Contoh kasus Pelanggaran etika bisnis 2022

Membahas kasus pelanggaran etika bisnis memang cukup menarik akhir-akhir ini, pasalnya etika bisnis merupakan hal yang wajib dipatuhi oleh pelaku bisnis. Akan tetapi pelangaran ini terjadi biasanya disebabkan oleh tekanan dari pihak investor maupun tingginya tingkat persaingan antar kompetitor sehingga para pelaku bisnis tergiur untuk melakukan “jalan pintas” diluar kesepakatan-kesepakatan yang sudah ditetapkan.

Berikut ini ada beberapa contoh kasus pelanggaran etika bisnis lengkap dengan analisisnya baik di dalam negeri (Indonesia) maupun diluar negeri. Adapun tiap-tiap pelanggaran tersebut juga memiliki solusi untuk menyelesaikan permasalahannya seperti pembahasan berikut.

1. Kasus Pelanggaran PB Djarum

Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang pertama datang dari perusahaan rokok yakni PB Djarum. Pada beberapa tahun silam, PB Djarum mendapatkan peringatan keras sebab terdapat indikasi bahwa perusahaan ini menggunakan buruh anak-anak untuk melakukan kegiatan di dalam pabrik.

Kasus ini pada awalnya diketahui pertama kali ketika Yayasan Lentera Anak melaporkan PB Djarum pada Komisi Perlindungan Anak. Mereka melaporkan perusahaan tersebut sebab mereka menemukan bahwa terdapat anak-anak yang menggunakan kaos bertuliskan merk Djarum di area pabrik.

Hal tersebut tentu merupakan sebuah pelanggaran sebab bahan utama untuk membuat rokok yaitu tembakau sangat berbahaya untuk kesehatan. PB Djarum pun dianggap melanggar tiga pasal yang membuat mereka diberikan beberapa hukuman.

2. Kasus Pelanggaran Perusahaan Uber

Perusahaan Uber sudah seringkali terlibat dalam kasus pelanggaran, mulai dari kasus ringan sampai kasus yang cukup berat. Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan Uber ini cukup merusak brand imejnya di kalangan masyarakat, sebab mereka bahkan sempat dilarang beroperasi oleh pemerintah London.

Kasus ini bermula ketika mantan karyawan Uber, yakni Susan Fowler menyatakan kepada publik bahwa perusahaan memiliki budaya pelecehan seksual yang begitu mendarah daging. Karena dugaan tersebut begitu mencengangkan, maka Uber pun mengalami periode kesengsaraan dan membuatnya harus menyerahkan mayoritas pangsa pasarnya pada perusahaan lain yaitu Lyft.

3. Kasus Pelanggaran Facebook

Facebook masih menjadi salah satu aplikasi yang diminati oleh beragam kalangan di seluruh dunia. Akan tetapi, hal tersebut membuatnya sangat rawan untuk diretas dan disusupi oleh pihak musuh yang menginginkan reputasinya hancur berantakan di kalangan publik.

Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh media sosial ini terjadi ketika data-data yang dimiliki oleh berjuta-juta pengguna justru teretas dan membuat privasi para pengguna menjadi tidak aman lagi. Hal tersebut tentu saja membuat nama baiknya menjadi begitu buruk di kalangan masyarakat dan banyak yang mulai meragukan kredibilitas Facebook.

Selain itu, pada tahun 2017 lalu pihak Facebook dan juga Google pun menyatakan bahwa terdapat berbagai akun di dalam portal mereka yang ternyata masih memiliki ikatan kuat dengan pemerintah Rusia. Sebelumnya, kedua pihak ini lebih memilih untuk mengabaikan spekulasi bahwa akan semakin banyak berita tidak kredibel yang beredar di media sosial dan mempengaruhi Pemilu AS 2016.

Hingga kini, pihak Google, Facebook, dan juga Twitter masih sering menyelidik berbagai aktivitas negara Rusia yang berkeliaran di platform mereka. Mereka pun memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih ketat daripada sebelumnya dengan cara membuat user baru mengisi data yang sesuai dengan data yang mereka miliki di dunia nyata untuk menghindari afiliasi dengan Rusia.

4. Kasus Pelanggaran PT. Ajinomoto Pada Tahun 2000

Contoh pelanggaran etika bisnis yang selanjutnya datang dari PT. Ajinomoto. Perusahaan yang satu ini memang sudah lama terkenal sebagai produsen terbesar yang memproduksi bumbu penyedap untuk makanan. Akan tetapi, mereka pernah tersandung sebuah skandal yang cukup membuat nama mereka sedikit buruk di kalangan masyarakat pada tahun 2000 silam.

Kasus pelanggaran ini bermula ketika ada laporan bahwa perusahaan ini menggunakan bahan bactosoyone untuk membuat bumbu penyedap mereka. BPOM dan LPPOMMUI yang melaporkan kejadian tersebut pun berharap bahwa pemerintah harus menghentikan peredaran produknya dari pasar sebab sudah melanggar kode etik keamanan dan konsumsi konsumen.

Beberapa waktu setelah adanya kejadian tersebut, PT. Ajinomoto pun menyatakan permohonan maafnya kepada publik dan pihak yang sudah dirugikan. Mereka pun berjanji untuk tidak mengulangi kejadian tersebut serta membuat bumbu penyedap sesuai prosedur dan ketentuan yang ada. BPOM sendiri menyarankan agar mereka menggunakan mameno agar produknya lolos tes kehalalan.

5. Kasus Pelanggaran PT. Tirta Freshindo Jaya 2017

Kasus yang berikutnya ini cukup heboh sebab masyarakat sekitar sampai harus bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk menghentikan serta mencabut perizinan yang dilakukan oleh perusahaan ini. Hal tersebut membuat pihak ini kehilangan citra baiknya selama beberapa waktu dan harus menerima konsekuensi atas pelanggaran yang mereka lakukan.

Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang satu ini bermula ketika  PT. Tirta Freshindo Jaya yang berencana untuk membangun gudang di daerah Pandeglang dan Serang yang memakan lahan sekitar 32 hektar. Meskipun mereka telah mendapatkan izin dari dinas setempat untuk melakukan hal tersebut, pada praktiknya mereka justru menjadikan tempat itu untuk memproduksi minuman kemasan.

Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan kesepakatan yang sudah mereka lakukan sebelumnya. Masyarakat pun berubah menjadi jengkel sebab mereka melanggar banyak hal dan membawa kerugian terhadap kehidupan mereka. Pabrik ini telah mengambil sumber mata air yang seharusnya digunakan oleh masyarakat untuk kehidupan sehari-hari.

Selain itu, karena limbah yang dihasilkan oleh kegiatan produksi dari pabrik membawa banyak pencemaran di lingkungan sekitar, amarah masyarakat pun menjadi tidak terbendung. Contoh pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh perusahaan ini tidak hanya membawa keresahan bagi masyarakat saja, namun juga memberi dampak yang buruk bagi lingkungan sekitarnya.

6. Kasus Pelanggaran PT. Megasari Makmur 2006

Kasus pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Megasari Makmur bermula ketika pada tahun 2006, terdapat laporan dari Lembaga Bantuan Hukum Kesehatan yang menyatakan bahwa seorang pembantu rumah tangga mengalami keracunan setelah menyemprotkan obat nyamuk yang diproduksi oleh perusahaan ini. PT. Megasari Makmur memang sangat terkenal dalam pembuatan obat nyamuk.

Akan tetapi, setelah adanya laporan tersebut, produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini harus ditarik dari pasar bahkan perizinan keamanan produknya pun ikut dicabut. Hal ini terjadi sebab berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh kepolisian, perusahaan ini menggunakan bahan berbahaya untuk membuat obat nyamuk mereka.

Bahan tersebut adalah zat aktif dikorvos dan propaxur, kandungan yang biasanya hanya ditemukan pada zat pestisida. Apabila mencapai saluran pernapasan manusia, maka hal tersebut tentu akan membawa masalah yang sangat berbahaya. Akibat dari contoh kasus pelanggaran etika bisnis tersebut, maka perusahaan ini pun meminta maaf dan berjanji akan melakukan uji kelayakan lagi.

7. Kasus Pelanggaran PT. Garuda Indonesia 2018

Contoh kasus pelanggaran etika bisnis yang terakhir datang dari pelanggaran yang dilakukan oleh BUMN bidang transportasi paling terkenal di negara ini, yaitu PT. Garuda Indonesia. Kasus ini berawal ketika ditemukannya status plat merah dari saham perusahaan ini yang ada di dasar Bursa Efek Indonesia.

Hal ini membuat para pemegang saham menjadi sangat marah sebab kasus tersebut masuk ke dalam kasus penipuan yang sangat fatal. Memiliki status plat merah memiliki arti bahwa saham yang dimiliki oleh perusahaan kualitasnya tidak baik dan digunakan sebagai mainan oleh kalangan trader bursa.

Jadi itulah beberapa pembahasan contoh kasus pelanggaran etika bisnis dan analisisnya dari berbagai permasalahan yang ada di Indonesia maupun di luar negeri. Sebenarnya dari contoh kasus tersebut dapat di ambil pelajaran bagaimana cara mencari solusi dari setiap permasalahan sehingga diharapkan pelanggaran seperti itu tidak terulang kembali.

Bagi mereka yang sedang mencari beberapa kasus pelanggaran etika bisnis yang menarik, maka sebenarnya banyak sekali contohnya, bahkan di tahun 2020 ini. Para pengelola bisnis mungkin merasa tertekan oleh para investor agar bisa menghasilkan keuntungan. Sehingga akhirnya membuat beberapa kesalahan etis dalam upaya untuk tetap kompetitif. Sedangkan kasus lainnya dikarenakan memang melanggar etika bisnis untuk memenangkan persaingan.

Berikut ini adalah beberapa kasus etika bisnis populer yang dilakukan oleh organisasi terkenal:

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis

  1. Enron – Praktik akuntansi dan manipulasi pasokan energi yang diajukan menurunkan perusahaan ini. Enron: Orang-orang Tercerdas di Ruang adalah film dokumenter yang sangat bagus yang menjelaskan skandal tersebut.
  2. Monsanto – Monsanto telah dikritik karena ukurannya yang mega. Kritikus khawatir bahwa mereka mengambil alih persediaan makanan dan juga menciptakan masalah lingkungan yang negatif. Simak Kode Etik Monsanto untuk Chief Executive dan Senior Financial Officers.
  3. Arthur Andersen – Arthur Andersen dikenal karena praktik audit yang tidak etis. Simak Kejatuhan Arthur Andersen untuk rincian lebih lengkap.
  4. WalMart – Studi telah menunjukkan bahwa WalMart dapat menghemat uang orang tapi mungkin juga berdampak negatif pada masyarakat. Harga rendah mereka mungkin juga merugikan pemasok.Perusahaan menerima kritik saat kepemimpinan mengumumkan bahwa mereka ingin mempekerjakan karyawan yang lebih sehat dan produktif. WalMart telah dituduh anti serikat pekerja dan telah bertahan dari skandal keringat dan diskriminasi. Lihat Pernyataan WalMart Mengenai Kode Etik .
  5. Seluruh negara – Perusahaan menawarkan pinjaman subprime yang kemudian mengakibatkan gagal bayar. Kritikus telah mengklaim bahwa karyawan Countrywide memberi tahu klien bahwa propertinya akan meningkat nilainya dan pinjaman mereka dapat dibiayai kembali saat nilai pasar meningkat. Nilai pasar menurun menyebabkan banyak kehilangan rumah mereka. Lihat Kode Etik di Seluruh Negara .
  6. Beechnut – Etika Beechnut dipertanyakan saat diketahui bahwa mereka menjual “jus apel” ke negara-negara asing yang mengandung sesuatu yang kurang dari jus apel. Untuk informasi lebih lanjut tentang skandal ini, lihatlah Sejarah Beechnut dan Apple Juice Scandal .
  7. Strategi Starbucks – Clustering dapat memaksa perusahaan kecil keluar dari bisnis. Ada begitu banyak Starbucks di sudut-sudut jalan sehingga film-film seperti Best In Show mengolok-olok bagaimana mungkin ada satu Starbucks tepat di seberang jalan dari yang lain. Lihat Kode Etik Starbucks untuk CEO dan Pemimpin Keuangan.
  8. Praktik Manufaktur termasuk memproduksi sepatu lepas pantai untuk menghemat uang. Nike telah menggunakan pangsa sweatshop di bidang manufaktur. Mereka mendapat kecaman atas pelanggaran hak asasi manusia.
Contoh Pelanggaran Etika Bisnis Internasional

A. Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh Volkswagen

Volkswagen mungkin adalah kasus etika bisnis terbesar tahun ini. Hal ini dikarenakan dua hal utama: pertama, VW adalah perusahaan besar, megah, dan terhormat, bukan perusahaan kemarin sore. Kedua, perusahaan tersebut tidak hanya terlibat dalam semacam kasus kecil seperti menyembunyikan atau mengotak-atik margin, akan tetapi langsung berbohong kepada regulator dan pelanggan mengenai aspek kunci dari kinerja mobilnya.

Tidak heran orang begitu tertarik membahas kebohongan yang diceritakan perusahaan tersebut. Yang mana mereka mencoba untuk mengkambinghitamkan para teknisinya, dan mencoba meyakinkan bahwa perusahaan Volkswagen tidak terlibat dalam kasus tersebut.

B. Kasus FIFA

Kasus besar lain tahun ini melibatkan sebuah organisasi yang kebanyakan tidak akan menganggapnya sebagai bisnis dalam pengertian tradisional, yaitu FIFA (the Fédération Internationale de Football Association). Badan pengatur sepak bola di seluruh dunia. Pada bulan Mei, beberapa pemimpin organisasi ditangkap karena korupsi – tapi bukan presiden bombastisnya, Sepp Blatter. Bulan berikutnya, Blatter mengundurkan diri , dan baru-baru ini dilarang, selama 8 tahun, berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola yang terkait, oleh komite etik FIFA.

C. Kasus Hukum Bisnis – Panama Papers

Dalam setahun yang didominasi oleh isu hacking, Panama Papers mungkin adalah nenek moyang mereka semua, setidaknya dalam hal ukuran sebenarnya dari informasi pribadi sebelumnya yang dipublikasikan. Sebanyak 11,5 juta dokumen, yang terdiri dari 1,5 terabyte data, dicuri dari firma hukum Panama Mossack Fonseca oleh hacker yang tidak dikenal dan bocor ke konsorsium wartawan internasional. Kebocoran tersebut membuka berbagai cara di mana elit global mampu menyembunyikan kekayaan dan pendapatan mereka dari otoritas pajak dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Kebocoran tersebut membuat lebih banyak berita utama di luar negeri daripada di Panama Papers Amerika Serikat, misalnya, menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Islandia Sigmundur Gunnlaugsson, setelah bocor tersebut mengungkapkan bahwa dia tidak mengungkapkan ketertarikannya pada perusahaan lepas pantai yang merupakan kreditur untuk bangkrutnya Bank Islandia.

D. Kasus Etika Bisnis Terbaru (2017 – 2020)

Rujukan: fortune.com/2017/12/31/biggest-corporate-scandals-misconduct-2017-pr/

1. Kasus Alphabet dan Facebook

Di tengah spekulasi bahwa berita hoax yang tersebar di media sosial mungkin telah mempengaruhi pemilu AS 2016, Perusahaan raksasa seperti Facebook dan Google memilih mengabaikan kemungkinan itu.

Namun itu berubah pada tahun 2017, dengan Facebook dan Google – yang memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari penempatan iklan – keduanya mengatakan bahwa mereka telah menemukan akun yang terikat dengan pemerintah Rusia.

  1. Facebook melaporkan sekitar 3.000 iklan yang terkait dengan Kremlin yang bertujuan untuk membagi negara yang telah dibeli pada platformnya.
  2. Google, sementara itu, menemukan puluhan ribu iklan yang dibeli oleh entitas terkait Rusia di YouTube dan Gmail.
  3. Twitter juga mengungkapkan bahwa outlet berita yang dibayar oleh pemerintah Rusia, Rusia Today, telah menghabiskan $ 274.000 dalam iklan di platform pada tahun 2016.

Twitter, Facebook, dan Google masih menyelidiki berapa banyak aktivitas Rusia yang ada di platform mereka. Menambah masalah besar teknologi besar: Kongres tampaknya mengambil sikap lebih keras terhadap sektor ini, dengan beberapa di Capitol Hill mempertanyakan cara mereka membuat user terus datang kembali .

2. Kasus Perusahaan Uber

Jika sebelumnya Uber digugat dengan undang-undang adalah guncangan kecepatan, maka 2017 perusahaan ini mendapat kasus seperti dengan tuduhan pelecehan s3ksual, kepemimpinan Travis Kalanick yang dipertanyakan, dan penyelidikan kasus-kasus kriminal lainnya.

Pada bulan Februari, mantan karyawan Uber Susan Fowler datang ke publik menuduh budaya pelecehan s3ksual di Perusahaan ini. Pada bulan Mei, Departemen Kehakiman mengungkapkan penyelidikan kriminal atas dugaan penggunaan perangkat lunak yang dijuluki “Greyball” oleh Uber untuk menghindari regulator di wilayah geografis di mana ia beroperasi secara ilegal.

Tak lama setelah kepemimpinan perusahan berganti, London melarang Uber dari ibukota Inggris , dan pada bulan November, terungkap bahwa Uber telah diretas, menempatkan data dari sekitar 57 juta pengguna dalam bahaya .

Tidak seperti dalam kasus United Airlines, pengguna Uber telah memilih alternatif untuk mobil hitam. Karena kesengsaraannya yang sedang berlangsung, Uber telah menyerahkan sebagian dari pangsa pasarnya ke Lyft , sekarang mengendalikan 74% dari pasar AS terhadap 84% tahun lalu.

Uber pernah memiliki valuasi sekitar $ 68 miliar. Perusahaan perbankan Jepang, SoftBank, sementara itu membeli saham di perusahaan ini dengan valuasi $ 48 miliar.

Kita juga perlu tahu tentang prinsip etika bisnis. Supaya bisa membahasnya lebih mendalam.

3. General Data Protection Regulation (GDPR)

General Data Protection Regulation atau yang disingkat GDPR adalah regulasi yang mengatur tentang privasi pengguna internet. Aturan ini disahkan pada tahun 2018 lalu.

Tanpa kita sadari sebenarnya ketika kita berselancar di internet kita selalu dilacak oleh pemilik website. Pelacak tersebut disebut cookies.

Di Eropa hal ini menjadi concern mereka. Oleh karena itu semua website yang menerima pengunjung dari Eropa harus memberikan notifikasi kepada pengunjung bilamana mereka mau melacak pengunjung mereka.

Jikalau webmaster / pengelola aplikasi tidak memberikan notifikasi dan pilihan kepada pengunjung ketika melacak pengunjung, mereka bisa dikenai sanksi yang cukup besar.

4. Kasus PB Djarum dan KPAI

Kasus ini diawali dari laporan Yayasan Lentera Anak kepada KPAI tentang adanya kemungkinan eksploitasi anak pada seleksi PB Djarum. Di mana dalam kegiatan yang diadakan, anak-anak menggunakan kaos yang ada tulisan merek Djarum yang cukup mencolok.

Ketua dari Yayasan Lenteran Anak, Lisda Sundari, menyatakan bahwa hal itu melanggar PP 109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa tembakau untuk kesehatan. Kurang lebih ada 3 pasa yang dilanggar PB Djarum. Pertama, semua yang disponsori oleh produk tembakau tak boleh melibatkan anak. Kedua, tak boleh menggunakan citra merek dan logo produk tembakau. Dan yang terakhir, tidak boleh dipublikasikan.

Itulah sekilas dari kasus-kasus etika bisnis Internasional maupun nasional. Sebenarnya masih banyak lagi kasus etika bisnis lainnya. Dan tiap tahun selalu bertambah.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA