gedung parlemen – dipindahkan tahun 2003 dari lokasi semula di lapangan utama yang terlalu mencolok. Sebuah patung Mikhail Frunze yang sedang menunggang kuda berdiri di taman tidak jauh stasiun kereta api.
  • Gedung utama pemerintah, Gedung Putih, memiliki tujuh lantai bermarmer serta kesan markas Partai Komunis SSR Kirgiz.

Kota kembar

Bishek memiliki Kota kembar kepada berikut:

  • Almaty, Kazakhstan
  • Astana, Kazakhstan
  • Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, semenjak 1994
  • Meriden, Connecticut, Amerika Serikat, semenjak 2005
  • Ankara, Turki
  • İzmir, Turki
  • Toronto, Kanada, semenjak 2008
  • Ürümqi, Republik Rakyat Cina
  • Minsk, Belarus, semenjak 2008

Referensi

 
 

1 Sering dianggap kepada anggota dari Asia Tengah  2 Juga dikenal kepada Taiwan  3 Nama komplit merupakan Sri Jayawardenapura Kotte 

4 Formal   5 Administratif  6 Lihat Posisi di Yerusalem kepada keterangan bertambah lanjut atas status Yerusalem  7 Negara lintas benua  8 Sepenuhnya berada di Asia Barat tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Eropa  9 Sepenuhnya berada di Melanesia tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Asia Tenggara


edunitas.com

Page 25

Bishkek
БишкекTranskripsi Kyrgyz • ISO 9 • BGN/PCGN • ALA-LCNegaraShaarRaion[2] • Mayor • Total • TotalZona waktuKode wilayah
—  City  —
biškek
bishkek
bishkek

Ala-Too Square

Bendera

Simbol

Lokasi di Kirgizstan
Kyrgyzstan
Bishkek[1] (It is, however, the capital of the Chuy Province)
Pemerintahan
Isa Omurkulov
Luas[3]
127 km2 (49 mil²)
Ketinggian800 m (2,600 ft)
Populasi (1999)[3]
762.308
 • Bertambah kurang (2007)1.250.000
 • KepadatanBad rounding here6,000/km2 (Bad rounding here16,000/sq mi)
UTC+6 (UTC+6)
312

Kota Bishkek

Bishkek (populasi 800.000 jiwa), didirikan pada tahun 1878, merupakan ibu kota Kirgizstan. Dari 1926 hingga 1991, kota ini dikenal dengan nama Frunze, yang diambil dari pimpinan militer Bolshevik Mikhail Frunze. Dalam bahasa Kirgiz, Bishkek merupakan sebuah tong susu kepada memfermentasi susu kuda betina (kumis), minuman nasional Kirgizstan.

Secara arsitektur, Bishkek merupakan kota dengan jalan luhur yang luas dan yang didirikan umum bermarmer serta apartemen bercorak Uni Soviet. Bangunan-bangunan tersebut ditata berpola papan main dam (checkerboard). Beberapa luhur jalan raya diapit pada kedua sudutnya oleh aliran irigasi yang dekat kepada pengairan bagi pepohonan sehingga mengurangi teriknya matahari pada musim panas dan secara semuanya memperindah kota Bishkek.

Bishkek berada pada ketinggian 800 m, tepatnya di pinggir sebelah utara pegunungan Ala-Too, sebuah perluasan dari gunung Tien Shan, yang tingginya hingga 4.800 m sehingga menciptakan latar belakang pemandangan kota yang indah. Di sebelah utara Bishkek terdapat padang rumput luas tanpa pohon (steppe) yang subur dan memanjang hingga negara tetangga Kazakhstan. Sungai Chui mengalir di beberapa luhur wilayah Bishkek.

Sejarah

Pada zaman dahulu, Bishkek, salah satu rute jalur sutra, dijadikan kepada tempat peristirahatan bagi kafilah (caravan) yang melalui pegunungan Tien Shan. Pada 1825, wilayah ini diperkuat pertahanannya oleh khan Uzbek pada pemerintahan Kokhand dengan benteng lumpur. Pada 1862, benteng tersebut dikuasai dan diruntuhkan tatkala Tzar Rusia menganeksasi wilayah itu. Yang belakang sekali lokasi tersebut dijadikan garnisun Rusia serta dikembangkan dan dikata Pishpek semenjak 1877 oleh pemerintah Rusia kepada mendorong kaum miskin Rusia yang diberikan ladang sawah bertanah hitam kepada menetap di sana. Pada 1926, kota Pishpek dijadikan ibu kota ASSR Kirgiz yang baru dibuat dan dikata Frunze setelah Mikhail Frunze, rekan terdekat Lenin yang lahir di Bishkek dan memainkan peran penting selama revolusi 1905 dan 1917 serta selama perang saudara Rusia pada permulaan 1920-an.

Setelah pecahnya Uni Soviet, Kirgizstan merdeka pada 1991, dan kota itu dikata Bishkek. Kini, Bishkek sarat dengan kehidupan dan mengembang pesat, dengan restoran dan kafe serta mobil Eropa kesan meramaikan jalan raya. Pada era Soviet, kota ini merupakan daerah perindustrian, walaupun kini hanya sedikit pabrik yang sedang beroperasi. Bishkek juga dijadikan markas bagi sekolah pelatihan pilot militer Soviet, dan di selang pelajarnya ialah mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Pada 2002, Amerika Serikat diijinkan kepada menjadikan Bandar Udara Internasional Manas kepada pangkalan udara kepada operasi militernya di Afghanistan dan Irak, menamakannya Pangkalan Udara Ganci AS. Tidak bersedia ketertinggalan, Rusia yang belakang sekali membangun pangkalan udaranya di wilayah Kant.

Geografi

Iklim

Bishkek memiliki iklim kontinental yang lembap dengan rata-rata 322 hari cerah per tahun sebab letak-nya di pegunungan. Rata-rata presipitasi berkisar selang 440 millimetre (17 in) per tahun. Suhu rata-rata per hari berkisar selang −3 °C (26.6 °F) pada bulan Januari hingga 25 °C (77.0 °F) pada bulan Juli.[4]

Obyek wisata

  • Pegunungan Ala-Too, jaraknya 40 kilometer, memberikan latar belakang kota yang indah
  • Taman Nasional Ala Archa
  • Beberapa patung Vladimir Lenin sedang tersisa, yang terbesar terletak di seberang gedung parlemen – dipindahkan tahun 2003 dari lokasi semula di lapangan utama yang terlalu mencolok. Sebuah patung Mikhail Frunze yang sedang menunggang kuda berdiri di taman tidak jauh stasiun kereta api.
  • Gedung utama pemerintah, Gedung Putih, memiliki tujuh lantai bermarmer serta kesan markas Partai Komunis SSR Kirgiz.

Kota kembar

Bishek memiliki Kota kembar kepada berikut:

  • Almaty, Kazakhstan
  • Astana, Kazakhstan
  • Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, semenjak 1994
  • Meriden, Connecticut, Amerika Serikat, semenjak 2005
  • Ankara, Turki
  • İzmir, Turki
  • Toronto, Kanada, semenjak 2008
  • Ürümqi, Republik Rakyat Cina
  • Minsk, Belarus, semenjak 2008

Referensi

 
 

1 Sering dianggap kepada anggota dari Asia Tengah  2 Juga dikenal kepada Taiwan  3 Nama komplit merupakan Sri Jayawardenapura Kotte 

4 Formal   5 Administratif  6 Lihat Kedudukan di Yerusalem kepada keterangan bertambah lanjut atas status Yerusalem  7 Negara lintas benua  8 Sepenuhnya berada di Asia Barat tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Eropa  9 Sepenuhnya berada di Melanesia tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Asia Tenggara


edunitas.com

Page 26

Bishkek
БишкекTranskripsi Kyrgyz • ISO 9 • BGN/PCGN • ALA-LCNegaraShaarRaion[2] • Mayor • Total • TotalZona waktuKode wilayah
—  City  —
biškek
bishkek
bishkek

Ala-Too Square

Bendera

Simbol

Lokasi di Kirgizstan
Kyrgyzstan
Bishkek[1] (It is, however, the capital of the Chuy Province)
Pemerintahan
Isa Omurkulov
Luas[3]
127 km2 (49 mil²)
Ketinggian800 m (2,600 ft)
Populasi (1999)[3]
762.308
 • Bertambah kurang (2007)1.250.000
 • KepadatanBad rounding here6,000/km2 (Bad rounding here16,000/sq mi)
UTC+6 (UTC+6)
312

Kota Bishkek

Bishkek (populasi 800.000 jiwa), didirikan pada tahun 1878, merupakan ibu kota Kirgizstan. Dari 1926 hingga 1991, kota ini dikenal dengan nama Frunze, yang diambil dari pimpinan militer Bolshevik Mikhail Frunze. Dalam bahasa Kirgiz, Bishkek merupakan sebuah tong susu kepada memfermentasi susu kuda betina (kumis), minuman nasional Kirgizstan.

Secara arsitektur, Bishkek merupakan kota dengan jalan luhur yang luas dan yang didirikan umum bermarmer serta apartemen bercorak Uni Soviet. Bangunan-bangunan tersebut ditata berpola papan main dam (checkerboard). Beberapa luhur jalan raya diapit pada kedua sudutnya oleh aliran irigasi yang dekat kepada pengairan bagi pepohonan sehingga mengurangi teriknya matahari pada musim panas dan secara semuanya memperindah kota Bishkek.

Bishkek berada pada ketinggian 800 m, tepatnya di pinggir sebelah utara pegunungan Ala-Too, sebuah perluasan dari gunung Tien Shan, yang tingginya hingga 4.800 m sehingga menciptakan latar belakang pemandangan kota yang indah. Di sebelah utara Bishkek terdapat padang rumput luas tanpa pohon (steppe) yang subur dan memanjang hingga negara tetangga Kazakhstan. Sungai Chui mengalir di beberapa luhur wilayah Bishkek.

Sejarah

Pada zaman dahulu, Bishkek, salah satu rute jalur sutra, dijadikan kepada tempat peristirahatan bagi kafilah (caravan) yang melalui pegunungan Tien Shan. Pada 1825, wilayah ini diperkuat pertahanannya oleh khan Uzbek pada pemerintahan Kokhand dengan benteng lumpur. Pada 1862, benteng tersebut dikuasai dan diruntuhkan tatkala Tzar Rusia menganeksasi wilayah itu. Yang belakang sekali lokasi tersebut dijadikan garnisun Rusia serta dikembangkan dan dikata Pishpek semenjak 1877 oleh pemerintah Rusia kepada mendorong kaum miskin Rusia yang diberikan ladang sawah bertanah hitam kepada menetap di sana. Pada 1926, kota Pishpek dijadikan ibu kota ASSR Kirgiz yang baru dibuat dan dikata Frunze setelah Mikhail Frunze, rekan terdekat Lenin yang lahir di Bishkek dan memainkan peran penting selama revolusi 1905 dan 1917 serta selama perang saudara Rusia pada permulaan 1920-an.

Setelah pecahnya Uni Soviet, Kirgizstan merdeka pada 1991, dan kota itu dikata Bishkek. Kini, Bishkek sarat dengan kehidupan dan mengembang pesat, dengan restoran dan kafe serta mobil Eropa kesan meramaikan jalan raya. Pada era Soviet, kota ini merupakan daerah perindustrian, walaupun kini hanya sedikit pabrik yang sedang beroperasi. Bishkek juga dijadikan markas bagi sekolah pelatihan pilot militer Soviet, dan di selang pelajarnya ialah mantan presiden Mesir, Hosni Mubarak.

Pada 2002, Amerika Serikat diijinkan kepada menjadikan Bandar Udara Internasional Manas kepada pangkalan udara kepada operasi militernya di Afghanistan dan Irak, menamakannya Pangkalan Udara Ganci AS. Tidak bersedia ketertinggalan, Rusia yang belakang sekali membangun pangkalan udaranya di wilayah Kant.

Geografi

Iklim

Bishkek memiliki iklim kontinental yang lembap dengan rata-rata 322 hari cerah per tahun sebab letak-nya di pegunungan. Rata-rata presipitasi berkisar selang 440 millimetre (17 in) per tahun. Suhu rata-rata per hari berkisar selang −3 °C (26.6 °F) pada bulan Januari hingga 25 °C (77.0 °F) pada bulan Juli.[4]

Obyek wisata

  • Pegunungan Ala-Too, jaraknya 40 kilometer, memberikan latar belakang kota yang indah
  • Taman Nasional Ala Archa
  • Beberapa patung Vladimir Lenin sedang tersisa, yang terbesar terletak di seberang gedung parlemen – dipindahkan tahun 2003 dari lokasi semula di lapangan utama yang terlalu mencolok. Sebuah patung Mikhail Frunze yang sedang menunggang kuda berdiri di taman tidak jauh stasiun kereta api.
  • Gedung utama pemerintah, Gedung Putih, memiliki tujuh lantai bermarmer serta kesan markas Partai Komunis SSR Kirgiz.

Kota kembar

Bishek memiliki Kota kembar kepada berikut:

  • Almaty, Kazakhstan
  • Astana, Kazakhstan
  • Colorado Springs, Colorado, Amerika Serikat, semenjak 1994
  • Meriden, Connecticut, Amerika Serikat, semenjak 2005
  • Ankara, Turki
  • İzmir, Turki
  • Toronto, Kanada, semenjak 2008
  • Ürümqi, Republik Rakyat Cina
  • Minsk, Belarus, semenjak 2008

Referensi

 
 

1 Sering dianggap kepada anggota dari Asia Tengah  2 Juga dikenal kepada Taiwan  3 Nama komplit merupakan Sri Jayawardenapura Kotte 

4 Formal   5 Administratif  6 Lihat Kedudukan di Yerusalem kepada keterangan bertambah lanjut atas status Yerusalem  7 Negara lintas benua  8 Sepenuhnya berada di Asia Barat tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Eropa  9 Sepenuhnya berada di Melanesia tetapi memiliki hubungan sosio-politik dengan Asia Tenggara


edunitas.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA