Seorang yang sedang memanen jamur
TRIBUNTRAVEL.COM - Jamur yang sudah tidak layak konsumsi memiliki beberapa tanda yang mudah dikenali. Kamu perlu untuk mengenalinya karena hal ini akan berefek pada kesehatan. Ada banyak jenis jamur yang tumbuh di tanah Indonesia. Tetapi pada umumnya, jamur yang aman dikonsumsi adalah jamur merang, jamur kancing, jamur kuping, maupun jamur tiram. Jamur-jamur tersebut dapat diolah sedemikian rupa agar menjadi hidangan yang lezat. Sebelum jamur ada baiknya kamu memperhatikan kualitas jamur terlebih dahulu. Berikut ini dirangkum dari TribunTravel dari berbagai sumber, jamur yang sudah tidak layak konsumsi. Jamur Matsutake Jepang (Gambar oleh youngki son dari Pixabay)Baca juga: Cara Hilangkan Rasa Pahit Pada Daun Pepaya, Jangan Lupa Rendam Pakai Air Garam 1. Berlendir Jamur berlendir merupakan tanda yang paling umum dan utama yang tidak pantas lagi untuk dikonsumsi manusia. Kemungkinan besar lendiran jamur tersebut akan membuat jamur menjadi berbahaya. Hal ini disebabkan karena jamur sudah disimpan terlalu lama di dalam kulkas. 2. Berbintik Hitam Tanda bintik hitam pada kelopak maupun pada batang jamur tentu membuat jamur tersebut tidak bagus lagi untuk dikonsumsi. Jadi jangan lupa untuk mengecek terlebih dahulu kondisi permukaan jamur sebelum diolah menjadi sebuah bentuk hidangan makanan. 3. Jamur Mengerut Halaman selanjutnya arrow_forward Sumber: Tribun Travel
Tanda Jamur Tidak Layak Konsumsi
VIVA – Bentuknya mirip kuping, warnanya cokelat terang dan teksturnya kenyal seperti jeli. Itulah jamur kuping. Memiliki sebutan ilmiah (Auricularia auricula), jamur ini merupakan salah satu jamur yang aman dikonsumsi. Dilansir laman stylecraze, jamur kuping biasanya tumbuh secara liar di tempat yang lembap dan di daerah pohon yang telah tumbang. Jika dulunya jamur ini tumbuh secara liar, belakangan ini mulai banyak dibudidayakan. Sebab dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, ternyata hasilnya menunjukkan bahwa jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan dan bahkan ampuh untuk mengatasi berbagai jenis penyakit. Tak hanya nikmat dimakan, jamur kuping juga dipercaya bermanfaat untuk membantu melancarkan peredaran darah, dengan demikian efektif dalam mencegah pembuluh darah mengalami penyumbatan yang jika dibiarkan bisa menjadi penyebab utama dari penyakit stroke. Benarkah demikian? Pakar gizi klinis dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK menjelaskan bahwa jamur kuping merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jeli yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Meski sering dikatakan kaya nutrisi, namun Juwalita menyebut jamur ini juga memiliki banyak mitos yang beredar. Berikut ini mitos dan fakta seputar jamur kuping. Mampu atasi asam urat?
Jamur memang lezat, bergizi, serbaguna, dan bisa menambahkan rasa yang kuat bagi hampir semua hidangan. Namun, jamur bukan bahan makanan yang tahan lama. Hanya dalam beberapa hari, jamur bisa mulai mengerut, yang berarti akan mulai membusuk. Tanda-tanda yang jelas bahwa jamur sudah melewati masa puncaknya adalah adanya perubahan warna, muncul lapisan berlendir, dan tercium bau tidak sedap. Untuk memperpanjang umur simpan, beli jamur segar yang bagus dari toko dan masukkan ke kulkas dalam wadah yang terpapar udara.
|